2. • Filsafat manusia, dalam bahasa Inggris disebut
philosophy of man, merupakan bagian dari filsafat yang
berupaya menelisik eksistensi seorang manusia. Filsafat
manusia berupaya melukiskan siapa sebenarnya
makhluk yang kita sebut sebagai manusia itu srcara total.
Filsafat manusia juga disebut dengan antropologi
filosofis. Pada intinya filsafat manusia adalah ilmu filsafat
yang membahas tentang manusia yang mencakup
seluruh dimensinya. yaitu, membahas tentang fisik
manusia, mental manusia, nilai, makna, tujuan hidup dan
segala hal yang berhubungan dengan eksistenai hidup
seorang manusia.
3. • Hakikat manusia dapat dilihat dari
tahapannya. Nafs, keakuan, diri,
ego. Dimana pada tahapbini semua
unsur membentuk kesatuan diri
yang aktual, kekinian dan dinamik
yang beradaa dalam perbuatan dan
amalnya. Secara substansial dan
moral, manusia lebih buruk dari
pada iblis, tetapi secara konseptual
manusia lebih baik karna manusia
memiliki kemampuan kreatif
4. • Apa itu kodrat manusia? kodrat manusia adalah sifat dasar
manusia yang dibawa sejak lahir sampai meninggal dunia.
Sifat dasar inilah yang menentukan sikap dan perbuatan
manusia. Sifat dasar ini harus dikembangkan secara optimal
bila ingin menjadi manusia yang unggul. Namun jika tidak
maka manusia itu akan jatuh pada perbuatan sesat dan jahat.
• Menurut Mensius (Men Chi) ahli filsafat dari Cina, kodrat
manusia pada dasarnya itu adalah baik. seperti contoh
sebagai berikut. Jika seseorang melihat ada seorang anak
kecil sedang bermain di tepi sungai dan ketika saat bermain
anak kecil itu hampir tercebur ke sungi, maka dengan tanpa
berpikir panjang orang tersebut akan segera menghampiri dan
berusaha untuk membantu anak tersebut agar tidak tercebur
ke sungai.
5. • Malu dan segan. Rasa
malu dan segan
merupakan dasar dari
kebenaran dan
keadilan.
• Rendah hati dan
kerelaan. Perasaan
rendah hatidan kerelaan
merupakan dasar dari
kesusilaan atau
kesopanan.
• Simpati. Menurutnya
rasa simpati merupakan
dasar dari rasa
kemanusiaan.
• Setiap manusia di
dalam dirinya mampu
memahami dan
membedakan apa yang
benar dan apa yang
salah. Memahami apa
yang benar dan apa
yang salah merupakan
dasar dari
kebijaksanaan atau
6. • Dalam dialog yang menceritakan
kematian Socrates, Plato
menggambarkan sebuah potret
klasik dari warga negara yang
beradab. Pada sore hari setelah
dijatuhi hukuman mati, Socrates
berdebat dengan teman-
temannya. Para petugas penjara
membiarkan pintu penjara itu
terbuka, tetapi Socrates malah
menjelaskan mengapa ia
menolak melarika diri. Socrates
mengatakan bahwa dia sendiri
bukanlah organisme dari otot
dan tulangnya, daya refleknya,
perasaannya dan nalurinya. Ia,
Socrates, adalah pribadi yang
memerintah organisme itu.
7.
8. • PLATO
Menurut plato, martabat manusia
sebagai pribadi tidak terbatas
pada mulainya jiwa bersatu
dengan raga. Jiwa telah berada
lebih dulu sebelum jatuh kedunia
dan disatukan dengan badan
(Timaeus). maka bagi plato, yang
disebut manusia atau pribadi
adalah diri sendiri. Sedangkan
badan oleh plato dianggap
sebagai alat yang berguna alat
yang berguna ketika masih hidup
didunia ini, disamping berguna,
sekaligus juga memberati usaha
jiwa untuk mencapai
kesempurnaan, yaitu kembali
pada dunia ide
• THOMAS AQUINAS
Thomas menolak pendapat dari
plato tentang manusia diatas,
bagi thomas, yang disebut
manusia sebagai pribadi adalah “
makhluk inidifidu yang dianugrahi
kodrat rasional” (summa
theologi). yang disebut makhluk
individual, yang hidup, ialah
makhluk yang merupakan
kesatuan antara jiwa dan badan.
