SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
SEMINAR FISIKA DASAR I
   “TABUNG RESONANSI”
Abstrak
   Telah dilakukan eksperimen di laboratorium eksperimen fisika UNESA, bertujuan untuk
memahami konsep gelombang bunyi dan cara perambatannya serta menentukan cepat
rambat bunyi di udara (v) menggunakan tabung resonansi serta menggunakan AFG dan
loudspeaker sebagai frekuensi sumber getar.Beberapa alat yang digunakan adalah AFG(
Audio Function Generator),tabung resonansi,dan kabel konektor. Metode yang dilakukan
dengan mengubah frekuensi sumber getar sebesar 800 Hz; 900 Hz; 1000 Hz; 1100 Hz; 1200
Hz dan 1300 Hz. Kemudian menarik pengatur kolom dengan perlahan dan mendengarkan
bunyinya .Kemudian mengukur panjang kolom udara saat terjadi resonansi pertama (L1)dan
resonansi kedua (L2).Kemudian mengamati panjang kolom udara pada mistar.Dengan
begitu,diperoleh data hasil percobaan L1dan L2 yang menyatakan panjang kolom resonansi.
Dari hasil percobaan diperoleh v=(360±22,5)m/s dengan taraf ketelitian 93,75% untuk
f=800Hz,v=(353,88±26,2)m/s dengan taraf ketelitian 92,6% untuk f=900Hz,v=(358,8±29,6)m/s
dengan taraf ketelitian 91,8%untuk f=1000Hz,v=(308,88±42,1)m/s dengan taraf ketelitian
86,4% untuk f=1100Hz,v=(405,78±57)m/s dengan taraf ketelitian 86% untuk
f=1200Hz,v=(345,28±27)m/s dengan taraf ketelitian 92,2% untuk f=1300Hz.Sehingga dari
eksperimen dapat disimpulkan secara teoritis bahwa semakin besar frekuensi sumber getar,
maka semakin kecil panjang kolom udara saat terjadi resonansi pertama.Namun pada
percobaan yang kami lakukan tidak seperti itu.
PENDAHULUAN
Dilakukan sebuah eksperimen yang bertujuan untuk
Mengetahui nilai cepat rambat bunyi (v) di udara
menggunakan tabung resonansi dengan sumber getar
Audio Frekuensi Generator (AFG) dan mengetahui
pengaruh frekuensi sumber getar (f) terhadap panjang
kolom udara dalam tabung resonansi pada saat terjadi
resonansi pertama (L1). Adapun permasalahan dalam
penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh f terhadap L1?
Dan berapa nilai cepat rambat bunyi (v) di udara?
Dengan hipotesis bahwa Semakin besar frekuensi
sumber getar, maka panjang kolom udara (L1) dalam
tabung resonansi pada saar terjadi resonansi pertama
semakin pendek. Serta nilai cepat rambat bunyi di udara
sebesar 340 m/s.
RUMUSAN MASALAH

1.Bagaimana konsep gelombang
bunyi dan cara perambatannya?
2.Bagaimana cara mengukur cepat
rambat bunyi di udara dengan
menggunakan tabung resonansi?
TUJUAN PERCOBAAN

1.Untuk memahami konsep
gelombang bunyi dan cara
perambatannya.
2.Untuk mengetahui bagaimana cara
mengukur cepat rambat bunyi di
udara dengan menggunakan tabung
resonansi.
DASAR TEORI
    Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada
  benda lain yang bergetar. Resonansi dapat terjadi apabila kedua
  frekuensi sama atau frekuensi yang satu merupakan kelipatan
  frekuensi yang lain. Contoh peristiwa resonansi adalah dua garpu tala
  yang kotak bunyinya dipasang berhadapan, senar gitar yang
  digetarkan dan udara di dalam kolom udara akan bergetar jika garpu
  tala di atasnya digetarkan.

