Program pemberdayaan klaster kebun pertanian terpadu di Cirangkong, Subang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan dan taraf hidup petani melalui agribisnis terpadu dan berkelanjutan. Program ini akan mengembangkan kebun buah naga, jambu kristal, dan peternakan domba seluas 10 hektar dengan melibatkan 20 petani pengelola. Diharapkan program ini dapat meningkatkan pendapatan petani menjadi dua kali lipat U
2. Latar Belakang
Adanya penyusutan jumlah rumah tangga usahatani sebesar 5,04 juta dalam
kurun sepuluh tahun terakhir ini yang jika dirata-ratakan ada 500.000
penyusutan keluarga petani/tahun sejak tahun 2003 hingga 2013. (Data BPS
2013).
Terjadi pergeseran pengelolaan usahatani dari sector rumah tangga petani ke
sector formal (terjadikapitalisasi sector Pertanian dan perkebunan)
Ketergantungan impor pangan bangsa Indonesia yang masih tinggi (beras,
jagung, kedelai, singkong, daging dll)perlu terobosan inovasi agribisnis dalam
mendukung kemandirian pangan ”Gerakan Indonesia Berdaya”
Banyak sumber daya lahan tidur/non produktif di perdesaan yg memiliki
potensi untuk dikembangkan menjadi lahan produktif
Potensi dana sosial sedekah dan wakaf masyarakat yang masih besar untuk
diinvestasikan kepada kegiatan bisnis social yang berdampak bagi peningkatan
kesejahteraan umat & masyarakat perdesaan secara berkelanjutan
3. TUJUAN PROGRAM
• Meningkatkan produktivitas dan pemanfaatan
lahan yang memberikan manfaat secara sosial dan
ekonomi kepada masyarakat melalui pemberdayaan
dan usaha agribisnis yang berkelanjutan
4. OUTPUT
• Tumbuh dan berkembangnya kegiatan agribisnis terpadu dengan
pola kerjasama/syirkah yang saling menguntungkan secara sosial
dan ekonomi. Indikator tumbuhnya sentra komoditas unggulan
dengan manajemen usaha berbasis kemitraan dengan kelompok
sasaran
• Terkelolanya aset lahan menajdi produktif melalui penumbuhan
budidaya komoditas unggulan dan peternakan secara intensif.
Indikator termanfaatkannya lahan minimal 90 % dan
tercapainya produktivitas tanaman minimal 80 % dari target yang
direncanakan
• Meningkatnya taraf hidup keluarga petani sasaran. Indikator 80
% petani pengelola/mitra memperoleh pendapatan minimal 2
kali UMK setempat pada tahun ke-2 kegiatan
5. SASARAN PETANI PENGELOLA
Sasaran program adalah
1. Petani penggarap berusia produktif dan berkeluarga
yang tidak memiliki lahan usaha
2. Petani kecil berusia produktif dan berkeluarga yang
hanya memiliki kesejahteraan di bawah garis
kemiskinan kabupaten
3. Pemuda yang memiliki motivasi dan semangat untuk
bertani dan mengembangkan potensi sumber daya
alam desanya.
6. SCOPE OF BUSINESS
• Menerapkan pemberdayaan petani berbasis Pola Social
Business melalui sistem integrated farming (pertanian
terpadu) yang saling mendukung dan terintegrasi dari
produksi sampai dengan pemasaran.
• Menumbuhkan dan memproduksi Komoditas
Hortikultura buah-buahan: Buah Naga, Jambu Crystal
dan sela pepaya california diantara buah Naga.
• Menumbuhkan usaha Penggemukan & Pembibitan
Ternak Domba/Kambing dalam 1 kawasan.
• Mengelola lahan kebun dan peternakan secara terpadu
melalui pemberdayaan komunitas petani lokal yang
memberikan dampak sosial dan ekonomi yang
berkelanjutan.
7. BUSINESS MANAGEMENT SCOPE
1) MENGELOLA SUMBER DAYA LAHAN TERPADU untuk
mendapatkan hasil yang optimal secara
berkesinambungan tanpa menimbulkan pencemaran
(zero waste)
2) MENGELOLA SDM untuk meningkatkan produktivitas,
menciptakan kondisi yang serasi, menanamkan rasa
memiliki dan bersama-sama mencapai target yang
telah ditetapkan dengan membagi tugas masing-
masing kepada petani mitra/pengelola
3) MENGELOLA BUDGET secara transparan dan
akuntable sehingga rencana dapat berjalan sesuai
jadwal yang telah ditetapkan.
