Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
LELE
1. USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
LETTO KARA ( LELE PRESTO KAYA RASA )
BIDANG KEGIATAN:
PKM-K
Diusulkan oleh :
Onki Nur Indrianto
NIM 111903102021/2011
Boby Candra
NIM 110903101055/2011
Yura Bagus Nandha Tama
NIM 111903102022/2011
Hamdan Hidayat
NIM 101903102011/2010
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2012
3. DAFTAR ISI
HALAMAN KULIT MUKA
HALAMAN PENGESAHAN………….………………………...……...……ii
DAFTAR ISI……………………………….……...…………………..……...iii
A. JUDUL PROGRAM…...……………………………………………….….1
B. LATAR BELAKANG MASALAH…...…………………………….…….1
C. PERUMUSAN MASALAH……………………………...…………….….1
D. TUJUAN……………...……………………………………………………2
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN…...…………………………………..2
F. KEGUNAAN………………………………………………………………2
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA…………………...…...……2
H. METODE PELAKSANAAN………...……………………………………6
I. JADWAL KEGIATAN……………………...…………………………….9
J. RANCANGAN BIAYA……………………………………………...……9
K. LAMPIRAN………………………………………………………………11
1) BIODATA KETUA serta ANGGOTA KELOMPOK………………..11
2) BIODATA DOSEN PENDAMPING……………………………...…15
iii
4. 1
A. JUDUL PROGRAM
Judul dalam pelaksanaan program kewirausahaan ini adalah Letto Kara ( Lele
Presto Kaya Rasa ).
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia. Hampir dua pertiga
wilayahnya adalah berupa perairan dan perikanan merupakan sektor yang penting
yang dapat menunjang kemantapan ekonomi Negara ini. Perairan di Indonesia juga
terbagi menjadi tiga jenis yaitu jenis perikanan tawar, perikanan laut dan perikanan
tambak. Ikan lele adalah salah satu ikan yang paling banyak dibudidayakan di
Indonesia. Selain sangat mudah perawatannya, ikan ini juga mampu hidup pada
keadaan perairan yang miskin oksigen karena mempunyai organ yang dinamakan
Arborescent organ.
Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta
memiliki “kumis“ yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya. Banyak
jenis lele yang merupakan ikan konsumsi yang disukai orang. Sebagian jenis lele
telah dibiakkan orang, namun kebanyakan spesiesnya di tangkap dari populasi liar di
alam. Ikan air tawar satu ini ternyata memiliki banyak manfaat dalam bidang
kesehatan. Ikan lele mempunyai nilai protein yang sangat tinggi. Protein ikan lele
adalah protein yang istimewa karena bukan hanya berfungsi sebagai penambah
jumlah protein yang dikonsumsi, tetapi juga sebagai pelengkap mutu protein dalam
menu. Ikan lele mempunyai kandungan protein sekitar 17,7% ; lemak 4,8% ; air 1,2%
dan karbohidrat sebanyak 76%.
Ide untuk pemanfaatan ikan lele ini muncul dari salah satu saudara kami yang
pernah membudidayakan ikan lele ini, namun usaha tersebut tidak berjalan karena
sulit untuk mendistribusikan ikan lele ini. Selain itu banyaknya pedagang yng
menjual bahan makanan lain, menyebabkan minat masyarakat terhadap menu
masakan lele berkurang. Sehingga diperlukan suatu pemahaman yang baru mengenai
ikan lele ini. Lele presto tentunya dapat menjadi sebuah pilihan yang baik sebagai
makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi terutama kandungan protein
C. PERUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang akan dibahas adalah:
1. Apakah Letto Kara (Lele Presto Kaya Rasa) dapat diolah menjadi makanan
yang menarik, inovatif, dan variatif ?
2. Apakah Letto Kara (Lele Presto Kaya Rasa) dapat meningkatkan daya jual
dan ekonomi dari ikan lele tersebut ?
3. Apakah Letto Kara (Lele Presto Kaya Rasa) dapat dipasarkan dan mempunyai
pangsa pasar yang menjanjikan ?
5. 2
D. TUJUAN
1. Menciptakan produk makanan Letto Kara (Lele Presto Kaya Rasa) menjadi
makanan yang menarik, inovatif dan variatif.
