SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
SHOLAT ISTISQO
(MINTA HUJAN)
doddy al jambary 0816 884 844 jambary@me.com
slideshare.net/aljambary www.cordova.co.id
“Orang-orang mengadu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
tentang musim kemarau yang panjang. Lalu beliau memerintahkan untuk
meletakkan mimbar di tempat tanah lapang, lalu beliau membuat
kesepakatan dengan orang-orang untuk berkumpul pada suatu hari yang
telah ditentukan”. Aisyah lalu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam keluar ketika matahari mulai terlihat, lalu beliau duduk di
mimbar. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bertakbir dan memuji Allah
Azza wa Jalla, lalu bersabda, “Sesungguhnya kalian mengadu kepadaku
tentang kegersangan negeri kalian dan hujan yang tidak kunjung turun,
padahal Allah Azza Wa Jalla telah memerintahkan kalian untuk berdoa
kepada-Nya dan Ia berjanji akan mengabulkan doa kalian”
DALIL SHALAT ISTISQO
Kemudian beliau mengucapkan: “Segala puji bagi Allah, Rabb semesta
alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai hari
Pembalasan. (QS. Al-Fatihah: 2-4). laa ilaha illallahu yaf’alu maa yuriid.
allahumma antallahu laa ilaha illa antal ghaniyyu wa nahnul fuqara`. anzil
alainal ghaitsa waj’al maa anzalta lanaa quwwatan wa balaghan ilaa hiin
(Tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Dia, Dia melakukan
apa saja yang dikehendaki. Ya Allah, Engkau adalah Allah, tidak ada
sembahan yang berhak disembah kecuali Engkau Yang Maha kaya
sementara kami yang membutuhkan. Maka turunkanlah hujan kepada kami
dan jadikanlah apa yang telah Engkau turunkan sebagai kekuatan bagi kami
dan sebagai bekal di hari yang di tetapkan).”
Kemudian beliau terus mengangkat kedua tangannya hingga terlihat putihnya ketiak
beliau. Kemudian beliau membalikkan punggungnya, membelakangi orang-orang
dan membalik posisi selendangnya, ketika itu beliau masih mengangkat kedua
tangannya. Kemudian beliau menghadap ke orang-orang, lalu beliau turun dari
mimbar dan shalat dua raka’at. Lalu Allah mendatangkan awan yang disertai guruh
dan petir. Turunlah hujan dengan izin Allah. Beliau tidak kembali menuju masjid
sampai air bah mengalir di sekitarnya. Ketika beliau melihat orang-orang berdesak-
desakan mencari tempat berteduh, beliau tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya,
lalu bersabda: “Aku bersaksi bahwa Allah adalah Maha kuasa atas segala sesuatu
dan aku adalah hamba dan Rasul-Nya” (HR. Abu Daud no.1173, dishahihkan Al
Albani dalam Shahih Abi Daud)
JENIS ISTISQO
Pertama, shalat istisqa secara berjama’ah ataupun sendirian.
Kedua, imam shalat Jum’at memohon kepada Allah agar
diturunkan hujan dalam khutbahnya. Para ulama ber-ijma’ bahwa
hal ini disunnahkan senantiasa diamalkan oleh kaum muslimin
sejak dahulu6. Hal ini dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam, sebagaimana diceritakan sahabat Anas Bin Malik
Radhiallahu’anhu:
“Seorang lelaki memasuki masjid pada hari jum’at melalui pintu yang searah
dengan daarul qadha. Ketika itu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam sedang
berkhutbah dengan posisi berdiri. Lelaki tadi berkata: ‘Wahai Rasulullah, harta-harta
telah binasa dan jalan-jalan terputus (banyak orang kelaparan dan kehausan).
Mintalah kepada Allah agar menurunkan hujan!’. Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam lalu mengangkat kedua tangannya dan mengucapkan: Allahumma
aghitsna (3x). Anas berkata: ‘Demi Allah, sebelum itu kami tidak melihat sedikitpun
awan tebal maupun yang tipis. Awan-awan juga tidak ada di antara tempat kami, di
bukit, rumah-rumah atau satu bangunan pun”. Anas berkata, “Tapi tiba-tiba dari
bukit tampaklah awan bagaikan perisai. Ketika sudah membumbung sampai ke
tengah langit, awan pun menyebar dan hujan pun turun”. Anas melanjutkan, “Demi
Allah, sungguh kami tidak melihat matahari selama enam hari’” (HR. Bukhari
no.1014, Muslim no.897)
TEMPAT SHALAT ISTISQO
Shalat istisqa lebih utama dilakukan di lapangan, sebagaimana dalam hadits
‘Aisyah Radhiallahu’anha disebutkan:
“Lalu beliau memerintahkan untuk meletakkan mimbar di tempat tanah
lapang”
Juga dalam hadits Abdullah bin Zaid Al Mazini:
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam keluar menuju lapangan. Beliau meminta
hujan kepada Allah dengan menghadap kiblat, kemudian membalikan posisi
selendangnya, lalu shalat 2 rakaat” (HR. Bukhari no. 1024)
WAKTU SHOLAT ISTISQO
Shalat istisqa tidak memiliki waktu khusus namun terlarang dikerjakan
di waktu-waktu terlarang untuk shalat9. Akan tetapi yang lebih utama
adalah sebagaimana waktu pelaksanaan shalat ‘Id, yaitu ketika
