SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  45
PRESENTASE
KELOMPOK 3
MK: PENGANTAR PENDIDIKAN ABK
ADITIAMALISON
MENORSENTOSA
BERNIATIBARRANGTIBOYONG
RIRRINBULU
EVANGELINARUSNIATI
Anggota kelompok 3
PENDIDIKAN ANAK TUNANETRA
MODUL 4
TUJUAN PERKULIAHAN
01
Pengertian,klasifikasi,
penyebab serta cara
pencegahan terjadinya
ketunanetraan
02
Menjelaskan
dampak
ketunanetraan
03
Menjelaskan layanan pendidikan
yang sesuai dengan kebutuhan
anak tunanetra
KB 1. Pengertian,klasifikasi, Penyebab Serta
Cara Pencegahan Terjadinya Ketunanetraan
A. A. Definisi dan Klasifikasi Tunanetra
1. 1. Definisi legal berdasarkan Peraturan Perundang Undangan
Digunakan pada profesi Medis untuk menentukan apakah seseorang
berhak memperoleh akses keuntungan tertentu seperti :
asuransi tertentu, bebas bea transportasi dan untuk
menentukan perangkat alat bantu yang sesuai dengan
kebutuhannya. Ada 2 aspek yang diukur :
a. ketajaman penglihatan (Visual actuaty)
b. medan pandang (Visual field)
Model Cara Kerja Mata
Cara yang paling umum untuk mengukur
ketajaman mata dengan Kartu Snelen yg
terdiri dari huruf huruf atau angka angka
yang tersusun berbaris berdasarkan ukuran
besarnya.
Klasifikasi ketajaman penglihatan menurut
WHO:
Mata normal : 6/6 hingga 6/18
Mata kurang awas: <6/18 hingga >3/60
Buta : <3/60
DEVENISI LEGAL
KARTU SNELLEN
By kelompo 4
Meminta pasien duduk atau
berdiri dengan jarak 5-6
meter atau 20 kaki dari
katu snellen
Meminta pasien membaca atau
menyebutkan huruf yang ada
pada kartu snellen, pembacaan
dimulai dari huruf terbesar
sampai ke huruf terkecil
Jika masih salah,berarti pada baris
tersebut ketajaman matanya
sudah menurun. Dan visus
(ketajaman mata) dibaca dibaris
terakhir pasien masih bisa
menyebutkan seluruh baris
tersebut.
Jika ada kesalah pasien dalam
membaca, mintalah pasien untuk
mengulanginya hingga 3 kali
Disetiap baris huruf, terdapat kode
angka yang menunjukkan
beberapa meter huruf sebesar itu
oleh orang bermata normal
masih bisa dibaca
Contoh visus 20/40 maka dibaca : pasien dapat
menyebutkan huruf pada kartu snellen pada
jarak 20 kaki sedangkan orang dengan mata
normal dapat menyebutkan huruf pada kartu
snellen pada jarak 40 kaki.
Langkah - langkah pemeriksaan menggunakan kartu snellen
Secara
edukasional,seseorang
dikatakan tunanetra apabila
untuk kegiatan pembelajaran
dia memerlukan alat bantu
khusus, metode khusus atau
teknik tertentu sehingga dia
dapat belajar
By kelompo 4
2. Definisi Edukasional/Fungsional
Klasifikasi Ketunanetraan
1. 1. Klasifikasi berdasarkan
waktu
a. Tunanetra sebelum dan sejak
lahir
b. Tunanetra setelah lahir dan atau
pada usia kecil
c. Tunenatra pada usia sekolah
atau pada masa remaja
d. Tunanetra pada usia dewasa
e. Tunanetra dalam usia lajut.
2. Berdasarkan kemampuan daya
penglihatan:
a. Tunanetra ringan
b. Tunanetra setengah berat.
c. Tunanetra berat.
a. Myopia
Myopia, adalah
penglihatan jarak dekat,
bayangan tidak terfokus
dan jatuh di belakang
retina.
b. Hyperopia
Hyperopia, adalah
penglihatan jarak jauh,
bayangan tidak
terfokus dan jatuh di
depan retina
3. Berdasarkan kelainan-kelainan pada mata
Astigmatisme, adalah penyimpangan atau
penglihatan kabur yang disebabkan karena
ketidak beresan pada kornea mata.
