3. Menimbang Berat Badan
dengan Dacin
Dacin yang digunakan untuk menimbang
anak adalah yang mempunyai ketelitian 0,1
kg dengan kapasitas timbangan 25 kg dan
aman. Penimbangan berat badan balita di
Posyandu disarankan menggunakan dacin
yang ketelitiannya 0,1 kg, karena
pertambahan berat badan balita usia lebih
dari 1 tahun dalam 1 bulan berkisar 0,2-0,3
kg, sehingga apabila menggunakan alat
timbang yang ketelitiannya 0,5 kg tidak
dapat termonitor perubahan berat
badannya.
4. Langkah Penimbangan Berat Badan Balita
menggunakan Dacin (1/5)
1. Dacin digantungkan
pada penyangga
yang kuat
2. Dacin digantung dan diikat
tali yang kuat. Periksa
dengan cara menarik batang
dacin ke bawah kuat-kuat
5. Langkah Penimbangan Berat Badan Balita
menggunakan Dacin (2/5)
3. Sebelum dacin digunakan,
bandul geser diletakkan
pada angka 0 (nol), setelah
itu batang dacin dikaitkan
dengan tali pengaman.
4. Celana timbang atau sarung
timbang yang kosong
dipasangkan pada dacin,
pada keadaan ini bandul
geser tetap pada angka 0
(nol).
6. Langkah Penimbangan Berat Badan Balita
menggunakan Dacin (3/5)
5. Menentukan berat badan
anak, dengan membaca
angka diujung bandul
6. Anak dinaikkan kedalam
sarung timbang, dan
kemudian ditimbang pada
dacin sampai batang dacin
dalam keadaan seimbang.
7. Langkah Penimbangan Berat Badan Balita
menggunakan Dacin (4/5)
7. Menentukan berat badan
anak, dengan membaca
angka diujung bandul geser.
8. Mencatat hasil
penimbangan pada buku
catatan.
8. Langkah Penimbangan Berat Badan Balita
menggunakan Dacin (5/5)
.9. Menggeser bandul ke angka
0 (nol), kemudian
meletakkan batang dacin
dalam tali pengaman,
setelah itu anak atau bayi
dapat diturunkan. Ucapkan
terimakasih pada ibu balita.
9. Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu
menimbang dengan dacin :
Balita menggunakan pakaian seminimum mungkin
Sepatu, baju/pakaian yang tebal harus dilepas
Posisi bayi sebaiknya ditidurkan dalam kain sarung,
anak yang lebih besar bisa sambil duduk
Sebelum dilakukan penimbangan, jarum harus
menunjukkan angka 0 (nol) setelah ditambahkan
kain sarung dan posisi dacin dalam keadaan
seimbang dengan cara memasangkan penyeimbang
menggunakan plastik yang berisi beras atau pasir
Hal tersebut harus diperhatikan pada
waktu menimbang balita menggunakan
dacin karena jika tidak diperhatikan, hal
tersebut mampu mempengaruhi hasil
penimbangan berat badan balita
11. Tinggi badan merupakan parameter
atropometri untuk pertumbuhan linier. Tinggi
badan merupakan parameter antropometri
untuk menilai pertumbuhan panjang atau tinggi
badan.
Perubahan tinggi badan terjadi dalam
waktu yang lama, sehingga sering disebut
akibat masalah gizi kronis.
12. Alat ukur yang digunakan untuk
mengukur tinggi badan harus mempunyai
ketelitian 0,1 cm. Anak yang berusia 0-2
tahun dikur dengan ukuran panjang badan
sedangkan anak berusia lebih 2 tahun diukur
menggunakan mikrotois
13. Tinggi badan dapat diukur dengan menggunakan
mikrotois.
• Kelebihan : ketelitian 0,1 cm, mudah
menggunakannya, tidak memerlukam tempat
yang khusus dan relatif terjangkau harganya.
