SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  20
KONSEP KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT &
PROSES KEPERAWATAN
PADA AREA GAWAT
DARURAT
TIK 1
KONSEP
KEPERAWATAN
GAWAT
DARURAT
Keperawatan gawat darurat merupakan kegiatan memberikan asuhan keperawatan
yang dilakukan oleh perawat yang kompeten kepada pasien yang mengalami injuri akut
atau sakit dengan kondisi mengancam kehidupan pasien tersebut saat ditemukan atau
dirawat di unit gawat darurat. (Yoany,Dominggos & Gadur,2021)
Keperawatan gawat darurat menurut definisi adalah asuhan perawatan yang diberikan
pada individu dari seluruh rentang usia yang mengalami gangguan masalah kesehatan yang
bersifat aktual atau berpotensi mengalami gangguan, baik fisik atau emosional, yang
memerlukan intervensi lebih lanjut.
(Sheehy, 2018)
Keperawatan gawat darurat adalah suatu bentuk rangkaian kegiatan praktik
keperawatan kegawatdaruratan yang diberikan oleh perawat yang kompeten,terlatih
dan terdidik untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami kasus
gawat darurat baik yang ada diruang gawat darurat,ruang rawat inap,ruang ICU dan
ruang lainnya.
(Nusdin,2020)
Definisi
Tujuan Pelayanan Gawat Darurat
Adalah untuk memberikan pertolongan pertama yang cepat dan tepat, antara lain :
Dapat mencegah kematian dan
kecacatan pada pasien yang
mengalami kondisi gawat darurat
(to save life and limb)
Menjadi sistem rujukan untuk
pasien sehingga memperoleh
penanganan yang lebih memadai
Menangani korban bencana
(Yoany,Dominggos & Gadur,2021)
Klasifikasi Gawat Darurat
1. Penderita Gawat dan Darurat
Yaitu penderita dikarenakan suatu penyebab (penyakit, trauma, kecelakaan, tindakan anestesi) jika
tidak segera ditangani akan mengalami cacat, kehilangan organ tubuh atau meninggal dunia
2. Penderita Gawat tidak Darurat
Yaitu penderita dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindaka darurat misalnya combustion
derajat II/III, patah tulang tanpa syok atau yg lainnya.
3. Penderita Darurat tidak Gawat
Yaitu pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba, tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota
badannya, misalnya luka sayat dangkal
4. Penderita tidak Gawat dan tidak Darurat
Yaitu tidak mengancam nyawa dan tidak memerlukan tindakan segera, Misalnya influenza, batu,
demam, dan sebagainya.
(Nusdin, 2020)
Ruang Lingkup Gawat Darurat
Lingkup area gawat darurat dimulai dari
 tempat kejadian (pre- hospital),
 proses evakuasi dan transportasi,
 unit/ruang gawat darurat (intra-hospital sehingga
kondisi kegawatdaruratan dapat diatasi.
(Masfuri, et al, 2010)
Prinsip Umum Asuhan Keperawatan di
Gawat Darurat
1. Menerapkan prinsip universal precaution dan risk management yang tepat
2. Cepat dan tepat dalam melakukan triase, menetapkan masalah atau diagnona
keperawatan, tindakan keperawatan dan evaluasi yang berkelanjutan
3. Penyelamatan hidup dan stabilitas kondisi merupakan pelayanan utama tanpa
melupakan pelayanan kesehatan lainnya (biopsikososial spiritual)
4. Sistem Monitoring kondisi pasien setiap saat harus dilakukan sesuai kondisi
5. Alat kesehatan penyelamat hidup harus selalu siap pakai dan sesuai kebutuhan
6. Adanya jaminan kemanan dan keselamatan diri perawat dan pasien
7. Informasi dan pendidikan kesehatan secara cepat, tepat dan dimengerti