4) MENJALIN KERJASAMA /PARTNERSHIP yang baik
dengan pihak ketiga dengan petani mitra/pengelola,
mitra usaha, instasi pemerintah, calon pembeli dan
masyarakat.
5) MEMILIKI SATU SISTEM MANAJEMEN KEBUN yang
dapat menjamin tersedianya data dan informasi yang
”up to date” dan akurat guna mendukung kegiatan
pengelolaan dan pengembangan kebun
LAND
MANAGEMENT
MANAGEMENT
FARM
INTEGRATED
MANAGEMENT
PARTNERSHIP
BUDGET
MANAGEMENT
8. Koordinator Pendamping :1 Orang
Asisten Teknis Horti : 1 Orang
Asisten Teknis Ternak : 1 Orang
Mandor/Teknisi : 2 Orang
Petani Pengelola : 20 orang
BUAH NAGA
9. Skema Pengelolaan
- Konsep pengelolaan berbasis syirkah yaitu pengelolaan denngan sistem bagi hasil
antara DD (Shohibul Maal) dengan penerima manfaat/petani pengelola yang
diberdayakan (Mudhorib)
- Dompet Dhuafa selaku pemilik program melalui Tim Manajemen Kebunyang
dibentuk berperan memberikan dukungan lahan, permodalan usaha, manajemen
kebun, pendampingan, pelatihan, dukungan teknis, pemasaran dan standarisasi
proses bagi petani sasaran
- Petani sasaran selaku pengelola sesuai dengan luasan petak yang dikerjasamakan
memberikan dukungan tenaga, waktu dan keahliannya untuk memelihara tanaman
dan ternak sesuai tanggungjawabnya sampai dengan waktu yang ditentukan.
- Selama persiapan sampai dengan masa pra-produksi (Tanaman Belum
Menghasilkan), calon petani pengelola direkurt dan bekerja layaknya tenaga harian
yang diberikan upah sampai pada waktu yang ditentukan untuk memelihara kebun
dan ternak sesuai luasan petak yang akan dikerjasamakan.
- Pola Bagi Hasil antara DD dengan Petani Pengelola adalah dengan pembagian 25 : 75
atau 30 : 70 sesuai kesepakatan.
- Petani Pengelola yang dilibatkan akan mengelola lahan masing-masing seluas 2500
m2 terdiri dari : 2000 m2 kebun buah naga, 500 m2 kebun jambu kristal dan 30 ekor
domba/kambing 25 ekor penggemukan dan 5 ekor doka pembibitan
10. Tahapan Program
•Pengelolaan
penuh oleh DD
•Petani sebagai
pekerja
•Sosialisasi dan
membangun
komitmen
•Capacity building
Stage 1
• Pengelolaan
Kerjasama Bagi
Hasil
•Petani sebagai
Pengelola
• DD pembinaan
Sikap,
Pengetahuan,
Ketrampilan dan
Spiritual
• Transfer
knowledge teknis
dan manajemen
Stage 2
• Pengelolaan
berkelanjutan
• Petani pengelola
mandiri
•Manajemen
kebun mandiri
•Dampak
masyarakat
sekitar
•Perluasan lahan
Stage 3
11.
