SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
KIMIA BAHAN GALIAN
DOLOMIT
oleh
DELLA EKI GUVITA
NIM 1205025099
A. Dolomit
Dolomit termasuk rumpun mineral
karbonat, mineral dolomit murni secara
teoritis mengandung 45,6% MgCO3 atau
21,9% MgO dan 54,3% CaCO3 atau 30,4%
CaO. Rumus kimia mineral dolomit dapat
ditulis meliputi CaCO3.MgCO3,
CaMg(CO3)2 atau CaxMg1-xCO3,
B. Sebaran Dolomit
1. Propinsi Jawa Barat
2. Propinsi Jawa Tengah
3. Propinsi Jawa Timur
4. Propinsi Sumatera Barat
5. Propinsi Sulawesi Selatan
6. Propinsi Papua
C. Proses Pembentukkan
Dolomit dapat terbentuk karena proses primer dan
sekunder. Secara sekunder, dolomite umumnya terjadi
kerena proses pelindian (leaching) tau peresapan unssur
magnesium dari air laut kedalam batu gamping, atau yang
lebih dikenal dengan proses dolomitisasi yaitu proses
perubahan mineral kalsit menjadi dolomite.
Selain itu dolomite sekunder dapat juga terbentuk
karena diendapkan secara tersendiri sebagai endapan
evaporit. Pembentukan dolomite sekunder dapat terjadi
karena berbeberapa factor diantaranya adalah tekanan air
yang banyak mengandung unsure magnesium dan prosesnya
berlangsung dalam waktu lama. Dengan semakin tua umur
batu gamping, semakin besar kemungkinan nya untuk
berubah menjadi dolomite.
D. Penambangan
Penambangan batuan
dolomite di Indonesia
umumnya dilakukan
dengan cara tambang
terbuka dengan metoda
quarry. Tanah penutup
(overburden) yang terdiri
dari tanah liat,pasir dan
koral dikupas terlebih
dahulu. Pengupasan
dilakukan dengan
menggunakan bulldozer
atau power scraper.
Penambangan dilakukan
dengan cara konvensional
dan mekanis.
E. Pengolahan
Pengolahan dolomite dilakukan dengan
cara yang sederhana pula. Bongkah-bongkah
dolomite dari penambangan diangkut ke unit
pengolahan. Kemudian bongkah-bongkah
dolomite tersebut direduksi ukurannya
dengan menggunakan alat pemecah batu, hasil
proses ini selanjutnya digiling untuk
mendapatkan dolomite yang berukuran halus
(tepung) dengan ukuran tertentu yang
disesuaikan dengan permintaan.
Sss
Impact Crusher Cone Crusher
Hand Sieve Rotav
F. Pemanfaatan Dolomit
Dolomite banyak dimanfaatkan baik
dalam pertanian, bahan bangunan ataupun
dalam industry. Dolomite banyak
dimanfaatkan sebagai komoditi pada :
1. Industry refraktori
2. Dalam tungku pemanas atau pencair
3. Dalam pupuk digunakan unsure Mg untuk
meningkatkan pH tanah
4. Dalam industri cat sebagai pengisi
5. Industri kaca, plastik, kertas
6. Bahan pembuat semen, sorel, sea water
magnesia
7. Industri alkali
8. Pembersi air
9. Industri ban
10. Ply wood
11. Industri obat-obatan dan kosmetik
12. Campuran makanan ternak industry
keramik
13. Bahan penggosok (abrassive)
G. Sifat Fisik Dolomit
1. Berwarna sering merah muda atau kemerah merahan dan
dapat tidak berwarna, putih, kuning, beruban/kelabu atau
bahkan warna coklat atau hitam ketika besi hadir di
kristal.
2. Berkilap seperti mutiara ke seperti kaca ke tumpul
3. Sifat terhadap cahaya adalah transparan ke tembus
cahaya..
4. Sistem hablur adalah trigonal; menghalangi 3 Crystal
Habits meliputi rhombohedral pelana yang shaped yang
kembar belah ketupat dan yang sederhana beberapa
dengan wajah yang sedikit dibengkokkan, juga seperti
prisma/aneka warna, raksasa (masive), berisi butir kecil
dan batu karang yang membentuk. Tidak pernah yang
ditemukan di scalenohedrons.
5. Perpecahan sempurna di tiga arah yang membentuk
rombohedron.
6. Belahan conchoidal.
7. Kekerasannya adalah 3.5-4 Specific
Gravity adalah 2.86 ( rata-rata)
8. Warna lapisan putih..
9. Karakteristik yang lain: Tidak sama dengan
kalsit, berbuih dengan lemah dengan cuka
yang hangat atau ketika lebih dulu
bertepung/berbubuk dengan HCl yang
dingin.
10. Mineral yang dihubungkan: meliputi kalsit,
mineral bijih sulfida, fluorit [CaF], barit,
kwarsa dan adakalanya dengan emas.

