Dokumen tersebut membahas tentang peradaban Islam pada masa Dinasti Utsmani. Isinya meliputi sejarah berdirinya kerajaan Utsmani, Sultan-sultan yang berkuasa, peradaban Islam di Turki, dan penyebab kemunduran Dinasti Turki Utsmani.
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
PERADABAN ISLAM UTSMANI
1. “PERADABAN ISLAM
PADA MASA DINASTI UTSMANI ”
ASSALAMU’ALAIKUM WRWB
PROGRAM PASCA SARJANA
IAI AL-AZHAAR LUBUK LINGGAU SUMATRA SELATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2020 -2021
Mata Kuliyah Sejarah Peradaban Islam
DOSEN PEMBIMBING
Dr. Badrun Tamam, M.Si
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah berdirinya kerajaan Ustmani?
2. Siapa-siapa sajakah Sultan-sultan yang berkuasa
pada masa Dinasti Ustmani?
3. Bagaimana peradaban Islam di Turki?
4. Apakah penyebab kemunduran dari Dinasti Turki
Ustmani?
3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya
kerajaan Ustmani
2. Untuk mengetahui Sultan-sultan yang
berkuasa pada masa Dinasti Ustmani
3. Untuk mengetahui peradaban Islam di Turki
4. Untuk mengetahui penyebab kemunduran dari
Dinasti Turki Ustmani
4. Kerajaan Turki Ustmani didirikan oleh suku bangsa pengembara yang
berasal dari wilayah Asia Tengah, yang termasuk suku Kayi. Ketika bangsa
Mongol menyerang umat Islam, pemimpin suku kayi, Sulaiman Syah,
mengajak anggota sukunya untuk menghindari serbuan bangsa Mongol tersbut
dan lari ke arah barat. Bangsa Mongol itu mulai menyerang dan
menaklukan wilayah Islam yang berada di bawah kekuasaan dinasti
Khwarazm Syah tahun 1219-1220 M. Sulaiman Syah meminta perlindungan
kepada Jalal Ad-Din, pemimpin terakhir dinasti Khwarazm Syah tersebut di
Transoksania, sebelum dikalahkan oleh pasukan Mongol. Jalal ad-Din memberi
jalan agar Sulaiman pergi ke Barat ke arah Asia kecil, dan di sanalah mereke
menetap. Sulaiman ingin pindah lagi ke wilayah Syam setelah ancaman Mongol
reda. Dalam usahanya pindah ke negri Syam tersebut, pemimpin orang-orang
Turki tersebut hanyut di suangi Eufhrat yang tiba-tiba pasang karena banjir
besar, tahun 1228.
BERDIRINYA DINASTI UTSMANI
5. Mereka akhirnya terbagi menjadi 2 kelompok, yang pertama ingin pulang ke negeri asalnya, dan yang kedua
meneruskan perantauannya ke wilayah Asia Kecil. Kelompok kedua itu berjumlah sekitar 400 keluarga
dipimpin oleh Erthogrol (Arthogrol), anak Sulaiman. Mereka akhirnya menghambakan dirinya kepada Sultan
Ala ad-Din II dari Turki Saljuq Rum yang pemerintahannya berpusat di Konya, Anatolia, Asia Kecil
Kembali ke Negri Asal
ASIA TENGAH (SUKU KAYI)
Menuju ASIA KECIL
400 KELUARGA DIPIMPIN ERTHOGROL
SUNGAI
EUFRAT
BANJIR
6. Ertoghrul beserta pasukanya mengabdikan diri kepada
Sultan Seljuk dengan membantu berperang melawan
Romawi Timur (Bizanthium).
Sultan Saljuq memberi hadiah kepada Ertoghrul
wilayah yang berbatasan dengan Bizantum dan
Ertoghrul mengelola tanah dan memperluas
wilayahnya dengan merebut dan merongrong wilayah
Bizantium.
Selanjutnya...
