Dokumen tersebut membahas mengenai sistem informasi dan pengendalian internal dalam kegiatan bisnis. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tujuh jenis sistem informasi yang umum digunakan dalam bisnis beserta contoh penerapannya, termasuk sistem informasi manajemen, sistem informasi eksekutif, sistem informasi akuntansi, dan sistem informasi keuangan.
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi dalam kegiatan bisnis, universitas mercu buana, 2017
1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
SISTEM INFORMASI
DALAM KEGIATAN BISNIS SAAT INI
Disusun oleh:
Asalila (55516120053)
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. ABSTRAK
Perkembangan organisasi yang semakin kompleks dan tuntutan untuk selalu melakukan
adaptasi terhadap lingkungan organisasi, mengakibatkan proses pengambilan keputusan dan
manajemen juga berkembang. Proses tersebut berkaitan dengan informasi yang merupakan
hal penting dan berharga dalam sebuah organisasi dewasa ini, karena informasi yang akurat
dancepat dapat sangat membantu tumbuh kembangnya sebuah organisasi. Maka dari itu,
pengelolaan informasi dipandang penting demi kelancaran sebuah pekerjaan dan untuk
menganalisis perkembangan dari pekerjaan itu sendiri. Hal tersebut menuntut pembelajaran
Sistem Informasi Manajemen dalam menciptakan, mendistribusikan dan memanfaatkan
informasi guna mendukung kegiatan manajemen, khususnya pembuatan keputusan dalam
kebijakan publik.
2
3. SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS
Nama : Asalila
NIM: 55516120053
Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Sistem informasi pada dasarnya bisa terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis dari
sistem informasi tersebut biasanya terdiri dari spesifikasi dan juga fungsi tertentu yang ada di
dalam suatu perusahaan atau suatu organisasi. Paling tidak ada 7 jenis sistem informasi yang
saat ini banyak diimplementasikan dalam perusahaan dan juga organisasi.
Pengertian sistem informasi itu sendiri adalah suatu sistem yang dibangun untuk meneruskan
pada sistem tertentu, sehingga membuat data yang ada menjadi lebih terkoordinir. Berikut ini
adalah ketujuh jenis sistem informasi yang banyak diimplementasikan di dalam sebuah
perusahaan ataupun organisasi:
1. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen merupakan salah satu pengimplementasian dari
sistem informasi yang digunakan pada sasaran kalangan manajerial. sistem informasi
manajemen ini sangat penting sekali untuk para level management dalam hal:
Melakukan monitoring terhadap kinerja anak buah
Memberikan penilaian langsung terhadap kinerja anak buah
Menerima laporan dan juga hasil pekerjaan dari anak buah atau bawahan
Melaksanakan fungsi pengawasan dan juga pemindahtugasan bagi bawahan
dan juga anak buah
Memberikan masukan kepada dewan direksi terhadap promosi jabatan dari
anak buah
Melihat kelebihan dan juga kekurangan yang dimiliki oleh anak buah
Melakukan komunikasi antar level manajerial untuk kepentingna organisasi
dan juga perusahaan.
Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan oleh pihak
manajemen dalam mengatasi suatu permasalahan
Menganalisa suatu masalah dan juga problem yang muncul pada suatu
organisasi
Meningkatkan efisiensi manajerial di dalam sebuah organisasi atau perusahaan
Menunjang fungsi operasional dari manajemen dalam melakukan tugasnya di
sebuah perusahaan atau organisasi
Beberapa contoh kongkrit penerapan sistem informasi manajemen adalah sebagai
berikut:
a. Enterprise Resource Planning (ERP)
Sistem ERP ini biasanya digunakan oleh sejumlah perusahaan besar dalam
mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang saling terintegrasi
terhadap unit bidang kerja Keuangan, Accounting, Sumber Daya Manusia,
Pemasaran, Operasional, dan Pengelolaan Persediaan.