 Jika gelombang bunyi merambat pada pipa tertutup, maka rambatan
gelombang tersebut akan dipantulkan oleh ujung tertutup dari pipa. Kolom
udara di dalam pipa akan beresonansi jika pantulan gelombang tersebut
pada ujung pipa tertutup berupa simpul (node = N) dan pada ujung terbuka
berupa perut (antinode = A).


                         A                 A
                                    L1
                                           N
                         N                             L2
                                           A
                                           N

                              (i)              (ii)
Posisi di permukaan air selalu berbentuk simpul N (karena molekul-molekul udara pada posisi ini
tak dapat bergerak bebas). Posisi pada ujung tabung selalu terbentuk perut A. Jarak antara simpul
                   dan perut yang berdekatan adalah 1  ,sehingga L1  1  .
                                                                     4    4

       Pada gambar 1(i) terjadi resonansi pertama, dengan memasukkan koreksi d, maka :
                                                 
                                          L1 
                                         ...........(1)
                                                 4
   Dengan menurunkan lagi tabung, kita dapatkan resonansi kedua (bunyi dengungan ke dua),
               sepert ditunjukkan pada gambar 1(ii). Pada resonansi ke dua:
                                                3
                                      L2 
                                           ..........(2)
                                                 4
  Dari dua persamaan tersebut,karena v= λ.f maka v dapat dihitung jika f (frekuensi) diketahui
 besarnya.Perlu diperhatikan bahwa perut (A) tidak tepat pada bibir tabung tetapi terletak pada
  jarak d dari ujung pipa.Dengan demikian penetapan jarak L harus memperhatikan koreksi ini.

                   Dengan mensubtitusikan persamaan (1) dan (2) diperoleh :
                                                 1
                                   L1  d         
                                                 4 ..........(3)
                                          3
                               L2  d          ..................(4)
                                          4

Dengan d=0,4r ,r=jari-jari dalam dari dari pipa,atau d dapat juga dihitung dari persamaan (3) dan
                            persamaan (4) yang memenuhi hubungan :
                                    L2  3.L1  ....(5)
                                 d
                                           2
METODE EKSPERIMEN
   Alat dan bahan

Untuk menentukan cepat rambat bunyi di udara diperlukan alat dan bahan
sebagai berikut : tabung resonansi, AFG(Audio Function Generator) dan kabel
konektor.
Rancangan Percobaan
Identifikasi Variabel
Variabel manipulasi adalah frekuensi sumber getar (f)
Variabel respon adalah panjang kolom udara L1 dan L2
Variabel Kontrol adalah amplitudo dan tabung resonansi
Langkah Percobaan


    Menghubungkan AFG dengan tabung resonansi.
Menghidupkan AFG dan menetapkan frekuensi tertentu.
Mengatur panjang kolom udara pada tabung resonansi
sehingga terjadi nada dasar dan nada atas 1,kemudian
mengukur panjang kolom udara masing-masing L1 untuk
nada dasar dan L2 untuk nada atas 1. Untuk memastikan
letak L1 dan L2 , percobaan dilakukan masing-masing 5
kali percobaan untuk tiap frekuensi yang sama.
Mengulangi langkah sebelumnya untuk frekuensi yang
berbeda minimal 4 kali.



    Data dan Analisis
    Data

      Frekuensi         No. perc.   (L1±0,1)cm   (L2±0,1)cm

        800                1          10,5         33,0
                           2          10,0         32,0
                           3           9,8         33,3
                           4           8,7         31,7
                           5          10,5         32,0
        900                1           7,5         27,5
                           2           6,0         26,4
                           3           6,1         26,0
                           4           6,7         26,5
                           5           7,0         25,2
        1000               1           6,0         23,0
                           2           5,2         24,2
                           3           6,0         23,4
                           4           5,8         23,9
                           5           5,6         23,8
1100   1   4,5   18,0

