SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
DASAR-DASAR ELEKTRONIKA
Elektronika adalah suatu cabang teknik atau fisika yang mengendalikan aliran elektron
atau partikel yang bermuatan listik pada komponen-komponen aktif seperti Transistor,
Dioda dan IC serta komponenkomponen pasif elektronika seperti Resistor, Kapasitor
dan Induktor.
1.2. Komponen Elektronika Dasar
1.2.2. Pengelompokan Komponen-komponen Elektronika
Komponen Elektronika adalah elemen dasar yang digunakan untuk membentuk suatu rangkaian elektronika
dan biasanya dikemas dalam bentuk diskrit dengan dua atau lebih terminal penghubung.
Setiap komponen elektronika memiliki fungsinya masing-masing dalam suatu rangkaian elektronika, antara
lain sebagai :
a. Penghambat (Resistansi), d. penyaring (filter)
b. penguat (Amplifier), e. pengendali (control)
c. penghantar (konduktor), f. pembangkit frekwensi (Oscilator)
Komponen-komponen Elektronika tersebut juga memiliki nilai dan tipenya masing-masing sehingga dapat
menjalankan fungsinya sesuai dengan keinginan para perancang rangkaian elektronika.
1. Komponen Elektronika Pasif (Pasive Electronic Components)
Komponen Elektronika Pasif adalah jenis Komponen elektronika yang tidak memerlukan sumber arus listrik
eksternal untuk pengoperasiannya. Komponen-komponen elektronika yang digolongkan sebagai komponen
pasif diantaranya seperti Resistor, Kapasitor dan Induktor.
1.1. Resistor (Hambatan)
Resistor adalah komponen elektronika yang
berfungsi :
1. Memperkecil tegangan listrik
2. Memperbesar tegangan listrik
3. Membagi tegangan listrik
4. Memperkecil arus listrik
5. Membagi arus listrik
6. Pemikul beban lebih
7. Pembangkit getaran listrik
Resistor pada skema rangkaian disimbolkan
dengan huruf “ R “
Resistor besaran nilainya menggunakan satuan
hambatan listrik yaitu Ohm (Ω)
1.1.1. Jenis-jenis Resistor
1.1.2. Jenis , Simbol dan Fungsi pada Rangkaian Elektronika
1.1.3. Cara Membaca Nilai Hambatan Resistor Tetap
1.1.3.1. Istilah – istilah penting dalam Resistor
Tarif Daya Resistor : Besar Daya maksimum yang diijinkan untuk
dibebankan pada sebuah Resistor. Besarnya Tarif daya R mulai 0,25watt
s/d ratusan watt.
Besar kecilnya Tarif Daya sangat dipengaruhi oleh Jenis bahan pokok
resistor, seperti bahan kawat Nikelin umumnya untuk tariff daya yang
besar, sedangkan bahan Carbon, carbon film dan metal film digunakan
untuk Tarif daya yang rendah (dibawah 2 watt).
Prosentase Toleransi Resistor : Besarnya nilai selisih antara nilai yang
sebenarnya dengan nilai yang tercantum yang diijinkan yang dinyata
kan dalam prosentase, atau sering disebut tingkat ketelitian nilai /
kwalitas resistor.
Besarnya Prosentase Toleransi sangat dipengaruhi oleh kwalitas
bahan, seperti untuk resistor dari bahan carbon, kawat nikelin dan
cement umumnya Prosentase Toleransinya besar (5 – 20 %)
sedangkan untuk bahan metal film antara 0,5 – 2 %.
Ada 2 cara pencantuman Prosentase Toleransi :
