SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  48
PENYEGARAN KADER
Oleh
Desy Sindy Almaniaskar,A.Md.Gz
Puskesmas DTP Rajamandala
Menimbang Berat Badan
dengan Dacin
Dacin yang digunakan untuk menimbang
anak adalah yang mempunyai ketelitian 0,1
kg dengan kapasitas timbangan 25 kg dan
aman. Penimbangan berat badan balita di
Posyandu disarankan menggunakan dacin
yang ketelitiannya 0,1 kg, karena
pertambahan berat badan balita usia lebih
dari 1 tahun dalam 1 bulan berkisar 0,2-0,3
kg, sehingga apabila menggunakan alat
timbang yang ketelitiannya 0,5 kg tidak
dapat termonitor perubahan berat
badannya.
Langkah Penimbangan Berat Badan Balita
menggunakan Dacin (1/5)
1. Dacin digantungkan
pada penyangga
yang kuat
2. Dacin digantung dan diikat
tali yang kuat. Periksa
dengan cara menarik batang
dacin ke bawah kuat-kuat
Langkah Penimbangan Berat Badan Balita
menggunakan Dacin (2/5)
3. Sebelum dacin digunakan,
bandul geser diletakkan
pada angka 0 (nol), setelah
itu batang dacin dikaitkan
dengan tali pengaman.
4. Celana timbang atau sarung
timbang yang kosong
dipasangkan pada dacin,
pada keadaan ini bandul
geser tetap pada angka 0
(nol).
Langkah Penimbangan Berat Badan Balita
menggunakan Dacin (3/5)
5. Menentukan berat badan
anak, dengan membaca
angka diujung bandul
6. Anak dinaikkan kedalam
sarung timbang, dan
kemudian ditimbang pada
dacin sampai batang dacin
dalam keadaan seimbang.
Langkah Penimbangan Berat Badan Balita
menggunakan Dacin (4/5)
7. Menentukan berat badan
anak, dengan membaca
angka diujung bandul geser.
8. Mencatat hasil
penimbangan pada buku
catatan.
Langkah Penimbangan Berat Badan Balita
menggunakan Dacin (5/5)
.9. Menggeser bandul ke angka
0 (nol), kemudian
meletakkan batang dacin
dalam tali pengaman,
setelah itu anak atau bayi
dapat diturunkan. Ucapkan
terimakasih pada ibu balita.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu
menimbang dengan dacin :
 Balita menggunakan pakaian seminimum mungkin
 Sepatu, baju/pakaian yang tebal harus dilepas
 Posisi bayi sebaiknya ditidurkan dalam kain sarung,
anak yang lebih besar bisa sambil duduk
 Sebelum dilakukan penimbangan, jarum harus
menunjukkan angka 0 (nol) setelah ditambahkan
kain sarung dan posisi dacin dalam keadaan
seimbang dengan cara memasangkan penyeimbang
menggunakan plastik yang berisi beras atau pasir
Hal tersebut harus diperhatikan pada
waktu menimbang balita menggunakan
dacin karena jika tidak diperhatikan, hal
tersebut mampu mempengaruhi hasil
penimbangan berat badan balita
PENGUKURAN TINGGI BADAN
Tinggi badan merupakan parameter
atropometri untuk pertumbuhan linier. Tinggi
badan merupakan parameter antropometri
untuk menilai pertumbuhan panjang atau tinggi
badan.
Perubahan tinggi badan terjadi dalam
waktu yang lama, sehingga sering disebut
akibat masalah gizi kronis.
Alat ukur yang digunakan untuk
mengukur tinggi badan harus mempunyai
ketelitian 0,1 cm. Anak yang berusia 0-2
tahun dikur dengan ukuran panjang badan
sedangkan anak berusia lebih 2 tahun diukur
menggunakan mikrotois
Tinggi badan dapat diukur dengan menggunakan
mikrotois.
• Kelebihan : ketelitian 0,1 cm, mudah
menggunakannya, tidak memerlukam tempat
yang khusus dan relatif terjangkau harganya.
• Kelemahan : setiap kali akan melakukan
pengukuran harus dipasang pada dinding
terlebih dahulu.
Prosedur pengukuran tinggi badan
dengan mikrotois
6. Meminta klien untuk melepaskan alas kaki dan
asesoris yang dapat mengganggu pengukuran.
7. Mengatur telapak kaki klien agar menapak
sempurna dan tumit menyentuh sudut dinding.
Memastikan bahwa kaki klien lurus serta tumit dan
betis menempel pada dinding.
8. Mengatur pandangan klien lurus ke depan dan
berdiri tegak lurus. Memperkirakan garis antara
cuping telinga dengan puncak tulang pipi
horizontal. Meletakkan tangan kiri pengukur pada
dagu klien, memastikan bahwa bahu klien lurus dan
tegak, tangannya disamping, serta belakang kepala,
rentang bahu dan bokong tepat menempel pada
dinding.
9. Menurunkan perlahan-lahan batas kepala
mikrotois sampai puncak kepala klien.
Memastikan bahwa pengukur menekan
dengan lembut rambut klien.
10. Memeriksa posisi anak dan bila perlu ulangi
satu persatu.
11. Apabila posisi anak telah benar, membaca dan
menentukan tinggi badan klien dengan akurasi