4. b. Supply Chain Management (SCM)
Sistem SCM ini sangaat bermanfaat bagi pihak manajemen dimana data data
yang disajikan terintegrasi mengenai manajemen suplai bahan baku, mulai dari
pemasok, produsen, pengecer hingga konsumen akhir.
c. Transaction Processing System (TPS)
TPS ini berguna untuk proses data dalam jumlah yang besar dengan transaksi
bisnis yang rutin. Program ini biasa diaplikasikan untuk manajemen gaji dan
inventaris. Contohnya adalah aplikasi yang digunakan untuk Bantuan
Keuangan Desa Pemprov Jawa Timur.
d. Office Automation System (OAS)
Sistem aplikasi ini berguna untuk melancarkan komunikasi antar departemen
dalam suatu perusahaan dengan cara mengintegrasikan server-server komputer
pada setiap user di perusahaan. Contohnya adalah email.
e. Knowledge Work System (KWS)
Sistem informasi KWS ini mengintegrasikan satu pengetahuan baru ke dalam
organisasi. Dengan ini, diharapkan para tenaga ahli dapat menerapkannya
dalam pekerjaan mereka.
f. Informatic Management System (IMS)
IMS berfungsi untuk mendukung spektrum tugas-tugas dalam organisasi, yang
juga dapat digunakan untuk membantu menganalisa pembuatan keputusan.
Sistem ini juga dapat menyatukan beberapa fungsi informasi dengan program
komputerisasi, seperti e-procurement.
g. Decision Support System (DSS)
Sistem ini membantu para manajer dalam mengambil keputusan dengan cara
mengamati lingkungan dalam perusahaan. Contohnya, Link Elektronik di
sekolah Tunas Bangsa, yang mengamati jumlah pendapatan atau pendaftaran
siswa baru setiap tahun.
h. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.)
Sistem ini pada dasarnya menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisa
pemecahan masalah dengan menggunakan pengetahuan tenaga ahli yang telah
diprogram ke dalamnya. Contohnya, sistem jadwal mekanik.
i. Group Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support
Collaborative Work System (CSCWS)
Serupa dengan DSS, tetapi GDSS mencari solusi lewat pengumpulan
pengetahuan dalam satu kelompok, bukan per individu. Biasanya berbentuk
kuesioner, konsultasi, dan skenario. Contohnya adalah e-government.
j. Executive Support System (ESS)
Sistem ini membantu manajer dalam berinteraksi dengan lingkungan
perusahaan dengan berpegang pada grafik dan pendukung komunikasi lainnya.
5. 2. Sistem Informasi Eksekutif
Sistem informasi eksekutif berarti merupakan sebuah sistem informasi yang
dikembangkan dan juga diimplementasikan untuk memberikan kemudahan arus
informasi suatu organisasi atau perusahaan kepada mereka yang berada pada level
eksekutif. Sistem informasi yang ditujukan kepada level eksekutif dari suatu
organisasi atau perusahaan banyak berisi mengenai:
Kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau organisasi dalam jangka
waktu tertentu
Kinerja dari level manajerial, atau jabatan yang langsung berada di bawah
level eksekutif
Kondisi kestabilan keuangan dan juga finansial dari sebuah perusahaan
ataupun organisasi
Lingkungan kerja dan juga budaya organisasi yang timbul pada perusahaan
atau organisasi tersebut
Nilai perusahaan atau organisasi di dalam bursa saham
Contoh penerapan sistem informasi eksekutif adalah sebagai berikut:
a. Sistem Informasi Eksekutif (EIS)
Merupakan suatu bagian yang menyediakan informasi bagi eksekuif mengnai
kinerja keseluruhan perusahaan. Dalam membangun EIS para eksekutif
menggunakan beberapa knsep dasar yang bertujuan memungkinkan para
eksekutif dapat memantau seberapa baiknya knerja perusahaan dalam
mencapai tujuannya.
EIS didefinisikan sebagai Sistem terkomputerisasi yang memberi eksekutif
akses yang mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan dengan
faktor keberhasilan kebutuhannya.