1. Dengan kode Huruf, digunakan untuk nilai yang dituliskan secara langsung, dengan kode sbb :
F = ± 1 % , G = ± 2 % , J = ± 5 % , K = ± 10 % dan M = ± 20 %.
2. Dengan kode cincin warna, untuk ini diletakkan pada cincin ke IV atau ke V dengan warna sbb :
Hijau = ± 0,5 % , Coklat = ± 1 % , Merah = ± 2 % , Emas = ± 5 % , Perak = ± 10 % dan Tiada warna = ± 20 %.
Cara membaca/ penulisan nilai resistor tetap ada 2 cara, yaitu :
1. Dibaca/ditulis secara langsung
Digunakan pada resistor dengan Tarif Daya besar
(1 watt ke atas)
2. Ditulis dengan cincin/pita kode warna
Digunakan pada resistor dengan Tarif daya kecil
(dibawah 2 watt)
1.1.3.2. Teknik Membaca Nilai Resistor Dengan Cincin Kode Warna
Resistor yang sering digunakan dan
banyak dijumpai dipasaran adalah
yang memiliki Prosentase Toleransi
± 5 %, untuk itu yang akan dipelajari
adalah yang 4 cincin sedang 5 cincin
dengan hanya tinggal menyesuaikan
saja.
Contoh Soal :
1.2. Condensator / Capasitor
Condensator atau Capasitor adalah jenis komponen elektronika
yang memiliki sifat :
1. Mampu menyimpan muatan/energi listrik
2. Mampu menahan arus listrik searah
3. Mampu meneruskan arus bolak-balik
Condensator symbol hurufnya “ C “
Condensator menggunakan besaran Capasitas (besarnya
kemampuan condensator dalam menyimpan muatan listrik)
dengan satuan Farad (F), dengan besaran satuan lebih kecil,
yaitu :
- µF (micro Farad) ; 1 µF = 10-6 F
- nF (nano Farad) ; 1 nF = 10 -9 F
- pF (piko Farad) ; 1 pF = 10-12 F
1.2.1. Jenis, Simbol , Bentuk Condensator
Fungsi Umum dari Condensator hubungan dengan Sifatnya :
1. Pembangkit Frekwensi
2. Filter Frekwensi Tinggi / rendah memanfaatkan kemampuan menyimpan muatan listrik
3. Saklar penunda waktu
4. Kopel Penguat memanfaatkan kemampuan menahan listrik DC dan meneruskan lstrik AC
5. Phase Split Inverter (pembalik/penggeser fasa)
* Tegangan kerja Condensator ( WV = work Voltage) adalah tegangan maksimum yang boleh terdapat
pada condensator, dinyatakan dalam satuan volt.
* Prosentase Toleransi adalah Besarnya nilai selisih antara nilai yang sebenarnya dengan nilai yang tercantum
yang diijinkan yang dinyatakan dalam prosentase, atau sering disebut tingkat ketelitian nilai/kwalitas resistor.
Besarnya Prosentase Toleransi sangat dipengaruhi oleh kwalitas bahan. Nilai Prosentase Toleransi pada
Condensator untuk mencantumkan ada 3 cara :
a. Ditulis secara langsung : b.Ditulis dengan kode Huruf
1.2.2. Cara membaca Nilai Condensator
Dalam pencantuman nilai kapasitas pada Condensator ada 3 cara, yaitu :
a. Dengan kode angka; banyak diterapakan pada Condensator dengan nilai kapasitas 0,1 pF - 1µF
b. Dengan kode pita Warna; banyak diterapkan pada Condensator dengan nilai kapasitas 0,1 pF - 1µFc.
Ditulis Secara langsung; Condensator dengan kapasitas diatas 0,1µF
* Untuk pencantuman Besar nilai Toleransi kapsitas dan Tegangan kerja ada yang ditulis dengan
kode huruf, ditulis langsung dan pita warna , menyesesuaikan dengan cara penulisan nilai kapasitas.
