2. Latar Belakang Kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia
1 Letak Indonesia sangat strategis, diapit
dua benua (Samudera Indonesia –
Samudera Pasifik) dan dua benua (Benua
Asia – Benua Australia).
2 Sejak abad ke-13 Indonesia dikenal
sebagai negara penghasil rempah-
rempah.
3 Kondisi ini menarik bangsa asing untuk
berdatangan ke Indonesia, termasuk
bangsa Eropa.
3.
4.
5. 4 Latar belakang kedatangan bangsa
Eropa ke Indonesia disebabkan oleh
faktor-faktor berikut :
a. politik
b. ekonomi
c. kemajuan ilmu pengetahun dan
teknologi
d. idealisme.
6. 5 Politik.
Sejak kota Konstantinopel di Asia Barat di
kuasai bangsa Turki, pedagang Eropa tidak bisa
lagi mengadakan hubungan dagang dan
mendapatkan komoditas dari Cina, India dan
Indonesia.
Akibatnya bangsa Eropa harus mencari cara lain
untuk mendapatkan komoditas tersebut
(rempah-rempah).
Bangsa Eropa kemudian mengadakan
penjelajahan samudera untuk menemuka jalan
menuju daerah penghasil rempah-rempah.
7. 6 Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan pendorong
paling kuat. Pedagang Eropa berusaha
menemukan daerah penghasil rempah-
rempah. Membeli rempah-rempah
langsung dari sumbernya harganya lebih
murah. Kemudian mereka menjualnya
lagi di Eropa dengan harga tinggi.
Keuntungan yang diperoleh lebih tinggi.
8. 7 Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi
Sebelumnya bangsa Eropa menganggap
bumi itu datar. Pendapat ini dikemukan
oleh Ptolemeus dengan teori geosentris.
Pada abad ke-14 muncul seorang ahli
astronomi bernama Nicolaus Copernicus
yang menyatakan bahwa bumi itu bulat
dengan teori heliosentris.
Timbul keinginan untuk membuktikan
teori heliosentris.
9. Perkembangan ilmu pengetahuan
mendorong kemajuan tekonologi. Bangsa
Eropa menemukan tekonologi pembuatan
kapal laut yang dapat mengarungi
samudera luas. Selain itu ditemukan juga
kompas, mesiu dan pelayaran.
Bangsa Eropa kemudian menjelajahi
samudera untuk menemukan benua-
benua baru.
10. 8 Idealisme (cita-cita)
Penjelajahan bangsa Eropa digelorakan
oleh idealisme 3 G yaitu :
a. Gold (emas)
b. Gospel (injil)
c. Glory (kejayaan).
Gold artinya berusaha mendapatkan
kekayaan sebanyak mungkin didaerah
yang ditemukan.
11. Gospel artinya menyebarkan agama
Kristen di daerah-daerah yang ditemukan.
Glory artinya kejayaan, Mereka merasa
bangga jika berhasil menemukan jalan
menuju daerah penghasil rempah-rempah
Pelopor penjelajahan samudera adalah
bangsa Portugis dan Spanyol.
12.
13.
14. Tokoh-Tokoh Penjelajahan Samudera
No Negara Tokoh Daerah yang ditemukan
1 Portugis a.Barttholomeus Diaz
b.Vasco da Gama
c.Fransesco de Almeida
d.Cabral
Tanjung Harapan di Afrika
Kalikut India
Goa India
Brazil
2 Spanyol a.Colombus
b.Magelhaens
c.F. Cortez
d. F. Pizzaro
Benua Amerika
Mengelilingi dunia
Menaklukan suku Aztek
Menaklukan suku Inca di Peru
15. 3 Inggris a.Francis Drake
b.William Dampier
c.James Cook
d.Matthew Flinders
Mengelilingi dunia
Pantai barat Australia
Menyusuri pantai Australia
Membuat peta Australia
4 Belanda a,.Barentz
b.Willem Jansz
c.Jan Cartensz
d.Abel Tasman
Kutub utara
Mendarat di
Carpentaria Australia
Tanjung York
(Australia)
Kepulauan Tasmania
(Australia)
16.
17.
18. Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
1 Portugis
Portugis merupakan bangsa Eropa
pertama yang sampai di Maluku. Pada
saat itu di Maluku sedang terjadi
persaingan antara Ternate dan Tidore.
Portugis membantu Ternate untuk
mendapatkan hak monopoli rempah-
rempah.
Monopoli ini merugikan rakyat Ternate,
karena tidak bebas menjual dan
menentukan harga rempah-rempah.
19.
20. 2 Belanda
Para pedagang Belanda mengikuti jejak
orang Portugis untuk sampai ke
Indonesia. Dari Tanjung Harapan
melewati Laut Arab, Samudera
Indonesia dan sampai di
Banten.Rombongan dipimpin oleh
Cornelis de Houtman. Sejak itu
berdatangan para pedagang Belanda
lainnya. Untuk memenangkan
persaingan dengan sesama bangsa
Eropa, para pedagang Belanda
membentuk organisasi kongsi.
21. Namanya Vereenigde Oost Indische
Compagnie (VOC) atau Persekutuan
Dagang Hindia Timur. Didirikan tgl. 20
Maret 1602, atas usul Johan van
Oldebarmevelt.
Tujuan berdirinya VOC adalah
menghindari persaingan antar pedagang
Belanda, serta memberi bantuan ekonomi
dan militer kepada negara Belanda.
VOC dipimpin oleh seorang gubernur
jenderal. Gubernur jenderal pertama VOC
adalah Pieter Both.
22. Pada masa gubernur jenderal Jan
Pieterzoon Coen, pusat kegiatan VOC
dipindahkan ke Sunda Kelapa (Jayakarta).