• Kelemahan : setiap kali akan melakukan
pengukuran harus dipasang pada dinding
terlebih dahulu.
15. 6. Meminta klien untuk melepaskan alas kaki dan
asesoris yang dapat mengganggu pengukuran.
7. Mengatur telapak kaki klien agar menapak
sempurna dan tumit menyentuh sudut dinding.
Memastikan bahwa kaki klien lurus serta tumit dan
betis menempel pada dinding.
8. Mengatur pandangan klien lurus ke depan dan
berdiri tegak lurus. Memperkirakan garis antara
cuping telinga dengan puncak tulang pipi
horizontal. Meletakkan tangan kiri pengukur pada
dagu klien, memastikan bahwa bahu klien lurus dan
tegak, tangannya disamping, serta belakang kepala,
rentang bahu dan bokong tepat menempel pada
dinding.
16. 9. Menurunkan perlahan-lahan batas kepala
mikrotois sampai puncak kepala klien.
Memastikan bahwa pengukur menekan
dengan lembut rambut klien.
10. Memeriksa posisi anak dan bila perlu ulangi
satu persatu.
11. Apabila posisi anak telah benar, membaca dan
menentukan tinggi badan klien dengan akurasi
0,1 cm. Batas kepala dipindakan kembali dan
tangan kiri dilepaskan dari dagu klien.
12. Mencatat hasil pengukuran dan klien
dipersilahkan untuk turun dari papan alas,
serta menyampaikan ucapan terima kasih.
18. KMS adalah kartu yang memuat kurva
pertumbuhan normal anak berdasarkan
indeks antropometri berat badan menurut
umur. Dengan KMS gangguan pertumbuhan
atau resiko kelebihan gizi dapat diketahui
lebih dini, sehingga dapat dilakukan
tindakan pencegahan secara lebih cepat dan
tepat sebelum masalahnya lebih berat.
19. Sebagai alat untuk pemantauan
pertumbuhan anak.
Sebagai catatan pelayanan
kesehatan anak.
Sebagai alat edukasi
Fungsi
20. Bagi orang tua balita
• Orang tua dapat mengetahui status pertumbuhan anaknya.
Dianjurkan agar setiap bulan membawa balita ke posyandu
untuk ditimbang, apabila ada indikasi gangguan pertumbuhan (
berat badan tidak naik) atau kelebihan gizi, orang tua balita
dapat melakukan tindakan perbaikan, seperti memberikan
makan lebih banyak atau membawa anak ke fasilitas kesehatan
untuk berobat. Orang tua balita juga dapat mengetahui apakah
anaknya telah mendapat imunisasi tepat waktu dan lengkap dan
mendapatkan kapsul vitamin A secara rutin sesuai dengan dosis
yang dianjurkan.
Kegunaan
21. Bagi kader
• KMS digunakan untuk mencatat berat badan anak dan
pemberian kapsul vitamin A serta menilai hasil penimbangan.
Bila berat badan tidak naik 1 kali kader dapat memberikan
penyuluhan tentang asuhan dan pemberian makanan anak.
Bila tidak naik 2 kali atau berat badan berada dibawah garis
merah, kader perlu merujuk ke petugas kesehatab terdekat
agar anak mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
• KMS juag digunakan kader untuk memberikan pujian kepada
ibu bila berat badan anaknya naik serta meningkatkan ibu
untuk menimbangkan anaknya di posyandu pada bulan
berikitnya.
Kegunaan
22. Bagi petugas kesehatan
• Petugas dapat menggunakan KMS untuk mengetahui jenis
pelayanan kesehatan yang telah diterima anak, seperti
imunisasi dan kapsul vitamin A. Bila anak belum menerima
pelayanan maka petugas harus memberikan imunisasi dan
kapsul vitamin A sesuai dengan jadwalnya. Petugas
kesehatan juga dapat menggerakan tokoh masyarakat dalam
kegiatan pemantauan pertumbuhaan.