8. Sistem dokumentasi yang mudah, cepat dan tepat
9. Tetap mempertahankan prinsip etik dan legal
(Hibgabi,2010)
Tim dalam Pelayanan Gawat Darurat
Pelayanan gawat darurat membutuhkan peran dari berbagai macam disiplin ilmu dan
keahlian, kesemuanya saling membantu, tidak ada yang seharusnya merasa lebih
penting dari yang lain. Misalnya: tanpa petugas kebersihan yang baik maka risiko
nasokomial lebih tinggi, segala kondisi umur dan kondisi penyakit membutuhkan
kecepatan dan ketepatan penanganan untuk mengurangi resiko kerusakan lebih jauh.
Tim-tim yang memberikan pelayanan gawat darurat adalah: tim kedokteran,
keperawatan, ahli rontgen, laboratorium, petugas ambulans, petugas pembinaan
mental dan lainnya.
(Hibgabi,2010)
PROSES
KEPERAWATAN
PADA AREA
GAWAT DARURAT
Definisi TRIAGE
Triage adalah suatu cara untuk menseleksi atau memilah korban berdasarkan tingkat
kegawatan. Menseleksi dan memilah korban tersebut bertujuan untuk mempercepat
dalam memberikan pertolongan terutama pada para korban yang dalam kondisi kritis
atau emergensi sehingga nyawa korban dapat diselamatkan. Untuk bisa melakukan
triage dengan benar maka perlu Anda memahami tentang prinsip-prinsip triage.
(Kemenkes RI, 2016)
Tujuan:
triage bertujuan untuk memberikan pertolongan secara tepat dan cepat terutama pada
pasien yang dalam kondisi kritis atau emergensi, sehingga dapat menyelamatkan
kehidupan pasien.
(Jurnal Analisis Implementasi Triage, 2019)
Prinsip TRIAGE
(Jurnal Analisis Implementasi Triage, 2019)
1) Triage seharusnya segera dan tepat waktu, penanganan yang segera dan tepat
waktu akan segera mengatasi masalah pasien dan mengurangi terjadi kecacatan
akibat kerusakan organ.
2) pengkajian seharusnya adekuat dan akurat, data yang didapatkan dengan
adekuat dan akurat menghasilkan diagnosa masalah yang tepat.
3) intervensi dilakukan sesuai kondisi korban, penanganan atau tindakan yang
diberikan sesuai dengan masalah/keluhan pasien.
Metode TRIAGE
Metode triage yang biasa digunakan adalah Simple Triage And Rapid Treatment
(START). Metode START digunakan untuk pertolongan pertama pada pasien dengan
lama waktu penggolongan 30 detik atau kurang berdasarkan tiga pemeriksaan primer
seperti respirasi, perfusi (mengecek nadi radialis) dan status mental.
Pengkajian
 Pengkajian primer adalah pengkajian cepat (30 detik) untuk mengidentifikasi dengan
segera masalah aktual yang mengancam kehidupan (life threatening). Pengkajian
secara umum hanya mengandalkan kemampuan inspeksi.Namun bila perlu lakukan
perkusi dan auskultasi (Masfuri, Amelia, & Suprapti, 2010).
Prioritas penilaian dilakukan berdasarkan:
A: Airway+ kontrol servikal")
B: Breathing + kontrol ventilasi
C: Circulation + kontrol perdarahan
D: Disability
E: Exposure
F: Folley catheter
G: Gastrictube
H: Heartmonitor
Pengkajian
 Secondary Survei (Pengkajian Sekunder) adalah pengkajian yang terstruktur
dan sistematis bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi pasien Lebih detail yang
berfokus pada :
 Riwayat kesehatan
Pengkajian ini untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan keluhan pasien saat ini
atau kondisi saat ini, juga dapat melibatkan keluarga atau orang terdekat pasien, dilakukan
meliputi poin penting mencakup SAMPLE :