Saljuq menang atas Romawi
7. Erthogrol meninggal tahun 1280an
Ustman ditunjuk untuk menggantikan kedudukan ayahnya
sebagai pemimpin suku bangsa Turki atas persetujuan Sultan
Saljuq, yang merasa gembira karena pemimpin baru itu dapat
meneruskan kepemimpinan pendahulunya. Sultan banyak
memberikan hak istimewa kepada Ustman dan
mengangkatnya menjadi gubernur dengan gelar bey di
belakang namanya. Ustman juga diperbolehkan untuk
mencetak uang sendiri dan didoakan dalam khutbah jum’at
8. Next....
Pada tahun 1300 M,
bangsa Mongol menyerang kerajaan Seljuq Rum
Yang sehingga Kerajaan Saljuq Romawi terpecah-
pecah dalam beberapa kerajaan kecil.
Usmanpun menyatakan kemerdekaan dan berkuasa
penuh atas daerah yang didudukinya. Sejak itulah
kerajaan Usman dinyatakan berdiri dan diberi nama
Utsmani diambil dari nama pendiri pertama yaitu
Utsman.
9. Raja-raja Turki Ustmani bergelar Sultan dan Khalifah
sekaligus.
Sultan menguasai kekuasaan duniawi dan
khalifah berkuasa di bidang agama atau spiritual.
Dalam sekian lama kekuasaannya sekitar 165 tahun berkuasa tidak
kurang dari tiga puluh delapan sultan, yang sejarah kekuasaan mereka
bisa di bagi menjadi lima periode, Diantaranya :
Sultan Turki Ustmani
10. Periode pertama
Periode ini dimulai dari berdirinya kerajaan, ekspansi pertama
sampai kehancuran sementara oleh serangan Timur. Sultan-
sultannya adalah sebagai berikut:
a. Usman I 1299-1326
b. Orkhan (putera Usman I) 1326-1359
c. Murad (putera Orkhan) 1359-1389
d. Bayazid I Yildirim (Putera Murad) 1389-1402.
Sebagaimana telah disebutkan di atas, Ustman mendapatkan kekuasaannya setelah
meningglanya Sultan Saljuq Rum, Ala ad-Din II. Kerajaannya diperkuat dengan
menambah wilayah-wilayah yang dirampasnya dari Bizanthium. Untuk negeri-
negeri yang belum ditaklukan di wilayah Asia Kecil, Ustman mengirim surat
kepada mereka untuk memilih dari tiga pilihan, yakni tunduk dan memeluk agama
islam, membayar jizyah, atau diperangi. Banyak dari mereka yang tunduk dan
memeluk agama islam, sebagian yang lain mau membayar jizyah, tetapi ada pula
yang menentang dan bersekutu dengan tentara Tartar untuk melawannya.
11. Utsman mengalahkan Sekutu Tartar
Ustman mengumumkan dirinya sebagai Padisyah Al-Ustman (raja
besar keluarga Ustman) tahun 699 H
Setapak demi setapak wilayah kerajaan dapat diperluasnya.
Usman menyerang daerah perbatasan Bizantium dan menaklukan
kota Broessa tahun 1317 M,
kemudian pada tahun 1326 M dijadikan sebagai ibu kota kerajaan.
1299-1326)
12. • Orkhan 1326 M kerajaan Turki Ustmani
dapat meenaklukan Azmir (Smirna)
tahun 1327 M, Thawasyanli (1330 M),
Uskandar (1338 M), Ankara (1354 M),
dan Galli poli (1356 M). Daerah ini
adalah bagian benua Eropa yang
pertama kali diduduki kerajaan Ustmani
Orkhan putera Usman I (1326-1359)
13. Murad I berkuasa (1359-1389 M)
Melakukan perluasan daerah ke benua Eropa.
Ia dapat menaklukkan Adrionopel, Macedonia, Sopia,
Salonia, dan seluruh wilayah bagian Utara Yunani.
Merasa cemas terhadap kemajuan ekspansi kerajaan ini
ke Eropa, Paus mengobarkan semangat perang. Sejumlah
bessar pasukan Eropa disiapkan untuk memukul mundur
Turki Ustmani. Pasukan ini dipimpin oleh Sijisman ,
Raja Honggaria.
Namun Sultan Bayazid 1 dapat mengahancurkan pasukan
sekutu Kristen Eropa tersebut.