       2   4,1   19,4

       3   4,3   17,5

       4   3,2   17,9

       5   4,5   18,0

1200   1   5,0   22,0

       2   3,3   22,5

       3   5,3   21,7

       4   3,8   20,8

       5   4,8   20,1

1300   1   4,0   17,0

       2   4,4   18,5

       3   3,8   17,3

       4   4,0   17,2

       5   3,9   16,5
Data dalam bentuk grafik
Untuk mengetahui nilai 1/v


                                 hubungan 1/
                                   dengan f
                         4
                       3.8
                       3.6              y = 0.002x +
          1/λ . 0,01




                       3.4                  0.063
                       3.2
                         3               R² = 0.788    Y-Values
                       2.8
                       2.6
                       2.4
                       2.2                             Linear (Y-
                         2
                                                       Values)
                             700 9001100 1400
                               8001000 1300
                                      1200

                                    f
:    Analisis Data
      Data Tabel                                       Untuk mencari v:
       Dengan menggunakan rumus :
       Untuk mencari data koreksi:
                                                       v=λxf
                          L2  3.L1                    f = frekuensi garpu tala yang digunakan (Hz)
                     d
                              2
                                                       v = cepat rambat bunyi (m/s)
     Untuk mencari                                     = panjang gelombang (m)
               1                                 3
    L1  d          atau            L2  d      
               4                                 4


maka diperoleh presentase ketidakpastian dan taraf ketelitian             d.Untuk f=1100Hz
dari standart deviasi sebagai berikut.
        v=                                                                v=(308,88 42,1)m/s
a.Untuk f=800Hz                                                           presentase ketidakpastian 13,6%
v=(360 22,5)m/s                                                           Taraf ketelitian 86,4%
presentase ketidakpastian 6,25%                                           e.Untuk f=1200Hz
Taraf ketelitian 93,75%                                                   v=(405,78 57)m/s
b.Untuk f=900Hz                                                           presentase ketidakpastian 14%
v=(353,88 26,2)m/s                                                        taraf ketelitian 86%
presentase ketidakpastian 7,4%                                            f.Untuk f=1300hz
Taraf ketelitian 92,6%                                                    v=(345,28 27)m/s
c.Untuk f=1000Hz                                                          presentase ketidakpastian 7,8%
v=(358,8 29,6)m/s                                                         taraf ketelitian 92,2%
presentase ketidakpastian 8,2%
Taraf ketelitian 91,8%
Diskusi
Secara teoritis kecepatan bunyi di udara menunjukkan antara 320-340
m/s.Sedangkan percobaan masing-masing kecepatan bunyi di tiap frekuensi
308-405 m/s.Taraf ketelitian menunjukkan kurang akuratnya data.Pada f=800Hz
v=(360 22,5)m/s       dengan    taraf    ketelitian  93,75%.Pada      f=900Hz
v=(353,88 26,2)m/s      dengan    taraf   ketelitian  92,6%.Pada     f=1000Hz
v=(358,8 29,6)m/s      dengan    taraf    ketelitian 91,8%.Pada      f=1100Hz
v=(308,88 42,1)m/s      dengan    taraf   ketelitian  86,4%.Pada     f=1200Hz
v=(405,78 57)m/s dengan taraf ketelitian 86%.Pada f=1300hz v=(345,28 27)m/s
dengan taraf ketelitian 92,2%.Perbandingan antara teoritis dan percobaan yang
menunjukkan ketidaksamaan atau perbedaan dikarenakan kurang telitinya
dalam hal mendengarkan perubahan nada perubahan nada yang terjadi.
Kesimpulan
Dari eksperimen yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada
benda lain yang bergetar. Resonansi dapat terjadi apabila kedua frekuensi
sama atau frekuensi yang satu merupakan kelipatan frekuensi yang
lain.Dan dari hasil percobaan untuk kecepatan rambat bunyi tidak sesuai
dengan teoritis dikarenakan kurang telitinya saat mendengar adanya
perubahan nada.Jadi kita tahu bahwa:
• Semakin besar frekuensi sumber getar
     maka semakin kecil panjang kolom udara
     saat terjadi resonansi petama
Saran
Berdasarkan hasil yang kami dapatkan, maka sebaiknya
dilakukan hal-hal sebagai berikut :
    A.Hendaknya melakukan eksperimen di tempat yang sunyi,
    benar-benar teliti dan konsentrasi dalam mendengarkan
    bunyi saat terjadi resonansi pertama dan kedua. Serta yang
    mendengarkan cukup satu orang saja.
    B.Dalam menarik seharusnya perlahan dan diulangi
    sehingga didapat hasil panjang kolom udara yang benar
    untuk mengetahui (L1) yaitu nada dasar dan (L2) yaitu nada
    atas 1.
Daftar pustaka
  Tim Dosen Fisika 2011.Panduan Praktikum Fisika
Dasar I.Surabaya :Unesa.
Seminar fisika dasar i -tabung resonansi

