2. Filsafat Keperawatan
Pandangan dasar tentang hakekat manusia dan esensi keperawatan
yang menjadikan kerangka dasar dalam praktek keperawatan.
Pendapat lain adalah suatu ilmu yg mempelajari tentang cara berfikir
seorang perawat dalam menghadapi pasiennya tentang kebenaran dan
kebijaksanaan sehingga tingkat kesejahteraan dan kesehatan pasien
dapat meningkat.
3. Ilmu keperawatan jika dilihat dari sudut pandang filsafat
pertanyaan ontologi (apa ilmu keperawatan)
pertanyaan epistemologi (bagaimana lahirnya ilmu keperawatan)
pertanyaan aksiologi (untuk apa ilmu keperawatan itu digunakan)
4. Ilmu Keperawatan
Mencakup ilmu-ilmu dasar (alam, sosial, perilaku), ilmu biomedik, ilmu
kesehatan masyarakat, ilmu dasar keperawatan, ilmu keperawatan
komunitas, dan ilmu keperawatan klinik
Ditujukan untuk mempertahankan, menopang, memelihara dan
meningkatkan integritas kebutuhan dasar manusia
Menggunakan metode
saintifik dan ilmiah
5. Wawasan Ilmu Keperawatan
Mempelajari bentuk dan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
manusia
Ada penyimpangan atau tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
(bio-psiko-sosio-kultural-spiritual) mulai dari tingkat individu utuh,
mencakup seluruh siklus kehidupan sampai pada tingkat masyarakat,
dan pada tingkat sistem organ fungsional sampai molekuler
6. Teori dan Konsep Keperawatan
Teoria (Yunani) = berfikir abstrak
Melibatkan fungsi inteletual terdiri atas prinsip, konsep, dan
hubungannya
Di implementasikan dalam bentuk proses penyelesaian masalah secara
ilmiah meliputi pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan,
perencanaan, tindakan keperawatan dan evaluasi hasil tindakan
keperawatan
7. Ontologi: apa itu ilmu
keperawatan?
Florence Nightingale (1895): keperawatan adalah menempatkan pasien
dalam kondisi paling baik bagi alam dan isinya untuk bertindak
Virginia Henderson (1958) keperawatan adalah Fungsi unik dari
perawat adalah membantu individu, sakit atau sehat, dalam melakukan
segala aktivitasnya untuk mencapai kesehatan atau kesembuhan atau
untuk meninggal dunia dengan tenang yang dapat ia lakukan sendiri
tanpa bantuan apabila cukup kekuatan, harapan atau pengetahuan.
Perawat juga berfungsi membantu hal-hal ini dalam upaya mencapai
kemandirian secepat mungkin
8. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian intregral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan
pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-
spiritual yang komprehensif serta ditujukan kepada individu, keluarga
dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus
kehidupan manusia (lokakarya Keperawatan Nasional, 1983)
9. Epistemologi: bagaimana
lahirnya ilmu keperawatan?
Secara naluriah keperawatan lahir bersamaan dengan penciptaan
manusia
Pekerjaan “merawat” dikerjakan berdasarkan naluri (instinct) “mother
instinct”
Diawali oleh seorang Florence Nightingale
10. Aksiologi: untuk apa ilmu
keperawatan itu digunakan?
Ilmu keperawatan digunakan sebagai ilmu, pedoman, dan dasar dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dengan berbagai
tingkatan dari individu, keluarga, kelompok bahkan sampai masyarakat
luas guna meningkatkan derajat kesehatan pasien tersebut
11. Hakekat Keperawatan
Sebagai ilmu dan seni, merupakan suatu ilmu yang didalam aplikasinya
lebih kearah ilmu terapan.
Sebagai profesi yang berorientasi kepada pelayanan untuk membantu
manusia mengatasi masalah sehat dan sakit dalam kehidupannya untuk
mencapai kesejahteraan.
