SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  6
MEMBANGUN PETANI INDONESIA YANG MODERN DAN PROFESIONAL :

                           PELUANG DAN TANTANGAN



                                   Oleh : Hikmatullah



       Indonesia adalah negara eksotis yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang

melimpah dan budaya tradisi masyarakat yang menghormati alam. Tidak heran kalau para

pendahulu kita memproklamirkan negeri ini sebagai negara agraris dan menjadikan lahan

pertanian sebagai tulang punggung kehidupan masyarakatnya. Sejak berabad-abad yang

lalu, sebagian besar masyarakat kita telah menggantungkan hidupnya pada lahan

pertanian dan menjadikan petani sebagai profesi turun temurun. Hingga saat ini para

petani inilah yang berjasa besar dalam memasok kebutuhan pangan kita sehari-hari dan

menjauhkan kita dari kelaparan. Hal ini sejalan dengan tujuan terbesar dari praksis

pertanian yaitu untuk keberlanjutan alam semesta. Pemenuhan pangan adalah bagian

intrinsik dalam keberlanjutan alam semesta itu sendiri.

       Namun jasa para petani yang sangat besar ini seolah berbanding terbalik dengan

realitas kehidupannya sehari-hari. Sebagian besar dari mereka masih hidup di bawah garis

kemiskinan dan belum sejahtera. Kondisi ini diperparah dengan sulitnya mengakses

permodalan, seringnya gagal panen karena lahannya terserang hama dan ketidakpastian

iklim serta jatuhnya harga komoditas pertanian di pasar. Selain itu pola pikir sebagian

besar petani kita yang cenderung statis dan sulit berubah menyebabkan keberadaan

mereka sebagai mitra penyuluh semakin sulit diharapkan yang pada ujungnya makin

memperparah posisi mereka. Sehingga wajar saja kalau sebagian masyarakat kita masih




                                            1
menganggap petani sebagai pekerja kotor, jauh dari kota, kelompok ekonomi lemah dan

tidak memiliki masa depan cerah.

        Keadaan ini seharusnya tidak perlu terjadi, Indonesia adalah salah satu negara

Mega Biodiversity (kekayaan akan keanekaragaman hayati ekosistem, sumberdaya

genetika, dan spesies yang sangat berlimpah), dan memiliki sekitar 60% dari dua juta

spesies tumbuhan di dunia. Sangat disayangkan kalau kekayaan alam yang sangat

melimpah ini menjadi sia-sia karena kita sendiri tidak mampu mengolahnya.

        Kini sudah saatnya dibentuk sebuah grand strategy yang memuat target dan

sasaran yang menjadi kesepakatan dan acuan semua pihak di negara ini dalam

pembangunan pertanian berbasis para petani ini. Petani sebagai ujung tombak pertanian

Indonesia harus segera bermetamorfosa menjadi petani yang modern dan professional

agar dapat mengolah kekayaan alam ini secara maksimal sehingga pada akhirnya mampu

bersaing dengan negara-negara penghasil pertanian lainnya.

        Strategi utama untuk membangun petani yang modern dan profesional adalah

dengan penguatan ekonomi petani dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Program ini mutlak diperlukan agar mereka dapat diberdayakan dan bukan diperdaya oleh

pasar dan para mafia ekonomi. Menurut Muhammad Yunus1, orang-orang miskin (para

petani) itu cerdas, yang mereka butuhkan hanya akses dan lingkungan yang

memungkinkan kreativitasnya berkembang.

        Langkah pertama dalam penguatan ekonomi petani sebenarnya telah pemerintah

lakukan dengan reorientasi dari pendekatan produksi ke pendapatan petani dengan konsep
1
 Mohammad Yunus adalah tokoh pemberantas kemiskinan di Bangladesh. Ia mengembangkan konsep
kredit mikro, yaitu pengembangan pinjaman skala kecil untuk usahawan miskin yang tidak mampu
meminjam dari bank umum. Pada tahun 1983 ia mendirikan Grameen Bank bersama muridnya guna
memfasilitasi penyaluran kredit mikro pada rakyat miskin. Hingga saat ini lebih dari 250 lembaga di
hampir 100 negara mengadopsi program kredit mikro berdasarkan model Grameen Bank ini. Atas
usahanya ini, pada tahun 2006 Muhammad Yunus mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian atas
usahanya dalam pengentasan kemiskinan.