1.2.2.1. Penulisan dengan Kode Angka
a. Penulisan kode 3 Angka;
pada sistem kode 3 angka mendasarkan dengan besaran satuan pF (10 -12F)
b. Penulisan angka desimal;
pada sistem kode angka desimal (. Abc) mendasarkan dengan besaran satuan µF (10-6
c. Ditulis secara langsung
Induktor ialah komponen elektronika yang terbentuk dari
susunan lilitan kawat yang dapat menyimpan energi pada
medan magnet yang disebabkan oleh aliran arus listrik
yang melintasinya.
Lilitan atau kumparan kawat tembaga lazimnya digunakan
sebagai induktor.
Medan magnet tercipta pada induktor dikarenakan hukum
induksi atau hukum Faraday.
Kemampuan Induktor atau Coil dalam menyimpan Energi
Magnet disebut dengan Induktansi yang satuan unitnya
adalah Henry (H).
1.3. Induktor
1.3.1. Pengertian atau Definisi Induktor
Sebuah induktor idealnya hanya memiliki induktansi tanpa memiliki resistansi dan kapasitansi. Namun pada
Kenyataannya kawat yang digunakan untuk bahan induktor memiliki nilai resistansi tertentu dan jarak tiaptiap lilitan
Menimbulkan nilai kapasitansi.Satuan Henry pada umumnya Simbol yang digunakan untuk melambangkan Induktor
Dalam Rangkaian Elektronika adalah huruf “ L ”..
Induktor sering disebut juga dengan Coil (Koil), Choke, ataupunReaktor.
1.3.2. Nilai dan Satuan Induktansi
Nilai induktansi sebuah induktor dinyatakan dengan
satuan Henry dan ditulis dengan notasi huruf H. Besarnya
induktansi dari induktor yang ada dipasaran rata-rata
pada kisaran mikroHenry (µH) dan miliHenry (mH).
Nilai induktansi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
1. Jumlah lilitan, semakin banyak lilitan semakin besar nilai induktansinya.
2. Panjang lilitan, semakin pendek lilitan (yang dimaksud bukan panjang kawat) semakin besar nilai induktansinya.
3. Kerapatan lilitan, semakin rapat lilitan semakin besar nilai induktansinya.
4. Diameter inti lilitan, semakin besar diameter inti semakin besar nilai induktansinya.
5. Panjang inti lilitan, semakin panjang inti semakin besar nilai induktansinya.
6. Permeabilitas bahan inti, semakin tinggi permeabilitas bahan semakin besar nilai induktansinya.
(Permeabilitas atau daya hantar magnet (µ) adalah kemampuan suatu bahan atau media untuk dilalui oleh fluk
magnet.)
1.3.3. Jenis-jenis Induktor (Coil)
Berdasarkan bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dapat dibagi menjadi beberapa jenis
1.3.4. Fungsi Induktor (Coil) dan Aplikasinya
Fungsi-fungsi Induktor atau Coil diantaranya adalah dapat menyimpan arus listrik dalam medan magnet,
menapis (Filter) Frekuensi tertentu, menahan arus bolak-balik (AC), meneruskan arus searah (DC) dan
pembangkit getaran serta melipatgandakan tegangan.
Berdasarkan Fungsi diatas, Induktor atau Coil ini pada umumnya diaplikasikan :
1. Sebagai Filter dalam Rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi
2. Transformator (Transformer)
3. Motor Listrik
4. Solenoid
5. Relay
6. Speaker
7. Microphone