14. Bayazid I Yildirim (Putera Murad) 1389-1402
Sultan Bayazid naik tahta tahun 1389 dan mendapat gelar
Yaldirin dan Yaldrum, yang berarti kilat karena terkenal
dengan serangan-serangannya yang cepat terhadap
lawannya. Ia menaklukkan wilayah-wilayah yang belum
ditundukkan oleh para pendahulunya. Di masanya terjadi
perang besar antara pasukan Ustmani dengan tentara
sekutu Eropa. Bayazid tidak gentar menghadapi pasukan
sekutu di bawah anjuran Paus dan bahkan
menghancurkan pasukan salib
15. Ekspansi Terhenti
Ekspansi kerajaan Usmani sempat terhenti
beberapa lama. Ketika ekspansi diarahkan ke
Konstantinopel, tentara Mongol yang dipimpin
Timur Lenk melakukan serangan ke Asia Kecil.
Pertempuran hebat terjadi di Ankara tahun 1402
M. Tentara Turki Ustmani mengalami kekalahan.
Bayazid bersama puteranya Musa tertawan dan
wafat dalam tawanan tahun 1403 M
16. Kekalahan Bayazid di Ankara itu membawa akibat buruk bagi Turki
Ustmani :
•Penguasa-penguasa Seljuq di Asia Kecil melepaskan diri dari
genggaman Turki Usmani.
•Wilayah-wilayah Serbia dan Bulgaria juga memproklamasikan
kemerdekaan.
•Putera Bayazid saling berebut kekuasaan.
Suasana buruk ini baru berakhir setelah Sultan Muhammad I (1403-1421
M) dapat mengatasinya. Sultan Muhammad berusaha keras menyatukan
negaranya dan mengembalikan kekuatan dan kekuasaan seperti sediakala
17. Periode ke II
Periode ini ditandai dengan restorasi kerajaan dan
cepatnya pertumbuhan sampai ekspansinya yang
terbesar. Sultan-sultannya adalah:
a. Muhammad I (Putera Bayazid I) 1403-1421
b. Murad II (Putera Muhammad I) 1421-1451
c. Muhammad II Fatih (Putera Murad II) 1451-1481
d. Bayazid II (Putera Muhammad II) 1481-1512
e. Salim I (Putera Bayazid II) 1512-1520
f. Sulaiman I Qanuni (Putera Salim I) 1520-1566.
18. Masa Setelah Timur Lenk Meninggal 1405 M
Kesultanan Mongol dipecah dan dibagi-bagi kepada putera-
puteranya.
Putra putra Timur Lenk Saling berselisi.
Kondisi ini dimanfaatkan oleh penguasa Turki Usmani
untuk melepaskan diri.
Namun pada saat itu juga terjadi perselisihan antara putera-
putera Bayazid (Muhammad, Isa, dan Sulaiman). Selama 10
th akhirnya dimenangkan oleh Muhammad.
Muhammad berhasil mengadakan perbaikan-perbaikan dan
meletakkan dasar-dasar keamanan dalam negeri.
19. Muhammad I (Putera Bayazid I) 1403-1421
Strategi :
• Membuat Perjanjian damai dengan raja-raja Eropa dan
menaklukkan wilayah-wilayah yang menentang satu demi
satu.
• Wilayah Utsman dapat di satukan kembali dan bangkit
kembali setelah berantakan akibat serangan Timur Lenk.
• Sultan Muhammad meninggal tahun 1421 M dan digantikan
oleh putranya Murad II
Periode ke II
20. Murad II (Putera Muhammad I) 1421-1451
Sultan Murad II naik tahta ketika beliau berumur muda
sehingga tidak dihiraukan oleh raja-raja Eropa.
Banyak tantangan yang dia hadapi :
Bersatunya pasukan Eropa di bawah komando Negeri
Honggaria dengan Huynade sebagai pemimpinnya.
Pasukan tersebut melakukan serangan serangan terhadap
dunia Islam yang sehingga memaksa Murad II untuk
berdamai dengan pasukan tsb.
Perdamaian dengan sumpah di bawah kitab suci masing-
masing al-Qur’an dan Injil.
