Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas latar belakang pentingnya kompetensi kepribadian bagi guru dalam mendidik siswa.
2. Kompetensi kepribadian guru meliputi kemampuan berinteraksi dengan siswa, orangtua, dan masyarakat serta menjadi teladan bagi siswa.
3. Penelitian ini bertujuan mengetahui kompetensi kepribadian
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mmerupakan salah satu faktor utama terhadap suatu bangsa,
karena maju dan mundurnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh maju
mundurnya pendidikan dinegara tersebut. Dalam hal ini peran serta guru tidak
dapat diababaikan, karena berjalanya proses belajar mengajar salah satunya adalah
dengan adanya guru, dengan berjalanya proses tersebut akan mudah untuk
mencapai pendidkan yang diharapkan. Untuk mencapai hal ini yang demikian
tidaklah mudah, seorang guru dituntut mempunyai kopetensi yang berkaitan
dengan pekerjaanya agar dapat mejalankan tugasnya dengan baik, karena
kopetensi merupakan kemampuan, pengetahuan , keterampilan yang dikuasai oleh
seseorang dan menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan prilaku-
prilaku kognitif, afektif dan psikomotor. Dengan sebaik-baiknya. 1Kopetensi
inilah yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diaktualisasikan oleh guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.
Guru secara khusus, diibaratkan sebagai “jiwa” bagi “tubuh” pendidikan.
Pendidikan tidak akan berarti apa-apa tampa kehadiran guru. Guru akan mampu
melaksanakan tanggung jawabnya sebagai pendidik apabila ia memiliki kopetensi
yang diperlukan untuk itu2. Keberhasilan seorang guru dalam mendidik atau
mengajar, tidak terlepas dari sejauh mana pendidik itu dapat menguasai teori-teori
serta kepribadiannya yang berrhubungan dengan pendidikan pada umumnya dan
1
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, ( Bandung : PT Remaja Rosdakkarya,
2006 ), hal. 38
2
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru : Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta : PT
Bumi aksara, 2004), hal. 39
1
2. yang berkaitan dengan proses belajar mengajar pada khususnya. Dengan bekal
teori dan kepribadianya tersebut guru akan mudah memahami dan mempelajari
faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan pada siswa dalam memudahkan
penerapan pendidikan kepada siswa termasuk pendidikan agama.
Dengan demikian sebagai seorang guru atau pendidik harus memiliki
empat kompetensi dasar, agar tujuan pendidikan dapat dicapai sebagaimana yang
diinginkan, kompetensi tersebut adalah :
1. Kompetensi pedagogik
Yaitu kemampuan mengelola pembelajaran secara didik
2. Kompetensi kepribadian
Yaitu kemampuan keptibadian yang mantap, stabil, dewasa,
arif, dan beribawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan
berakhlak mulia.3
3. Kompetensi propesional
Yaitu penguasaan ladasan dan wawassan kependidikan serta
kemampuan yang berhubungan dengan menyelesaikan tugas-
tugas keguruan
4. Kompetensi sosial
Yaitu kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dan efesiaen dengan peserta didik,
sesame guru, orangtua/wali murid, dan masyarakat sekitar,
penampilan upaya untuk menjadikan dirinya sebagai panutan
dan teladan bagi siswa dan masyarakat.4
Dalam hal ini, kompetensi kepribadian seorang guru haruslah mendapat
perhatian yang lebih. Sebagaimana diketahui bahwa faktor terpenting bagi
seorang guru adalah kepribadianya.5 Itulah yang akan menentukan apakah ia akan
menjadi seorang pendidik dan Pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah
akan menjadi perusak atau penghancur bagi hard depan anak didik asar ) terutama
3
J.B. Situmorang, Pendidikan Profesi & Sertifikasi Pendidikan,(Klaten : Anggota IKAPI,
2009) hal. 22.
4
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembagan Kurikulim: Teori dan Praktek, (Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 192.
5
Zakkiah Daradjat, Kepribadian Guru, (Jakarta : PT Bulan Bintang, 2005), hal. 9.