Sebagai pelayanan kesehatan yang memiliki tiga sasaran, diantaranya
individu, keluarga dan masyarakat sebagai klien.
Sebagai kolaborator dengan tim kesehatan lainnya dalam pembinaan
kesehatan, pencegahan penyakit, penentuan diagnosis dini,
penyembuhan serta rehabilitasi dan pembatasan penyakit.
12. Esensi Keperawatan
Memandang pasien sebagai makhluk yang utuh (holistik) yang harus
dipenuhi segala kebutuhannya baik bio-psiko-sosio-spritual yang
diberikan secara komprehensif
Bentuk pelayanan keperawatan harus diberikan secara langsung dengan
memperhatikan aspek kemanusiaan.
Setiap orang berhak mendapatkan perawatan tanpa memandang
perbedaaan suku, kepercayaan, status sosial, agama dan ekonomi.
Pelayanan keperawatan tersebut merupakan bagian integral dari sistem
pelayanan kesehatan mengingat perawat bekerja dalam lingkup tim
kesehatan bukan sendiri-sendiri. Pasien adalah mitra aktif dalam
pelayanan kesehatan bukan sebagai penerima jasa yang pasif.
14. Pendahuluan
Perawat sebagai suatu profesi merupakan bagian
dari tim kesehatan, harus ikut bertanggung jawab
dalam membantu klien sebagai individu, keluarga,
maupun sebagai masyarakat, baik dalam kondisi
sehat atau sakit, yang bertujuan untuk tercapainya
pemenuhan kebutuhan dasar klien, dalam
mempertahankan kondisi kesehatan yang optimal,
dengan metode pendekatan ilmiah yang sistematis,
guna tercapainya pemecahan masalah
keperawatan klien.
15. Masalah Klien
Tidak mampu untuk meningkatkan atau
memulihkan kemampuannya dalam memenuhi
kebutuhan fisologisnya
Tidak mau untuk meningkatkan motivasi dan
membangkitkan semangat sebagai terapi
psikologis.
Tidak tahu berupa pemberian pendidikan (healt
education) tentang kesehatan / keperawatan.
16. FALSAFAH
Keyakinan terhadap nilai-nilai yg menjadi
pedoman utk mencapai tujuan &
sebagai pandangan hidup.
Menjadi ciri utama, suatu komunitas,
berskala besar atau kecil.
17. FALSAFAH KEPERAWATAN
Keyakinan perawat terhadap nilai-nilai
keperawatan yang menjadi pedoman dalam
memberikan asuhan keperawatan, baik
kepada individu, keluarga, kelompok
maupun masyarakat
18. Falsafah keperawatan
pegangan perawat
Tertanam dalam setiap diri perawat
Menjadi pedoman perilaku, ditempat kerja
maupun dalam pergaulan sosial.
Menjadi Baju, dan melekat pada diri perawat
Sebagai Roh yang mendiami setiap pribadi
perawat
19. Falsafah Keperawatan sebagai landasan
Perawat dalam menjalankan profesinya
Meyakini manusia sebagai individu yang memiliki
kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual yang unik
Keperawatan adalah bantuan bagi umat manusia yang
bertujuan meningkatkan derajat kesehatan yang
optimal
Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui
usaha bersama dari semua anggota tim kesehatan dan
pasien / keluarga
20. Lanjutan……………
Dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat
menggunakan proses keperawatan untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan klien
Perawat bertanggung jawab dan bertanggung
gugat, memiliki wewenang dalam melakukan
asuhan keperawatan secara utuh berdasarkan
standar asuhan keperawatan
22. Paradigma keperawatan
Cara pandang yang mendasar bagaimana kita melihat,
memikirkan, memaknai, menyikapi, serta memilih
tindakan atas fenomena yang ada.
23. Paradigma keperawatan
Pandangan global yang dianut oleh kelompok
ilmiah (keperawatan) atau hubungan berbagai
teori yang membentuk suatu susunan dan
mengatur hubungan antara teori tersebut guna
mengembangkan model konseptual dan teori-
teori keperawatan sebagai kerangka kerja
keperawatan.
