2. 1. Zaman Batu
Zaman Batu adalah masa
zaman prasejarah yang luas, ketika
manusia menciptakan alat dari batu
3. Tahukah kamu? Zaman
Batu dibagi menjadi 4
zaman.
A. Zaman Paleolithikum(Batu Tua)
B. Zaman Mesolithikum(Batu
Madya)
C. Zaman Neolithikum(Batu Muda)
D. Zaman Megalithikum(Batu Besar)
4. A. Zaman
Paleolitikum
Zaman Paleolitikum adalah Zaman Purba yang
berlangsung antara 750.000 – 15.000 tahun yang
lalu.
Ciri Ciri Zaman
Paleolitikum
1. Jenis Manusia
Pada zaman ini adalah
Pithecantropus Erectus
, Homo Wajakensis,
Megantropus
Paleojavanicus,dan Homo
soliensis. Ini ditemukan di
Bengawan, Solo.
Pithecantropus Erectus
5. 2.Kebudayaan
a. Kebudayaan Pacitan
Pada tahun 1935, von Koenigswald
menemukan alat batu dan kapak
genggam di daerah Pacitan. Kapak
genggam itu berbentuk kapak tetapi
tidak bertangkai. Kapak ini masih
dikerjakan dengan sangat kasar dan
belum dihaluskan. Para ahli
menyebutkan bahwa kapak itu
adalah kapak penetak. Selain di
Pacitan alat-alat banyak ditemukan
di Progo dan Gombong (Jawa
Tengah), Sukabumi (Jawa Barat),
dan Lahat (Sumatera Utara) b.
b.Kebudayaan Ngandong
Para ahli berhasil menemukan alat-
alat dari tulang, flakes, alat penusuk
dari tanduk rusa dan ujung tombak
bergigi di daerah Ngandong dan
Sidoarjo. Selain itu di dekat Sangiran
ditemukan alat sangat kecil dari
betuan yang amat indah. Alat ini
dinamakan Serbih Pilah,
Kapak Genggam
dan banyak ditemukan di Cabbenge
(Sulawesi Selatan) yang terbuat dari batu-
batu indah seperti kalsedon. Kebudayaan
Ngandong juga didukung oleh penemuan
lukisan pada dinding goa seperti lukisan
tapak tangan berwarna merah dan babi
hutan ditemukan di Goa Leang Pattae
(Sulawesi Selatan)
6. Ciri-ciri kehidupan manusia pada zaman
Paleolithikum, yakni:
1. Hidup berpindah-pindah (Nomaden)
2. Berburu (Food Gathering)
3. Menangkap ikan
ALAT-ALAT ZAMAN
PALEOLITHIKUM
Kapak Genggam m
enggali umbi,
memotong, dan
menguliti binatang.
7. Kapak Perimbas
untuk merimbas
kayu, memahat
tulang dan
sebagai senjata.
Tulang binatang
atau Tanduk Rusa
utk mengorek ubi
dan keladi dari
dalam tanah
8. B. Zaman
Mesolitikum
Zaman Mesolitikum adalah zaman batu
tengah atau merupakan tahapan
perkembangan masyarakat pra aksara
antara zaman batu tua dan batu muda
Flakes
Terbuat dari batu
9. Ciri Ciri Zaman
Mesolitikum
mesolithikum (jaman batu
tengah) :- tidak memiliki
tempat tinggal tetap,
nomaden, namun mendiami
wilayah tertentucukup
lama- telah dijumpai
tempat2 penyimpanan
makanan (lumbung)- sudah
bisa mengawetkan makanan
dengan cara dikeringkan-
mulai ditemukan peralatan
(artefak) sehari2 berupa
kapak, tombak terbuat
dari batu dan tulang hewan
namun belum dihaluskan
10. A.HASIL KEBUDAYAAN
ZAMAN MESOLITIKUM
1. Kebudayaan Pebble (Pebble
Culture)
Kjokkenmoddinger
(Sampah Dapur)
Kjokkenmoddinger adalah istilah yang
berasal dari bahasa Denmark yaitu
kjokken artinya dapur dan modding
artinya sampah jadi
Kjokkenmoddinger arti sebenarnya
adalah sampah dapur. Dalam
kenyataan Kjokkenmoddinger adalah
timbunan atau tumpukan kulit kerang
dan siput yang mencapai ketinggian ±
7 meter dan sudah membatu atau