2
3. bagi anak didik masih kecil ( tingkat sekolah ) dan mereka yang sedang
mengalami kegoncangan jiwa (tingkat menegah). Oleh Karena itu, seorang guru
hendaknya menyadari dan mengetahui betul bahwa kepribadianya yang tercermin
dalam berbagai penampilan ikut menentukan tercapai atau tidaknya pendidikan
pada umumnya dan dapat mengaplikasikan dengan baik ilmu yang didapat oleh
murid dari gurunya.6
Guru sering dianggap sebagai sosok yang memiliki kepribadian yang
ideal. Oleh sebab itu, pribadi guru sering dianggap sebagai model atau panutan
yang pantas ditiru dan digugu, karena memiliki sikap kepribadian yang mantap
atau matang b sehingga mampu berfungsi sebagai tokoh indentitas bagi siswa,
serta dapat menjadi panutan bagi siswa dan masyarakatnya. Sebagai seorang
model guru harus memiliki kompetensi kepribadian yang baik. Jadi ada beberapa
kemampuan yang berhubungan dengan kepribadian yang harus diperhatikan
diantaranya :
1. Kemampuan yang berhubungan dengan pengalaman ajaran
agama sesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya
2. Kemampuan untuk menghormati dan menghargai antar umat
beragama
3. Kemampuan untuk berprilaku sesuai dengan norma, aturan
atau sistem yang berlaku dimasyarakat
4. Mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru
misalnya sopan santun dan tata karma
5. Bersikap demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan
kritikan.7
Kompetensi kepribadian merupakan suatu hal yang sangat penting yang
harus ada dalam diri setiap orang apalagi sebagai seorang guru yang menjadi
6
Ibid, hal. 43.
7
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran :Teori dan Praktik pengembangan
kurikulim Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta :Kencana Prenda Media Group, 2008), hal.
277-278.
3
4. teladan bagi peserta didik. Kepribadian guru yang dapat dijadikan teladan dapat
dilihat dari penampilan fisiknya, jika guru yang menganggap dirinya sebagai
contoh bagi anak didiknya maka ia akan memperhatikan penampilan dirinya baik
dari tindakanya, ucapan, cara gaul, dan berpakaian. Maka ia harus bersifat
sederhana dan rapi dengan tidak memakai sesuatu yang dapat mencolok mata
oleh anak didik, karena hal itu dapat menggangu proses belajar mengajar didalam
kelas dan dapat menimbulkan persepsi negatif terhadap guru tersebut. Setiap
peserta didik akan meniru apapun gerak-gerik gurunya dan akan mematuhi setiap
apa yang diperintahkan. Pepatah mengatakan guru itu harus digugu dan ditiru.
Adapun yang digugu adalah ucapanya dan yng ditiru adalah sikap dan
perbuatanya.
Berdasarkan observasi awal penulis di MTsS Muhmammadiyah
kebanyakan murid hanya mau mengerjakan tugas yang diberikan guru jika guru
memberikan ancaman akan mendapakan nilai kurang baik jika tidak
mengerjakannya. Peserta didik tidak dapat mengambil suri teladan dari
kepribadian guru tersebut, bisa jadi karena faktor umur atau cara mengajar yang
disampaikan guru tidak sesuai atau tidak tegas, atau guru kurang disiplin,
sehingga banyak siswa yang datang terlambat kesekolah dan kurangnya semangat
sang guru dalam mengajar sehingga menceerminkan kepribadian yang stabil dan
mantap.
Kondisi faktual seperti ini mendorong penulis untuk meneliti lebih jauh
dengan judul: Kompetensi Kepribadian Guru PAI pada MTsS
Muhammadiyah Kuta Raja Kota Banda Aceh.
4
5. B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kompetensi kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam di
MTsS Muhammadiyah Kuta Raja Banda Aceh?
2. Apa saja kendala yang dihadapi guru pai di MTsS Muhammadiyah dalam
pembentukan kompetensi kepribadian ?
3. Hal-hal apa saja yang mempengaruhi kompetensi kepribadian guru pai di
MTsS Muhammadiyah ?
4. Bagaimana upaya yang dilakukan guru pai di MTsS Muhammadiyah
dalam membentuk kompetensi kepribadian ?
C. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan secara ilmiah dan disengaja, tentu
nmemiliki tujuan tertentu. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan
proposal skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana bentuk kompetensi kepribadian guru
pendidikan agama islam pada MTsS Muhammadiyah Kuta Raja Kota
Banda Aceh.
2. Untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi guru PAI di MTsS
Muhammadiyah dalam membentukan kompetensi kepribadian.
3. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang mempengaruhi kompetensi
kepribadian guru pai di MTsS Muhammadiyah.
4. Untuk mengetahui apa saja upaya yang dilakukan guru PAI di MTsS
Muhammadiyah dalam membentuk kompetensi kepribadian.
5
6. D. Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat dilakukan penelitian ini adalah agar menjadi bahan
penunjang atau pengetahuan bagi penulis dalam memahami kepribadian yang
yang baik yang akan terjun kemasyarakat sebagai tenaga pendidik, dan bagi
semua yang profesinya sebagai pendidik, disamping itu, penelitia ini diharapkan
bermanfaat bagi siapa saja yang berpofesi pendidik, khususnya guru pendidikan
agama islam sebagai bahan masukan terkait dengan kompetensi kepribadian guru
yang diharapkan dan harus dimiliki guru agar dapat dijadikan teladan dan panutan
oleh peserta didik.
E. Metode Penelitian
Dalam penulisan karya ilmiah ini, metode penelitian permasalahan
merupakan suatu cara yang digunakan untuk menyelidiki suatu permasalahan
tertentu yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian.
Oleh karena itu metode-metode yang digunakan bersifat “deskriptif” yaitu setelah
data terkumpul dan didistribusikan sesuai dengan pembahasan, kemudian
diadakan pembahasan analisis.8 Deskriptif juga merupakan suatu metode yang
bertujuan untuk memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa
sekarang yang actual dengan jalan mengumpulkan data-data dan menganalisisnya.
8
Winarto Surachmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Tarsito 1982), hal. 105.
6
7. DAFTAR PUSTAKA
J.B. Situmorang, Pendidikan Profesi & Sertifikasi Pendidikan,(Klaten : Anggota
IKAPI, 2009) hal. 22.
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembagan Kurikulim: Teori dan Praktek,
(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 192.
Zakkiah Daradjat, Kepribadian Guru, (Jakarta : PT Bulan Bintang, 2005), hal. 9.
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran :Teori dan Praktik pengembangan
3. kurikulim Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta :Kencana
Prenda Media Group, 2008), hal. 277-278.
Winarto Surachmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Tarsito 1982), hal.
105.
7
8. JUDUL CADANGAN
1. Hubungan Penggunaan Media Pengajaran dalam meningkatkan Prestasi
siswa di MTSs Bakongan
2. Study tentang usaha-usaha pembinaan kepribadian siswa SMA
Muhammadiyah I Banda Aceh
3. Hubungan Intraksi dalam Keluarga dan penyesuian diri dengan Prestasi
belajar siswa MTSs Rukoh Banda Aceh
8
9. KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal skripsi ini dengan judul “Kompetensi Kepribadian
Guru PAI pada MTsS Muhammadiyah Kuta Raja Kota Banda Aceh”.
Penulisan proposal skripsi ini merupakan tugas akhir untuk mencapai galar
sarjana kependidikan pada fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas
Serambi Mekkah Banda Aceh.
Penulisan proposal skripsi ini telah banyak mendapatkan bantuan baik
moril maupun spiritual dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh
2. Kepada ayahanda dan ibunda yang telah memberikan segenap perhatian dan
bimbingan secara moral dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan
Penddikan Strata-1 Fakultas Tarbiyah Universitas Serambi Mekkah Banda
Aceh
3. Teman-teman seangkatan pada Fakultas Tarbiyah Universitas Serambi
Mekkah Banda Aceh.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal skripsi ini masih
terdapat kekurangan, Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritikannya
yang bersifat membangun dari kesempurnaan proposal skripsi ini, serta
bermanfaat bagi kita semua dan segala budi baik yang telah diberikan kepada
penulis semoga mendaptkan imbalan yang setimpal dari allah swt. Amiin…..
ya….. rabbal alamiin
Banda Aceh, 30 Desember 2012
Ibrahim
9
i
10. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian............................................................................ 6
E. Metode Penelitian ............................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 7
10
ii