                                                2
agribisnis. Selain itu, untuk tanaman padi pemerintah juga telah menerapkan kebijakan

stabilisasi harga gabah di dalam negeri agar harga komoditas tidak jatuh. Namun untuk

menambah akselerasi penguatan ekonomi petani, program ini perlu ditambah dengan

penyediaan/perbaikan infrastruktur termasuk perbaikan sistem perbenihan/perbibitan,

penanganan pembiayaan pertanian, dan fasilitasi pemasaran hasil pertanian.

       Sementara itu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, hal yang perlu

dilakukan adalah perbaikan sistim penyuluhan dan penguatan kelembagaan petani. Dalam

hal ini, negara Australia bisa kita jadikan contoh. Australia adalah negara industri maju

berbasis pertanian. Beberapa komoditas andalan ekspor mereka diantaranya adalah Apel,

Jeruk, Gandum, Strawberry, Sapi dan Domba. Pengembangan pertanian negeri kangguru

ini sangat kuat dan ditopang dengan penelitian serta penyuluhan pertanian profesional.

Permintaan pangan dunia yang tinggi dan besarnya profit yang mereka hasilkan

menimbulkan sinergi yang baik antara para petani dan penyuluh. Atas dasar orientasi

inilah penyuluh memberikan pelayanan purna suluh (after extention service) dan

pendampingan secara prima kepada petani serta melakukan pendampingan secara utuh

tentang teknologi yang diintroduksikan sampai pada pelayanan usaha pertanian (inovasi

teknologi, informasi dan komunikasi teknologi, pembiayaan perusahaan).

       Penyuluh juga bekerja sama dengan peneliti dalam melakukan penelitian di kebun

percobaan dan membawanya ke petani dengan melakukan riset aksi (action research) di

lahan petani (on farm trial in local area). Pada setiap even introduksi inovasi teknologi

ini, para penyuluh melakukan farmers field day dan pada akhir kegiatan dilakukan open

days (open house atau temu lapangan). Para penyuluh dan peneliti bekerja sama secara

profesional dan saling menghargai dengan penuh pengertian dan prinsip kesetaraan untuk

mendorong petani agar memiliki kemampuan di pasar untuk menghasilkan profit.




                                           3
Prinsip ini bisa kita adopsi dalam menyusun strategi penyuluhan yang purna suluh

terhadap petani Indonesia. Tenaga penyuluh yang andal dan profesional mutlak

diperlukan guna menambah akselerasi pembangunan pertanian di Indonesia. Untuk itu

sudah saatnya keterlibatan semua pihak dalam mendukung penyuluhan, melalui

penyelenggaraan pelatihan, komunikasi hasil penelitian, peningkatan kemampuan

penyuluh pertanian serta penyampaian informasi ke petani. Sehingga akan terwujud share

knowledge dan saling mengisi antara penyuluh dan petani dan pada akhirnya dapat

memecahkan masalah yang dihadapi petani.

       Saat ini masih diperlukan upaya yang sistematis dalam membangun penyuluh

yang andal dan sasarannya tidak hanya pada penyuluhan yang berstatus pegawai negeri

sipil. Namun, bisa juga pada penyuluh swakarsa dari kalangan petani sendiri atau LSM

dan swasta yang peduli pada pembangunan pertanian. Keterlibatan berbagai pihak ini

tentu akan dapat memberikan input yang beragam pada petani sehingga diharapkan

mendapat hasil pertanian yang lebih baik. Selain itu penguatan lembaga petani berbasis

komunitas perlu dikembangkan supaya sikap kolektivisme mereka terbangun dan dapat

memperluas jaringan antar sesama petani.

       Dengan pola pendampingan yang handal, petani diharapkan mampu melakukan

analisa usaha dengan baik dan mampu memanfaatkan jaringan teknologi modern seperti

internet untuk mengetahui perubahan harga, komoditas unggulan, perubahan cuaca,

metodologi dan pola bertani yang baru. Kondisi ini pada akhirnya dapat melahirkan

sosok-sosok petani Indonesia yang modern dan profesional.

