SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
Dielektrik
Dielektrik adalah sejenis bahan Isolator listrik yang dapat dikutubkan (polarized) dengan cara
menempatkan bahan dielektrik dalam medan listrik. Ketika bahan ini berada dalam medan listrik,
muatan listrik yang terkandung di dalamnya tidak akan mengalir, sehingga tidak timbul arus seperti
bahan konduktor, tapi hanya sedikit bergeser dari posisi setimbangnya mengakibatkan
terciptanya pengutuban dielektrik. Oleh karena pengutuban dielektrik, muatan positif bergerak menuju
kutub negatif medan listrik, sedang muatan negatif bergerak pada arah berlawanan (yaitu menuju
kutub positif medan listrik) Hal ini menimbulkan medan listrik internal (di dalam bahan dielektrik) yang
                                                                                                 [1]
menyebabkan jumlah keseluruhan medan listrik yang melingkupi bahan dielektrik menurun.                 Jika
bahan dielektrik terdiri dari molekul-molekul yang memiliki ikatan lemah, molekul-molekul ini tidak
hanya menjadi terkutub, namun juga sampai bisa tertata ulang sehingga sumbu simetrinya mengikuti
                      [2]
arah medan listrik.

Walaupun istilah "isolator" juga mengandung arti konduksi listriknya rendah, seperti "dielektrik",
namun istilah "dielektrik" biasanya digunakan untuk bahan-bahan isolator yang memiliki tingkat
kemampuan pengutuban tinggi yang besarannya diwakili oleh konstanta dielektrik. Contoh umum
tentang dielektrik adalah sekat isolator di antara plat konduktor yang terdapat dalam kapasitor.
Pengutuban bahan dielektrik dengan memaparkan medan listrik padanya merubah muatan listrik
                              [2]
pada kutub-kutub kapasitor.

Penelitian tentang sifat-sifat bahan dielektrik berhubungan erat dengan kemampuannya menyimpan
                                              [3]
dan melepaskan energi listrik dan magnetik.         Sifat-sifat dielektrik sangat penting untuk menjelaskan
berbagai fenomena dalam bidan elektronika, optika, dan fisika zat padat.

Istilah "dielektrik" pertama kali dipergunakan oleh William Whewell (dari kata "dia" dari yunani yang
berarti "lewat" dan "elektrik") sebagai jawaban atas permintaan dari Michael Faraday

Kerentanan kelistrikan (Susceptibility)
Kerentanan kelistrikan Xe pada bahan dielektrik adalah ukuran seberapa mudah bahan ini
dikutubkan dalam medan listrik, yang pada akhirnya menentukan permitivitas listrik sehingga
mempengaruhi sifat-sifat lain dalam bahan dielektrik tersebut, misalnya nilai kapasitansi jika
dipergunakan dalam kapasitor.

nilai kerentanan listrik ini didefinisikan melalui sebuah konstanta perbandingan antara medan
listrik E dan pengkutuban bahan dielektrik P sedemikian rupa sehingga:



    dimana      adalah Permitivitas ruang hampa.


    Kerentanan sebuah bahan memiliki hubungan dengan permitivitas relatifnya                 yaitu:
Sehingga dalam ruang hampa,



   Perpindahan medan listrik D berhubungan dengan kerapatan pengkutuban P melalui:


       [sunting]Penyebaran         (dispersi) dan hukum sebab-akibat
       Secara umum, sebuah bahan tidak dapat langsung terkutub (polarized) secara
       mendadak pada saat berada dalam medan listrik. Bentuk umum rumus sebagai
       fungsi waktu pengutuban ini adalah:




           Artinya pengkutuban terjadi sebagai bentuk pembelokan (konvolusi) terhadap
           medan listrik pada masa lampau (waktu sebelumnya) dengan nilai kerentanan
           listrik saat ini yang bernilai       . Batas atas dari integral ini dapat terus
           diperpanjang sampai tak terhingga karena                     untuk                .
           Respon pengutuban mendadak dapat terjadi karena Fungsi delta dirac dengan
           kerentanan                            .

           Namun perhitungan menjadi lebih mudah dalam sistem linear jika
           menggunakan rumus Transformasi Fourier dan menulis persamaan ini sebagai
           fungsi frekuensi. Karena adanya teorema konvolusi, bentuk integral berubah
           menjadi perkalian sederhana,



               Perlu diperhatikan bahwa frekuensi sederhada ini bergantung pada nilai
               kerentanan, atau nilai permitivitas. Bentuk grafik kerentanan berdasar
               frekuensi ini memberi sifat dispersi pada bahan dielektrik.

               Lebih jauh, bahwa pengutuban hanya bergantung pada medan listrik pada
               waktu lampau (yaitu                   untuk             ), sebagai
               konsekuensi atas hukum sebab-akibat, pengutuban memiliki hubungan
               Kramers–Kronig pada kerentanan             .
[sunting]Pengutuban             dielektrik
[sunting]Permodelan           atom sederhana




Interaksi medan listrik dengan permodelan atom dielektrik klasik.


Dalam pendekatan teori klasik tentang permodelan dielektrik, sebuah
bahan terbuat dari atom-atom. Tiap atom terdiri dari awan bermuatan
negatif (elektron) terikat dan meliputi titik bermuatan positif di tengahnya.
Dengan keberadaan medan listrik disekeliling atom ini maka awan
bermuatan negatif tersebut berubah bentuk, seperti yang terlihat pada
gambar yang atas-kanan .