Contenu connexe

Tendances

59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
rramdan383
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasi
oilandgas24
 
Perencanaan peledakan
Perencanaan peledakanPerencanaan peledakan
Perencanaan peledakan
UDIN MUHRUDIN
 
Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambang
Ipung Noor
 
Tipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledakTipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledak
UVRI - UKDM
 

Tendances (20)

Endapan Placer
Endapan PlacerEndapan Placer
Endapan Placer
 
Genesa batubara
Genesa batubaraGenesa batubara
Genesa batubara
 
Mekanika batuan
Mekanika batuanMekanika batuan
Mekanika batuan
 
Sistem penambangan
Sistem penambanganSistem penambangan
Sistem penambangan
 
Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasi
 
Proses hidrotermal 2
Proses hidrotermal 2Proses hidrotermal 2
Proses hidrotermal 2
 
Metode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillMetode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and Fill
 
Pasir kuarsa
Pasir kuarsaPasir kuarsa
Pasir kuarsa
 
Deskripsi core
Deskripsi coreDeskripsi core
Deskripsi core
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
 
Bahan Galian Logam Timah
Bahan Galian Logam TimahBahan Galian Logam Timah
Bahan Galian Logam Timah
 
Mekanika Batuan
Mekanika BatuanMekanika Batuan
Mekanika Batuan
 
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi PertambanganMata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
 
Perencanaan peledakan
Perencanaan peledakanPerencanaan peledakan
Perencanaan peledakan
 
Tahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasiTahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasi
 
Pengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambangPengantar perencanaan tambang
Pengantar perencanaan tambang
 
Tipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledakTipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledak
 
Pasir besi - bahan galian industri
Pasir besi - bahan galian industriPasir besi - bahan galian industri
Pasir besi - bahan galian industri
 

En vedette

KB FGD-4-r03
KB FGD-4-r03KB FGD-4-r03
KB FGD-4-r03
PUPUK
 
Ulasan ringkas bata ringan
Ulasan ringkas bata ringanUlasan ringkas bata ringan
Ulasan ringkas bata ringan
Adhitya Henrika
 
KB FGD-5-r02
KB FGD-5-r02KB FGD-5-r02
KB FGD-5-r02
PUPUK
 
KB studipasar-04
KB studipasar-04KB studipasar-04
KB studipasar-04
PUPUK
 
KB migrasi-03
KB migrasi-03KB migrasi-03
KB migrasi-03
PUPUK
 
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambanganStruktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Adhitya Henrika
 
KB FGD-1-r25
KB FGD-1-r25KB FGD-1-r25
KB FGD-1-r25
PUPUK
 

En vedette (20)

NATURAL DOLOMITE
NATURAL DOLOMITENATURAL DOLOMITE
NATURAL DOLOMITE
 
Pembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industriPembuatan kaca - bahan galian industri
Pembuatan kaca - bahan galian industri
 
Handbook adobe premiere basic
Handbook adobe premiere basicHandbook adobe premiere basic
Handbook adobe premiere basic
 
KB FGD-4-r03
KB FGD-4-r03KB FGD-4-r03
KB FGD-4-r03
 
Petroleum Fund dalam Revisi UU Migas, PWYP Indonesia-ICEL
Petroleum Fund dalam Revisi UU Migas, PWYP Indonesia-ICELPetroleum Fund dalam Revisi UU Migas, PWYP Indonesia-ICEL
Petroleum Fund dalam Revisi UU Migas, PWYP Indonesia-ICEL
 
5 tanggapan masy sipil atas pelaporan cost recovery dalam EITI
5 tanggapan masy sipil atas pelaporan cost recovery dalam EITI5 tanggapan masy sipil atas pelaporan cost recovery dalam EITI
5 tanggapan masy sipil atas pelaporan cost recovery dalam EITI
 
Siaran Pers : Penerimaan Sektor Pertambangan Sulawesi Tenggara Harus Transpar...
Siaran Pers : Penerimaan Sektor Pertambangan Sulawesi Tenggara Harus Transpar...Siaran Pers : Penerimaan Sektor Pertambangan Sulawesi Tenggara Harus Transpar...
Siaran Pers : Penerimaan Sektor Pertambangan Sulawesi Tenggara Harus Transpar...
 
