Dokumen tersebut merangkum berbagai konsep terkait teknologi pembelajaran, mulai dari teori belajar mengajar, hasil belajar, ranah hasil belajar, strategi belajar, cara belajar siswa aktif, hingga penggunaan media dan alat pembelajaran. Dokumen ini juga membahas prinsip-prinsip pengembangan sistem instruksional dan pembelajaran orang dewasa.
2. Teori Belajar Mengajar
Mengajar adalah sebuah cara dan
sebuah proses hubungan timbal balik
antara guru dengan siswa yang sama
– sama aktif melakukan kegiatan,
dimana guru bertujuan membantu
dan memudahkan siswa untuk
melakukan kegiatan belajar atau
lebih kearah proses menyampaikan
materi.
3. Tiga aspek tugas dan standar kinerja
menurut rochman dan sanusi
• Kemampuan profesional
• Kemampuan sosial
• Kemampuan individual
4. Hasil Belajar
• Hasil belajar adalah bagian dari
prestasi belajar, dan salah satu
kegunaan dari prestasi belajar adalah
umpan balik bagi guru dalam mengajar
• Hasil belajar merupakan perubahan
atau kemampuan yang akan dimiliki
oleh seseorang setelah menerima
pengalaman belajarnya.
5. Lanjutan...
• Woordworth mengatakan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan aktual yang
diukur secara langsung. Hasil
pengukuran belajar inilah akhirnya akan
mengetahui seberapa jauh tujuan
pendidikan dan pengajaran yang telah
dicapai.
6. Pembagian Ranah Hasil
Belajar
• Bloom merumuskan hasil belajar
sebagai perubahan tingkah laku yang
meliputi
• Ranah Kognitif
• Ranah Afektif
• Ranah Psikomotorik
7. Ranah Kognitif
• Terdiri dari 6 tingkatan yaitu:
–Pengetahuan atau ingatan
–Pemahaman
–Penerapan
–Sintesis
–Analisis
–Evaluasi
8. Ranah Afektif
• Terdiri dari 5 tingkatan yaitu:
– Peniruan (menirukan gerak)
– Penggunaan (menggunakan konsep untuk
melakukan gerak)
– Ketepatan (melakukan gerak dengan
benar)
– Perangkaian (melakukan beberapa
gerakan sekaligus dengan benar)
– Naturalisasi (melakukan gerak secara
wajar)
9. Ranah Psikomotorik
• Terdiri dari 5 tingkatan yaitu:
– Pengenalan (ingin menerima, sadar
akan adanya sesuatu)
– Merespon (aktif berpartisipasi)
– Penghargaan (menerima nilai – nilai,
setia pada nilia – nilai tertentu)
– Pengorganisasian (menghubung-
hubungkan nilai – nilai tertentu)
– Pengamalan (menjadikan nilai – nilai
sebagai bagian dari pola hidup)
11. Program Pengajaran
• Program Pengajaran adalah perangkat
kegiatan belajar mengajar yang
direncanakan untuk mencapai tujuan
yang kita sebut dengan tujuan
instruksional.
• Program pengajaran disusun dalam 2
tahap yaitu :
– Program Semester
– Program tatap muka ( Penjabaran
dari program semester)
12. Lanjutan...
• Program pengajaran satu semester
adalah silabus Satuan Program
Pengajaran (SPP)
• Program pengajaran yang disusun
untuk setiap tatap muka adalah
Satuan Pelajaran (SP atau SatPel)
atau Satuan Acara Pengajaran
(SAP).
13. Fungsi Program Pengajaran
• Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam
mencapai tujuan pembelajaran
• Sebagai pola dasar dalam mengatur
tugas dan wewenang bagi setiap unsur
yang terlibat dalam kegiatan
pembelajaran
• Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur
(guru maupun murid)
• Sebagai alat ukur keefektifan suatu
proses pembelajaran
• Sebagai bahan penyusunan data agar
terjadi keseimbangan kerja
14. Prinsip Dasar Pengembangan
Sistem Instruksional
• Berfokus pada siswa
• Pendekatan sistem
• Pemberadayaan sumber belajar
secara maksimal
15. Pembelajaran Orang Dewasa
• Perbedaan pembelajaran orang dewasa
(Andragogy) dan Pembelajaran anak-anak
(Padeagogy)
No Padegogy Androgogy
1 Konsep diri (self-cocept)
Anak ialah pribadi yang
tergantung. (a directing
relationship)
Si pelajar bukan pribadi yang
tergantung, tetapi pribadi yang
telah masak secara psikologis. (a
helping relationship)
2 Pengalaman Pengalaman
pelajar masih sangat
terbatas, karena itu dinilai
kecil dalam proses
pendidikan.
