Jurnal Penelitian Siswa 2016 SMA Negeri 1 Sampang - Cilacap mendeskripsikan penelitian tentang formulasi kopi dari biji glodokan dan aktivitas antioksidannya. Penelitian ini menguji aktivitas antioksidan kopi biji glodokan pada tikus melalui pemberian minum kopi biji glodokan dan mengukur daya tahan tikus terhadap racun. Hasilnya menunjukkan bahwa tikus yang diberi minum kopi biji glodokan le
Comparison of Traditional Coffee Acrylamide and Civet Coffee by High Performa...
Kopi Antioksidan dari Biji Glodokan
1. Jurnal Penelitian Siswa 2016
SMA Negeri 1 Sampang - Cilacap 1
PENDAHULUAN
Kopi adalah minuman favorit kebanyakan
para pekerja dan buruh pabrik. Namun kopi
memiliki kandungan kafein yang bila
dikonsumsi berlebih akan menimbulkan
dampak negatif bagi konsumennya.
Sementara itu para pakerja lapangan dan
buruh pabrik sangat rentan terkena polusi dan
radiasi. Akibatnya kesehatan mereka pun
menurun karena banyaknya racun yang
terserap oleh tubuh. Zat-zat karsinogenik
yang memicu munculnya kanker pun banyak
terhisap dan termakan oleh para pekerja dan
buruh pabrik. Oleh karena itu, masyarakat
membutuhkan minuman tambahan sejenis
kopi yang mampu menetralkan racun
(antioksidan) dan menghambat pertumbuhan
sel kanker.
Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang di atas, dapat
dirumuskan masalah yang menjadi bahan
kajian penelitian kami adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana formulasi membuat kopi
dari biji Glodokan ?
2. Bagaimana aktivitas antioksidan kopi
biji Glodokan ?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ilmiah ini
adalah sebagai berikut :
1. Menemukan teknik memformulasi
kopi biji glodokan.
2. Menguji aktivitas antioksidan kopi biji
glodokan.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan manfaat biji glodokan
yang selama ini hanya menjadi limbah
yang kurang bernilai guna.
2. Mengenalkan varian baru kopi
kesehatan dari bahan alami.
KAJIAN PUSTAKA
Farmakologi Biji Glodokan
Sebagian dari tumbuhan di Indonesia telah
digunakan sebagai bahan obat tradisional
yang merupakan warisan yang diterima secara
turun temurun sejak dahulu (Achmad, 1980).
Bahan yang digunakan sebagai bahan obat-
obatan, secara farmakologi berasal dari
kandungan metabolit sekundernya seperti
terpenoid, steroid, alkaloid, flavonoid,
KOPI ANTIOKSIDAN DARI BIJI GLODOKAN
[ Jurnal Penelitian Siswa SMA Negeri 1 Sampang Kabupaten Cilacap ]
Enjela Nofi Saputri dan Novi Triayuningsih
ABSTRAK
Tanaman glodokan sering dijadikan tanaman peneduh jalan dan penyerap polutan, namun biji dari tanaman
ini masih terbuang sia-sia padahal banyak mengandung senyawa antioksidan. Tujuan dari penelitian ini
adalah mendeskripsikan cara membuat kopi dari biji Glodokan (Polyalthia longifolia) dan pemanfaatannya
sebagai antioksidan yang bebas dari potensi kanker. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan
melakukan studi laboratorium yang dilengkapi dengan kajian literatur. Prosedur penelitian yang hendak
kami lakukan adalah : biji Glodokan, biji kopi dan beras dengan perbandingan 3 : 2 : 1 disangan di atas
wajan tanah liat, kemudian ditumbuk hingga halus. Data yang menjadi landasan teori penelitian ini adalah:
Penelitian Njoku, 2001 dan Dasari, 2011 menunjukkan bahwa biji Glodokan memiliki aktivitas antioksidan.
Penelitian Dina Permata Sari, 2013 menunjukkan bahwa tanaman Glodokan mengandung senyawa asam
kolavenat, asam polyalthialdoat dan 16α-hidroksi-cleroda3,13(14)-Z-dien-15,16-olide yang menunjukkan
aktivitas anti kanker. Hasil uji organoleptis menunjukkan bahwa kopi biji Glodokan berbentuk bubuk,
berwarna hitam kecoklatan, beraroma biji Glodokan, berasa pahit agak sedikit ada rasa pedas. Hasil uji
aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa tikus-tikus yang diberi minum kopi biji Glodokan lebih tahan
terhadap racun obat nyamuk bakar daripada tikus-tikus yang tidak diberi minum kopi biji Glodokan.