Contenu connexe

Tendances

1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
umammuhammad27
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
umammuhammad27
 
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
umammuhammad27
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
Nur Azizah
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
umammuhammad27
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Nita Mardiana
 

Tendances (20)

Dasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuranDasar teori pengukuran
Dasar teori pengukuran
 
Laporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodLaporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwood
 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair
 
Harga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeterHarga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeter
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
 
Presentasi Praktikum Fisika Modul GLB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GLBPresentasi Praktikum Fisika Modul GLB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GLB
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokes
 
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
 
Kelompok fisika dasar (1)
Kelompok fisika dasar (1)Kelompok fisika dasar (1)
Kelompok fisika dasar (1)
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
 
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETERLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
 
Laporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiLaporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas Resonansi
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDA
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDALAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDA
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDA
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNGLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 

Similaire à Seminar fisika dasar i -tabung resonansi

SOAL PREDIKSI FISIKA UN 2012
SOAL PREDIKSI FISIKA UN 2012SOAL PREDIKSI FISIKA UN 2012
SOAL PREDIKSI FISIKA UN 2012
Kasmadi Rais
 
10 rancang bangun load cell sebagai sensor gaya pada sistem uji
10   rancang bangun load cell sebagai sensor gaya pada sistem uji10   rancang bangun load cell sebagai sensor gaya pada sistem uji
10 rancang bangun load cell sebagai sensor gaya pada sistem uji
IvAn AQuin
 
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Annisa Khoerunnisya
 

Similaire à Seminar fisika dasar i -tabung resonansi (20)

Ch123pr ketut-101105084210-phpapp01
Ch123pr ketut-101105084210-phpapp01Ch123pr ketut-101105084210-phpapp01
Ch123pr ketut-101105084210-phpapp01
 
Advanced Computer Architecture Chapter 123 Problems Solution
Advanced Computer Architecture Chapter 123 Problems SolutionAdvanced Computer Architecture Chapter 123 Problems Solution
Advanced Computer Architecture Chapter 123 Problems Solution
 
Pertemuan 5 integral lipat dua
Pertemuan 5   integral lipat duaPertemuan 5   integral lipat dua
Pertemuan 5 integral lipat dua
 
Rumuus
RumuusRumuus
Rumuus
 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial Parsial
 
Skema k3 fizik spm 2017 Pahang
Skema k3 fizik spm 2017 PahangSkema k3 fizik spm 2017 Pahang
Skema k3 fizik spm 2017 Pahang
 
Bab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogenBab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogen
 
Laporan Modulus Puntir (M4)
Laporan Modulus Puntir (M4)Laporan Modulus Puntir (M4)
Laporan Modulus Puntir (M4)
 