2. Meningkatkan daya jual ikan lele yang diolah menjadi Letto Kara (Lele Presto
Kaya Rasa).
3. Memasarkan ikan lele kepada masyarakat dan menciptakan peluang pasar
yang menjanjikan bagi produk tersebut.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Dapat mengembangkan produk makanan dari ikan lele berupa Letto Kara
(Lele Presto Kaya Rasa) yang menarik, inovatif, dan varitif.
2. Dapat menambah nilai ekonomis dan daya jual ikan lele.
3. Dapat mengembangkan pangsa pasar yang menjanjikan dan peluang pasar
produk Letto Kara (Lele Presto Kaya Rasa) pada masyarakat.
F. KEGUNAAN
a. Untuk Mahasiswa
1. Menciptakan inovasi, kreasi dan mengembangkan kemandirian.
2. Menambah pengetahuan tentang kewirausahaan dan menambah
pengalaman untuk berwirausaha.
3. Melatih mahasiswa untuk jeli melihat peluang bisnis sehingga dapat
menciptakan lapangan kerja yang baru.
b. Untuk masyarakat
1. Meningkatkan konsumsi ikan lele dengan menciptakan Letto Kara (Lele
Presto Kaya Rasa).
2. Menciptakan beragam olahan makanan dalam pengembangan produk ikan
lele.
3. Menciptakan lapangan kerja baru karena adanya proses produksi Letto
Kara (Lele Presto Kaya Rasa).
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
1. Letto Kara (Lele Presto Kaya Rasa)
Letto Kara (Lele Presto Kaya Rasa) adalah produk makanan dengan
bahan dasar berupa daging ikan lele. Penggunakan ikan lele sebagai bahan
dasar didasarkan pertimbangan dari segi kualitas maupun kuantitas. Dari segi
kualitas, ikan lele merupakan ikan air tawar yang mempunyai kandungan
protein yang cukup baik. Sedangkan dari segi kuantitas, ikan lele merupakan
ikan air yang paling banyak dibudidayakan oleh masyarakat.
2. Daya Tahan produk
Daya tahan produk Letto Kara (Lele Presto Kaya Rasa) yaitu sekitar
dua sampai tiga hari dalam suhu ruangan dan enam sampai tujuh hari dalam
lemari pendingin.
3. Keunggulan Letto Kara (Lele Presto Kaya Rasa)
6. 3
Adanya tulang dan duri yang cukup keras, mengurangi minat
masyarakat untuk mengkonsumsi ikan lele. Dengan pengolahan Letto Kara
(Lele Presto Kaya Rasa) ini membuat tulang dan duri yang lebih lunak,
sehingga dapat dikonsumsi lebih aman dari tulang dan duri yang keras. Selain
itu, Letto Kara (Lele Presto Kaya Rasa) ini mempunyai banyak pilihan rasa
seperti rasa keju, nanas dan lain-lain. Sehingga dapat meningkatkan daya tarik
masyarakat terhadap ikan lele.
4. Peluang Pasar
Saat ini sudah banyak produk makanan berupa presto, akan tetapi
sebagian besar dari produk presto yang dijual di pasaran berbahan dasar daging
bandeng ayam dan bebek. Dengan adanya variasi baru berupa Letto Kara (Lele
Presto Kaya Rasa) ini akan menjadi sesuatu yang unik dan tergolong baru yang
menarik minat masyarakat sehingga mereka akan tertarik untuk membelinya.