Contenu connexe

Tendances

Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Faizin Pass
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
mocoz
 
Bab 2 multimeter
Bab 2 multimeterBab 2 multimeter
Bab 2 multimeter
Agus Subowo
 
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)
AGUNG SATRIA
 

Tendances (20)

Ppt transistor
Ppt transistorPpt transistor
Ppt transistor
 
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
 
Flowchart dan Coding Program Traffic Light dengan At-Mega 16
Flowchart dan Coding Program Traffic Light dengan At-Mega 16Flowchart dan Coding Program Traffic Light dengan At-Mega 16
Flowchart dan Coding Program Traffic Light dengan At-Mega 16
 
Komponen elektronika dasar
Komponen elektronika dasarKomponen elektronika dasar
Komponen elektronika dasar
 
relai n kontaktor
relai n kontaktorrelai n kontaktor
relai n kontaktor
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
 
Perancangan plts off grid (mandiri)
Perancangan plts off grid (mandiri)Perancangan plts off grid (mandiri)
Perancangan plts off grid (mandiri)
 
dasar listrik dan elektronika
dasar listrik dan elektronikadasar listrik dan elektronika
dasar listrik dan elektronika
 
Generator ac (rev)
Generator ac (rev)Generator ac (rev)
Generator ac (rev)
 
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
 
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITAL
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITALMAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITAL
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITAL
 
8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan
 
Elektronika Daya
Elektronika DayaElektronika Daya
Elektronika Daya
 
Bab 2 multimeter
Bab 2 multimeterBab 2 multimeter
Bab 2 multimeter
 
Ppt transistor
Ppt transistorPpt transistor
Ppt transistor
 
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)
Presentasi Pembangkit Listrik tenaga MikroHidro (PLTMH)
 
Soal latihan elektronika dasar 1
Soal latihan elektronika dasar 1Soal latihan elektronika dasar 1
Soal latihan elektronika dasar 1
 
Ampifier & Op-Amp
Ampifier & Op-AmpAmpifier & Op-Amp
Ampifier & Op-Amp
 
Ic digital
Ic digitalIc digital
Ic digital
 
Dasar dasar-elektronika
Dasar dasar-elektronikaDasar dasar-elektronika
Dasar dasar-elektronika
 

Similaire à Kompone pasif 1

Induktor
InduktorInduktor
Induktor
risal07
 
Kapasitor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
Kapasitor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)Kapasitor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
Kapasitor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
Satria Wijaya
 

Similaire à Kompone pasif 1 (20)

Komponenb pasif 1
Komponenb pasif 1Komponenb pasif 1
Komponenb pasif 1
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum Ohm
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum OhmLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum Ohm
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Resistor dan Hukum Ohm
 
6 materi komponen elektronika
6 materi komponen elektronika6 materi komponen elektronika
6 materi komponen elektronika
 
Resistor
ResistorResistor
Resistor
 
Mengenal komponen elektronika
Mengenal komponen elektronikaMengenal komponen elektronika
Mengenal komponen elektronika
 
MATERI.pptx
MATERI.pptxMATERI.pptx
MATERI.pptx
 
Resistor materi rangkaian listrik.pptx
Resistor materi rangkaian listrik.pptxResistor materi rangkaian listrik.pptx
Resistor materi rangkaian listrik.pptx
 
CIRI STATIK TRANSISTOR
CIRI STATIK TRANSISTORCIRI STATIK TRANSISTOR
CIRI STATIK TRANSISTOR
 
Basic electronic
Basic electronicBasic electronic
Basic electronic
 
JENIS RESISTOR.pptx
JENIS RESISTOR.pptxJENIS RESISTOR.pptx
JENIS RESISTOR.pptx
 
Induktor
InduktorInduktor
Induktor
 
Dasar dasar teknik elektronika
Dasar dasar teknik elektronikaDasar dasar teknik elektronika
Dasar dasar teknik elektronika
 
Sesi 02 Rangkaian Hubungan Seri-Paralel.pptx
Sesi 02 Rangkaian Hubungan Seri-Paralel.pptxSesi 02 Rangkaian Hubungan Seri-Paralel.pptx
Sesi 02 Rangkaian Hubungan Seri-Paralel.pptx
 
Kapasitor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
Kapasitor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)Kapasitor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
Kapasitor satria dhaniswara r.w. t.elektro (135060300111004)
 
Kapasitor.ppt
Kapasitor.pptKapasitor.ppt
Kapasitor.ppt
 
Elektronika digital dioda, resistor, & transistor
Elektronika digital dioda, resistor, & transistorElektronika digital dioda, resistor, & transistor
Elektronika digital dioda, resistor, & transistor
 
ebook ELEKTRONIKA DASAR
ebook ELEKTRONIKA DASAR ebook ELEKTRONIKA DASAR
ebook ELEKTRONIKA DASAR
 