matahari mulai terlihat. Sebagaimana dalam hadits ‘Aisyah
Radhiallahu’anha disebutkan:
‫فخرج‬‫رسول‬‫هللا‬‫صلى‬‫هللا‬‫عليه‬‫وسلم‬‫حين‬‫بدا‬‫حاجب‬‫الشمس‬
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar ketika matahari mulai
terlihat”
KAIFIYAH
“Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam berjalan menuju tempat shalat dengan penuh
ketundukan, tawadhu’, dan kerendahan hati hingga tiba di tempat shalat. Lalu beliau
berkhutbah tidak sebagaimana biasanya, melainkan beliau tidak henti-hentinya berdoa,
merendah, bertakbir dan melaksanakan shalat dua raka’at sebagaimana beliau melakukan
shalat ‘Id” (HR. Tirmidzi no.558, ia berkata: “Hadits hasan shahih”)
Tata caranya sama dengan shalat ‘Id dalam jumlah rakaat, tempat pelaksanaan, jumlah
takbir, jahr dalam bacaan dan bolehnya khutbah setelah shalat10. Ini adalah pendapat
mayoritas ulama diantaranya Sa’id bin Musayyab, ‘Umar bin Abdil Aziz, Ibnu Hazm, dan Imam
Asy Syafi’i.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata: “Namun shalat istisqa
berbeda dengan shalat ‘Id dalam hal hukum shalat Istisqa adalah sunnah, sedangkan shalat
‘Id adalah fardhu kifayah”. Sebagian ulama muhaqqiqin juga menguatkan hukum shalat ‘Id
adalah fardhu ‘ain11.
KAIFIYAH 2
Hadits dari Abdullah bin Zaid:
‫خرج‬‫النبي‬ – ‫صلى‬‫هللا‬‫عليه‬‫وسلم‬ – ‫إلى‬‫المصلى‬‫فاستقبل‬‫القبلة‬‫وحول‬‫رداءه‬،‫وصلى‬‫ركعتين‬
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam keluar menuju lapangan. Beliau meminta hujan kepada
Allah dengan menghadap kiblat, kemudian membalikan posisi selendangnya, lalu shalat 2
rakaat” (HR. Bukhari no.1024, Muslim no.894).
Zhahir hadits ini menunjukkan shalat istisqa sebagaimana shalat sunnah biasa, tidak adanya
takbir tambahan. Ini adalah pendapat Imam Malik, Al Auza’i, Abu Tsaur, dan Ishaq bin
Rahawaih.
Ibnu Qudamah Al Maqdisi setelah menjelaskan dua tata cara ini beliau mengatakan12 :
“Mengerjakan yang mana saja dari dua cara ini adalah boleh dan baik”.
SHOLAT TASBIH
doddy al jambary 0816 884 844 jambary@me.com
slideshare.net/aljambary www.cordova.co.id
HADITS PERTAMA
“Wahai Abbas, wahai pamanku, sukakah paman, aku beri, aku karuniai, aku beri hadiah
istimewa, aku ajari sepuluh macam kebaikan yang dapat menghapus sepuluh macam
dosa? Jika paman mengerjakan ha itu, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa paman,
baik yang awal dan yang akhir, baik yang telah lalu atau yang akan datang, yang di sengaja
ataupun tidak, yang kecil maupun yang besar, yang samar-samar maupun yang terang-
terangan. 10 macam kebaikan itu ialah; “Paman mengerjakan shalat 4 raka’at, dan setiap
raka’at membaca Al Fatihah dan surat, apabila selesai membaca itu, dalam raka’at 1 dan
masih berdiri, bacalah; “Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar
(Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada ilah selain Allah dan Allah Maha besar) ”
sebanyak 15 kali, lalu ruku’, dan dalam ruku’ membaca bacaan seperti itu sebanyak 10 kali,
kemudian mengangkat kepala dari ruku’ (i’tidal) juga membaca seperti itu sebanyak 10 kali,
lalu sujud juga membaca 10 kali, setelah itu mengangkat kepala dari sujud (duduk di antara
dua sujud) juga membaca 10 kali, lalu sujud juga membaca 10 kali, kemudian mengangkat
kepala dan membaca 10 kali, Salim bin Abul Ja’d jumlahnya ada 75 dalam setiap raka’at,
paman dapat melakukannya dalam 4 raka’at. Jika paman sanggup mengerjakannya sekali
dalam sehari, kerjakanlah. Jika tidak mampu, kerjakanlah setiap jum’at, jika tidak mampu,
kerjakanlah setiap bulan, jika tidak mampu, kerjakanlah setiap tahun sekali. Dan jika masih
tidak mampu, kerjakanlah sekali dalam seumur hidup.” (HR. Abu Daud no. 1297)
HADITS KEDUA
“Bertakbirlah kepada Allah sebanyak sepuluh kali, bertasbihlah kepada Allah sepuluh kali
dan bertahmidlah (mengucapkan alhamdulillah) sepuluh kali, kemudian memohonlah
(kepada Allah) apa yang kamu kehendaki, niscaya Dia akan menjawab: ya, ya, (Aku
kabulkan permintaanmu).” (perawi) berkata, dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari Ibnu
Abbas, Abdullah bin Amru, Al Fadll bin Abbas dan Abu Rafi’. Abu Isa berkata, hadits anas
adalah hadits hasan gharib, telah diriwayatkan dari Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam selain
hadits ini mengenai shalat tasbih, yang kebanyakan (riwayatnya) tidak shahih. Ibnu Mubarrak
dan beberapa ulama lainnya berpendapat akan adanya shalat tasbih, mereka juga
menyebutkan keutamaan shalat tasbih. Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin ‘Abdah
Telah mengabarkan kepada kami Abu Wahb dia berkata, saya bertanya kepada Abdullah bin