Astigmatisme
CIRI CIRI ANAK TUNANETRA
1. Fisik
Keadan fisik anak tunanetra tidak berbeda dengan anak
sebaya lainnya.Perbedaan nyata diantaranya mereka
hanya terdapat pada organ penglihatannya. Gejala
tunanetra yang dapat diamati dari segi fisik antara lain:
mata juling, sering berkedip, menyipitkan mata, kelopak
mata merah, gerakan mata tak beraturan dan cepat,
mata selalu berair dan sebagainya.
CIRI – CIRI ANAK TUNANETRA
2. perilaku
a. Beberapa gejala tingkah laku pada
anak yang mengalami gangguan
penglihatan dini antara lain; berkedip
lebih banyak dari biasanya.
menyipitkan mata, tidak dapat melihat
benda-benda yang agak jauh.
b. Adanya keluhan-keluhan antara lain :
mata gatal, panas, pusing, kabur atau
penglihatan ganda
3. Psikis.
a) Mental/Intelektual
Tidak berbeda jauh dengan anak normal.
Kecenderungan IQ anak tunanetra ada
pada batas atas sampai batas bawah.
b) Sosial
Kadangkala ada keluarga yang belum siap
menerima anggota keluarga yang tuna
netra sehingga menimbulkan
ketegangan/gelisah di antara keluarga.
Seorang tunanetra biasanya mengalami
hambatan kepribadian seperti curiga
terhadap orang lain, perasaan mudah
tersinggung dan ketergantungan yang
berlebihan.
2. Low Vision (kurang awas)
Ciri-ciri antara lain :
a. Menulis dan membaca dengan
jarak yang sangat dekat
b. Hanya dapat membaca huruf
yang berukuran besar
c. Memicingkan mata atau
mengerutkan kening terutama di
cahaya terang atau saat
mencoba melihat sesuatu.
Alat PendidikanTunanetra
a. Alat pendidikan khusus,
- Reglet dan pena
- Mesin tik Baille
- Printer Braille
- abacus
b. alat peraga.
Alat peraga tactual atau
audio yaitu alat peraga yang
dapat diamati melalui
perabaan atau
pendengaran.(patung
hewan, patung tubuh
manusia , peta timbul)
c. alat Bantu peraga
Alat bantu perabaan (buku-buku, air
panas/dingin, batu, dsb)
Alat Bantu pendengaran (kaset,
CD, talkingbooks)
Alat Bantu Pendidikan Bagi Anak Low Vision
terdiri dari :
a. Alat Bantu optic,
- Kaca mata
- Kaca mata perbesaran
- Hand magnifer
b. Alat Bantu kacamata,
-kaca mata pembesaran
C. Alat Bantu
- Kertas bergaris besar
- Spidol hitam
- Lampu meja
- Penyangga buku
d. Alat Peraga
- Gambar yang diperbesar
- Benda asli yang diawetkan
- Patung / benda model tiruan
01
Albinisme
Penyebabnya kekurangan pigmen
a. Penglihatan buruk
b. Retinanya tdk sempurna
c. Terlalu peka terhadap cahaya
d. Matanya terus menerus berkedip
PENYEBAB KETUNANETRAAN
02
PENYEBAB KETUNANETRAAN
Ambiyopia
Penyebabnya bawaan dari lahir atau bisa
berkembang kemudian
03
PENYEBAB KETUNANETRAAN
Buta Warna
Penyebabnya bisa dari
keturunan, keracunan atau
penyakit retina
04
PENYEBAB KETUNANETRAAN
Cedera dan radiasi
Perlu pelindung mata pada saat bekerja :
a. Tukang las
b. Karyawan pabrik
c. Petugas foto sinar X pada laboratorium
05
PENYEBAB KETUNANETRAAN
Devisiensi Vitamin A
kekurangan vit A yg akut menyebabkan
(Xerophtalmia )
06
Glaukoma
Cairan pada bagian depan mata tidak
mengalir ke luar.
Gejala :
Sering salah lihat
Perut mual
PENYEBAB KETUNANETRAAN
07
Katarak
Penderita katarak akan mengalami
pengelihatan yang buram,
ketajaman pengelihatan berkurang,
sensitivitas kontras juga hilang,
sehingga kontur, warna bayangan
dan visi kurang jelas karena cahaya
