3. Wakalah menurut bahasa adalah mewakilkan atau
penyerahan. Sedangkan menurut istilah berarti
mewakilkan atau menyerahkan sesuatu pekerjaan atau
urusan kepada orang lain agar bertindak atas nama
orang yang mewakilkan dalam masalah dan waktu
yang ditentukan
4. Rukun Wakalah
Orang / pihak yang memberikan wewenang.
Orang / pihak yang diberi wewenang.
Urusan atau hal-hal yang dikuasakan oleh yang memberi
wewenang kepada yang diberi wewenang.
Sighnat (aqad).
Syarat-syarat Wakalah
Orang yang memberi wewenang harus orang yang mempunyai
wewenang terhadap urusan yang akan dikuasakannya.
Orang yang diberi wewenang hendaknya orang yang sudah
baligh dan berakal sehat.
Urusan atau masalah yang akan dikuasakan hendaknya
diketahui serta dipahami oleh orang yang diberi wewenang
5. Sulhuh menurut bahasa adalah damai. Menurut istilah
artinya aqad perdamaian antara orang yang berselisih,
bermusuhan atau saling dendam.
6. Syarat dan Rukun Sulhuh
Pendamai dan orang-orang yang berdamai (orang yang
bersengketa) dengan syarat orang-orang yang syah
melakukan tindakan secara hukum (dewasa dan berakal
sehat) dan tidak ada paksaan.
Hal-hal yang diperselisihkan dengan syarat sesuatu yang
bermanfaat atau berharga, dapat diketahui secara jelas dan
hak manusia, bukan hak Allah.
Ijab Qabul (aqad perdamaian) syaratnya menggunakan
lafadh yang dapat dimengerti dan dapat menimbulkan
perdamaian. “bila perdamaian tidak bisa dilakukan oleh
kedua belah pihak, maka bisa dibantu oleh pihak ketiga
sebagai penengah
7. Hikmah Wakalah
Dapat memasyarakatkan sistem tolong menolong secara islami.
Dapat memberikan pengertian betapa mudahnya ajaran islam.
Dapat menghindarkan terbengkalainya suatu pekerjaan tertentu.
Dapat menunjukan betapa lengkapnya ajaran islam.
Hikmah Sulhuh
Menunjukan ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathoniyah.
Dapat mewujudkan dan meningkatkan persatuan dan kesatuan.
Dapat menghindarkan perselisihan yang berlarut-larut.
Dapat mewujudkan hubungan kemanusiaan yang harmonis.