2. Pengertian Menyimak
• Anderson
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang
– lambang lisan dengan penuh perhatian atau pemahaman
apresiasi serta interpretasi untuk memperoleh informasi,
menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang
disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
• Underwood
Menyimak adalah kegiatan mendengar atau memperhatikan apa
yang diucapan orang, menangkap, dan memahami makna dari
apa yang didengar.
• Baver
Menyimak adalah kemampuan seseorang untuk menyimpulkan
makna suatu wacana lisan yang didengar tanpa harus
menerjemahkan kata demi kata.
3. • Urbana
Menyimak adalah suatu proses penulisan bahasa yang
dimaknai kedalam pikiran.
• Russell
Menyimak bermakna memdengarkan
pemahaman dan perhatian serta apresiasi.
dengan
penuh
• Djago Tarigan
Menyimak
dapat
dikatakan
mencakup
mendengar,
mendengarkan dan disertai usaha pemahaman. Pada peristiwa
menyimak ada unsur kesengajaan, direncanakan dan disertai
dengan penuh perhatian dan minat.
4. Maka, menyimak adalah suatu proses yang mencakup
kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi,
menafsirkan, menilai, dan mereaksikan lambang-lambang
lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi,
serta interpretasi untuk memperoleh informasi,
menangkap isi atau pesan, serta memahami makna
komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara.
Contoh : pada saat belajar bahasa Indonesia, saya
menyimaknya
dengan
sungguh-sungguh.
Sambil
menyimak, saya mencatat hal-hal penting yang ada
kaitannya dengan isi pembicaraan. Tanpa saya sadari,
sesekali saya mengangguk-anggukkan kepala karena saya
memahami apa yang telah dijelaskan. Saat guru memberi
kesempatan untuk bertanya, saya bertanya apa yang
belum saya pahami. Sebelum berakhir, saya merasa puas
mengenai pembelajaran yang telah dibahas.
5. Tujuan Menyimak
Mendapatkan fakta
Dapat dilakukan melalui penelitian riset, eksperimen, membaca, serta
menyimak melalui radio, TV, dan percakapan.
Mendapatkan inspirasi
Penyimak bertujuan untuk mencari ilham, dorongan, inspirasi untuk
memecahkan masalah yang sedang mereka hadapi.
Menghibur diri
Tujuan seperti ini biasanya bagi mereka yang memerlukan penyegaran fisik
dan mental untuk memulikan kondisinya.
Meningkatkan kemampuan berbicara
Penyimak seperti ini biasa dilakukan oleh orang yang baru belajar menjadi
orator dalam membawakan acara, bagi penyimak seperti ini perlu
memerhatikan dari segi :
• Cara mengorganisasikan penyampaian bahan pembicaraan
• Cara memikat dan mengarahkan perhatian pendengar
• Cara menggunakan alat bantu
• Cara memulai dan mengakhiri pembicaraan
6. Jenis – Jenis Menyimak
Berdasarkan cara penyimakan
Berdasarkan titik pandang penyimak
Menyimak
Berdasarkan hasil simakan
Berdasarkan tujuan menyimak
Berdasarkan tujuan khusus
7. 1. Menyimak ekstensif
Menyimak ekstensif adalah proses menyimak yang dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari seperti menyimak radio, televisi, percakapan
orang di pasar, dan menyimak pengumuman. Jenis - jenis menyimak
ekstensif meliputi:
• Menyimak sekunder yaitu menyimak yang terjadi secara kebetulan. Contoh
: sambil memasak mendengarkan siaran berita.
• Menyimak sosial yaitu menyimak yang berlangsung dalam situasi – situasi
sosial. Contoh : mendengar orang berbicara di pasar atau terminal.
• Menyimak apresiatif/estetik yaitu menyimak untuk menghayati dan
menikmati sesuatu. Contoh : menyimak pembacaan puisi atau drama.
• Menyimak pasif yaitu menyimak yang dilakukan tanpa upaya sadar. Contoh :
Tukang becak yang biasa mengantar turis secara tidak langsung pandai
berkomunikasi dengan bahasa asing.
2. Menyimak intensif
Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh perhatian,
ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam.