5. Rencana Harga Penjualan Produk Awal
a. Biaya Pengeluaran
Biaya Inventarisasi
Biaya Peralatan:
Serok 2 buah @ Rp 10.000,00
Rp 20.000,00
Kompor gas 2 buah @ Rp 450.000,00
Rp 900.000,00
Panci Presto 2 buah @ Rp 400.000,00
Rp 800.000,00
Pisau 4 buah @ Rp 5.000,00
Rp 20.000,00
Talenan 4 buah @ Rp 5.000,00
Rp 20.000,00
Tabung gas 2 buah @ Rp 90.000,00
Rp 180.000,00
Pengaduk stainless 2 buah @ Rp 15.000,00
Rp 30.000,00
Ember 4 buah @ Rp 15.000,00
Rp 60.000,00
Alat pendingin/Freezer 1 buah
Rp 1.000.000,00cccc
Biaya peralatan dalam 4 bulan
Rp 3.030.000,00
Biaya Perlengkapan
Plastik kemas 2500 buah @ Rp 100,00
Label 2500 buah @ Rp 300,00
Biaya Perlengkapan dalam 4 bulan
Total Biaya Inventarisasi
Rp 250.000,00
Rp 750.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 4.030.000,00
Bahan Baku
Ikan lele segar 500kg @Rp 10.000,00
Bawang putih 20kg @Rp 6.000,00
Bawang merah 50kg @Rp 7.000,00
Jeruk nipis 5kg @Rp 3.000,00
Kunyit 5kg @Rp 4.000,00
Jahe 5kg @Rp 8.000,00
Garam 15 pack @Rp 2.000,00
Gula 10kg @Rp 10.000,00
Rp 5.000.000,00
Rp 120.000,00
Rp 350.000,00
Rp 15.000,00
Rp 20.000,00
Rp 40.000,00
Rp 30.000,00
Rp 100.000,00
7. 4
Sereh 5kg @Rp 1.000,00
Daun salam 5kg @Rp 1.500,00
Lengkuas 5kg @Rp 1.500,00
Ragi tapai 3 kotak @Rp10.000,00
Nanas 100 buah @Rp 2.500,00
Kelapa 100 buah @Rp 2.500,00
Total Biaya Bahan baku 4 Bulan
Rp
5.000,00
Rp
7.500,00
Rp
7.500,00
Rp 30.000,00
Rp 250.000,00
Rp 250.000,00
Rp 6.222.000,00
Biaya Perjalanan
Biaya transfortasi Rp 55.000/bulan
Biaya pemasaran
Total Biaya Perjalanan
Rp 220.000,00
Rp 100.000,00
Rp 320.000,00
Biaya Lain-lain
Biaya listrik Rp 30.000,00/bulan
Rp 120.000,00
Biaya isi ulang gas @Rp 13.000 x 16
Rp 208.000,00
Biaya sewa gerobak Rp 200.000,00/bulan
Rp 800.000,00
Biaya sewa tempat Rp 200.000,00/bulan
Rp 800.000,00
Total Biaya Lain-lain
Rp 1.928.000,00
b. Rincian Estimasi Biaya
Inventarisasi
Rp 4.030.000,00
Bahan Baku
Rp 6.222.000,00
Perjalanan
Rp 320.000,00
Biaya lain-lain
Rp 1.928.000,00
Total Biaya
Rp 12.500.000,00
c. Analisis Ekonomi
Perkiraan biaya produksi Letto Kara
Biaya variable (Variable Cost) untuk memproduksi 3000 Letto Kara
Biaya bahan baku
Rp 6.222.000,00
Beban transportasi
Rp 220.000,00
Beban pemasaran
Rp 100.000,00
Baban listrik
Rp 120.000,00
Beban gas
Rp 208.000,00
Beban gerobak
Rp 800.000,00
Beban tempat
Rp 800.000,00
Total Biaya Variabel
Rp 8.470.000,00
Biaya Tetap (Fixed Cost) untuk 4 bulan produksi
Beban inventaris
Rp 4.030.000,00
Total biaya tetap
Rp 4.030.000,00
Biaya Total (Total Cost)
Rp 12.500.000,00
8. 5
1. Biaya Rata-rata (Average Cost)
Dalam penjualan produk Letto Kara (Lele Presto Kaya Rasa), diperkirakan
akan memproduksi 3000 unit. Jadi, untuk biaya rata-rata per unit sebagai berikut:
Biaya rata-rata per unit (AC) =
=
= Rp 4.166,67 = Rp 4.000,00 (pembulatan)
d. Perkiraan Penjualan
Bulan ke
I
II
III
IV
Produksi (unit) 600
720
780
900
Modal kerja untuk 4 bulan pertama 3000 x Rp 4.000,00 = Rp 12.000.000,00
Penjualan
450
600
670
780
(unit)
Penjualan selama 4 bulan pertama 2500 x Rp 5.500,00 = Rp 13.750.000,00
Laba usaha selama 4 bulan pertama
= Rp 1.750.000,00
Laba usaha per bulan (Rp 1.750.000,00 : 4 )
= Rp
437.000,00
Keterangan:
1. Harga setiap unit Letto Kara (Lele Presto Kaya Rasa) yang dijual adalah Rp
5.500,00 per unit dengan netto 200 gram.