S : Sign atau simptom (tanda dan gejala)
A : Allergies ( alergi )
M : Medications ( pengobatan )
P : Past medical history ( riwayat riwayat penyakit)
L : Last oral intake ( makanan yang dikonsumsi terakhir, sebelum sakit)
E : Event prior to the illness or injury (kejadian sebelum injury atau sakit)
Pengkajian
 vital sign
Pengkajian vital sign termasuk : denyut nadi, pernafasan, tekanan darah, suhu
tubuh, saturasi oksigen, GCS, kadar gula darah, ECG.
 Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan secara head to toe
(Sheehy, 2018)
Diagnosa
(Sheehy, 2018)
1. Diagnosa Aktual
- Ketidakefektfan bersihan jalan napas
- Ketidakefektifan Pola Napas
- Gangguan Pertukaran Gas
2. Diagnosa Potensial
- Resiko Penurunan Perfusi Jaringan Jantung
- Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
- Resiko Syok
3. Diagnosa kolaborasi
- Nyeri
- Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Intervensi
(Sheehy, 2018)
 Intervensi mandiri (independen) yang dapat dilakukan tanpa pengawasan dari yang
lain.
 Intervensi dependen (intervensi delegatif), yang dilakukan perawat dengan
instruksi tertulis, dari profesional lain yang disertai adanya pendelegasian
kewenangan (contoh: pemberian obat-obatan intravenous, dan menetapkan setting
untuk ventilator).
 Intervensi interdependen (kolaboratif), intervensi dilakukan secara kolaboratif,
berkonsultasi dengan profesi kesehatan lainnya, sebelum tindakan dilakukan
(intervensi yang dilakukan sesuai dengan protocol).
Implementasi
(Sheehy, 2018)
Asuhan keperawatan gawat darurat harus
dilakukan secara sistematis, cepat, tepat, akurat
dan aman agar keadaan pasien selamat dan stabil,
serta didukung oleh sarana dan prasarana juga
sistem kerja efisien dan efektif .
Evaluasi
(Sheehy, 2018)
Pada unit gawat darurat, evaluasi dilakukan secara terus menerus atau yang biasa
disebut on-going assessment. Jenis jenis evaluasi :
1. Evaluasi On Going : dilakukan selama atau segera setelah implementasi
keperawatan, sehingga memungkinkan perawat untuk melakukan modifikasi
kegiatan.
2. Evaluasi intermitten : dilaksanakan dengan interval tertentu (24 jam, 48 jam atau
72 jam)
3. Evaluasi terminal : menunjukkan kondisi klien pada saat akan pulang, yang mencakup
status pencapaian tujuan dan evaluasi terhadap kemampuan klien dalam merawat
diri sendiri dan perawatan selanjutnya.
REFERENSI
 Sheehy. (2018). Keperawatan gawat darurat dan bencana. Singapore. Pte.Ltd.
 Nurdin. (2020). Keperawatan gawat darurat. Surabaya. CV.jakad media publishing.
 Blasius.G. Maria.Y.& Gonsalves.D. (2021). Buku ajar keperawatan gawat darurat. Jawa
barat. CV. Media sains Indonesia.
 (Jurnal Analisis Implementasi Triage, Ketepatan Diagnosa Awal Dengan Lama Waktu
Rawatan Pasien di RSUD Prof. DR. MA Hanafiah SM Batusangkar, 2019)
 (Husna dkk, 2021(Proses keperawatan & soal uji kompetensi ners))
 Kurniati, A., Trisyani, Y., & Theresia, S. I. M. (2018). Keperawatan Gawat Darurat dan
Bencana
 Sheehy, Edisi Indonesia 1. Singapore Pte Ltd: ELSEVIER
 Masfuri, Amelia, K., & Suprapti. 2010. Basic Emergency Nursing: Bantuan Hidup Dasar
Untuk Perawat. Himpunan perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIBGABI)
 Tyas, M. D. C. 2016. Keperawatan Kegawatdaruratan & Manajemen Bencana. Jakarta:
KEMENKES RI.
THANK
YOU