21. Pihak Kristen Menghianati perdamaian.
Pihak Kristen bernafsu menyerang kembali.
Sultan Murad yang semula mengundurkan diri dari panggung
politik bangkit keembali guna menghadapi penghinatan itu.
Murod II berhasil melumpuhkan pasukan Huynade dan ia lari
ke Eropa.
Sultan Murad II meninggal setelah itu, pada tahun 1451 M,
dan digantikan oeh putranya, Muhammad II
22. Muhammad II Fatih (Putera Murad II) 1451-1481
Al-Fatih (Sang Penaklik)
Sultan Muhammad II naik tahta pada tahun 1451 M
Pasukan Utman memblokade kota berbenteng
Sultan Al Fatih Berhasil Menaklukkan Konstntinopel 1453 M
Gereja Aya Sophia yang terkenal itu diubah menjadi mesjid dan
kebebasan beragama dijamin.
Ibu kota Usmani dipindahkan ke kota itu dari Edirne.
Dengan terbukannya kota Konstantinopel sebagai benteng pertahanan
terkuat keerajaan Bizanthium, lebih memudahkan arus ekspansi Turki
Ustmani ke benua Eropa sampai ke pintu gerbang kota Wina, Austria.
Sultan meninggal tahun 1481 dan diganti oleh putranya Bayazid II
23. Bayazid II (Putera Muhammad II) 1481-1512
Bayazid II lebih memenetingkan kehidupan tasawuf
daripada perang di medan laga.
Kelemahannyaa di bidang pemerintahan yang cenderung
berdamai dengan musuh mengakibatkan Sultan itu tidak
begitu ditaati oleh rakyatnya, termasuk putera-puteranya.
Bahkan terjadi perselisihan yang panjang antara mereka.
Akhirnya Sultan Bayazid II mengundurkan diri dari
pemerintahan tahun 1512 dan digantikan oleh puteranya
Salim I
24. Salim I (Putera Bayazid II) 1512-1520
Sultan Salim I memiliki kemampuan memerintah
dan memimpin peperangan. Maka pada saat
pemerintahannya wilayah Ustman bertambah luas
hingga menembus Afrika Utara. Syria dapat
ditaklukan dan Mesir yang diperintah oleh kam
Mamalik ditundukkan pada tahun 1517 M.
Sultan meninggal tahun 1520 dan digantikan oleh
anaknya Sulaiman I.
25. Sulaiman I Qanuni (Putera Salim I)
1520-1566
Pada masa Sultan Sulaiman I ini terjadilah zaman keemasan bagi
kerajaan Turki Ustmani. Wilayahnya mencapai kawasan yang luas,
meliputi daratan Eropa hingga Austria, Mesir dan Afrika Utara
hingga Aljazair dan Asia hingga ke Persia. Serta meliputi lautan
Hindia, laut Arabia, laut Merah, Laut Tengah dan Laut Hitam.
Ia membuat dan memberlakukan Undang-undang di wilayahnya
sehingga ia disebut al-Qanuni, pembuat Undang-undang. Orang Barat
menyebutnya sebagai Sulaiman yang agung, The Magnificent. Ia
wafat taahun 1566 dan digantikan oleh putranya Salim II. Di masa
anaknya inilah mulai tampak kemunduran kerajaan Ustmani sedikit
demi sedikit.
26. Periode Ketiga
Periode ini ditandai dengan kemampuan Ustmani untuk mempertahankan
wilayahnya, sampai lepasnya Hungaria. Namun kemunduran segera terjadi. Dalam
masa kemunduran Turki Ustmani setelah Sulaiman terdapat beberapa Sultan yang
berkuasa berturut-turut sebagai berikut:
a. Salim II (Putera Sulaiman I) 1566-1573
b. Murad III (Putera Salim II) 1573-1596
c. Muhammad III (Putera Murad III) 1596-1603
d. Ahmad I (Putera Muhammad III) 1603-1617
e. Mustafa I (Putera Ahmad I) 1617-1618
f. Usman II (Putera Ahmad I) 1618-1622
g. Mustafa I (Yang kedua kalinya) 1622-1623
h. Murad IV (Putera Ahmad I) 1623-1640
i. Ibrahim I (Putera Ahmad I) 1640-1648
j. Muhammad IV (Putera Ibrahim I) 1648-1687
k. Sulaiman III (Putera Ibrahim I) 1687-1691
l. Ahmad II (Putera Ibrahim I) 1691-1695
m. Mustafa II (Putera Muhammad IV) 1695-1703.
