2. Disusun Oleh:
LA ODE SAPIANSYAH E1B1 19 071
PUTRI DEWI BUNGA E1B1 20 048
ILHAM E1B1 21 004
NURUL ASSIDIQ E1B1 21 014
ASTRI APRILIANI E1B1 21 002
MUH. HAJAR ASWAD E1B1 21 008
3. 1. MENGETAHUI BAGAIMANA
CARA DALAM MEMAHAMI
PERMASALAHAN KOTA.
2. MENGETAHUI BAGAIMANA
BENTUK PERMASALAHAN
KOTA
3. MENGETAHUI SOLUSI
DALAM MENANGGAPI
PERMASALAHAN KOTA.
TUJUAN
4. 1. Pengertian kota
Kota secara sederhana
dapat diartikan sebagai
suatu wilayah yang sangat
potensial dari segi
manapun, mulai dari sektor
pekerjaan, sektor
kesehatan, sektor
pendidikan, dan
sebagainya.
2. Klasifikasi kota
• Kota kecil (20.000 sampai 50.000
jiwa)
• Kota Sedang (50.000 sampai
100.000 jiwa)
• Kota Besar (100 ribu hingga 1
juta jiwa)
• Kota Metropolitan (sekitar 1 juta
jiwa)
6. a. Permasalahan sampah
Permasalahan sampah di daerah perkotaan antara lain
semakin banyaknya limbah sampah yang dihasilkan
masyarakat, kurangnya tempat sebagai pembuangan
sampah, sampah sebagai tempat berkembang dan sarang
dari serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan
pencemaran tanah, air, dan udara, menjadi sumber dan
tempat hidup kuman-kuman yang membahayakan
kesehatan.
A. PERMASALAHAN LINGKUNGAN
7. b. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor roda dua
pada jalan perkotaan kerap terjadi kemacetan yang cukup
panjang. Polusi udara menjadi semakin meningkat. Gas
buang kendaraan bermotor seperti CO, CO2 dan Timbal
(Pb) menimbulkan masalah pernafasan dan kesehatan.
Meningkatnya jumlah CO2 yang dilepas ke atmosfer
semakin meningkatkan efek rumah kaca dengan semakin
meningkatnya suhu udara. Selain itu meningkatnya
volume kendaraan bermotor akan berdampak pada lahan
parkir di Kota, terutama daerah pariwisata. Lahan parkir
menjadi sempit dan parkir tidak tertata dengan rapi.
8. c. Penduduk desa dengan penduduk kota sangat berbeda kuantitasnya.
pertambahan jumlah penduduk mengakibatkan permintaan
terhadap lahan sebagai tempat pembangunan rumah tinggal sanagt
tinggi, pembangunn ini terkadang tidak memperhatikan sarana
ruang terbuka hijau yang ada. Ruang-ruang terbuka sangat
dibutuhkan oleh masyarakat dalam berbagai hal, ruang terbuka
hijau salah satunya yang sangat langka untuk wilayah perkotaan,
namun di Kota ruang terbuka hijau terutama untuk publik masih
sedikit sehingga masih perlu upaya penambahan ruang-ruang
terbuka hijau publik untuk masyarakat.
9. d. kurang mendapat perhatian yang pasti
Ruang-ruang terbuka sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam berbagai hal, ruang terbuka
hijau salah satunya yang sangat langka untuk wilayah perkotaan, namun di Kota ruang terbuka
hijau terutama untuk publik masih sedikit sehingga masih perlu upaya penambahan ruang-
ruang terbuka hijau publik untuk masyarakat.
e. Lahan menjadi permasalahan dalam penyediaan ruang terbuka
Lahan menjadi permasalahan dalam pemyediaan ruang
terbuka hijau hijau karena lahan di Kota telah banyak
yang difungsikan menjadi bangunan keras dengan
sedikit atau bahkan tidak menyediakan untuk
penghijauan. Apabila ini terus terjadi maka lingkungan
hidup semakin minim terutama ruang terbuka hijau.
10. B. PERMASALAHAN EKONOMI
Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makroekonomi dalam jangka panjang.Faktor
yang memperngaruhi permasalahan ekonomi
1. Sumber Daya Alam (SDA).
2. Sumber Daya Manusia (SDM).
3. Modal kerja
4. Proses distribusi
5. Tingkat konsumsi.
1. Sektor formal (perusahaan), yang bentuknya terorganisasi, cara kerjanya teratur, pembiayaannya
dari sumber resmi, menggunakan buruh dengan upah, dan sebagainya.
2. 2. Sektor informal, yang bentuknya tidak terorganisasi (kebanyakan usaha sendiri), cara kerja
tidak teratur, biaya dari sendiri atau sumber tak resmi, dikerjakan oleh anggota keluarga.
11. C. PERMASALAHN SOSIAL
Permasalahan social adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat. Hal ini bisa membahayakan kelompok sosial.
a. Kemiskinan
Kemiskinan dianggap sebagai masalah sosial
ketika perbedaan ekonomi antara anggota
masyarakat terlihat jelas.
Menurut sosiologi, ada beberapa penyebab
kemiskinan: pilihan untuk tetap miskin tercermin
dalam pola pikir, pilihan hidup dan perilaku
individu; Misalnya, bertindak malas dan tidak
mau mencoba
12. 2. Kriminalitas
Kejahatan atau kegiatan kriminal merupakan masalah sosial
masyarakat perkotaan yang bersifat laten (selalu hadir
dalam kehidupan bermasyarakat atau bernegara).