menjadi fosil. Kjokkenmoddinger
ditemukan disepanjang pantai timur
Sumatera yakni antara Langsa dan
Medan. Dari bekas-bekas penemuan
tersebut menunjukkan bahwa
manusia purba yang hidup pada
zaman ini sudah menetap. Tahun
1925 Dr. P.V. Van Stein Callenfels
melakukan penelitian di bukit kerang
tersebut dan hasilnya banyak
menemukan kapak genggam yang
ternyata berbeda dengan chopper
(kapak genggam Palaeolithikum
11. b.Pebble (kapak genggam Sumatera
= Sumateralith)
Tahun 1925, Dr. P.V. Van Stein
Callenfels melakukan penelitian di
bukit kerang tersebut dan hasilnya
menemukan kapak genggam. Kapak
genggam yang ditemukan di dalam
bukit kerang tersebut dinamakan
dengan pebble/kapak genggam
Sumatra (Sumatralith) sesuai dengan
lokasi penemuannya yaitu dipulau
Sumatra. Bahan-bahan untuk
membuat kapak tersebut berasal batu
kali yang dipecah-pecah.
12. c. Hachecourt (kapak pendek)
Selain pebble yang diketemukan
dalam bukit kerang, juga ditemukan
sejenis kapak tetapi bentuknya
pendek (setengah lingkaran) yang
disebut dengan hachecourt/kapak
pendek.
d. Pipisan
Selain kapak-kapak yang ditemukan dalam
bukit kerang, juga ditemukan pipisan (batu-
batu penggiling beserta landasannya). Batu
pipisan selain dipergunakan untuk
menggiling makanan juga dipergunakan
untuk menghaluskan cat merah. Bahan cat
merah berasal dari tanah merah. Cat merah
diperkirakan digunakan untuk keperluan
religius dan untuk ilmu sihir
13. 2. Kebudayaan Tulang dari Sampung
(Sampung Bone Culture)
Berdasarkan alat-alat kehidupan yang
ditemukan di goa lawa di Sampung
(daerah Ponorogo - Madiun Jawa
Timur) tahun 1928 - 1931, ditemukan
alat-alat dari batu seperti ujung panah
dan flakes, kapak yang sudah diasah,
alat dari tulang, tanduk rusa, dan juga
alat-alat dari perunggu dan besi. Oleh
para arkeolog bagian terbesar dari alat-
alat yang ditemukan itu adalah tulang,
sehingga disebut sebagai Sampung
Bone Culture.
14. 3. Kebudayaan Flakes (Flakes Culture)
Abris Sous Roche (Gua
tempat tinggal)
Abris Sous Roche adalah goa-goa
yang yang dijadikan tempat
tinggal manusia purba pada
zaman Mesolithikum dan
berfungsi sebagai tempat
perlindungan dari cuaca dan
binatang buas
15. Kebudayaan ini ditemukan dalam gua-gua dan dalam bukit-
bukit kerang di Indo-China, Siam, Malaka, dan Sumatera Timur.
Alat-alat kebudayaannya terbuat dari batu kali, seperti bahewa
batu giling. Pada kebudayaan ini perhatian terhadap orang
meninggal dikubur di gua dan juga di bukit-bukit kerang.
Beberapa mayatnya diposisikan dengan berjongkok dan diberi
cat warna merah. Pemberian cat warna merah bertujuan agar
dapat mengembalikan hayat kepada mereka yang masih hidup.
Di Indonesia, kebudayaan ini ditemukan di bukit-bukit kerang.
Hal seperti ini banyak ditemukan dari Medan sampai ke
pedalaman Aceh. Bukit-bukit itu telah bergeser sejauh 5 km
dari garis pantai menunjukkan bahwa dulu pernah terjadi
pengangkatan lapisan-lapisan bumi. Alur masuknya
kebudayaan ini sampai ke Sumatera melewati Malaka. Di
Indonesia ada dua kebudayaan Bacson-Hoabinh, yakni:
Kebudayaan pebble dan alat-alat dari tulang yang datang ke
Indonesia melalui jalur barat.
