1. Nikel adalah logam berwarna putih keperak-perakan yang ditemukan dalam mineral pentlandit dan meteorit.
2. Proses pengolahan nikel meliputi crushing, pengeringan, reduksi, peleburan, pemurnian, dan granulasi.
3. Nikel digunakan untuk membuat baja tahan karat dan paduan logam.
2. PENGERTIAN
NIKEL
Nikel ditemukan dalam mineral
pentlandit dalam bentuk lempeng-lempeng
halus dan butiran kecil bersama pyrhotin dan
kalkopirit.
Nikel adalah komponen
yang ditemukan banyak
dalam meteorit dan menjadi
ciri komponen yang
membedakan meteorit dari
mineral lainnya.
3. Nikel ditemukan oleh A. F. Cronstedt
pada tahun 1751, merupakan logam
berwarna putih keperak-perakan yang
berkilat, keras dan mulur, tergolong dalam
logam peralihan, sifat tidak berubah bila
terkena udara, tahan terhadap oksidasi dan
kemampuan mempertahankan sifat aslinya di
bawah suhu yang ekstrim
5. Operasi penambangan nikel biasanya
digolongkan sebagai tambang terbuka dengan
tahapan sebagai berikut:
a. Pemboran
Pada jarak spasi 25 - 50 meter untuk mengambil
sample batuan dan tanah guna mendapatkan
gambaran kandungan nikel yang terdapat di wilayah
tersebut.
b. Pembersihan dan pengupasan
Lapisan tanah penutup setebal 10– 20 meter
yang kemudian dibuang di tempat tertentu ataupun
. Proses Penambangan Nikel
Proses Pengolahan
Nikel
6. Lapisan bijih nikel yang berkadar tinggi setebal
5-10 meter dan dibawa ke tempat pengolahan.
Setelah bahan galian ditambang dan lalu di dangkut
dengan alat muat (wheel loader) menuju ke stockfile.
Dan setelah diangkut sebaiknya melakukan proses
pengolahan nikel. Dalam proses pengolahan bijih
nikel meliputi beberapa tahapan proses utama.
c. Penggalian
7. Secara umum, mineral bijih di alam ini dibagi
dalam 2 (dua) jenis yaitu mineral sulfida dan mineral
oksida. Begitu pula dengan bijih nikel, ada sulfida
dan ada oksida. Masing-masing mempunyai
karakteristik sendiri dan cara pengolahannya pun
juga tidak sama. Dalam bahasan kali ini akan
dibatasi pengolahan bijih nikel dari mineral oksida
(Laterit).
2. Pengolahan Bijih Nikel
8. Adapun tahap-tahap yang dilakukan untuk
melakukan proses pengelolahan nikel melalui
beberapa tahap utama yaitu, crushing, Pengering,
Pereduksi, peleburan, Pemurni, dan Granulasi dan
Pengemasan.
3. Proses Pengolahan Nikel
a. Crushing
Dimana proses ini bertujuan untuk reduksi
ukuran dari ore agar mineral berharga bisa
terlepas dari bijihnya.
9. b. Pengeringan di Tanur Pengering (Dryer)
Dalam tahap pengeringan ini hanya dilakukan
penguapan sebagian kandungan air dalam bijih basa
dan tidak ada reaksi kimia.
c. Kalsinasi dan Reduksi di Tanur Pereduksi
Tujuannya untuk menghilangkan kandungan air
di dalam bijih, mereduksi sebagian nikel oksida
menjadi nikel logam, dan sulfidasi.
10. Tujuan utama proses ini adalah menghilangkan
air kristal yang ada dalam bijih,air kristal yang biasa
dijumpai adalah serpentine (3MgO.2SiO2.2H2O) dan
goethite (Fe2O3.H2O). Proses dekomposisi ini
dilakukan dalam Rotary Kiln dengan tempetatur
sampai 850°C menggunakan pulverized coal secara
Counter Current. Reaksi dekomposisi air kristal yang
terjadi adalah sebagai berikut:
1)Serpentine
Reaksi dekomposisi dari serpentine adalah
sebagai berikut:
3MgO.2SiO2.2H2O → 3 MgO + 2 SiO2 + 2 H2O
11. 2)Goethite
Reaksi dekomposisi dari goethite adalah
sebagai berikut:
Fe2O3.H2O → Fe2O3 + H2O
d. Peleburan di Tanur Listrik
Proses peleburan dalam electric furnace adalah
proses utama dalam rangkaian proses ini. Reaksi
reduksi 80% terjadi secara langsung dan 20% secara
tidak langsung pada temperature sampai 1650 C.
Reaksi reduksi langsung yang terjadi adalah sebagai
berikut:
NiO + C → Ni + CO
12. Beberapa material yang mempunyai afinitas yang
tinggi terhadap oksigen juga tereduksi dan menjadi
pengotor dalam logam.
SiO2(l) + 2C(s) → Si(l) + 2CO(g)
Cr2O3(l) + 3C(s) → 2Cr(l) + 3CO(g)
P2O5(l) + 5C(s) → 2P(l) + 5CO(g)
3Fe(l) + C(s) → Fe3C(l)
Karbon disupplay dari Antracite (tergantung
desain), dan reaksi terjadi pada zona leleh elektroda.
