2. A. Dolomit
Dolomit termasuk rumpun mineral
karbonat, mineral dolomit murni secara
teoritis mengandung 45,6% MgCO3 atau
21,9% MgO dan 54,3% CaCO3 atau 30,4%
CaO. Rumus kimia mineral dolomit dapat
ditulis meliputi CaCO3.MgCO3,
CaMg(CO3)2 atau CaxMg1-xCO3,
3. B. Sebaran Dolomit
1. Propinsi Jawa Barat
2. Propinsi Jawa Tengah
3. Propinsi Jawa Timur
4. Propinsi Sumatera Barat
5. Propinsi Sulawesi Selatan
6. Propinsi Papua
4. C. Proses Pembentukkan
Dolomit dapat terbentuk karena proses primer dan
sekunder. Secara sekunder, dolomite umumnya terjadi
kerena proses pelindian (leaching) tau peresapan unssur
magnesium dari air laut kedalam batu gamping, atau yang
lebih dikenal dengan proses dolomitisasi yaitu proses
perubahan mineral kalsit menjadi dolomite.
Selain itu dolomite sekunder dapat juga terbentuk
karena diendapkan secara tersendiri sebagai endapan
evaporit. Pembentukan dolomite sekunder dapat terjadi
karena berbeberapa factor diantaranya adalah tekanan air
yang banyak mengandung unsure magnesium dan prosesnya
berlangsung dalam waktu lama. Dengan semakin tua umur
batu gamping, semakin besar kemungkinan nya untuk
berubah menjadi dolomite.
5. D. Penambangan
Penambangan batuan
dolomite di Indonesia
umumnya dilakukan
dengan cara tambang
terbuka dengan metoda
quarry. Tanah penutup
(overburden) yang terdiri
dari tanah liat,pasir dan
koral dikupas terlebih
dahulu. Pengupasan
dilakukan dengan
menggunakan bulldozer
atau power scraper.
Penambangan dilakukan
dengan cara konvensional
dan mekanis.
6. E. Pengolahan
Pengolahan dolomite dilakukan dengan
cara yang sederhana pula. Bongkah-bongkah
dolomite dari penambangan diangkut ke unit
pengolahan. Kemudian bongkah-bongkah
dolomite tersebut direduksi ukurannya
dengan menggunakan alat pemecah batu, hasil
proses ini selanjutnya digiling untuk
mendapatkan dolomite yang berukuran halus
(tepung) dengan ukuran tertentu yang
disesuaikan dengan permintaan.
9. F. Pemanfaatan Dolomit
Dolomite banyak dimanfaatkan baik
dalam pertanian, bahan bangunan ataupun
dalam industry. Dolomite banyak
dimanfaatkan sebagai komoditi pada :
1. Industry refraktori
2. Dalam tungku pemanas atau pencair
3. Dalam pupuk digunakan unsure Mg untuk
meningkatkan pH tanah
4. Dalam industri cat sebagai pengisi
5. Industri kaca, plastik, kertas
10. 6. Bahan pembuat semen, sorel, sea water
magnesia
7. Industri alkali
8. Pembersi air
9. Industri ban
10. Ply wood
11. Industri obat-obatan dan kosmetik
12. Campuran makanan ternak industry
keramik
13. Bahan penggosok (abrassive)
11. G. Sifat Fisik Dolomit
1. Berwarna sering merah muda atau kemerah merahan dan
dapat tidak berwarna, putih, kuning, beruban/kelabu atau
bahkan warna coklat atau hitam ketika besi hadir di
kristal.
2. Berkilap seperti mutiara ke seperti kaca ke tumpul
3. Sifat terhadap cahaya adalah transparan ke tembus
cahaya..
4. Sistem hablur adalah trigonal; menghalangi 3 Crystal
Habits meliputi rhombohedral pelana yang shaped yang
kembar belah ketupat dan yang sederhana beberapa
dengan wajah yang sedikit dibengkokkan, juga seperti
prisma/aneka warna, raksasa (masive), berisi butir kecil
dan batu karang yang membentuk. Tidak pernah yang
ditemukan di scalenohedrons.
5. Perpecahan sempurna di tiga arah yang membentuk
rombohedron.
12. 6. Belahan conchoidal.
7. Kekerasannya adalah 3.5-4 Specific
Gravity adalah 2.86 ( rata-rata)
8. Warna lapisan putih..
9. Karakteristik yang lain: Tidak sama dengan
kalsit, berbuih dengan lemah dengan cuka
yang hangat atau ketika lebih dulu
bertepung/berbubuk dengan HCl yang
dingin.
10. Mineral yang dihubungkan: meliputi kalsit,
mineral bijih sulfida, fluorit [CaF], barit,
kwarsa dan adakalanya dengan emas.