25. Keperawatan
Merupakan suatu bentuk layanan kesehatan profesional
yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan.
Berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spiritual yang
komprehensif ditujukan bagi individu, keluarga,
kelompok, masyarakat, baik sehat maupun sakit
mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
26. Hakikat Keperawatan
1. Tidak dapat dipisahkan dari profesi kesehatan
2. Mempunyai beberapa tujuan yang jelas
3. Fungsi utamanya membantu klien baik sehat
maupun sakit guna mencapai derajat
kesehatan yang optimal
4. Intervensi keperawatan dilkukan melalui upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif,
sesuai wewenang, tanggung jawab, etika
profesi.
27. Tujuan Keperawatan
1. Memberi bantuan yang paripurna dan efektif
kepada klien
2. Memenuhi kebutuhan dasar manusia (KDM)
klien
3. Mengembangkan diri menuju kemampuan
profesionalisme
4. Mengembangkan standar keperawatan yang ada
5. Memelihara hubungan yang efektif dengan
semua tim kesehatan
28. Manusia
Banyak yang mendefinisikan tentang
manusia, yang jelas pemasalahan tentang
manusia memang multikomplek, dan
umumnya manusia sendiri tidak mampu
mengetahui hakikat manusia secara utuh
29. Manusia dari sudut pandang
keperawatan
Sebagai makhluk unik ,
mempunyai respon yang berbeda pada setiap
individu dengan stimuli yang sama
Sebagai sistem adaptif,
dinamis, berbagai sub sistem maupun supra sistem,
mempertahankan keseimbangan
Sebagai makhluk holistik,
Meliputi, bio-psiko-sosio-spiritual-kultural
30. Manusia sebagai Klien
dalam layanan keperawatan
Individu
Sebagai kesatuan yang utuh dari aspek bio-psiko-sosio-kultural-spritual
kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang
kemauanmenujunkemandirian.
Keluarga
Unit utama, suatu kelompok, saling berkaitan, sebagai pengambil
keputusan, perantara yang efektif.
Masyarakat
Interaksi antara manusia dan lingkungan yang terdiri atas individu,
keluarga, kelompok, dan komunitas yang mempunyai tujuan dan norma
sebagai sistem nilai.
31. manusia dengan Kebutuhan
dasarnya
1. Kebutuhan dasar yang sama sesuai dengan prioritas
masing-masing
2. Kebutuhan dasar sebagian dapat ditunda
3. Kegagalan dalam pemenuhan dapat menimbulkan sakit
4. Pemenuhannya dipengaruhi oleh stimulus internal
maupun eksternal
5. Selalu berusaha memenuhi kebutuhan dengan segera
32. Abraham Maslow
5
4
3
2
1
1. Kebutuhan fisologis
2. Kebutuhan keselamatan dan keamanan
3. Kebutuhan cinta dan dicintai
4. Kebutuhan harga diri
5. Kebutuhan aktualisasi diri
33. •Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan primer yang harus dipenuhi untuk
kelangsungan hidup manusia dalam
memelihara homeostasis
•Kebutuhan keselamatan dan keamanan
Kebutuhan untuk melindungi diri dari
bahaya fisik (mekanis, kimiawi, termal, dan
bacteriologis)
34. •Kebutuhan cinta dan memiliki
Kebutuhan dasar yang menggambarkan
emosi seseorang sebagai keadaan saling
mengerti yang mendalam dan penerimaan
sepenuh hati
•Kebutuhan harga diri
Sering merujuk pada penghormatan diri
dan pengakuan diri dan tergantung pada
kebutuhan dasar lain yang harus dipenuhi
35. Kebutuhan aktualisasi diri
merupakan hasil dari kematangan diri,
seseorang mampu untuk mengatur diri dan
otonominya sendiri serta bebas dari tekanan
luar
36. Karakteristik seseorang
mencapai aktualisasi diri
1. Mampu melihat realitas secara lebih
efisien mengenali kebohongan
orang lain