Al Mubarak tentang shalat tasbih yang didalamnya terdapat bacaan tasbihnya, dia
menjawab, ia bertakbir kemudian membaca SUBHAANAKA ALLAHUMMA WA BIHAMDIKA
WA TABAARAKASMUKA WA TA’ALA JADDUKA WALAA ILAAHA GHAIRUKA kemudian dia
membaca SUBHAANALLAH WALHAMDULILLAH WA LAAILAAHA ILLALLAH WALLAHU
AKBAR sebanyak 15 kali, kemudian ia berta’awudz dan membaca bismillah dilanjutkan
dengan membaca surat Al fatihah dan surat yang lain, kemudian ia membaca
SUBHAANALLAH WALHAMDULILLAH WA LAAILAAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR
sebanyak 10 kali,
kemudian ruku’ dan membaca kalimat itu 10 kali, lalu mengangkat kepala dari ruku’ dengan
membaca kalimat tersebut 10 kali, kemudian sujud dengan membaca kalimat tersebut 10
kali, lalu mengangkat kepalanya dengan membaca kalimat tersebut 10 kali, kemudian sujud
yang kedua kali dengan membaca kalimat tersebut 10 kali, ia melakukan seperti itu
sebanyak 4 raka’at, yang setiap satu raka’atnya membaca tasbih sebanyak 75 kali, disetiap
raka’atnnya membaca 15 kali tasbih, kemudian membaca Al Fatehah dan surat sesudahnya
serta membaca tasbih 10 kali-10 kali, jika ia shalat malam, maka yang lebih disenangi
adalah salam pada setiap 2 raka’atnya. Jika ia shalat disiang hari, maka ia boleh salam (di
raka’at kedua) atau tidak. Abu Wahb berkata, telah mengabarkan kepadaku ‘Abdul ‘Aziz bin
Abu Rizmah dari Abdullah bahwa dia berkata, sewaktu ruku’ hendaknya dimulai dengan
bacaan SUBHAANA RABBIYAL ‘ADZIIMI, begitu juga waktu sujud hendaknya dimulai
dengan bacaan SUBHAANA RABBIYAL A’LA sebanyak tiga kali, kemudian membaca
tasbih beberapa kali bacaan. Ahmad bin ‘Abdah berkata, Telah mengabarkan kepada kami
Wahb bin Zam’ah dia berkata, telah mengabarkan kepadaku ‘Abdul ‘Aziz dia adalah Ibnu
Abu Zirmah, dia berkata, saya bertanya kepada Abdullah bin Mubarak, jika seseorang lupa
(waktu mengerjakan shalat tasbih) apakah ia harus membaca tasbih pada dua sujud sahwi
sebanyak sepuluh kali-sepuluh kali? Dia menjawab, tidak, hanya saja (semua bacaan tasbih
pada shalat tasbih) ada 300 kali. (HR. Tirmidzi no. 481)
KHILAF ULAMA
Pendapat pertama: Shalat tasbih disunnahkan. Pendapat ini adalah
pendapat sebagian ulama Syafi’iyah. An Nawawi dalam sebagian
kitabnya menyatakan bahwa shalat tasbih adalah sunnah hasanah.
Lalu beliau berdalil dengan hadits yang membicarakan tentang shalat
tasbih.
Pendapat kedua: Shalat tasbih tidak mengapa dilakukan, artinya
dibolehkan. Ulama yang berpendapat seperti ini mengatakan,
“Seandainya hadits tentang shalat tasbih tidaklah shahih, maka ini
adalah bagian dari hadits yang membicarakan tentang fadhilah amal
(keutamaan amalan), maka tidak mengapa jika menggunakan hadits
dho’if.”
PENDAPAT KETIGA
Pendapat ketiga: Shalat tasbih tidak disyariatkan. An Nawawi
dalam Al Majmu’ mengatakan, “Tentang disunnahkannya shalat
tasbih, maka itu adalah pendapat yang kurang tepat karena
haditsnya adalah hadits yang dho’if. Shalat tasbih pun adalah
shalat yang berbeda dengan shalat biasanya karena tata
caranya yang berbeda. Oleh karena itu, tepatnya shalat tersebut
tidak berdasar dari hadits dan tidak satu pun hadits shahih yang
membicarakannya.” [2]
IMAM AHMAD
Sebagaimana dinukil oleh Ibnu Qudamah dalam Al Mughni,
Imam Ahmad pernah berkata, “Tidak ada yang mengagumkanku
(pada shalat tasbih).” Ada yang bertanya, “Mengapa engkau
tidak menyukai shalat tasbih?” Beliau mengatakan, “Tidak ada
satu pun hadits shahih yang benar membicarakan tentang shalat
itu.” Lalu beliau berisyarat dengan tangannya, tanda mengingkari
shalat tersebut.[3] [4]
SYEIKH AL ALBANI
Sedangkan ada pendapat yang berbeda dalam menilai status
hadits shalat tasbih yang dipilih oleh ahli hadits abad ini, Syaikh
Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah. Dalam
beberapa tempat, beliau rahimahullah menshahihkan hadits
tentang shalat tasbih. Beliau juga memiliki kitab tersendiri yang
menjelaskan status hadits tentang shalat tasbih, yaitu kitab “At
Tawshih li Bayani Sholatit Tasbih”.
Khotimah
Do your best, Be the best,
Allah will take care of the rest
Doddy Al Jambary 0816 884 844
jambary67@gmail.com
slideshare.net/Aljambary
jambary.com
ََ‫ك‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ب‬ُ‫س‬ََّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬ََ‫ك‬ِ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ِ‫ب‬ َ‫و‬
َُ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬َْ‫ن‬َ‫أ‬ََ‫ل‬ََ‫ه‬‫ل‬ِ‫إ‬ََّ‫ل‬ِ‫إ‬ََ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬
ََ‫ك‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫أ‬ََ‫أ‬ َ‫و‬َُ‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫ت‬ََ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬

Contenu connexe

Tendances

Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuJannah Zakaria
 
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Erwin Wahyu
 
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMANfissilmikaffah1
 
Pentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan NgajiPentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan NgajiErwin Wahyu
 
Fiqih Zakat Fitrah Dan Zakat Uang
Fiqih Zakat Fitrah Dan Zakat UangFiqih Zakat Fitrah Dan Zakat Uang
Fiqih Zakat Fitrah Dan Zakat UangMaulanaFirdaus19
 
Keutamaan bulan dzulhijjah
Keutamaan bulan dzulhijjahKeutamaan bulan dzulhijjah
Keutamaan bulan dzulhijjahedy prawoto
 
Ramadhan bersama Rasulullah saw
Ramadhan bersama Rasulullah sawRamadhan bersama Rasulullah saw
Ramadhan bersama Rasulullah sawErwin Wahyu
 
The way to belief felix siauw
The way to belief felix siauwThe way to belief felix siauw
The way to belief felix siauwRohaedah Abdullah
 
Salah (the Muslim prayer)
Salah (the Muslim prayer)Salah (the Muslim prayer)
Salah (the Muslim prayer)Ahmed Hasain
 
Islam - Physical Purification,Part 2 of 2
Islam - Physical Purification,Part 2 of 2Islam - Physical Purification,Part 2 of 2
Islam - Physical Purification,Part 2 of 2Sabeel Ahmed
 
Keterikatan terhadap hukum syara’
Keterikatan terhadap hukum syara’Keterikatan terhadap hukum syara’
Keterikatan terhadap hukum syara’Nur Rohim
 
Dr. Musli Vërbani - Emaneti
Dr. Musli Vërbani - EmanetiDr. Musli Vërbani - Emaneti
Dr. Musli Vërbani - EmanetiLibra Islame
 
Benefits of reciting some surahs
Benefits of reciting some surahsBenefits of reciting some surahs
Benefits of reciting some surahsislamicencyclopedia
 

Tendances (20)

Dua of the prophet mohammad saw
Dua of the prophet mohammad sawDua of the prophet mohammad saw
Dua of the prophet mohammad saw
 
Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmu
 
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
 
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
 
Pentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan NgajiPentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan Ngaji
 
Tetap istiqamah
Tetap istiqamahTetap istiqamah
Tetap istiqamah
 
Islam Jalan Hidup Sempurna
Islam Jalan Hidup SempurnaIslam Jalan Hidup Sempurna
Islam Jalan Hidup Sempurna
 
Muhasabah diri
Muhasabah diriMuhasabah diri
Muhasabah diri
 
Fiqih Zakat Fitrah Dan Zakat Uang
Fiqih Zakat Fitrah Dan Zakat UangFiqih Zakat Fitrah Dan Zakat Uang
Fiqih Zakat Fitrah Dan Zakat Uang
 
Sholat 4 madzhab
Sholat 4 madzhabSholat 4 madzhab
Sholat 4 madzhab
 
Keutamaan bulan dzulhijjah
Keutamaan bulan dzulhijjahKeutamaan bulan dzulhijjah
Keutamaan bulan dzulhijjah
 
Ramadhan bersama Rasulullah saw
Ramadhan bersama Rasulullah sawRamadhan bersama Rasulullah saw
Ramadhan bersama Rasulullah saw
 
Doa sesudah solat
Doa sesudah solatDoa sesudah solat
Doa sesudah solat
 
The way to belief felix siauw
The way to belief felix siauwThe way to belief felix siauw
The way to belief felix siauw
 
Fiqih puasa
Fiqih puasaFiqih puasa
Fiqih puasa
 
Salah (the Muslim prayer)
Salah (the Muslim prayer)Salah (the Muslim prayer)
Salah (the Muslim prayer)
 
Islam - Physical Purification,Part 2 of 2
Islam - Physical Purification,Part 2 of 2Islam - Physical Purification,Part 2 of 2
Islam - Physical Purification,Part 2 of 2
 
Keterikatan terhadap hukum syara’
Keterikatan terhadap hukum syara’Keterikatan terhadap hukum syara’
Keterikatan terhadap hukum syara’
 
Dr. Musli Vërbani - Emaneti
Dr. Musli Vërbani - EmanetiDr. Musli Vërbani - Emaneti
Dr. Musli Vërbani - Emaneti
 
Benefits of reciting some surahs
Benefits of reciting some surahsBenefits of reciting some surahs
Benefits of reciting some surahs
 

Similaire à Sholat sunnah 6 Istisqo - Tasbih

Similaire à Sholat sunnah 6 Istisqo - Tasbih (20)

Sifat shalat nabi 2
Sifat shalat nabi 2Sifat shalat nabi 2
Sifat shalat nabi 2
 
Berhasilkah latihan kita
Berhasilkah latihan kitaBerhasilkah latihan kita
Berhasilkah latihan kita
 
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salamId sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
 
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salamId sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
Id sifat shalat_nabi_dari_takbir_hingga_salam
 
Ringan tapi berat
Ringan tapi beratRingan tapi berat
Ringan tapi berat
 
Waktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoa
Waktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoaWaktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoa
Waktu mustajab berdoa: 10 waktu mustajab untuk berdoa
 