Kebudayaan flakes yang datang ke Indonesia melalui jalur
timur.
B. KEBUDAYAAN
BACSON-HOABINH
16. C. KEBUDAYAAN TOALA
Kebudayaan Toala dan yang serumpun dengan itu disebut juga kebudayaan flake
dan blade. Alat-alatnya terbuat dari batu-batu yang menyerupai batu api dari
eropa, seperti chalcedon, jaspis, obsidian dan kapur. Perlakuan terhadap orang
yang meninggal dikuburkan didalam gua dan bila tulang belulangnya telah
mengering akan diberikan kepada keluarganya sebagai kenang-kenangan.
Biasanya kaum perempuan akan menjadikan tulang belulang tersebut sebagai
kalung. Selain itu, didalam gua terdapat lukisan mengenai perburuan babi dan
juga rentangan lima jari yang dilumuri cat merah yang disebut dengan
“silhoutte”. Arti warna merah tanda berkabung. Kebudayaan ini ditemukan di
Jawa (Bandung, Besuki, dan Tuban), Sumatera (danau Kerinci dan Jambi), Nusa
Tenggara di pulau Flores dan Timor.
17. C. Zaman
Neolitikum
Zaman Neolitikum
adalah tingkat kebudayaan pada
zaman prasejarah yang mempunyai ciri-ciri
berupa unsur kebudayaan, seperti peralatan
dari batu yang
diasah, pertanian menetap, peternakan, dan
pembuatan tembikar.
Hasil Kebudayaan Zaman
Neolitikum
a.Kapak persgi
18. b. Kapak Lonjong
c. Tembikar tenun batik
Kepercaaan: muncul animisme
dan dinamisme
19. Zaman Megalitikum biasa disebut dengan
zaman batu besar, karena pada zaman ini
manusia sudah dapat membuat dan
meningkatkan kebudayaan yang terbuat
danbatu-batu besar
D. Zaman
Megalitikum
Hasil Kebudayaan Zaman
Megalitikum
1. Kapak lonjong dan Kapak
Persegi
20. 2. Menhir (batu tempat pemujaan
arwah leluhur)
3. Dolmen(meja batu tempat
meletakkan sesaji yang
dipersembahkan kepada roh
nenek moyang
21. 4. Kubur batu(ubur batu: peti
mati yang terbuat dari batu
besar yang dapat dibuka-
tutup)
5. Waruga(Waruga adalah peti kubur
peninggalan budaya Minahasa pada
zaman megalitikum)
22. 7. Sarkofagus(Sarkofagus
adalah suatu tempat untuk
menyimpan jenazah)
8. Punden
Berundak( struktur tata
ruang bangunan yang
berupa teras atau trap
berganda yang mengarah pada
satu titik dengan tiap teras
semakin tinggi posisinya
23. Zaman Logam adalah peralihan setelah Zaman Batu,
yang menjadi penanda pertama kalinya manusia
prasejarah menemukan dan menggunakan logam
2. Zaman Logam
25. A. Zaman
Perunggu
Zaman Perunggu (bahasa Inggris: "Bronze Age")
adalah periode perkembangan sebuah peradaban yang
ditandai dengan penggunaan teknik
melebur tembaga dari hasil bumi dan
membuat perunggu.
26. B.Zaman
Tembaga
Zaman tembaga merupakan zaman di mana manusia
sudah dapat mengelolah logam tembaga yang di
sesuaikan dengan bentuk-bentuk peralatan yang di
butuhkannya, zaman tembaga ini tidak pernah
berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia,
zaman tembaga berkembang di semenanjung Malaya,
kamboja, Thailand, Vietnam.
27. C. Zaman
Besi
Zaman besi adalah bagian dri zaman Logam
ketika manusia masih menggunakan alat senjata
dan peralatan lain yg dibuat dr besi