0,1 cm. Batas kepala dipindakan kembali dan
tangan kiri dilepaskan dari dagu klien.
12. Mencatat hasil pengukuran dan klien
dipersilahkan untuk turun dari papan alas,
serta menyampaikan ucapan terima kasih.
KARTU MENUJU SEHAT (KMS)
KMS adalah kartu yang memuat kurva
pertumbuhan normal anak berdasarkan
indeks antropometri berat badan menurut
umur. Dengan KMS gangguan pertumbuhan
atau resiko kelebihan gizi dapat diketahui
lebih dini, sehingga dapat dilakukan
tindakan pencegahan secara lebih cepat dan
tepat sebelum masalahnya lebih berat.
 Sebagai alat untuk pemantauan
pertumbuhan anak.
 Sebagai catatan pelayanan
kesehatan anak.
 Sebagai alat edukasi
Fungsi
Bagi orang tua balita
• Orang tua dapat mengetahui status pertumbuhan anaknya.
Dianjurkan agar setiap bulan membawa balita ke posyandu
untuk ditimbang, apabila ada indikasi gangguan pertumbuhan (
berat badan tidak naik) atau kelebihan gizi, orang tua balita
dapat melakukan tindakan perbaikan, seperti memberikan
makan lebih banyak atau membawa anak ke fasilitas kesehatan
untuk berobat. Orang tua balita juga dapat mengetahui apakah
anaknya telah mendapat imunisasi tepat waktu dan lengkap dan
mendapatkan kapsul vitamin A secara rutin sesuai dengan dosis
yang dianjurkan.
Kegunaan
Bagi kader
• KMS digunakan untuk mencatat berat badan anak dan
pemberian kapsul vitamin A serta menilai hasil penimbangan.
Bila berat badan tidak naik 1 kali kader dapat memberikan
penyuluhan tentang asuhan dan pemberian makanan anak.
Bila tidak naik 2 kali atau berat badan berada dibawah garis
merah, kader perlu merujuk ke petugas kesehatab terdekat
agar anak mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
• KMS juag digunakan kader untuk memberikan pujian kepada
ibu bila berat badan anaknya naik serta meningkatkan ibu
untuk menimbangkan anaknya di posyandu pada bulan
berikitnya.
Kegunaan
Bagi petugas kesehatan
• Petugas dapat menggunakan KMS untuk mengetahui jenis
pelayanan kesehatan yang telah diterima anak, seperti
imunisasi dan kapsul vitamin A. Bila anak belum menerima
pelayanan maka petugas harus memberikan imunisasi dan
kapsul vitamin A sesuai dengan jadwalnya. Petugas
kesehatan juga dapat menggerakan tokoh masyarakat dalam
kegiatan pemantauan pertumbuhaan.
• KMS juga dapat digunakan sebagai alat edukasi kepada para
orang tua baliat tentang pertumbuhan anak, manfaat
imunisasi dan pemberian kapsul vitamin A, cara pemberian
makan, pentingnya ASI ekslusif dan pengasuhan anak.
Petugas dapat menekankan peSrlunya anak balita setiap
bulan untuk memantau pertumbuhannya
Kegunaan
Langkah-langkah
pengisian KMS
1. Memilih KMS sesuai jenis kelamin
2. Mengisi identitas anak dan
orang tua pada halaman muka
KMS.
Langkah-langkah
pengisian KMS
3. Mengisi bulan lahir dan bulan
penimbangan anak
• Tulis bulan lahir anak pada kolom
umur 0 bulan
• Tulis semua kolom bulan
penimbangan berikutnya secara
berurutan
• Apabila anak tidak diketahui tanggal
kelahirannya, tanyakan perkiraan
umur anak tersebut
• Tulis bulan saat penimbanganpada
kolom sesuai umurnya
• Tulis semua kolom bulan
penimbangan berikutnya secara
berurutan
Langkah-langkah
pengisian KMS
4. Meletakkan titik berat badan dan
membuat garis pertumbuhan anak
a. letakkan (ploting) titik berat badan hasil penimbangan b. hubungkan (plot) titik penimbangan hasil berat badan
Langkah-langkah
pengisian KMS
5. Mencatat setiap kejadian
yang dialami anak
• catat setiap kejadian
kesakitan yang dialami anak
:
• Pada penimbangan dibulan
Maret anak tidak mau
makan
• Saat ke posyandu di bulan
Agustus, anak sedang
mengalami diare
• Penimbangan selanjutnya
dibulan September anak
sedang demam
Langkah-langkah
pengisian KMS
6. Menentukan Status Pertumbuhan Anak Berdasarkan
KMS Balita
a. TIDAK NAIK, grafik berat badan memotong garis
pertumbuhan dibawahnya atau kenaikan berat
badan kurang dari KBM (<800 g)
b. NAIK, grafik berat badan memotong garis
pertumbuhan diatasnya atau kenaikan berat badan
lebih dari KBM (>900 g)
c. NAIK, grafik berat badan mengikuti garis
pertumbuhannya atau kenaikan berat badan lebih
dari KBM (>500 g)
d. TIDAK NAIK, grafik berat badan mendatar atau
kenaikan berat badan kurang dari KBM (>400 g)
e. TIDAK NAIK, grafik berat badan menurun atau