Hal ini dapat dipandang secara sederhana sebagai dwikutub (dipole)
dengan menggunakan prinsip-prinsip superposisi. Dwikutub ini dicirikan
oleh momen dwikutubnya, yaitu besaran vektor yang ditampilkan pada
gambar sebagai panah biru dengan tanda M. Yang berperan membentuk
perilaku dielektrik adalah Hubungan antara medan listrik dan momen
dwikutubnya. (Catatan bahwa pada gambar momen dwikutub digambarkan
mengarah pada arah yang sama dengan medan listrik, hal ini tidak selalu
benar-benar terjadi, dan ini hanya merupakan penyederhanaan saja,
namun penggambaran seperti ini biasanya masih sesuai untuk berbagai
bahan.)

Ketika medan listrik hilang, atom-atom pada bahan tersebut kembali pada
keadaan sebelumnya. Waktu yang diperlukan untuk berubah-ubah keadaan
ini disebut waktu Relaksasi; grafiknya berbentuk penurunan secara
ekponensial.
Permodelan di atas merupakan penggambaran sederhana saja, pada
    prakteknya perilaku dielektrik sangat bergantung pada situasinya. Makin
    rumit situasinya (membutuhkan akurasi lebih) makin rumit pula permodelan
    yang harus dibuat untuk menjelaskan perilaku bahan dielektrik secara
    akrat. Permasalahan paling mendasar adalah:


       Apakah medan listrik dalam bahan tersebut konstan ataukah berubah
        sejalan waktu?
           Jika berubah sejalan waktu, seberapa besar perubahannya?
       Bagaimana ciri-ciri bahan tersebut?
           Apakah arah medan listrik merupakan isotropi yang penting?
           Apakah bahan tersebut homogen?
           Adakah batasan-batasan yang harus diperhatikan?
       Apakah harus diperhatikan bila sistemnya linear atau nonlinear?

    Hubungan antara medan listrik E dan momen dwikutub M mempengaruhi
    perilaku bahan dielektrik, yang mana pada bahan tertentu, dapat dicirikan
    melalui fungsi F dengan persamaan:

.

        Ketika medan listrik dan jenis bahan telah ditentukan, lalu ditentukan
        fungsi F paling sederhana untuk mendapatkan hasil paling mendekati
        dari sifat yang diinginkan.

        [sunting]Pengutuban           dwikutub
        Pengutuban dwikutub (dipole polarization) adalah pengutuban
        pada kutub-kutub molekulnya. Pengutuban jenis ini berakibat
        pengutuban secara permanen, contohnya ikatan asimetris antara
        atom oksigen dan hidrogen pada air, yang akan mempertahankan sifat-
        sifat pengutuban walaupun medan listrik sudah hilang. Pengutuban
        jenis ini membentuk pengutuban makroskopis.

        Jika medan listrik dari luar dipaparkan pada bahan tertentu, jarak
        antara muatan dalam atom, yang terkait dengan ikatan kimianya, tidak
        berubah selama terkutub; namun, kutub-kutubnya akan berputar.
        Putarannya tergantung pada torsi dan viskositas molekul yang
        bersangkutan. Karena perputaran ini tidak dapat terjadi secara
        mendadak, pengutuban dwikutub belum terjadi ketika frekuensi
        pengutuban masih rendah. Jarak waktu respon muatan listrik karena
        adanya medan listrik ini menimbulkan gesekan dan panas.
[sunting]Pengutuban              ion
Pengutuban ion adalah pengutuban yang terjadi karena adanya
perpindahan relatif antara ion negatif dan positif dalam molekul yang
bersangkutan, misalnya pada NaCl).

Sering kristal atau molekul tidak terdiri hanya satu jenis atom saja,
distribusi muatan listrik disekitar atom kristal atau molekul cenderung
positif atau negatif. Akibatnya, ketika getaran molekul menginduksi
perpindahan muatan dalam atom, titik setimbang muatan positif dan
negatif mungkin tidak berada pada lokasi yang sama. Titik setimbang
ini mempengaruhi simetri sebaran muatan listrik. Ketika titik setimbang
ini tidak setimbang, pengkutuban terjadi dalam kristal atau molekul
tersebut. Inilah pengutuban ion.

Pengutuban ion menyebabkan transisi feroelektrik dan juga
pengutuban dwipolar. Transisi yang disebabkan berubahnya urutan
arah kutub permanen sepanjang garis tertentu, disebut transisi
fase order-disorder. Sedang transisi yang disebabkan oleh
pengutuban ion dalam kristal disebut transisi fase pergeseran.

[sunting]Dispersi       dielektrik
Dalam ilmu fisika, dispersi dielektrik adalah ketergantungan bahan
dielektrik pada nilai permitivitasnya pada frekuensi tertentu ketika
adanya medan listrik. Karena adanya jeda waktu antara pengutuban
dan perubahan medan listrik, permitivitas bahan dielektrik menjadi
sangat rumit, diperlukan fungsi dengan bilangan kompleks dari
frekuensi medan listrik. Hal ini sangat penting dalam penggunaan
bahan dielektrik dan analisis sistem pengutuban.

Kejadian umum atas fenomena ini disebut sebagai dispersi bahan:
yaitu respon yang tergantung pada frekuensi dari suatu bahan untuk
menghantarkan gelombang (wave propagation).

Ketika frekuensi meningkat:


    1. Pengutuban dwikutub tidak mungkin mengejar perubahan
         medan listrik ketika memasuki daeran gelombang
                            10
         mikro sekitar 10        Hz;
    2. Ketika memasuki daerah infra-merah atau infra-merah-jauh
                   13
         sekitar 10     Hz, pengutuban ion tidak lagi merespon terhadap
         medan listrik;
3. Pengutuban listrik benar-benar tidak mungkin terjadi ketika
                                                             15
         frekuensi memasuki daerah ultraungu sekitar 10           Hz.

Dalam frekuensi di atas ultraungu, permitivitas mendekati nilai
konstanta ε0 untuk semua bahan, dimana ε0 adalah permitivitas ruang
hampa. Karena permitivitas merupakan kekuatan hubungan antara
medan listrik dan pengutuban, jika pengutuban tidak lagi merespon
medan listrik, maka permitivitas menurun.