SOAL PREDIKSI FISIKA UN 2012
SOAL PREDIKSI FISIKA UN 2012SOAL PREDIKSI FISIKA UN 2012
SOAL PREDIKSI FISIKA UN 2012
 
Deret fourier
Deret fourierDeret fourier
Deret fourier
 
Soal dan pembahasan UAM 2016
Soal dan pembahasan UAM  2016Soal dan pembahasan UAM  2016
Soal dan pembahasan UAM 2016
 
10 rancang bangun load cell sebagai sensor gaya pada sistem uji
10   rancang bangun load cell sebagai sensor gaya pada sistem uji10   rancang bangun load cell sebagai sensor gaya pada sistem uji
10 rancang bangun load cell sebagai sensor gaya pada sistem uji
 
04 praktikum struktur_atom
04 praktikum struktur_atom04 praktikum struktur_atom
04 praktikum struktur_atom
 
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
Materi ajar 5 (spektroskopi bintang)
 
Pdp jadi
Pdp jadiPdp jadi
Pdp jadi
 
Modul sinyal frekuensi
Modul sinyal frekuensiModul sinyal frekuensi
Modul sinyal frekuensi
 
1996k
1996k1996k
1996k
 
Nota fungsi
Nota fungsiNota fungsi
Nota fungsi
 
kuliah-hidraulika-hitungan-profil-muka-air1.ppt
kuliah-hidraulika-hitungan-profil-muka-air1.pptkuliah-hidraulika-hitungan-profil-muka-air1.ppt
kuliah-hidraulika-hitungan-profil-muka-air1.ppt
 
1995k
1995k1995k
1995k
 

Plus de Kira R. Yamato

Tutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemulaTutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemula
Kira R. Yamato
 
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
Kira R. Yamato
 
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
Kira R. Yamato
 
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemahRock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
Kira R. Yamato
 
Speed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modulSpeed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modul
Kira R. Yamato
 
Pembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesiumPembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesium
Kira R. Yamato
 
Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel
Kira R. Yamato
 
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Kira R. Yamato
 
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Kira R. Yamato
 
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalanMengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Kira R. Yamato
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
Kira R. Yamato
 

Plus de Kira R. Yamato (20)

Tutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemulaTutorial game-maker-bagi-pemula
Tutorial game-maker-bagi-pemula
 
Fisika komputasi
Fisika komputasiFisika komputasi
Fisika komputasi
 
Fisika komputasi
Fisika komputasiFisika komputasi
Fisika komputasi
 
Fisika komputasi
Fisika komputasiFisika komputasi
Fisika komputasi
 
Sosialisasi+kp+09
Sosialisasi+kp+09Sosialisasi+kp+09
Sosialisasi+kp+09
 
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014Paparan pembekalan kkl   20 januari 2014
Paparan pembekalan kkl 20 januari 2014
 
Ujian pkl
Ujian pkl Ujian pkl
Ujian pkl
 
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013Paparan pembekalan kkl   9 juli 2013
Paparan pembekalan kkl 9 juli 2013
 
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemahRock mag 1 (2013.15) terjemah
Rock mag 1 (2013.15) terjemah
 
Speed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modulSpeed of light apparatus modul
Speed of light apparatus modul
 
Tugas go polarisasi
Tugas go polarisasiTugas go polarisasi
Tugas go polarisasi
 
Pembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesiumPembiasan pada trapesium
Pembiasan pada trapesium
 
Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel Tuntunan menulis artikel
Tuntunan menulis artikel
 
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...Supriyanto s   komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
Supriyanto s komputasi untuk sains dan teknik menggunakan matlab edisi 4 - ...
 
