SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  82
Penyusunan
Anggaran Jangka
Panjang
KELOMPOK 4
AHMAD DIAN BUDIMAN
EKO ARIE WICAKSONO
EKO FAUZI
MUSRIAL DONNY NASUTION
RONNY HELMAWAN
ANGGARAN JANGKA PANJANG
Program
Anggaran Jangka
Panjang
Anggaran Jangka
Panjang
Anggaran Jangka
Pendek
Anggaran Jangka
Pendek
Anggaran Jangka
Pendek
Anggaran Jangka
Pendek
Anggaran Jangka
Panjang
Capital
Budget
Fix Asset
Budget
Untuk memutuskan pengalokasian Sumber
Daya dalam Capital Budget, perusahaan perlu
melakukan analisis guna mengambil
keputusan dalam penganggaran tsb
Mengapa Keputusan Investasi dalam
Capital Budget jangka panjang perlu
dilakukan analisis mendalam?
1. BERKAITAN DENGAN NOMINAL UANG YANG SANGAT BESAR
2. HASILNYA BARU AKAN DIPETIK DALAM WAKTU YANG
RELATIF LAMA
3. BERKAITAN ERAT DENGAN KONDISI KETIDAKPASTIAN BAIK
DI MASA KINI MAUPUN DI MASA DEPAN.
Oleh sebab itulah, dalam penyusunan Anggaran Jangka Panjang, ada
beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain, Arus Kas (Cash Flow),
Nilai Waktu Uang, dan Biaya Modal (Cost of Capital).
CASH FLOW
• Merupakan Mayoritas metode penilaian kelayakan investasi
• Berkaitan erat dengan NPV, IRR, dan Payback Period.
• Didasarkan Pada Arus Kas Masuk Bersih dan Arus Kas Keluar
NET CASH IN FLOW = INCOME AFTER TAX + DEPRECIATION
NCIF + INTEREST = I.A.T. + DEPRECIATION + (1-t) INTEREST
Contoh
KONSEP TIME VALUE OF MONEY
• ADANYA FAKTOR BUNGA DAN INFLASI MENYEBABKAN UANG
RP1.000.000 SEKARANG DAN RP1.000.000 SATU TAHUN MENDATANG
MEMILIKI NILAI YANG TIDAK SAMA.
• PERBEDAAN TERSEBUT DIDASARKAN PADA SEJUMLAH TINGKAT
BUNGA TERTENTU.
• MISAL, BILA UANG RP1.000.000 DIDEPOSITOKAN SELAMA 1 TAHUN
DENGAN BUNGA 10%, MAKA DALAM 1 TAHUN JUMLAH UANG TSB
MENJADI
= 1.000.000+(10%X1.000.000)
= 1.000.000+100.000
= 1.100.000
KONSEP TIME VALUE OF MONEY
• TERDAPAT ENAM JENIS PERHITUNGAN BERKAITAN DENGAN KONSEP TIME
VALUE OF MONEY.
• NILAI MAJEMUK (COMPOUND VALUE)
• NILAI MAJEMUK DARI ANUITAS (COMPOUNDING FACTOR FOR ONE PER
ANUM)
• FAKTOR DANA PELUNASAN (SINKING FUND)
• NILAI KINI (PRESENT VALUE)
• NILAI KINI DARI FAKTOR ANUITAS (PRESENT VALUE OF ANUITY)
• FAKTOR PENGEMBALIAN MODAL (CAPITAL RECOVERY FACTOR)
NILAI MAJEMUK
MERUPAKAN METODE UNTUK MENGHITUNG BERAPA NILAI UANG YANG
DISIMPAN PADA AKHIR PERIODE TERTENTU.
F = P (1+i)n
Contoh.
Berapa jumlah uang yang diterima jika seseorang menyimpan uang Rp 1.000.000 selama 4
tahun dengan Bunga 6%?
F = 1.000.000 (1+0,06)4
= 1.262.000
NILAI MAJEMUK ANUITAS
MERUPAKAN METODE UNTUK MENGHITUNG BERAPA NILAI UANG
YANG DIPEROLEH DARI DERETAN PEMBAYARAN TERTENTU PADA AKHIR
PERIODE.
Contoh.
Berapa jumlah uang yang diterima jika seseorang menyimpan uang
Rp782.000.000 tiap tahun selama 9 tahun dengan Bunga 21%?
= 16.980.571.000
𝐹 =
782.000.000 (1 + 0.21)9
−1
0.21
𝑭 =
𝑨 (𝟏 + 𝒊) 𝒏
−𝟏
𝒊
FAKTOR DANA PELUNASAN
MERUPAKAN METODE UNTUK MENGHITUNG BERAPA
PEMBAYARAN YANG HARUS DILAKUKAN SETIAP PERIODE
Contoh.
Berapa jumlah uang yang harus dibayar per tahun jika seseorang meminjam uang
Rp16.980.571.000 selama 9 tahun dengan Bunga 21%?
F =
= 782.000.000
𝑭
𝒊
(𝟏 + 𝒊) 𝒏−𝟏
NILAI KINI
MERUPAKAN METODE UNTUK MENGHITUNG BERAPA NILAI UANG
SEKARANG DARI SEJUMLAH UANG YANG AKAN DITERIMA DI MASA
DATANG
Contoh.
Berapa Nilai Kini Uang Sebesar Rp 1.262.000 yang akan diterima 4 tahun lagi dengan
bunga 6%
P=
= 1.000.000
𝟏
(𝟏 + 𝒊) 𝒏
NILAI KINI DARI ANUITAS
MERUPAKAN METODE UNTUK MENGHITUNG BERAPA NILAI KINI UANG YANG
DIPEROLEH DARI DERETAN PEMBAYARAN TERTENTU PADA AKHIR PERIODE.
Contoh.
Berapa nilai kini arus uang tiap tahun Rp2.415.000.000 selama 8 tahun dan bunga 18 % /
tahun
= Rp 9.848.000.000
𝑭 =
𝑨 (𝟏 + 𝒊) 𝒏
−𝟏
𝒊(𝟏 + 𝒊) 𝒏
Faktor Pengembalian Modal
MERUPAKAN METODE UNTUK MENGHITUNG BERAPA NILAI UANG YANG
HARUS DIBAYARKAN TERHADAP SUATU PINJAMAN DALAM SATU PERIODE.
𝑭 =
𝒊 (𝟏 + 𝒊) 𝒏
(𝟏 + 𝒊) 𝒏−𝟏
COST OF CAPITAL
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk memiliki modal.
Cost of Capital ini bisa dijadikan sebagai discount rate untuk penghitungan Nilai Kini.
Ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk menghitung biaya modal, tetapi
yang umum digunakan adalah metode rata-rata tertimbang.
Contoh : Struktur Modal Suatu Perusahaan adalah Sebagai Berikut
Utang Jangka Pendek 100,000,000
Utang Jangka Panjang 200,000,000
Modal Asing (Utang) 300,000,000
Modal Sendiri 600,000,000
Modal 900,000,000
COST OF CAPITAL
Jenis Modal Jumlah Modal Bobot ATCoC Rata-rata Tertimbang
Utang Jangka
Panjang
200,000,000 0.25 8.50% 2.13%
Modal Sendiri 600,000,000 0.75 15% 11.25%
Biaya modal rata-rata tertimbang 13.38%
Sehingga Proporsi masing-masing komponen utang adalah sebagai berikut:
Dengan Demikian Biaya Modal rata-rata tertimbangnya adalah 13,38%
Penyusunan Anggaran Jangka
Panjang Perusahaan Industri
Tahap-tahap:
a. Penyusunan Investasi Awal
b. Penyusunan Anggaran Operasional
c. Penyusunan Anggaran Keuangan
A. Penyusunan Investasi Awal
1. Asset
a) Asset Lancar
b) Asset Tidak Lancar
2. Liabilitas
a) Utang Jangka Pendek
b) Utang Jangka Panjang
3. Ekuitas
a) Saham
b) Laba ditahan
Data-data dalam penentuan investasi awal:
1. Metode penyusutan asset tetap
2. Kebijakan Penjualan
3. Penentuan Harga Jual Produk
4. Anggaran Sediaan Produk Jadi
5. Biaya Bahan Baku Standar
6. Tarif Upah Standar Tenaga Kerja Langsung
7. Sediaan Bahan Baku Akhir
8. Kebijakan Pembayaran Upah(Akrual/Tunai)
9. Tambahan Modal
10. Taksiran Penghapusan Putang dan Cadangan Penghapusan
Piutang
11. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Saldo Asset lancar dan asset tetap
Metode penyusutan asset tetap:
a. metode garis lurus
b. Metode penyusutan satuan produksi
Pada contoh berikut, menggunakan metode garis lurus(Tabel
14.4)
Perusahan dapatmenentukan kebijakan penjualannya:
1. Penjualan tunai
2. Penjualan kredit
Pada suatu tahun perusahaan dapat menargetkan masing-
masing penjualan pada persentase tertentu
Perusahaan dapat menentukan Harga Jual Produknya. Sebagai
contoh: Harga Jual Kecap (Tabel 14.2)
Anggaran Sediaan Produk
Biaya Bahan Baku Standar
Contoh: Kecap Sedang Rp.320,-
Kecap Manis Rp.380,-
Kecap Asin Rp.360,-
Tarif Upah Standar Tenaga Kerja Langsung
Tarif Upah Standar Tenaga Kerja Langsung perbotol kecap
RP.50,-
Sediaan Bahan Baku Akhir
Sediaan Bahan Baku Akhir ditetapkan pada tahun 2015 dan
seterusnyasebesar  Rp.200.000,-
Kebijakan Pembayaran Upah(Akrual/Tunai)
tahun Dibayar dimuka Dibayar tunai
2015 6,3% 93,7%
2016 - 100%
2017 - 100%
2018 - 100%
Tambahan Modal
tahun Tambahan Modal Utang Saham
2015 - - -
2016 2.000.000 2.000.000(bunga
180.000)
-
2017 4.000.000 2.000.000(bunga
180.000)
2.000.000
2018 5.000.000 2.000.000(bunga
180.000)
3.000.000
Taksiran Penghapusan Putang dan
Cadangan Penghapusan Piutang
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Terdiri dari:
1. Bahan pembantu
2. Tenaga Kerja Tak Langsung
3. Biaya Lainnya
Anggaran Beban Usaha Tunai
Terdiri dari:
1. Beban Penjualan
2. Beban Administrasi
Contoh: Tabel 14.7
Rencana Angsuran Pinjaman Bank Jangka
Panjang
Rumus:
𝑭 =
𝑨 (𝟏 + 𝒊) 𝒏
−𝟏
𝒊
A = Angsuran
P = Pinjaman
i = Tingkat Bunga
t = Jangka Waktu (tahun)
B. Penyusunan Anggaran Operasional
1) Anggaran Jualan
2) Anggaran Produk
3) Anggaran Biaya Bahan Baku
4) Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
5) Anggaran Laba Rugi
1) Anggaran Jualan
2) Anggaran Produk
3) Anggaran Biaya Bahan Baku
4) Anggaran Biaya Tenaga Kerja
Langsung
5) Anggaran Laba Rugi
B. Penyusunan Anggaran Keuangan
1) Anggaran Laba Ditahan
2) Anggaran Kas
3) Anggaran Piutang
4) Anggaran Utang Usaha
5) Anggaran Neraca
6) Angaran Perubahan Modal
1) Anggaran Laba Ditahan
2) Anggaran Kas
3) Anggaran Piutang
4) Anggaran Utang Usaha
5) Anggaran Neraca
6) Angaran Perubahan Modal
PERHITUNGAN ARUS KAS MASUK
BERSIH
Sebelum menentukan layak atau tidak layak nya rencana beli aset tetap (usul
investasi) untuk disetujui atau ditolak, terlebih dahulu perlu menghitung
proceed (arus kas masuk bersih), dengan menggunakan dasar perhitungan
arus kas masuk bersih (AKMB).
1. Arus Kas Masuk Bersih tanpa Bunga
2. Arus Kas Masuk Bersih dan Bunga
Arus Kas Masuk Bersih tanpa Bunga
Bila usul investasi tersebut dibiayai seluruhnya dengan modal
sendiri maka menghitung (AKMB) digunakan rumus sebagai
berikut:
AKMB = LABA SETELAH PAJAK + PENYUSUTAN