• KMS juga dapat digunakan sebagai alat edukasi kepada para
orang tua baliat tentang pertumbuhan anak, manfaat
imunisasi dan pemberian kapsul vitamin A, cara pemberian
makan, pentingnya ASI ekslusif dan pengasuhan anak.
Petugas dapat menekankan peSrlunya anak balita setiap
bulan untuk memantau pertumbuhannya
Kegunaan
24. 2. Mengisi identitas anak dan
orang tua pada halaman muka
KMS.
Langkah-langkah
pengisian KMS
25. 3. Mengisi bulan lahir dan bulan
penimbangan anak
• Tulis bulan lahir anak pada kolom
umur 0 bulan
• Tulis semua kolom bulan
penimbangan berikutnya secara
berurutan
• Apabila anak tidak diketahui tanggal
kelahirannya, tanyakan perkiraan
umur anak tersebut
• Tulis bulan saat penimbanganpada
kolom sesuai umurnya
• Tulis semua kolom bulan
penimbangan berikutnya secara
berurutan
Langkah-langkah
pengisian KMS
26. 4. Meletakkan titik berat badan dan
membuat garis pertumbuhan anak
a. letakkan (ploting) titik berat badan hasil penimbangan b. hubungkan (plot) titik penimbangan hasil berat badan
Langkah-langkah
pengisian KMS
27. 5. Mencatat setiap kejadian
yang dialami anak
• catat setiap kejadian
kesakitan yang dialami anak
:
• Pada penimbangan dibulan
Maret anak tidak mau
makan
• Saat ke posyandu di bulan
Agustus, anak sedang
mengalami diare
• Penimbangan selanjutnya
dibulan September anak
sedang demam
Langkah-langkah
pengisian KMS
28. 6. Menentukan Status Pertumbuhan Anak Berdasarkan
KMS Balita
a. TIDAK NAIK, grafik berat badan memotong garis
pertumbuhan dibawahnya atau kenaikan berat
badan kurang dari KBM (<800 g)
b. NAIK, grafik berat badan memotong garis
pertumbuhan diatasnya atau kenaikan berat badan
lebih dari KBM (>900 g)
c. NAIK, grafik berat badan mengikuti garis
pertumbuhannya atau kenaikan berat badan lebih
dari KBM (>500 g)
d. TIDAK NAIK, grafik berat badan mendatar atau
kenaikan berat badan kurang dari KBM (>400 g)
e. TIDAK NAIK, grafik berat badan menurun atau
kenaikan berat badan kurang dari KBM (<300 g)
Langkah-langkah
pengisian KMS
30. Langkah-langkah
pengisian KMS
8. Isi kolom pemberian ASI
eksklusif
Beri tanda (√) bila pada
bulan tersebut bayi masih
diberi ASI saja, tanpa
makanan dan minuman
lain. Bila diberi makanan
lain selain ASI, bulan
tersebut dan bulan
berikutnya diisi dengan
tanda (-)
31. Interpretasi Hasil BB Balita
• Pertumbuhan balita dapat diketahui
apabila balita rutin melakukan
penimbangan.
• Dilakukan penghubungan dengan sebuah
garis antara hasil berat badan bulan lalu
dan hasil penimbangan bulan ini.
• Balita yang sehat berat badannya akan
selalu naik mengikuti pita pertumbuhan
sesuai dengan umurnya.
• Kenaikan Berat Badan Minimal (KBM)
32.
33. 1. Balita naik berat badannya (N)
Apabila pertambahan berat badan dalam
1 bulan sesuai dengan pertambahan BB
minimal (KBM) sesuai dengan umur anak
34. Artinya : hasil penimbangan belum dapat dijelaskan.
* Anjurkan pada ibu balita agar datang lagi ke penimbangan
bulan depan
35. 2. Balita tidak naik berat badannya (T)
Apabila berat badan anak tidak
bertambah sesuai dengan KBM
36. Artinya : anak-anak ini tidak sehat !
* Cari penyebabnya : apakah anak sakit,
bagaimana pola makannya, apa yang
dimakan ?