Kapasitor
KapasitorKapasitor
Kapasitor
 
Resistor
ResistorResistor
Resistor
 
Kapasitor pengertian, teori penjelasan dan rumus
Kapasitor pengertian, teori penjelasan dan rumusKapasitor pengertian, teori penjelasan dan rumus
Kapasitor pengertian, teori penjelasan dan rumus
 

Plus de Agus Tri

Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptx
Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptxPk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptx
Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptx
Agus Tri
 

Plus de Agus Tri (20)

Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptx
Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptxPk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptx
Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptx
 
Pk8-KD2T2. Smartphone.pdf
Pk8-KD2T2. Smartphone.pdfPk8-KD2T2. Smartphone.pdf
Pk8-KD2T2. Smartphone.pdf
 
Pk8-KD3T2. Air bersih dan air Minum.pdf
Pk8-KD3T2. Air bersih dan air Minum.pdfPk8-KD3T2. Air bersih dan air Minum.pdf
Pk8-KD3T2. Air bersih dan air Minum.pdf
 
Pk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdf
Pk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdfPk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdf
Pk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdf
 
Pk8-KD3T1M2. Air untuk Kehidupan.pdf
Pk8-KD3T1M2.  Air untuk Kehidupan.pdfPk8-KD3T1M2.  Air untuk Kehidupan.pdf
Pk8-KD3T1M2. Air untuk Kehidupan.pdf
 
Pk8-KD1T2. Sejarah Awal Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdf
Pk8-KD1T2. Sejarah Awal Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdfPk8-KD1T2. Sejarah Awal Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdf
Pk8-KD1T2. Sejarah Awal Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdf
 
Pk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdf
Pk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdfPk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdf
Pk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdf
 
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdfPk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
 
Pk8-KD1T3. Media Komunikasi Kuno (Tradisional).
Pk8-KD1T3. Media Komunikasi Kuno (Tradisional).Pk8-KD1T3. Media Komunikasi Kuno (Tradisional).
Pk8-KD1T3. Media Komunikasi Kuno (Tradisional).
 
Pk8-KD2T1. Media Komunikasi Modern..pdf
Pk8-KD2T1. Media Komunikasi Modern..pdfPk8-KD2T1. Media Komunikasi Modern..pdf
Pk8-KD2T1. Media Komunikasi Modern..pdf
 
Pk8-KD1T1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdf
Pk8-KD1T1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdfPk8-KD1T1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdf
Pk8-KD1T1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdf
 
PPT P3K ke-2.pptx
PPT P3K ke-2.pptxPPT P3K ke-2.pptx
PPT P3K ke-2.pptx
 
Pk7-KD5T2. Pengertian ,Jenis dan Karakteristik Bahan Serat Alam dari Hewan d...
Pk7-KD5T2. Pengertian ,Jenis dan Karakteristik Bahan Serat  Alam dari Hewan d...Pk7-KD5T2. Pengertian ,Jenis dan Karakteristik Bahan Serat  Alam dari Hewan d...
Pk7-KD5T2. Pengertian ,Jenis dan Karakteristik Bahan Serat Alam dari Hewan d...
 
pk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat Alam.pptx
pk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat  Alam.pptxpk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat  Alam.pptx
pk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat Alam.pptx
 
Pk7-KD7T1. Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Lunak.pdf
Pk7-KD7T1. Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Lunak.pdfPk7-KD7T1. Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Lunak.pdf
Pk7-KD7T1. Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Lunak.pdf
 
Pk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdf
Pk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdfPk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdf
Pk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdf
 
Pk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdf
Pk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdfPk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdf
Pk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdf
 
