1. PRURITUS SENILIS
Disusun oleh :
Ahmad Ansori
22360031
Pembimbing :
dr. Arif Effendi, Sp.KK
KEPANITRAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN HUSADA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
TAHUN 2023
2. Nama Pasien : Tn. S
Umur : 80 tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiun
Alamat : persawaran
Status : Sudah Menikah
Suku : Jawa
Ruangan : Poliklinik Kulit dan Kelamin RSPBA
Tanggal Pemeriksaan : 28 Maret 2023
IDENTITAS PASIEN
3. Keluhan Utama : gatal pada kedua tangan.
Keluhan Tambaha : sulit tidur pada malam hari
Riwayat penyakit sekarang :
Seorang pasien laki - laki berumur 80 tahun,
datang ke poliklinik kesehatan kulit dan kelamin
RSPBA dengan keluhan gatal di kedua tangan.
Keluhan ini sudah berlangsung sejak 1 minggu
yang lalu. Gatal dirasakan baik saat beraktivitas
maupun pada saat tidak beraktivitas.
ANAMNESIS
4. Pasien juga mengeluh bahwa kulitnya sangat kering dan
ia selalu menggaruk di bagian kulit yang kering tersebut
karena dari situlah sumber gatal yang dirasakannya.
Adapun keluhan ini sampai mengganggu aktivitas
sehari-hari karena pasien selalu menggaruk kedua
tangannya.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien sudah pernah merasakan hal yang serupa satu
terakhir ini, pasien tidak memiliki riwayat alergi
makanan. Pasien memiliki riwayat hipertensi.
5. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada
yang mengalami seperti yang pasien alami.
Pengobatan yang pernah didapat :
Tidak ada
Penyakit lain yang pernah diderita :
Tidak ada
6. Status Generalis
Keadaan umum : Sakit ringan
Status Gizi : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda Vital
TD : 160/100 mmHg
Nadi : 90 kali/menit
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : 37oc
PEMERIKSAAN FISIK
7. Kepala : tidak terdapat ujud kelainan kulit
Leher : tidak terdapat ujud kelainan kulit
Wajah : tidak terdapat ujud kelainan kulit
Ketiak : tidak terdapat ujud kelainan kulit
Dada : tidak terdapat ujud kelainan kulit
Punggung : tidak terdapat ujud kelainan kulit
Perut : tidak terdapat ujud kelainan kulit.
Selangkangan : tidak terdapat ujud kelainan kulit.
Ekstremitas Atas : terdapat ujud kelainan kulit berupa
ekskoriasi, bentuk bulat, dan penyebarannya bilateral pada regio
brachi anterior sinistra et dextra dan regio antebrachi anterior
sinistra et dextra.
Ekstremitas bawah : tidak terdapat ujud kelainan kulit.
Genitalia : tidak terdapat ujud kelainan kulit
STATUS DERMATOLOGIS
8. Gambar 1 terdapat ujud
kelainan kulit berupa
ekskoriasi pada regio brachi
anterior sinistra
Gambar 2 terdapat ujud
kelainan kulit berupa
ekskoriasi pada regio
brachi anterior dextra
9. Gambar 3. terdapat ujud kelainan kulit berupa ekskoriasi,
bentuk bulat, dan penyebarannya bilateral pada regio antebrachi
anterior sinistra et dextra.
10. Seorang pasien laki - laki berumur 80 tahun, datang ke
poliklinik kesehatan kulit dan kelamin RSPBA dengan
keluhan gatal di kedua tangan sejak 1 minggu yang lalu.
Pasien juga mengeluh bahwa kulitnya sangat kering.
Pasien sudah pernah merasakan hal yang serupa satu
terakhir ini. Ada riwayat hipertensi. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan TD 160/100 mmHg. Pada pemeriksaan
status dermatologi didapatkan ujud kelainan kulit
berupa ekskoriasi, bentuk bulat, dan penyebarannya
bilateral pada regio brachi anterior sinistra et dextra dan
regio antebrachi anterior sinistra et dextra.
RESUME
12. NON medikamentosa
Mengganti sabun mandi
medikamentosa
Topikal :
Emollient (Vaseline) dioleskan pada daerah yang kulit yang
gatal dan kering
Sistemik :
Cetirizine Tablets 10 mg 1x sehari
PENATALAKSANAAN
13. Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad fungtionam : ad bonam
Quo ad cosmetikam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
PROGNOSIS
14.