tersebar oleh katarak ke mata.
PENYEBAB KETUNANETRAAN
08
Kelainan Mata Bawaan
Yaitu kelainan mata yang berasal dari bawaan lahir:
Anirida : tidak ada iris
Microphthalmos : mata yg sangat kecil
Megalophthalmos : mata yg sangat besar dari lahir
Anophthalmos : tidak ada bola mata
Coloboma : retakan/celah pada iris
PENYEBAB KETUNANETRAAN
09
mata Myopia adalah cacat mata tidak bisa
melihat jauh, hal ini karena bayangan
jatuh pada depan retaina.
Dapat ditolong dng kaca mata minus
PENYEBAB KETUNANETRAAN
10
PENYEBAB KETUNANETRAAN
Nistagmus
Yaitu gerakan mata yang menghentak hentak
/ gerakan bola mata yg cepat tanpa
disengaja (di luar kemampuan)
11
PENYEBAB KETUNANETRAAN
Ophthalmia neonatorum
Yaitu peradangan pada mata bayi yang baru
lahir.
Penyakit ini merupakan penyebab umum
ketunanetraan
Penyakit ini bukan turunan, disebabkan oleh
bakteri dari rongga rahim ibu ke dalam
mata bayi
12
PENYEBAB KETUNANETRAAN
Penyakit kornea dan pencangkokan kornea
Kornea mata merupakan bagian mata yg terdepan
berfungsi sbg selaput jendela dan pelindung
tempat lewatnya sinar.
Bila kornea mata rusak dapat dilakukan
pertolongan dengan pencakokan kornea mata
13
PENYEBAB KETUNANETRAAN
Retinitis Pigmentosa
Retinitis pigmentosa adalah sederetan penyakit yang
diwariskan secara genetik. Salah satu ciri dari
penyakit ini adalah degenerasi retina mata. Indikasi
penyakit tersebut pada awalnya adalah kesulitan
melihat dengan jelas pada kondisi pencahayaan yang
kurang terang (temaram).
Gejala ini akan berlanjut dengan penyempitan jarak
pandang hingga puncaknya adalah terjadi kebutaan
pada usia paruh baya.
14
PENYEBAB KETUNANETRAAN
Retinopati Diabetika
Retinopati diabetika merupakan komplikasi
kronis diabetes melitus berupa mikroangiopati
progresif yang ditandai oleh kerusakan mikro
vaskular pada retina dengan gejala
penurunan atau perubahan penglihatan
secara perlahan.
15 Retinopati of Prematurity
Retina adalah selembar tipis
"aringan sara yang
semitransparan, dan multilapis
yangmelapisi bagian dalam dua
per tiga posterior dinding bola
mata.
Penderita ini terjadi akibat
persalinan dng pembedahan ,
luka pada jaringan bola mata,
dapat pula karena pembesaran
pembuluh darah pada mata
PENYEBAB KETUNANETRAAN
PENYEBAB KETUNANETRAAN
16. Sobek & lepasnya
Retina
Ablasio retina memisahkan sel-sel
neurosensori retina dari lapisan pembuluh
darah yang menyediakan oksigen dan nutrisi.
Jika kondisi tersebut tidak segera diobati,
maka semakin besar risiko kehilangan
penglihatan permanen pada mata
17. Strabismus
Kondisi ini, yang lebih
dikenal sebutan
“mata juling”
18. Trakhoma
Trakhoma adalah
penyakit menular,
disebabkan oleh sejenis
virus yang menyerang
kelopak mata dan kornea
19. Tumor
Retinoblastoma adalah
kanker yang menyerang
retina
20. Uveitis
Peradangan pada uvea,
laitu lapisan tengah mata
antara sclera dan retina
Pencegahan Terjadinya ketunanetraan
Upaya WHO untuk menghindari
kebutaan dapat dilakukan
dengan :
1. Memperkuat program kesehatan
dasar mata
2. Mengembangkan pelayanan
terapi dan pembedahan ntuk
menangani gangguan mata
yang dapat disembuhkan
3. Mendirikan pusat pelayanan
optik dan pelayanan
penyandang tunanetra
Strategi pencegahan terhadap ketunanetraan
1. Pencegahan primer
