3. 1.1 Pengertian Berpikir Komputasional
Konsep berpikir Komputasional (atau Pemikiran Prosedural) bekerja dengan memahami masalah
kompleks yang ada, kemudian memecahnya menjadi serangkaian masalah yang lebih mudah dikelola.
Mencari ide untuk masalah-masalah individual yang lebih kecil dan membuat
serangkaian instruksi (atau Algoritma) yang dimengerti oleh komputer.
4. 1.2 Alur Berpikir Komputasional
Konsep Berpikir Komputasional memiliki 4 Langkah, Dekomposisi, Pengenalan Pola, Abstraksi,
dan Penulisan Algoritma.
1. Dekomposisi merupakan proses dimana permasalahan dipecah menjadi lebih kecil sehingga
mudah diselesaikan.
2. Pengenalan Pola yaitu melihat kesamaan yang dibagikan antara masalah-masalah kecil yang
membuat masalah kompleks mudah diselesaikan secara efisien.
3. Abstraksi memfokuskan masalah-masalah mana yang harus dipecahkan / penting, dan mana
yang harus dibiarkan untuk fokus kepada masalah utama.
4. Penulisan Algoritma digunakan untuk menuliskan Instruksi untuk menyelesaikan masalah
dengan sebaik mungkin.
5. 1.3 Contoh Penggunaan Pola Pikir Komputasional
Konsep Berpikir Komputasional bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari,
contohnya seperti saat kita membuat mi instan.
Kita memisahkan antara minyak, bumbu, dan mi (Dekomposisi)
Kemudian kita mengaitkan fungsi dari bumbu, minyak dan mi tersebut. (Pengenalan Pola)
Dan memilih mana yang penting dan mana yang tidak terlalu penting untuk
dilakukan/dilakukan nanti (Abstraksi)
Kita sudah mengerti penggunaan dari minyak, bumbu, dan mi dari mi instan tersebut, sekarang kita
membuat instruksi memasak mi agar mi bisa dimakan. (Penulisan Algoritma)
6. 2.1 Pengertian Praktik Lintas Bidang
Pola pikir komputasional bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak dapat dipungkiri bahwa
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terjadi dengan komunikasi terjadi dengan cepat dan
memengaruhi kehidupan manusia. Teknologi telah banyak keuntungan bagi penggunanya.
Tapi kadang ada saja dampak yang kurang bagus, misalnya di e-commerce, saat mal konvensional menjadi
Sepi karena orang memilih untuk berbelanja secara online, atau taksi konvensional kalah dengan GoCar,
GrabCar, Uber, dll.
7. 2.2 Menghitung Berat Badan Ideal
Mempunyai berat badan yang ideal merupakan idaman bagi setiap orang. Selain memberikan
tampilan tubuh yang terlihat lebih bagus, sering kali juga menjadi indikator kesehatan. Ada
berbagai metode untuk menghitung berat badan ideal yang digunakan secara umum, diantaranya
menggunakan rumus Brosca dan Body Mass Index (BMI). Selain itu, ada juga metode untuk
menghitung berat badan khusus untuk bayi, anak-anak, dan ibu hamil. Metode Brosca menggunakan
rumus berbeda untuk pria dan Wanita.
8. 2.3 Menghitung Berat Badan Ideal Dengan Algoritma (Scratch)
Rumus Brosca:
Laki-laki : (tinggi badan (cm) – 100) – ( (tinggi badan (cm) – 100) x 10%) = Berat badan ideal (kg)
Perempuan : (tinggi badan (cm) – 100) – ( (tinggi badan (cm) – 100) x 15%) = Berat badan ideal (kg)
BMI (Body Mass Index)
Berat(kg)
Tinggi(m2
)
9. 2.3 Menghitung Berat Badan Ideal Dengan Algoritma (Scratch)
Kode ini susah dilihat, jadi akan dijelaskan dengan singkat.
Mula-mula, program meminta input untuk memilih satu dari dua
mode yang tersedia yaitu BMI dan Brosca.
Jika user memilih BMI, maka program meminta Berat badan (kg)
dan Tinggi (cm) kemudian mengkalkulasi dengan rumus (di slide
sebelumnya)
Sama seperti dengan mode Brosca, program akan meminta gender
(laki atau perempuan) agar rumus berfungsi.
Program ini juga memiliki fitur untuk mendeteksi typo saat memilih
mode antara BMI atau Brosca.
10. INFORMATIKA – BAB 4
Terima Kasih Telah Memperhatikan
Made with love by a.bruh