[sunting]Relaksasi       dielektrik
Relaksasi dielektrik adalah komponen jeda waktu dalam konstanta
dielektrik suatu bahan. Jeda ini biasanya disebabkan oleh jeda waktu
yang diperlukan molekul bahan sampai terkutub (polarized) ketika
mengalami perubahan medan listrik disekitar bahan dielektrik
(misalnya, kapasitor yang dialiri arus listrik). Relaksasi dielektrik ketika
terjadi perubahan medan listrik dapat dipersamakan dengan
adanya histerisis ketika terjadi perubahan medan
magnet (dalam induktor atau transformer). Dalam sistem linier,
relaksasi secara umum berarti jeda waktu sebelum respon yang
diinginkan muncul, oleh karena itu relaksasi diukur sebagai nilai relatif
terhadap keadaan dielektrik stabil yang diharapkan (equilibrium). Jeda
waktu antara munculnya medan listrik dan terjadinya pengutuban
berakibat berkurangnya energi bebas (G) tanpa dapat dikembalikan.

Dalam ilmu fisika, relaksasi dielektrik mengacu pada waktu respon
relaksasi bahan dielektrik atas medan listrik dari luar pada frekuensi
gelombang mikro. Relaksasi ini sering diterangkan dalam permitivitas
sebagai fungsi terhadap frekuensi, yang mana, dalam sistem ideal,
dapat dinyatakan dalam persamaan Debye. Namun di lain pihak,
pergeseran pengutuban ion dan pengutuban elektron menunjukkan
perilaku sejenis resonansi atau osilasi. Ciri proses pergeseran sangat
bergantung pada struktur, komposisi, dan lingkungan sekitar dari
bahan.

Jumlah panjang gelombang yang bisa dipancarkan sebagai radiasi
ketika terjadinya relaksasi dielektrik dapat ditemukan menggunakan
Hukum Hemmings yang pertama




    dimana
n adalah jumlah panjang gelombang yang bisa dipancarkan sebagai radiasi
 adalah jumlah tingkat energi.
                                 [sunting]Relaksasi         Debye
                                 Relaksasi Debye adalah respon relaksasi dari
                                 sekumpulan dwikutub yang tak berinteraksi satu sama
                                 lain, secara ideal, atas berubahnya medan listrik dari luar.
                                 Biasanya nilainya dinyatakan sebagai permitivitas
                                 kompleks        dari bahan sebagai fungsi terhadap frekuensi
                                 medan listrik     :




                                     dimana            adalah permitivitas pada batas frekuensi
                                     tertinggi,                        dimana      merupakan
                                     permitivitas statis berfrekuensi rendah, dan       adalah
                                     ciri waktu relaksasi dari bahan yang bersangkutan.

                                     Model relaksasi seperti ini pertama kali diperkenalkan
                                     (dan dinamai sesuai yang memperkenalkan)
                                                                             [5]
                                     oleh Peter Debye pada tahun 1913.

                                     [sunting]Variasi        persamaan Debye

                                         Persamaan Cole–Cole
                                         Persamaan Cole–Davidson
                                         Relaksasi Havriliak–Negami
                                         Fungsi Kohlrausch–Williams–Watts
                                          (Transformasi Fourier atas fungsi ekponensial
                                          diregangkan)
                                     [sunting]Penerapan

                                     [sunting]Kapasitor

                                         Artikel utama untuk bagian ini adalah: kapasitor
Pemisahan muatan listrik dalam lempengan konduktor sejajar
menimbulkan medan listrik internal. Bahan dielektrik (oranye)
mengurangi medan internal sambil menambah kapasitansi.


Kapasitor yang diproduksi untuk komersial biasanya
menggunakan bahan dielektrik padat yang memiliki
permitivitas tinggi sebagai pemisah antara muatan
positif dan negatif yang disimpan. Bahan ini sering
                                                 [6]
pula disebut sebagai "dielektrik kapasitor".

Keuntungan yang jelas terlihat jika menggunakan
bahan dielektrik semacam ini adalah mencegah dua
plat konduktor yang mana terdapat muatan listrik
saling berhubungan langsung. Dan yang lebih
penting, permitivitas tinggi memungkinkan lebih
banyak muatan listrik yang tersimpan
pada potensial yang sama. Kerapatan muatan listrik
σε yang bisa disimpan jika menggunakan bahan
dielektrik linear dengan permitivitas ε dan
ketebalan d untuk memisah dua konduktor dapat
dihitung dengan




     dan kapasitansi per satuan luas adalah




          Dari sini, bisa kita lihat bahwa semakin besar
          ε makin besar pula muatan yang disimpan
(σε) dan akhirnya makin besar pula nilai
kapasitansinya.

Bahan dielektrik yang digunakan dalam
kapasitor juga dipilih yang
sulit terionisasi agar kapasitor dapat
dipergunakan pada potensial tinggi tanpa
khawatir bahan dielektrik terionisasi dan
mengalirkan arus (arus bocor).

[sunting]Resonator        dielektrik
Osilator resonator dielektrik (DRO --
Dielectric Resonator Oscillator) adalah
komponen elektronika yang
menghasilkan resonansi dalam rentang
frekuensi sempit, biasanya pada pita
gelombang mikro. Komponen ini terdiri dari
"puck" keramik yang memiliki konstanta
dielektrik besar dan faktor
lesapan (dissipation factor) rendah.
Resonator semacam ini digunakan untuk
mendapatkan frekuensi acuan dalam
rangkaian osilator. Resonator dielektrik tak-
terlindung (unshielded) dapat ditemui
pada Antena Resonator Dielektrik (DRA --
Dielectric Resonator Antenna).