yaitu pencegahan terjangkitnya penyakit
2. Pencegahan sekunder
yaitupencegahan timbulnya komplikasi yg
mengancam penglihatan
3. Pencegahan tersier
yaitu meminimalisir ketunanetraan
10 Strategi utama mencegah ketunanetraan
1. Penggunaan prosedur yang sistematis
2. Pemberian imunisasi
3. Perawatan kehamilan yg tepat
4. Perawatan bayi yg baru lahir
5. Perbaikan gizi
6. Pendidikan kpd masyarakat
7. Penyuluhan genetika
8. Perundang undangan
9. Deteksi dini
10. Meningkatkan higinis dan perawatan
kesehatan
A. Proses Penginderaan
Organ pengindraan berfungsi memperoleh informasi dari luar diproses dalam otak.
Semua informasi yang akan diproses diotak melewati 3 prosesor dalam bentuk:
a. Linguistik c. afektif
b. Non linguistik
Outside sensori linguistik
World perseption Non Linguistik memory
afektif
Dampak Ketunanetraan thd kehidupan seseorang
A. Indera
Pendengaran
Pengembangan ketrampilan
mendengarkan secara bertahab
akan membantu anda sadar pola
perilaku tetangga anda dan
kegiatan rutin mereka. Jika
dilatih anak tunanetra akan peka
bunyi bunyi kecil di dalam
rumahnya, seperti tetesan air,
kran bocor dsb.
B. Latihan Ketrampilan Penginderaan
B. Indera
Perabaan
Anak tunanetra perlu dikenalkan indera
perabasehingga ia dapatmengenal
berbagai bentuk benda : kancing baju,
uang, karpet, tikar dsb.
Dapat juga dibantu dengan tongkat untuk
mengetahui sekitarnya: tanah becek,
rumput, got, trotoar dsb.
By kelompok 4
Catatan Tentang Penggunaan Tongkat
Presentase by Kelompok 4
a. Panjat tongkat setinggi ulu hati
penggunanya
b. Pada saat pegang tongkat lengan
membentuk sudut 900
c. Tongkat diayun kiri kanan selebar badan
Pada saat tongkat diayun ke kiri kaki kanan
melangkah
3. Indera Penciuman
Latihlah anak untuk membedakan
barang, makanan, minuman dari
baunya agar dapat diketahui
barang/benda dihadapannya.
4. Sisa indera Penglihatan
Sisa indra penglihatan perlu
dilatih agar dapat
membantu penderita dalam
mengenal lingkungannya.
C. Visualisasi, Ingatan Kinestetik, dan Persepsi obyek
a. Visualisasi
Perlu dilatih dalam ingatan
visualisasi agar ia dapat
mengenal :
- Benda disekelilingnya
- Mengingat letak benda
disekelilingnya
- Jika masukke ruangan
perlu disampaikan
gambaran tentang ruangan
itu.
b. Ingatan kinestetik
Perlu dilatih gerakan mengenai
jalan belok lurus dengan tepat
tanpa memakai tongkat
c. Persepsi obyek
Yaitu kemampuan yang memungkinkan
individu tunanetra itu menyadari bahwa
suatu benda hadir disampingnya
meskipun tidak memiliki penglihatannya.
1. Cara menuntun orang
tunanetra
- Kontak pertama
- Cara memegang
- Posisi pegangan
- Jalan sempit
- Membuka/menutup pintu
- Melewati tangga
- Melangkahi lubang
- Duduk di kursi
- Naik ke dalam mobil
D. Bagaimana Membantu seorang tunanetra
Kegiatan 3
Pendidikan Bagi siswa Tunanetra di sekolah
umum
Kebutuhan khusus pend siswa tunanetra
a. Perlu mendapat intervensi efektif agar perkembangan
sosial emosi dan akademiknya optimal
b. Berikan cara belajar melalui media alternatif
menggunakan indera lain
c. Memerlukan pengajaran individual
d. Membutuhkan ketrampilankhusus serta buku materi
dan peralatan khusus
e. Terbebas dalam memperoleh info melalui belajar
secara insidental.
Selamat
berdiskusi !!
Sekian

