3. 1. Teknis Penambangan
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Konservasi Sumber Daya Mineral
4. Pengelolaan Lingkungan
5. Reklamasi dan Paska Tambang
Presentasi ini akan menjelaskan:
4. Undang-Undang nomor 13 tahun 2003, tentang Keselamatan Kerja.
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi nomor 2555.K/20/M.PE/ 1993, tentang Pelaksanaan Inspeksi
Tambang Dibidang Pertambangan Umum.
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi nomor 555.K/26/M.PE/ 1995, tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Dibidang Pertambangan Umum.
DASAR HUKUM
5. PT. Wiraduta Sejahtera Langgeng adalah salah satu Perusahaan Swasta Nasional
yang bergerak dalam bidang penambangan batubara.
Sebagai pemegang Izin Usaha Operasi Produksi Batubara berdasarkan Surat
Keputusan Nomor : 830/KPTS/TAMBEN/2013 tanggal 09 Desember 2013.
Wilayah Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi PT. Wiraduta Sejahtera
Langgeng seluas 3.183 hektar.
Dengan rincian 1.183 Ha di kawasan Area Penggunaan Lain (APL) dan 2.000 Ha
dalam kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT).
PT. WIRADUTA SEJAHTERA LANGGENG
6. VISI USAHA PERTAMBANGAN
PT. WIRADUTA SEJAHTERA LANGGENG
Turut berperan serta dalam mendukung peningkatan
pendapatan Daerah dan Negara, serta berupaya
meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat
sekitar tambang, dengan tetap memperhatikan
kelestarian lingkungan hidup
7. MISI USAHA PERTAMBANGAN
PT. WIRADUTA SEJAHTERA LANGGENG
• Pencapaian target produksi secara maksimal sesuai kaidah
dalam penambangan dan ketentuan yang berlaku
• Turut serta melakukan pembinaan masyarakat sekitar
tambang dalam rangka meningkatkan taraf hidupnya.
• Memanfaatkan Sumber Daya Alam yang tersedia dengan
tetap memperhatikan daya dukung dan pelestarian
lingkungan hidup sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya
12. Penambangan Batubara PT. WSL
1. Persiapan
2. Pembabatan (Land Clearing)
3. Pengupasan Top Soil
4. Overburden Striping & Removal
5. Coal Getting
6. Hauling ke Stockpile
7. Land Grading/Spreeding & Recountering
8. Crushing
9. Barging
10.Reclamation
11.Support
Proses penambangan dilakukan dengan metode dan sistim
tambang terbuka (open pit) dan isi kembali lahan bekas
tambang (backfilling)
13. Aktivitas Penambangan PT. WSL
COAL GETTING
O/B REMOVING
STRIPPING O/B
O/P ACTIVITY
RECLAMATION
O/P COAL HAULING
STOCK PILE PELABUHAN
Cap : 70.000 MT
F/C STOCK PILE
BARGE LOADER 1.000
TPH
LOADING POINT TRUCK SCALE
CAP. 10 Ton
> 30,000 DWT
ROLL CRUSHER
300 TPH
HOPPER CAP.
50 CuM
ROM STOCK
Cap : 5.000
15. Latar Belakang K-3
Ruang Lingkup K-3
Wadah/Organisasi K-3
Sasaran dan Tujuan K-3
Program K-3
Langkah – Langkah Penanganan K-3
16. SASARAN DAN TUJUAN K-3
Menciptakan iklim & lingkungan kerja yang aman.
Menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman
sehingga terjadi peningkatan produktivitas dan ekosistem
kerja.
Melindungi karyawan dari bahaya yang timbul akibat
lingkungan tempat kerja.
Melaksanakan semua peraturan perundangan bidang K3.
Mencapai target mutu zero lost time accident.
17. Melaksanakan kegiatan-kegiatan rutin tentang K-3, seperti :
Daily meeting (P5M) dan toolbox talk setiap hari kerja.
Melaksanakan safety talk setiap hari Rabu.