[sunting]Dielektrik       dalam praktek
Bahan dielektrik dapat berupa zat padat, zat
cair, atau gas. Bahkan, ruang hampa-pun
dapat dianggap bahan dielektrik walaupun
konstanta dielektrik relatifnya merupakan
identitas (bernilai 1).

Nampaknya dielektrik dalam bentuk padat
lebih umum dipergunakan dalam ilmu
kelistrikan, dan banyak zat padat
merupakan isolator yang baik. Beberapa
contoh antara lain porselen, kaca, dan
sebagian besar plastik. Udara, nitrogen,
dan belerang hexafluoride adalah
tiga gas yang umum digunakan sebagai
bahan dielektrik.


   Pelapis industrial seperti parylene
    bertindak sebagai penghalang dielektrik
    antara bahan yang dilapisi dan
    lingkungan sekitar.
   Minyak yang digunakan
    dalam transformer (terutama yang besar)
    berguna sebagai bahan dielektrik cair
    dan sebagai pendingin. Bahan dielektrik
    cair memiliki konstanta dielektrik yang
    lebih tinggi, sehingga bisa dipergunakan
    dalam kapasitor tegangan
    tinggi sehingga mencegah terjadinya
    muatan bocor bila terjadi korona dan
    juga meningkatkan nilai kapasitansi.
   Karena bahan dielektrik menghambat
    arus listrik, permukaan bahan dielektrik
    bisa saja menangkap muatan listrik
    berlebih yang terlepas. Hal ini dapat
    terjadi secara tidak sengaja ketika bahan
    dielektrik tergesek atau tersentuh bahan
    lain sehingga terjadi efek tribolistrik.
    Namun demikian kadang kala kejadian
    seperti ini justru diinginkan seperti
    dalam generator Van De
    Graffatau elektroforus, atau dapat pula
    kejadian ini malah merusak seperti
    dalam pelepasan listrik statis.
   Bahan dielektrik khusus yang
    disebut elektret dapat menyimpan
    muatan listrik cukup lama, hampir seperti
    magnet yang mampu menyimpan medan
    magnet.
   Beberapa bahan dielektrik mampu
    menghasilkan potensial listrik ketika
mengalami tekanan, atau dapat berubah
    bentuk ketika diberi potensi listrik. Sifat
    ini disebut sebagai sifat piezoelektrik.
    Bahan piezoelektrik merupakan jenis
    dielektrik yang sangat berguna dalam
    berbagai alat.
   Beberapa bahan dielektrik dalam
    bentuk kristal ion dan polimer memiliki
    momen dwikutub sendiri, yang dapat
    dimodifikasi oleh medan listrik dari luar.
    Perilaku ini disebut efek feroelektrik.
    Bahan-bahan ini berperilaku seperti
    bahan feromagnetik ketika terpapar
    medan magnet. Bahan feroelektrik
    sering kali memiliki konstanta dielektrik
    yang sangat besar, sehingga bahan-
    bahan jenis ini sangat berguna dalam
    pembuatan kapasitor.

Contenu connexe

Tendances

Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Satria Wijaya
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2sinta novita
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikKira R. Yamato
 
Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor Wahyu Pratama
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralelSimon Patabang
 
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"Nurfaizatul Jannah
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCWahyu Pratama
 
Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Erva Eriezt
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararelSimon Patabang
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)FEmi1710
 
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanDifraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanSMA Negeri 9 KERINCI
 
Makalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosonganMakalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosonganYulia Annisa
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik TransistorRyan Aryoko
 

Tendances (20)

Teori Pita Energi
Teori Pita EnergiTeori Pita Energi
Teori Pita Energi
 
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
8 Kapasitansi
8 Kapasitansi8 Kapasitansi
8 Kapasitansi
 
Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel
 
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
 
Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014Efek hall ugm2014
Efek hall ugm2014
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararel
 
Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
 
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan TinggiKegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
Kegagalan Tembus Gas pada Teknik Tegangan Tinggi
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
 
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanDifraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
 
Makalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosonganMakalah pengisian dan pengosongan
Makalah pengisian dan pengosongan
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
 

Similaire à DIELEKTRIK

7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energiElika Bafadal
 
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faradaymakalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faradaynoussevarenna
 
Makalah t ermodinamika
Makalah t ermodinamikaMakalah t ermodinamika
Makalah t ermodinamikaKira R. Yamato
 
Sifat Optik dan Termal Material
Sifat Optik dan Termal MaterialSifat Optik dan Termal Material
Sifat Optik dan Termal MaterialVincent Cahya
 
Bahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. new
Bahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. newBahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. new
Bahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. newIsti Qomah
 
02-Dasar Konversi Energi.pptx
02-Dasar Konversi Energi.pptx02-Dasar Konversi Energi.pptx
02-Dasar Konversi Energi.pptxManuelManik
 
Tugas makalah fisika teknik
Tugas makalah fisika teknikTugas makalah fisika teknik
Tugas makalah fisika teknikDidi Kurniawan
 
Teori Medan Elektromagnet (1 - 2) gelombang_elektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (1 - 2) gelombang_elektromagnetikTeori Medan Elektromagnet (1 - 2) gelombang_elektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (1 - 2) gelombang_elektromagnetikjayamartha
 
Tugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vTugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vMarianaRohi
 
Listrik statis
Listrik statisListrik statis
Listrik statisdamar_kp3
 
Listrik Statis dan Listrik Dinamis
Listrik Statis dan Listrik DinamisListrik Statis dan Listrik Dinamis
Listrik Statis dan Listrik DinamisLianita Dian
 
04. PPT Fisika XII - www.ilmuguru.org.pptx
04. PPT Fisika XII - www.ilmuguru.org.pptx04. PPT Fisika XII - www.ilmuguru.org.pptx
04. PPT Fisika XII - www.ilmuguru.org.pptxHafizArifLubis2
 