Pk7-KD6T2. Produk dan Proses kerajinan bahan Serat.pdf
Pk7-KD6T2. Produk dan Proses kerajinan bahan Serat.pdfPk7-KD6T2. Produk dan Proses kerajinan bahan Serat.pdf
Pk7-KD6T2. Produk dan Proses kerajinan bahan Serat.pdf
 
pk7-kd7-Limbah Lunak.pptx
pk7-kd7-Limbah Lunak.pptxpk7-kd7-Limbah Lunak.pptx
pk7-kd7-Limbah Lunak.pptx
 
Pk7-KD7T3. Teknik Pengelolaan Limbah Lunak Organik.pdf
Pk7-KD7T3. Teknik Pengelolaan Limbah Lunak Organik.pdfPk7-KD7T3. Teknik Pengelolaan Limbah Lunak Organik.pdf
Pk7-KD7T3. Teknik Pengelolaan Limbah Lunak Organik.pdf
 

Dernier

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Dernier (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 

Kompone pasif 1

  • 1. DASAR-DASAR ELEKTRONIKA Elektronika adalah suatu cabang teknik atau fisika yang mengendalikan aliran elektron atau partikel yang bermuatan listik pada komponen-komponen aktif seperti Transistor, Dioda dan IC serta komponenkomponen pasif elektronika seperti Resistor, Kapasitor dan Induktor.
  • 2. 1.2. Komponen Elektronika Dasar 1.2.2. Pengelompokan Komponen-komponen Elektronika Komponen Elektronika adalah elemen dasar yang digunakan untuk membentuk suatu rangkaian elektronika dan biasanya dikemas dalam bentuk diskrit dengan dua atau lebih terminal penghubung. Setiap komponen elektronika memiliki fungsinya masing-masing dalam suatu rangkaian elektronika, antara lain sebagai : a. Penghambat (Resistansi), d. penyaring (filter) b. penguat (Amplifier), e. pengendali (control) c. penghantar (konduktor), f. pembangkit frekwensi (Oscilator) Komponen-komponen Elektronika tersebut juga memiliki nilai dan tipenya masing-masing sehingga dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan keinginan para perancang rangkaian elektronika.
  • 3. 1. Komponen Elektronika Pasif (Pasive Electronic Components) Komponen Elektronika Pasif adalah jenis Komponen elektronika yang tidak memerlukan sumber arus listrik eksternal untuk pengoperasiannya. Komponen-komponen elektronika yang digolongkan sebagai komponen pasif diantaranya seperti Resistor, Kapasitor dan Induktor. 1.1. Resistor (Hambatan) Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi : 1. Memperkecil tegangan listrik 2. Memperbesar tegangan listrik 3. Membagi tegangan listrik 4. Memperkecil arus listrik 5. Membagi arus listrik 6. Pemikul beban lebih 7. Pembangkit getaran listrik Resistor pada skema rangkaian disimbolkan dengan huruf “ R “ Resistor besaran nilainya menggunakan satuan hambatan listrik yaitu Ohm (Ω)
  • 5. 1.1.2. Jenis , Simbol dan Fungsi pada Rangkaian Elektronika
  • 6.
  • 7. 1.1.3. Cara Membaca Nilai Hambatan Resistor Tetap 1.1.3.1. Istilah – istilah penting dalam Resistor Tarif Daya Resistor : Besar Daya maksimum yang diijinkan untuk dibebankan pada sebuah Resistor. Besarnya Tarif daya R mulai 0,25watt s/d ratusan watt. Besar kecilnya Tarif Daya sangat dipengaruhi oleh Jenis bahan pokok resistor, seperti bahan kawat Nikelin umumnya untuk tariff daya yang besar, sedangkan bahan Carbon, carbon film dan metal film digunakan untuk Tarif daya yang rendah (dibawah 2 watt). Prosentase Toleransi Resistor : Besarnya nilai selisih antara nilai yang sebenarnya dengan nilai yang tercantum yang diijinkan yang dinyata kan dalam prosentase, atau sering disebut tingkat ketelitian nilai / kwalitas resistor. Besarnya Prosentase Toleransi sangat dipengaruhi oleh kwalitas bahan, seperti untuk resistor dari bahan carbon, kawat nikelin dan cement umumnya Prosentase Toleransinya besar (5 – 20 %) sedangkan untuk bahan metal film antara 0,5 – 2 %.