       Petani yang telah berhasil memperlihatkan diri sebagai petani modern yang

profesional akan lebih mampu mengolah sumber daya alam secara optimal.

Meningkatnya pendapatan dan pengetahuan petani akan berdampak pula pada




                                           4
peningkatan gairah produksi pertanian nasional. Kondisi ini tentu akan berpengaruh besar

pada pasar domestik kita yang saat ini masih tergantung pada produk pertanian impor.

Ketergantungan pada pertanian produk asing pun dapat kita kurangi secara bertahap dan

dalam jangka waktu tertentu kita dapat menargetkan untuk swasembada. Pada gilirannya

Petani yang modern dan profesional juga akan lebih siap dalam menghadapi tantangan

persaingan pasar global.

        Perlu kita ingat bahwa dulu pertanian kita pernah mengalami sejarah kelam yaitu

dengan diberlakukannya sistem Tanam Paksa (Cultuur Stelsel)2 oleh pemerintah Hindia

Belanda pada tahun 1830 hingga 1870. Sistem yang sangat menyengsarakan para petani

kita ini telah memberikan sumbangan besar bagi modal kerajaan Belanda dengan total

saldo keuntungan sebesar 823 juta gulden dan mengubah kas mereka yang semula defisit

menjadi surplus.


        Dari peristiwa tanam paksa ini kita dapat memetik pelajaran bagaimana tanah

subur negeri ini telah mampu membangun sebuah peradaban penjajah yang hampir

bangkrut dan mentransformasikannya menjadi negara industri dan perdagangan yang

kokoh dan kuat. Kita harus yakin bahwa dengan lahirnya sosok-sosok petani modern dan

professional dapat mendorong pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan

dapat mentransformasikan negeri ini menjadi negara industri maju berbasis pertanian.


2
 Tanam paksa atau cultuur stelsel adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal
Johannes van den Bosch yang mewajibkan setiap desa harus menyisihkan sebagian tanahnya (20%)
untuk ditanami komoditi ekspor khususnya kopi, tebu, nila. Hasil tanaman ini akan dijual kepada
pemerintah kolonial dengan harga yang sudah dipastikan dan hasil panen diserahkan kepada pemerintah
kolonial. Penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus bekerja 75 hari dalam setahun (20%) pada
kebun-kebun milik pemerintah yang menjadi semacam pajak. Tujuan utamanya adalah mengisi kas
pemerintahan jajahan yang kosong serta menutup defisit anggaran pemerintah kerajaan Belanda. Pada
perkembangan selanjutnya lebih dari 72 persen penerimaan Kerajaan Belanda disumbang dari Hindia
Belanda.




                                                5
Petani memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan Indonesia secara

keseluruhan. Pasokan pangan yang aman memungkinkan masyarakat dapat bekerja lebih

baik, para siswa dapat belajar dengan nyaman dan pemerintah dapat membangun dengan

tenang tanpa merasa khawatir mengalami goncangan pasokan dan harga pangan.

Pembangunan pertanian bangsa sudah saatnya berorientasi pada petani sehingga visi

pertanian 2020 dalam mewujudkan sektor pertanian yang tangguh, modern dan efisien

dapat terlaksana.




                                         6

Contenu connexe

Tendances

Masalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di IndonesiaMasalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di Indonesia
Heri Saputra
 
Makalah sistem Ekonomi Pertanian
Makalah sistem Ekonomi PertanianMakalah sistem Ekonomi Pertanian
Makalah sistem Ekonomi Pertanian
dita wahyu
 
Pembangunan pertanian di indonesia
Pembangunan pertanian di indonesiaPembangunan pertanian di indonesia
Pembangunan pertanian di indonesia
sarianputra
 
KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA
KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA
KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA
Repository Ipb
 

Tendances (20)

Webbinar pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
Webbinar   pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)Webbinar   pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
Webbinar pendidikan petani 4 mei 2020 (yuti)
 