kenaikan berat badan kurang dari KBM (<300 g)
Langkah-langkah
pengisian KMS
Langkah-langkah
pengisian KMS
7. Mengisi catatan pemberian
imunisasi bayi
Langkah-langkah
pengisian KMS
8. Isi kolom pemberian ASI
eksklusif
Beri tanda (√) bila pada
bulan tersebut bayi masih
diberi ASI saja, tanpa
makanan dan minuman
lain. Bila diberi makanan
lain selain ASI, bulan
tersebut dan bulan
berikutnya diisi dengan
tanda (-)
Interpretasi Hasil BB Balita
• Pertumbuhan balita dapat diketahui
apabila balita rutin melakukan
penimbangan.
• Dilakukan penghubungan dengan sebuah
garis antara hasil berat badan bulan lalu
dan hasil penimbangan bulan ini.
• Balita yang sehat berat badannya akan
selalu naik mengikuti pita pertumbuhan
sesuai dengan umurnya.
• Kenaikan Berat Badan Minimal (KBM)
1. Balita naik berat badannya (N)
Apabila pertambahan berat badan dalam
1 bulan sesuai dengan pertambahan BB
minimal (KBM) sesuai dengan umur anak
Artinya : hasil penimbangan belum dapat dijelaskan.
* Anjurkan pada ibu balita agar datang lagi ke penimbangan
bulan depan
2. Balita tidak naik berat badannya (T)
Apabila berat badan anak tidak
bertambah sesuai dengan KBM
Artinya : anak-anak ini tidak sehat !
* Cari penyebabnya : apakah anak sakit,
bagaimana pola makannya, apa yang
dimakan ?
3. Berat badan di bawah garis merah
(BGM)
Artinya pertumbuhan balita mengalami
gangguan pertumbuhan dan perlu
perhatian khusus, harus dirujuk ke
puskesmas/rumah sakit
Artinya : anak-anak ini sangat tidak sehat
* Meskipun ini merupakan penimbangan pertama , atau bulan lalu tidak ditimbang
* Rujuk segera ke Puskesmas !
4. Berat badan 3 bulan tidak naik
Menunjukan bahwa balita mengalami
gangguan pertumbuhan, yang dapat
disebabkan dari kemungkinan anak
sedang sakit, atau asupan makan anak
sangat kurang, sebaiknya dirujuk ke
puskesmas/ rumah sakit untuk
mendapatkan pemeriksaan kesehatan.
TITIK-TITIK BERAT BADAN DALAM KMS
TERPUTUS-PUTUS (TIDAK TERATUR)
• Pendekatan dan penyuluhan tentang
m
• anfaat memantau proses pertumbuhan
anak.
• Diberi motivasi untuk menimbang
secara teratur setiap bulan.
SKDN
Adalah status gizi balita yang digambarkan
dalam suatu balok SKDN, dimana balok
tersebut memuat tentang sasaran baita di
suatu wilayah (S), balita yang memiliki KMS
(K),, balita yang ditimbang berat badannya
(D), balita yang ditimbang dan naik berat
badannya (N), SKDN tersebut diperoleh dari
hasil posyandu yang dimuat di KMS dan
digunakan untuk memantau pertumbuhan
balita. (Depkes RI, 2003)
• SKDN singkatan dari :
S : jumlah seluruh balita yang ada di wilayah kerja
posyandu.
K : jumlah balita yang ada di wilayah kerja posyandu
yang mempunyai KMS (Kartu Menuju Sehat)
D : jumlah balita yang datang di posyandu atau
dikunjungan rumah dan menimbang berat badannya
sesuai atau jumlah seluruh balita yang ditimbang.
N : jumlah balita yang ditimbang berat badannya
mengalami peningkatan berat badan dibanding bulan
sebelumnya dengan garis pertumbuhan
Analisi SKDN terdiri dari :
1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam
penimbangan balita yaitu jumlah balita
yang ditimbang dibagi dengan jumlah
balita yang ada di wilayah kerja posyandu
atau denngan menggunakan rumus (D/S
x 100%).
2. Tingkat liputan program yaitu jumlah
balita yang mempunyai KMS dibagi
dengan jumlah seuruh balita yang ada di
wilayah posyandu atau dengan
menggunakan rumus (K/S x 100%).
3. indikator-indikator lainnya adalah N/D x 100%)
yaitu jumlah balita yang naik berat badannya
dibandingkan dengan jumlah seluruh balita yang
ditimbang.
4. Indikator lainnya dalam SKDN adalah indikator
Drop Out
Berikut adalah rumus untuk mencari
persentase SKDN:
Kasus
• An. S berjenis kelamin perempuan berumur 18
bulan dengan berat badan pada saat
penimbangan yaitu 10,5kg, An. S terakhir kali
melakukan penimbangan pada umur 15 bulan
dengan berat 9kg. Bagaimana cara mencatat
hasil penimbangan pada grafik
pertumbuhan(KMS)?
• An. P berjenis kelamin laki-laki pada bulan juni
berumur 4 bulan memiliki berat badan 6kg,lalu
pada umur 5 bulan memiliki berat 6,5kg. Pada
bulan agustus dan september, An. P tidak
melakukan penimbangan ke posyandu. An. P
melakukan penimbangan kembali pada bulan
oktober dengan berat badan 9kg. Bagaimana
ploting yang harus dilakukan pada grafik
pertumbuhan?
Terima Kasih