27. Periode Keempat
Periode ini ditandai dengan secara berangsur-angsur surutnya kekuatan
kerajaan dan pecahnya wilayah di tangan para penguasa wilayah. Sultan-
sultannya adalah sebagai berikut:
a. Ahmad III (Putera Muhammad IV) 1703-1730
b. Mahmud I (Putera Mustafa II) 1730-1754
c. Usman III (Putera Mustafa II) 1754-1757
d. Mustafa III (Putera Ahmad III) 1757-1774
e. Abdul Hamid (Putera Ahmad III) 1774-1788
f. Salim III (Putera Mustafa III) 1789-1807
g. Mustafa IV (Putera Abd. Al-Hamid I) 1807-1808
h. Mahmud II (Putera Abd. Al-Hamid II) 1808-1839
28. Periode ke lima
Periode ini ditandai dengan kebangkitan kultural dan
administratif dari negara di bawah pengaruh ide-ide barat.
Sultan-sultanya adalah:
a. Abdul Majid I (Putera Mahmuud II) 1839-1861
b. Abdul Aziz (Putera Mahmud II) 1861-1876
c. Murad V (Putera Abd. Majid I) 1876-1876
d. Abdul Hamid II (Putera Abd. Majid I) 1876-1909
e. Muhammad V (Putera Abd. Majid I) 1909-1918
f. Muhammad IV (Putera Abd. Majid I) 1918-1922
g. Abdul Majid II (1922-1924), hanya bergelar khalifah,
tanpa sultan yang akhirnya diturunkan pula dari jabatan
khalifah. Turki Usmtani di hapus oleh Kemal Attaturk dan
Turki menjadi negara nasiona Republik Turki.
29. Peradaban Islam di Turki
1. Bidang Pemerintahan dan Militer
2. Bidang Ilmu Pengetahuan
3. Bidang kebudayaan
4. Bidang Keagamaan
30. Kemunduran Turki Ustmani
Setelah Sultan Al-Qanuni wafat (1566 M), kerajaan Turki
Usmani memulai memasuki fase kemunduran. Akan tetapi,
sebagai sebuah kerajaan yang sangat besar dan kuat,
kemunduran itu tidak langsung terlihat. Sultan Suliaman Al-
Qanuni diganti oleh Sultan Salim II. Di masa pemerintahannya
terjadi pertempuran antara armada laut kerajaan Usmani
dengan armada laut kristen yang terdiri dari angkatan lau
Spanyol, Bundukia, Sri Paus dan sebagian kapal para pendeta
Malta yang dipimpn oleh Don Juan dari Spanyol.
Banyak Faktor yang membuat Turki Usmani mundur.
Lebih lengkapnya ada di makalah SPI Kelompok 7 PASCA
SARJANA IAI AL AZHAR Lubuk Linggau.
31.
32. Faktor Kemunduran Turki Ustmani
1. Wilayah kekuasaan yang sangat luas, administrasi pemerintahan bagi suatu negara
yang amat luas wilayahnya sangat rumit dan kompleks, sementara administari
pemerintahan kerajaan Ustmani tidak beres. Di pihak lain para penguasa sangat
berambisi menguasai wilayah yang sangat luas, sehingga mereka terlibat perang
terus menerus dengan berbagai bangsa, hal ni tentu menyedot potensi yang
seharusnya dapat digunakan untuk membangun Negara.
2. Heterogenitas penduduk,
3. Kelemahan para penguasa
4. Budaya Pungli (korupsi),
5. Pemberontakan tentara Jenissari,
6. Merosotnya ekonomi
7. Terjadinya Stagnasi dalam lapanagan Ilmu dan Teknologi, kerajaan Ustmani
kurang berhasil dalam mengembangkan ilmu dan teknologi,