Maka sejauh jiwa dan badan
sudah menyatu, itu sudah
dikatakan hidup walaupun belum
dapat berdikari, haruslah disebut
sebagai pribadi yang utujh.
9. • DAFID HUME
Dadfid menyimpulkan bahwa
pribadi adalah identitas diri. Yaitu
kesaan jati diri manusia dalam
kaitannya dengan waktu. David
berpegang teguh pengetahuan
ilmiyah hanya dapat diciptakan
dengan titik tolak pengalaman
inderawi, yaitu dari penglihatan,
penciuman, perabaan, pencicipan,
dan pendengaran. Dari
penyidikannya, dia menyimpulkan
bahwa ‘pribadi’ “hanyalah suatu
untingan atau kumpulan persepsi
yang berbeda-beda, yang saling
menggantikan secara berturutan
dengan kecepatan yang luar biasa,
selalu mengalir dan bergerak”
• JOHN STUART MILL
Untuk Mill, yang disebut ‘pribadi’
adalah manusia individual yang
mempunyai kebebasan mutlak dala
m hubungannya dengan
masyarakat. Mill
mempertentangkan individu dengan
masyarakat. Bagi Mill, individu
mempunyai kedudukan yang lebih
tinggi dari masyarakat. Apa pun
alasannya individu harus
diprioritaskan di atas masyarakat.
Menjadi jelas bahwa baginya
kepentingan individu tidak pernah
boleh dikorbankan demi
kepentingan masyarakat.
10. • JOHN DEWEY
Kata ‘pribadi’ bagi John Dewey
berarti seseorang yang
bertindak sebagai wakil dari suatu
grup atau masyarakat. Seorang
individu hanya bisa disebut
pribadi kalau ia mengemban dan
menampikan nilai-nilai sosial
masyarakat tertentu. Maka ada
hubungan erat antara martabat
seseorang sebagai pribadi dan
perannya di dalam masyarakat.
Dewey menolak mentah-mentah
ide Mill yang mempertentangkan
individu dengan masyarakat.
• JOHN MACMURRAY
John Macmurray menggunakan
kata ‘pribadi’ untuk menunjuk
kepada seorang pelaku yang
konkret dan rill. Pribadi, menurut
Macmurry, pertama-tama adalah
pelaku (agent), bukannya pemikir.
Baginya “ I do” lebih penting
daripada “ I think”. Sifat khusus
manusia adalah kemampunnya
untuk bertindak, bukannya untuk
berpikir. Akal terutama merupakan
unsur pelengkap atau bagian
integral dari tindakan. Artinya fungsi
akal adalah untuk mengabdi
tindakan. Tindakan merupakan
pelaksanaan dari suatumaksud
tertentu, dan dengan tindakkannya
seseorang sekaligus masuk ke
dalam relasi dengan pelaku-pelaku
yang lain.
11. • Bila melihat secara umum, filsafat
manusia bercirikan :
• Ekstensif: dapat kita saksikan dari
luasnya jangkauan atau
menyeluruhnya objek kajian yang
di geluti oleh filsafat.
• Intensif (mendasar): filsafat adalah
kegiatan intelektual yang hendak
menggali inti hakikat (esensi), akar,
atau struktur dasar, yang
melandasi segenap kenyataan.
• Kritis: karena tujuan filsafat
manusia pada taraf akhir tidak lain
adalah untuk memahami diri sendiri
maka hal apa saja yang secara
langsung maupun tidak langsung
berhubungan dengan pemahaman
diri manusia, tidak luput dari kritik
filsafat.