Contenu connexe

Similaire à PPT KELOMPOK 3.pptx (20)

Masalah Penglihatan
Masalah PenglihatanMasalah Penglihatan
Masalah Penglihatan
 
MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK PERSEPSI SENSORIK KATARAK.pdf
MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK PERSEPSI SENSORIK KATARAK.pdfMAKALAH PEMERIKSAAN FISIK PERSEPSI SENSORIK KATARAK.pdf
MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK PERSEPSI SENSORIK KATARAK.pdf
 
Askep rentina blostama AKPER PEMKAB MUNA
Askep rentina blostama AKPER PEMKAB MUNA Askep rentina blostama AKPER PEMKAB MUNA
Askep rentina blostama AKPER PEMKAB MUNA
 
masalah penglihatan
masalah penglihatanmasalah penglihatan
masalah penglihatan
 
Askep rentina blostama
Askep rentina blostamaAskep rentina blostama
Askep rentina blostama
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Askep myopia
Askep myopiaAskep myopia
Askep myopia
 
PTM indra & fungsional 31 05 2023.pptx
PTM  indra & fungsional   31 05 2023.pptxPTM  indra & fungsional   31 05 2023.pptx
PTM indra & fungsional 31 05 2023.pptx
 
Kelainan mata
Kelainan mataKelainan mata
Kelainan mata
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Mata
MataMata
Mata
 
Anatomi fisiologi retina
Anatomi fisiologi retinaAnatomi fisiologi retina
Anatomi fisiologi retina
 
Anatomi fisiologi retina AKPER MUNA
Anatomi fisiologi retina AKPER MUNA Anatomi fisiologi retina AKPER MUNA
Anatomi fisiologi retina AKPER MUNA
 
Tugas 2 tuti
Tugas 2 tutiTugas 2 tuti
Tugas 2 tuti
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
 
refleksi kasus ilmu penyakit mata kedokt
refleksi kasus ilmu penyakit mata kedoktrefleksi kasus ilmu penyakit mata kedokt
refleksi kasus ilmu penyakit mata kedokt
 
Biologi : ALAT INDERA MANUSIA (MATA)
Biologi : ALAT INDERA MANUSIA (MATA)Biologi : ALAT INDERA MANUSIA (MATA)
Biologi : ALAT INDERA MANUSIA (MATA)
 
ambliopia
ambliopiaambliopia
ambliopia
 
Katarak AKPER PEMKAB MUNA
Katarak AKPER PEMKAB MUNA Katarak AKPER PEMKAB MUNA
Katarak AKPER PEMKAB MUNA
 