Ekonomi pertanian
Ekonomi pertanianEkonomi pertanian
Ekonomi pertanian
 
8 peranan sektor pertanian.pptx
8 peranan sektor pertanian.pptx8 peranan sektor pertanian.pptx
8 peranan sektor pertanian.pptx
 
Project kpk pt psi
Project kpk pt psiProject kpk pt psi
Project kpk pt psi
 
konsep dasar ekonomi pertanian
konsep dasar ekonomi pertanian konsep dasar ekonomi pertanian
konsep dasar ekonomi pertanian
 
Sektor pertanian
Sektor pertanianSektor pertanian
Sektor pertanian
 
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanianPeranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
Peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian
 
BAB I.pdf
BAB I.pdfBAB I.pdf
BAB I.pdf
 
Ilmu Usahatani
Ilmu UsahataniIlmu Usahatani
Ilmu Usahatani
 
Makalah_50 Makalah mosher
Makalah_50 Makalah mosherMakalah_50 Makalah mosher
Makalah_50 Makalah mosher
 
konsep dasar ekonomi pertananian
konsep dasar ekonomi pertananian  konsep dasar ekonomi pertananian
konsep dasar ekonomi pertananian
 
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
Konsep Pembangunan Pertanian ( WJS - Universitas Jambi )
 
Masalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di IndonesiaMasalah Perkebunan di Indonesia
Masalah Perkebunan di Indonesia
 
Buku ekonomi pertanian
Buku ekonomi pertanianBuku ekonomi pertanian
Buku ekonomi pertanian
 
Makalah sistem Ekonomi Pertanian
Makalah sistem Ekonomi PertanianMakalah sistem Ekonomi Pertanian
Makalah sistem Ekonomi Pertanian
 
Pembangunan pertanian di indonesia
Pembangunan pertanian di indonesiaPembangunan pertanian di indonesia
Pembangunan pertanian di indonesia
 
KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA
KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA
KELEMBANGAN PETANI : PERAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITASNYA
 
Revisi draft 1
Revisi draft 1Revisi draft 1
Revisi draft 1
 
Pembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesiaPembangunan pertanian indonesia
Pembangunan pertanian indonesia
 
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinyaPermasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
 

Similaire à Petani Indonesia Yang Modern Dan Profesional

Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
ghaibgp
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
ghaibgp
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma Wijaya
 
Evaluating Algebraic Expressions Quiz Presentation in Cream Green Yellow Nost...
Evaluating Algebraic Expressions Quiz Presentation in Cream Green Yellow Nost...Evaluating Algebraic Expressions Quiz Presentation in Cream Green Yellow Nost...
Evaluating Algebraic Expressions Quiz Presentation in Cream Green Yellow Nost...
Yasintadevi1
 
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi MalaysiaAsia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Sharifah Nor Hadaniah
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisnis
kodok666
 

Similaire à Petani Indonesia Yang Modern Dan Profesional (20)

Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptxKelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
Kelompok Peng Ekonomi Kelompok 2.pptx
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanian
 
Peranan Sektor Pertanian
Peranan Sektor PertanianPeranan Sektor Pertanian
Peranan Sektor Pertanian
 
Peran sektor Pertanian
Peran sektor PertanianPeran sektor Pertanian
Peran sektor Pertanian
 
Makalah agribisnis hilir
Makalah agribisnis hilirMakalah agribisnis hilir
Makalah agribisnis hilir
 
Makalah agribisnis hilir
Makalah agribisnis hilirMakalah agribisnis hilir
Makalah agribisnis hilir
 
Makalah agribisnis hilir
Makalah agribisnis hilirMakalah agribisnis hilir
Makalah agribisnis hilir
 
Makalah agribisnis hilir
Makalah agribisnis hilirMakalah agribisnis hilir
Makalah agribisnis hilir
 
Sustainable Agriculture Project Proposal XL by Slidesgo.pptx
Sustainable Agriculture Project Proposal XL by Slidesgo.pptxSustainable Agriculture Project Proposal XL by Slidesgo.pptx
Sustainable Agriculture Project Proposal XL by Slidesgo.pptx
 
Strategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesiaStrategi kemandirian pangan indonesia
Strategi kemandirian pangan indonesia
 
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahantantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
tantangan dan peluang bisnis tanaman buah - buahan
 
(8)peranan sektor pertanian
(8)peranan sektor pertanian(8)peranan sektor pertanian
(8)peranan sektor pertanian
 
1. agroindustri peluang dan kendala
1. agroindustri peluang dan kendala1. agroindustri peluang dan kendala
1. agroindustri peluang dan kendala
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
 
Kkn lap 2015
Kkn lap 2015Kkn lap 2015
Kkn lap 2015
 
Evaluating Algebraic Expressions Quiz Presentation in Cream Green Yellow Nost...
Evaluating Algebraic Expressions Quiz Presentation in Cream Green Yellow Nost...Evaluating Algebraic Expressions Quiz Presentation in Cream Green Yellow Nost...
Evaluating Algebraic Expressions Quiz Presentation in Cream Green Yellow Nost...
 
Peran sektor pertanian
Peran sektor pertanianPeran sektor pertanian
Peran sektor pertanian
 
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi MalaysiaAsia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
Asia Tenggara Dalam Transformasi : contoh pertanian padi Malaysia
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisnis
 

Petani Indonesia Yang Modern Dan Profesional

  • 1. MEMBANGUN PETANI INDONESIA YANG MODERN DAN PROFESIONAL : PELUANG DAN TANTANGAN Oleh : Hikmatullah Indonesia adalah negara eksotis yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan budaya tradisi masyarakat yang menghormati alam. Tidak heran kalau para pendahulu kita memproklamirkan negeri ini sebagai negara agraris dan menjadikan lahan pertanian sebagai tulang punggung kehidupan masyarakatnya. Sejak berabad-abad yang lalu, sebagian besar masyarakat kita telah menggantungkan hidupnya pada lahan pertanian dan menjadikan petani sebagai profesi turun temurun. Hingga saat ini para petani inilah yang berjasa besar dalam memasok kebutuhan pangan kita sehari-hari dan menjauhkan kita dari kelaparan. Hal ini sejalan dengan tujuan terbesar dari praksis pertanian yaitu untuk keberlanjutan alam semesta. Pemenuhan pangan adalah bagian intrinsik dalam keberlanjutan alam semesta itu sendiri. Namun jasa para petani yang sangat besar ini seolah berbanding terbalik dengan realitas kehidupannya sehari-hari. Sebagian besar dari mereka masih hidup di bawah garis kemiskinan dan belum sejahtera. Kondisi ini diperparah dengan sulitnya mengakses permodalan, seringnya gagal panen karena lahannya terserang hama dan ketidakpastian iklim serta jatuhnya harga komoditas pertanian di pasar. Selain itu pola pikir sebagian besar petani kita yang cenderung statis dan sulit berubah menyebabkan keberadaan mereka sebagai mitra penyuluh semakin sulit diharapkan yang pada ujungnya makin memperparah posisi mereka. Sehingga wajar saja kalau sebagian masyarakat kita masih 1
  • 2. menganggap petani sebagai pekerja kotor, jauh dari kota, kelompok ekonomi lemah dan tidak memiliki masa depan cerah. Keadaan ini seharusnya tidak perlu terjadi, Indonesia adalah salah satu negara Mega Biodiversity (kekayaan akan keanekaragaman hayati ekosistem, sumberdaya genetika, dan spesies yang sangat berlimpah), dan memiliki sekitar 60% dari dua juta spesies tumbuhan di dunia. Sangat disayangkan kalau kekayaan alam yang sangat melimpah ini menjadi sia-sia karena kita sendiri tidak mampu mengolahnya. Kini sudah saatnya dibentuk sebuah grand strategy yang memuat target dan sasaran yang menjadi kesepakatan dan acuan semua pihak di negara ini dalam pembangunan pertanian berbasis para petani ini. Petani sebagai ujung tombak pertanian Indonesia harus segera bermetamorfosa menjadi petani yang modern dan professional agar dapat mengolah kekayaan alam ini secara maksimal sehingga pada akhirnya mampu