  • 8. Ada 2 cara pencantuman Prosentase Toleransi : 1. Dengan kode Huruf, digunakan untuk nilai yang dituliskan secara langsung, dengan kode sbb : F = ± 1 % , G = ± 2 % , J = ± 5 % , K = ± 10 % dan M = ± 20 %. 2. Dengan kode cincin warna, untuk ini diletakkan pada cincin ke IV atau ke V dengan warna sbb : Hijau = ± 0,5 % , Coklat = ± 1 % , Merah = ± 2 % , Emas = ± 5 % , Perak = ± 10 % dan Tiada warna = ± 20 %. Cara membaca/ penulisan nilai resistor tetap ada 2 cara, yaitu : 1. Dibaca/ditulis secara langsung Digunakan pada resistor dengan Tarif Daya besar (1 watt ke atas) 2. Ditulis dengan cincin/pita kode warna Digunakan pada resistor dengan Tarif daya kecil (dibawah 2 watt)
  • 9. 1.1.3.2. Teknik Membaca Nilai Resistor Dengan Cincin Kode Warna
  • 10. Resistor yang sering digunakan dan banyak dijumpai dipasaran adalah yang memiliki Prosentase Toleransi ± 5 %, untuk itu yang akan dipelajari adalah yang 4 cincin sedang 5 cincin dengan hanya tinggal menyesuaikan saja.
  • 12. 1.2. Condensator / Capasitor Condensator atau Capasitor adalah jenis komponen elektronika yang memiliki sifat : 1. Mampu menyimpan muatan/energi listrik 2. Mampu menahan arus listrik searah 3. Mampu meneruskan arus bolak-balik Condensator symbol hurufnya “ C “ Condensator menggunakan besaran Capasitas (besarnya kemampuan condensator dalam menyimpan muatan listrik) dengan satuan Farad (F), dengan besaran satuan lebih kecil, yaitu : - µF (micro Farad) ; 1 µF = 10-6 F - nF (nano Farad) ; 1 nF = 10 -9 F - pF (piko Farad) ; 1 pF = 10-12 F
  • 13. 1.2.1. Jenis, Simbol , Bentuk Condensator
  • 14. Fungsi Umum dari Condensator hubungan dengan Sifatnya : 1. Pembangkit Frekwensi 2. Filter Frekwensi Tinggi / rendah memanfaatkan kemampuan menyimpan muatan listrik 3. Saklar penunda waktu 4. Kopel Penguat memanfaatkan kemampuan menahan listrik DC dan meneruskan lstrik AC 5. Phase Split Inverter (pembalik/penggeser fasa)
  • 15. * Tegangan kerja Condensator ( WV = work Voltage) adalah tegangan maksimum yang boleh terdapat pada condensator, dinyatakan dalam satuan volt. * Prosentase Toleransi adalah Besarnya nilai selisih antara nilai yang sebenarnya dengan nilai yang tercantum yang diijinkan yang dinyatakan dalam prosentase, atau sering disebut tingkat ketelitian nilai/kwalitas resistor. Besarnya Prosentase Toleransi sangat dipengaruhi oleh kwalitas bahan. Nilai Prosentase Toleransi pada Condensator untuk mencantumkan ada 3 cara : a. Ditulis secara langsung : b.Ditulis dengan kode Huruf