2. Modal kerja untuk satu unit Rp 4.000,00
3. Perkiraan penjualan 75% pada bulan pertama; 83,3% pada bulan kedua; 85%
pada bulan ketiga; dan 86,6% pada bulan keempat.
4. Persentase laba setiap unit dari Letto Kara (Lele Presto Kaya Rasa) yang
dijual yaitu:
=
=
= 37,5%
Untuk menghitung harga pokok dari Letto Kara (Lele Presto Kaya Rasa),
produsen dapat menghitung Break Even Point (BEP) terlebih dahulu. Break Even
Point (BEP) merupakan suatu keadaan dimana total penjualam sama dengan total
biaya yang dikeluarkan, berarti perusahaan tidak memperoleh laba dan juga tidak
mengalami kerugian. BEP dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
TR = P X Q
= Rp 5.500,00 x 2500
= Rp 13.750.000,00
TC = TVC + TFC
= Rp 8.470.000,00 + Rp 4.030.000,00
= Rp 12.500.000,00
9. 6
BEP:
TR = TC
Rp 13.750.000,00 = Rp 12.500.000,00
Jumlah biaya tetap
BEP = 1- Jumlah biaya variabel
Jumlah hasil penjualan
Rp 4.030.000,00
BEP = 1- Rp 8.470.000,00
= Rp 10.494.792,00
Rp 13.750.000,00
e. Proyeksi Cash Flow
Keterangan
Bulan I
Bulan II
Bulan III
Kas awal
(12.500.000) (9.200.000) (10.500.000)
Pendapatan penjualan (2.000.000)
(3.000.000) (4.250.000)
Pengeluaran investasi (4.030.000)
(1.400.000) (1.800.000)
Biaya bahan baku
(1.100.000)
Biaya:
(30.000)
(30.000)
Biaya listrik
(30.000)
(55.000)
(55.000)
Biaya transportasi
(55.000)
(30.000)
(20.000)
Biaya pemasaran
(40.000)
(52.000)
(52.000)
Biaya gas
(52.000)
(200.000)
(200.000)
Biaya sewa gerobak
(200.000)
(200.000)
(200.000)
Biaya sewa tempat
(200.000)
Saldo Kas
(8.793.000)
10.503.000 (12.393.000)
Budget Modal Metode Playback Period
Cash Inflow
Kumulatif
Rp 2.000.000
Rp 2.000.000
Rp 3.000.000
Rp 5.000.000
Rp 4.250.000
Rp 9.250.000
Rp 4.500.000
Rp 13.750.000
(
) =
(
) =
(
Bulan IV
(11.719.000)
(4.500.000)
-
(1.922.000)
(30.000)
(55.000)
(10.000)
(52.000)
(200.000)
(200.000)
(13.750.000)
) = 3 + 0,7 = 3,7
bulan.
Jadi periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran
investasi dengan menggunakan metode payback period adalah 3,7 bulan atau 3 bulan
21 hari.
H. METODE PELAKSANAAN
Dalam menjalankan usaha makanan dengan bahan dasar ikan lele ini memiliki
beberapa tahapan pengembangan:
10. 7
1. Pembuatan proposal/usulan program kreativitas mahasiswa dilakukan survey pasar
apakah ada produk sejenis dipasaran.
2. Melakukan konsultasi dengan dosen tentang usulan program kreativitas
mahasiswa.
3. Tahap persiapan usaha. Pada tahap ini dilakukan persiapan-persiapan seperti
persiapan peralatan dan bahan yang akan digunakan untuk produksi.
4. Tahap pengenalan. Pada tahap ini difokuskan pada pengenalan produk yang
dihasilkan yang dilakukan pada minggu pertama.