Contenu connexe

Tendances

Format pengkajian keperawatan maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Format pengkajian keperawatan maternitas AKPER PEMKAB MUNA Format pengkajian keperawatan maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Format pengkajian keperawatan maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Konsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratKonsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat darurat
dedy ari
 
Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )
Erwin santosa
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Yabniel Lit Jingga
 
Praktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanPraktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatan
Sandra Aja
 

Tendances (20)

Mengurangi Risiko Cedera Akibat Terjatuh
Mengurangi Risiko Cedera Akibat TerjatuhMengurangi Risiko Cedera Akibat Terjatuh
Mengurangi Risiko Cedera Akibat Terjatuh
 
1 Etik Legal Gawat Darurat
1 Etik Legal Gawat Darurat1 Etik Legal Gawat Darurat
1 Etik Legal Gawat Darurat
 
Manajemen Pelayanan Keperawatan dan Fungsi – fungsi manajemen
Manajemen Pelayanan Keperawatan dan Fungsi – fungsi manajemenManajemen Pelayanan Keperawatan dan Fungsi – fungsi manajemen
Manajemen Pelayanan Keperawatan dan Fungsi – fungsi manajemen
 
Timbang terima ppt b3
Timbang terima ppt b3Timbang terima ppt b3
Timbang terima ppt b3
 
Format pengkajian keperawatan maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Format pengkajian keperawatan maternitas AKPER PEMKAB MUNA Format pengkajian keperawatan maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Format pengkajian keperawatan maternitas AKPER PEMKAB MUNA
 
Format pemeriksaan fisik
Format pemeriksaan fisikFormat pemeriksaan fisik
Format pemeriksaan fisik
 
Ppt spgdt s b
Ppt spgdt s bPpt spgdt s b
Ppt spgdt s b
 
Bencana Dan Triage
Bencana Dan TriageBencana Dan Triage
Bencana Dan Triage
 
Manajemen dan Kepemimpinan Dalam Keperawatan
Manajemen dan Kepemimpinan Dalam Keperawatan Manajemen dan Kepemimpinan Dalam Keperawatan
Manajemen dan Kepemimpinan Dalam Keperawatan
 
Konsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratKonsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat darurat
 
Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )
 
Pedoman pelaporan
Pedoman pelaporanPedoman pelaporan
Pedoman pelaporan
 
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
 
Buku digital standar profesi perawat
Buku digital standar profesi perawatBuku digital standar profesi perawat
Buku digital standar profesi perawat
 
SELF ASSESMENT PAB 2022.docx
SELF ASSESMENT PAB 2022.docxSELF ASSESMENT PAB 2022.docx
SELF ASSESMENT PAB 2022.docx
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
 
PPT-Triage.pptx
PPT-Triage.pptxPPT-Triage.pptx
PPT-Triage.pptx
 
Sk tim ppi sibela 2019 oke
Sk tim ppi sibela 2019 okeSk tim ppi sibela 2019 oke
Sk tim ppi sibela 2019 oke
 
Praktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanPraktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatan
 
Biomekanika trauma
Biomekanika traumaBiomekanika trauma
Biomekanika trauma
 

Similaire à TIK 1 KONSEP KGD DAN PROSES KEPERAWATAN.pptx

konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
fidel377036
 
KELOMPOK_2_SPGDT fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptx
KELOMPOK_2_SPGDT  fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptxKELOMPOK_2_SPGDT  fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptx
KELOMPOK_2_SPGDT fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptx
anangkuniawan
 
Pengkajian-Pasien-Pp-AP-Edit.pptx
Pengkajian-Pasien-Pp-AP-Edit.pptxPengkajian-Pasien-Pp-AP-Edit.pptx
Pengkajian-Pasien-Pp-AP-Edit.pptx
hasanr4
 

Similaire à TIK 1 KONSEP KGD DAN PROSES KEPERAWATAN.pptx (20)

Tkr perawat
Tkr perawatTkr perawat
Tkr perawat
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
materi tentang KONSEP KEPERAWATAN KRITIS.pptx
materi tentang KONSEP KEPERAWATAN KRITIS.pptxmateri tentang KONSEP KEPERAWATAN KRITIS.pptx
materi tentang KONSEP KEPERAWATAN KRITIS.pptx
 
Triage Bencana, Stabilisasi, Transportasi dan Evakuasi pada Bencana.pptx
Triage Bencana, Stabilisasi, Transportasi dan Evakuasi pada Bencana.pptxTriage Bencana, Stabilisasi, Transportasi dan Evakuasi pada Bencana.pptx
Triage Bencana, Stabilisasi, Transportasi dan Evakuasi pada Bencana.pptx
 
Bahan ajar keperawatan gawat darurat
Bahan ajar keperawatan gawat daruratBahan ajar keperawatan gawat darurat
Bahan ajar keperawatan gawat darurat
 
PENGKAJIAN KEPERAWATAN DI RUANGAN ICU.docx
PENGKAJIAN KEPERAWATAN DI RUANGAN ICU.docxPENGKAJIAN KEPERAWATAN DI RUANGAN ICU.docx
PENGKAJIAN KEPERAWATAN DI RUANGAN ICU.docx
 
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daruKonsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
 
