Pil kontrasepsi memberikan manfaat seperti mengatur siklus menstruasi dan mengurangi nyeri saat haid. Pil KB bekerja dengan mencegah pelepasan sel telur dan efektif bila dikonsumsi secara teratur. Ada dua jenis pil KB yaitu pil kombinasi yang mengandung estrogen dan progestin, serta mini pil yang hanya mengandung progestin dan aman untuk ibu menyusui. Kedua jenis pil KB bekerja dengan cara mencegah ovulasi
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
Kontrasepsi pil
1. Kontrasepsi Pil
Pil KB memberikan keuntungan yaitu tetap membuat menstruasi teratur,
mengurangi kram atau sakit saat menstruasi. Kesuburan juga dapat kembali pulih
dengan cara menghentikan pemakaian pil ini. Cara kerja pil KB adalah dengan
mencegah pelepasan sel telur. Pil ini mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi
(99%) bila digunakan dengan tepat dan secara teratur.
1. Pil Kombinasi
Pil kombinasi atau combination oral contraceptive pil adalah pil KB yang
mengandung kombinasi derivate estrogen (contoh: etinil estradiol) dan derivate
progestin (contoh: levonorgestrel) dalam dosis kecil (Proverawati,dkk. 2010. hal.40).
a. Jenis Pil Kombinasi:
1. Monofasik
Monofasik adalah pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen dan progestin dalam dosis yang sama, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif.
2. Bifasik
Bifasik adalah pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon
aktif estrogen dan progestin dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 teblet
tanpa hormon aktif.
3. Trifasik
Trifasik adalah pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen dan progestin dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon
aktif (Glasier & Geiebb, 2006. hal.38-39 ).
b. Cara Kerja:
1. Menekan ovulasi
2. Mencegah implantasi
3. Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma
4. Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan
terganggu pula (Saifuddin, 2006).
c. Keuntungan:
1. Efektivitasnya dapat dipercaya (daya guna teoritis hampir 100%, daya
guna pemakaian 95-98%.
2. Frekuensi koitus tidak perlu di atur.
3. Siklus haid jadi teratur.
2. 4. Keluhan-keluhan disminorea yang primer menjadi berkurang atau hilang sama
sekali (Prawirohardjo, 2008. hal.549).
d. Kelemahan:
1. Pil harus diminum setiap hari
2. Dapat mengurangi produksi ASI (karena terdapat hormone estrogen)
3. Kenaikan metabolisme sehingga sebagian akseptor akan menjadi lebih gemuk
4. Dapat meningkatkan tekanan darah (pada kontrasepsi yang menggunakan
turunan estrogen yang jenisnya etinilestradiol)
5. Tidak mencegah infeksi menular seksual (PMS) (Meilani,dkk. 2010.
hal.93).
c. Efek Samping:
Efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan pil kombinasi ini
antara lain :
1. Peningkatan resiko thrombosis vena, emboli paru, serangan jantung, stroke
dan kanker leher rahim.
2. Peningkatan tekanan darah dan retensi cairan.
3. Pada kasus-kasus tertentu dapat menimbulkan depresi, perubahan suasana hati
dan penurunan libido.
4. Mual (terjadi pada 3 bulan pertama).
5. Kembung.
6. Perdarahan bercak atau spotting (terjadi 3 bulan pertama).
7. Pusing.
8. Amenorea
9. Nyeri payudara.
3. 10. Kenaikan berat badan (Proverawati,dkk. 2010. hal.44).
11. Perdarahan tidak teratur, mual, pusing, nyeri payudara, berat badan sedikit
naik, berhenti haid, jerawat, dapat meningkatkan tekanan darah, Pada
sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi dan perubahan
suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan hubunagn seksual
berkurang (Sulistiawati, 2011. hal.69).
2. Mini Pil
Mini pil hanya mengandung progestin saja (contoh: nerotindron, norgestrel, atau
linestrenol) dalam dosis rendah. Oleh karena itu, mini pil cocok untuk ibu
menyusui karena tidak mengandung derivat estrogen sehingga tidak
mempengaruhi produksi ASI. Dosis progestin yang digunakan adalah 0,03-
0,05 mg per tablet. Contoh mini pil yang beredar di pasaran adalah exluton
dan mini pil (Proverawati,dkk. 2010. hal.48).
a. Ada 2 jenis mini pil, yaitu:
1. Kemasan dengan isi 35 pil. Pil ini mengandung 300 mg levonogestrel atau
350 mg noretindron.
2. Kemasan dengan isi 28 pil. Pil ini mengandung 75 mg desogestrel
(Saifuddin, 2006).
b. Cara Kerja Mini Pil:
1. Mencegah terjadinya ovulasi pada beberapa siklus
2. Perubahan pada motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu
3. Perubahan dalam fungsi korpus luteum
4. Mengentalkan lender serviks yang mengganggu penetrasi atau daya hidup
spermatozoa
4. 5. Endometrium berubah sehingga menghalangi implantasi ovum yang telah
dibuahi (Pinem, 2009. hal.263).
c. Keuntungan:
1. Cocok sebagai alat kontrasepsi untuk perempuan yang sedang menyusui.
2. Sangat efektif pada masa laktasi.
3. Dosis gestagen rendah.
4. Tidak menurunkan produksin ASI.
5. Tidak mengganggu hubungan seksual.
6. Kesuburan cepat kembali.
7. Tidak memberikan efek samping estrogen.
8. Tidak ada bukti peningkatan resiko penyakit kardiovaskuler, resiko
tromoemboli vena dan resiko hipertensi.
9. Cocok untuk perempuan yang menderita diabetes mellitus dan migraine.
10. Cocok untuk perempuan yang tidak bisa mengkonsumsi estrogen.
11. Dapat mengurangi disminorea (Meilani,dkk. 2010. hal.101)
d. Efek Samping:
1. Perdarahan tidak teratur/terganggunya pola haid (spotting, amenorhea).
2. Nyeri payudara.
3. Fluktuasi berat badan.
4. Mual.
5. Kembung.
6. Depresi (Meilani, 2010. hal.102)