Melakukan safety patroll
Pemasangan spanduk, motto dan bendera K-3.
Melaksanakan pelatihan dan training K-3, seperti :
Melakukan training K-3 untuk setiap karyawan baru.
Mengirimkan beberapa karyawan untuk mengikuti kursus K-3.
Pembuatan standard operation procedure (SOP) untuk pekerjaan-
pekerjaan operasional yang berhubungan dengan K-3.
Program Keselamatan Kerja
:
18. Pemeriksaan kesehatan pre-employment, dilaksanakan sebagai bagian
dari kriteria seleksi karyawan.
Menyediakan peralatan kesehatan dan obat-obatan untuk sakit ringan dan
kecelakan ringan berupa kotak P3K.
Bekerja sama dengan puskesmas setempat, rumah sakit dan dokter
praktek apabila ada karyawan yang sakit atau mengalami kecelakaan.
Mengikut sertakan karyawan dalam program BPJS.
Melakukan house keeping di sekitar lokasi tambang dan perkantoran
Program Kesehatan Kerja
19. Buku Tambang untuk diisi oleh Inspektur Tambang dan buku
Pencatatan Kecelakan Tambang.
Laporan kecelakaan tambang oleh KTT kepada KAIT.
Laporan persediaan dan pemakaian bahan peledak.
Laporan akibat kecelakaan tambang per triwulan.
Laporan jumlah rata-rata pekerja per tahun.
Laporan tingkat kekerapan kecelakaan per tahun.
Laporan biaya kecelakaan tambang per smester.
Laporan produksi dan penjualan per bulan.
Laporan pertambangan eksploitasi per triwulan.
Program Administrasi dan Pelaporan
20. 1. Alat proteksi diri (APD)
2. Di sepanjang lokasi, jalan tambang dan jalan angkut
batubara akan dipasang dan disiapkan :
Rambu-rambu lalulintas.
Tanda-tanda pemberitahuan, himbauan, peringatan, dan larangan.
Mobil penyiram debu (Water truck).
Portal pada setiap jalan masuk dan trafficman di persimpangan jalan.
3. Di lokasi perkantoran, gudang dan lokasi bengkel akan
disiapkan :
Alat pemadam api ringan (APAR).
Oil Trap untuk memisahkan dan menampung sementara olie bekas.
Kotak P3K lengkap dengan isinya.
Kotak sampah.
Program Pengadaan Peralatan dan
Perlengkapan K-3
21. Ditinjau dari bahasa, konservasi berasal dari kata conservation,
dengan pokok kata to conserve yang artinya menjaga agar
bermanfaat, tidak punah/lenyap atau merugikan.
A. Latar Belakang
B. Prinsip Konservasi Sumber Daya Mineral
C. Pembatas Cadangan dan Kehilangan (losses)
D. Daya Upaya Pengurangan Tingkat Kehilangan
(Losses) Batubara
22. A. Latar Belakang
B. Ruang Lingkup Pengelolaan Lingkungan Hidup
C. Sasaran dan Tujuan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
D. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup
23. 1. Pembersihan lahan (land clearing)
2. Pengupasan dan penimbunan tanah penutup
(overburden)
3. Penambangan dengan Backfiiling
4. Pengolahan dan penanganan batubara
5. Pengendalian erosi
6. Pengolahan air limbah
7. Penanganan kualitas udara
8. Sarana penunjang
Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan
24. 1. Pemantauan Air
2. Pemantauan Debu dan Kebisingan
3. Pemantaun Nekton
4. Pemantauan keberhasilan reklamasi dan revegetasi
5. Pemantauan kestabilan lereng
6. Pemantauan di lokasi stock pile
Program Pemantauan Lingkungan
25. A. Latar Belakang
B. Reklamasi
C. Teknologi dan Langkah-Langkah Reklamasi
D. Paska Tambang
26. Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang
tahapan usaha pertambangan untuk menata,
memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan
dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai
peruntukannya.
