SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
Télécharger pour lire hors ligne
METODE PELAKSANAAN

                   : PEMBANGUNAN / PENGADAAN / PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA BALAI DIKLAT
 PROYEK
                   KEUANGAN V BALIKPAPAN


 LOKASI            : BALIKPAPAN


 TH. ANGG.         : 2008




   I. PEK.SITE PREPARATION/PERSIAPAN
             ◦ Pasang papan nama proyek
                    ▪ Papan nama proyek dipasang pada tempat yang terlihat jelas .
                    ▪ Bahan yang digunakan triplek 3 mm, dicat minyak , dan diberi tulisan tentang
                      kegiatan proyek yang dikerjakan.
                      ▪ Alat – alat bantu seperti Beton Molen (Mixer Beton), Vibrator, Pompa
                        air, Alat Penarik, Pengangkat dan Pengangkut Horizontal dan Vertikal ,
                        Mesin Pemadat , alat-alat gali , alat pancang, Bor tanah, alat penglihat
                        datar (Theodolit , Waterpass dan lai-lain ) atau peralatan yang benar-
                        benar diperlukan dan dipakai dalam pelaksanaan.
             ◦ Pembersihan dan perataan lokasi kerja
                   ▪ Sebelum memulai pekerjaan ini, kontraktor harus membersihkan lokasi
                      yang akan dibangun.
             ◦ Pembuatan Direksikeet & gudang material.
                   ▪ Direksikeet & gudang material dibuat dengan kontruksi kayu, menggunakan
                            atap seng dan lantai dari papan.
                      ▪     Letak direksikeet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah
                            dicapai dalam proses bongkar muat material yang akan digunakan.
                      ▪ Gudang penyimpanan semen pada tempat tempat yang baik sehingga
                        terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak.
                        Tempat lantai penyimpanan harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari
                        permukaan tanah.
             ◦ Pengukuran & pasang bouwplank
                    ▪ Meneliti situasi tapak job site dan survey ulang untuk memperoleh akurasi
                            yang up to date.
                      ▪ Pengukuran dilapangan menggunakan alat Ukur Theodolit , untuk
                            menentukan letak bangunan , elevasi & titik ikat (benchmark).
                      ▪ Lokasi yang akan dibangun kemudian di bouwplank untuk menentukan
                        daerah galian pondasi .

II. PEK. TANAH
1. Galian Tanah Pondasi
             ◦ Sebelum memulai pekerjaan ini, lokasi yang akan dibangun dibersihkan
               kemudian di bouwplank untuk menentukan daerah galian pondasi.
◦ Bidang vertical galian tanah harus mempunyai jarak cukup dari lebar pondasi
                untuk memungkinkan pemasangannya , penopangan dan lain-lain pekerjaan
                demi kelancaran pelaksanaan . Dasar galian harus sesuai dengan kedalaman dan
                bentuk yang direncanakan.

2. Urugan kembali bekas galian
              ◦ Penimbunan tanah, bahan bahan dan urugan kembali sesuai dengan gambar
                rencana.
              ◦ Penimbunan tanah harus dipadatkan dan ketebalan penimbunan harus
                disesuaikan dengan gambar rencana.
3. Urugan Pasir dibawah pondasi
     • Pasir urug yang dipakai harus berbutir , bersih dari Lumpur , biji-bijian , akar-akaran ,
       kotoran dan bahan organic lainnya.
     • Contoh pasir yang akan digunakan harus dimajukan kepada ahi/pengawas lapangan
       untuk mendapatkan persetujuan sebelum bahan tersebut didatangkan ke lokasi.
     • Urugan pasir harus dikerjakan sebelum pasangan diatasnya dikerjakan
     • Urugan pasir harus dipadatkan perlapis sampai mencapai ketebalan sesuai gambar. Tebal
       lapis maksimum 5 cm untuk urugan dibawah pondasi dan 25 cm untuk urugan dibawah
       lantai.

