MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Gambaran Umum Perekonomian Indonesia
1. GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN
INDONESIA
RIZQY NAHARUSSHOIMIN
11141022
J U R U S A N M A N A J E M E N
S E K O L A H T I N G G I I L M U E K O N O M I B I N A
B A N G S A
2 0 1 6
3. 1. PEMERINTAHAN MASA DEMOKRASI LIBERAL
(1950-1959)
Mementingkan golongan masing-masing, memperebutkan kek
uasaan, dan pembangunan tidak berjalan.
Kekuasaan pemerintah ada di tangan kabinet yang dipimpin se
orang perdana menteri.
Presiden RI sebagai lambang (tidak berperan dalam pemerinta
han melainkan dipegang oleh menteri, namun tidak efisien)
Berlaku demokrasi liberal.
Sistem ekonomi liberal LPE (Laju Pertumbuhan Ekonomi) rata-
rata 2,7% per tahun.
Berlaku UUDS 1950 yang berbau liberal.
Selama 1950-1959 terjadi delapan kali pergantian kabinet.
Situasi politik tidak stabil karena masing-masing partai yang
berkuasa hanya mementingkan golongnnya, ekonomi tidak
berkembang, pembangunan lainnya terbengkalai karena
masa kerja kabinet pendek.
4. 2. PEMERINTAHAN MASA BERLAKUNYA
DEMOKRASI TERPIMPIN (1959-1966)
Ekonomi sosialis, aktifitas ekonomi ditangani pemerintah bukan individu, dan tim
bul inflasi karena pembangunan besar-besaran.
Diawali dengan dekrit presiden 5 juli 1959.
UUDS 1950 diganti dengan UUD 1945
Demokrasi liberal diganti dengan demokrasi terpimpin.
Ekonomi liberal diganti dengan ekonomi terpimpin.
Pengaturan ekonomi sepenuhnya ada pada pemerintah.
Kekuasaan pemerintah mutlak ditangan presiden dan bersifat otoriter (kekuasaan
penuh).
Muncul pembangunan proyek-proyek mercusuar dengan biaya tinggi.
Realisasi pengeluaran APBN tidak terkendali, hutang luar negeri ke negara-negara
sosial membengkak, kemiskinan meningkat.
Untuk memenuhi kebutuhan pemerintah, bank indonesia melakukan pencetakan u
ang.
inflasi semakin tinggi, terjadi hyper inflasi tahun 1969 mencapai 650%
Tahun 1965 PKI berusaha merebut kekuasaan pemerintahan RI melalui G 30 SPKI.
G 30 SPKI dapat ditumpas oleh eksponen orde baru, lahirlah pemerintahan orde
5. KEADAAN PEREKONOMIAN MASAORDE BARU
(1966-1998)
1. Kondisi Masa Peralihan
Hutang negara membengkak.
Ekspor menurun, 75% dana APB
N untuk proyek mercusuar.
Laju inflasi 30-50% per tahun.
Prasarana perekonomian rusak b
erat, misalnya jalan, jembatan d
ll.
Produktifitas sektor industri
6. 2. Pembangunan Masa Ord
e Baru
Masa peralihan (1966-1968)
Pembangunan Jangka Panj
ang tahap I (1969-1993)
Pembangunan Jangka
Panjang tahap II (1994-
2019)
7. 3. Langkah Perbaikan Ekonomi
Program pembangunan jangka pendek (
1966-1968)
mengatasa hyper inflasi.
mengusahakan stok pangan yang cukup.
rehabilitasi prasarana perekonomia.
membuka kembali hubungan dengan luar n
egeri (negara-negara barat)
memberlakukan 3 undang-undang perbank
an : UU Perbankan tahun 1967, UU Bank
Sentral tahun 1968, UU Bank Asing tahun
1968.
8. PROGRAM PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
DENGAN MELAKSANAKAN REPELITA I S.D
REPELITA X. PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
TAHAP I ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
Repelita I (1969-1974)
Repelita II (1974-1979)
Repelita III (1979-1984)
Repelita IV (1984-1989)
Repelita V (1989-1993)
9. SASARAN PEMBANGUNAN SETIAP TAHAP REPE
LITA, ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
REPELITA I :
pemerataan pembangunan
dan hasil-hasilnya
pertumbuhan ekonomi yan
g tinggi
stabilitas nasional yang se
hat dan dinamis
10. REPELITA II :
pertumbuhan ekonomi y
ang tinggi
pemerataan pembangun
an dan hasil-hasilnya
stabilitas nasional yang
sehat dan dinamis
12. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang
dicapai pada setiap tahap repelita:
repelita I dan II, Laju Pertumbuhan Ek
onomi (LPE) rata-rata 7% per tahun
repelita III, LPE rata-rata 3,5% per tah
un
repelita IV, LPE rata-rata 5,32% per ta
hun
repelita V, LPE rata-rata 6,7% per
tahun
13. HASIL PEMBANGUNAN YANG TELAH DICAPAI
OLEH PEMERINTAH ORDE BARU SELAMA
PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHAP I
(1969-1993) ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
inflasi dapat ditekan dari 650% pada tahun 1965 m
enjadi rata-rata 17% per tahun dalam dasawarsa
70an, dan terus turun rata-rata 9% per tahun dal
am dasawarsa 80an.
pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,8% per tahun.
pendapatan perkapita masyarakat naik dimana-ma
na pada awal Pembangunan Jangka Panjang (P
JP) tahap I sebesar 70USD, pada akhir PJP I me
njadi 700 USD.
penduduk miskin awal PJP I berjumlah kurang lebi
h 70jt orang / 60% dari jumlah penduduk. Akhir
PJP I menjadi kurang lebih 25,9 juta orang / 13,7
% dari jumlah penduduk.
14. KEADAAN PEREKONOMIAN PADA
PEMERINTAHAN TRANSISI
Dengan pimpinan B.J Habibie
tidak berjalan lama dimana
keadaan tidak mencerminkan
adanya perubahan baru,
bahkan KKN semakin menjadi.
Melalui pelaksanaan pemilu
1999 terpilih Gusdur sebagai
presiden RI dan Megawati
sebagai wakil presiden. Dan
lahirlah pemerintah Reformasi
15. KEADAAN PEREKONOMIAN PADA
PEMERINTAHAN REFORMASI
Pemerintahan reformasi yang dipimpin Gusdur pada awal pemerinta
han kondisi perekonomian menunjukkan adanya perbaikan tetapi
tidak berjalan lama. Presiden bertindak diktator, sikap presiden tid
ak sejalan dengan DPR, dan KKN tetap berjalan. Berbagai permas
alahan dalam negeri tidak terselesaikan dengan baik. kerusuhan s
osial yang bernuansa desintregrasi muncul dimana-mana. Hubun
gan dengan IMF semakin buruk. Kurs dolar mencapai 1 USD : 12.0
00 rupiah.
kondisi perekonomian lebih buruk dari keadaan masa transisi, karen
a hal-hal sebagai berikut :
perekonomian indonesia masih sangat bergantung pada impor.
hutang luar negeri jumlahnya sangat besar.
inflasi yang semakin tinggi.
cadangan defisa menurun (ekspor menurun)
21 Maret istana presiden di kepung para demonstran, menuntut Gus
dur mundur.