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
Laporan eksperimen go 5 kelompok 7
 
Dasar matlab
Dasar matlabDasar matlab
Dasar matlab
 
Modul delphi
Modul delphiModul delphi
Modul delphi
 
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalanMengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
Mengatasi apache xampp yang tidak bisa berjalan
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
G e hay's
G e hay'sG e hay's
G e hay's
 

Dernier

mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Dernier (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 

Seminar fisika dasar i -tabung resonansi

  • 1. SEMINAR FISIKA DASAR I “TABUNG RESONANSI”
  • 2.
  • 3. Abstrak Telah dilakukan eksperimen di laboratorium eksperimen fisika UNESA, bertujuan untuk memahami konsep gelombang bunyi dan cara perambatannya serta menentukan cepat rambat bunyi di udara (v) menggunakan tabung resonansi serta menggunakan AFG dan loudspeaker sebagai frekuensi sumber getar.Beberapa alat yang digunakan adalah AFG( Audio Function Generator),tabung resonansi,dan kabel konektor. Metode yang dilakukan dengan mengubah frekuensi sumber getar sebesar 800 Hz; 900 Hz; 1000 Hz; 1100 Hz; 1200 Hz dan 1300 Hz. Kemudian menarik pengatur kolom dengan perlahan dan mendengarkan bunyinya .Kemudian mengukur panjang kolom udara saat terjadi resonansi pertama (L1)dan resonansi kedua (L2).Kemudian mengamati panjang kolom udara pada mistar.Dengan begitu,diperoleh data hasil percobaan L1dan L2 yang menyatakan panjang kolom resonansi. Dari hasil percobaan diperoleh v=(360±22,5)m/s dengan taraf ketelitian 93,75% untuk f=800Hz,v=(353,88±26,2)m/s dengan taraf ketelitian 92,6% untuk f=900Hz,v=(358,8±29,6)m/s dengan taraf ketelitian 91,8%untuk f=1000Hz,v=(308,88±42,1)m/s dengan taraf ketelitian 86,4% untuk f=1100Hz,v=(405,78±57)m/s dengan taraf ketelitian 86% untuk f=1200Hz,v=(345,28±27)m/s dengan taraf ketelitian 92,2% untuk f=1300Hz.Sehingga dari eksperimen dapat disimpulkan secara teoritis bahwa semakin besar frekuensi sumber getar, maka semakin kecil panjang kolom udara saat terjadi resonansi pertama.Namun pada percobaan yang kami lakukan tidak seperti itu.
  • 4. PENDAHULUAN Dilakukan sebuah eksperimen yang bertujuan untuk Mengetahui nilai cepat rambat bunyi (v) di udara menggunakan tabung resonansi dengan sumber getar Audio Frekuensi Generator (AFG) dan mengetahui pengaruh frekuensi sumber getar (f) terhadap panjang kolom udara dalam tabung resonansi pada saat terjadi resonansi pertama (L1). Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh f terhadap L1? Dan berapa nilai cepat rambat bunyi (v) di udara? Dengan hipotesis bahwa Semakin besar frekuensi sumber getar, maka panjang kolom udara (L1) dalam tabung resonansi pada saar terjadi resonansi pertama semakin pendek. Serta nilai cepat rambat bunyi di udara sebesar 340 m/s.
  • 5. RUMUSAN MASALAH 1.Bagaimana konsep gelombang bunyi dan cara perambatannya? 2.Bagaimana cara mengukur cepat rambat bunyi di udara dengan menggunakan tabung resonansi?
  • 6. TUJUAN PERCOBAAN 1.Untuk memahami konsep gelombang bunyi dan cara perambatannya. 2.Untuk mengetahui bagaimana cara mengukur cepat rambat bunyi di udara dengan menggunakan tabung resonansi.