Jenis - jenis menyimak intensif meliputi:
8. • Menyimak kritis bertujuan untuk memperoleh fakta yang
diperlukan. Contoh : Orang yang menghadiri seminar akan
memberikan tanggapan.
• Menyimak introgatif yaitu kegiatan yang menuntut konsentrasi dan
selektivitas, pemusatan perhatian karena penyimak akan mengajukan
pertanyaan setelah selesai menyimak. Contoh : Seseorang yang
diinterogasi oleh polisi karena melakukan kejahatan.
• Menyimak penyelidikan bertujuan untuk menemukan. Contoh : Seorang
yang masih diduga membunuh orang lain sedang diselidiki oleh polisi.
• Menyimak kreatif yaitu kegiatan yang berhubungan dengan imajinasi
seseorang. Contoh : Penyimak dapat menangkap makna dalam puisi
karena ia berimajinasi dan berapresiasi terhadap puisi itu.
• Menyimak konsentratif bertujuan untuk menelaah pembicaraan/hal yang
disimaknya. Contoh : Saat mahasiswa melaksanakan tes toefl sesi
listening, ia melakukan simak konsentratif agar dapat memahami maksud
pembicara.
• Menyimak selektif bertujuan untuk menampung aspirasi dari pembicara
dengan menyeleksi dan membandingkan hasil simakan dengan hal yang
relevan. Contoh : Menyimak acara televisi dan memilah-milah mana yang
boleh ditonton oleh anak kecil dan yang dilarang.
9. 1. Menyimak bertaraf rendah
Menyimak bertaraf rendah apabila penyimak memberikan
dorongan, perhatian, dan menunjang pembicaraan. Biasanya
aktivitas itu bersifat non-verbal seperti mengangguk-angguk,
senyum, sikap tertib dan penuh perhatian atau melalui ucapanucapan pendek seperti benar, saya setuju, ya, dan sebagainya.
Menyimak dalam taraf rendah ini dikenal dengan nama silent
listening. Contoh : siswa yang sedang mendengarkan penjelasan
dari guru hanya menunjukkan respon mengangguk, tersenyum, dan
sebagainya.
2. Menyimak bertaraf tinggi
Menyimak yang bertaraf tinggi apabila penyimak sudah dapat
mengutarakan kembali isi bahan simakan. Pengutaraan kembali isi
bahan simakan menandakan bahwa penyimak sudah memahami isi
bahan simakan. Jenis menyimak seperti ini disebut dengan nama
active listening. Contoh : setelah siswa menerima pembelajaran,
secara bergantian siswa mengutarakan apa yang didapatnya pada
hari itu.
10. 1. Menyimak Ekstensif
Menyimak ekstensif adalah proses menyimak yang dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari seperti menyimak radio, televisi,
percakapan orang di pasar, dan menyimak pengumuman.
Jenis-jenis menyimak ekstensif meliputi:
• Menyimak sekunder yaitu menyimak yang terjadi secara kebetulan.
• Menyimak sosial yaitu menyimak yang berlangsung dalam situasi–situasi
sosial.
• Menyimak apresiatif/estetik yaitu menyimak untuk menghayati dan
menikmati sesuatu.
• Menyimak pasif yaitu menyimak yang dilakukan tanpa upaya sadar.
2. Menyimak Intensif
Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh perhatian,
ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam.
11. Jenis - jenis menyimak intensif meliputi:
• Menyimak kritis bertujuan untuk memperoleh fakta yang
diperlukan.
• Menyimak introgatif yaitu kegiatan yang menuntut konsentrasi dan
selektivitas, pemusatan perhatian karena penyimak akan
mengajukan pertanyaan setelah selesai menyimak.
• Menyimak penyelidikan bertujuan untuk menemukan.
• Menyimak kreatif yaitu kegiatan yang berhubungan dengan
imajinasi seseorang.
• Menyimak konsentratif bertujuan untuk menelaah pembicaraan/hal
yang disimaknya.
• Menyimak selektif bertujuan untuk menampung aspirasi dari
pembicara dengan menyeleksi dan membandingkan hasil simakan
dengan hal yang relevan.