Similaire à DIELEKTRIK (20)

semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
52165275 konsep-elektrostatik
52165275 konsep-elektrostatik52165275 konsep-elektrostatik
52165275 konsep-elektrostatik
 
7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi
 
7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi
 
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faradaymakalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
 
Makalah t ermodinamika
Makalah t ermodinamikaMakalah t ermodinamika
Makalah t ermodinamika
 
Sifat Optik dan Termal Material
Sifat Optik dan Termal MaterialSifat Optik dan Termal Material
Sifat Optik dan Termal Material
 
Bahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. new
Bahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. newBahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. new
Bahan elektrik konduktivitas listrik dan teori drude. new
 
02-Dasar Konversi Energi.pptx
02-Dasar Konversi Energi.pptx02-Dasar Konversi Energi.pptx
02-Dasar Konversi Energi.pptx
 
Elka
ElkaElka
Elka
 
Tugas makalah fisika teknik
Tugas makalah fisika teknikTugas makalah fisika teknik
Tugas makalah fisika teknik
 
Eldas pak andi
Eldas pak andiEldas pak andi
Eldas pak andi
 
Band offsets
Band offsetsBand offsets
Band offsets
 
Teori Medan Elektromagnet (1 - 2) gelombang_elektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (1 - 2) gelombang_elektromagnetikTeori Medan Elektromagnet (1 - 2) gelombang_elektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (1 - 2) gelombang_elektromagnetik
 
Tugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vTugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. v
 
Listrik statis
Listrik statisListrik statis
Listrik statis
 
Listrik Statis dan Listrik Dinamis
Listrik Statis dan Listrik DinamisListrik Statis dan Listrik Dinamis
Listrik Statis dan Listrik Dinamis
 
Listrik statis
Listrik statisListrik statis
Listrik statis
 
04. PPT Fisika XII - www.ilmuguru.org.pptx
04. PPT Fisika XII - www.ilmuguru.org.pptx04. PPT Fisika XII - www.ilmuguru.org.pptx
04. PPT Fisika XII - www.ilmuguru.org.pptx
 

Plus de Kira R. Yamato

Tutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemulaTutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemulaKira R. Yamato
 
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014Kira R. Yamato
 
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013Kira R. Yamato
 
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemahRock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemahKira R. Yamato
 
Speed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modulSpeed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modulKira R. Yamato
 
Pembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesiumPembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesiumKira R. Yamato
 
Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel Kira R. Yamato
 
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...Kira R. Yamato
 
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7Kira R. Yamato
 
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalanMengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalanKira R. Yamato
 
Modul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetikModul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetikKira R. Yamato
 

Plus de Kira R. Yamato (20)

Tutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemulaTutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemula
 
Fisika komputasi
Fisika komputasiFisika komputasi
Fisika komputasi
 
Fisika komputasi
Fisika komputasiFisika komputasi
Fisika komputasi
 
Fisika komputasi
Fisika komputasiFisika komputasi
Fisika komputasi
 
Sosialisasi+kp+09
Sosialisasi+kp+09Sosialisasi+kp+09
Sosialisasi+kp+09
 
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
 
Ujian pkl
Ujian pkl Ujian pkl
Ujian pkl
 
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
 
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemahRock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
 
Speed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modulSpeed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modul
 
Tugas go polarisasi
Tugas go polarisasiTugas go polarisasi
Tugas go polarisasi
 
Pembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesiumPembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesium
 
Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel
 
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
 
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
 
Dasar matlab
Dasar matlabDasar matlab
Dasar matlab
 
Modul delphi
Modul delphiModul delphi
Modul delphi
 
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalanMengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
 
G e hay's
G e hay'sG e hay's
G e hay's
 
Modul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetikModul 1 medan elektromagnetik
Modul 1 medan elektromagnetik
 