Korelasi pemberian minum kopi glodokan dengan daya tahan tikus sebesar 83,2 %. Daya tahan tikus dalam
menghadapi pengasapan pekat obat nyamuk bakar 69,3 % dipengaruhi oleh kopi biji glodokan. Uji T
menunjukkan bahwa pemberian minum kopi biji glodokan memiliki pengaruh antioksidan terhadap tikus.
Kata Kunci : antioksidan, biji glodokan, kopi
2. Jurnal Penelitian Siswa 2016
SMA Negeri 1 Sampang - Cilacap 2
kumarin, kromon, antosianin, fenolik dan
fenil propan (Arbain, 1995).
Famili Annonaceae, mengandung sekitar
2500 spesies, banyak dipelajari karena
kemampuannya sebagai antikanker.
Polyalthia merupakan salah satu genus dari
famili Annonaceae, terdiri dari semak dan
pohon yang banyak ditemukan di daerah
tropis dan sub-tropis, terdiri dari 17 spesies
(Sampath et al., 2013).
Polyalthia longifolia (Annonaceae), dalam
Bahasa Indonesia dikenal dengan nama
Glodokan tiang India, merupakan tumbuhan
yang tinggi, memiliki cabang pendek, dan
termasuk tumbuhan hias (Phadnis et al., 1988;
Faizi et al., 2008). Secara tradisional,
berbagai bagian dari Polyalthia longifolia
telah digunakan untuk beberapa tujuan
pengobatan seperti demam, penyakit kulit,
diabetes, hipertensi, dan cacingan (Pal et al.,
2011; Murthy et al., 2005).
Daun Polyalthia longifolia menunjukkan
aktivitas anti-bakteri, anti-radikal dan
sitotoksik terhadap sel kanker A549 (paru
karsinoma) (Sampath et al., 2013), aktivitas
antibisul (Malairajan et al., 2008), potensi
anti-inflamasi dan hepatoprotektif (Tanna et
al., 2009), agen antileishmanial (Pal et al.,
2011; Misra et al., 2010), dan
antikataractogenesis (Sivashanmugam et al.,
2012). Biji Polyalthia longifolia
menunjukkan aktivitas antioksidan (Njoku et
al., 2001; Dasari et al., 2011). Kulit batang
Polyalthia longifolia menunjukkan aktivitas
antimikroba yang signifikan (Rashid et al.,
1996), menginduksi apoptosis sel pada
leukemia K562 (Lin et al., 2011), dan anti-
inflamasi dan sitotoksik (Chang et al., 2006).
Ekstrak kulit akar Polyalthia longifolia dalam
50% metanol menurunkan tekanan darah
normal dan hipertensi pada tikus (Saleem et
al., 2005).
Dina Permata Sari et al (2013) berhasil
mengisolasi 3 senyawa diterpenoid dari fraksi
etil asetat daun Polyalthia longifolia, yaitu :
asam kolavenat, asam polyalthialdoat, 16α-
hidroksi-cleroda-3,13(14)Z-dien-15,16-olide.
Tiga senyawa diterpenoid hasil isolasi 1-3
diuji aktivitas antikankernya terhadap sel
kanker leukemia HL-60. Berdasarkan
penelitian, didapatkan data bahwa
proliferasi/pertumbuhan sel kanker dihambat
oleh asam polyalthialdoat dan 16α-hidroksi-
cleroda-3,13(14)Z-dien-15,16-olide dengan
nilai IC50 sebesar 21,8 µM dan 13,7 µM.
Sedangkan asam kolavenat tidak
menunjukkan aktivitas dalam konsentrasi apa
pun.
Analisis Kimia Kopi
Berikut tabel komposisi kimia dari biji kopi :
Air : 48 – 50 %
Zat bahan kering : 50 – 52 %
Ada pun rinciannya adalah sebagai berikut :
1. Karbohodrat : 60 %
2. Minyak : 13 %
3. Protein (Nx6,25) : 13 %
4. Asam-asam non volatile : 8 %
5. Abu : 4 %
6. Trigonelin : 1 %
7. Kafein
- Arabika : 1 %
- Robusta : 2 %
(Rahardian, 2011)
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metodologi
kuantitatif dengan melakukan studi
laboratorium dan dilengkapi dengan analisis
wacana.