Ulasan ringkas bata ringan
Ulasan ringkas bata ringanUlasan ringkas bata ringan
Ulasan ringkas bata ringan
 
KB FGD-5-r02
KB FGD-5-r02KB FGD-5-r02
KB FGD-5-r02
 
Catatan Satu Tahun Jokowi-JK di Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral
Catatan Satu Tahun Jokowi-JK di Bidang Energi dan Sumberdaya MineralCatatan Satu Tahun Jokowi-JK di Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral
Catatan Satu Tahun Jokowi-JK di Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral
 
KB studipasar-04
KB studipasar-04KB studipasar-04
KB studipasar-04
 
Formulir pengajuan Small Grant Activity PWYP Indonesia
Formulir pengajuan Small Grant Activity PWYP  IndonesiaFormulir pengajuan Small Grant Activity PWYP  Indonesia
Formulir pengajuan Small Grant Activity PWYP Indonesia
 
KB migrasi-03
KB migrasi-03KB migrasi-03
KB migrasi-03
 
Beneficial Ownership Transparency, State Revenue, and EITI
Beneficial Ownership Transparency, State Revenue, and EITIBeneficial Ownership Transparency, State Revenue, and EITI
Beneficial Ownership Transparency, State Revenue, and EITI
 
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambanganStruktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
 
Carut Marut Tambang di Bumi Celebes
Carut Marut Tambang di Bumi CelebesCarut Marut Tambang di Bumi Celebes
Carut Marut Tambang di Bumi Celebes
 
Siaran Pers PWYP Indonesia 17 Mei 2015
Siaran Pers PWYP Indonesia 17 Mei 2015 Siaran Pers PWYP Indonesia 17 Mei 2015
Siaran Pers PWYP Indonesia 17 Mei 2015
 
Tata Kelola Energi dan Penyelamatan Lingkungan Hidup
Tata Kelola Energi dan Penyelamatan Lingkungan HidupTata Kelola Energi dan Penyelamatan Lingkungan Hidup
Tata Kelola Energi dan Penyelamatan Lingkungan Hidup
 
KB FGD-1-r25
KB FGD-1-r25KB FGD-1-r25
KB FGD-1-r25
 
Laporan EITI Indonesia Migas 2010 -2011 (bahasa)
Laporan EITI Indonesia Migas 2010 -2011 (bahasa)Laporan EITI Indonesia Migas 2010 -2011 (bahasa)
Laporan EITI Indonesia Migas 2010 -2011 (bahasa)
 

Similaire à Kimia bahan galian dolomit

ITSB_Bahan Galian Batukapur dan Asosiasinya
ITSB_Bahan Galian Batukapur dan AsosiasinyaITSB_Bahan Galian Batukapur dan Asosiasinya
ITSB_Bahan Galian Batukapur dan Asosiasinya
AfikFathoni1
 
Makalah sumber daya tambang non logam
Makalah sumber daya tambang non logamMakalah sumber daya tambang non logam
Makalah sumber daya tambang non logam
Yadhi Muqsith
 
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdfGEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
septianraha1
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingRekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
UDIN MUHRUDIN
 
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALPAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
heny novi
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Septian Muna Barakati
 

Similaire à Kimia bahan galian dolomit (20)

ITSB_Bahan Galian Batukapur dan Asosiasinya
ITSB_Bahan Galian Batukapur dan AsosiasinyaITSB_Bahan Galian Batukapur dan Asosiasinya
ITSB_Bahan Galian Batukapur dan Asosiasinya
 
Pemetaan kromit di filipina
Pemetaan kromit di filipinaPemetaan kromit di filipina
Pemetaan kromit di filipina
 
Tanah diatom tamara claudya
Tanah diatom tamara claudyaTanah diatom tamara claudya
Tanah diatom tamara claudya
 
Makalah sumber daya tambang non logam
Makalah sumber daya tambang non logamMakalah sumber daya tambang non logam
Makalah sumber daya tambang non logam
 