Penyusutan mencakup depresiasi, amortisasi, deplesi,
penghapusan piutang dan turun harga.
Dari Tabel 14-17 dapat dihitung AKMB seperti
tampak pada Tabel 14-25
(dalam Rp)
Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019
1. Depresiasi Pabrik
2. Depresiasi alat
pemasaran
3. Depresiasi alat
kantor
4. Penghapu san
Piutang
5. Laba Setelah
Pajak
6. AKMB
1+2+3+4+5
2.208.000
10.000
20.000
0
1.081.283
3.319.283
2.208.000
10.000
20.000
596.300
2.835.872
5.670.172
2.208.000
10.000
20.000
480.000
2.285.064
5.003.064
2.208.000
10.000
20.000
320.000
1.454.850
4.012.850
2.208.000
10.000
20.000
160.000
1.9800
2.417.800
Arus Kas Masuk Bersih dan Bunga
Apabila usul investasi dibiayai dengan utang (modal asing) yang
mengakibatkan pembayaran bunga, sehingga perhitungan AKMB harus
ditambah lagi dengan bunga setelah dikurangi pajak bunga.
Bunga setelah pajak dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
BUNGA (1 – PAJAK)
2015 = Rp 1.320.000 ( 1 – 100% ) = Rp 1.188.000
2016 = Rp 1.500.000 ( 1 – 100% ) = Rp 1.350.000
2017 = Rp 1.043.811 ( 1 – 100% ) = Rp 939.430
2018 = Rp 734.478 ( 1 – 100% ) = Rp 661.030
2019 = Rp 388.027 ( 1 – 100% ) = Rp 349.224
Tabel 14-26 Perhitungan AKMB dan Bunga setelah Pajak
( dalam Rp )
Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019
Bunga (Tabel 14.17)
Pajak bunga 10%
-
1.320.000
132.000
1.500.000
150.000
1.043.811
104.381
734.478
73.448
388.027
38.803
Bunga setelah pajak
AKMB (Tabel 14.25)
+
1.188.000
3.319.283
1.350.000
5.670.172
939.430
5.003.064
661.030
4.012.850
349.224
2.417.800
AKMB dan bunga 4.507.283 7.020.172 5.942.494 4.673.880 2.767.024
Aktiva tetap yang dijual (lihat perhitungan metodr masa pulih halaman beikut) 21.810.000
Arus kas masuk bersih (AKMB) dan bunga ......................................................................................... 24.577.024
METODE PENILAIAN USUL INVESTASI
Metode Penilaian Usul Investasi yang dapat digunakan antara lain:
1. Masa Pulih
2. Nilai Sekarang Bersih
3. Indeks Kemampulabaan
4. Tingkat Imbalan Internal
5. Tingkat Imbalan Akunting
1. Masa Pulih
Merupakan jangka waktu yang diperlukan untuk memulihkan
atau mendapatkan kembali modal yang di investasikan, dengan
memperhitungkan arus kas bersih, tetapi tidak memperhitungkan
nillai waktu uang dan tidak mengukur kemempulabaan.
Sebagai contoh, pada akhir tahun ke-5, yaitu tahun 2019 aset
tetap perusahaan laku dijual dengan nilai buku yang terdapat
dalam neraca tahun 2019 (Tabel 14-23), berarti arus kas masuk
bersih atas jualan aset tetap pada tahun 2019 sebagai berikut:
Lanjutan.....
Nilai set tetap tahun 2019 (Tabel 14-23) Rp 22.133.000
Aset tetap (tanah) awal tahun 2015 Rp 323.000
AKMB tahun 2019 atas aset tetap yang dijual Rp 21.810.000
*tanah sebesar Rp 323.000 tersebut sudah dimiliki sebelum usul
investasi.
Oleh karena metode masa pulih tidak memperhatikan nilai waktu dari
uang (bunga) maka yang digunakan AKMB pada tabel 14-25 sebagai
berikut:
Lanjutan..............
Tahun 2015 Rp 3.319.283
2016 Rp 5.670.172
2017 Rp 5.003.064
2018 Rp 4.012.850 +
Rp 18.005.369
AKMB tahun 2019 sebelum aset tetap dijual : Rp 2.417.800
AKMB tahun 2019 atas aset tetap yang dijual : Rp 21.810.000 +
AKMB tahun 2019 setelah aset tetap dijual : Rp 24.277.800
Jumlah usul investasi awal tahun 2015 Rp 33.000.000
AKMB selama 4 tahun Rp 18.005.369 -
Sisa Investasi yang belum kembali Rp 14.994.631
Lanjutan.......
Sisa Investasi yang belum kembali x 12= Rp 14.994.631 x 12 = 7
Arus kas masuk bersih tahun 2019 Rp 24.227.800
Dengan demikian menurut metode masa pulih, investasi
tersebut dapat dipulihkan kembali selama 4 tahun 7
bulan.
2. Nilai Sekarang Bersih
Merupakan perbedaan antara nilai sekarang dari arus kas
masuk sebagai hasil dari investasi dengan arus kas keluar
untuk membiayai investasi.
Bila nilai sekarang bersih positif (+) artinya usul investasi
diterima, sebaliknya bila nilai sekarang bersih negatif (–)
maka usul investasi ditolak.
Dari perhitungan AKMB Tabel 14-26, discount factor 12%
dapat dihitung nilai sekaranf dari usul investasi seperti
Tabel 14-27.
Tabel 14-27 Perhitungan Nilai Sekarang Bersih
(NSB)
Tahun Faktor Diskonto * AKMB dan Bunga Nilai Sekarang
1. 2015
2. 2016
3. 2017
4. 2018
5. 2019
0,893
0,797
0,712
0,636
0,567
Rp 4.507.283
Rp 7.020.172
Rp. 5.942.494
Rp 4.673.880
Rp 24.577.024
Rp 4.025.004
Rp 5.595.077
Rp 4.231.056
Rp 2.973.588
Rp 13.935.173
Nilai sekarang dari atus kas masuk bersih (AKMB)
Nilai sekarang dari investasi (outlay)
Rp 30.758.898
Rp 33.000.000
Nilai sekarang bersih (NSB) negatif (-) .................. Rp 2.241.102
Dari perhitungan NSB
terlihat hasilnya nilai
sekarang bersih negatif (-
) sebesar Rp 2.241.102.
Hal ini berarti usul
investasi ditolak karena
tidak layak.
3. Indeks Kemampulabaan
Apabila terdapat beberapa usul investasi yang besarnya berbeda,
tetapi masing-masing usul investasi menghasilkan net present
value yang sama, sementara kita harus memilih salah satu dari
usulan tersebut. Dengan demikian kita harus memilih usul
investasi yang mempunyai indeks kemampulabaan paling tinggi.
Menurut indeks kemampulabaan usul investasi dapat disetujui
bila mempunyai IK satu keatas, sebaliknya IK lebih kecil dari satu
maka usul investasi ditolak.
Lanjutan.............
Dari usul investasi Perusahaan Kecap Sehat, maka dapat
dihitung IK sebagai berikut:
IK = Nilai sekarang dari AKMB = Rp 30.758.898 = 0,93
Nilai Sekarang dari investasi Rp 33.000.000
Dengan demikian menurut metode ini, usul investasi harus
ditolak karena mempunyai IK 0,93 lebih kecil dari satu.
4. Tingkat Imbalan Internal (TII)
Merupakan metode coba-coba sehingga nilai sekarang bersih
sama dengan nol, untuk memperoleh NSB sama dengan nol,
maka diperlukan beberapa kali perhitungan untuk mencari NSB
positif dan SNSB negatif yang mendekat nol.
Dari kasus usul investasi Perusahaan Kecap Sehat dapat dihitung
TII dengan beberapa langkah sebagai berikut : (1) menghitung
rata-rata arus kas masuk bersih, (2) memperkirakan faktor
diskonto, (3) mencari perkiraan tingkat imbalan internal, (4)
menghitung nilai sekarang bersih, dan (5) internpolasi.
Menghitung Rata-rata Arus Kas Masuk Bersih
AKMB selama 5 tahun dari tabel 14-26 ditambah aset tetap yang dijual tahun 2019 sebagai
berikut:
1. Tahun 2015 Rp 4.507.283
2. Tahun 2016 Rp 7.020.172
3. Tahun 2017 Rp 5.942.494
4. Tahun 2018 Rp 4.673.880
5. Tahun 2019 Rp 24.577.024 +
Jumlah Rp 46.720.853
Rata-rata arus kas masuk bersih setahun = Rp 46.720.853 = Rp 9.344.171
5
Memperkirakan Faktor Diskonto
Langkah kedua, memperkirakan faktor diskonto. Perkiraan faktor
diskonto dihitung sebagai berikut:
Perkiraan faktor diskonto =
Investasi = Rp 33.000.000 = 3,532
AKMB Setahun Rp 9.344.171
Sehingga faktor diskonto diperkirakan 3,532
Mencari Perkiraan Tingkat Imbalan Internal
Tingkat imbalan internal diperkirakan pada tabel nilai sekarang anuitas dari Rp 1 sebagai
berikut.
Tahun 10%
1
2
3
4
5 ............... 3,791
Perkiraan faktor diskonto sebesar 3,532 yang mendekati nilai tersebut adalah
3,791 (tabel nilai sekarang anuitas) yaitu pada tahun ke-5 dengan faktor
diskonto 10% artinya TII berada pada sekitar 10%.
Menghitung Nilai Sekarang Bersih
Menghitung NSB yang positif dan negatif diantara
perkiraan faktor diskonto 10% dengan metode coba-
coba terlihat pada tabel 14-28.
Menghitung Nilai Sekarang Bersih
Menghitung NSB yang positif dan negatif diantara perkiraan
faktor diskonto 10% dengan metode coba-coba terlihat pada tabel 14-
28.
Tahun AKMB 9% 10%
FD Nilai Sekarang FD Nilai Sekarang
1. 2015
2. 2016
3. 2017
4. 2018
5. 2019
4.507.283
7.020.172
5.942.494
4.673.880
24.577.024
0,917
0,842
0,772
0,708
0,650
4.133.179
5.910.985
4.587.605
3.309.107
15.975.066
0,909
0.826
0,751
0,683
0,621
4.097.120
5.798.662
4.462.813
3.192.260
15.262.332
Nilai sekarang dari AKMB 33.915.942 32.813.187
Nilai sekarang dari investasi 33.000.000 33.000.000
NSB (+) 915.942 NSB (-) 186.813
Interpolasi
Langkah kelima ini merupakan langkah terakhir untuk menentukan tingkat
imbalan internal (TII) dengan cara menghitung selisih:
Selisih faktor diskonto 10%-9% = 1%
Selisih NSB pada tingkat faktor diskonto 9% dengan 10% yaitu +915.942 – (-
186.813) = 1.102.755
TII= 9% + ( 915.942/1.102.755x 1%)
TII= 9% + 0,83%
= 9,83%