Pengalaman pelajar orang dewasa
dinilai sebagai sumber belajar
yang kaya.
16. Lanjutan....
No Padegogy Androgogy
3 Kesiapan belajar Pendidik
menentukan apa yang akan dipelajari,
bagaimana dan kapan belajar
Pelajar menentukan apa yang
mereka perlu pelajari
berdasarkan pada persepsi
mereka sendiri terhadap
tuntutan situasi sosial mereka.
4
Perspektif waktu dan orientasi
terhadap belajar. Diajarkan
bahan yang dimaksudkan untuk
digunakan di masa yad.
Pendekatanya “subject
centered”.
Belajar merupakan proses
untuk penemuan masalah
dan pemecahan masalah
pada saat itu juga.
Pendekatanya “problem
centered”.
17. Metode Interaksi Pembelajaran
Umum
• Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai
cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
• metode pembelajaran dikelompokkan menjadi
empat fase utama yaitu,
– fase pendahuluan
– fase pembahasan
– fase menghasilkan
– fase penurunan.
18. Pengelolahan Kelas
Pengelolaan kelas adalah upaya yang
dilakukan guru dalam mengelola anak
didiknya di kelas dengan menciptakan
atau mempertahankan suasana atau
kondisi kelas yang mendukung
program pengajaran untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
19. Pendekatan tehknik dalam
pengelolaan kelas
• Behavior-Modification Approach
(Pendekatan penguatan tingkah laku).
• Socio-Emotional Climate
Approach(Pendekatan iklim
• Group Process Approach(Pendekatan
proses kelompok).
20. Rancangan Pembelajaran Praktek
• Desain pembelajaran terdiri dari lima langkah
penting, yaitu:
– Analisis lingkungan dan kebutuhan belajar
siswa.
– Merancang spesifikasi proses pembelajaran
yang efektif dan efesien sertasesuai
dengan lingkungan dan kebutuhan belajar
siswa.
– Mengembangkan bahan-bahan untuk
digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
– Implementasi desain pembelajaran.
– Implementasi evaluasi formaif dan sumatif
terhadap program pembelajaran
21. Strategi Belajar
Strategi belajar diartikan sebagai
pola-pola umum kegiatan guru-anak
didik dalam perwujudan kegiatan
belajar-mengajar untuk mencapai
tujuan tertentu
22. 4 Strategi dasar dalam proses
belajar-mengajar, yaitu :
• Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan
kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian
anak didik sebagaimana yang diharapkan.
• Memilih sistem pendekatan belajar-mengajar
berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup
masyarakat.
• Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan
tehnik belajar mengajar yang dianggap paling tepat
dan efektif sehingga bisa menjadi pegangan guru
dalam kegiatan mengajarnya.
• Menetapkan norma-norma dan batas-batas
keberhasilan serta standar keberhasilan hingga
dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam proses
evaluasi hasil belajar-mengajar.
23. Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
CBSA adalah pendekatan pengajaran
yang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk aktif terlibat secar fisik,
mental, intelektual, dan emosional
dengan harapan siswa memperoleh
pengalaman belajar secara maksimal,
baik dalam ranah kognitif, afektif,
maupun psikomotor.
24. Indikator CBSA
• Aktifitas belajar anak
• Aktifitas guru mengajar
• Program belajar
• Suasana belajar
• Sarana belajar
25. Prinsip-prinsip CBSA
• Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus
mempelajari sendiri tidak ada seorang pun
dapat melakukan kegiatan belajar tesebut.
• Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya
sendiri dan untuk tiap kelompok umum terdapat variasi
kecepatan belajar).
• Seorang murid belajar lebih banyak bila pada setiap
langkah segare diberikan penguatan (reinforcement)
• Penguasaan secara penuh dari setiap langkah
memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih
berarti.
• Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
belajar menururt irama, cara dan kemampuannya.
26. Dimensi CBSA
• Dimensi Subyek Didik
• Dimensi Guru
• Dimensi Program
• Dimensi Situasi Belajar Mengajar
27. Sumber Media dan Alat
Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan alat
bantu yang berfungsi untuk
menjelaskan sebagian dari
keseluruhan program pembelajaran
yang sulit dijelaskan secara verbal.
29. Unsur Media Pembelajaran
• Dua unsur yang terkandung dalam
media pembelajaran
–Pesan atau bahan pembelajaran
yang akan disampaikan yang
selanjutnya disebut sebagai
perangkat lunak (software), dan
–Alat penampil atau perangkat keras
(hardware).
30. Microteaching
Pembelajaran mikro merupakan salah
satu cara latihan praktek mengajar
yang dilakukan dalam proses belajar
mengajar yang di "mikro"kan untuk
membentuk, mengembangkan
keterampilan mengajar