bersaing dengan negara-negara penghasil pertanian lainnya. Strategi utama untuk membangun petani yang modern dan profesional adalah dengan penguatan ekonomi petani dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Program ini mutlak diperlukan agar mereka dapat diberdayakan dan bukan diperdaya oleh pasar dan para mafia ekonomi. Menurut Muhammad Yunus1, orang-orang miskin (para petani) itu cerdas, yang mereka butuhkan hanya akses dan lingkungan yang memungkinkan kreativitasnya berkembang. Langkah pertama dalam penguatan ekonomi petani sebenarnya telah pemerintah lakukan dengan reorientasi dari pendekatan produksi ke pendapatan petani dengan konsep 1 Mohammad Yunus adalah tokoh pemberantas kemiskinan di Bangladesh. Ia mengembangkan konsep kredit mikro, yaitu pengembangan pinjaman skala kecil untuk usahawan miskin yang tidak mampu meminjam dari bank umum. Pada tahun 1983 ia mendirikan Grameen Bank bersama muridnya guna memfasilitasi penyaluran kredit mikro pada rakyat miskin. Hingga saat ini lebih dari 250 lembaga di hampir 100 negara mengadopsi program kredit mikro berdasarkan model Grameen Bank ini. Atas usahanya ini, pada tahun 2006 Muhammad Yunus mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian atas usahanya dalam pengentasan kemiskinan. 2
  • 3. agribisnis. Selain itu, untuk tanaman padi pemerintah juga telah menerapkan kebijakan stabilisasi harga gabah di dalam negeri agar harga komoditas tidak jatuh. Namun untuk menambah akselerasi penguatan ekonomi petani, program ini perlu ditambah dengan penyediaan/perbaikan infrastruktur termasuk perbaikan sistem perbenihan/perbibitan, penanganan pembiayaan pertanian, dan fasilitasi pemasaran hasil pertanian. Sementara itu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, hal yang perlu dilakukan adalah perbaikan sistim penyuluhan dan penguatan kelembagaan petani. Dalam hal ini, negara Australia bisa kita jadikan contoh. Australia adalah negara industri maju berbasis pertanian. Beberapa komoditas andalan ekspor mereka diantaranya adalah Apel, Jeruk, Gandum, Strawberry, Sapi dan Domba. Pengembangan pertanian negeri kangguru ini sangat kuat dan ditopang dengan penelitian serta penyuluhan pertanian profesional. Permintaan pangan dunia yang tinggi dan besarnya profit yang mereka hasilkan menimbulkan sinergi yang baik antara para petani dan penyuluh. Atas dasar orientasi inilah penyuluh memberikan pelayanan purna suluh (after extention service) dan pendampingan secara prima kepada petani serta melakukan pendampingan secara utuh tentang teknologi yang diintroduksikan sampai pada pelayanan usaha pertanian (inovasi teknologi, informasi dan komunikasi teknologi, pembiayaan perusahaan). Penyuluh juga bekerja sama dengan peneliti dalam melakukan penelitian di kebun percobaan dan membawanya ke petani dengan melakukan riset aksi (action research) di lahan petani (on farm trial in local area). Pada setiap even introduksi inovasi teknologi ini, para penyuluh melakukan farmers field day dan pada akhir kegiatan dilakukan open days (open house atau temu lapangan). Para penyuluh dan peneliti bekerja sama secara profesional dan saling menghargai dengan penuh pengertian dan prinsip kesetaraan untuk mendorong petani agar memiliki kemampuan di pasar untuk menghasilkan profit. 3
  • 4. Prinsip ini bisa kita adopsi dalam menyusun strategi penyuluhan yang purna suluh terhadap petani Indonesia. Tenaga penyuluh yang andal dan profesional mutlak diperlukan guna menambah akselerasi pembangunan pertanian di Indonesia. Untuk itu sudah saatnya keterlibatan semua pihak dalam mendukung penyuluhan, melalui penyelenggaraan pelatihan, komunikasi hasil penelitian, peningkatan kemampuan penyuluh pertanian serta penyampaian informasi ke petani. Sehingga akan terwujud share knowledge dan saling mengisi antara penyuluh dan petani dan pada akhirnya dapat memecahkan masalah yang dihadapi