Contenu connexe

Tendances

Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]
Manji Lala
 
Pemantauan di posyandu
Pemantauan di posyanduPemantauan di posyandu
Pemantauan di posyandu
Joni Iswanto
 
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi burukKerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
yusup firmawan
 
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TBPenimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
Ryaniegizi
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbang
anita sriwaty
 

Tendances (20)

ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptx
ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptxppt pembentukan tim PMT Lokal.pptx
ppt pembentukan tim PMT Lokal.pptx
 
Pelaksanaan PMT Lokal.ppt
Pelaksanaan PMT Lokal.pptPelaksanaan PMT Lokal.ppt
Pelaksanaan PMT Lokal.ppt
 
ANC Berkualitas
ANC BerkualitasANC Berkualitas
ANC Berkualitas
 
PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.ppt
PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.pptPELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.ppt
PELATIHAN KADER POSYANDU 2022 POTILPOLOLOBA dr Jerry.ppt
 
3. program usia sekolah dan remaja (1)
3. program usia sekolah dan remaja (1)3. program usia sekolah dan remaja (1)
3. program usia sekolah dan remaja (1)
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
 
Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]
 
Materi 1. Pengukuran Antropometri.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri.pptxMateri 1. Pengukuran Antropometri.pptx
Materi 1. Pengukuran Antropometri.pptx
 
Pemantauan di posyandu
Pemantauan di posyanduPemantauan di posyandu
Pemantauan di posyandu
 
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi burukKerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
 
stunting.ppt
stunting.pptstunting.ppt
stunting.ppt
 
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TBPenimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbang
 
Penyuluhan PROLANIS Gizi pada Lansia
Penyuluhan PROLANIS Gizi pada LansiaPenyuluhan PROLANIS Gizi pada Lansia
Penyuluhan PROLANIS Gizi pada Lansia
 
Pedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbangPedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbang
 
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)
 
kelas balita 12-59 bulan.ppt
kelas balita 12-59 bulan.pptkelas balita 12-59 bulan.ppt
kelas balita 12-59 bulan.ppt
 
Indikator balita
Indikator balitaIndikator balita
Indikator balita
 
POSYANDU.ppt
POSYANDU.pptPOSYANDU.ppt
POSYANDU.ppt
 
SIP-FORMAT FULL.pdf
SIP-FORMAT FULL.pdfSIP-FORMAT FULL.pdf
SIP-FORMAT FULL.pdf
 

Similaire à refreshing kader.pptx

PELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKAN
PELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKANPELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKAN
PELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKAN
SukantiRahayu1
 