15. Pruritus merupakan sensasi kulit yang tidak nyaman,
bersifat iritatif, dan menimbulkan rangsangan untuk
menggaruk.
Pruritus merupakan gejala dari berbagai penyakit kulit.
Bila tidak disertai dengan kelainan kulit maka disebut
pruritus esensial atau pruritus sine materia atau pruritus
simptomatik.
Definisi
16. Faktor eksogen
Dermatitits kontak (pakaian, logam, benda asing),
rangsangan oleh ektoparasit (serangga tungau scabies,
pedikulus, larva migrans) atau faktor lingkungan yang
membuat kulit kering.
Faktor endogen
Seperti reaksi obat atau penyakit (contoh diskriasia darah,
limfoma keganasan alat dalam, dan kelainan hepar dan
ginjal).
Etiologi
17. Garukan, sering lebih hebat pada malam hari.
Ekskoriasi, kemerahan, area penonjolan pada kulit
Infeksi, peruhahan pigmentasi kulit.
Gatal yang amat sangat sehingga menyebabkan
ketidakmampuan pada individu.
Manestasi klinis
18. Pruritogen menyebabkan ujung serabut saraf C
pruritoseptif teraktivasi. Serabut saraf C tersebut
kemudian menghantarkan impuls sepanjang serabut saraf
sensoris. Terjadi input eksitasi di Lamina-1 kornu dorsalis
susunan saraf tulang belakang. Hasil dari impuls tersebut
adalah akson refleks yang mengeluarkan transmiter yang
menghasilkan inflamasi neurogenik (substansi P, CGRP,
NKA, dll). Setelah impuls melalui pemrosesan di korteks
serebri, maka akan timbul suatu perasaan gatal dan tidak
enak yang menyebabkan hasrat untuk menggaruk bagian
tertentu tubuh.
patofisilogi
19. Pruritoceptive itch : Akibat gangguan yang berasal dari
kulit. Misalnya, inflamasi, kering, dan kerusakan kulit.
Neuropathic itch : Akibat gangguan pada jalur aferen
saraf perifer atau sentral. Misalnya, pada herpes dan
tumor.
Neurogenic itch : Tidak ada gangguan pada saraf
maupun kulit, namun terdapat transmitter yang
merangsang gatal. Misalnya, morphin dan penyakit
sistemik (ginjal kronis, jaundice).
Psikogenic itch : Akibat gangguan psikologi. Misalnya,
parasitophobia.
Klasifikasi pruritus
21. Kulit senile yang kering dan mudah menderita fisur
(chapped skin) mudah menjadi pruritik. Pruritus senilis
sering terjadi pada orang tua dengan usia 60 tahun atau
lebih. Pruritus dapat terjadi dengan atau tanpa reaksi
inflamatorik. Rasa gatal terjadi karena stimulasi ringan,
seperti gosokan dengan pakaian atau perubahan suhu
di sekitar penderita. Pruritus senilis biasanya merupakan
gejala dari penyakit lain.
Pruritus Senilis
22. Bila tidak diobati selama beberapa minggu atau bulan,
dapat timbul dermatitis akibat garukan. Erupsi dapat
berbentuk impetigo, ektima, sellulitis, limfangitis, dan
furunkel. Infeksi bakteri pada bayi dan anak kecil yang
diserang scabies dapat menimbulkan komplikasi pada
ginjal. Dermatitis iritan dapat timbul karena
penggunaan preparat anti skabies yang berlebihan, baik
pada terapi awal ataupun pemakaian yang terlalu
sering.
komplikasi
23. 1. Topikal
- Emolien untuk memperbaiki sawar kulit
- Keratolitik topikal, contoh: asam salisilat meningkatkan
hidrasi dan melembutkan stratum korneum dengan
menurunkan pH kulit.
- Imunomodulator: takrolimus, pimekrolimus terbukti secara
langsung mempengaruhi serabut saraf C yang berperan pada
patofisiologi pruritus
- Bahan pendingin: mentol
- Capsaicin
2. Sistemik
Antihistamin
3. Tindakan
Bila penyakit luas: fototerapi narrow band UV
penataksanaan
24. Pada umumnya pruritus memiliki prognosis yang baik
sejauh penyakit primernya telah diketahui dan
diobati.
prognosis