2. PENGERTIAN TAKDIR
Kata Takdir terambil dari kata qaddar
yang berasal dari kata qadar yang antara
lain berarti mengukur, memberi kadar
atau ukuran.
Takdir adalah keputusan atau ketetapan
Allah SWT suatu usaha manusia untuk
mencapai suatu keinginan. Takdir
merupakan mekanisme dari sebab
akibat.
3.
Maka tidak ada takdir jika tidak ada proses yang
mendahuluinya, karena takdir merupakan akibat
dari proses yang telah berlangsung, di terangkan
dalam QS. Ar’rad (13:12)
Yang artinya: “bagi manusia ada malaikat” yang
mengikutinya bergiliran di muka dan di
belakang, mereka menjaganya atas perintah
Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah
keadaan suatu kaum sehingga mereka
mengubahkeadaan pada diri mereka sendiri.
Dan apabila Allah menghendaki keburukan
terhadap suatu kaum maka tak ada yang dapat
menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung
selain Dia.”
4. MACAM-MACAM TAKDIR
Takdir di gambarkan oleh dua kata yang
mempunyai makna sama yaitu Qadla dan
Qadar. Keduanya bermakna sama yaitu
ketetapan,
tetapi
keduanya
memiliki
pemahaman yang berbeda yaitu:
Qadla adalah ketetapan Allah berdasarkan
usaha kita sedangkan
Qadar adalah ketetapan yang sepanuhnya di
tentukan Allah SWT tanpa bisa di ganggu
gugatkan. Contohnya seorang di lahirkan dengan
jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Lahir
dari orang tua yang berkebngsaan indonesia dll.
5. Ketetapan Allah yang demikian itu, tidak
bisa di tawar, tidak bisa di ganggu gugat tidak
bisa di pilih oleh yang bersangkutan.
Sepenuhnya tergantung pada kehendak dan
ketentuan Allah. Perpaduan antara takdir
awal qadar dengan usaha (qadla), itulah yang
akan menghasilkan takdirnya.
Selain pada manusia qadar Allah juga
berlaku pada berbagai makhluknya di seluruh
penjuru alam, mulai dari benda” mati,
tumbuhan, binatang, jin dan malaikat. Karena
qadar adalah ketentuan yang telah ditetapkan
saat menciptakan seluruh alam semesta.
Termasuk ruang, waktu, hukum materi dan
energi.
6. Semua itu diciptakan dengan mengikuti
kadar tertentu, sehingga berjalan sampai
sekarang. Di perkuat dengan adanya dalil
dalam QS. Yasiin
Artinya : “ dan suatu tanda bagi mereka
adalah malam, kami tinggalkan siang dari
malam itu, maka dengan serta merta
mereka berada dalam kegelapan.
QS. Al-qamar 54:12
Artinya : “dan kami jadikan bumi
memancarkan mata air-mata air maka
bertemulah air-air itu untuk sattu urusan
yang telah di tetapkan.
7. Terjadinya takdir
Manusia boleh berusaha sekeras apapun,
tapi Allah juga yang menentukan hasil waktu
dan bentuknya. Karena Allah Maha Kuasa,
Bijaksana lagi Maha Pemurah. Meskipun usaha
sudah sedemikian keras, do’a sudah
dipanjatkan berkali-kali, berbagai cara telah
kita lakukan hasilnya belum tentu dengan yang
kita harapkan, sebab yang menentukan hasil
bukan kita tapi Allah, namun dalam
menentukan hasil Allah tidak sewenangwenang. Justru Allah menentukan takdir
dengan sifat-Nya yang Maha Pemurah.
8. Allah cuma menguji sikap kita, ingin tau
kualitas kesabaran kita, jika kita lurus Allah
akan selalu memberikan yang terbaik untuk
kita. Asal kita tetap istiqomah menjalankan cara
yang telah di perintahakan diantaranya kerja
keras dalam kejujuran dan sabar. Diterangkan
dalam QS. Ali-imran (3):143
Artinya : “apakah kamu mengira bahwa kamu
akan masuk surga, padahal belum nyata bagi
Allah orang-orang yang berjihad diantaramu
dan belum nyata orang-orang yang sabar.”
Jadi Allah ingin membuktikan jika kita sabar
dalam berdo’a bersungguh-sungguh dalam
berusaha dan istiqomah,maka Allah akan
memberikan yang terbaik buat kita.
9. Antara Takdir dan Kehendak
Takdir merupakan proses negoisasi antara manusia
dengan Allah. Manusia mempunyai kehendak bebas atas
takdirnya, tapi Allah juga mempunyai kehendak Maha
Bebas. Takdir bahkan terjadi secara maksimal jika
kehendak Allah dan kehendak manusia bertemu dalam
sebuah komprrromi yang harmonis, jika tidak bertemu
maka takdir tersebut bakal terjadi dalam sekala yang
minimal atau gagal(memperoleh takdir jelek).