2. Menerima diri sendiri dan orang lain
apa adanya
3. Spontanitas, sederhana dan wajar
tidak dibuat-buat
37. 4. Terpusat pada persoalan tertuju pada
kebaikan
5. Memisahkan diri kebutuhan akan
kesendirian
6. Otonomi kemandirian terhadap budaya dan
lingkungan
38. 7. Kesegaran dan apresiasi yang
berkelanjutan syukur terhadap potensi
yang dimiliki
8. Kesadaran sosial simpati, iba, kasih
sayang, ingin membantu orang lain
9. Hubungan interpersonal . Hubungan
baik dengan orang lain
10. Kreativitas inovasi spontan, tak terbatas
39. 11. Demokratis tidak membedakan orang
lain berdasarkan ras atau golongan
12. Humoris yang bermakna dan etis
humor yang tidak sinis
13. Mandiri pengambilan keputusan
14. Pengalaman puncak perasaan menyatu
dengan alam tanpa batas (peak
experience)
40. Sehat dan sakit
Sehat
sebagai kondisi yang normal dan
alami, sehingga segala yang tidak
normal dan bertentangan dengan alam
dianggap sebagai kondisi yang tidak
sehat dan harus dicegah
41. Sehat
Menurut U.U. Kes. R I No. 23 /1992
Keadaan sejahter tubuh, jiwa, sosial, yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis
42. Menurut WHO
Keadaan keseimbangan yang sempurna,
baik fisik, mental, dan sosial, tidak hanya
bebas dari penyakit dan kelemahan
Menurut Parson
Kemampuan optimal indvidu untuk
menjalankan peran dan tugasnya secara
efektif
43. Sakit
(Asmadi,2008)
Keadaan tidak normal atau tidak sehat, atau disebut penyakit, atau keadaan diluar
batas normal
Menurut Parson
Ketidak seimbangan fungsi normal tubuh manusia
Menurut batasan medis
Adanya dua bukti sakit yaitu tanda dan gejala
44. Menurut Bauman
Adanya gejala, persepsi tentang keadaan sakit yang dirasakan, penurunan
kemampuan aktivitas sehari-hari
Menurut Perkins
Keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga
menimbulkan gangguan pada aktivitas sehari-hari
45. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS KESEHATAN
STATUS KESEHATAN
KETURUNAN
LINGKUNGAN
PERILAKU
LAYANAN
KES.
46. Lingkungan
Lingkungan fisik,
Lingkungan alam yang terdapat disekitar manusia ( cuaca, musim,
geografis )
Lingkungan non-fisik,
Lingkunga yang muncul akibat adanya interaksi antar manusia (sosial-
buadaya, norma, nilai, adat istiadat )
47. Hubungan lingkungan dengan
kesehatan
Sakit karena daya tahan
hospes menurun
Sakit karena
kemampuan penyakit
meninggkat
Sakit karena lingkungan
mendukung agen
Sehat karena adanya
keseimbangan antara
ketiganya
49. perawat profesional
Jika memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan keperawatan profesional
serta memiliki sikap profesional sesuai kode etik profesi,
Ketrampilan profesional keperawatan, mencakup ketrampilan
interpersonal,intelktual dan teknikal.
50. Peran perawat
dalam konteks sehat/sakit
Meningkatan status kesehatan
◦promosi
◦pendidikan
◦konseling kesehatan
51. Pencegahan penyakit
a) Pencegahan primer (healt promotion, specifik protection)
b) Pencegahan skunder (diagnosis dini, penemuan kasus, survei,
pemeriksaan selektif)
c) Pencegahan tersier (disability limitation, rehabilitasi)
52. PROSES KEPERAWATAN
A. Definisi
langkah-langkah sistematis (pengkajian, diagnosis,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi) untuk
menentukan dan menyelesaikan masalah
keperawatan klien, untuk kemudian
mengimplementasikan serta melakukan evaluasi,
terhadap rencana yang telah dibuat, apakah cukup
efektif dalam penyelesaian masalah yang terjadi.