Dengan TII sebesar 9,83% berarti usul investasi ditolak, karena TII lebih kecil
daripada baiaya modal 12%
5. Tingkat Imbalan Akunting
Metode yang mendasarkan laba yang dilaporkan dalam
buku menunjukan persentase laba bersih setelah pajak
dihitung dari rata-rata investasi.
Diterima bila TIA lebih besar dari TIA yang ditetapkan
oleh manajemen, sebaliknya ditolak apabila TIA lebih
kecil dari minimum TIA yang ditetapkan manajemen.
(Lanjutan..........)
Dari anggaran laba rugi pada Tabel 14-17 terlihat
laba tahun:
2015 Rp 1.081.283 Laba rata-rata= Rp 7.676.869/5= Rp 1.535.374
2016 Rp 2.835.872 Inves. Rata-rata= Inves/2= Rp 33.000.000/2 = Rp 16.500.000
2017 Rp 2.285.064 TIA = Laba rata-rata / investasi rata-rata
2018 Rp 1.454.850 = Rp 1.535.374 / Rp 16.500.000 = 9,31%
2019 Rp 19.800 +
Laba 5 tahun Rp 7.676.869
Dengan TIA 9,31% usul investasi ditolak, karena TIA yang dikehendaki manajemen selalu diatas biaya
modal. Sedangkan biaya modal dari usul investasi ini sebesar 12% lebih besar dari TIA 9,31%.
Selain digunakan untuk menilai layak (favorable) atau tidak
layak (unfavorable) suatu usul investasi, metode ini juga
dapat digunakan untuk:
1) Memilih Bentuk Sumber Dana;
2) Menyewa atau Membeli;
3) Meneruskan Sarana yang Ada atau Mengganti dengan
Sarana Baru;
4) Pemilihan dari Bermacam Proyek Investasi.
Memilih Bentuk Sumber Dana
 Mengganti Dana Saham Istimewa dengan Utang
8% x Rp 100.000.000 = Rp 8.000.000
Pajak 15% x Rp 8.000.000 = Rp 1.200.000
Bunga tahunan obligasi stlh pajak = Rp 6.800.000
Nilai sekarang dari faktor diskonto 10%:
Dividen sahasm istimewa dari tahun 1-20 = Rp 59.598.000
Bunga obligasi dari tahun 1-20 = Rp 68.112.000
Pajak dari tahun 2-20 = Rp 9.288.000 –
= Rp 58.824.000 –
Nilai sekarang bersih = Rp 774.000
Memilih Bentuk Sumber Dana
 Memilih Apakah Pinjaman Dibayar Sekaligus atau Diangusur
Perhitungan alternatif 1 (sekaligus):
Bunga per tahun sebelum pajak 10% x Rp 1.000.000 = Rp 100.000
Pajak 15% x Rp 100.000 = Rp 15.000 –
Bunga per tahun setelah pajak = Rp 85.000
Nilai sekarang 12% = Rp 3,605 x Rp 85.000 = Rp 306.425
Nilai sekarang pembayaran kembali
= Rp 1.000.000 x 0,567 = Rp 567.000 +
Jumlah nilai sekarang = Rp 873.425
Lanjutan...
Perhitungan alternatif 2 (diangsur):
Kesimpulan:
Alternatif 2 lebih baik dari alternatif 1 karena dapat
menghemat anggaran sebesar Rp 12.930.
Tahun Bunga Setelah
Pajak
Angsuran
Pokok
Pembayaran Faktor
Diskonto
Nilai Sekarang
1 Rp 68.000 - Rp 68.000 0,893 Rp 60.724
2 Rp 68.000 Rp 250.000 Rp 318.000 0,797 Rp 253.446
3 Rp 51.000 Rp 250.000 Rp 301.000 0,712 Rp 214.312
4 Rp 34.000 Rp 250.000 Rp 284.000 0,636 Rp 180.624
5 Rp 17.000 Rp 250.000 Rp 267.000 0,567 Rp 151.389
Jumlah niali sekarang Rp 860.495 .
Menyewa atau Membeli
 Perhitungan alternatif 1 (memfotokopi di luar)
* Faktor diskonto sebesar 20%
Tahun Perhitungan Nilai Sekarang
1 55.000 kopi x Rp 50 x 0,833* Rp 2.290.750
2 60.000 kopi x Rp 50 x 0,694* Rp 2.082.000
3 70.000 kopi x Rp 50 x 0,579* Rp 2.026.500
4 80.000 kopi x Rp 50 x 0,482* Rp 1.928.000
Nilai Sekarang Bersih (NSB) Rp 8.327.250
Menyewa atau Membeli
 Perhitungan alternatif 2 (menyewa mesin fotokopi):
Tahun Perhitungan Nilai Sekarang
1 (55.000 x Rp 30 + Rp 500.000) x 0,833 Rp 1.790.950
2 60.000 kopi x Rp 40 x 0,694 Rp 1.665.600
3 70.000 kopi x Rp 40 x 0,579 Rp 1.621.200
4 80.000 kopi x Rp 40 x 0,482 Rp 1.542.000
Nilai Sekarang Bersih (NSB) Rp 6.620.150
Menyewa atau Membeli
 Perhitungan alternatif 3 (membeli mesin fotokopi):
Kesimpulan:
Dari ketiga perhitungan tersebut, alternatif yang lebih baik adalah
alternatif 3 yaitu membeli mesin fotokopi, karena nilai sekarang
bersihnya lebih rendah.
Tahun Perhitungan Nilai Sekarang
0 Rp 3.000.000
1 (55.000 x Rp 10 + Rp 100.000) x 0,833 Rp 541.450
2 (60.000 x Rp 10 + Rp 100.000) x 0,694 Rp 485.800
3 (70.000 x Rp 10 + Rp 100.000) x 0,579 Rp 521.100
4 (80.000 x Rp 10 + Rp 100.000) x 0,482 Rp 482.000
Nilai Sekarang Bersih (NSB) Rp 5.030.350
Meneruskan Sarana yang Ada atau
Mengganti dengan Sarana baru
Taksiran operasional arus kas per tahun:
Tambahan laba penghematan biaya Rp 8.000.000
Penyusutan:
Mesin baru = Rp20.000.000 ÷ 5 = Rp 4.000.000
Mesin lama = Rp 3.000.000 ÷ 5 = Rp 600.000 –
Penyusutan Rp 3.400.000 –
Laba sebelum pajak Rp 4.600.000
Pajak 10% x Rp 4.600.000 Rp 460.000 –
Laba setelah pajak RP 4.140.000
Penyusutan Rp 3.400.000 +
Arus kas masuk bersih (AKMB) Rp 7.540.000
Lanjutan...
Jika tingkat biaya modal 11%, nilai sekarang bersihnya sebagai berikut:
Nilai sekarang dari arus kas masuk bersih 5 tahun
= Rp 7.540.000 x 3,696 = Rp 27.867.840
Nilai skrg dari arus kas keluar (tambahan mesin) = Rp 17.000.000 –
Nilai sekarang bersih (NSB) = Rp 10.867.840
Kesimpulan:
Oleh karena NSB positif, berarti penggantian mesin lama dengan mesin baru dapat
disetujui (menguntungkan).
Pemilihan dari Bermacam Proyek
Investasi
 Perhitungan nilai sekarang bersih terhadap 2 proyek seperti Tabel 14-30.
Kesimpulan:
Proyek B lebih baik karena memiliki nilai sekarang bersih lebih rendah.
Tahun Faktor
Diskonto
(20%)
Proyek A Proyek B
Kas Keluar Nilai
Sekarang
Kas Keluar Nilai
Sekarang
0 1 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 7.500 Rp 7.500
1 - 10 4,192 Rp 600 Rp 2.515 Rp 700 Rp 2.934
Nilai sekarang bersih Rp
12.515
Rp
10.434
 Resiko
Merupakan suatu keadaan kemungkinan tumbulnya penghapusan atau
bahaya yang dapat diperkirakan sebelumnya dengan menggunakan data
yang cukup terpercaya dan relevan.
 Ketidakpastian
Merupakan suatu keadaan di mana kemungkinan penghapusan atau
bahaya itu tidak dapat diperhitungkan sebelumnya atau tidak terdapat
data untuk memperkirakan penghapusan tersebut.
Pengertian Resiko dalam Keputusan
Investasi
Resiko dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Standar Deviasi =
Koefisien Variasi =
Nilai Bobot [ ] =
Pengertian Resiko dalam Keputusan Investasi
 Langkah pertama, Menghitung standar deviasi dan koefisien variasi Proyek A dan Proyek B
Proyek A
Standar Deviasi = √5.890.000 = 2.426,93
Koefisien Variasi = 2.426,9 = 0,78
3.100
Ilustrasi Analisis Resiko dalam
Keputusan Investasi
Tahun
Keadaan
Ekonomi
Bobot
B
Arus Kas
Masuk H
BH H - (H - ) 2 B(H - )2
1 Buruk 0,2 - Rp 1.000 - 200 - 4.100 16.810.000 3.362.000
2 Sedang 0,5 + Rp 3.000 + 1.500 - 100 10.000 5.000
3 Baik 0,3 + Rp 6.000 + 1.800 + 2.900 8.410.000 2.523.000
Jumlah ∑ 1 + Rp 8.000 + 3.100 = H = Nilai Bobot 5.890.000
 Langkah pertama, Menghitung standar deviasi dan koefisien variasi Proyek A
dan Proyek B
Proyek B
Ilustrasi Analisis Resiko dalam
Keputusan Investasi
Tahun
Keadaan
Ekonomi
Bobot
B
Arus Kas
Masuk H
BH H - (H - ) 2 B(H - )2
1 Buruk 0,2 - Rp 500 + 100 - 2.050 4.202.500 840.500
2 Sedang 0,5 + Rp 2.500 + 1.250 - 50 2.500 1.250
3 Baik 0,3 + Rp 4.000 + 1.200 + 1.450 2.102.500 630.750
Jumlah ∑ 1 + Rp 7.000 + 2.550 = = Nilai Bobot 1.472.500
Standar Deviasi = √1.472.500 = 1.213,47
Koefisien Variasi = 1.213,47 = 0,48
2.550
 Langkah kedua, menghitung nilai sekarang bersih dan indeks kemampulabaan
Ilustrasi Analisis Resiko dalam Keputusan
Investasi
Tahun
Faktor
Diskonto
Proyek A Proyek B
Arus Kas Nilai Sekarang Arus Kas Nilai Sekarang
1 0,922 - 1.000 - 922 + 500 + 461
2 0,489 + 3.000 + 2.547 + 2.500 + 2.123
3 0,783 + 6.000 + 4.698 + 4.000 + 3.132
0 1
∑ + 6.323 ∑ + 5.716
- 5.500 - 5.500 - 4.600 - 4.600
Nilai sekarang bersih (NSB) + 823 NSB + 1.116
Indeks Kemampulabaan (IK) = 6.323 = 1, 15
5.500
IK = 5.716 = 1,24
4.600
 Langkah ketiga, mebandingkan ukuran usul investasi dari kedua proyek.
Ilustrasi Analisis Resiko dalam
Keputusan Investasi
Nama Ukuran Proyek A Proyek B Terbaik
1. Koefisien Variasi 0,78 0,48 B
2. Standar Deviasi 2.426,93 1.213,47 B
3. Nilai Bobot 3.100 2.550 A
4. Nilai sekarang bersih (NSB) + 823 + 1.116 B
5. Indeks Kemampulabaan (IK) 1,15 1,24 B
 Langkah keempat, menganalisis dan mengambil keputusan untuk
memilih salah atu proyek terbaik.
Hasil analisis:
a) Proyek B lebih kecil resikonya dari proyek A karena koefisien variasi
dan standar deviasi Proyek B lebih kecil.
b) Nilai bobot Proyek A besar, tetapi IK lebih keil dari Proyek B.
Kesimpulan:
Proyek B lebih baik dari Proyek A karena tingkat resiko lebih kecil
dan mempunyai NSM positif terbesar.
Ilustrasi Analisis Resiko dalam
Keputusan Investasi
TERIMA KASIH
atas
PERHATIANNYA