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdfGEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
GEOLOGI_BATUBARA_GENESA_BATUBARA.pdf
 
Makalah tembaga (Cu)
Makalah tembaga (Cu)Makalah tembaga (Cu)
Makalah tembaga (Cu)
 
Belerang
BelerangBelerang
Belerang
 
Tanah serap
Tanah serapTanah serap
Tanah serap
 
Bab vii pengendapan gamping travertin
Bab vii pengendapan gamping travertinBab vii pengendapan gamping travertin
Bab vii pengendapan gamping travertin
 
Presentation geokimia magmatisme
Presentation geokimia magmatismePresentation geokimia magmatisme
Presentation geokimia magmatisme
 
Batuan Pembentuk Muka Bumi
Batuan Pembentuk Muka BumiBatuan Pembentuk Muka Bumi
Batuan Pembentuk Muka Bumi
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingRekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
 
Kalsium dan magnesium
Kalsium dan magnesiumKalsium dan magnesium
Kalsium dan magnesium
 
Batu bara
Batu baraBatu bara
Batu bara
 
Presentation of tras
Presentation of trasPresentation of tras
Presentation of tras
 
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALPAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
 
Pelapukan
PelapukanPelapukan
Pelapukan
 
Macam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan PemanfaatannyaMacam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan Pemanfaatannya
 
Koloid dan Kesuburan Tanah pada kuliah MIP
Koloid dan Kesuburan Tanah pada kuliah MIPKoloid dan Kesuburan Tanah pada kuliah MIP
Koloid dan Kesuburan Tanah pada kuliah MIP
 
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. munaMakalah batu bara umk cabang raha kab. muna
Makalah batu bara umk cabang raha kab. muna
 

Plus de 085753889956

Makalah penelitian laboratorium sudah jadi
Makalah penelitian laboratorium sudah jadi Makalah penelitian laboratorium sudah jadi
Makalah penelitian laboratorium sudah jadi
085753889956
 

Plus de 085753889956 (20)

Makalah penelitian laboratorium sudah jadi
Makalah penelitian laboratorium sudah jadi Makalah penelitian laboratorium sudah jadi
Makalah penelitian laboratorium sudah jadi
 
1 141202115739-conversion-gate02
1 141202115739-conversion-gate021 141202115739-conversion-gate02
1 141202115739-conversion-gate02
 
Handout kimia
Handout kimiaHandout kimia
Handout kimia
 
Asbes presentation
Asbes presentationAsbes presentation
Asbes presentation
 
Lempung
LempungLempung
Lempung
 
grafit
 grafit grafit
grafit
 
Zirkon
ZirkonZirkon
Zirkon
 
Gas alam
Gas alamGas alam
Gas alam
 
Kimia bahan galian batu indium
Kimia bahan galian batu indiumKimia bahan galian batu indium
Kimia bahan galian batu indium
 
Kimia bahan galian batu arsen
Kimia bahan galian batu arsenKimia bahan galian batu arsen
Kimia bahan galian batu arsen
 