Dernier

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 

Dernier (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 

DIELEKTRIK

  • 1. Dielektrik Dielektrik adalah sejenis bahan Isolator listrik yang dapat dikutubkan (polarized) dengan cara menempatkan bahan dielektrik dalam medan listrik. Ketika bahan ini berada dalam medan listrik, muatan listrik yang terkandung di dalamnya tidak akan mengalir, sehingga tidak timbul arus seperti bahan konduktor, tapi hanya sedikit bergeser dari posisi setimbangnya mengakibatkan terciptanya pengutuban dielektrik. Oleh karena pengutuban dielektrik, muatan positif bergerak menuju kutub negatif medan listrik, sedang muatan negatif bergerak pada arah berlawanan (yaitu menuju kutub positif medan listrik) Hal ini menimbulkan medan listrik internal (di dalam bahan dielektrik) yang [1] menyebabkan jumlah keseluruhan medan listrik yang melingkupi bahan dielektrik menurun. Jika bahan dielektrik terdiri dari molekul-molekul yang memiliki ikatan lemah, molekul-molekul ini tidak hanya menjadi terkutub, namun juga sampai bisa tertata ulang sehingga sumbu simetrinya mengikuti [2] arah medan listrik. Walaupun istilah "isolator" juga mengandung arti konduksi listriknya rendah, seperti "dielektrik", namun istilah "dielektrik" biasanya digunakan untuk bahan-bahan isolator yang memiliki tingkat kemampuan pengutuban tinggi yang besarannya diwakili oleh konstanta dielektrik. Contoh umum tentang dielektrik adalah sekat isolator di antara plat konduktor yang terdapat dalam kapasitor. Pengutuban bahan dielektrik dengan memaparkan medan listrik padanya merubah muatan listrik [2] pada kutub-kutub kapasitor. Penelitian tentang sifat-sifat bahan dielektrik berhubungan erat dengan kemampuannya menyimpan [3] dan melepaskan energi listrik dan magnetik. Sifat-sifat dielektrik sangat penting untuk menjelaskan berbagai fenomena dalam bidan elektronika, optika, dan fisika zat padat. Istilah "dielektrik" pertama kali dipergunakan oleh William Whewell (dari kata "dia" dari yunani yang berarti "lewat" dan "elektrik") sebagai jawaban atas permintaan dari Michael Faraday Kerentanan kelistrikan (Susceptibility) Kerentanan kelistrikan Xe pada bahan dielektrik adalah ukuran seberapa mudah bahan ini dikutubkan dalam medan listrik, yang pada akhirnya menentukan permitivitas listrik sehingga mempengaruhi sifat-sifat lain dalam bahan dielektrik tersebut, misalnya nilai kapasitansi jika dipergunakan dalam kapasitor. nilai kerentanan listrik ini didefinisikan melalui sebuah konstanta perbandingan antara medan listrik E dan pengkutuban bahan dielektrik P sedemikian rupa sehingga: dimana adalah Permitivitas ruang hampa. Kerentanan sebuah bahan memiliki hubungan dengan permitivitas relatifnya yaitu:
  • 2. Sehingga dalam ruang hampa, Perpindahan medan listrik D berhubungan dengan kerapatan pengkutuban P melalui: [sunting]Penyebaran (dispersi) dan hukum sebab-akibat Secara umum, sebuah bahan tidak dapat langsung terkutub (polarized) secara mendadak pada saat berada dalam medan listrik. Bentuk umum rumus sebagai fungsi waktu pengutuban ini adalah: Artinya pengkutuban terjadi sebagai bentuk pembelokan (konvolusi) terhadap medan listrik pada masa lampau (waktu sebelumnya) dengan nilai kerentanan listrik saat ini yang bernilai . Batas atas dari integral ini dapat terus diperpanjang sampai tak terhingga karena untuk . Respon pengutuban mendadak dapat terjadi karena Fungsi delta dirac dengan kerentanan . Namun perhitungan menjadi lebih mudah dalam sistem linear jika menggunakan rumus Transformasi Fourier dan menulis persamaan ini sebagai fungsi frekuensi. Karena adanya teorema konvolusi, bentuk integral berubah menjadi perkalian sederhana, Perlu diperhatikan bahwa frekuensi sederhada ini bergantung pada nilai kerentanan, atau nilai permitivitas. Bentuk grafik kerentanan berdasar frekuensi ini memberi sifat dispersi pada bahan dielektrik. Lebih jauh, bahwa pengutuban hanya bergantung pada medan listrik pada waktu lampau (yaitu untuk ), sebagai konsekuensi atas hukum sebab-akibat, pengutuban memiliki hubungan Kramers–Kronig pada kerentanan .
  • 3. [sunting]Pengutuban dielektrik [sunting]Permodelan atom sederhana Interaksi medan listrik dengan permodelan atom dielektrik klasik. Dalam pendekatan teori klasik tentang permodelan dielektrik, sebuah bahan terbuat dari atom-atom. Tiap atom terdiri dari awan bermuatan negatif (elektron) terikat dan meliputi titik bermuatan positif di tengahnya. Dengan keberadaan medan listrik disekeliling atom ini maka awan bermuatan negatif tersebut berubah bentuk, seperti yang terlihat pada gambar yang atas-kanan . Hal ini dapat dipandang secara sederhana sebagai dwikutub (dipole) dengan menggunakan prinsip-prinsip superposisi. Dwikutub ini dicirikan oleh momen dwikutubnya, yaitu besaran vektor yang ditampilkan pada gambar sebagai panah biru dengan tanda M. Yang berperan membentuk perilaku dielektrik adalah Hubungan antara medan listrik dan momen dwikutubnya. (Catatan bahwa pada gambar momen dwikutub digambarkan mengarah pada arah yang sama dengan medan listrik, hal ini tidak selalu benar-benar terjadi, dan ini hanya merupakan penyederhanaan saja, namun penggambaran seperti ini biasanya masih sesuai untuk berbagai bahan.) Ketika medan listrik hilang, atom-atom pada bahan tersebut kembali pada keadaan sebelumnya. Waktu yang diperlukan untuk berubah-ubah keadaan ini disebut waktu Relaksasi; grafiknya berbentuk penurunan secara ekponensial.