Contenu connexe

Tendances

Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)Nurmansyah Arif W
 
makalah Time value of money
makalah Time value of moneymakalah Time value of money
makalah Time value of moneyKhairul Alonx
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01arwianthy
 
Instrumen & indikator pasar uang
Instrumen & indikator pasar uangInstrumen & indikator pasar uang
Instrumen & indikator pasar uangWahono Diphayana
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013Cep Fathurrahman
 
Resume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuanganResume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuanganAnisa Anisa
 
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALRoni Saputra
 
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN Falanni Firyal Fawwaz
 
Akuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIAkuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIhasril ariel
 
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan LabaHubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan Labanazilah_ laila
 
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalManajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalLia Ivvana
 
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannyaRPG Gultom
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankSumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankM Abdul Aziz
 

Tendances (20)

Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Bahan lengkap
Bahan lengkapBahan lengkap
Bahan lengkap
 
Pelatihan Penyusunan Master Budget
Pelatihan Penyusunan Master BudgetPelatihan Penyusunan Master Budget
Pelatihan Penyusunan Master Budget
 
makalah Time value of money
makalah Time value of moneymakalah Time value of money
makalah Time value of money
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
 
Presentasi manajemen piutang
Presentasi manajemen piutangPresentasi manajemen piutang
Presentasi manajemen piutang
 
Instrumen & indikator pasar uang
Instrumen & indikator pasar uangInstrumen & indikator pasar uang
Instrumen & indikator pasar uang
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
 
Resume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuanganResume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuangan
 
Strategi Penetapan Harga
Strategi Penetapan HargaStrategi Penetapan Harga
Strategi Penetapan Harga
 
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
 
Fix anggaran piutang
Fix anggaran piutangFix anggaran piutang
Fix anggaran piutang
 
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN ALAT UNTUK MANAJEMEN
 
Akuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIAkuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester III
 
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan LabaHubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
 
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalManajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
 
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankSumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
 

Similaire à Penyusunan Anggaran Jangka Panjang

CapitalBudgeting Basic.ppt
CapitalBudgeting Basic.pptCapitalBudgeting Basic.ppt
CapitalBudgeting Basic.pptMhmdRidwanM
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
5-190404135757 (1) (4).pptx
5-190404135757 (1) (4).pptx5-190404135757 (1) (4).pptx
5-190404135757 (1) (4).pptxAliehaDhea
 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03Queenton
 
Pertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdf
Pertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdfPertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdf
Pertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdfRizkafauziana1
 
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdfjampang1
 
7. Capital Budgeting.ppt
7. Capital Budgeting.ppt7. Capital Budgeting.ppt
7. Capital Budgeting.pptNellyAgustini
 
7. Capital Budgeting.ppt
7. Capital Budgeting.ppt7. Capital Budgeting.ppt
7. Capital Budgeting.pptNellyAgustini
 
Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1Dodi Suryadi
 
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4Yoyo Sudaryo
 
Pedoman penyusunan cash flow budget
Pedoman penyusunan cash flow budgetPedoman penyusunan cash flow budget
Pedoman penyusunan cash flow budgetDadan Ginanjar
 
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptxANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptxilmarianse1
 
Angaran investasi
Angaran investasiAngaran investasi
Angaran investasibudieto
 
Resume uas saripah 11011700241
Resume uas saripah 11011700241Resume uas saripah 11011700241
Resume uas saripah 11011700241iput saripah
 
Resume uas saripah 11011700241
Resume uas saripah 11011700241Resume uas saripah 11011700241
Resume uas saripah 11011700241iput saripah
 
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2Iqbal Surya
 

Similaire à Penyusunan Anggaran Jangka Panjang (20)

Capital Budgeting
Capital Budgeting Capital Budgeting
Capital Budgeting
 
CapitalBudgeting Basic.ppt
CapitalBudgeting Basic.pptCapitalBudgeting Basic.ppt
CapitalBudgeting Basic.ppt
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan BisnisAspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
 
5-190404135757 (1) (4).pptx
5-190404135757 (1) (4).pptx5-190404135757 (1) (4).pptx
5-190404135757 (1) (4).pptx
 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Queenton Lita Karina Piscesa/3-03
 
Pertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdf
Pertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdfPertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdf
Pertemuan 6_Aplikasi Kewirausahaan.pdf
 
Cash Budget
Cash BudgetCash Budget
Cash Budget
 
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
3a.Keputusan Investasi Modal.pdf
 
7. Capital Budgeting.ppt
7. Capital Budgeting.ppt7. Capital Budgeting.ppt
7. Capital Budgeting.ppt
 
7. Capital Budgeting.ppt
7. Capital Budgeting.ppt7. Capital Budgeting.ppt
7. Capital Budgeting.ppt
 
Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1
 
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
 
Analisa Aspek Keuangan
Analisa Aspek KeuanganAnalisa Aspek Keuangan
Analisa Aspek Keuangan
 
Pedoman penyusunan cash flow budget
Pedoman penyusunan cash flow budgetPedoman penyusunan cash flow budget
Pedoman penyusunan cash flow budget
 
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptxANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
ANALISIS-KELAYAKAN-FINANSIAL-KWU1 (1).pptx
 
Angaran investasi
Angaran investasiAngaran investasi
Angaran investasi
 
Resume uas saripah 11011700241
Resume uas saripah 11011700241Resume uas saripah 11011700241
Resume uas saripah 11011700241
 