III. PEKERJAAN PONDASI & BETON
1. PEKERJAAN BETON
     • Meliputi pengadaan dan pengerjaan semua tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk
       semua pekerjaan beton biasa dan beton bertulang berikut pembuatan dan pemasangan
       cetakan/beckisting /mould penyelesaian dan lain-lain pekerjaan pembesian sesuai
       dengan gambar rencana dan persyaratan. Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan
       pada tahap ini adalah pekerjaan beton untuk :


 PEKERJAAN PONDASI DAN BETON

 Pancang mini peli 4D 25 cm x 25 cm - 900

 Pemotongan dan penyambungan tiang pancang

 Lantai kerja dibawah pondasi dan tangga cap 1: 3 : 6

 Cor beton bertulang k - 225

 A. Pondasi

 a. Pondasi pile cup ( PC )

 b. Pondas tangga
c. Pondas bt gungung camp 1 : 4

B. Sloof ( Tile Beam )

a. Sloof ( SL- 1) 20/30 (6D16, D10-15 )

a. Sloof ( SL- 2) 20/30 (6D16, D10-15 )




PEKERJAAN STRUKTUR

Cor Beton Bertulang k - 225

A. Kolom

a. Kolom Utama (K1) 30/50 (14D16, D13-15 )

b. Kolo Praktis 12.12 (4D10,ø8-20)

c. Kolom Teras 15/30 (8D16, D10-15)

c. Balok Latei 10.15 (4D10, ø8-20)

B. Kolom

a. Balok (B-1) 30/50 (12D19 & 2Ǿ12,D13-15 (hb=subtract (h) plat)Ǿ

b. Balok (B2) 20/40 (5D19 & 2Ǿ12,D10-15 (hb=subtract (h) plat)

c. Balok (B-3) 20/30 (5D19 & 2Ǿ12,D10-15 (hb=subtract (h) plat)

d. Balok (Ba-1) 20/30 (5D19&2ø12,D10-15 (hb=subtract (h) plat)

e. Balk Anak (Lantai 2 km/wc), 15/25 (4D10, Ǿ8-15 )

f. Ring Balk 15/20 (4D10, Ǿ8-20 )

g. Balk Bordes 15/20 (4D19, Ǿ10-15 )

C. Plat Anak Tangga dan Sun Screen

a. Plat lantai 2 + duck (Ǿ10 - 10, (Ǿ10 - 20 )
b. Anak tangga + bordes (D13, D10,Ǿ8)


                    ▪ Semua pekerjaan beton menggunakan beton mutu K 225 atau 22,5 Mpa.
                    ▪ Untuk beton non structural menggunakan beton K 175 (1:3:5) misalkan
                      lantai kerja , rabat beton , dll.



    • Persyaratan Material Meliputi :
           ◦ Air untuk adukan :
                   ▪ Air yang digunakan untuk beton adukan, pemasangan dan grouting ,
                      bahan pencuci agregat dan curing beton harus air tawar yang bersih dari
                      bahan bahan yang berbahaya bagi penggunaannya seperti minyak ,
                      alkali , sulfat , bahan organis, garam , silt (lanau).
    • Semen Portland
                   ▪ Kecuali ditentukan oleh pengawas semen yang digunakan semen type I
                      sesuai ASTM C 150 dan segala sesuatu harus mengikuti ketentuan
                      dalam SK – SNI T- 15-1991-03 semen yang digunakan harus
                      merupakan produk dari suatu pabrik yang telah mendapat persetujuan
                      pengawas terlebih dahulu.
                   ▪ Tempat/gudang penyimpanan semen diletakkan pada tempat tempat
                      yang baik sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain
                      yang merusak. Tempat lantai penyimpanan harus kuat dan berjarak
                      minimal 30 cm dari permukaan tanah.
                   ▪ Semen dalam kantong-kantong semen tidak boleh ditumpuk lebih tinggi
                      dari dua meter. Tiap tiap pengeluaran harus diatur secara kronologis
                      sesuai dengan penerimaan . kantong – kantong semen yang kosong
                      harus segera dikeluarkan seluruhnya.
    • Agregat Halus
           ◦ Pasir untuk beton adukan dan grouting harus merupakan pasir alam. Pasir hasil
             pemecahan batu dapat pula digunakan untuk mencampur agar didapat gradasi
             pasir yang baik. Pasir yang dipakai harus mempunyai kadar air yang merata dan
             stabil dan harus terdiri dari butiran yang keras, padat dan tidak berselaput oleh
             material lain.
           ◦ Pasir harus bersih dan bebas dari gumpalan-gumpalan tanah liat, alkali, bahan
             bahan organic dan kotoran-kotoran lainnya yang merusak. Berat substansi yang
             merusak tidak boleh lebih dari 5%.
           ◦ Pasir beton harus mempunyai modulus kehalusan butir sesuai dengan
             persyaratan pasa SK- SNI T – 15 – 1991 -03.