Kitab salat
Kitab salatKitab salat
Kitab salat
 
Kitab wudhu
Kitab wudhuKitab wudhu
Kitab wudhu
 
tata cara shala tarawih dan witir
tata cara shala tarawih dan witirtata cara shala tarawih dan witir
tata cara shala tarawih dan witir
 
tata cara shalat tarawih dan witir
tata cara shalat tarawih dan witirtata cara shalat tarawih dan witir
tata cara shalat tarawih dan witir
 
Sholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka
Sholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustakaSholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka
Sholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka
 
apa itu shalat
apa itu shalatapa itu shalat
apa itu shalat
 
Tumakninah
TumakninahTumakninah
Tumakninah
 
Tata sholat tahajjud
Tata sholat tahajjudTata sholat tahajjud
Tata sholat tahajjud
 
Tata sholat tahajjud
Tata sholat tahajjudTata sholat tahajjud
Tata sholat tahajjud
 
Shalat hajat
Shalat hajatShalat hajat
Shalat hajat
 
Shalat hajat
Shalat hajatShalat hajat
Shalat hajat
 
Shalat hajat
Shalat hajatShalat hajat
Shalat hajat
 
Shalat hajat
Shalat hajatShalat hajat
Shalat hajat
 
Keajaiban istighfar
Keajaiban istighfar Keajaiban istighfar
Keajaiban istighfar
 

Plus de Doddy Elzha Al Jambary (20)

Tarhib Ramadhan 4.0
Tarhib Ramadhan 4.0Tarhib Ramadhan 4.0
Tarhib Ramadhan 4.0
 
Life begin at 40
Life begin at 40Life begin at 40
Life begin at 40
 
Melebur - Aqidah Series
Melebur - Aqidah SeriesMelebur - Aqidah Series
Melebur - Aqidah Series
 
Qona'ah
Qona'ahQona'ah
Qona'ah
 
Bahaya kikir
Bahaya kikirBahaya kikir
Bahaya kikir
 
An 19 Muslim Idaman
An 19 Muslim IdamanAn 19 Muslim Idaman
An 19 Muslim Idaman
 
Istiqomah
IstiqomahIstiqomah
Istiqomah
 
Prahara zina
Prahara zinaPrahara zina
Prahara zina
 
Back to life
Back to lifeBack to life
Back to life
 
Ke Surga dengan Cinta
Ke Surga dengan CintaKe Surga dengan Cinta
Ke Surga dengan Cinta
 
Allah's Family
Allah's FamilyAllah's Family
Allah's Family
 
Istijmar & Istinja
Istijmar & IstinjaIstijmar & Istinja
Istijmar & Istinja
 
Buaian Dosa
Buaian DosaBuaian Dosa
Buaian Dosa
 
The power of pray
The power of prayThe power of pray
The power of pray
 
Optimalisasi Ramadhan
Optimalisasi RamadhanOptimalisasi Ramadhan
Optimalisasi Ramadhan
 
Mulia dengan musholla
Mulia dengan mushollaMulia dengan musholla
Mulia dengan musholla
 
Mengurai takdir
Mengurai takdirMengurai takdir
Mengurai takdir
 
International idol
International idolInternational idol
International idol
 
Ain, jangan main main
Ain, jangan main mainAin, jangan main main
Ain, jangan main main
 
Manasik Haji
Manasik HajiManasik Haji
Manasik Haji
 

Dernier

Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Ustadz Habib
 
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfBuku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfsrengseng1c
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024milliantefraim
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)ErnestBeardly1
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.KennayaWjaya
 
Ternyata Ada KUASA Dibalik UCAPAN SYUKUR
Ternyata Ada KUASA Dibalik UCAPAN SYUKURTernyata Ada KUASA Dibalik UCAPAN SYUKUR
Ternyata Ada KUASA Dibalik UCAPAN SYUKURSmpPGRI6AminJaya
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratpuji239858
 

Dernier (14)

Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
 
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfBuku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 
Ternyata Ada KUASA Dibalik UCAPAN SYUKUR
Ternyata Ada KUASA Dibalik UCAPAN SYUKURTernyata Ada KUASA Dibalik UCAPAN SYUKUR
Ternyata Ada KUASA Dibalik UCAPAN SYUKUR
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 