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
 
KELOMPOK_2_SPGDT fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptx
KELOMPOK_2_SPGDT  fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptxKELOMPOK_2_SPGDT  fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptx
KELOMPOK_2_SPGDT fixx.phhhhhhhhhhhhhhhhhhhptx
 
Standar Pelayanan Unit Gawat Darurat
Standar Pelayanan Unit Gawat DaruratStandar Pelayanan Unit Gawat Darurat
Standar Pelayanan Unit Gawat Darurat
 
Seminar proposal dedeh
Seminar proposal dedehSeminar proposal dedeh
Seminar proposal dedeh
 
Kb 1 triage
Kb 1 triageKb 1 triage
Kb 1 triage
 
Pengkajian-Pasien-Pp-AP-Edit.pptx
Pengkajian-Pasien-Pp-AP-Edit.pptxPengkajian-Pasien-Pp-AP-Edit.pptx
Pengkajian-Pasien-Pp-AP-Edit.pptx
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
1-filosofi-dan-konsep-dasar-keperawatan-kritis_compress.pdf
 
Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triage
 
Dokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatanDokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatan
 
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
 
Pendampingan klien kritis
Pendampingan klien kritisPendampingan klien kritis
Pendampingan klien kritis
 

Dernier

IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
Safrina Ramadhani
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 

Dernier (17)

partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptxPenyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 