PPT KELOMPOK 3.pptx

  • 4. TUJUAN PERKULIAHAN 01 Pengertian,klasifikasi, penyebab serta cara pencegahan terjadinya ketunanetraan 02 Menjelaskan dampak ketunanetraan 03 Menjelaskan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak tunanetra
  • 5. KB 1. Pengertian,klasifikasi, Penyebab Serta Cara Pencegahan Terjadinya Ketunanetraan A. A. Definisi dan Klasifikasi Tunanetra 1. 1. Definisi legal berdasarkan Peraturan Perundang Undangan Digunakan pada profesi Medis untuk menentukan apakah seseorang berhak memperoleh akses keuntungan tertentu seperti : asuransi tertentu, bebas bea transportasi dan untuk menentukan perangkat alat bantu yang sesuai dengan kebutuhannya. Ada 2 aspek yang diukur : a. ketajaman penglihatan (Visual actuaty) b. medan pandang (Visual field)
  • 7. Cara yang paling umum untuk mengukur ketajaman mata dengan Kartu Snelen yg terdiri dari huruf huruf atau angka angka yang tersusun berbaris berdasarkan ukuran besarnya. Klasifikasi ketajaman penglihatan menurut WHO: Mata normal : 6/6 hingga 6/18 Mata kurang awas: <6/18 hingga >3/60 Buta : <3/60 DEVENISI LEGAL
  • 9. Meminta pasien duduk atau berdiri dengan jarak 5-6 meter atau 20 kaki dari katu snellen Meminta pasien membaca atau menyebutkan huruf yang ada pada kartu snellen, pembacaan dimulai dari huruf terbesar sampai ke huruf terkecil Jika masih salah,berarti pada baris tersebut ketajaman matanya sudah menurun. Dan visus (ketajaman mata) dibaca dibaris terakhir pasien masih bisa menyebutkan seluruh baris tersebut. Jika ada kesalah pasien dalam membaca, mintalah pasien untuk mengulanginya hingga 3 kali Disetiap baris huruf, terdapat kode angka yang menunjukkan beberapa meter huruf sebesar itu oleh orang bermata normal masih bisa dibaca Contoh visus 20/40 maka dibaca : pasien dapat menyebutkan huruf pada kartu snellen pada jarak 20 kaki sedangkan orang dengan mata normal dapat menyebutkan huruf pada kartu snellen pada jarak 40 kaki. Langkah - langkah pemeriksaan menggunakan kartu snellen
  • 10. Secara edukasional,seseorang dikatakan tunanetra apabila untuk kegiatan pembelajaran dia memerlukan alat bantu khusus, metode khusus atau teknik tertentu sehingga dia dapat belajar By kelompo 4 2. Definisi Edukasional/Fungsional
  • 11. Klasifikasi Ketunanetraan 1. 1. Klasifikasi berdasarkan waktu a. Tunanetra sebelum dan sejak lahir b. Tunanetra setelah lahir dan atau pada usia kecil c. Tunenatra pada usia sekolah atau pada masa remaja d. Tunanetra pada usia dewasa e. Tunanetra dalam usia lajut. 2. Berdasarkan kemampuan daya penglihatan: a. Tunanetra ringan b. Tunanetra setengah berat. c. Tunanetra berat.
  • 12. a. Myopia Myopia, adalah penglihatan jarak dekat, bayangan tidak terfokus dan jatuh di belakang retina. b. Hyperopia Hyperopia, adalah penglihatan jarak jauh, bayangan tidak terfokus dan jatuh di depan retina 3. Berdasarkan kelainan-kelainan pada mata Astigmatisme, adalah penyimpangan atau penglihatan kabur yang disebabkan karena ketidak beresan pada kornea mata. Astigmatisme
  • 13. CIRI CIRI ANAK TUNANETRA 1. Fisik Keadan fisik anak tunanetra tidak berbeda dengan anak sebaya lainnya.Perbedaan nyata diantaranya mereka hanya terdapat pada organ penglihatannya. Gejala tunanetra yang dapat diamati dari segi fisik antara lain: mata juling, sering berkedip, menyipitkan mata, kelopak mata merah, gerakan mata tak beraturan dan cepat, mata selalu berair dan sebagainya.
  • 14. CIRI – CIRI ANAK TUNANETRA 2. perilaku a. Beberapa gejala tingkah laku pada anak yang mengalami gangguan penglihatan dini antara lain; berkedip lebih banyak dari biasanya. menyipitkan mata, tidak dapat melihat benda-benda yang agak jauh. b. Adanya keluhan-keluhan antara lain : mata gatal, panas, pusing, kabur atau penglihatan ganda 3. Psikis. a) Mental/Intelektual Tidak berbeda jauh dengan anak normal. Kecenderungan IQ anak tunanetra ada pada batas atas sampai batas bawah. b) Sosial Kadangkala ada keluarga yang belum siap menerima anggota keluarga yang tuna netra sehingga menimbulkan ketegangan/gelisah di antara keluarga. Seorang tunanetra biasanya mengalami hambatan kepribadian seperti curiga terhadap orang lain, perasaan mudah tersinggung dan ketergantungan yang berlebihan.