Bahkan kalau kita menghendaki kebahagiaan dunia
sebagai takdir kita maka Allah akan memberikan, begitu
pula jika kita menghendaki kebahagiaan akherat, dan
Allah akan memberikan kepada kita jika kita
menghendaaki dua-duanya.
Namun kehendak Allah dalam hal takdir manusia menunggu
kehendak dan kebebasan kita. Sebab Allah telah
memberikan kebbasan kepada manusia sebebas-bebasnya
dengan konsekuensi dan resiko yang ditanggungnya
sendiri.
10. Di terangkan dalam QS. Ali-imran
(3):145
Artinya : “suatu yang bernyawa tidak akan
mati kecuali dengan ijin Allah, sebagai
ketetapan yang ditentukan waktunya.
Barang siapa menghendaki pahala dunia,
niscaya kami berikan pahala dunia itu, dan
barang siapa menghendaki pahala akherat,
kami berikan (pula) kepadanya pahala
akherat dan kami akan memberi balasan
kepada orang-orang yang bersyukur.”
11. Ciri-Ciri Orang Yang Beriman
Pada Qadla dan Qadar
a)
Selalu Menyadari dan Menerima
Iman kepada Qadla dan Qadar dapat
menumbuhkan kesadaran yang tinggi
untuk menerima kenyataan hidup. Karena
yang terjadi sudah pada garis ketentuan
Allah, pada hakekatnya bencana atau
rahmat itu semata-mata dari Allah SWT.
12. Senantiasa Bersikap Sabar
Orang yang beriman kepada Qadla dan
Qadar akan senantiasa menerima segala sesuatu
dengan penuh kesabaran, baik dalam situasi
yang sempit atau susah dan tetap bersabar dalam
situasi senang bahagia.dengan demikian orang
yang beriman kepada takdir Allah senantiasa
dalam keadaan setabil jiwanya.
c). Rajin Berusaha dan Tidak Mudah Menyerah
Agar seorang giat berusaha ia pun harus
yakin bahwa segala usaha manusia selalu di
waspadai, dinilai, serta akan diberi balasan.
b).
13. d). Selalu Bersikap Optimis
Keyakinan kepada Qadla dan Qadar dapat
menumbuhkan sikap yang optimis tidak mudah
putus asa. Karena ia yakin walau sering gagal,
pasti suatu saat berhasil sehingga tidak putus
asa.
e). Senantiasa Menerapkan Sikap Tawakal
Tawakal (berserah diri) kepada Allah SWT akan
tumbuh pada diri seseorang jika ia meyakini bahwa
segala sesuatu akan dikehendaki Allah. Allah maha
bijaksana maka menurut keyakinan Allah tidak
munggkin menyengsarakannya. Allah sumber
kebaikan sehingga tidak mungkin Allah
menghendaki hamba-Nya kepada keburukaan.
14. Hikmah Iman Kepada Takdir
Memberikan pelajaran kepada manusia
bahwa segala sesuatu yang ada dalam
alam semesta hanyalah berjalan sesuai
kebijaksanaan yang telah digariskan
oleh Dzat yang maha tinggi.
b) Memberikan kekuatan dan kecakapan
manusia untuk dapat mencapai
pengertian dan menyadari adanya
kekuatan-kekuatan Allah.
a)
15. Kesimpulan
Takdir
adalah
pengetahuan
abadi
kepunyaan Allah, dia yang memahami
waktu sebagai kejadian tunggal dan Dia
yang meliputi keseluruhan ruang dan
waktu. Bagi Allah segalanya telah di
tentukan dan sudah selesai dalm takdir.
Berdasarkan hal-hal yang dituangkan dalam
Al-Qur’an, kita juga dapat memahami
bahwa waktu bersifat tunggal bagi Allah.
Kejadian yang bagi kita terjadi di masa
mendatang digambarkan dalam Al-Qur’an
sebagai kejadian yang telah lama berlalu.
16. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam
raya ini, dan sisi kejadiannya, dalam kadar
dan ukuran tertentu, dan itulah yang disebut
takdir. Tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa
takdir, termasuk manusia. Peristiwaperistiwa
tersebut
berada
dalam
pengetahuan dan ketentuan Tuhan, yang
keduanya menurut sementara ulama dapat
disimpulkan dalam istilah sunatullah.
Manusia
mempunyai
kemampuan
terbatas sesuai dengan ukuran yang
diberikan oleh Allah kepadanya
17. Makhluk ini, misalnya tidak dapat
terbang ini merupakan salah satu
ukuran atau batas kemampuan yang
dianugrahkan
Allah
kepada
kepadanya.
Oleh sebab itu sekiranya manusia
menginginkan perubahan kondisi
dalam menjalani hidup di dunia ini, di
perintah oleh Allah untuk berusaha
dan berdo’a untuk merubahnya.