5. Tahap pertumbuhan. Pada tahap ini produk olahan sudah dikenal masyarakat,
promosi semakin ditingkatkan dan memperbanyak jumlah produksi.
Perencanaan Produksi
1. Lokasi Produksi
Pada tahap awal produksi akan dilaksanakan dirumah kontrakan anggota
kelompok yang terletak di Jember.
2. Perencanaan Produksi
a. Bahan Produksi
Bahan-bahan yang digunakan untuk semua keperluan produksi
Ikan lele segar
Bawang putih
Bawang merah
Jeruk nipis
Kunyit
b.
Alat dan Mesin Produksi
Alat dan Mesin yang digunakan sebagai berikut:
Serok
Kompor gas
Panci Presto
Pisau
Jahe
Garam
Gula
Sereh
Daun salam
Talenan
Tabung gas
Pengaduk stainless
Ember
Lengkuas
Ragi tapai
Nanas
Kelapa
Alat
pendingin/Freezer
c. Proses Produksi Letto Kara (Lele Presto Kaya Rasa)
Pertama siapkan ikan lele dalam suatu wadah, lalu cuci ikan lele hingga bersih
Siapkan semua formula bumbu seperti Bawang putih, Bawang merah, Jeruk
nipis, Kunyit, jahe, Garam, Gula, Sereh, Daun salam, Lengkuas, kemudian
giling halus menjadi adonan bumbu dan Lumuri ikan lele dengan bumbu,
sampai permukaan ikan tertutupi bumbu.
Setelah itu susun ikan ke dalam panci presto, lalu lakukan pemasakan kurang
lebihnya selama 20 menit dengan suhu 1000c, hal ini agar mendapatkan duri
ikan lele yang lunak.
Setelah 20 menit, keluarkan ikan dari panci presto. Kemudian taruh ikan pada
suatu wadah, supaya ikan lebih dingin.
11. 8
Untuk mendapatkan ikan lele yang beraneka rasa, siapkan bahan-bahan rasa
yang di inginkan seperti nanas, kelapa, dan keju. Lumuri ikan dengan bahan
tersebut, kemudian kukus kurang lebihnya 5 menit dengan suhu 1000c.
Setelah proses pemasakan selesai, masukan ikan kedalam plastik yang telah
diberi lebel.
Kemudian untuk menghasilkan Letto Kara (Lele Presto Kaya Rasa) yang
tahan lama, simpan Letto Kara (Lele Presto Kaya Rasa) pada alat pendingin
/freezer dengan suhu 180c atau lebih kecil.
3. Kapasitas Produksi
Jumlah produk yang akan dihasilkan disesuaikan dengan kebutuhan. Pada tahap
pertama jumlah produk tidak terlalu banyak karena berada pada tahap perkenalan dan
konsumen belum terlalu tahu. Pada tahap-tahap selanjutnya jumlah produksi akan
ditingkatkan sesuai dengan peningkatan penjualan atau konsumen.
Targetting/Target Pasar
a. Pria dan wanita segala usia
b. Target awal adalah masyarakat dalam dan sekitar daerah kota jember.
Kemudian dikembangkan ke daerah-daerah lain yang lebih luas cakupannya.
c. Orang yang berdagang makanan.
d. Toko-toko atau mini market
Positioning
Dalam pemasaran dilakukan penciptaan image bahwa Letto Kara (Lele Presto
Kaya Rasa) merupakan makanan sehat dan tentunya dapat menjadi sebuah pilihan
yang baik sebagai makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi terutama kandungan
protein, serta layak untuk dikonsumsi setiap hari.
Penetapan Harga
Harga ditetapkan berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk setiap produk dan
keuntungan yang diperkirakan ingin diperoleh yaitu lele presto dijual dengan harga
Rp 7.000,00 per kemasan.
Strategi Promosi
Strategi promosi merupakan hal yang penting sehingga perlu dilakukan secara
intensif dan efektif. Usaha promosi yang direncanakan antara lain:
1. Promosi secara langsung
Promosi secara langsung dilakukan oleh semua anggota ketika melakukan
penjualan langsung dan juga dilakukan pemberitahuan secara langsung kepada orangorang yang dikenal.