Kejahatan adalah tindakan yang berkaitan dengan
pelanggaran hukum.
3. Disorganisasi Keluarga
Disorganisasi keluarga juga merupakan masalah sosial.
Adanya rumah tangga yang retak, perceraian, anak
terlalaikan, yatim piatu dan lain sebagainya berdampak
secara sosial pada masyarakat.
13. 4. Masalah generasi muda
Masa remaja merupakan perkembangan antara masa
kanak-kanak dan dewasa, antara 13-18 atau 20 tahun.
Selama waktu ini, perubahan fisik, psikologis, emosional
dan sosial yang cepat terjadi, dan otak berevolusi untuk
berpikir secara rasional dan logis. Kenakalan remaja
sebagian besar dilakukan secara berkelompok
15. a. Penyedian Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Ruang terbuka hijau menjadi amanat untuk setiap kabupaten dan
kota agar menyediakan ruang terbuka hijau sebagai bagian yang
tak terpisahkan dari kehidupan perkotaan dan ruang terbuka hijau
menjadi paru-paru kota. Tingginya tingkat pembangunan di
tengah kondisi pemanasan bumi, degradasi kualitas lingkungan,
ditambah dengan terjadinya cuaca ekstrem, harus menjadi
tonggak awal melakukan upaya penyeimbangan melalui
pengembangan pola pikir baru dan kebijakan inovatif
mewujudkan kota yang ramah lingkungan, berkelanjutan atau
akrab dikenal dengan sebutan Kota Hijau.
A. SOLUSI PERMASALAHN LINGKUNGAN
16. b. Peran Pemerintah Kota
Peran pemerintah daerah dalam sektot lingkungan hidup sangat penting, terlebih
dengan semakin tingginya kejadian bencana alam yang berkaitan dengan perubahan
iklim, seperti banjir dan tanah longsor. Dalam sistem desentralisasi tata kelola
pemerintahan, lingkungan hidup merupakan salah satu sektor yang sebagian
kewenangan pengelolaannya telah diserahkan kepada pemerintah daerah (pemda).
Pembagian kewenangan pengelolaan lingkungan hidup diatur dalam Undang-
undang Nomor 23 Tahun 2014 mengenai Pemerintah Daerah dan UU Nomor 32 Tahun
2009 mengenai Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
17. c. Arsitek sebagai Konseptor dalam menangani Permasalahan kota
Peran arsitek di sini sangatlah penting, karena arsitek yang
terlibat dalam perancangan ibu kota, diharapkan mampu
menghasilkan desain kota yang efektif dan efisien.Selain Efektif
dan Efisien, arsitek juga harus mampu menghasilkan desain yang
tidak hanya baik untuk masa sekarang, tapi juga mampu bertahan
hingga masa mendatang. Dengan merancang bangunan ataupun
infarstruktur guna menangani permasalahan yang terdapat pada
perkotaan.
18. B. SOLUSI PERMASALAHN SOSIAL
a. Upaya Preventif
Upaya preventif, artinya usaha yang bersifat mencegah dan antisipatif agar permasalahan sosial tidak tidak timbul
dalam masyarakat.
b. Upaya Koersif
Upaya koersif merupakan penyelesaian pemasalahan sosial dengan dengan cara paksaan atau ancaman yang
terkadang disertai dengan tindak kekerasan baik verbal maupun nonverbal.
c. Upaya Represif
Upaya represif merupakan suatu cara untuk menegakkan hukum atau memberi sanksi kepada masyarakat yang
melanggar aturan, nilai, norma, dan adat istiadat.
19. D. SOLUSI PERMASALAHAN EKONOMI
Solusi dari permasalahan ekonomi pada masalah peda
pedagang kaki lima yakni menciptakan suasana tempat
usaha pedagang kaki lima yang tertib, bersih, indah,
nyaman, dan aman
20. Kota merupakan sebuah wilayah yang dimana banyak orang yang mengidam-idamkan untuk tinggal di
wilayah tersebut, Salah satu penyebab banyaknya orang yang ingin tinggal di wilayah perkotaan adalah
peluang untuk melanjutkan karir lebih banyak bila dibandingkan di pedesaan, karena pembangunan di
perkotaan lebih maju bila dibandingkan dengan pedesaan. Namun diperkotaan juga terdapat permasalah
seperti permasalahan lingkungan, sosial dan ekonomi. Maka dari itu arsitek sangat berperan dalam
perencanaan dan perancangan kota guna memperbaiki permasalahan yang terdapat pada kota seperti
perencanaan RTH dikawasan perkotaan.
KESIMPULAN
21. DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Hidayat, Lapeti Sari, dan Nobel Aqualdo. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi Kota Pekanbaru.
(kumparan.com)
Klasifikasi dan Cara Mengatasi Masalah Sosial di Kota Besar (lampung.co)
BAB I PENDAHULUAN.pdf (unand.ac.id)
Johara T. Jayadinata, Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan dan Wilayah, Bandung, 1999, hlm.
146.
Astri Ayeti Syafardi, Penata Kelolaan Pedagang Kaki Lima (PKL) Buah di Kota Padang, Padang, 2012, hlm. 1