Resume uas saripah 11011700241
Resume uas saripah 11011700241Resume uas saripah 11011700241
Resume uas saripah 11011700241
 
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2
 

Plus de 9elevenStarUnila

Laporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemenLaporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemen9elevenStarUnila
 
Audit Produksi dan Operasi
Audit Produksi dan OperasiAudit Produksi dan Operasi
Audit Produksi dan Operasi9elevenStarUnila
 
Presentasi case 8.1 cold stone creamery
Presentasi case 8.1 cold stone creameryPresentasi case 8.1 cold stone creamery
Presentasi case 8.1 cold stone creamery9elevenStarUnila
 
Resume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku IResume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku I9elevenStarUnila
 
Kelompok 9 Case 5.1. Panera Bread
Kelompok 9 Case 5.1. Panera BreadKelompok 9 Case 5.1. Panera Bread
Kelompok 9 Case 5.1. Panera Bread9elevenStarUnila
 
Kelompok 8 case 4.2 d.light - presentasi
Kelompok 8  case 4.2 d.light - presentasiKelompok 8  case 4.2 d.light - presentasi
Kelompok 8 case 4.2 d.light - presentasi9elevenStarUnila
 
Presentasi kelompok 6 segway
Presentasi kelompok 6  segwayPresentasi kelompok 6  segway
Presentasi kelompok 6 segway9elevenStarUnila
 
kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF).
 kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF). kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF).
kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF).9elevenStarUnila
 
Kelompok 3 case 2.1 ScriptPad
Kelompok 3  case 2.1 ScriptPadKelompok 3  case 2.1 ScriptPad
Kelompok 3 case 2.1 ScriptPad9elevenStarUnila
 
Kasus 1.2 Aquaflow Bionomic Corporation
Kasus 1.2 Aquaflow Bionomic CorporationKasus 1.2 Aquaflow Bionomic Corporation
Kasus 1.2 Aquaflow Bionomic Corporation9elevenStarUnila
 
Modul Kuis Akuntansi Manajemen
Modul Kuis Akuntansi ManajemenModul Kuis Akuntansi Manajemen
Modul Kuis Akuntansi Manajemen9elevenStarUnila
 
Modul UAS Analisis Laporan Keuangan
Modul UAS Analisis Laporan KeuanganModul UAS Analisis Laporan Keuangan
Modul UAS Analisis Laporan Keuangan9elevenStarUnila
 
Panduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
Panduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MScPanduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
Panduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc9elevenStarUnila
 

Plus de 9elevenStarUnila (20)

Latihan Audit manajemen
Latihan Audit manajemen Latihan Audit manajemen
Latihan Audit manajemen
 
Laporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemenLaporan hasil audit manajemen
Laporan hasil audit manajemen
 
Audit Sumber Daya Manusia
Audit Sumber Daya ManusiaAudit Sumber Daya Manusia
Audit Sumber Daya Manusia
 
Audit Produksi dan Operasi
Audit Produksi dan OperasiAudit Produksi dan Operasi
Audit Produksi dan Operasi
 
Presentasi case 8.1 cold stone creamery
Presentasi case 8.1 cold stone creameryPresentasi case 8.1 cold stone creamery
Presentasi case 8.1 cold stone creamery
 
Airbnb
AirbnbAirbnb
Airbnb
 
Resume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku IResume Auditing Bab I - IV Buku I
Resume Auditing Bab I - IV Buku I
 
Prezi plumgarth
Prezi plumgarthPrezi plumgarth
Prezi plumgarth
 
Kelompok 9 Case 5.1. Panera Bread
Kelompok 9 Case 5.1. Panera BreadKelompok 9 Case 5.1. Panera Bread
Kelompok 9 Case 5.1. Panera Bread
 
Kelompok 8 case 4.2 d.light - presentasi
Kelompok 8  case 4.2 d.light - presentasiKelompok 8  case 4.2 d.light - presentasi
Kelompok 8 case 4.2 d.light - presentasi
 
Kasus 4.1. Kazoo Toys
Kasus 4.1. Kazoo ToysKasus 4.1. Kazoo Toys
Kasus 4.1. Kazoo Toys
 
Presentasi kelompok 6 segway
Presentasi kelompok 6  segwayPresentasi kelompok 6  segway
Presentasi kelompok 6 segway
 
Kelompok 5 TOMMY JOHN
Kelompok 5 TOMMY JOHNKelompok 5 TOMMY JOHN
Kelompok 5 TOMMY JOHN
 
kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF).
 kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF). kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF).
kelompok 4: Creative Conversion Factory (CCF).
 
Kelompok 3 case 2.1 ScriptPad
Kelompok 3  case 2.1 ScriptPadKelompok 3  case 2.1 ScriptPad
Kelompok 3 case 2.1 ScriptPad
 
Kasus 1.2 Aquaflow Bionomic Corporation
Kasus 1.2 Aquaflow Bionomic CorporationKasus 1.2 Aquaflow Bionomic Corporation
Kasus 1.2 Aquaflow Bionomic Corporation
 
Runkeeper
RunkeeperRunkeeper
Runkeeper
 
Modul Kuis Akuntansi Manajemen
Modul Kuis Akuntansi ManajemenModul Kuis Akuntansi Manajemen
Modul Kuis Akuntansi Manajemen
 
Modul UAS Analisis Laporan Keuangan
Modul UAS Analisis Laporan KeuanganModul UAS Analisis Laporan Keuangan
Modul UAS Analisis Laporan Keuangan
 
Panduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
Panduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MScPanduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
Panduan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
 