petani. Saat ini masih diperlukan upaya yang sistematis dalam membangun penyuluh yang andal dan sasarannya tidak hanya pada penyuluhan yang berstatus pegawai negeri sipil. Namun, bisa juga pada penyuluh swakarsa dari kalangan petani sendiri atau LSM dan swasta yang peduli pada pembangunan pertanian. Keterlibatan berbagai pihak ini tentu akan dapat memberikan input yang beragam pada petani sehingga diharapkan mendapat hasil pertanian yang lebih baik. Selain itu penguatan lembaga petani berbasis komunitas perlu dikembangkan supaya sikap kolektivisme mereka terbangun dan dapat memperluas jaringan antar sesama petani. Dengan pola pendampingan yang handal, petani diharapkan mampu melakukan analisa usaha dengan baik dan mampu memanfaatkan jaringan teknologi modern seperti internet untuk mengetahui perubahan harga, komoditas unggulan, perubahan cuaca, metodologi dan pola bertani yang baru. Kondisi ini pada akhirnya dapat melahirkan sosok-sosok petani Indonesia yang modern dan profesional. Petani yang telah berhasil memperlihatkan diri sebagai petani modern yang profesional akan lebih mampu mengolah sumber daya alam secara optimal. Meningkatnya pendapatan dan pengetahuan petani akan berdampak pula pada 4
  • 5. peningkatan gairah produksi pertanian nasional. Kondisi ini tentu akan berpengaruh besar pada pasar domestik kita yang saat ini masih tergantung pada produk pertanian impor. Ketergantungan pada pertanian produk asing pun dapat kita kurangi secara bertahap dan dalam jangka waktu tertentu kita dapat menargetkan untuk swasembada. Pada gilirannya Petani yang modern dan profesional juga akan lebih siap dalam menghadapi tantangan persaingan pasar global. Perlu kita ingat bahwa dulu pertanian kita pernah mengalami sejarah kelam yaitu dengan diberlakukannya sistem Tanam Paksa (Cultuur Stelsel)2 oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1830 hingga 1870. Sistem yang sangat menyengsarakan para petani kita ini telah memberikan sumbangan besar bagi modal kerajaan Belanda dengan total saldo keuntungan sebesar 823 juta gulden dan mengubah kas mereka yang semula defisit menjadi surplus. Dari peristiwa tanam paksa ini kita dapat memetik pelajaran bagaimana tanah subur negeri ini telah mampu membangun sebuah peradaban penjajah yang hampir bangkrut dan mentransformasikannya menjadi negara industri dan perdagangan yang kokoh dan kuat. Kita harus yakin bahwa dengan lahirnya sosok-sosok petani modern dan professional dapat mendorong pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan dapat mentransformasikan negeri ini menjadi negara industri maju berbasis pertanian. 2 Tanam paksa atau cultuur stelsel adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch yang mewajibkan setiap desa harus menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor khususnya kopi, tebu, nila. Hasil tanaman ini akan dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah dipastikan dan hasil panen diserahkan kepada pemerintah kolonial. Penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus bekerja 75 hari dalam setahun (20%) pada kebun-kebun milik pemerintah yang menjadi semacam pajak. Tujuan utamanya adalah mengisi kas pemerintahan jajahan yang kosong serta menutup defisit anggaran pemerintah kerajaan Belanda. Pada perkembangan selanjutnya lebih dari 72 persen penerimaan Kerajaan Belanda disumbang dari Hindia Belanda. 5
  • 6. Petani memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan Indonesia secara keseluruhan. Pasokan pangan yang aman memungkinkan masyarakat dapat bekerja lebih baik, para siswa dapat belajar dengan nyaman dan pemerintah dapat membangun dengan tenang tanpa merasa khawatir mengalami goncangan pasokan dan harga pangan. Pembangunan pertanian bangsa sudah saatnya berorientasi pada petani sehingga visi pertanian 2020 dalam mewujudkan sektor pertanian yang tangguh, modern dan efisien dapat terlaksana. 6