TIK 1 KONSEP KGD DAN PROSES KEPERAWATAN.pptx

  • 1. KONSEP KEPERAWATAN GAWAT DARURAT & PROSES KEPERAWATAN PADA AREA GAWAT DARURAT TIK 1
  • 3. Keperawatan gawat darurat merupakan kegiatan memberikan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat yang kompeten kepada pasien yang mengalami injuri akut atau sakit dengan kondisi mengancam kehidupan pasien tersebut saat ditemukan atau dirawat di unit gawat darurat. (Yoany,Dominggos & Gadur,2021) Keperawatan gawat darurat menurut definisi adalah asuhan perawatan yang diberikan pada individu dari seluruh rentang usia yang mengalami gangguan masalah kesehatan yang bersifat aktual atau berpotensi mengalami gangguan, baik fisik atau emosional, yang memerlukan intervensi lebih lanjut. (Sheehy, 2018) Keperawatan gawat darurat adalah suatu bentuk rangkaian kegiatan praktik keperawatan kegawatdaruratan yang diberikan oleh perawat yang kompeten,terlatih dan terdidik untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami kasus gawat darurat baik yang ada diruang gawat darurat,ruang rawat inap,ruang ICU dan ruang lainnya. (Nusdin,2020) Definisi
  • 4. Tujuan Pelayanan Gawat Darurat Adalah untuk memberikan pertolongan pertama yang cepat dan tepat, antara lain : Dapat mencegah kematian dan kecacatan pada pasien yang mengalami kondisi gawat darurat (to save life and limb) Menjadi sistem rujukan untuk pasien sehingga memperoleh penanganan yang lebih memadai Menangani korban bencana (Yoany,Dominggos & Gadur,2021)
  • 5. Klasifikasi Gawat Darurat 1. Penderita Gawat dan Darurat Yaitu penderita dikarenakan suatu penyebab (penyakit, trauma, kecelakaan, tindakan anestesi) jika tidak segera ditangani akan mengalami cacat, kehilangan organ tubuh atau meninggal dunia 2. Penderita Gawat tidak Darurat Yaitu penderita dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindaka darurat misalnya combustion derajat II/III, patah tulang tanpa syok atau yg lainnya. 3. Penderita Darurat tidak Gawat Yaitu pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba, tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badannya, misalnya luka sayat dangkal 4. Penderita tidak Gawat dan tidak Darurat Yaitu tidak mengancam nyawa dan tidak memerlukan tindakan segera, Misalnya influenza, batu, demam, dan sebagainya. (Nusdin, 2020)
  • 6. Ruang Lingkup Gawat Darurat Lingkup area gawat darurat dimulai dari  tempat kejadian (pre- hospital),  proses evakuasi dan transportasi,  unit/ruang gawat darurat (intra-hospital sehingga kondisi kegawatdaruratan dapat diatasi. (Masfuri, et al, 2010)
  • 7. Prinsip Umum Asuhan Keperawatan di Gawat Darurat 1. Menerapkan prinsip universal precaution dan risk management yang tepat 2. Cepat dan tepat dalam melakukan triase, menetapkan masalah atau diagnona keperawatan, tindakan keperawatan dan evaluasi yang berkelanjutan 3. Penyelamatan hidup dan stabilitas kondisi merupakan pelayanan utama tanpa melupakan pelayanan kesehatan lainnya (biopsikososial spiritual) 4. Sistem Monitoring kondisi pasien setiap saat harus dilakukan sesuai kondisi 5. Alat kesehatan penyelamat hidup harus selalu siap pakai dan sesuai kebutuhan 6. Adanya jaminan kemanan dan keselamatan diri perawat dan pasien 7. Informasi dan pendidikan kesehatan secara cepat, tepat dan dimengerti 8. Sistem dokumentasi yang mudah, cepat dan tepat 9. Tetap mempertahankan prinsip etik dan legal (Hibgabi,2010)
  • 8. Tim dalam Pelayanan Gawat Darurat Pelayanan gawat darurat membutuhkan peran dari berbagai macam disiplin ilmu dan keahlian, kesemuanya saling membantu, tidak ada yang seharusnya merasa lebih penting dari yang lain. Misalnya: tanpa petugas kebersihan yang baik maka risiko nasokomial lebih tinggi, segala kondisi umur dan kondisi penyakit membutuhkan kecepatan dan ketepatan penanganan untuk mengurangi resiko kerusakan lebih jauh. Tim-tim yang memberikan pelayanan gawat darurat adalah: tim kedokteran, keperawatan, ahli rontgen, laboratorium, petugas ambulans, petugas pembinaan mental dan lainnya. (Hibgabi,2010)
  • 10. Definisi TRIAGE Triage adalah suatu cara untuk menseleksi atau memilah korban berdasarkan tingkat kegawatan. Menseleksi dan memilah korban tersebut bertujuan untuk mempercepat dalam memberikan pertolongan terutama pada para korban yang dalam kondisi kritis atau emergensi sehingga nyawa korban dapat diselamatkan. Untuk bisa melakukan triage dengan benar maka perlu Anda memahami tentang prinsip-prinsip triage. (Kemenkes RI, 2016) Tujuan: triage bertujuan untuk memberikan pertolongan secara tepat dan cepat terutama pada pasien yang dalam kondisi kritis atau emergensi, sehingga dapat menyelamatkan kehidupan pasien. (Jurnal Analisis Implementasi Triage, 2019)