Indikator Penelitian
Penelitian dilakukan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan
masalah yang dilaksanakan dengan
menggunakan indikator-indikator sebagai
berikut :
1. Bagaimana teknik formulasi kopi biji
Glodokan ?
3. Jurnal Penelitian Siswa 2016
SMA Negeri 1 Sampang - Cilacap 3
Untuk menjawab pertanyaan di atas,
kami menetapkan indikator sebagai
berikut :
a. Metode pembuatan bubuk kopi,
yaitu dengan cara disangan
(disangrai) di atas wajan tanah liat
hingga kehitaman kemudian
ditumbuk.
b. Sinergi. Bubuk kopi bukan ramuan
tunggal, biasanya ditambahkan
beras sebagai pemberi warna
hitam dan pemberi rasa gurih.
c. Perbandingan, yaitu perbandingan
antara biji Glodokan, biji kopi dan
beras. Perbandingan yang kami
pakai adalah 3 : 2 : 1.
2. Bagaimana aktivitas antioksidan kopi
biji Glodokan ?
Untuk menjawab pertanyaan di atas,
kami menetapkan indikator sebagai
berikut :
a. Aktivitas antioksidan dalam biji
Glodokan dengan melakukan uji
laboratorium menggunakan tikus
putih sebagai hewan uji.
b. Aktivitas anti kanker dalam biji
Glodokan melalui analisis wacana.
Metode Pengumpulan Sample
Sample yang digunakan adalah 30 ekor tikus
yang dibagi menjadi dua kelompok : 15 ekor
sebagai sample uji dan 15 ekor sebagai
sample kontrol.
Metode Analisis Data
Pengolahan data dan analisis data hasil
penelitian menggunakan regresi linier dengan
software SPSS 16.0.
Hipotesis
Hasil penelitian terdahulu menyebutkan
adanya aktivitas antioksidan pada biji
Glodokan. Sehingga kami berhipotesis bahwa
kopi biji glodokan efektif digunakan sebagai
nutrisi antioksidan yang tidak berpotensi
menimbulkan kanker.
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19
Maret 2016 di Laboratorium SMA Negeri 1
Sampang, Cilacap. Penelitian meliputi uji
keamanan, uji organoleptis dan uji aktivitas
antioksidan.
Data-Data Penelitian
Uji keamanan pangan melibatkan 5 orang
responden dengan rincian 2 laki-laki dan 3
perempuan.
Tabel 1. Hasil Uji Kemanan Pangan
Orang ke Aman Tidak Aman Catatan
1 √ - Enak
2 √ -
Masih bau biji
glodokan
3 √ - Bau agak harum
4 √ - Enak
5 √ -
Berasa dan berbau
biji glodokan
Sumber : Data primer uji laboratorium.
Uji organoleptis kami lakukan terhadap bubuk
kopi Glodokan dan seduhannya yang sudah
dicampur dengan gula.
Tabel 2. Hasil Uji Organoleptis
Item Bubuk Seduhan
Bentuk Bubuk Cair
Rasa
Pahit agak
sedikit pedas
Manis kopi berasa
biji Glodokan
Bau
Bau biji
Glodokan
Sedikit bau biji
Glodokan
Warna
Hitam
kecoklatan
Hitam
Sumber : Data primer uji laboratorium.
Tabel 3. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan
Kontrol Perlakuan Hasil Uji Perlakuan Hasil
1
Tidak
diberi
Pasif 1
Diberi
kopi
Aktif
2
Tidak
diberi
Pasif 2
Diberi
kopi
Aktif
3
Tidak
diberi
Pasif 3
Diberi
kopi
Aktif
4
Tidak
diberi
Pasif 4
Diberi
kopi
Aktif
5
Tidak
diberi
Pasif 5
Diberi
kopi
Aktif
4. Jurnal Penelitian Siswa 2016
SMA Negeri 1 Sampang - Cilacap 4
6
Tidak
diberi
Pasif 6
Diberi
kopi
Aktif
7
Tidak
diberi
Pasif 7
Diberi
kopi
Aktif
8
Tidak
diberi
Agak
aktif
8
Diberi
kopi
Aktif
9
Tidak
diberi
Agak
aktif
9
Diberi
kopi
Aktif
10
Tidak
diberi
Agak
aktif
10
Diberi
kopi
Aktif
11
Tidak
diberi
Agak
aktif
11
Diberi
kopi
Aktif
12
Tidak
diberi
Agak
aktif
12
Diberi
kopi
Aktif
13
Tidak
diberi
Agak
aktif
13
Diberi
kopi
Aktif
14
Tidak
diberi
Agak
aktif
14
Diberi
kopi
Agak
aktif
15
Tidak
diberi
Agak
aktif
15
Diberi
kopi
Agak
aktif
Sumber : Data primer uji laboratorium
Pembahasan
Glodokan ( Polyalthia longifolia ) merupakan
tanaman penyerap polutan yang banyak di
tanam di pinggir-pinggir jalan dan daerah
sekitar kawasan industri. Keberadaan tanaman
ini dinilai cukup efektif menurunkan kadar
polusi udara. Hasil penelitian Rizqi Dwi
Ardyanto, Slamet Santoso dan Siti Samiyarsih
dari Fakultas Biologi Universitas Jenderal
Sudirman Purwokerto disebutkan bahwa daun
pohon Glodokan mampu secara efektif
menyerap zat polutan seperti timbal (Pb).