Penggunaan KMS
Penggunaan KMSPenggunaan KMS
Penggunaan KMS
Ryaniegizi
 
Penggunaan kms
Penggunaan kmsPenggunaan kms
Penggunaan kms
Health
 
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptPPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
SelviKurniaNovianti
 
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptPPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
ssuserbb25f01
 

Similaire à refreshing kader.pptx (20)

PENYEGARAN KADER-1.pptx
PENYEGARAN KADER-1.pptxPENYEGARAN KADER-1.pptx
PENYEGARAN KADER-1.pptx
 
POS GIZI.pptx
POS GIZI.pptxPOS GIZI.pptx
POS GIZI.pptx
 
PENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptx
PENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptxPENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptx
PENENTUAN STATUS GIZI KPM_ Wanti.pptx
 
MI.2 - Gizi final 13 feb 17.pptx
MI.2 - Gizi  final 13 feb 17.pptxMI.2 - Gizi  final 13 feb 17.pptx
MI.2 - Gizi final 13 feb 17.pptx
 
Pemantauan pertumbuhan berkualitas.pptx
Pemantauan pertumbuhan berkualitas.pptxPemantauan pertumbuhan berkualitas.pptx
Pemantauan pertumbuhan berkualitas.pptx
 
PRESENTASI 4 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN.pdf
PRESENTASI 4 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN.pdfPRESENTASI 4 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN.pdf
PRESENTASI 4 PEMANTAUAN PERTUMBUHAN.pdf
 
PPT.ppt
PPT.pptPPT.ppt
PPT.ppt
 
Kms balita depkes 2009
Kms balita   depkes 2009Kms balita   depkes 2009
Kms balita depkes 2009
 
Alat Antro.pptx
Alat Antro.pptxAlat Antro.pptx
Alat Antro.pptx
 
PELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKAN
PELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKANPELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKAN
PELATIHANTENTANG POSYANDU BALITA YANG RUTIN SETIAP BULAN DILAKUKAN
 
Pemantauan Pertumbuhan dengan KMS
Pemantauan Pertumbuhan dengan KMSPemantauan Pertumbuhan dengan KMS
Pemantauan Pertumbuhan dengan KMS
 
4. MPI 3_Materi pokok 1 dan 2 sdidtk.pptx
4. MPI 3_Materi pokok 1 dan 2 sdidtk.pptx4. MPI 3_Materi pokok 1 dan 2 sdidtk.pptx
4. MPI 3_Materi pokok 1 dan 2 sdidtk.pptx
 
Penggunaan KMS
Penggunaan KMSPenggunaan KMS
Penggunaan KMS
 
Penggunaan kms
Penggunaan kmsPenggunaan kms
Penggunaan kms
 
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptPPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
 
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptPPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
 
KMS-Baru.ppt
KMS-Baru.pptKMS-Baru.ppt
KMS-Baru.ppt
 
Bahan Tayang Bayi dan Balita.pdf
Bahan Tayang Bayi dan Balita.pdfBahan Tayang Bayi dan Balita.pdf
Bahan Tayang Bayi dan Balita.pdf
 
Bahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptx
Bahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptxBahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptx
Bahan Tayang Bayi dan Balita Posyandu ILP.pptx
 
POWER POINT.ppt
POWER POINT.pptPOWER POINT.ppt
POWER POINT.ppt
 

Dernier

468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
Safrina Ramadhani
 

Dernier (17)

partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptxPenyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 