Sholat sunnah 6 Istisqo - Tasbih

  • 1. SHOLAT ISTISQO (MINTA HUJAN) doddy al jambary 0816 884 844 jambary@me.com slideshare.net/aljambary www.cordova.co.id
  • 2. “Orang-orang mengadu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang musim kemarau yang panjang. Lalu beliau memerintahkan untuk meletakkan mimbar di tempat tanah lapang, lalu beliau membuat kesepakatan dengan orang-orang untuk berkumpul pada suatu hari yang telah ditentukan”. Aisyah lalu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar ketika matahari mulai terlihat, lalu beliau duduk di mimbar. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bertakbir dan memuji Allah Azza wa Jalla, lalu bersabda, “Sesungguhnya kalian mengadu kepadaku tentang kegersangan negeri kalian dan hujan yang tidak kunjung turun, padahal Allah Azza Wa Jalla telah memerintahkan kalian untuk berdoa kepada-Nya dan Ia berjanji akan mengabulkan doa kalian” DALIL SHALAT ISTISQO
  • 3. Kemudian beliau mengucapkan: “Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai hari Pembalasan. (QS. Al-Fatihah: 2-4). laa ilaha illallahu yaf’alu maa yuriid. allahumma antallahu laa ilaha illa antal ghaniyyu wa nahnul fuqara`. anzil alainal ghaitsa waj’al maa anzalta lanaa quwwatan wa balaghan ilaa hiin (Tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Dia, Dia melakukan apa saja yang dikehendaki. Ya Allah, Engkau adalah Allah, tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Engkau Yang Maha kaya sementara kami yang membutuhkan. Maka turunkanlah hujan kepada kami dan jadikanlah apa yang telah Engkau turunkan sebagai kekuatan bagi kami dan sebagai bekal di hari yang di tetapkan).”
  • 4. Kemudian beliau terus mengangkat kedua tangannya hingga terlihat putihnya ketiak beliau. Kemudian beliau membalikkan punggungnya, membelakangi orang-orang dan membalik posisi selendangnya, ketika itu beliau masih mengangkat kedua tangannya. Kemudian beliau menghadap ke orang-orang, lalu beliau turun dari mimbar dan shalat dua raka’at. Lalu Allah mendatangkan awan yang disertai guruh dan petir. Turunlah hujan dengan izin Allah. Beliau tidak kembali menuju masjid sampai air bah mengalir di sekitarnya. Ketika beliau melihat orang-orang berdesak- desakan mencari tempat berteduh, beliau tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya, lalu bersabda: “Aku bersaksi bahwa Allah adalah Maha kuasa atas segala sesuatu dan aku adalah hamba dan Rasul-Nya” (HR. Abu Daud no.1173, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud)
  • 5. JENIS ISTISQO Pertama, shalat istisqa secara berjama’ah ataupun sendirian. Kedua, imam shalat Jum’at memohon kepada Allah agar diturunkan hujan dalam khutbahnya. Para ulama ber-ijma’ bahwa hal ini disunnahkan senantiasa diamalkan oleh kaum muslimin sejak dahulu6. Hal ini dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, sebagaimana diceritakan sahabat Anas Bin Malik Radhiallahu’anhu:
  • 6. “Seorang lelaki memasuki masjid pada hari jum’at melalui pintu yang searah dengan daarul qadha. Ketika itu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam sedang berkhutbah dengan posisi berdiri. Lelaki tadi berkata: ‘Wahai Rasulullah, harta-harta telah binasa dan jalan-jalan terputus (banyak orang kelaparan dan kehausan). Mintalah kepada Allah agar menurunkan hujan!’. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam lalu mengangkat kedua tangannya dan mengucapkan: Allahumma aghitsna (3x). Anas berkata: ‘Demi Allah, sebelum itu kami tidak melihat sedikitpun awan tebal maupun yang tipis. Awan-awan juga tidak ada di antara tempat kami, di bukit, rumah-rumah atau satu bangunan pun”. Anas berkata, “Tapi tiba-tiba dari bukit tampaklah awan bagaikan perisai. Ketika sudah membumbung sampai ke tengah langit, awan pun menyebar dan hujan pun turun”. Anas melanjutkan, “Demi Allah, sungguh kami tidak melihat matahari selama enam hari’” (HR. Bukhari no.1014, Muslim no.897)
  • 7. TEMPAT SHALAT ISTISQO Shalat istisqa lebih utama dilakukan di lapangan, sebagaimana dalam hadits ‘Aisyah Radhiallahu’anha disebutkan: “Lalu beliau memerintahkan untuk meletakkan mimbar di tempat tanah lapang” Juga dalam hadits Abdullah bin Zaid Al Mazini: “Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam keluar menuju lapangan. Beliau meminta hujan kepada Allah dengan menghadap kiblat, kemudian membalikan posisi selendangnya, lalu shalat 2 rakaat” (HR. Bukhari no. 1024)
  • 8. WAKTU SHOLAT ISTISQO Shalat istisqa tidak memiliki waktu khusus namun terlarang dikerjakan di waktu-waktu terlarang untuk shalat9. Akan tetapi yang lebih utama adalah sebagaimana waktu pelaksanaan shalat ‘Id, yaitu ketika matahari mulai terlihat. Sebagaimana dalam hadits ‘Aisyah Radhiallahu’anha disebutkan: ‫فخرج‬‫رسول‬‫هللا‬‫صلى‬‫هللا‬‫عليه‬‫وسلم‬‫حين‬‫بدا‬‫حاجب‬‫الشمس‬ “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar ketika matahari mulai terlihat”
  • 9. KAIFIYAH “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam berjalan menuju tempat shalat dengan penuh ketundukan, tawadhu’, dan kerendahan hati hingga tiba di tempat shalat. Lalu beliau berkhutbah tidak sebagaimana biasanya, melainkan beliau tidak henti-hentinya berdoa, merendah, bertakbir dan melaksanakan shalat dua raka’at sebagaimana beliau melakukan shalat ‘Id” (HR. Tirmidzi no.558, ia berkata: “Hadits hasan shahih”) Tata caranya sama dengan shalat ‘Id dalam jumlah rakaat, tempat pelaksanaan, jumlah takbir, jahr dalam bacaan dan bolehnya khutbah setelah shalat10. Ini adalah pendapat mayoritas ulama diantaranya Sa’id bin Musayyab, ‘Umar bin Abdil Aziz, Ibnu Hazm, dan Imam Asy Syafi’i. Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata: “Namun shalat istisqa berbeda dengan shalat ‘Id dalam hal hukum shalat Istisqa adalah sunnah, sedangkan shalat ‘Id adalah fardhu kifayah”. Sebagian ulama muhaqqiqin juga menguatkan hukum shalat ‘Id adalah fardhu ‘ain11.
  • 10. KAIFIYAH 2 Hadits dari Abdullah bin Zaid: ‫خرج‬‫النبي‬ – ‫صلى‬‫هللا‬‫عليه‬‫وسلم‬ – ‫إلى‬‫المصلى‬‫فاستقبل‬‫القبلة‬‫وحول‬‫رداءه‬،‫وصلى‬‫ركعتين‬ “Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam keluar menuju lapangan. Beliau meminta hujan kepada Allah dengan menghadap kiblat, kemudian membalikan posisi selendangnya, lalu shalat 2 rakaat” (HR. Bukhari no.1024, Muslim no.894). Zhahir hadits ini menunjukkan shalat istisqa sebagaimana shalat sunnah biasa, tidak adanya takbir tambahan. Ini adalah pendapat Imam Malik, Al Auza’i, Abu Tsaur, dan Ishaq bin Rahawaih. Ibnu Qudamah Al Maqdisi setelah menjelaskan dua tata cara ini beliau mengatakan12 : “Mengerjakan yang mana saja dari dua cara ini adalah boleh dan baik”.
  • 11. SHOLAT TASBIH doddy al jambary 0816 884 844 jambary@me.com slideshare.net/aljambary www.cordova.co.id