37. 3. Berat badan di bawah garis merah
(BGM)
Artinya pertumbuhan balita mengalami
gangguan pertumbuhan dan perlu
perhatian khusus, harus dirujuk ke
puskesmas/rumah sakit
38. Artinya : anak-anak ini sangat tidak sehat
* Meskipun ini merupakan penimbangan pertama , atau bulan lalu tidak ditimbang
* Rujuk segera ke Puskesmas !
39. 4. Berat badan 3 bulan tidak naik
Menunjukan bahwa balita mengalami
gangguan pertumbuhan, yang dapat
disebabkan dari kemungkinan anak
sedang sakit, atau asupan makan anak
sangat kurang, sebaiknya dirujuk ke
puskesmas/ rumah sakit untuk
mendapatkan pemeriksaan kesehatan.
40. TITIK-TITIK BERAT BADAN DALAM KMS
TERPUTUS-PUTUS (TIDAK TERATUR)
• Pendekatan dan penyuluhan tentang
m
• anfaat memantau proses pertumbuhan
anak.
• Diberi motivasi untuk menimbang
secara teratur setiap bulan.
41. SKDN
Adalah status gizi balita yang digambarkan
dalam suatu balok SKDN, dimana balok
tersebut memuat tentang sasaran baita di
suatu wilayah (S), balita yang memiliki KMS
(K),, balita yang ditimbang berat badannya
(D), balita yang ditimbang dan naik berat
badannya (N), SKDN tersebut diperoleh dari
hasil posyandu yang dimuat di KMS dan
digunakan untuk memantau pertumbuhan
balita. (Depkes RI, 2003)
42. • SKDN singkatan dari :
S : jumlah seluruh balita yang ada di wilayah kerja
posyandu.
K : jumlah balita yang ada di wilayah kerja posyandu
yang mempunyai KMS (Kartu Menuju Sehat)
D : jumlah balita yang datang di posyandu atau
dikunjungan rumah dan menimbang berat badannya
sesuai atau jumlah seluruh balita yang ditimbang.
N : jumlah balita yang ditimbang berat badannya
mengalami peningkatan berat badan dibanding bulan
sebelumnya dengan garis pertumbuhan
43. Analisi SKDN terdiri dari :
1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam
penimbangan balita yaitu jumlah balita
yang ditimbang dibagi dengan jumlah
balita yang ada di wilayah kerja posyandu
atau denngan menggunakan rumus (D/S
x 100%).
2. Tingkat liputan program yaitu jumlah
balita yang mempunyai KMS dibagi
dengan jumlah seuruh balita yang ada di
wilayah posyandu atau dengan
menggunakan rumus (K/S x 100%).
44. 3. indikator-indikator lainnya adalah N/D x 100%)
yaitu jumlah balita yang naik berat badannya
dibandingkan dengan jumlah seluruh balita yang
ditimbang.
4. Indikator lainnya dalam SKDN adalah indikator
Drop Out
46. Kasus
• An. S berjenis kelamin perempuan berumur 18
bulan dengan berat badan pada saat
penimbangan yaitu 10,5kg, An. S terakhir kali
melakukan penimbangan pada umur 15 bulan
dengan berat 9kg. Bagaimana cara mencatat
hasil penimbangan pada grafik
pertumbuhan(KMS)?
47. • An. P berjenis kelamin laki-laki pada bulan juni
berumur 4 bulan memiliki berat badan 6kg,lalu
pada umur 5 bulan memiliki berat 6,5kg. Pada
bulan agustus dan september, An. P tidak
melakukan penimbangan ke posyandu. An. P
melakukan penimbangan kembali pada bulan
oktober dengan berat badan 9kg. Bagaimana
ploting yang harus dilakukan pada grafik
pertumbuhan?