Penyusunan Anggaran Jangka Panjang

  • 1. Penyusunan Anggaran Jangka Panjang KELOMPOK 4 AHMAD DIAN BUDIMAN EKO ARIE WICAKSONO EKO FAUZI MUSRIAL DONNY NASUTION RONNY HELMAWAN
  • 2. ANGGARAN JANGKA PANJANG Program Anggaran Jangka Panjang Anggaran Jangka Panjang Anggaran Jangka Pendek Anggaran Jangka Pendek Anggaran Jangka Pendek Anggaran Jangka Pendek
  • 3. Anggaran Jangka Panjang Capital Budget Fix Asset Budget Untuk memutuskan pengalokasian Sumber Daya dalam Capital Budget, perusahaan perlu melakukan analisis guna mengambil keputusan dalam penganggaran tsb
  • 4. Mengapa Keputusan Investasi dalam Capital Budget jangka panjang perlu dilakukan analisis mendalam? 1. BERKAITAN DENGAN NOMINAL UANG YANG SANGAT BESAR 2. HASILNYA BARU AKAN DIPETIK DALAM WAKTU YANG RELATIF LAMA 3. BERKAITAN ERAT DENGAN KONDISI KETIDAKPASTIAN BAIK DI MASA KINI MAUPUN DI MASA DEPAN. Oleh sebab itulah, dalam penyusunan Anggaran Jangka Panjang, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain, Arus Kas (Cash Flow), Nilai Waktu Uang, dan Biaya Modal (Cost of Capital).
  • 5. CASH FLOW • Merupakan Mayoritas metode penilaian kelayakan investasi • Berkaitan erat dengan NPV, IRR, dan Payback Period. • Didasarkan Pada Arus Kas Masuk Bersih dan Arus Kas Keluar NET CASH IN FLOW = INCOME AFTER TAX + DEPRECIATION NCIF + INTEREST = I.A.T. + DEPRECIATION + (1-t) INTEREST Contoh
  • 6. KONSEP TIME VALUE OF MONEY • ADANYA FAKTOR BUNGA DAN INFLASI MENYEBABKAN UANG RP1.000.000 SEKARANG DAN RP1.000.000 SATU TAHUN MENDATANG MEMILIKI NILAI YANG TIDAK SAMA. • PERBEDAAN TERSEBUT DIDASARKAN PADA SEJUMLAH TINGKAT BUNGA TERTENTU. • MISAL, BILA UANG RP1.000.000 DIDEPOSITOKAN SELAMA 1 TAHUN DENGAN BUNGA 10%, MAKA DALAM 1 TAHUN JUMLAH UANG TSB MENJADI = 1.000.000+(10%X1.000.000) = 1.000.000+100.000 = 1.100.000
  • 7. KONSEP TIME VALUE OF MONEY • TERDAPAT ENAM JENIS PERHITUNGAN BERKAITAN DENGAN KONSEP TIME VALUE OF MONEY. • NILAI MAJEMUK (COMPOUND VALUE) • NILAI MAJEMUK DARI ANUITAS (COMPOUNDING FACTOR FOR ONE PER ANUM) • FAKTOR DANA PELUNASAN (SINKING FUND) • NILAI KINI (PRESENT VALUE) • NILAI KINI DARI FAKTOR ANUITAS (PRESENT VALUE OF ANUITY) • FAKTOR PENGEMBALIAN MODAL (CAPITAL RECOVERY FACTOR)
  • 8. NILAI MAJEMUK MERUPAKAN METODE UNTUK MENGHITUNG BERAPA NILAI UANG YANG DISIMPAN PADA AKHIR PERIODE TERTENTU. F = P (1+i)n Contoh. Berapa jumlah uang yang diterima jika seseorang menyimpan uang Rp 1.000.000 selama 4 tahun dengan Bunga 6%? F = 1.000.000 (1+0,06)4 = 1.262.000
  • 9. NILAI MAJEMUK ANUITAS MERUPAKAN METODE UNTUK MENGHITUNG BERAPA NILAI UANG YANG DIPEROLEH DARI DERETAN PEMBAYARAN TERTENTU PADA AKHIR PERIODE. Contoh. Berapa jumlah uang yang diterima jika seseorang menyimpan uang Rp782.000.000 tiap tahun selama 9 tahun dengan Bunga 21%? = 16.980.571.000 𝐹 = 782.000.000 (1 + 0.21)9 −1 0.21 𝑭 = 𝑨 (𝟏 + 𝒊) 𝒏 −𝟏 𝒊
  • 10. FAKTOR DANA PELUNASAN MERUPAKAN METODE UNTUK MENGHITUNG BERAPA PEMBAYARAN YANG HARUS DILAKUKAN SETIAP PERIODE Contoh. Berapa jumlah uang yang harus dibayar per tahun jika seseorang meminjam uang Rp16.980.571.000 selama 9 tahun dengan Bunga 21%? F = = 782.000.000 𝑭 𝒊 (𝟏 + 𝒊) 𝒏−𝟏
  • 11. NILAI KINI MERUPAKAN METODE UNTUK MENGHITUNG BERAPA NILAI UANG SEKARANG DARI SEJUMLAH UANG YANG AKAN DITERIMA DI MASA DATANG Contoh. Berapa Nilai Kini Uang Sebesar Rp 1.262.000 yang akan diterima 4 tahun lagi dengan bunga 6% P= = 1.000.000 𝟏 (𝟏 + 𝒊) 𝒏
  • 12. NILAI KINI DARI ANUITAS MERUPAKAN METODE UNTUK MENGHITUNG BERAPA NILAI KINI UANG YANG DIPEROLEH DARI DERETAN PEMBAYARAN TERTENTU PADA AKHIR PERIODE. Contoh. Berapa nilai kini arus uang tiap tahun Rp2.415.000.000 selama 8 tahun dan bunga 18 % / tahun = Rp 9.848.000.000 𝑭 = 𝑨 (𝟏 + 𝒊) 𝒏 −𝟏 𝒊(𝟏 + 𝒊) 𝒏
  • 13. Faktor Pengembalian Modal MERUPAKAN METODE UNTUK MENGHITUNG BERAPA NILAI UANG YANG HARUS DIBAYARKAN TERHADAP SUATU PINJAMAN DALAM SATU PERIODE. 𝑭 = 𝒊 (𝟏 + 𝒊) 𝒏 (𝟏 + 𝒊) 𝒏−𝟏
  • 14. COST OF CAPITAL Adalah biaya yang dikeluarkan untuk memiliki modal. Cost of Capital ini bisa dijadikan sebagai discount rate untuk penghitungan Nilai Kini. Ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk menghitung biaya modal, tetapi yang umum digunakan adalah metode rata-rata tertimbang. Contoh : Struktur Modal Suatu Perusahaan adalah Sebagai Berikut Utang Jangka Pendek 100,000,000 Utang Jangka Panjang 200,000,000 Modal Asing (Utang) 300,000,000 Modal Sendiri 600,000,000 Modal 900,000,000
  • 15. COST OF CAPITAL Jenis Modal Jumlah Modal Bobot ATCoC Rata-rata Tertimbang Utang Jangka Panjang 200,000,000 0.25 8.50% 2.13% Modal Sendiri 600,000,000 0.75 15% 11.25% Biaya modal rata-rata tertimbang 13.38% Sehingga Proporsi masing-masing komponen utang adalah sebagai berikut: Dengan Demikian Biaya Modal rata-rata tertimbangnya adalah 13,38%
  • 16. Penyusunan Anggaran Jangka Panjang Perusahaan Industri Tahap-tahap: a. Penyusunan Investasi Awal b. Penyusunan Anggaran Operasional c. Penyusunan Anggaran Keuangan
  • 17. A. Penyusunan Investasi Awal 1. Asset a) Asset Lancar b) Asset Tidak Lancar 2. Liabilitas a) Utang Jangka Pendek b) Utang Jangka Panjang 3. Ekuitas a) Saham b) Laba ditahan
  • 18. Data-data dalam penentuan investasi awal: 1. Metode penyusutan asset tetap 2. Kebijakan Penjualan 3. Penentuan Harga Jual Produk 4. Anggaran Sediaan Produk Jadi 5. Biaya Bahan Baku Standar 6. Tarif Upah Standar Tenaga Kerja Langsung 7. Sediaan Bahan Baku Akhir 8. Kebijakan Pembayaran Upah(Akrual/Tunai) 9. Tambahan Modal 10. Taksiran Penghapusan Putang dan Cadangan Penghapusan Piutang 11. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
  • 19. Saldo Asset lancar dan asset tetap
  • 20. Metode penyusutan asset tetap: a. metode garis lurus b. Metode penyusutan satuan produksi Pada contoh berikut, menggunakan metode garis lurus(Tabel 14.4)
  • 21. Perusahan dapatmenentukan kebijakan penjualannya: 1. Penjualan tunai 2. Penjualan kredit Pada suatu tahun perusahaan dapat menargetkan masing- masing penjualan pada persentase tertentu Perusahaan dapat menentukan Harga Jual Produknya. Sebagai contoh: Harga Jual Kecap (Tabel 14.2)
  • 23. Biaya Bahan Baku Standar Contoh: Kecap Sedang Rp.320,- Kecap Manis Rp.380,- Kecap Asin Rp.360,- Tarif Upah Standar Tenaga Kerja Langsung Tarif Upah Standar Tenaga Kerja Langsung perbotol kecap RP.50,- Sediaan Bahan Baku Akhir Sediaan Bahan Baku Akhir ditetapkan pada tahun 2015 dan seterusnyasebesar  Rp.200.000,-
  • 24. Kebijakan Pembayaran Upah(Akrual/Tunai) tahun Dibayar dimuka Dibayar tunai 2015 6,3% 93,7% 2016 - 100% 2017 - 100% 2018 - 100% Tambahan Modal tahun Tambahan Modal Utang Saham 2015 - - - 2016 2.000.000 2.000.000(bunga 180.000) - 2017 4.000.000 2.000.000(bunga 180.000) 2.000.000 2018 5.000.000 2.000.000(bunga 180.000) 3.000.000
  • 25. Taksiran Penghapusan Putang dan Cadangan Penghapusan Piutang
  • 26. Anggaran Biaya Overhead Pabrik Terdiri dari: 1. Bahan pembantu 2. Tenaga Kerja Tak Langsung 3. Biaya Lainnya
  • 27. Anggaran Beban Usaha Tunai Terdiri dari: 1. Beban Penjualan 2. Beban Administrasi Contoh: Tabel 14.7
  • 28. Rencana Angsuran Pinjaman Bank Jangka Panjang Rumus: 𝑭 = 𝑨 (𝟏 + 𝒊) 𝒏 −𝟏 𝒊 A = Angsuran P = Pinjaman i = Tingkat Bunga t = Jangka Waktu (tahun)
  • 29. B. Penyusunan Anggaran Operasional 1) Anggaran Jualan 2) Anggaran Produk 3) Anggaran Biaya Bahan Baku 4) Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung 5) Anggaran Laba Rugi
  • 32. 3) Anggaran Biaya Bahan Baku
  • 33. 4) Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
  • 35. B. Penyusunan Anggaran Keuangan 1) Anggaran Laba Ditahan 2) Anggaran Kas 3) Anggaran Piutang 4) Anggaran Utang Usaha 5) Anggaran Neraca 6) Angaran Perubahan Modal
  • 36. 1) Anggaran Laba Ditahan
  • 42. PERHITUNGAN ARUS KAS MASUK BERSIH Sebelum menentukan layak atau tidak layak nya rencana beli aset tetap (usul investasi) untuk disetujui atau ditolak, terlebih dahulu perlu menghitung proceed (arus kas masuk bersih), dengan menggunakan dasar perhitungan arus kas masuk bersih (AKMB). 1. Arus Kas Masuk Bersih tanpa Bunga 2. Arus Kas Masuk Bersih dan Bunga
  • 43. Arus Kas Masuk Bersih tanpa Bunga Bila usul investasi tersebut dibiayai seluruhnya dengan modal sendiri maka menghitung (AKMB) digunakan rumus sebagai berikut: AKMB = LABA SETELAH PAJAK + PENYUSUTAN Penyusutan mencakup depresiasi, amortisasi, deplesi, penghapusan piutang dan turun harga.