Presentasi semen
Presentasi semenPresentasi semen
Presentasi semen
 
Maju piezo
Maju piezoMaju piezo
Maju piezo
 
Ppt wolfarm
Ppt wolfarmPpt wolfarm
Ppt wolfarm
 
Ppt piropilit
Ppt piropilitPpt piropilit
Ppt piropilit
 
Ppt kbg tawas
Ppt kbg tawasPpt kbg tawas
Ppt kbg tawas
 
Ppt kbg emas
Ppt kbg emasPpt kbg emas
Ppt kbg emas
 
Ppt vanadium
Ppt vanadiumPpt vanadium
Ppt vanadium
 
Ppt osmium
Ppt osmiumPpt osmium
Ppt osmium
 
Ppt minyak bumi
Ppt minyak bumiPpt minyak bumi
Ppt minyak bumi
 
Ppt batu intan
Ppt batu intan Ppt batu intan
Ppt batu intan
 

Kimia bahan galian dolomit

  • 1. KIMIA BAHAN GALIAN DOLOMIT oleh DELLA EKI GUVITA NIM 1205025099
  • 2. A. Dolomit Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat, mineral dolomit murni secara teoritis mengandung 45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO dan 54,3% CaCO3 atau 30,4% CaO. Rumus kimia mineral dolomit dapat ditulis meliputi CaCO3.MgCO3, CaMg(CO3)2 atau CaxMg1-xCO3,
  • 3. B. Sebaran Dolomit 1. Propinsi Jawa Barat 2. Propinsi Jawa Tengah 3. Propinsi Jawa Timur 4. Propinsi Sumatera Barat 5. Propinsi Sulawesi Selatan 6. Propinsi Papua
  • 4. C. Proses Pembentukkan Dolomit dapat terbentuk karena proses primer dan sekunder. Secara sekunder, dolomite umumnya terjadi kerena proses pelindian (leaching) tau peresapan unssur magnesium dari air laut kedalam batu gamping, atau yang lebih dikenal dengan proses dolomitisasi yaitu proses perubahan mineral kalsit menjadi dolomite. Selain itu dolomite sekunder dapat juga terbentuk karena diendapkan secara tersendiri sebagai endapan evaporit. Pembentukan dolomite sekunder dapat terjadi karena berbeberapa factor diantaranya adalah tekanan air yang banyak mengandung unsure magnesium dan prosesnya berlangsung dalam waktu lama. Dengan semakin tua umur batu gamping, semakin besar kemungkinan nya untuk berubah menjadi dolomite.
  • 5. D. Penambangan Penambangan batuan dolomite di Indonesia umumnya dilakukan dengan cara tambang terbuka dengan metoda quarry. Tanah penutup (overburden) yang terdiri dari tanah liat,pasir dan koral dikupas terlebih dahulu. Pengupasan dilakukan dengan menggunakan bulldozer atau power scraper. Penambangan dilakukan dengan cara konvensional dan mekanis.
  • 6. E. Pengolahan Pengolahan dolomite dilakukan dengan cara yang sederhana pula. Bongkah-bongkah dolomite dari penambangan diangkut ke unit pengolahan. Kemudian bongkah-bongkah dolomite tersebut direduksi ukurannya dengan menggunakan alat pemecah batu, hasil proses ini selanjutnya digiling untuk mendapatkan dolomite yang berukuran halus (tepung) dengan ukuran tertentu yang disesuaikan dengan permintaan.
  • 9. F. Pemanfaatan Dolomit Dolomite banyak dimanfaatkan baik dalam pertanian, bahan bangunan ataupun dalam industry. Dolomite banyak dimanfaatkan sebagai komoditi pada : 1. Industry refraktori 2. Dalam tungku pemanas atau pencair 3. Dalam pupuk digunakan unsure Mg untuk meningkatkan pH tanah 4. Dalam industri cat sebagai pengisi 5. Industri kaca, plastik, kertas
  • 10. 6. Bahan pembuat semen, sorel, sea water magnesia 7. Industri alkali 8. Pembersi air 9. Industri ban 10. Ply wood 11. Industri obat-obatan dan kosmetik 12. Campuran makanan ternak industry keramik 13. Bahan penggosok (abrassive)
  • 11. G. Sifat Fisik Dolomit 1. Berwarna sering merah muda atau kemerah merahan dan dapat tidak berwarna, putih, kuning, beruban/kelabu atau bahkan warna coklat atau hitam ketika besi hadir di kristal. 2. Berkilap seperti mutiara ke seperti kaca ke tumpul 3. Sifat terhadap cahaya adalah transparan ke tembus cahaya.. 4. Sistem hablur adalah trigonal; menghalangi 3 Crystal Habits meliputi rhombohedral pelana yang shaped yang kembar belah ketupat dan yang sederhana beberapa dengan wajah yang sedikit dibengkokkan, juga seperti prisma/aneka warna, raksasa (masive), berisi butir kecil dan batu karang yang membentuk. Tidak pernah yang ditemukan di scalenohedrons. 5. Perpecahan sempurna di tiga arah yang membentuk rombohedron.
  • 12. 6. Belahan conchoidal. 7. Kekerasannya adalah 3.5-4 Specific Gravity adalah 2.86 ( rata-rata) 8. Warna lapisan putih.. 9. Karakteristik yang lain: Tidak sama dengan kalsit, berbuih dengan lemah dengan cuka yang hangat atau ketika lebih dulu bertepung/berbubuk dengan HCl yang dingin. 10. Mineral yang dihubungkan: meliputi kalsit, mineral bijih sulfida, fluorit [CaF], barit, kwarsa dan adakalanya dengan emas.