13. CO(g) yang dihasilkan dari reaksi ini ditambah dengan
CO(g) dari reaksi boudoard mereduksi NiO dan FeO
serta Fe2O3 melalui mekanisme solid-gas reaction
(reaksi tidak langsung):
NiO(s) + CO(g) → Ni(s) + CO2(g)
CoO(s) + CO(g) → Co(s) + CO2(g)
FeO(s) + CO(g) → Fe(s) + CO2(g)
Fe2O3(s) + CO(g) → 2FeO(s) + CO2(g)
14. e. Pengkayaan di Tanur Pemurni (Refining)
Bertujuan untuk menaikkan kadar Ni di dalam
matte dari sekitar 27 persen menjadi di atas 75
persen. Matte yang memiliki berat jenis lebih besar
dari slag diangkut ke tanur pemurni / converter untuk
menjalani tahap pemurnian dan pengayaan.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
CaC2 (S) + S → CaS (S) + 2C (Sat)
Na2CO3 + S + Si → Na2S + (SiO2) + CO
Na2CO3 + SiO2 → Na2O . SiO2 + CO2
15. f. Granulasi dan Pengemasan
Untuk mengubah bentuk matte dari logam cair
menjadi butiran-butiran yang siap diekspor setelah
dikeringkan dan dikemas.
16.
17. Sifat Kimia dan Fisis Nikel
1. Sifat Kimia
a.Pada suhu kamar nikel bereaksi lambat dengan
udara
b.Jika dibakar, reaksi berlangsung cepat membentuk
oksida NiO
c.Bereaksi dengan Cl2 membentuk Klorida (NiCl2)
d.Bereaksi dengan steam H2O membentuk Oksida NiO
e.Bereaksi dengan HCl encer dan asam sulfat encer,
yang reaksinya berlangsung lambat
f.Bereaksi dengan asam nitrat dan aquaregia, Ni
segera larut
Ni + HNO →Ni(NO3)2 + NO + H2O
g.Tidak beraksi dengan basa alkali
18. 2. Sifat Fisika
a. Logam putih keperak-perakan yang
berkilat, keras
b. Dapat ditempa dan ditarik
c. Feromagnetik
d. TL : 1420ºC, TD : 2900ºC
19. Kegunaan Nikel
Nikel sangat banyak manfaatnya antara lain :
1. Untuk pembuatan baja tahan karat,
2. Sebagai selaput penutup barang-barang yang
dibuat dari besi atau baja,
3. Alat-alat laboratorium Fisika dan Kimia,
4. Digunakan dalam bentuk paduan untuk
pembuatan alat-alat yang dipakai dalam industri mobil
dan pesawat terbang.
5. Nikel juga digunakan sebagai bahan paduan
logam yang digunakan industri logam.
6. Untuk membuat magnet.
20. Dampak Penambangan Nikel
Terhadap Lingkungan
1. Dampak Penambangan Nikel Terhadap
Lahan/Tanah
a. Tanaman masyarakat menjadi rusak akibat aktifitas
penambangan.
b. Merusak lahan-lahan masyarakat dengan lubang-
lubang eksplorasi sementara.
c. Dari aktifitas pertambangan menyebabkan terjadinya
hujan asam yang mengebabkan tanah menjadi
tercemar dan tanaman yang terkena hujan asam
menjadi mati.
d. Lahan di sekitar pertambangan penuh dengan
lubang dan tandus.
e. Lahan hutan di sekitar pertambangan mengalami
21. 2. Dampak Penambangan Terhadap Air
a. Ekosistem Danau rusak karena hempasan debu dan
asap dari pabrik, pembuangan limbah dari perumahan
di atas danau, erosi tanah dan sedimentasi dari bekas
galian yang hanyut ke danau.
b. Polusi penambangan berupa asap yang
mengandung asam akan menyebabkan terjadinya
hujan asam yang akan mencemari air.
c. Merubah bentang sungai mejadi PLTA untuk
menyuplai listrik ke pabrik peleburan nikel.
22. Upaya Penanggulangan
Penambangan Nikel
1. Upaya Penanggulangan Penambangan
Nikel Terhadap Lahan/Tanah
a. Jalan menuju tempat penambangan seharusnya
tidak melalui daerah pemukiman dan daerah pertanian
warga agar warga tidak mendapat penyakit dan
tanamannya tidak tercemar atau rusak.
b. Menutup kembali lubang-lubang bekas
penambangan.
c. Mengelola limbah hasil peleburan nikel dengan
prinsip 3R (reduse, seuse, dan recycle)
d. Mereklamasi /revegetasi di lahan-lahan yang telah
ditambang.
e. Tidak menebang hutan
23. 2. Upaya Penanggulangan Penambangan Nikel
Terhadap Air
a. Mengelola limbah hasil peleburan nikel dengan
prinsip 3R (reduse, seuse, dan recycle)
b. Menggunakan saringan pada cerobong asap agar
zat asam tidak terlalu banyak bertebaran di udara dan
mengurangi dampak terjadinya hujan asam.
c. Mengalihkan aliran air agar tidak mengenai
pemukiman warga apabila debit air sungai meningkat,
seperti sebelum dialihkan dan didirikannya PLTA
untuk memenuhi kebutuhan listrik di area
penambangan.