  • 15. 2. Low Vision (kurang awas) Ciri-ciri antara lain : a. Menulis dan membaca dengan jarak yang sangat dekat b. Hanya dapat membaca huruf yang berukuran besar c. Memicingkan mata atau mengerutkan kening terutama di cahaya terang atau saat mencoba melihat sesuatu.
  • 16. Alat PendidikanTunanetra a. Alat pendidikan khusus, - Reglet dan pena - Mesin tik Baille - Printer Braille - abacus b. alat peraga. Alat peraga tactual atau audio yaitu alat peraga yang dapat diamati melalui perabaan atau pendengaran.(patung hewan, patung tubuh manusia , peta timbul) c. alat Bantu peraga Alat bantu perabaan (buku-buku, air panas/dingin, batu, dsb) Alat Bantu pendengaran (kaset, CD, talkingbooks)
  • 17. Alat Bantu Pendidikan Bagi Anak Low Vision terdiri dari : a. Alat Bantu optic, - Kaca mata - Kaca mata perbesaran - Hand magnifer b. Alat Bantu kacamata, -kaca mata pembesaran C. Alat Bantu - Kertas bergaris besar - Spidol hitam - Lampu meja - Penyangga buku d. Alat Peraga - Gambar yang diperbesar - Benda asli yang diawetkan - Patung / benda model tiruan
  • 18. 01 Albinisme Penyebabnya kekurangan pigmen a. Penglihatan buruk b. Retinanya tdk sempurna c. Terlalu peka terhadap cahaya d. Matanya terus menerus berkedip PENYEBAB KETUNANETRAAN
  • 19. 02 PENYEBAB KETUNANETRAAN Ambiyopia Penyebabnya bawaan dari lahir atau bisa berkembang kemudian
  • 20. 03 PENYEBAB KETUNANETRAAN Buta Warna Penyebabnya bisa dari keturunan, keracunan atau penyakit retina
  • 21. 04 PENYEBAB KETUNANETRAAN Cedera dan radiasi Perlu pelindung mata pada saat bekerja : a. Tukang las b. Karyawan pabrik c. Petugas foto sinar X pada laboratorium
  • 22. 05 PENYEBAB KETUNANETRAAN Devisiensi Vitamin A kekurangan vit A yg akut menyebabkan (Xerophtalmia )
  • 23. 06 Glaukoma Cairan pada bagian depan mata tidak mengalir ke luar. Gejala : Sering salah lihat Perut mual PENYEBAB KETUNANETRAAN
  • 24. 07 Katarak Penderita katarak akan mengalami pengelihatan yang buram, ketajaman pengelihatan berkurang, sensitivitas kontras juga hilang, sehingga kontur, warna bayangan dan visi kurang jelas karena cahaya tersebar oleh katarak ke mata. PENYEBAB KETUNANETRAAN
  • 25. 08 Kelainan Mata Bawaan Yaitu kelainan mata yang berasal dari bawaan lahir: Anirida : tidak ada iris Microphthalmos : mata yg sangat kecil Megalophthalmos : mata yg sangat besar dari lahir Anophthalmos : tidak ada bola mata Coloboma : retakan/celah pada iris PENYEBAB KETUNANETRAAN
  • 26. 09 mata Myopia adalah cacat mata tidak bisa melihat jauh, hal ini karena bayangan jatuh pada depan retaina. Dapat ditolong dng kaca mata minus PENYEBAB KETUNANETRAAN
  • 27. 10 PENYEBAB KETUNANETRAAN Nistagmus Yaitu gerakan mata yang menghentak hentak / gerakan bola mata yg cepat tanpa disengaja (di luar kemampuan)
  • 28. 11 PENYEBAB KETUNANETRAAN Ophthalmia neonatorum Yaitu peradangan pada mata bayi yang baru lahir. Penyakit ini merupakan penyebab umum ketunanetraan Penyakit ini bukan turunan, disebabkan oleh bakteri dari rongga rahim ibu ke dalam mata bayi
  • 29. 12 PENYEBAB KETUNANETRAAN Penyakit kornea dan pencangkokan kornea Kornea mata merupakan bagian mata yg terdepan berfungsi sbg selaput jendela dan pelindung tempat lewatnya sinar. Bila kornea mata rusak dapat dilakukan pertolongan dengan pencakokan kornea mata
  • 30. 13 PENYEBAB KETUNANETRAAN Retinitis Pigmentosa Retinitis pigmentosa adalah sederetan penyakit yang diwariskan secara genetik. Salah satu ciri dari penyakit ini adalah degenerasi retina mata. Indikasi penyakit tersebut pada awalnya adalah kesulitan melihat dengan jelas pada kondisi pencahayaan yang kurang terang (temaram). Gejala ini akan berlanjut dengan penyempitan jarak pandang hingga puncaknya adalah terjadi kebutaan pada usia paruh baya.
  • 31. 14 PENYEBAB KETUNANETRAAN Retinopati Diabetika Retinopati diabetika merupakan komplikasi kronis diabetes melitus berupa mikroangiopati progresif yang ditandai oleh kerusakan mikro vaskular pada retina dengan gejala penurunan atau perubahan penglihatan secara perlahan.
  • 32. 15 Retinopati of Prematurity Retina adalah selembar tipis "aringan sara yang semitransparan, dan multilapis yangmelapisi bagian dalam dua per tiga posterior dinding bola mata. Penderita ini terjadi akibat persalinan dng pembedahan , luka pada jaringan bola mata, dapat pula karena pembesaran pembuluh darah pada mata PENYEBAB KETUNANETRAAN