  • 11. Prinsip TRIAGE (Jurnal Analisis Implementasi Triage, 2019) 1) Triage seharusnya segera dan tepat waktu, penanganan yang segera dan tepat waktu akan segera mengatasi masalah pasien dan mengurangi terjadi kecacatan akibat kerusakan organ. 2) pengkajian seharusnya adekuat dan akurat, data yang didapatkan dengan adekuat dan akurat menghasilkan diagnosa masalah yang tepat. 3) intervensi dilakukan sesuai kondisi korban, penanganan atau tindakan yang diberikan sesuai dengan masalah/keluhan pasien. Metode TRIAGE Metode triage yang biasa digunakan adalah Simple Triage And Rapid Treatment (START). Metode START digunakan untuk pertolongan pertama pada pasien dengan lama waktu penggolongan 30 detik atau kurang berdasarkan tiga pemeriksaan primer seperti respirasi, perfusi (mengecek nadi radialis) dan status mental.
  • 12. Pengkajian  Pengkajian primer adalah pengkajian cepat (30 detik) untuk mengidentifikasi dengan segera masalah aktual yang mengancam kehidupan (life threatening). Pengkajian secara umum hanya mengandalkan kemampuan inspeksi.Namun bila perlu lakukan perkusi dan auskultasi (Masfuri, Amelia, & Suprapti, 2010). Prioritas penilaian dilakukan berdasarkan: A: Airway+ kontrol servikal") B: Breathing + kontrol ventilasi C: Circulation + kontrol perdarahan D: Disability E: Exposure F: Folley catheter G: Gastrictube H: Heartmonitor
  • 13. Pengkajian  Secondary Survei (Pengkajian Sekunder) adalah pengkajian yang terstruktur dan sistematis bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi pasien Lebih detail yang berfokus pada :  Riwayat kesehatan Pengkajian ini untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan keluhan pasien saat ini atau kondisi saat ini, juga dapat melibatkan keluarga atau orang terdekat pasien, dilakukan meliputi poin penting mencakup SAMPLE : S : Sign atau simptom (tanda dan gejala) A : Allergies ( alergi ) M : Medications ( pengobatan ) P : Past medical history ( riwayat riwayat penyakit) L : Last oral intake ( makanan yang dikonsumsi terakhir, sebelum sakit) E : Event prior to the illness or injury (kejadian sebelum injury atau sakit)
  • 14. Pengkajian  vital sign Pengkajian vital sign termasuk : denyut nadi, pernafasan, tekanan darah, suhu tubuh, saturasi oksigen, GCS, kadar gula darah, ECG.  Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik dilakukan secara head to toe (Sheehy, 2018)
  • 15. Diagnosa (Sheehy, 2018) 1. Diagnosa Aktual - Ketidakefektfan bersihan jalan napas - Ketidakefektifan Pola Napas - Gangguan Pertukaran Gas 2. Diagnosa Potensial - Resiko Penurunan Perfusi Jaringan Jantung - Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak - Resiko Syok 3. Diagnosa kolaborasi - Nyeri - Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
  • 16. Intervensi (Sheehy, 2018)  Intervensi mandiri (independen) yang dapat dilakukan tanpa pengawasan dari yang lain.  Intervensi dependen (intervensi delegatif), yang dilakukan perawat dengan instruksi tertulis, dari profesional lain yang disertai adanya pendelegasian kewenangan (contoh: pemberian obat-obatan intravenous, dan menetapkan setting untuk ventilator).  Intervensi interdependen (kolaboratif), intervensi dilakukan secara kolaboratif, berkonsultasi dengan profesi kesehatan lainnya, sebelum tindakan dilakukan (intervensi yang dilakukan sesuai dengan protocol).
  • 17. Implementasi (Sheehy, 2018) Asuhan keperawatan gawat darurat harus dilakukan secara sistematis, cepat, tepat, akurat dan aman agar keadaan pasien selamat dan stabil, serta didukung oleh sarana dan prasarana juga sistem kerja efisien dan efektif .
  • 18. Evaluasi (Sheehy, 2018) Pada unit gawat darurat, evaluasi dilakukan secara terus menerus atau yang biasa disebut on-going assessment. Jenis jenis evaluasi : 1. Evaluasi On Going : dilakukan selama atau segera setelah implementasi keperawatan, sehingga memungkinkan perawat untuk melakukan modifikasi kegiatan. 2. Evaluasi intermitten : dilaksanakan dengan interval tertentu (24 jam, 48 jam atau 72 jam) 3. Evaluasi terminal : menunjukkan kondisi klien pada saat akan pulang, yang mencakup status pencapaian tujuan dan evaluasi terhadap kemampuan klien dalam merawat diri sendiri dan perawatan selanjutnya.
  • 19. REFERENSI  Sheehy. (2018). Keperawatan gawat darurat dan bencana. Singapore. Pte.Ltd.  Nurdin. (2020). Keperawatan gawat darurat. Surabaya. CV.jakad media publishing.  Blasius.G. Maria.Y.& Gonsalves.D. (2021). Buku ajar keperawatan gawat darurat. Jawa barat. CV. Media sains Indonesia.  (Jurnal Analisis Implementasi Triage, Ketepatan Diagnosa Awal Dengan Lama Waktu Rawatan Pasien di RSUD Prof. DR. MA Hanafiah SM Batusangkar, 2019)  (Husna dkk, 2021(Proses keperawatan & soal uji kompetensi ners))  Kurniati, A., Trisyani, Y., & Theresia, S. I. M. (2018). Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana  Sheehy, Edisi Indonesia 1. Singapore Pte Ltd: ELSEVIER  Masfuri, Amelia, K., & Suprapti. 2010. Basic Emergency Nursing: Bantuan Hidup Dasar Untuk Perawat. Himpunan perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIBGABI)  Tyas, M. D. C. 2016. Keperawatan Kegawatdaruratan & Manajemen Bencana. Jakarta: KEMENKES RI.