refreshing kader.pptx

  • 1. PENYEGARAN KADER Oleh Desy Sindy Almaniaskar,A.Md.Gz Puskesmas DTP Rajamandala
  • 2.
  • 3. Menimbang Berat Badan dengan Dacin Dacin yang digunakan untuk menimbang anak adalah yang mempunyai ketelitian 0,1 kg dengan kapasitas timbangan 25 kg dan aman. Penimbangan berat badan balita di Posyandu disarankan menggunakan dacin yang ketelitiannya 0,1 kg, karena pertambahan berat badan balita usia lebih dari 1 tahun dalam 1 bulan berkisar 0,2-0,3 kg, sehingga apabila menggunakan alat timbang yang ketelitiannya 0,5 kg tidak dapat termonitor perubahan berat badannya.
  • 4. Langkah Penimbangan Berat Badan Balita menggunakan Dacin (1/5) 1. Dacin digantungkan pada penyangga yang kuat 2. Dacin digantung dan diikat tali yang kuat. Periksa dengan cara menarik batang dacin ke bawah kuat-kuat
  • 5. Langkah Penimbangan Berat Badan Balita menggunakan Dacin (2/5) 3. Sebelum dacin digunakan, bandul geser diletakkan pada angka 0 (nol), setelah itu batang dacin dikaitkan dengan tali pengaman. 4. Celana timbang atau sarung timbang yang kosong dipasangkan pada dacin, pada keadaan ini bandul geser tetap pada angka 0 (nol).
  • 6. Langkah Penimbangan Berat Badan Balita menggunakan Dacin (3/5) 5. Menentukan berat badan anak, dengan membaca angka diujung bandul 6. Anak dinaikkan kedalam sarung timbang, dan kemudian ditimbang pada dacin sampai batang dacin dalam keadaan seimbang.
  • 7. Langkah Penimbangan Berat Badan Balita menggunakan Dacin (4/5) 7. Menentukan berat badan anak, dengan membaca angka diujung bandul geser. 8. Mencatat hasil penimbangan pada buku catatan.
  • 8. Langkah Penimbangan Berat Badan Balita menggunakan Dacin (5/5) .9. Menggeser bandul ke angka 0 (nol), kemudian meletakkan batang dacin dalam tali pengaman, setelah itu anak atau bayi dapat diturunkan. Ucapkan terimakasih pada ibu balita.
  • 9. Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menimbang dengan dacin :  Balita menggunakan pakaian seminimum mungkin  Sepatu, baju/pakaian yang tebal harus dilepas  Posisi bayi sebaiknya ditidurkan dalam kain sarung, anak yang lebih besar bisa sambil duduk  Sebelum dilakukan penimbangan, jarum harus menunjukkan angka 0 (nol) setelah ditambahkan kain sarung dan posisi dacin dalam keadaan seimbang dengan cara memasangkan penyeimbang menggunakan plastik yang berisi beras atau pasir Hal tersebut harus diperhatikan pada waktu menimbang balita menggunakan dacin karena jika tidak diperhatikan, hal tersebut mampu mempengaruhi hasil penimbangan berat badan balita
  • 11. Tinggi badan merupakan parameter atropometri untuk pertumbuhan linier. Tinggi badan merupakan parameter antropometri untuk menilai pertumbuhan panjang atau tinggi badan. Perubahan tinggi badan terjadi dalam waktu yang lama, sehingga sering disebut akibat masalah gizi kronis.
  • 12. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tinggi badan harus mempunyai ketelitian 0,1 cm. Anak yang berusia 0-2 tahun dikur dengan ukuran panjang badan sedangkan anak berusia lebih 2 tahun diukur menggunakan mikrotois
  • 13. Tinggi badan dapat diukur dengan menggunakan mikrotois. • Kelebihan : ketelitian 0,1 cm, mudah menggunakannya, tidak memerlukam tempat yang khusus dan relatif terjangkau harganya. • Kelemahan : setiap kali akan melakukan pengukuran harus dipasang pada dinding terlebih dahulu.
  • 14. Prosedur pengukuran tinggi badan dengan mikrotois
  • 15. 6. Meminta klien untuk melepaskan alas kaki dan asesoris yang dapat mengganggu pengukuran. 7. Mengatur telapak kaki klien agar menapak sempurna dan tumit menyentuh sudut dinding. Memastikan bahwa kaki klien lurus serta tumit dan betis menempel pada dinding. 8. Mengatur pandangan klien lurus ke depan dan berdiri tegak lurus. Memperkirakan garis antara cuping telinga dengan puncak tulang pipi horizontal. Meletakkan tangan kiri pengukur pada dagu klien, memastikan bahwa bahu klien lurus dan tegak, tangannya disamping, serta belakang kepala, rentang bahu dan bokong tepat menempel pada dinding.
  • 16. 9. Menurunkan perlahan-lahan batas kepala mikrotois sampai puncak kepala klien. Memastikan bahwa pengukur menekan dengan lembut rambut klien. 10. Memeriksa posisi anak dan bila perlu ulangi satu persatu. 11. Apabila posisi anak telah benar, membaca dan menentukan tinggi badan klien dengan akurasi 0,1 cm. Batas kepala dipindakan kembali dan tangan kiri dilepaskan dari dagu klien. 12. Mencatat hasil pengukuran dan klien dipersilahkan untuk turun dari papan alas, serta menyampaikan ucapan terima kasih.