  • 4. Permodelan di atas merupakan penggambaran sederhana saja, pada prakteknya perilaku dielektrik sangat bergantung pada situasinya. Makin rumit situasinya (membutuhkan akurasi lebih) makin rumit pula permodelan yang harus dibuat untuk menjelaskan perilaku bahan dielektrik secara akrat. Permasalahan paling mendasar adalah:  Apakah medan listrik dalam bahan tersebut konstan ataukah berubah sejalan waktu?  Jika berubah sejalan waktu, seberapa besar perubahannya?  Bagaimana ciri-ciri bahan tersebut?  Apakah arah medan listrik merupakan isotropi yang penting?  Apakah bahan tersebut homogen?  Adakah batasan-batasan yang harus diperhatikan?  Apakah harus diperhatikan bila sistemnya linear atau nonlinear? Hubungan antara medan listrik E dan momen dwikutub M mempengaruhi perilaku bahan dielektrik, yang mana pada bahan tertentu, dapat dicirikan melalui fungsi F dengan persamaan: . Ketika medan listrik dan jenis bahan telah ditentukan, lalu ditentukan fungsi F paling sederhana untuk mendapatkan hasil paling mendekati dari sifat yang diinginkan. [sunting]Pengutuban dwikutub Pengutuban dwikutub (dipole polarization) adalah pengutuban pada kutub-kutub molekulnya. Pengutuban jenis ini berakibat pengutuban secara permanen, contohnya ikatan asimetris antara atom oksigen dan hidrogen pada air, yang akan mempertahankan sifat- sifat pengutuban walaupun medan listrik sudah hilang. Pengutuban jenis ini membentuk pengutuban makroskopis. Jika medan listrik dari luar dipaparkan pada bahan tertentu, jarak antara muatan dalam atom, yang terkait dengan ikatan kimianya, tidak berubah selama terkutub; namun, kutub-kutubnya akan berputar. Putarannya tergantung pada torsi dan viskositas molekul yang bersangkutan. Karena perputaran ini tidak dapat terjadi secara mendadak, pengutuban dwikutub belum terjadi ketika frekuensi pengutuban masih rendah. Jarak waktu respon muatan listrik karena adanya medan listrik ini menimbulkan gesekan dan panas.
  • 5. [sunting]Pengutuban ion Pengutuban ion adalah pengutuban yang terjadi karena adanya perpindahan relatif antara ion negatif dan positif dalam molekul yang bersangkutan, misalnya pada NaCl). Sering kristal atau molekul tidak terdiri hanya satu jenis atom saja, distribusi muatan listrik disekitar atom kristal atau molekul cenderung positif atau negatif. Akibatnya, ketika getaran molekul menginduksi perpindahan muatan dalam atom, titik setimbang muatan positif dan negatif mungkin tidak berada pada lokasi yang sama. Titik setimbang ini mempengaruhi simetri sebaran muatan listrik. Ketika titik setimbang ini tidak setimbang, pengkutuban terjadi dalam kristal atau molekul tersebut. Inilah pengutuban ion. Pengutuban ion menyebabkan transisi feroelektrik dan juga pengutuban dwipolar. Transisi yang disebabkan berubahnya urutan arah kutub permanen sepanjang garis tertentu, disebut transisi fase order-disorder. Sedang transisi yang disebabkan oleh pengutuban ion dalam kristal disebut transisi fase pergeseran. [sunting]Dispersi dielektrik Dalam ilmu fisika, dispersi dielektrik adalah ketergantungan bahan dielektrik pada nilai permitivitasnya pada frekuensi tertentu ketika adanya medan listrik. Karena adanya jeda waktu antara pengutuban dan perubahan medan listrik, permitivitas bahan dielektrik menjadi sangat rumit, diperlukan fungsi dengan bilangan kompleks dari frekuensi medan listrik. Hal ini sangat penting dalam penggunaan bahan dielektrik dan analisis sistem pengutuban. Kejadian umum atas fenomena ini disebut sebagai dispersi bahan: yaitu respon yang tergantung pada frekuensi dari suatu bahan untuk menghantarkan gelombang (wave propagation). Ketika frekuensi meningkat: 1. Pengutuban dwikutub tidak mungkin mengejar perubahan medan listrik ketika memasuki daeran gelombang 10 mikro sekitar 10 Hz; 2. Ketika memasuki daerah infra-merah atau infra-merah-jauh 13 sekitar 10 Hz, pengutuban ion tidak lagi merespon terhadap medan listrik;
  • 6. 3. Pengutuban listrik benar-benar tidak mungkin terjadi ketika 15 frekuensi memasuki daerah ultraungu sekitar 10 Hz. Dalam frekuensi di atas ultraungu, permitivitas mendekati nilai konstanta ε0 untuk semua bahan, dimana ε0 adalah permitivitas ruang hampa. Karena permitivitas merupakan kekuatan hubungan antara medan listrik dan pengutuban, jika pengutuban tidak lagi merespon medan listrik, maka permitivitas menurun. [sunting]Relaksasi dielektrik Relaksasi dielektrik adalah komponen jeda waktu dalam konstanta dielektrik suatu bahan. Jeda ini biasanya disebabkan oleh jeda waktu yang diperlukan molekul bahan sampai terkutub (polarized) ketika mengalami perubahan medan listrik disekitar bahan dielektrik (misalnya, kapasitor yang dialiri arus listrik). Relaksasi dielektrik ketika terjadi perubahan medan listrik dapat dipersamakan dengan adanya histerisis ketika terjadi perubahan medan magnet (dalam induktor atau transformer). Dalam sistem linier, relaksasi secara umum berarti jeda waktu sebelum respon yang diinginkan muncul, oleh karena itu relaksasi diukur sebagai nilai relatif terhadap keadaan dielektrik stabil yang diharapkan (equilibrium). Jeda waktu antara munculnya medan listrik dan terjadinya pengutuban berakibat berkurangnya energi bebas (G) tanpa dapat dikembalikan. Dalam ilmu fisika, relaksasi dielektrik mengacu pada waktu respon relaksasi bahan dielektrik atas medan listrik dari luar pada frekuensi gelombang mikro. Relaksasi ini sering diterangkan dalam permitivitas sebagai fungsi terhadap frekuensi, yang mana, dalam sistem ideal, dapat dinyatakan dalam persamaan Debye. Namun di lain pihak, pergeseran pengutuban ion dan pengutuban elektron menunjukkan perilaku sejenis resonansi atau osilasi. Ciri proses pergeseran sangat bergantung pada struktur, komposisi, dan lingkungan sekitar dari bahan. Jumlah panjang gelombang yang bisa dipancarkan sebagai radiasi ketika terjadinya relaksasi dielektrik dapat ditemukan menggunakan Hukum Hemmings yang pertama dimana