VOC berhasil merebut Jayakarta dan
namanya diganti menjadi Batavia pada tgl.
12 Maret 1619.
Agar monopoli perdagngan berlangsung
efektif, VOC memberlakukan pelayaran
hongi. Pelayaran hongi bertujuan
memantau perjualan rempah-rempah
sekaligus jumlah yang ditanam petani.
28. Hak Privilese (istimewa) VOC
1 Hak monopoli dalam perdagangan
2 Hak mengadakan perjanjian dengan raja
setempat atas nama pemerintah.
3 Hak membentuk pasukan militer
4 Hak mendirikan benteng
5 Hak mencetak uang dan
mengedarkannya.
29. Tindakan bangsa Eropa sangat merugikan
rakyat Indonesia. Monopoli perdagangan
VOC, menyebabkan rakyat Indonesia
tidak memiliki kebebasan dalam menjual
rempah-rempah. Semuanya diatur oleh
VOC. Tidak tahan dengan perlakuan
semena-mena bangsa Eropa, maka
rakyat Indonesia melakukan perlawanan.
30.
31. Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap
Kolonialisme Eropa
1 Perlawanan rakyat terhadap Portugis.
a.Perlawanan Rakyat Aceh.
Pada tahun 1511 Kerajaan Malaka dikuasai
Portugis. Keberadaan Portugis di Malaka,
mengancam kedudukan Aceh baik segi
politik, ekonomi dan agama.
Raja-raja Aceh bersama rakyat berusaha
mengusir Portugis. Aceh bersekutu dengan
Johor dan Demak. Karena kalah dalam
bidang persenjataan, Aceh tidak berhasil
mengusir Portugis. Sebaliknya, Portugis
tidak mampu menguasai Aceh.
32. b. Perlawanan Rakyat Maluku.
Untuk menguasai Maluku, Portugis
melakukan politik pecah Belah. Portugis
mendukung Ternate dalam menghadapi
Tidore, dengan maksud mendapat ijin
monopoli perdagangan rempah-
rempah.Lama kelamaan Portugis bertindak
sewenang-wenang dan merugikan
perdagangan Ternate.
Sultan Khairun bangkit memimpin
perlawanan. Dengan tipu muslihat, Sultan
Khairun dapat ditangkap dan dibunuh
Portugis.
33. Perlawanan dilanjutkan oleh Sultan
Babullah. Pada tgl. 28 Desember 1577,
rakyat Ternate berhasil mengusir Portugis
dari Maluku.
34. 2 Perlawanan terhadap VOC
a. Perlawanan rakyat Maluku.
Setelah Portugis diusir dari Maluku
datanglah VOC. Mereka lebih kuat.
Setelah berhasil mendirikan benteng,
VOC memaksakan monopoli
perdagangan rempah-rempah di
Maluku. Selain itu, VOC
memberlakukan pelayaran hongi dan
ekstrirpasi (penebangan) rempah-
rempah. Tindakan VOC menimbulkan
kemarahan rakyat Maluku.
35. Muncul perlawanan rakyat yang
dipimpin Sultan Nuku dari Tidore.
Dengan bekerjasama dengan Inggris
(EIC), Sultan Nuku berhasil
mengusir VOC dari Maluku.
b. Perlawanan rakyat Makasar.
Letak kerajaan Makasar sangat
strategis berada pada jalur
perdagangan Maluku – Malaka.
VOC datang ke Makasar dan
memaksakan monopoli perdagangan.
36. Sultan Hasanuddin menolak keras
keinginan VOC karena merugikan. VOC
kemudian melakukan politik divide et
impera (adu domba) antara Sultan
Hasanuddin dengan raja Bone – Aru
Palaka. Sultan Hasanuddin akhirnya
menyerah dengan adanya perjanjian
Bongaya tahun 1667.
Belanda menjuluki Sultan Hasanuddin
dngan sebutan “Ayam Jantan dari Timur”
37. c. Perlawanan rakyat Banten.
Sebagai daerah penghasil lada dan
terletak dijalur perdagangan Selat
Sunda, VOC ingin menguasai Banten.
Keinginan VOC mendapat tantangan
dari sultan Banten. Dengan politik
divide et impera, VOC berhasil
mengadu domba antara Sultan Ageng
Tirtayasa dengan Sultan Haji. Dengan
politi tersebut akhirnya VOC berhasil
menguasai Banten.
38. d. Perlawanan rakyat Mataram
Kedataangan VOC di Batavia merupakan
penghalang cita-cita Sultan Agung untuk
mempersatukan Pulau Jawa.
Untuk itu VOC harus diusir dari Batavia. Pada tahun
1628, pasukan Mataram menyerang VOC
dipimpin Tumenggung Baurekso, tetapi gagal.
Serangan kedua dilakukan tahun 1629 dipimpin Kyai
Adipati Juminah. Serangan kedua inipun gagal.
Sultan Agung mengganti strategi yaitu dengan
blokade ekonomi terutama dalam
perdagangan beras.
Sultan-sultan Mataram berikutnya justru
berkompromi dengan VOC.
39. Akibatnya, Mataram dengan mudah dapat
dikuasai VOC. Bahkan mengalami perpecahan
dengan adanya perjanjian Giyanti dan perjanjian
Salatiga.
e. Perlawanan rakyat Banjar.
Banjar di Kalimantan selatan merupakan
daerah penghasil lada, kapur barus, batu
permata. VOC ingin menguasai daerah ini
dengan memaksakan monopoli
perdagangan dan blokade. Tindakan VOC
menimbulkan perlawanan
40. Perlawanan rakyat Banjar dipimpin oleh
Sultan Muhammad Alaudin Amirullah.
Perlawanan tidak berlangsung lama,
karena terdapat perpecahan dikalangan
rakyat dengan pejabat kerajaan.