  • 18. KMS adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Dengan KMS gangguan pertumbuhan atau resiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum masalahnya lebih berat.
  • 19.  Sebagai alat untuk pemantauan pertumbuhan anak.  Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak.  Sebagai alat edukasi Fungsi
  • 20. Bagi orang tua balita • Orang tua dapat mengetahui status pertumbuhan anaknya. Dianjurkan agar setiap bulan membawa balita ke posyandu untuk ditimbang, apabila ada indikasi gangguan pertumbuhan ( berat badan tidak naik) atau kelebihan gizi, orang tua balita dapat melakukan tindakan perbaikan, seperti memberikan makan lebih banyak atau membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk berobat. Orang tua balita juga dapat mengetahui apakah anaknya telah mendapat imunisasi tepat waktu dan lengkap dan mendapatkan kapsul vitamin A secara rutin sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Kegunaan
  • 21. Bagi kader • KMS digunakan untuk mencatat berat badan anak dan pemberian kapsul vitamin A serta menilai hasil penimbangan. Bila berat badan tidak naik 1 kali kader dapat memberikan penyuluhan tentang asuhan dan pemberian makanan anak. Bila tidak naik 2 kali atau berat badan berada dibawah garis merah, kader perlu merujuk ke petugas kesehatab terdekat agar anak mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. • KMS juag digunakan kader untuk memberikan pujian kepada ibu bila berat badan anaknya naik serta meningkatkan ibu untuk menimbangkan anaknya di posyandu pada bulan berikitnya. Kegunaan
  • 22. Bagi petugas kesehatan • Petugas dapat menggunakan KMS untuk mengetahui jenis pelayanan kesehatan yang telah diterima anak, seperti imunisasi dan kapsul vitamin A. Bila anak belum menerima pelayanan maka petugas harus memberikan imunisasi dan kapsul vitamin A sesuai dengan jadwalnya. Petugas kesehatan juga dapat menggerakan tokoh masyarakat dalam kegiatan pemantauan pertumbuhaan. • KMS juga dapat digunakan sebagai alat edukasi kepada para orang tua baliat tentang pertumbuhan anak, manfaat imunisasi dan pemberian kapsul vitamin A, cara pemberian makan, pentingnya ASI ekslusif dan pengasuhan anak. Petugas dapat menekankan peSrlunya anak balita setiap bulan untuk memantau pertumbuhannya Kegunaan
  • 23. Langkah-langkah pengisian KMS 1. Memilih KMS sesuai jenis kelamin
  • 24. 2. Mengisi identitas anak dan orang tua pada halaman muka KMS. Langkah-langkah pengisian KMS
  • 25. 3. Mengisi bulan lahir dan bulan penimbangan anak • Tulis bulan lahir anak pada kolom umur 0 bulan • Tulis semua kolom bulan penimbangan berikutnya secara berurutan • Apabila anak tidak diketahui tanggal kelahirannya, tanyakan perkiraan umur anak tersebut • Tulis bulan saat penimbanganpada kolom sesuai umurnya • Tulis semua kolom bulan penimbangan berikutnya secara berurutan Langkah-langkah pengisian KMS
  • 26. 4. Meletakkan titik berat badan dan membuat garis pertumbuhan anak a. letakkan (ploting) titik berat badan hasil penimbangan b. hubungkan (plot) titik penimbangan hasil berat badan Langkah-langkah pengisian KMS
  • 27. 5. Mencatat setiap kejadian yang dialami anak • catat setiap kejadian kesakitan yang dialami anak : • Pada penimbangan dibulan Maret anak tidak mau makan • Saat ke posyandu di bulan Agustus, anak sedang mengalami diare • Penimbangan selanjutnya dibulan September anak sedang demam Langkah-langkah pengisian KMS
  • 28. 6. Menentukan Status Pertumbuhan Anak Berdasarkan KMS Balita a. TIDAK NAIK, grafik berat badan memotong garis pertumbuhan dibawahnya atau kenaikan berat badan kurang dari KBM (<800 g) b. NAIK, grafik berat badan memotong garis pertumbuhan diatasnya atau kenaikan berat badan lebih dari KBM (>900 g) c. NAIK, grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhannya atau kenaikan berat badan lebih dari KBM (>500 g) d. TIDAK NAIK, grafik berat badan mendatar atau kenaikan berat badan kurang dari KBM (>400 g) e. TIDAK NAIK, grafik berat badan menurun atau kenaikan berat badan kurang dari KBM (<300 g) Langkah-langkah pengisian KMS