  • 44. Dari Tabel 14-17 dapat dihitung AKMB seperti tampak pada Tabel 14-25 (dalam Rp) Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019 1. Depresiasi Pabrik 2. Depresiasi alat pemasaran 3. Depresiasi alat kantor 4. Penghapu san Piutang 5. Laba Setelah Pajak 6. AKMB 1+2+3+4+5 2.208.000 10.000 20.000 0 1.081.283 3.319.283 2.208.000 10.000 20.000 596.300 2.835.872 5.670.172 2.208.000 10.000 20.000 480.000 2.285.064 5.003.064 2.208.000 10.000 20.000 320.000 1.454.850 4.012.850 2.208.000 10.000 20.000 160.000 1.9800 2.417.800
  • 45. Arus Kas Masuk Bersih dan Bunga Apabila usul investasi dibiayai dengan utang (modal asing) yang mengakibatkan pembayaran bunga, sehingga perhitungan AKMB harus ditambah lagi dengan bunga setelah dikurangi pajak bunga. Bunga setelah pajak dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: BUNGA (1 – PAJAK) 2015 = Rp 1.320.000 ( 1 – 100% ) = Rp 1.188.000 2016 = Rp 1.500.000 ( 1 – 100% ) = Rp 1.350.000 2017 = Rp 1.043.811 ( 1 – 100% ) = Rp 939.430 2018 = Rp 734.478 ( 1 – 100% ) = Rp 661.030 2019 = Rp 388.027 ( 1 – 100% ) = Rp 349.224
  • 46. Tabel 14-26 Perhitungan AKMB dan Bunga setelah Pajak ( dalam Rp ) Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019 Bunga (Tabel 14.17) Pajak bunga 10% - 1.320.000 132.000 1.500.000 150.000 1.043.811 104.381 734.478 73.448 388.027 38.803 Bunga setelah pajak AKMB (Tabel 14.25) + 1.188.000 3.319.283 1.350.000 5.670.172 939.430 5.003.064 661.030 4.012.850 349.224 2.417.800 AKMB dan bunga 4.507.283 7.020.172 5.942.494 4.673.880 2.767.024 Aktiva tetap yang dijual (lihat perhitungan metodr masa pulih halaman beikut) 21.810.000 Arus kas masuk bersih (AKMB) dan bunga ......................................................................................... 24.577.024
  • 47. METODE PENILAIAN USUL INVESTASI Metode Penilaian Usul Investasi yang dapat digunakan antara lain: 1. Masa Pulih 2. Nilai Sekarang Bersih 3. Indeks Kemampulabaan 4. Tingkat Imbalan Internal 5. Tingkat Imbalan Akunting
  • 48. 1. Masa Pulih Merupakan jangka waktu yang diperlukan untuk memulihkan atau mendapatkan kembali modal yang di investasikan, dengan memperhitungkan arus kas bersih, tetapi tidak memperhitungkan nillai waktu uang dan tidak mengukur kemempulabaan. Sebagai contoh, pada akhir tahun ke-5, yaitu tahun 2019 aset tetap perusahaan laku dijual dengan nilai buku yang terdapat dalam neraca tahun 2019 (Tabel 14-23), berarti arus kas masuk bersih atas jualan aset tetap pada tahun 2019 sebagai berikut:
  • 49. Lanjutan..... Nilai set tetap tahun 2019 (Tabel 14-23) Rp 22.133.000 Aset tetap (tanah) awal tahun 2015 Rp 323.000 AKMB tahun 2019 atas aset tetap yang dijual Rp 21.810.000 *tanah sebesar Rp 323.000 tersebut sudah dimiliki sebelum usul investasi. Oleh karena metode masa pulih tidak memperhatikan nilai waktu dari uang (bunga) maka yang digunakan AKMB pada tabel 14-25 sebagai berikut:
  • 50. Lanjutan.............. Tahun 2015 Rp 3.319.283 2016 Rp 5.670.172 2017 Rp 5.003.064 2018 Rp 4.012.850 + Rp 18.005.369 AKMB tahun 2019 sebelum aset tetap dijual : Rp 2.417.800 AKMB tahun 2019 atas aset tetap yang dijual : Rp 21.810.000 + AKMB tahun 2019 setelah aset tetap dijual : Rp 24.277.800 Jumlah usul investasi awal tahun 2015 Rp 33.000.000 AKMB selama 4 tahun Rp 18.005.369 - Sisa Investasi yang belum kembali Rp 14.994.631
  • 51. Lanjutan....... Sisa Investasi yang belum kembali x 12= Rp 14.994.631 x 12 = 7 Arus kas masuk bersih tahun 2019 Rp 24.227.800 Dengan demikian menurut metode masa pulih, investasi tersebut dapat dipulihkan kembali selama 4 tahun 7 bulan.
  • 52. 2. Nilai Sekarang Bersih Merupakan perbedaan antara nilai sekarang dari arus kas masuk sebagai hasil dari investasi dengan arus kas keluar untuk membiayai investasi. Bila nilai sekarang bersih positif (+) artinya usul investasi diterima, sebaliknya bila nilai sekarang bersih negatif (–) maka usul investasi ditolak. Dari perhitungan AKMB Tabel 14-26, discount factor 12% dapat dihitung nilai sekaranf dari usul investasi seperti Tabel 14-27.
  • 53. Tabel 14-27 Perhitungan Nilai Sekarang Bersih (NSB) Tahun Faktor Diskonto * AKMB dan Bunga Nilai Sekarang 1. 2015 2. 2016 3. 2017 4. 2018 5. 2019 0,893 0,797 0,712 0,636 0,567 Rp 4.507.283 Rp 7.020.172 Rp. 5.942.494 Rp 4.673.880 Rp 24.577.024 Rp 4.025.004 Rp 5.595.077 Rp 4.231.056 Rp 2.973.588 Rp 13.935.173 Nilai sekarang dari atus kas masuk bersih (AKMB) Nilai sekarang dari investasi (outlay) Rp 30.758.898 Rp 33.000.000 Nilai sekarang bersih (NSB) negatif (-) .................. Rp 2.241.102 Dari perhitungan NSB terlihat hasilnya nilai sekarang bersih negatif (- ) sebesar Rp 2.241.102. Hal ini berarti usul investasi ditolak karena tidak layak.
  • 54. 3. Indeks Kemampulabaan Apabila terdapat beberapa usul investasi yang besarnya berbeda, tetapi masing-masing usul investasi menghasilkan net present value yang sama, sementara kita harus memilih salah satu dari usulan tersebut. Dengan demikian kita harus memilih usul investasi yang mempunyai indeks kemampulabaan paling tinggi. Menurut indeks kemampulabaan usul investasi dapat disetujui bila mempunyai IK satu keatas, sebaliknya IK lebih kecil dari satu maka usul investasi ditolak.
  • 55. Lanjutan............. Dari usul investasi Perusahaan Kecap Sehat, maka dapat dihitung IK sebagai berikut: IK = Nilai sekarang dari AKMB = Rp 30.758.898 = 0,93 Nilai Sekarang dari investasi Rp 33.000.000 Dengan demikian menurut metode ini, usul investasi harus ditolak karena mempunyai IK 0,93 lebih kecil dari satu.
  • 56. 4. Tingkat Imbalan Internal (TII) Merupakan metode coba-coba sehingga nilai sekarang bersih sama dengan nol, untuk memperoleh NSB sama dengan nol, maka diperlukan beberapa kali perhitungan untuk mencari NSB positif dan SNSB negatif yang mendekat nol. Dari kasus usul investasi Perusahaan Kecap Sehat dapat dihitung TII dengan beberapa langkah sebagai berikut : (1) menghitung rata-rata arus kas masuk bersih, (2) memperkirakan faktor diskonto, (3) mencari perkiraan tingkat imbalan internal, (4) menghitung nilai sekarang bersih, dan (5) internpolasi.
  • 57. Menghitung Rata-rata Arus Kas Masuk Bersih AKMB selama 5 tahun dari tabel 14-26 ditambah aset tetap yang dijual tahun 2019 sebagai berikut: 1. Tahun 2015 Rp 4.507.283 2. Tahun 2016 Rp 7.020.172 3. Tahun 2017 Rp 5.942.494 4. Tahun 2018 Rp 4.673.880 5. Tahun 2019 Rp 24.577.024 + Jumlah Rp 46.720.853 Rata-rata arus kas masuk bersih setahun = Rp 46.720.853 = Rp 9.344.171 5
  • 58. Memperkirakan Faktor Diskonto Langkah kedua, memperkirakan faktor diskonto. Perkiraan faktor diskonto dihitung sebagai berikut: Perkiraan faktor diskonto = Investasi = Rp 33.000.000 = 3,532 AKMB Setahun Rp 9.344.171 Sehingga faktor diskonto diperkirakan 3,532
  • 59. Mencari Perkiraan Tingkat Imbalan Internal Tingkat imbalan internal diperkirakan pada tabel nilai sekarang anuitas dari Rp 1 sebagai berikut. Tahun 10% 1 2 3 4 5 ............... 3,791 Perkiraan faktor diskonto sebesar 3,532 yang mendekati nilai tersebut adalah 3,791 (tabel nilai sekarang anuitas) yaitu pada tahun ke-5 dengan faktor diskonto 10% artinya TII berada pada sekitar 10%.
  • 60. Menghitung Nilai Sekarang Bersih Menghitung NSB yang positif dan negatif diantara perkiraan faktor diskonto 10% dengan metode coba- coba terlihat pada tabel 14-28.
  • 61. Menghitung Nilai Sekarang Bersih Menghitung NSB yang positif dan negatif diantara perkiraan faktor diskonto 10% dengan metode coba-coba terlihat pada tabel 14- 28. Tahun AKMB 9% 10% FD Nilai Sekarang FD Nilai Sekarang 1. 2015 2. 2016 3. 2017 4. 2018 5. 2019 4.507.283 7.020.172 5.942.494 4.673.880 24.577.024 0,917 0,842 0,772 0,708 0,650 4.133.179 5.910.985 4.587.605 3.309.107 15.975.066 0,909 0.826 0,751 0,683 0,621 4.097.120 5.798.662 4.462.813 3.192.260 15.262.332 Nilai sekarang dari AKMB 33.915.942 32.813.187 Nilai sekarang dari investasi 33.000.000 33.000.000 NSB (+) 915.942 NSB (-) 186.813
  • 62. Interpolasi Langkah kelima ini merupakan langkah terakhir untuk menentukan tingkat imbalan internal (TII) dengan cara menghitung selisih: Selisih faktor diskonto 10%-9% = 1% Selisih NSB pada tingkat faktor diskonto 9% dengan 10% yaitu +915.942 – (- 186.813) = 1.102.755 TII= 9% + ( 915.942/1.102.755x 1%) TII= 9% + 0,83% = 9,83% Dengan TII sebesar 9,83% berarti usul investasi ditolak, karena TII lebih kecil daripada baiaya modal 12%