  • 7. DASAR TEORI Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang bergetar. Resonansi dapat terjadi apabila kedua frekuensi sama atau frekuensi yang satu merupakan kelipatan frekuensi yang lain. Contoh peristiwa resonansi adalah dua garpu tala yang kotak bunyinya dipasang berhadapan, senar gitar yang digetarkan dan udara di dalam kolom udara akan bergetar jika garpu tala di atasnya digetarkan. Jika gelombang bunyi merambat pada pipa tertutup, maka rambatan gelombang tersebut akan dipantulkan oleh ujung tertutup dari pipa. Kolom udara di dalam pipa akan beresonansi jika pantulan gelombang tersebut pada ujung pipa tertutup berupa simpul (node = N) dan pada ujung terbuka berupa perut (antinode = A). A A L1 N N L2 A N (i) (ii)
  • 8. Posisi di permukaan air selalu berbentuk simpul N (karena molekul-molekul udara pada posisi ini tak dapat bergerak bebas). Posisi pada ujung tabung selalu terbentuk perut A. Jarak antara simpul dan perut yang berdekatan adalah 1  ,sehingga L1  1  . 4 4 Pada gambar 1(i) terjadi resonansi pertama, dengan memasukkan koreksi d, maka :  L1  ...........(1) 4 Dengan menurunkan lagi tabung, kita dapatkan resonansi kedua (bunyi dengungan ke dua), sepert ditunjukkan pada gambar 1(ii). Pada resonansi ke dua: 3 L2  ..........(2) 4 Dari dua persamaan tersebut,karena v= λ.f maka v dapat dihitung jika f (frekuensi) diketahui besarnya.Perlu diperhatikan bahwa perut (A) tidak tepat pada bibir tabung tetapi terletak pada jarak d dari ujung pipa.Dengan demikian penetapan jarak L harus memperhatikan koreksi ini. Dengan mensubtitusikan persamaan (1) dan (2) diperoleh : 1 L1  d   4 ..........(3) 3 L2  d   ..................(4) 4 Dengan d=0,4r ,r=jari-jari dalam dari dari pipa,atau d dapat juga dihitung dari persamaan (3) dan persamaan (4) yang memenuhi hubungan : L2  3.L1 ....(5) d 2
  • 9. METODE EKSPERIMEN Alat dan bahan Untuk menentukan cepat rambat bunyi di udara diperlukan alat dan bahan sebagai berikut : tabung resonansi, AFG(Audio Function Generator) dan kabel konektor.
  • 11. Identifikasi Variabel Variabel manipulasi adalah frekuensi sumber getar (f) Variabel respon adalah panjang kolom udara L1 dan L2 Variabel Kontrol adalah amplitudo dan tabung resonansi
  • 12. Langkah Percobaan Menghubungkan AFG dengan tabung resonansi. Menghidupkan AFG dan menetapkan frekuensi tertentu. Mengatur panjang kolom udara pada tabung resonansi sehingga terjadi nada dasar dan nada atas 1,kemudian mengukur panjang kolom udara masing-masing L1 untuk nada dasar dan L2 untuk nada atas 1. Untuk memastikan letak L1 dan L2 , percobaan dilakukan masing-masing 5 kali percobaan untuk tiap frekuensi yang sama. Mengulangi langkah sebelumnya untuk frekuensi yang berbeda minimal 4 kali.
  • 13. Data dan Analisis Data Frekuensi No. perc. (L1±0,1)cm (L2±0,1)cm 800 1 10,5 33,0 2 10,0 32,0 3 9,8 33,3 4 8,7 31,7 5 10,5 32,0 900 1 7,5 27,5 2 6,0 26,4 3 6,1 26,0 4 6,7 26,5 5 7,0 25,2 1000 1 6,0 23,0 2 5,2 24,2 3 6,0 23,4 4 5,8 23,9 5 5,6 23,8