Revegetasi adalah usaha/kegiatan penanaman kembali
lahan bekas tambang.
Rehabilitasi lahan adalah usaha memperbaiki,
memulihkan kembali dan meningkatkan kondisi lahan
yang rusak (kritis), agar dapat berfungsi secara
optimal, baik sebagai unsur produksi, media pengatur
tata air maupun sebagai unsur perlindungan alam
lingkungan.
Reklamasi
27. 1. Konservasi Top Soil
2. Penataan Lahan
3. Pengendalian Sedimen dan Pengendalian Erosi
4. Penanaman Cover Crop
5. Penananaman Tanaman Pionir
6. Peanggulangan Logam Berat
Teknologi dan Langkah-Langkah
Reklamasi
28. Aktivitas penutupan tambang dalam tahap ini mencakup :
1. Pembongkaran dan pemindahan infrastruktur
2. Pembentukan ulang alam pertambangan yang tersisa
3. Penyelesaian proses rehabilitasi dan perbaikan
4. Pemantauan dan pengukuran kinerja aktivitas penutupan,
dibandingkan dengan standar dan kriteria yang telah
disepakati sebelumnya
5. Inspeksi, konsultasi dan laporan perkembangan kepada
para stakeholder
6. Proses pengakhiran dengan masyarakat dan pemerintah
secara progresif.
Paska Tambang
29. Tanaman penutup berfungsi
untuk :
1. Meningkatkan kesuburan
dan kelembaban tanah
2. Pengendali erosi
3. Habitat awal fauna
4. Tempat tumbuh tanaman
lain yang bijinya terbawa
oleh fauna/binatang
Tanaman Penutup (Cover Crop)
30. Menanam tumbuhan jenis ground cover seperti Rumput-
rumputan Alang-alang, semak dan perdu
Tanaman ini berperan dalam menciptakan kondisi
lingkungan yang kondusif untuk perkecambahan biji dan
pertumbuhannya lebih lanjut
Penanaman ground cover
31. Penanaman tumbuhan pioner
Tumbuhan pioner merupakan tanaman perintis yang mampu hidup
dan toleran terhadap kekurangan bahan organik selain itu tumbuhan
pioner berfungsi untuk menambahkan kadar bahan organik
Seperti : Acacia sp, Melaleuca sp, Paraserianthes falcataria,Santalum
album, Swietenia macrophylla, Glyricidia sp, Acacia vylosa
32. Kawasan Bekas Tambang
Lahan daratan
Kolong
Sarana Pendukung
Pembibitan
Kompos
Pembiakan
Pakan Ikan
Penelitian & Pengembangan
Pertanian dan
Budidaya Ikan
Reklamasi Terpadu
35. USAHA PERTAMBANGAN YG BAIK & BENAR
Good Mining Practice
1. Mentaati hukum/perizinan
2. Mempunyai perencanaan teknis pertambangan komprehensif
dan mengikuti standar.
3. Menerapkan teknologi pertambangan yang sesuai dan benar serta
mengikuti standar teknis berlandaskan efektivitas dan efisiensi
4. Melaksanakan konservasi bahan galian
5. Mengendalikan dan memelihara fungsi lingkungan
6. Menjamin keselamatan dan partisipasi masyarakat
7. Mengakomodir kemampuan/dan partisipasi masyarakat
8. Menghasilkan nilai tambah optimal
9. Meningkatnya kemampuan/kesejahteraan masyarakat sekitar
10. Menciptakan pembangunan berkelanjutan
36. Mine Technical Head
SHE Dept Head Admin SHE
Environment Section Head
REKLAMASI/REVEGETASI PENGELOLAAN AIR BUANGAN PENGELOLAAN. LIMBAH B3 NURSERY
KoorLap Helper Helper Helper Supir Sarana
Helper Helper Helper Helper
Helper
Helper
Abdul Fatah
Helper
Hamdani
Helper
STRUKTUR ORGANISASI SHE - ENVIRONMENT