  • 16. 1.2.2. Cara membaca Nilai Condensator Dalam pencantuman nilai kapasitas pada Condensator ada 3 cara, yaitu : a. Dengan kode angka; banyak diterapakan pada Condensator dengan nilai kapasitas 0,1 pF - 1µF b. Dengan kode pita Warna; banyak diterapkan pada Condensator dengan nilai kapasitas 0,1 pF - 1µFc. Ditulis Secara langsung; Condensator dengan kapasitas diatas 0,1µF * Untuk pencantuman Besar nilai Toleransi kapsitas dan Tegangan kerja ada yang ditulis dengan kode huruf, ditulis langsung dan pita warna , menyesesuaikan dengan cara penulisan nilai kapasitas. 1.2.2.1. Penulisan dengan Kode Angka a. Penulisan kode 3 Angka; pada sistem kode 3 angka mendasarkan dengan besaran satuan pF (10 -12F)
  • 17. b. Penulisan angka desimal; pada sistem kode angka desimal (. Abc) mendasarkan dengan besaran satuan µF (10-6 c. Ditulis secara langsung
  • 18. Induktor ialah komponen elektronika yang terbentuk dari susunan lilitan kawat yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang disebabkan oleh aliran arus listrik yang melintasinya. Lilitan atau kumparan kawat tembaga lazimnya digunakan sebagai induktor. Medan magnet tercipta pada induktor dikarenakan hukum induksi atau hukum Faraday. Kemampuan Induktor atau Coil dalam menyimpan Energi Magnet disebut dengan Induktansi yang satuan unitnya adalah Henry (H). 1.3. Induktor 1.3.1. Pengertian atau Definisi Induktor Sebuah induktor idealnya hanya memiliki induktansi tanpa memiliki resistansi dan kapasitansi. Namun pada Kenyataannya kawat yang digunakan untuk bahan induktor memiliki nilai resistansi tertentu dan jarak tiaptiap lilitan Menimbulkan nilai kapasitansi.Satuan Henry pada umumnya Simbol yang digunakan untuk melambangkan Induktor Dalam Rangkaian Elektronika adalah huruf “ L ”.. Induktor sering disebut juga dengan Coil (Koil), Choke, ataupunReaktor.
  • 19. 1.3.2. Nilai dan Satuan Induktansi Nilai induktansi sebuah induktor dinyatakan dengan satuan Henry dan ditulis dengan notasi huruf H. Besarnya induktansi dari induktor yang ada dipasaran rata-rata pada kisaran mikroHenry (µH) dan miliHenry (mH). Nilai induktansi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya : 1. Jumlah lilitan, semakin banyak lilitan semakin besar nilai induktansinya. 2. Panjang lilitan, semakin pendek lilitan (yang dimaksud bukan panjang kawat) semakin besar nilai induktansinya. 3. Kerapatan lilitan, semakin rapat lilitan semakin besar nilai induktansinya. 4. Diameter inti lilitan, semakin besar diameter inti semakin besar nilai induktansinya. 5. Panjang inti lilitan, semakin panjang inti semakin besar nilai induktansinya. 6. Permeabilitas bahan inti, semakin tinggi permeabilitas bahan semakin besar nilai induktansinya. (Permeabilitas atau daya hantar magnet (µ) adalah kemampuan suatu bahan atau media untuk dilalui oleh fluk magnet.)
  • 20. 1.3.3. Jenis-jenis Induktor (Coil) Berdasarkan bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dapat dibagi menjadi beberapa jenis
  • 21. 1.3.4. Fungsi Induktor (Coil) dan Aplikasinya Fungsi-fungsi Induktor atau Coil diantaranya adalah dapat menyimpan arus listrik dalam medan magnet, menapis (Filter) Frekuensi tertentu, menahan arus bolak-balik (AC), meneruskan arus searah (DC) dan pembangkit getaran serta melipatgandakan tegangan. Berdasarkan Fungsi diatas, Induktor atau Coil ini pada umumnya diaplikasikan : 1. Sebagai Filter dalam Rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi 2. Transformator (Transformer) 3. Motor Listrik 4. Solenoid 5. Relay 6. Speaker 7. Microphone