  • 14. 1100 1 4,5 18,0 2 4,1 19,4 3 4,3 17,5 4 3,2 17,9 5 4,5 18,0 1200 1 5,0 22,0 2 3,3 22,5 3 5,3 21,7 4 3,8 20,8 5 4,8 20,1 1300 1 4,0 17,0 2 4,4 18,5 3 3,8 17,3 4 4,0 17,2 5 3,9 16,5
  • 15. Data dalam bentuk grafik Untuk mengetahui nilai 1/v hubungan 1/ dengan f 4 3.8 3.6 y = 0.002x + 1/λ . 0,01 3.4 0.063 3.2 3 R² = 0.788 Y-Values 2.8 2.6 2.4 2.2 Linear (Y- 2 Values) 700 9001100 1400 8001000 1300 1200 f
  • 16. : Analisis Data Data Tabel Untuk mencari v: Dengan menggunakan rumus : Untuk mencari data koreksi: v=λxf L2  3.L1 f = frekuensi garpu tala yang digunakan (Hz) d 2 v = cepat rambat bunyi (m/s) Untuk mencari  = panjang gelombang (m) 1 3 L1  d   atau L2  d   4 4 maka diperoleh presentase ketidakpastian dan taraf ketelitian d.Untuk f=1100Hz dari standart deviasi sebagai berikut. v= v=(308,88 42,1)m/s a.Untuk f=800Hz presentase ketidakpastian 13,6% v=(360 22,5)m/s Taraf ketelitian 86,4% presentase ketidakpastian 6,25% e.Untuk f=1200Hz Taraf ketelitian 93,75% v=(405,78 57)m/s b.Untuk f=900Hz presentase ketidakpastian 14% v=(353,88 26,2)m/s taraf ketelitian 86% presentase ketidakpastian 7,4% f.Untuk f=1300hz Taraf ketelitian 92,6% v=(345,28 27)m/s c.Untuk f=1000Hz presentase ketidakpastian 7,8% v=(358,8 29,6)m/s taraf ketelitian 92,2% presentase ketidakpastian 8,2% Taraf ketelitian 91,8%
  • 17. Diskusi Secara teoritis kecepatan bunyi di udara menunjukkan antara 320-340 m/s.Sedangkan percobaan masing-masing kecepatan bunyi di tiap frekuensi 308-405 m/s.Taraf ketelitian menunjukkan kurang akuratnya data.Pada f=800Hz v=(360 22,5)m/s dengan taraf ketelitian 93,75%.Pada f=900Hz v=(353,88 26,2)m/s dengan taraf ketelitian 92,6%.Pada f=1000Hz v=(358,8 29,6)m/s dengan taraf ketelitian 91,8%.Pada f=1100Hz v=(308,88 42,1)m/s dengan taraf ketelitian 86,4%.Pada f=1200Hz v=(405,78 57)m/s dengan taraf ketelitian 86%.Pada f=1300hz v=(345,28 27)m/s dengan taraf ketelitian 92,2%.Perbandingan antara teoritis dan percobaan yang menunjukkan ketidaksamaan atau perbedaan dikarenakan kurang telitinya dalam hal mendengarkan perubahan nada perubahan nada yang terjadi.
  • 18. Kesimpulan Dari eksperimen yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa : Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang bergetar. Resonansi dapat terjadi apabila kedua frekuensi sama atau frekuensi yang satu merupakan kelipatan frekuensi yang lain.Dan dari hasil percobaan untuk kecepatan rambat bunyi tidak sesuai dengan teoritis dikarenakan kurang telitinya saat mendengar adanya perubahan nada.Jadi kita tahu bahwa: • Semakin besar frekuensi sumber getar maka semakin kecil panjang kolom udara saat terjadi resonansi petama
  • 19. Saran Berdasarkan hasil yang kami dapatkan, maka sebaiknya dilakukan hal-hal sebagai berikut : A.Hendaknya melakukan eksperimen di tempat yang sunyi, benar-benar teliti dan konsentrasi dalam mendengarkan bunyi saat terjadi resonansi pertama dan kedua. Serta yang mendengarkan cukup satu orang saja. B.Dalam menarik seharusnya perlahan dan diulangi sehingga didapat hasil panjang kolom udara yang benar untuk mengetahui (L1) yaitu nada dasar dan (L2) yaitu nada atas 1.
  • 20. Daftar pustaka Tim Dosen Fisika 2011.Panduan Praktikum Fisika Dasar I.Surabaya :Unesa.