Walsh, 1978.
53. Suatu proses penilaian masalah yang dinamis
dalam usaha memperbaiki atau memelihara klien
sampai ke taraf optimal melalui suatu pendekatan
yang sistematis untuk mengenal dan membantu
pemenuhan kebutuhan khusus klien.
54. bentuk layanan kesehatan professional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang berlandaskan ilmu dan kiat
keperawatan berbentuk layanan bio, psiko, social
dan spiritual yang koprehensif yang ditujukan
kepada individu, keluarga, dan masyarakat, baik
dalam keadaan sehat ataupun sakit, serta
mencakup seluruh proses kehidupan.
55. a systematic method by which nurses plan and
provide care for clients. This involves a problem
solving approach that enables the nurse to identify
client problems and needs and to plan, deliver, and
evaluate nursing care in an orderly, scientific
manner.
56. Tujuan Proses Keperawatan
BAGI KLIEN
Mempertahankan kesehatan
Mencegah komplikasi
Pemulihan
Mengembalikan fungsi
Bagi profesi
Mempraktikkan metode pemecahan masalah
Penerapan standar praktek
Memperoleh metode yang baku, rasional dan sistematis
Memperoleh hasil asuhan keperawatan dengan efektifitas yang tinggi
57. Fungsi Proses Keperawatan
Penerapan metode keperawatan olehperawat
Pijakan kerangka berfikir ilmiah
Penerapan tanggung jawab keperawatan secara
mandiri
Mengenali masalah klien
Merencanakan asuhan keperawatan secara sistematis
Sebagai jaminan pelaksanaan praktik keperawatan yang
sistematis dan ilmiah
58. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian suatu proses sistematis berupa,
1. Pengumpulan data
2. Verifikasi data
3. Komunikasi data
Tujuan Pengkajian , untuk mengetahui,
1. Status kesehatan
2. Ketidak mampuan fungsional
3. Ketakutan
4. Keterbatasan
5. Ketidak mampuan koping terhadap streess
6. harapan
60. Pengumpulan Data
Type Data
Data Subyektif
Data Obyektif
Cara Pengumpulan Data
a) Pengkajian Dasar (screening) dilakukan ketika klien
pertama masuk mengevaluasi status kesehatan, identifikasi
fungsi, pola kesehatan
b) Pengkajian Terfokus hal-hal yang berkaitan dengan keluhan
dan masalah utama yang dialami klien mengambil langkah
cepat melakuakan perubahan kondisi klien
61. Metode Pengumpulan Data
A. Wawancara / anamnesa
B. Observasi sistemik
C. Pengkajian Fisik
D. Data Diagnostik dan Laboratorium (penunjang)
Menggunakan pendekatan 5 W 1H
62. Sumber Data
1. Primer klien
2. Sekunder keluarga , tenaga kesehatan,
catatan medis, catatan lain, tinjauan literatur,
pengalaman perawat
63. Masalah-masalah
dalam pengumpulan data
Ketidak mampuan mengelompokkan data sesuai dengan masalah
Kehilangan data karena lupa mendokumentasikan
Data tidak relevan
Duplikasi data
Mispersepsi data
Data tidak lengkap
Interpretasi data tidak tepat
Kegagalan dalam mengambil data baru
Kurang terampil dalam mengumpulkan data baik saat wawancara maupun saat
observasi
Selalu membuat kesimpulan sendiri dari masalah yang didapat tanpa dukungan data
64. Tehnik Wawancara
Tehnik menemukan masalah
Tehnik pemecahan masalah
Tehnik pertanyaan terbuka
Tehnik pertanyaan tertutup
Tehnik pertanyaan ganda