Kebanyakan EIS menunjukkan:
1. Sesuaikan dengan pemakai eksekutif perorangan
2. Mengekstraksi, menyaring, meringkas dan menangkap data yang penting
3. Memberikan akses status online, analisa trend, pelaporan kekecualian
dan drill down (yaitu memungkinkan pemakai untuk mengakses
kerincian atau data yang mendukung yang berada di bawah data yang
teringkas)
4. Mengakses dan memadukan jangkauan data internal dan eksternal yang
bersifat luas
5. Bersifat user-friendly dang menggunakannya hanya dibutuhkan
ketrampilan yang sedikit tanpa pelatihan
6. Digunakan secara langsung oleh eksekutif tanpa intermediary (perantara)
7. Menampilkan informasi grafik, tabuler dan/atau tekstual
b. Sistem Penunjang Eksekutif (ESS)
ESS biasanya mengacu pada sistem yang memiliki set kemampuan yang lebih
dari EIS. EIS mempunyai konotasi yang memberikan informasi, sedangkan
6. istilah ESS berkonotasi memberikan kemampuan dukungan yang lain selain
memberikn informasi.
Selain kemampuan yang ada pada EIS, dalam ESS mempunyai kemampuan
tambahan diantaranya:
1. Memberikan dukungan kepada komunikasi elektronik (mis:Email,
computer conferencing, dan word proccesing)
2. Mempunyai kemampuan analisa data
3. Mempunyai alat pengorganisasian
Kemampuan tambahan tersebut biasanya berada sebagai pilihan atau option
pada menu utama. EIS timbul akibat adanya kegagalan dalam memberikan
dukungan komputer terhadap eksekutif. Hal tsb disebabkan antara lain:
1. Para eksekutif yang tidak mengikuti perkembangan komputer, sehingga
kesulitan dalam menggunakan komputer.
2. Senior eksekutif yang mempunyai waktu yang padat, sehigga tidak mau
menggunakan sistem yang memerlukan pelatihan terlebih dahulu.
3. Kesulitan dalam memahami sifat yang menginginkan sistem yang
digunakan harus lebih responsif dari pada manusia atau personel
staffnya.
Dari beberapa hal tersebut di atas, maka EIS sebaiknya:
1. Dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi eksekutif senior
2. Harus dibuat/dikembangkan oleh personil yang mempunyai ketrampilan
bisnis maupun teknis
3. Harus mudah digunakan, sehingga bisa dianggap bersifat intuitif (mudah
dimengerti)
3. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi atau SIA merupakan salah satu
pengimplementasian dari sistem informasi manajemen, yang berhubungan dengan
kegiatan akuntansi dan juga penghitungan dari sebuah perusahaan ataupun organisasi.
Dengan adanya sistem informasi akuntasi yang diimplementasikan dengan baik dan
juga benar, maka sistem informasi akuntasi ini dapat membantu para akuntan di
sebuah perusahaan atau organisasi dalam melakukan:
Proses audit dari kondisi keuangan perusahaan
Menampilkan data-data pembelanjaan, pembelian, dan segala bentuk
keuangan yang dilakukan dan dilalui oleh sebuah perusahaan
Membantu mempercepat proses penghitungan akuntansi keuangan
Menentukan keuntungan dan juga kerugian dari sebuah perusahaan
Memperjelas informasi penting mengenai jumlah dana yang harus dihtung
dengan melakukan proses akuntansi
Merapihkan catatan keuangan dari sebuah perusahaan atau organisasi
Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan perusahaan, terutama
pada level akuntansi keuangan perusahaan
7. Menyediakan proses transaksi keuangan dan keternagan akuntansi rutin dari
sebuah perusahaan
Contoh penerapan sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:
a. System pemrosesan transaksi (transaction processing type-TPS)
System yang mendukung operasi bisnis harian melaui berbagai dokumen serta
pesan untuk para pengguna diseluruh perusahaan.
b. System buku besar/pelaporan keuangan (general ledger/financial
reporting system-GL/FRS)
System yang menghasilkan laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca,
arus kas, pengembaliam pajak, serta berbagai laporan lainnya yang disyaratkan
oleh hokum.
c. System pelaporan manajemen (manajemen reporting system- MRS)
System yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan
keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan
pertanggungjawaban. Tiap subsistem ini akan dijelaskan kemudian.
4. Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi keuangan sendiri merupakan suatu implementasi dari sebuah
sistem informasi yang berisi segala data transaksi keuangan dari sebuah perusahaan,
yang nantinya bisa terintegrasi pula dengan sistem informasi akuntansi.
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa sistem informasi keuangan penting untuk
diimplementasikan, dan juga beberapa manfaat dari sistem informasi keuangan:
Sistem informasi keuangan membantu mencatat segala bentuk transaski yang
dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu tertentu,
misalnya pada periode satu tahun
Sistem informasi keungan dapat diintegrasikan dengan sistem informasi
akuntansi, untuk membantu mempermudah para akuntan dalam melakukan
penghitungan mengenai neraca keuangan suatu perusahaan
Dengan adanya sistem informasi keuangan, para pegawai yang berada pada
bagian keuangan bisa melakukan kroscek mengenai transaksi jual beli yang
sudah prnah dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Membantu mempermudah pekerjaan auditor dalam menganalisa keuangan
suatu perusahaan
Mempercepat proses pencatatan dan juga pemanggilan kembali informasi
mengenai transasksi jual beli yang sudah pernah dilakukan
Membantu penghitungan pajak dari suatu perusahaan
Melakukan monitoring terhadap karyawan yang sering melakukan
peminjaman
8. Memonitoring mengenai potongan gaji dan juga pemberian bonus dan
tunjangan karyawan
Dapat terintegrasi dengan sistem informasi sumber daya manusia, terutama
dalam hal payroll, yang menyangkut pemberian gaji dan juga tunjangan
karyawan
Contoh penerapan sistem informasi keuangan adalah sebagai berikut:
a. Subsistem Input Keuangan :
1. Sistem Informasi Akuntansi, menyediakan data input bagi aplikasi
keuangan
2. Subsistem Audit Internal, membantu SIA dalam menyediakan data dan
informasi internal dengan penelitian khusus yang dilakukan auditor
terkenal.
3. Subsistem Intelejen Keuangan, mengumpulkan informasi dari elemen –
elemen lingkungan yang mempengaruhi arus uang masyarakat keuangan,
pemegang saham dan pemilik serta pemerintah.
b. Subsistem Output Keuangan :
1. Sistem Peramalan, melakukan peramalan jangka panjang 5- 10 tahun
kedepan untuk menyediakan dasar bagi perencanaan dasar bagi
perencanaan strategis.
2. Subsistem Manajemen Dana. Berkaitan dengan arus uang melalui
perusahaan.
3. Pengendalian, Menyiapkan anggaran operasi tahunan dan kemudian
menyediakan informasi umpan balik kepada manajer sehingga mereka
dapat memantau biaya actual dibandingkan dengan anggaran.
5. Sistem Informasi Manufaktur
Bagi perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan juga produksi,
terutama produksi barang, maka sistem informasi manufaktur merupakan salah satu
jenis sistem informasi yang wajib dimilki. Sistem informasi manufaktur kebanyakan
digunakan dan juga diimplementasikan pada bagian produksi suatu perusahaan, yang
bergerak di bidang produksi.