12. 1. Menyimak Bertaraf Rendah
Menyimak bertaraf rendah apabila penyimak memberikan dorongan,
perhatian, dan menunjang pembicaraan. Biasanya aktivitas itu bersifat nonverbal seperti mengangguk-angguk, senyum, sikap tertib dan penuh perhatian
atau melalui ucapan-ucapan pendek seperti benar, saya setuju, ya, dan
sebagainya. Menyimak dalam taraf rendah ini dikenal dengan nama silent
listening. Contoh : siswa yang sedang mendengarkan penjelasan dari guru
hanya menunjukkan respon mengangguk, tersenyum, dan sebagainya.
2. Menyimak Bertaraf Tinggi
Menyimak yang bertaraf tinggi apabila penyimak sudah dapat mengutarakan
kembali isi bahan simakan. Pengutaraan kembali isi bahan simakan
menandakan bahwa penyimak sudah memahami isi bahan simakan. Jenis
menyimak seperti ini disebut dengan nama active listening. Contoh : setelah
siswa menerima pembelajaran, secara bergantian siswa mengutarakan apa
yang didapatnya pada hari itu.
13. 1. Menyimak terpusat
Menyimak terpusat adalah menyimak suatu perintah untuk
mengetahui kapan harus mulai melaksanakan sesuatu yang diperintahkan.
Contoh : ketika belajar membuat kue, saya selalu mendengarkan intruksi
dari ibu kapan saya harus memasukkan telur, kapan harus
memengeluarkan adonan dari oven, dan sebagainya.
2. Menyimak membandingkan
Menyimak membandingkan adalah menyimak pesan tersebut kemudian
membandingkan isi pesan tersebut dengan pengalaman dan pengetahuan
penyimak yang relevan. Contoh : kemarin sore, saya mendengarkan siaran
berita yang memberitakan seorang siswa X kepergok membawa minuman
keras ke sekolah. Setelah mendengar itu, saya kemudian membandingkan
dengan pengetahuan saya bahwa siswa X adalah siswa yang dikenal religi.
Tapi hal ini berlawanan dengan berita yang saya dengarkan.
3. Menyimak organisasi materi
Menyimak organisasi materi adalah menyimak untuk mengetahui
organisasi pikiran yang disampaikan pembaca, baik ide pokoknya maupun
ide penunjangnya. Contoh : saya mengikuti seminar proposal skripsi
teman saya, berarti saya telah melakukan kegiatan menyimak organisasi
materi karena saya tahu ide-ide yang disampaikannya.
14. 4. Menyimak kritis
Menyimak kritis (critical listening) adalah sejenis
kegiatan menyimak yang berupa untuk mencari kesalahan atau
kekeliruan bahkan juga butir-butir yang baik dan berar dan ujaran
seorang pembicara dengan alasan-alasan yang kuat yang kuat yang
dapat diterima oleh akal sehat. Contoh : ketika mangikuti seminar
proposal skripsi, karena ada hal yang kurang bisa diterima dan
dimengerti, maka saya meminta pada nara sumber untuk
menjelaskan maksudnya.
5. Menyimak kreatif dan apresiatif
Menyimak kreatif (creative listening) adalah sejenis kegiatan dalam
menyimak yang dapat mengakibatkan kesenangan rekonstruksi
imajinatit para penyimak terhadap bunyi, penglihatan, gerakan,
serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan atau dirangsang
oleh apa-apa yang disimaknya. Contoh : suatu saat saya
mendengarkan acara TV “hidup ini indah”. Setelah menyimak acara
tersebut, saya jadi terinspirasi untuk menjadi seorang wirausaha
sukses.
15. 1. Menyimak sederhana
Menyimak sederhana terjadi dalam percakapan dengan teman atau
percakapan melalui telepon.
2. Menyimak deskriminatif
Menyimak deskriminatif untuk membedakan suara atau perubahan
suara. Contoh : orang yang marah mengeluarkan nada suara yang
berbeda dengan orang yang sedang bergembira.
3. Menyimak santai
Menyimak santai untuk tujuan kesenangan. Contoh : menyimak film,
drama, komedi, dan sebagainya.
4. Menyimak informatif
Menyimak informatif untuk mencari informasi. Contoh : menyimak
siaran berita, menyimak pengumuman, dan sebagainya.