  • 63. 5. Tingkat Imbalan Akunting Metode yang mendasarkan laba yang dilaporkan dalam buku menunjukan persentase laba bersih setelah pajak dihitung dari rata-rata investasi. Diterima bila TIA lebih besar dari TIA yang ditetapkan oleh manajemen, sebaliknya ditolak apabila TIA lebih kecil dari minimum TIA yang ditetapkan manajemen.
  • 64. (Lanjutan..........) Dari anggaran laba rugi pada Tabel 14-17 terlihat laba tahun: 2015 Rp 1.081.283 Laba rata-rata= Rp 7.676.869/5= Rp 1.535.374 2016 Rp 2.835.872 Inves. Rata-rata= Inves/2= Rp 33.000.000/2 = Rp 16.500.000 2017 Rp 2.285.064 TIA = Laba rata-rata / investasi rata-rata 2018 Rp 1.454.850 = Rp 1.535.374 / Rp 16.500.000 = 9,31% 2019 Rp 19.800 + Laba 5 tahun Rp 7.676.869 Dengan TIA 9,31% usul investasi ditolak, karena TIA yang dikehendaki manajemen selalu diatas biaya modal. Sedangkan biaya modal dari usul investasi ini sebesar 12% lebih besar dari TIA 9,31%.
  • 65. Selain digunakan untuk menilai layak (favorable) atau tidak layak (unfavorable) suatu usul investasi, metode ini juga dapat digunakan untuk: 1) Memilih Bentuk Sumber Dana; 2) Menyewa atau Membeli; 3) Meneruskan Sarana yang Ada atau Mengganti dengan Sarana Baru; 4) Pemilihan dari Bermacam Proyek Investasi.
  • 66. Memilih Bentuk Sumber Dana  Mengganti Dana Saham Istimewa dengan Utang 8% x Rp 100.000.000 = Rp 8.000.000 Pajak 15% x Rp 8.000.000 = Rp 1.200.000 Bunga tahunan obligasi stlh pajak = Rp 6.800.000 Nilai sekarang dari faktor diskonto 10%: Dividen sahasm istimewa dari tahun 1-20 = Rp 59.598.000 Bunga obligasi dari tahun 1-20 = Rp 68.112.000 Pajak dari tahun 2-20 = Rp 9.288.000 – = Rp 58.824.000 – Nilai sekarang bersih = Rp 774.000
  • 67. Memilih Bentuk Sumber Dana  Memilih Apakah Pinjaman Dibayar Sekaligus atau Diangusur Perhitungan alternatif 1 (sekaligus): Bunga per tahun sebelum pajak 10% x Rp 1.000.000 = Rp 100.000 Pajak 15% x Rp 100.000 = Rp 15.000 – Bunga per tahun setelah pajak = Rp 85.000 Nilai sekarang 12% = Rp 3,605 x Rp 85.000 = Rp 306.425 Nilai sekarang pembayaran kembali = Rp 1.000.000 x 0,567 = Rp 567.000 + Jumlah nilai sekarang = Rp 873.425
  • 68. Lanjutan... Perhitungan alternatif 2 (diangsur): Kesimpulan: Alternatif 2 lebih baik dari alternatif 1 karena dapat menghemat anggaran sebesar Rp 12.930. Tahun Bunga Setelah Pajak Angsuran Pokok Pembayaran Faktor Diskonto Nilai Sekarang 1 Rp 68.000 - Rp 68.000 0,893 Rp 60.724 2 Rp 68.000 Rp 250.000 Rp 318.000 0,797 Rp 253.446 3 Rp 51.000 Rp 250.000 Rp 301.000 0,712 Rp 214.312 4 Rp 34.000 Rp 250.000 Rp 284.000 0,636 Rp 180.624 5 Rp 17.000 Rp 250.000 Rp 267.000 0,567 Rp 151.389 Jumlah niali sekarang Rp 860.495 .
  • 69. Menyewa atau Membeli  Perhitungan alternatif 1 (memfotokopi di luar) * Faktor diskonto sebesar 20% Tahun Perhitungan Nilai Sekarang 1 55.000 kopi x Rp 50 x 0,833* Rp 2.290.750 2 60.000 kopi x Rp 50 x 0,694* Rp 2.082.000 3 70.000 kopi x Rp 50 x 0,579* Rp 2.026.500 4 80.000 kopi x Rp 50 x 0,482* Rp 1.928.000 Nilai Sekarang Bersih (NSB) Rp 8.327.250
  • 70. Menyewa atau Membeli  Perhitungan alternatif 2 (menyewa mesin fotokopi): Tahun Perhitungan Nilai Sekarang 1 (55.000 x Rp 30 + Rp 500.000) x 0,833 Rp 1.790.950 2 60.000 kopi x Rp 40 x 0,694 Rp 1.665.600 3 70.000 kopi x Rp 40 x 0,579 Rp 1.621.200 4 80.000 kopi x Rp 40 x 0,482 Rp 1.542.000 Nilai Sekarang Bersih (NSB) Rp 6.620.150
  • 71. Menyewa atau Membeli  Perhitungan alternatif 3 (membeli mesin fotokopi): Kesimpulan: Dari ketiga perhitungan tersebut, alternatif yang lebih baik adalah alternatif 3 yaitu membeli mesin fotokopi, karena nilai sekarang bersihnya lebih rendah. Tahun Perhitungan Nilai Sekarang 0 Rp 3.000.000 1 (55.000 x Rp 10 + Rp 100.000) x 0,833 Rp 541.450 2 (60.000 x Rp 10 + Rp 100.000) x 0,694 Rp 485.800 3 (70.000 x Rp 10 + Rp 100.000) x 0,579 Rp 521.100 4 (80.000 x Rp 10 + Rp 100.000) x 0,482 Rp 482.000 Nilai Sekarang Bersih (NSB) Rp 5.030.350
  • 72. Meneruskan Sarana yang Ada atau Mengganti dengan Sarana baru Taksiran operasional arus kas per tahun: Tambahan laba penghematan biaya Rp 8.000.000 Penyusutan: Mesin baru = Rp20.000.000 ÷ 5 = Rp 4.000.000 Mesin lama = Rp 3.000.000 ÷ 5 = Rp 600.000 – Penyusutan Rp 3.400.000 – Laba sebelum pajak Rp 4.600.000 Pajak 10% x Rp 4.600.000 Rp 460.000 – Laba setelah pajak RP 4.140.000 Penyusutan Rp 3.400.000 + Arus kas masuk bersih (AKMB) Rp 7.540.000
  • 73. Lanjutan... Jika tingkat biaya modal 11%, nilai sekarang bersihnya sebagai berikut: Nilai sekarang dari arus kas masuk bersih 5 tahun = Rp 7.540.000 x 3,696 = Rp 27.867.840 Nilai skrg dari arus kas keluar (tambahan mesin) = Rp 17.000.000 – Nilai sekarang bersih (NSB) = Rp 10.867.840 Kesimpulan: Oleh karena NSB positif, berarti penggantian mesin lama dengan mesin baru dapat disetujui (menguntungkan).
  • 74. Pemilihan dari Bermacam Proyek Investasi  Perhitungan nilai sekarang bersih terhadap 2 proyek seperti Tabel 14-30. Kesimpulan: Proyek B lebih baik karena memiliki nilai sekarang bersih lebih rendah. Tahun Faktor Diskonto (20%) Proyek A Proyek B Kas Keluar Nilai Sekarang Kas Keluar Nilai Sekarang 0 1 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 7.500 Rp 7.500 1 - 10 4,192 Rp 600 Rp 2.515 Rp 700 Rp 2.934 Nilai sekarang bersih Rp 12.515 Rp 10.434
  • 75.  Resiko Merupakan suatu keadaan kemungkinan tumbulnya penghapusan atau bahaya yang dapat diperkirakan sebelumnya dengan menggunakan data yang cukup terpercaya dan relevan.  Ketidakpastian Merupakan suatu keadaan di mana kemungkinan penghapusan atau bahaya itu tidak dapat diperhitungkan sebelumnya atau tidak terdapat data untuk memperkirakan penghapusan tersebut. Pengertian Resiko dalam Keputusan Investasi
  • 76. Resiko dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Standar Deviasi = Koefisien Variasi = Nilai Bobot [ ] = Pengertian Resiko dalam Keputusan Investasi
  • 77.  Langkah pertama, Menghitung standar deviasi dan koefisien variasi Proyek A dan Proyek B Proyek A Standar Deviasi = √5.890.000 = 2.426,93 Koefisien Variasi = 2.426,9 = 0,78 3.100 Ilustrasi Analisis Resiko dalam Keputusan Investasi Tahun Keadaan Ekonomi Bobot B Arus Kas Masuk H BH H - (H - ) 2 B(H - )2 1 Buruk 0,2 - Rp 1.000 - 200 - 4.100 16.810.000 3.362.000 2 Sedang 0,5 + Rp 3.000 + 1.500 - 100 10.000 5.000 3 Baik 0,3 + Rp 6.000 + 1.800 + 2.900 8.410.000 2.523.000 Jumlah ∑ 1 + Rp 8.000 + 3.100 = H = Nilai Bobot 5.890.000
  • 78.  Langkah pertama, Menghitung standar deviasi dan koefisien variasi Proyek A dan Proyek B Proyek B Ilustrasi Analisis Resiko dalam Keputusan Investasi Tahun Keadaan Ekonomi Bobot B Arus Kas Masuk H BH H - (H - ) 2 B(H - )2 1 Buruk 0,2 - Rp 500 + 100 - 2.050 4.202.500 840.500 2 Sedang 0,5 + Rp 2.500 + 1.250 - 50 2.500 1.250 3 Baik 0,3 + Rp 4.000 + 1.200 + 1.450 2.102.500 630.750 Jumlah ∑ 1 + Rp 7.000 + 2.550 = = Nilai Bobot 1.472.500 Standar Deviasi = √1.472.500 = 1.213,47 Koefisien Variasi = 1.213,47 = 0,48 2.550
  • 79.  Langkah kedua, menghitung nilai sekarang bersih dan indeks kemampulabaan Ilustrasi Analisis Resiko dalam Keputusan Investasi Tahun Faktor Diskonto Proyek A Proyek B Arus Kas Nilai Sekarang Arus Kas Nilai Sekarang 1 0,922 - 1.000 - 922 + 500 + 461 2 0,489 + 3.000 + 2.547 + 2.500 + 2.123 3 0,783 + 6.000 + 4.698 + 4.000 + 3.132 0 1 ∑ + 6.323 ∑ + 5.716 - 5.500 - 5.500 - 4.600 - 4.600 Nilai sekarang bersih (NSB) + 823 NSB + 1.116 Indeks Kemampulabaan (IK) = 6.323 = 1, 15 5.500 IK = 5.716 = 1,24 4.600
  • 80.  Langkah ketiga, mebandingkan ukuran usul investasi dari kedua proyek. Ilustrasi Analisis Resiko dalam Keputusan Investasi Nama Ukuran Proyek A Proyek B Terbaik 1. Koefisien Variasi 0,78 0,48 B 2. Standar Deviasi 2.426,93 1.213,47 B 3. Nilai Bobot 3.100 2.550 A 4. Nilai sekarang bersih (NSB) + 823 + 1.116 B 5. Indeks Kemampulabaan (IK) 1,15 1,24 B
  • 81.  Langkah keempat, menganalisis dan mengambil keputusan untuk memilih salah atu proyek terbaik. Hasil analisis: a) Proyek B lebih kecil resikonya dari proyek A karena koefisien variasi dan standar deviasi Proyek B lebih kecil. b) Nilai bobot Proyek A besar, tetapi IK lebih keil dari Proyek B. Kesimpulan: Proyek B lebih baik dari Proyek A karena tingkat resiko lebih kecil dan mempunyai NSM positif terbesar. Ilustrasi Analisis Resiko dalam Keputusan Investasi