Fungsi dari implementasi sistem informasi manufaktur:
Pada dasarnya, sistem informasi manufaktur memilki banyak sekali fungsi,
seperti:
Mencatat total produksi yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan
Mencatat barang-barang produksi yang tidak lolos dari quality control
Mencatat hasil produk yang berhasil dilempar ke pasaran
Mencatat produk yang berhasil diekspor ke mancanegara
Mencatat biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk setiap sesi produksi
9. Melakukan analisa terhadap kebutuhan bahan pokok dan sumber daya manusia
di dalam proses produksi
Memberikan informasi mengenai kegiatan proses produksi yang sedang
berlangsung
Membantu bagian produksi untuk menganalisa produk-produk apa saja yang
harus dikembangkan, dihentikan ataupn diperbanyak produksinya
Membantu analisa kelebihan dan kekurangan dari sebuah produk hasil
produksi perusahaan tersebut
Memberikan informasi kepada bagian RnD (Research and Development)
dalam membantu mengenmbankan produk – produk baru yang harus
diproduksi
Contoh penerapan sistem informasi manufaktur adalah sebagai berikut:
a. Model Fisik
Adalah penggambaran tiga dimensi dari kesatuannya. Dalam beberapa hal,
model ini berukuran lebih kecil dari pada objek yang diwakilinya. Sebagai
contoh adalah mainan anak-anak, seperti boneka dan pesawat terbang mainan,
dan prototype rancangan yang digunakan oleh perancang mobil
b. Model Naratif
Adalah sebuah jenis model yang digunakan manajer tiap hari, yang dianggap
sebagai model. Model Naratif menjelaskan entity (kesatuan)-nya dengan kata
lisan atau tertulis. Pendengar atau pembaca dapat memahami entity dari narasi
tersebut. Semua komunikasi lisan dan tertulis adalah model naratif, sehingga
menjadikannya jenis yang paling populer. Dalam bisnis, informasi tertulis dari
komputer dan informasi lisan dari sistem komunikasi informal merupakan
contoh dari model naratif ini.
c. Model Grafis
Model grafis mewakili entity-nya dengan abstraksi garis, symbol dan bentuk.
Seringkali disertai dengan penjelasan naratif. Model grafis digunakan dalam
bisnis untuk menyampaikan informasi. Banyak laporan tahunan mengenai
pemegang saham perusahaan terdiri dari grafik berwarna untuk menyampaikan
kondisi keuangan perusahaan. Grafik juga digunakan untuk menyampaikan
informasi kepada manajer.
d. Model Matematis
Model Matematis digunakan dalam pembuatan model bisnis, segala rumus
matematika atau persamaan adalah model matematis. Banyak model
matematis yang digunakan oleh manajer bisnis bersifat lebih kompleks dari
pada yang digunakan dalam pelajaran matematika di perguruan tinggi.
10. 6. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Jenis sistem informasi yang berikutnya adalah sistem informasi sumber daya
manusia alias SDM. Sesuai dengan namanya, biasanya sistem informasi ini
berhubungan dengan bagian personalia, atau HR dari suatu perusahaan dan juga
organisasi. Sistem informasi SDM ini memiliki banyak sekali data dan juga informasi,
mengenai:
Data diri dari karyawan yang dimilki oleh perusahaan
Total gaji pokok, tunjangan, bonus dan informasi keuangan lainnya yang
dimilki oleh karyawan
Jabatan dan masa kerja dari karyawan
Manfaat Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia tentu saja memilki banyak sekali
manfaat, terutama bagi bagian personalia dan juga HR. Berikut ini adalah
beberapa manfaat dari sistem informasi sumber daya manusia:
Membantu bagian personalia dalam melakukan analisis mengenai gaji pokok
dari seorang karyawan
Memberikan informasi mengenai kinerja yang dimiliki oleh setiap karyawan
Membantu bagian personalia dalam menganalisis bonus, potongan gaji, serta
pemutasian dan kenaikan jabatan dari karyawan
Melakukan update data dari seluruh karyawan yang dimilkik oleh perusahaan
tersebut
Sebagai acuan data dalam melakukan proses rekrutmen karyawan baru.
Contoh penerapan sistem informasi sumber daya manusia adalah sebagai berikut:
a. Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring).