  • 13. “Wahai Abbas, wahai pamanku, sukakah paman, aku beri, aku karuniai, aku beri hadiah istimewa, aku ajari sepuluh macam kebaikan yang dapat menghapus sepuluh macam dosa? Jika paman mengerjakan ha itu, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa paman, baik yang awal dan yang akhir, baik yang telah lalu atau yang akan datang, yang di sengaja ataupun tidak, yang kecil maupun yang besar, yang samar-samar maupun yang terang- terangan. 10 macam kebaikan itu ialah; “Paman mengerjakan shalat 4 raka’at, dan setiap raka’at membaca Al Fatihah dan surat, apabila selesai membaca itu, dalam raka’at 1 dan masih berdiri, bacalah; “Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar (Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada ilah selain Allah dan Allah Maha besar) ” sebanyak 15 kali, lalu ruku’, dan dalam ruku’ membaca bacaan seperti itu sebanyak 10 kali, kemudian mengangkat kepala dari ruku’ (i’tidal) juga membaca seperti itu sebanyak 10 kali, lalu sujud juga membaca 10 kali, setelah itu mengangkat kepala dari sujud (duduk di antara dua sujud) juga membaca 10 kali, lalu sujud juga membaca 10 kali, kemudian mengangkat kepala dan membaca 10 kali, Salim bin Abul Ja’d jumlahnya ada 75 dalam setiap raka’at, paman dapat melakukannya dalam 4 raka’at. Jika paman sanggup mengerjakannya sekali dalam sehari, kerjakanlah. Jika tidak mampu, kerjakanlah setiap jum’at, jika tidak mampu, kerjakanlah setiap bulan, jika tidak mampu, kerjakanlah setiap tahun sekali. Dan jika masih tidak mampu, kerjakanlah sekali dalam seumur hidup.” (HR. Abu Daud no. 1297)
  • 15. “Bertakbirlah kepada Allah sebanyak sepuluh kali, bertasbihlah kepada Allah sepuluh kali dan bertahmidlah (mengucapkan alhamdulillah) sepuluh kali, kemudian memohonlah (kepada Allah) apa yang kamu kehendaki, niscaya Dia akan menjawab: ya, ya, (Aku kabulkan permintaanmu).” (perawi) berkata, dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari Ibnu Abbas, Abdullah bin Amru, Al Fadll bin Abbas dan Abu Rafi’. Abu Isa berkata, hadits anas adalah hadits hasan gharib, telah diriwayatkan dari Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam selain hadits ini mengenai shalat tasbih, yang kebanyakan (riwayatnya) tidak shahih. Ibnu Mubarrak dan beberapa ulama lainnya berpendapat akan adanya shalat tasbih, mereka juga menyebutkan keutamaan shalat tasbih. Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin ‘Abdah Telah mengabarkan kepada kami Abu Wahb dia berkata, saya bertanya kepada Abdullah bin Al Mubarak tentang shalat tasbih yang didalamnya terdapat bacaan tasbihnya, dia menjawab, ia bertakbir kemudian membaca SUBHAANAKA ALLAHUMMA WA BIHAMDIKA WA TABAARAKASMUKA WA TA’ALA JADDUKA WALAA ILAAHA GHAIRUKA kemudian dia membaca SUBHAANALLAH WALHAMDULILLAH WA LAAILAAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR sebanyak 15 kali, kemudian ia berta’awudz dan membaca bismillah dilanjutkan dengan membaca surat Al fatihah dan surat yang lain, kemudian ia membaca SUBHAANALLAH WALHAMDULILLAH WA LAAILAAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR sebanyak 10 kali,
  • 16. kemudian ruku’ dan membaca kalimat itu 10 kali, lalu mengangkat kepala dari ruku’ dengan membaca kalimat tersebut 10 kali, kemudian sujud dengan membaca kalimat tersebut 10 kali, lalu mengangkat kepalanya dengan membaca kalimat tersebut 10 kali, kemudian sujud yang kedua kali dengan membaca kalimat tersebut 10 kali, ia melakukan seperti itu sebanyak 4 raka’at, yang setiap satu raka’atnya membaca tasbih sebanyak 75 kali, disetiap raka’atnnya membaca 15 kali tasbih, kemudian membaca Al Fatehah dan surat sesudahnya serta membaca tasbih 10 kali-10 kali, jika ia shalat malam, maka yang lebih disenangi adalah salam pada setiap 2 raka’atnya. Jika ia shalat disiang hari, maka ia boleh salam (di raka’at kedua) atau tidak. Abu Wahb berkata, telah mengabarkan kepadaku ‘Abdul ‘Aziz bin Abu Rizmah dari Abdullah bahwa dia berkata, sewaktu ruku’ hendaknya dimulai dengan bacaan SUBHAANA RABBIYAL ‘ADZIIMI, begitu juga waktu sujud hendaknya dimulai dengan bacaan SUBHAANA RABBIYAL A’LA sebanyak tiga kali, kemudian membaca tasbih beberapa kali bacaan. Ahmad bin ‘Abdah berkata, Telah mengabarkan kepada kami Wahb bin Zam’ah dia berkata, telah mengabarkan kepadaku ‘Abdul ‘Aziz dia adalah Ibnu Abu Zirmah, dia berkata, saya bertanya kepada Abdullah bin Mubarak, jika seseorang lupa (waktu mengerjakan shalat tasbih) apakah ia harus membaca tasbih pada dua sujud sahwi sebanyak sepuluh kali-sepuluh kali? Dia menjawab, tidak, hanya saja (semua bacaan tasbih pada shalat tasbih) ada 300 kali. (HR. Tirmidzi no. 481)
  • 17. KHILAF ULAMA Pendapat pertama: Shalat tasbih disunnahkan. Pendapat ini adalah pendapat sebagian ulama Syafi’iyah. An Nawawi dalam sebagian kitabnya menyatakan bahwa shalat tasbih adalah sunnah hasanah. Lalu beliau berdalil dengan hadits yang membicarakan tentang shalat tasbih. Pendapat kedua: Shalat tasbih tidak mengapa dilakukan, artinya dibolehkan. Ulama yang berpendapat seperti ini mengatakan, “Seandainya hadits tentang shalat tasbih tidaklah shahih, maka ini adalah bagian dari hadits yang membicarakan tentang fadhilah amal (keutamaan amalan), maka tidak mengapa jika menggunakan hadits dho’if.”
  • 18. PENDAPAT KETIGA Pendapat ketiga: Shalat tasbih tidak disyariatkan. An Nawawi dalam Al Majmu’ mengatakan, “Tentang disunnahkannya shalat tasbih, maka itu adalah pendapat yang kurang tepat karena haditsnya adalah hadits yang dho’if. Shalat tasbih pun adalah shalat yang berbeda dengan shalat biasanya karena tata caranya yang berbeda. Oleh karena itu, tepatnya shalat tersebut tidak berdasar dari hadits dan tidak satu pun hadits shahih yang membicarakannya.” [2]
  • 19. IMAM AHMAD Sebagaimana dinukil oleh Ibnu Qudamah dalam Al Mughni, Imam Ahmad pernah berkata, “Tidak ada yang mengagumkanku (pada shalat tasbih).” Ada yang bertanya, “Mengapa engkau tidak menyukai shalat tasbih?” Beliau mengatakan, “Tidak ada satu pun hadits shahih yang benar membicarakan tentang shalat itu.” Lalu beliau berisyarat dengan tangannya, tanda mengingkari shalat tersebut.[3] [4]
  • 20. SYEIKH AL ALBANI Sedangkan ada pendapat yang berbeda dalam menilai status hadits shalat tasbih yang dipilih oleh ahli hadits abad ini, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah. Dalam beberapa tempat, beliau rahimahullah menshahihkan hadits tentang shalat tasbih. Beliau juga memiliki kitab tersendiri yang menjelaskan status hadits tentang shalat tasbih, yaitu kitab “At Tawshih li Bayani Sholatit Tasbih”.
  • 21. Khotimah Do your best, Be the best, Allah will take care of the rest Doddy Al Jambary 0816 884 844 jambary67@gmail.com slideshare.net/Aljambary jambary.com ََ‫ك‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ب‬ُ‫س‬ََّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ال‬ََ‫ك‬ِ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ َُ‫د‬َ‫ه‬ْ‫ش‬َ‫أ‬َْ‫ن‬َ‫أ‬ََ‫ل‬ََ‫ه‬‫ل‬ِ‫إ‬ََّ‫ل‬ِ‫إ‬ََ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ََ‫ك‬ُ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫أ‬ََ‫أ‬ َ‫و‬َُ‫ب‬ ْ‫و‬ُ‫ت‬ََ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬

Notes de l'éditeur

  1. istisqo, tasbih.
  2. 5&6 Al Ihkam Syarh Ushulil Ahkam, Ibnul Qasim, 1/504 Ketiga, berdoa setelah shalat atau berdoa sendirian tanpa didahului shalat. Para ulama ber-‘ijma akan bolehnya hal ini Lihat Syarh Shahih Muslim Lin Nawawi 6/439, Al Inshaf 5/436, Al Mughni 3/348.
  3. Namun boleh melakukannya di masjid, sebagaimana yang disampaikan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani8 : قوله : ( باب الاستسقاء في المسجد الجامع ) أشار بهذه الترجمة إلى أن الخروج إلى المصلى ليس بشرط في الاستسقاء “Perkataan Imam Al Bukhari: ‘Bab Shalat Istisqa di Masjid Jami‘, menunjukkan tafsiran beliau bahwa keluar menuju lapangan bukanlah syarat sah shalat istisqa”
  4. 11Majmu Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, 24/183
  5. Taubat, Tahajud - Qiyamul Lail, Witir, Istisqo dll.
  6. 2. Al Majmu’, Yahya bin Syarf An Nawawi, 4/54, Mawqi’ Ya’sub. 3. Al Mughni, Ibnu Qudamah Al Maqdisi, 3/324, Mawqi’ Al Islam. 4. Lihat perselisihan ulama ini dalam Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, 2/9645-9646.