1. Nama Anggota:
Fifi Rachmawati A. (12)
Fadilla Pramestiwi (11)
Jihan Nabilah (16)
Novi Kusuma (23)
Nuradin Putra A. (26)
Pandu Andri L.N. (28)
2. Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia
buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah
alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan
kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air
limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari
permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu
air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang
masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia
beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat
berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan
atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
8. Cara Kerja:
1. Tempatkan tanah pada
masing masing
mangkok, beri label A,
B, dan C
2. Pada mangkok yang
berlabel A campur
pakaidengan 3 sendok
minyak bekas.
3. Pada mangkok yang
berlabel B campur
dengan 10 sendok
minyak bekas pakai.
4. Biarkan tanah berlabel
C (tidak diberi apapun)
5. Masukan cacing-cacing
ke masing-masing
wadah.
6. Amati dengan
seksama.
9. Mangkok A Mangkok B Mangkok C
Kadar Minyak
3 Sendok Makan 10 Sendok Makan Tidak Ada
Jumlah cacing
2 Ekor cacing 2 Ekor cacing
(dengan 1 cacing
berukuran besar)
2 Ekor cacing
Dalam Selang
Waktu 15 menit Cacing tidak mau
masuk kedalam
tanah
Cacing kecil
mati,tetapi cacing
besar tidak mau
masuk ke tanah.
Tetap hidup
Dalam selang waktu
25 menit
Sekarat (cacing
tidak bergerak)
Cacing besar masih
hidup dan
menggeliat ingin
keluar dari mangkok
Tetap hidup
10. ANALISA DATA
Cacing yang hidup
didalam tanah dengan
kadar minyak yang
relatif sedikit akan mati
dalam jangka waktu
yang relatif lama.
Sedangkan cacing
didalm tanah dengan
kadar minyak yang
relatif banyak akan mati
dalam jangka waktu
yang sedikit atau cepat,
tetapi cacing dengan
tubuh yang relatif lebih
besar
memiliki daya tahan
tubuh yang lebih kuat,
sehingga akan mati
dalam waktu yang lebih
lama.
Minyak dapat membuat
cacing mati karena
kandungan limbah pada
minyak bekas yang
mengandung minyak
jenuh yang sangat
tinngi yang
menyebabkan oksigen
dalam tanah berkurang
sehinnga cacing akan
mati.
11. KESIMPULAN
Kadar lambah rumah
tangga (dalam
percobaan kali ini
menggunakan minyak
bekas penggorengan)
mempengaruhi
terhadap ekosistem
cacing dan
mempengaruhi
kelangsungan hidup
cacing didalam tanah.
12. Suatu zat dapat disebut
polutan apabila :
1. Jumlahnya melebihi
jumlah normal.
2. Berada pada waktu yang
tidak tepat
3. Berada pada tempat yang
tidak tepat
DAPAT DISEBUT SEBAGAI
SUATU POLUTAN
APABILA KOMPONEN
SUATU ZAT/ PARTIKEL
KONSENTRASINYA
SUDAH DIATAS NILAI
AMBANG BATAS YANG
DITENTUKAN MENURUT
ATURAN DARI LEMBAGA
TERKAIT.
MISALNYA GAS CO2 DI
UDARA 2 ppm, nilai ambang
batasnya 1 ppm berarti gas
co2 tersebut sudah bisa
dianggap sebagai mpolutan,
tetpai kalau kadar di udara
bary 0,1 ppm maka belu
bisa disebut sebagai suatu
polutan. DEMIKIAN PULA
UNTUK PARTIKEL YANG
LAIN. NILAI AMBANG
BATAS BISA DILIHAT DI blh
(BADAB LINGKUNGAN
HUDP) STEMPAT.
13. Beberapa parameter yang digunakan
untuk mengidentifikasi terjadinya
pencemaran lingkungan, serta
mengetahui tingkat pencemaran itu.
Parameter-parameter yang digunakan
sebagai indikator penemaran
lingkugnan antara lain sebagai berikut
a. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi CO2, pH,
alkalinitas, fosfor dan kadang aktifitas
berat.
b. Parameter biokimia
Parameter biokimia meliputi BOD (
biochemical Orxygen Deman), yaitu
jumlah oksigen yang terkandung atau
terlalur di air. Cara pengukuran BOD
adalah dengan menyimpan sampel air
yang telah diketahui kandungan
oksigennnya selama 5 hari dan
kemudian diukur kembali kadungan
oksigennya, BOD digunakan untuk
mengukur banyaknya pencemaran
organik.
Di air yang normal dan alami, kadar pH
adalah 6,5 – 8,5. Keasaman air dapat
iukur dengan kertas lakmus. Contoh
lain adalah kandungan oksifen d dalam
air minum tidak boleh kurang dari 3
ppm
c. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur,
warna, rasa, bau, kejernihan dan
kandungan bahan radiokatif.
d. Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau
tidaknya bahan organk/mikroorganisme
seperti bakteri coli, virus, bentos dan
plakton. Organisme yang peka akan
mati di lingkungan air yang teremar.
Cotnoh: keadaan siput air dan planaria
di sugnau atau perairan menunjukkan
bahwa air di sungai tersebut belum
tercemar.
Suber: Pendidikan Lingkungan Hidup
untuk SMP kelas VIII
14. Dampak pencemaran tanah
terhadap ekosistem :
Perubahan kimiawi tanah timbul
dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan
pada dosis yang rendah
sekalipun. Perubahan ini dapat
menyebabkan perubahan
metabolisme dari
mikroorganisme endemik dan
antropoda yang hidup di
lingkungan tanah tersebut.
Akibatnya bahkan dapat
memusnahkan beberapa
spesies primer dari rantai
makanan, yang dapat memberi
akibat yang besar terhadap
predator atau tingkatan lain
dari rantai makanan tersebut.•
Dampak pada pertanian terutama
perubahan metabolisme
tanaman yang pada akhirnya
dapat menyebabkan
penurunan hasil pertanian. Hal
ini dapat menyebabkan
dampak lanjutan pada
konservasi tanaman di mana
tanaman tidak mampu
menahan lapisan tanah dari
erosi.
15. Pengertian : adalah keadaan
dimana bahan kimia buatan
manusia masuk dan mengubah
lingkungan tanah alami.
Faktor : kebocoran limbah cair
atau bahan kimia industri atau
fasilitas komersial; penggunaan
pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke
dalam lapisan sub-permukaan;
kecelakaan kendaraaan
pengangkut minyak, zat kimia,
atau limbah; air limbah dari
tempat penimbunan sampah
serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah
secara tidak memenuhi syarat
(illegal dumping).
16. Dampak :
Pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada
tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi
yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida
merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal
sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan
kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada
konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena
leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat
menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat
diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.
Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada
saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang
perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf
pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang
tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam
kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas,
pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan
Kematian.
17. Pada Ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan
kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya
bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan
perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di
lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies
primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap
predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia
pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan
dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada
makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada
saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang
telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies
tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada
akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan
dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan
lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang
panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan
pencemar tanah utama.
18. Cara penanggulangan :
Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan
lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa
ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari
zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap,
kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
19. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah
dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi
zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau
tidak beracun (karbon dioksida dan air). Menurut Dr. Anton
Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi
sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular
mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung
maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan
langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam
dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena
menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain
seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.