12. 9
2. Promosi secara tidak langsung
Promosi secara tidak langsung ini dapat dilakukan melalui selebaranselebaran atau pamflet yang disebarkan didaerah-daerah strategis dimana terdapat
konsumen potensial. Selain itu dapat dilakukan melalui situs internet seperti
facebook. Promosi secara tidak langsung juga dapat terjadi promosi dari mulut ke
mulut yang akan dilakukan oleh konsumen yang merasa puas dengan produk yang
dihasilkan.
I. JADWAL KEGIATAN
No
Tahap-tahap
Bulan ke-
1.
Tahap persiapan awal
1
2
3
4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
√
2.
Promosi
√ √ √ √
3.
Tahap awal proses
produksi
4.
Peningkatan produksi
5.
Tahap pertumbuhan
6.
Evaluasi kinerja
√
√
√
√
√ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√
√
√
√
J. RANCANGAN BIAYA
Anggaran biaya pembuatan makanan Letto Kara (Lele Presto Kaya Rasa)
dengan bahan dasar ikan lele segar:
Biaya Inventarisasi
Biaya Peralatan:
Serok 2 buah @ Rp 10.000,00
Kompor gas 2 buah @ Rp 450.000,00
Panci Presto 2 buah @ Rp 400.000,00
Pisau 4 buah @ Rp 5.000,00
Talenan 4 buah @ Rp 5.000,00
Tabung gas 2 buah @ Rp 90.000,00
Pengaduk stainless 2 buah @ Rp 15.000,00
Ember 4 buah @ Rp 15.000,00
Alat pendingin/Freezer 1 buah
Biaya peralatan dalam 4 bulan
Rp 20.000,00
Rp 900.000,00
Rp 800.000,00
Rp 20.000,00
Rp 20.000,00
Rp 180.000,00
Rp 30.000,00
Rp 60.000,00
Rp 1.000.000,00cccc
Rp 3.030.000,00
13. 10
Biaya Perlengkapan
Plastik kemas 2500 buah @ Rp 100,00
Label 2500 buah @ Rp 300,00
Biaya Perlengkapan dalam 4 bulan
Total Biaya Inventarisasi
Rp 250.000,00
Rp 750.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 4.030.000,00
Bahan Baku
Ikan lele segar 500kg @Rp 10.000,00
Bawang putih 20kg @Rp 6.000,00
Bawang merah 50kg @Rp 7.000,00
Jeruk nipis 5kg @Rp 3.000,00
Kunyit 5kg @Rp 4.000,00
Jahe 5kg @Rp 8.000,00
Garam 15 pack @Rp 2.000,00
Gula 10kg @Rp 10.000,00
Sereh 5kg @Rp 1.000,00
Daun salam 5kg @Rp 1.500,00
Lengkuas 5kg @Rp 1.500,00
Ragi tapai 3 kotak @Rp10.000,00
Nanas 100 buah @Rp 2.500,00
Kelapa 100 buah @Rp 2.500,00
Total Biaya Bahan baku 4 Bulan
Rp 5.000.000,00
Rp 120.000,00
Rp 350.000,00
Rp 15.000,00
Rp 20.000,00
Rp 40.000,00
Rp 30.000,00
Rp 100.000,00
Rp
5.000,00
Rp
7.500,00
Rp
7.500,00
Rp 30.000,00
Rp 250.000,00
Rp 250.000,00
Rp 6.222.000,00
Biaya Perjalanan
Biaya transfortasi Rp 55.000/bulan
Biaya pemasaran
Total Biaya Perjalanan
Rp 220.000,00
Rp 100.000,00
Rp 320.000,00
Biaya Lain-lain
Biaya listrik Rp 30.000,00/bulan
Biaya isi ulang gas @Rp 13.000 x 16
Biaya sewa gerobak Rp 200.000,00/bulan
Biaya sewa tempat Rp 200.000,00/bulan
Total Biaya Lain-lain
Total Biaya (Total Cost)
Rp 120.000,00
Rp 208.000,00
Rp 800.000,00
Rp 800.000,00
Rp 1.928.000,00
Rp 12.500.000,00