SDM membantu menerima pegawai baru ke dalam perusahaan. SDM selalu
mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang
mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk
menentukan kebijakan yang sesuai.
b. Pendidikan dan Pelatihan Selama periode kepegawaian seseorang.
SDM dapat mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang
diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.
c. Manajemen Data
Proses pengelolaan data sehingga dapat digunakan sebagai sumber
(informasi/analisis) yang dapat dipercaya untuk perorangan/ umum,
7. Sistem Informasi Pemasaran
Jenis sistem informasi berikutnya yang banyak diimplementasikan adalah jenis
sistem informasi pemasaran. Jenis sistem informasi ini sangat penting terutama bagi
bagian pemasaran suatu perusahaan. Sistem informasi pemasaran akan membantu
11. mencatat dan juga memberkan informasi penting mengenai penjualan yang telah
dilakkan oleh sebuah perusahaan. Yang meliputi:
Jumlah produk yang sudah terjual
Produk yang laris dan banyak dipesan
Produk yang jarang diminati oleh pasar
Metode pemasaran yang tepat untuk menjual dan memasarkan suatu produk
Respon pasar terhadap produk yang diluncurkan
Sistem informasi pemasaran ini pada dasarnya dapat membantu usernya untuk:
- Melakukan analisa terhadap pasar (analisis pasar)
- Membantu bagian riset dan pengembangan untuk menganalisa produk-produk
dari perusahaan tersebut
Contoh penerapan sistem informasi pemasaran adalah sebagai berikut:
a. Komponen Input Pemasaran
Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan
transaksi pemasaran perusahaan. Subsistem intelejen pemasaran
mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan
operasi pemasaran. Subsistem peneliti pemasaran menlakukan penelitian
khusus mengenai operasi pemasaran.
b. Komponen Model Pemasaran
Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang
sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang
merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran
banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi,
strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi
fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama,penunjukan salesman, penentuan
rute pengiriman yang paling optimal, pemilihan media iklan yang paling
efektifdan untuk persetujuan kredit.
c. Komponen Basis Data Pemasaran
Data yang digunakan oleh Subsistem out put berasal dari data base.
Beberapa data dalam data base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi
banyak Yang berbagi dengan area fungsional lain.
d. Komponen Output Pemasaran
Tiap Subsistem out put menyediakan informasi tentang Subsistem itu
sebagai bagian dari bauran Subsistem produk menyediakan informasi tentang
produk perusahaan. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang
kegiatan periklana perusahaan dan penjualan langsung. Subsistem harga
membantu manajer untuk membuat keputusan harga
12. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya kumpulan sistem informasi
dalam suatu perusahaan, akan dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan-
keputusan bisnis yang akan berpengaruh terhadap going concern suatu perusahaan, juga akan
dapat memberikan keyakinan kepada manajemen dalam pengambilan keputusan penting,
serta sistem informasi tersebut dapat memberikan masukan kepada manajemen dalam
mengevaluasi kinerja perusahaan.
Sumber :
1. http://dosenit.com/kuliah-it/sistem-informasi/jenis-jenis-sistem-informasi
2. http://www.kembar.pro/2016/01/pengertian-fungsi-dan-contoh-sistem-informasi-
manajemen.html
3. https://milamashuri.wordpress.com/2015/04/05/sistem-informasi-eksekutif/
4. https://nadyagusnitas.wordpress.com/2014/10/13/sistem-informasi-akuntansi-dan-
contoh-penerapannya-dalam-perusahaan-kecil/
5. https://mutiarakharisma.wordpress.com/sistem-informasi-keuangan-financial-
information-system/
6. http://rhinoerlando.blogspot.co.id/2015/11/sistem-informasi-manufaktur.html
7. http://www.kompasiana.com/sultoniachmad/sistem-informasi-sumber-daya-
manusia_5529a518f17e610b13d623e4
8. http://sisteminformasipemasaransak.blogspot.co.id/2015/10/makalahsistem-informasi-
manajemen.html