  • 29. Langkah-langkah pengisian KMS 7. Mengisi catatan pemberian imunisasi bayi
  • 30. Langkah-langkah pengisian KMS 8. Isi kolom pemberian ASI eksklusif Beri tanda (√) bila pada bulan tersebut bayi masih diberi ASI saja, tanpa makanan dan minuman lain. Bila diberi makanan lain selain ASI, bulan tersebut dan bulan berikutnya diisi dengan tanda (-)
  • 31. Interpretasi Hasil BB Balita • Pertumbuhan balita dapat diketahui apabila balita rutin melakukan penimbangan. • Dilakukan penghubungan dengan sebuah garis antara hasil berat badan bulan lalu dan hasil penimbangan bulan ini. • Balita yang sehat berat badannya akan selalu naik mengikuti pita pertumbuhan sesuai dengan umurnya. • Kenaikan Berat Badan Minimal (KBM)
  • 32.
  • 33. 1. Balita naik berat badannya (N) Apabila pertambahan berat badan dalam 1 bulan sesuai dengan pertambahan BB minimal (KBM) sesuai dengan umur anak
  • 34. Artinya : hasil penimbangan belum dapat dijelaskan. * Anjurkan pada ibu balita agar datang lagi ke penimbangan bulan depan
  • 35. 2. Balita tidak naik berat badannya (T) Apabila berat badan anak tidak bertambah sesuai dengan KBM
  • 36. Artinya : anak-anak ini tidak sehat ! * Cari penyebabnya : apakah anak sakit, bagaimana pola makannya, apa yang dimakan ?
  • 37. 3. Berat badan di bawah garis merah (BGM) Artinya pertumbuhan balita mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu perhatian khusus, harus dirujuk ke puskesmas/rumah sakit
  • 38. Artinya : anak-anak ini sangat tidak sehat * Meskipun ini merupakan penimbangan pertama , atau bulan lalu tidak ditimbang * Rujuk segera ke Puskesmas !
  • 39. 4. Berat badan 3 bulan tidak naik Menunjukan bahwa balita mengalami gangguan pertumbuhan, yang dapat disebabkan dari kemungkinan anak sedang sakit, atau asupan makan anak sangat kurang, sebaiknya dirujuk ke puskesmas/ rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan.
  • 40. TITIK-TITIK BERAT BADAN DALAM KMS TERPUTUS-PUTUS (TIDAK TERATUR) • Pendekatan dan penyuluhan tentang m • anfaat memantau proses pertumbuhan anak. • Diberi motivasi untuk menimbang secara teratur setiap bulan.
  • 41. SKDN Adalah status gizi balita yang digambarkan dalam suatu balok SKDN, dimana balok tersebut memuat tentang sasaran baita di suatu wilayah (S), balita yang memiliki KMS (K),, balita yang ditimbang berat badannya (D), balita yang ditimbang dan naik berat badannya (N), SKDN tersebut diperoleh dari hasil posyandu yang dimuat di KMS dan digunakan untuk memantau pertumbuhan balita. (Depkes RI, 2003)
  • 42. • SKDN singkatan dari : S : jumlah seluruh balita yang ada di wilayah kerja posyandu. K : jumlah balita yang ada di wilayah kerja posyandu yang mempunyai KMS (Kartu Menuju Sehat) D : jumlah balita yang datang di posyandu atau dikunjungan rumah dan menimbang berat badannya sesuai atau jumlah seluruh balita yang ditimbang. N : jumlah balita yang ditimbang berat badannya mengalami peningkatan berat badan dibanding bulan sebelumnya dengan garis pertumbuhan
  • 43. Analisi SKDN terdiri dari : 1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam penimbangan balita yaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja posyandu atau denngan menggunakan rumus (D/S x 100%). 2. Tingkat liputan program yaitu jumlah balita yang mempunyai KMS dibagi dengan jumlah seuruh balita yang ada di wilayah posyandu atau dengan menggunakan rumus (K/S x 100%).
  • 44. 3. indikator-indikator lainnya adalah N/D x 100%) yaitu jumlah balita yang naik berat badannya dibandingkan dengan jumlah seluruh balita yang ditimbang. 4. Indikator lainnya dalam SKDN adalah indikator Drop Out
  • 45. Berikut adalah rumus untuk mencari persentase SKDN:
  • 46. Kasus • An. S berjenis kelamin perempuan berumur 18 bulan dengan berat badan pada saat penimbangan yaitu 10,5kg, An. S terakhir kali melakukan penimbangan pada umur 15 bulan dengan berat 9kg. Bagaimana cara mencatat hasil penimbangan pada grafik pertumbuhan(KMS)?
  • 47. • An. P berjenis kelamin laki-laki pada bulan juni berumur 4 bulan memiliki berat badan 6kg,lalu pada umur 5 bulan memiliki berat 6,5kg. Pada bulan agustus dan september, An. P tidak melakukan penimbangan ke posyandu. An. P melakukan penimbangan kembali pada bulan oktober dengan berat badan 9kg. Bagaimana ploting yang harus dilakukan pada grafik pertumbuhan?