  • 33. PENYEBAB KETUNANETRAAN 16. Sobek & lepasnya Retina Ablasio retina memisahkan sel-sel neurosensori retina dari lapisan pembuluh darah yang menyediakan oksigen dan nutrisi. Jika kondisi tersebut tidak segera diobati, maka semakin besar risiko kehilangan penglihatan permanen pada mata 17. Strabismus Kondisi ini, yang lebih dikenal sebutan “mata juling” 18. Trakhoma Trakhoma adalah penyakit menular, disebabkan oleh sejenis virus yang menyerang kelopak mata dan kornea 19. Tumor Retinoblastoma adalah kanker yang menyerang retina 20. Uveitis Peradangan pada uvea, laitu lapisan tengah mata antara sclera dan retina
  • 34. Pencegahan Terjadinya ketunanetraan Upaya WHO untuk menghindari kebutaan dapat dilakukan dengan : 1. Memperkuat program kesehatan dasar mata 2. Mengembangkan pelayanan terapi dan pembedahan ntuk menangani gangguan mata yang dapat disembuhkan 3. Mendirikan pusat pelayanan optik dan pelayanan penyandang tunanetra
  • 35. Strategi pencegahan terhadap ketunanetraan 1. Pencegahan primer yaitu pencegahan terjangkitnya penyakit 2. Pencegahan sekunder yaitupencegahan timbulnya komplikasi yg mengancam penglihatan 3. Pencegahan tersier yaitu meminimalisir ketunanetraan
  • 36. 10 Strategi utama mencegah ketunanetraan 1. Penggunaan prosedur yang sistematis 2. Pemberian imunisasi 3. Perawatan kehamilan yg tepat 4. Perawatan bayi yg baru lahir 5. Perbaikan gizi 6. Pendidikan kpd masyarakat 7. Penyuluhan genetika 8. Perundang undangan 9. Deteksi dini 10. Meningkatkan higinis dan perawatan kesehatan
  • 37. A. Proses Penginderaan Organ pengindraan berfungsi memperoleh informasi dari luar diproses dalam otak. Semua informasi yang akan diproses diotak melewati 3 prosesor dalam bentuk: a. Linguistik c. afektif b. Non linguistik Outside sensori linguistik World perseption Non Linguistik memory afektif Dampak Ketunanetraan thd kehidupan seseorang
  • 38. A. Indera Pendengaran Pengembangan ketrampilan mendengarkan secara bertahab akan membantu anda sadar pola perilaku tetangga anda dan kegiatan rutin mereka. Jika dilatih anak tunanetra akan peka bunyi bunyi kecil di dalam rumahnya, seperti tetesan air, kran bocor dsb. B. Latihan Ketrampilan Penginderaan B. Indera Perabaan Anak tunanetra perlu dikenalkan indera perabasehingga ia dapatmengenal berbagai bentuk benda : kancing baju, uang, karpet, tikar dsb. Dapat juga dibantu dengan tongkat untuk mengetahui sekitarnya: tanah becek, rumput, got, trotoar dsb. By kelompok 4
  • 39. Catatan Tentang Penggunaan Tongkat Presentase by Kelompok 4 a. Panjat tongkat setinggi ulu hati penggunanya b. Pada saat pegang tongkat lengan membentuk sudut 900 c. Tongkat diayun kiri kanan selebar badan Pada saat tongkat diayun ke kiri kaki kanan melangkah
  • 40. 3. Indera Penciuman Latihlah anak untuk membedakan barang, makanan, minuman dari baunya agar dapat diketahui barang/benda dihadapannya. 4. Sisa indera Penglihatan Sisa indra penglihatan perlu dilatih agar dapat membantu penderita dalam mengenal lingkungannya.
  • 41. C. Visualisasi, Ingatan Kinestetik, dan Persepsi obyek a. Visualisasi Perlu dilatih dalam ingatan visualisasi agar ia dapat mengenal : - Benda disekelilingnya - Mengingat letak benda disekelilingnya - Jika masukke ruangan perlu disampaikan gambaran tentang ruangan itu.
  • 42. b. Ingatan kinestetik Perlu dilatih gerakan mengenai jalan belok lurus dengan tepat tanpa memakai tongkat c. Persepsi obyek Yaitu kemampuan yang memungkinkan individu tunanetra itu menyadari bahwa suatu benda hadir disampingnya meskipun tidak memiliki penglihatannya.
  • 43. 1. Cara menuntun orang tunanetra - Kontak pertama - Cara memegang - Posisi pegangan - Jalan sempit - Membuka/menutup pintu - Melewati tangga - Melangkahi lubang - Duduk di kursi - Naik ke dalam mobil D. Bagaimana Membantu seorang tunanetra
  • 44. Kegiatan 3 Pendidikan Bagi siswa Tunanetra di sekolah umum Kebutuhan khusus pend siswa tunanetra a. Perlu mendapat intervensi efektif agar perkembangan sosial emosi dan akademiknya optimal b. Berikan cara belajar melalui media alternatif menggunakan indera lain c. Memerlukan pengajaran individual d. Membutuhkan ketrampilankhusus serta buku materi dan peralatan khusus e. Terbebas dalam memperoleh info melalui belajar secara insidental.