5. Menyimak literatur
Menyimak literatur untuk mengorganisasikan gagasan. Contoh :
membahas hasil penemuan.
6. Menyimak kritis
Menyimak kritis untuk menganalisis tujuan pembicara. Contoh : dalam
debat terbuka, ada dua pihak yang saling meminta kebenaran atas
topik yang dibahas.
16. 1. Menyimak untuk belajar
Melalui kegiatan menyimak seseorang mempelajari berbagai hal
yang dibutuhkan. Contoh : siswa yang menyimak penjelasan guru.
2. Menyimak untuk menghibur
Penyimak menyimak untuk menghibur dirinya. Contohnya: menyimak film,
drama komedi, dan sebagainya.
3. Menyimak untuk menilai
Penyimak mendengarkan dan memahami isi simakan kemudian mengkaji,
menguji, dan membandingkan dengan pengalaman dan pengetahuan
penyimak. Contoh: menyimak fakta yang disiarkan di berita TV.
4. Menyimak apresiatif
Penyimak memahami, menghayati, mengapresiasi materi simakan.
Contoh: menyimak pembacaan puisi, cerpen, drama, dsb.
5. Menyimak untuk mengomunikasikan ide dan perasaan
Penyimak memahami, merasakan gagasan, ide, dan perasaan pembicara.
Contoh : orang yang sedang mendengarkan curahan hati sahabatnya.
6. Menyimak deskriminatif
Menyimak untuk membedakan suara atau bunyi. Contoh : perbedaan
suara orang yang sedang bergembira dan orang yang sedang marah.
7. Menyimak pemecahan masalah
Penyimak mengikuti uraian pemecahan masalah secara kreatif dan analitis
yang disampaikan oleh pembaca. Contoh : seorang psikolog yang
mendengarkan keluhan pasiennya dan berusaha memberikan solusi
terhadap masalah pasien tersebut.
17. Tahap – Tahap Menyimak
Tahap menurut “Laban”
• Pemahaman
• Penginterpelasikan
• Penilaian
Tahap menurut “Logan dan Greene”
• Mendengar
• Memahami
• Mengevaluasi
• Menanggapi
Tahap menurut “Walker Morris”
• Mendengar
• Perhatian
• Persepsi
• Menilai
• Menanggapi
18. Maka, disimpulkan tahap – tahap menyimak antara lain :
a) Mendengar
Penyimak menangkap pesan pembicara dalam bentuk bunyi bahasa menggunakan
telinga yang peka. Penyimak dituntut dapat mengingat bunyi yang telah ditangkap
oleh telingnya yang dilandasi kemampuan memusatkan perhatian.
b) Mengidentifikasikan
Bunyi yang sudah ditangkap perlu diidentifikasi, dikenali dan dikelompokkan.
Pengidentifikasian bunyi bahasa akan semakin sempurna apabila penyimak
memiliki kemampuan linguistik.
c) Menginterpretasi
Bunyi bahasa perlu diinterprestasikan maknanya. Perlu diupayakan agar
interpretasi makna ini sesuai atau mendekati makna yang dimaksudkan oleh
pembicara. Maka, penyimak memerlukan kemampuan nonlinguistik.
d) Memahami
Pesan yang sudah ditangkap, ditafsirkan dan dipahami maknanya. Setelah itu
makna pesan itu perlu pula dikaji kebenaran isinya.
e) Menilai
f) Menanggapi
Tahap akhir dari proses menyimak ialah menaggapi makna pesan yang telah
selesai dinilai. Di sini diperlukan kemampuan memberikan tanggapan terhadap
pesan yang diterimanya dapat berwujud berbagai bentuk seperti mengangguk –
angguk tanda setuju, mencibir atau megerjakan sesuatu.
19. Kemampuan Penunjang
•
•
•
•
Kemampuan memusatkan perhatian
Kemampuan mengingat
Kemampuan menangkap bunyi
Kemampuan
linguistik
meliputi
berbicara, mendengar, membaca, dan
menulis
• Kemampuan
nonlinguistik
meliputi
lingkungan dan sosialbudaya
• Kemampuan menilai
• Kemampuan menganggapi