12. RENCANA INFRASTRUKTUR KEBUN
BANGUNAN, INSTALASI & JALAN
• Rumah Karyawan + Kantor Kebun
• Guest House
• Saung Belajar Petani
• Tempat Sortir & Pengumpulan Hasil Panen Buah2an
• Gudang Peralatan dan Mesin
• Gudang Pakan
• Rumah Kompos
• Kandang Domba/Kambing kapasitas 150-200 ekor per unit
(ukuran 1 x 1,5 m per ekor)
• Instalasi Listrik, Air Primer dan Sekunder
• Jalan Produksi
• Jalan Masuk Kebun
13. Rencana Penggunaan Lahan
(Land Use Plan)
Lahan
Terpadu
10 Ha
Kebun
Buah Naga
+ Sela
Pepaya
4 Ha
Kebun
Jambu
Kristal
1 Ha
Kandang
Kol oni
doka +
pastura
4,8 Ha
Area
Pengelola
dan Sarana
Penunjang
0,2 Ha
14. Proyeksi Usaha Jambu Crystal Taiwan
LUAS LAHAN 1 Ha
• Masa tanam : 7 tahun
• Mulai Panen umur 8 bulan
• 1 ha untuk 1000 pohon (per petani 50
pohon)
• 1 pohon hasilkan 30-40 kg buah
• Harga Jual : Rp 8000/kg
• Tingkat Keberhasilan Panen : 80-90 %
• Pasar : Supermarket Buah (Premium Class)
dan Kios buah
• Modal per 1 masa tanam :
Rp 77.800.000,-
• Margin per 1 masa panen : Rp
95.000.000
15. Proyeksi Usaha Buah Naga (Dragon Fruit)
• Masa produksi : setiap tahun
• 1 ha untuk 6.400 pohon (1.000 tiang beton @
4 phn)
• Panen tahun I : 5 buah/pohon @ 400 gr.
• Panen tahun II : 10 buah/pohon @ 500 gr.
• Harga Jual : Rp 18.000/kg
• Tenaga kerja : 5 petani handle 1 ha tanaman
(200 tiang per petani)
• Pasar : Supermarket buah & pasar buah
• Modal kerja per 1 masa tanam : Rp
154.200.000,-
• Gross Margin per 1 masa panen (1 ha) per
tahun: Rp 133.710.000 ,-
16. PROYEKSI USAHA DOMBA/KAMBING
Usaha Ternak 1500 ekor doka
• Cara ternak : di lepas di lahan rumput
• Masa penggemukan : 3-4 bulan
• Jumlah domba penggemukan : 1300 ekor
• Jumlah Domba Pembibitan : 200 ekor
• Kenaikan bobot : 1,2kg/ hari
• Harga Jual / kg berat hidup : Rp 85.000,-
• Pasar : THK dan permintaan pasar ternak
• Modal per 1500 ekor : Rp 2.019.000.000,-
• Gross Margin : Rp 415.750.000 / tahun
17. PREDIKSI PENDAPATAN PETANI SASARAN DARI
USAHA KEBUN & TERNAK
PENDAPATAN PETANI (20 KK)
1Per Tahun per KK Volume Marjin per unit Jumlah
- doka 60 ekor 400,000 24,000,000
- buah Naga (1280 phn)/2000 m2 3,840 kg 18,000 69,120,000
- buah Jambu (50 phn)/500 m2 1,250 kg 8,000 10,000,000
Total 103,120,000
2Setelah Bagi Hasil 75 % per Tahun 77,340,000
3Per Bulan per KK (4,1 x UMR) 6,445,000
*)UMR Subang 2014 1,577,959
PENDAPATAN PETANI (30 KK)
1Per Tahun per KK (1500 m2) Volume Marjin per unit Jumlah
- doka /200 m2 40 ekor 400,000 16,000,000
- buah Naga (830 phn)/1300 m2 2,490 kg 18,000 44,820,000
- buah Jambu (30 phn)/300 m2 750 kg 8,000 6,000,000
Total 66,820,000
2Setelah Bagi Hasil 75 % per Tahun 50,115,000
3Per Bulan per KK (3,2 x UMR) 4,176,250
18. GOAL (Tujuan Akhir)
• Petani sasaran mandiri secara material dengan meningkatnya
pendapatan dari usaha tani (target minimal 2x UMR Subang)
dan memiliki aset produktif (ternak)
• Petani sasaran mandiri secara intelektual dengan meningkatnya
kapasitas dalam bentuk ketrampilan bisnis,
pengetahuanbudidaya dan secara perilaku meningkat
spiritualnya
• Petani sasaran mandiri secara manajemen dengan
meningkatnya kemampuan mempraktekkan dan mengelola
lahan pertanian dan peternakan secara baik (good agriculture
practices)
• Klaster kebun pertanian terpadu secara berkelanjutan
memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi desa
sekitarnya
19. Jl. Ir H. Juanda No.50
Perkantoran Ciputat Indah Permai C 28-29
Ciputat- Jakarta
TELP. +62 (21) 7416050
FAX. +62 (21) 7416070
TERIMA KASIH