  • 7. n adalah jumlah panjang gelombang yang bisa dipancarkan sebagai radiasi adalah jumlah tingkat energi. [sunting]Relaksasi Debye Relaksasi Debye adalah respon relaksasi dari sekumpulan dwikutub yang tak berinteraksi satu sama lain, secara ideal, atas berubahnya medan listrik dari luar. Biasanya nilainya dinyatakan sebagai permitivitas kompleks dari bahan sebagai fungsi terhadap frekuensi medan listrik : dimana adalah permitivitas pada batas frekuensi tertinggi, dimana merupakan permitivitas statis berfrekuensi rendah, dan adalah ciri waktu relaksasi dari bahan yang bersangkutan. Model relaksasi seperti ini pertama kali diperkenalkan (dan dinamai sesuai yang memperkenalkan) [5] oleh Peter Debye pada tahun 1913. [sunting]Variasi persamaan Debye  Persamaan Cole–Cole  Persamaan Cole–Davidson  Relaksasi Havriliak–Negami  Fungsi Kohlrausch–Williams–Watts (Transformasi Fourier atas fungsi ekponensial diregangkan) [sunting]Penerapan [sunting]Kapasitor Artikel utama untuk bagian ini adalah: kapasitor
  • 8. Pemisahan muatan listrik dalam lempengan konduktor sejajar menimbulkan medan listrik internal. Bahan dielektrik (oranye) mengurangi medan internal sambil menambah kapasitansi. Kapasitor yang diproduksi untuk komersial biasanya menggunakan bahan dielektrik padat yang memiliki permitivitas tinggi sebagai pemisah antara muatan positif dan negatif yang disimpan. Bahan ini sering [6] pula disebut sebagai "dielektrik kapasitor". Keuntungan yang jelas terlihat jika menggunakan bahan dielektrik semacam ini adalah mencegah dua plat konduktor yang mana terdapat muatan listrik saling berhubungan langsung. Dan yang lebih penting, permitivitas tinggi memungkinkan lebih banyak muatan listrik yang tersimpan pada potensial yang sama. Kerapatan muatan listrik σε yang bisa disimpan jika menggunakan bahan dielektrik linear dengan permitivitas ε dan ketebalan d untuk memisah dua konduktor dapat dihitung dengan dan kapasitansi per satuan luas adalah Dari sini, bisa kita lihat bahwa semakin besar ε makin besar pula muatan yang disimpan
  • 9. (σε) dan akhirnya makin besar pula nilai kapasitansinya. Bahan dielektrik yang digunakan dalam kapasitor juga dipilih yang sulit terionisasi agar kapasitor dapat dipergunakan pada potensial tinggi tanpa khawatir bahan dielektrik terionisasi dan mengalirkan arus (arus bocor). [sunting]Resonator dielektrik Osilator resonator dielektrik (DRO -- Dielectric Resonator Oscillator) adalah komponen elektronika yang menghasilkan resonansi dalam rentang frekuensi sempit, biasanya pada pita gelombang mikro. Komponen ini terdiri dari "puck" keramik yang memiliki konstanta dielektrik besar dan faktor lesapan (dissipation factor) rendah. Resonator semacam ini digunakan untuk mendapatkan frekuensi acuan dalam rangkaian osilator. Resonator dielektrik tak- terlindung (unshielded) dapat ditemui pada Antena Resonator Dielektrik (DRA -- Dielectric Resonator Antenna). [sunting]Dielektrik dalam praktek Bahan dielektrik dapat berupa zat padat, zat cair, atau gas. Bahkan, ruang hampa-pun dapat dianggap bahan dielektrik walaupun konstanta dielektrik relatifnya merupakan identitas (bernilai 1). Nampaknya dielektrik dalam bentuk padat lebih umum dipergunakan dalam ilmu kelistrikan, dan banyak zat padat merupakan isolator yang baik. Beberapa contoh antara lain porselen, kaca, dan sebagian besar plastik. Udara, nitrogen,
  • 10. dan belerang hexafluoride adalah tiga gas yang umum digunakan sebagai bahan dielektrik.  Pelapis industrial seperti parylene bertindak sebagai penghalang dielektrik antara bahan yang dilapisi dan lingkungan sekitar.  Minyak yang digunakan dalam transformer (terutama yang besar) berguna sebagai bahan dielektrik cair dan sebagai pendingin. Bahan dielektrik cair memiliki konstanta dielektrik yang lebih tinggi, sehingga bisa dipergunakan dalam kapasitor tegangan tinggi sehingga mencegah terjadinya muatan bocor bila terjadi korona dan juga meningkatkan nilai kapasitansi.  Karena bahan dielektrik menghambat arus listrik, permukaan bahan dielektrik bisa saja menangkap muatan listrik berlebih yang terlepas. Hal ini dapat terjadi secara tidak sengaja ketika bahan dielektrik tergesek atau tersentuh bahan lain sehingga terjadi efek tribolistrik. Namun demikian kadang kala kejadian seperti ini justru diinginkan seperti dalam generator Van De Graffatau elektroforus, atau dapat pula kejadian ini malah merusak seperti dalam pelepasan listrik statis.  Bahan dielektrik khusus yang disebut elektret dapat menyimpan muatan listrik cukup lama, hampir seperti magnet yang mampu menyimpan medan magnet.  Beberapa bahan dielektrik mampu menghasilkan potensial listrik ketika
  • 11. mengalami tekanan, atau dapat berubah bentuk ketika diberi potensi listrik. Sifat ini disebut sebagai sifat piezoelektrik. Bahan piezoelektrik merupakan jenis dielektrik yang sangat berguna dalam berbagai alat.  Beberapa bahan dielektrik dalam bentuk kristal ion dan polimer memiliki momen dwikutub sendiri, yang dapat dimodifikasi oleh medan listrik dari luar. Perilaku ini disebut efek feroelektrik. Bahan-bahan ini berperilaku seperti bahan feromagnetik ketika terpapar medan magnet. Bahan feroelektrik sering kali memiliki konstanta dielektrik yang sangat besar, sehingga bahan- bahan jenis ini sangat berguna dalam pembuatan kapasitor.