Penelitian Dileep N, Rakesh K.N., Syed
Junaid, Poornima G., Swarnalata S.P., dan
Parashith Kekuda T.R. dari Departemen
Mikrobiologi dan Departemen Biokimia
Karnataka India menyebutkan bahwa
kandungan senyawa fenolik dalam biji
Glodokan adalah yang bertanggung jawab
terhadap aktivitas antioksidannya.
Sedangkan penelitian dari Dina Permata Sari
menyebutkan bahwa senyawa diterpenoid
yang berupa asam polyalthialdoat dan 16α-
hidroksi-cleroda-3,13(14)Z-dien-15,16-olide
adalah senyawa yang bertanggung jawab
terhadap aktivitas anti kanker dalam biji
Glodokan.
Uji keamanan pangan dan uji organoleptis
menunjukkan bahwa kualitas kopi biji
Glodokan tergolong bagus. Sehingga produk
ini bisa dikembangkan menjadi skala industri
besar yang prospektif.
Uji aktivitas antioksidan dilakukan
menunjukkan bahwa kopi biji Glodokan
meningkatkan kemampuan tikus putih dalam
menetralkan pengaruh racun obat nyamuk.
Hasil analisis data menggunakan regresi linier
menunjukkan bahwa ada hubungan erat antara
pemberian minum kopi biji Glodokan dengan
daya tahan tikus putih.
Tabel analisis regresi linier di atas
menunjukkan bahwa korelasi pemberian
minum kopi glodokan dengan daya tahan
tikus dalam menghadapi pengasapan pekat
obat nyamuk bakar adalah 83,2 %. Ketahanan
tikus dalam menghadapi polusi obat nyamuk
bakar 69,3% disebabkan oleh pemberian
minum kopi biji glodokan.
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Const
ant)
.333 .252 1.323 .197
Perlak
uan
1.267 .159 .832 7.948 .000
a. Dependent Variable: Hasil
Berdasarkan uji T dalam table hasil regresi
linier di atas menunjukkan bahwa pemberian
minum kopi biji glodokan berpengaruh
terhadap daya tahan tikus dalam menghadapi
pengasapan pekat obat nyamuk bakar. Hal ini
ditunjukkan oleh angka signifinaksi 0,00 yang
berada di bawah 0,05.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .832
a
.693 .682 .436
a. Predictors: (Constant), Perlakuan
5. Jurnal Penelitian Siswa 2016
SMA Negeri 1 Sampang - Cilacap 5
Kesimpulan
Formulasi kopi antioksidan dan anti kanker
dilakukan dengan melakukan sinergi antara
biji Glodokan, biji kopi dan beras dengan
perbandingan 3 : 2 : 1 agar didapat cita rasa
yang enak dan khasiat yang optimal.
Kandungan antioksidan dan anti kanker dalam
biji Glodokan menjadi data ilmiah bagi
khasiat produk kopi biji Glodokan. Uji
antioksidan menunjukkan bahwa pemberian
minum kopi biji glodokan mempengaruhi
daya taha tikus putih dalam menghadapi
polusi obat nyamuk bakar.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad SA. (1980) Kimia Organik Bahan
Alam. Universitas Terbuka,
Jakarta.
Arbain D. (1995) Survey fitokimia salah satu
cara pendekatan, proyek HEDS,
USAID. Universitas Andalas,
Padang.
Ardyanto, Rizq Dwi (2014) Kemampuan
Tanaman Glodokan Polyalthia
longifolia Sonn. Sebagai Peneduh
Jalan Dalam Mengakumulasi Pb
Udara Berdasarkan Respon
Anatomis Daun di Purwokerto.
Fakultas Biologi, Universitas
Jenderal Sudirman, Purwokerto.
Chang FR, Hwang TL, Yang YL, Li CE, Wu
CC, Issa HH, Hsieh WB, Wu YC.
(2006) Anti-inflammatory and
cytotoxic diterpenoids from
formosan Polyalthia longifolia var.
pendula. Planta Medica, 72, 1344-
1347.
Dasari VN, Rupachandra S, Dinesh MG,
Chandrasekharam HR,
Sidambaram R. (2011)
Antioxidant activity of seed
extracts of Polyalthia longifolia.
International Journal of Pharmacy
and Pharmaceutical Sciences, 3,
311-314.
Faizi S, Khan AR, Mughal NR, Malik MS,
Sajjadi KS, Ahmad A. (2008)
Antimicrobial activity of various
parts of Polyalthia longifolia var.
pendula: isolation of active
principles from the leaves and the
berries. Phytotherapy Research,
22, 907-912.
Kekuda, Prashith (2013) In vitro Antiocidant
Activity of Ripe Pericarp of
Polyaltia longifolia Thw.
Department of Microbiology and
Departement Biochemistry,
SRNMN Collage of Applied
Sciences, NES Campus, Balraj Urs
Road, Shivamogga-577201,
Karnataka, India.
Lin YH, Lee CC, Chang FR, Chang WH, Wu
YC, Chang JG. (2011) 16-
Hydroxycleroda-3,13-dien-15,16-
olide regulates the expression of
histone-modifying enzymes PRC2
complex and induces apoptosis in
CML K562 cells. Life Sciences,
89, 886-895.
Malairajan P, Gopalakrishnan G, Narasimham
S, Veni JK. (2008) Evaluation of
anti-ulcer activity of Polyalthia
longifolis (Sonn.)Thwaitesin
experimental analysis. Indian
Journal of Pharmacology, 40, 126-
128.
Misra P, Sashidhara KV, Singh SP, Kumar A,
Gupta R, Chaudhaery SS, Gupta
SS, Majumder HK, Saxena AK,
Dube A. (2010) 16 -
Hydroxycleroda-3,13 (14)Z-dien-
15,16-olide from Polyalthia
longifolia: a safe and orally active
antileishmanial agent. British
Journal of Pharmacology, 159,
1143-1150.
Murthy MM, Subramanyam M, Bindu MH,
Annapurna J. (2005)
6. Jurnal Penelitian Siswa 2016
SMA Negeri 1 Sampang - Cilacap 6
Antimicrobial activity of clerodane
diterpenoid from Polyalthia
longifolia seeds. Fitoterapia, 76,
336-339.
Njoku UO, Joshua, Elijah P, Omeh, Obiageli
V. (2001) Antioxidant properties
of Polyalthia longifolia. New York
Science Journal, 4,83-87.
Pal D, Bhattacharya S, Baidya P, De BK,
Pandey JN, Biswas M. (2011)
Antileishmanial activity of
Polyalthia longifolia leaf extract
on the in vitro growth of
leishmania donovani
promastigotes. Global Journal of
Pharmacology, 5, 97-100.
Phadnis AP, Patwardhan SA, Dhaneshwar
NN, Tavale SS, Row TNG. (1988)
Clerodane diterpenoid from
Polyalthia longifolia.
Phytochemistry, 27, 2899-2901.
Rahardian, Dimas (2011) Sifat-sifat kopi.
Jurusan Ilmu dan Teknologi
Pangan, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta.
Rashid MA, Hossain MA, Hasan CM, Reza
MS. (1996) Antimicrobial
diterpenoids from Polyalthia
longifolia var. pendulla
(Annonaceae). Phytotherapy
Research, 10, 79-81.
Sakarkar DM, Deshmukh VN. (2011)
Ethnopharmacological review of
traditional medicinal plants for
anticancer activity. International
Journal of PharmTech Research, 3,
298-308.
Saleem R, Ahmed M, Ahmed SI, Azeem M,
Khan RA, Rassol N, Saleem H,
Noor F, Faizi S. (2005)
Hypotensive activity and
toxicology of constituents from
root bark of Polyalthia longifolia
var. pendula. Phytotherapy
Research, 19,881-884.
Sampath M, Vasanthi M. (2013) Isolation,
structural elucidation of flavonoids from
Polyalthia longifolia (sonn.) Thawaites and
evaluation of antibacterial, antioxidant and
anticancer potential. International Journal of
Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 5,
336-341.