    • Agregat Kasar
◦ Agregat kasar untuk beton dapat berupa koral dari alam, batu pecah atau
         campuran dari keduanya. Koral yang dipakai harus mempunyai kadar air yang
         merata dan stabil. Sebagaimana juga pasir , koral harus keras, padat , tidak
         porous dan tidak berselaput material lain. Dalam penggunaannya koral harus
         dicusi terlebih dahulu dan diayak agar didapat gradasi sesuai dengan yang
         dikehendaki, mempunyai modulus kehalusan butiran anatar 6 sampai 7,5 atau
         bila diselidiki dengan saringan standar harus sesuai dengan SK-SNI T –
         15-1991-03 danm material halus yang lebih kecil dari 5 mm harus disingkirkan.
       ◦ Koral yang sudah tersedia tidak dapat langsung digunakan sebelum mendapat
         persetujuan dari pengawas baik mengenai mutu ataupun jumlahnya.
       ◦ Batu untuk pasangan batu kosong (pitching) harus mempunyai berat antara 10
         kg sampai 25 kg sebuah dan dan dibelah paling tidak ada satu sisi serta dibuat
         menurut ukuran dan bentuk sebagaimana dikehendaki pengawas.
       ◦ Pengaturan komposisi material untuk adukan, baik dengan menimbang ataupun
         mengukur volume , agar dapat dicapai mutu beton yang direncanakan,
         memberikan kepadatan maksimum , baik workabilitynya dan memberikan
         kondisi water cemen ratio yang maksimum.
• Baja Tulangan
       ◦ Baja Tulanngan harus memenuhi standar ketentuan dalam SK SNI T –
         15-1991-03 dengan mutu U 24 (tegangan leleh karakteristik = 2400 kg/cm2)
         diameter lebih besar dari 12 mm. Sedangkan untuk diameter yang lebih kecil
         digunakan U 22 (tegangan leleh karakteristik = 2200 kg/cm2).
       ◦ Semua baja tulangan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai
         berikut :
               ▪ Bebas dari kotoran –kotoran , lapisan lemak/minyak , karat dan tidak
                  bercacat sperti retak dll.
               ▪ Untuk mutu U 24 harus digunakan profl baja tulangan deformed
                  (deformet bar).
                           Kontraktor harus mengadakan pengujian mutu beton beton baja
                           yang akan dipakai sesuai dengan petunjuk dari pengawas atau
                           dengan mengajukan contoh besi beserta sertifikasi dari pabrik
                           yang memproduksinya, sebelum material tersebut didatangkan
                           ke proyek.
       ◦ Mutu beton baja yang akan dipakai sesuai dengan petunjuk dari pengawas atau
         dengan mengajukan contoh besi beserta sertifikasi dari pabrik yang
         memproduksinya, sebelum material tersebut didatangkan ke proyek.
• Beckesting
       ◦ Menyerahkan kepada pengawas semua perhitungan dan gambar rencana
         beckesting untuk mendapat persetujuan bilaman diminta pengawas sebelum
         pekerjaan dilapangan dimulai.
       ◦ Material untuk beckesting dapat dibuat dari kayu , besi atau material lain yang
         disetujui oleh pengawas. Semua tipe material tadi bila digunakan tetap harus
         memenuhi kebutuhan terhadap bentuk , ukuran kualitas, dan kekuatan sehingga
         didapat hasil beton yang halus , rata dan sesuai dimensi yang direncanakan.
◦ Beckesting yang digunakan untuk beton ekspose apabila ada harus benar-benar
           mempunyai permukaan yang halus. Apabila sambungan antara tepi-tepi
           beckesting harus dibuat dengan profil sehingga didapatkan permukaan dalam
           beckesting yang benar-benar rata sesuai dengan yang direncanakan.

• Perbandingan Campuran (adukan beton)
• Mutu adukan beton yang dibuat harus direncanakan dengan perbandingan adukan agar
  didapatkan hasil yang sesuai yang diminta dalam spesifikasi.
• Usulan komposisi adukan , metode pengadukan yang dipakai dan metode pengecoran,
  harus turut diberitahukan kepada pengawas. Setelah itu harus mengadakan trial test
  (percobaan pendahuluan) dengan membuat kubus beton. Test yang diadakan harus
  dilakukan dengan diawasi pengawas dan penggunaan peralatan , bahan dan metode yang
  sesuai dengan kondisi yang akan dipakai nantinya dalam pelaksanaan pekerjaan.
• Adukan percobaan harus dimodifikasi dan diulangi sampai pihak pengawas puas dengan
  kenyataan bahwa material dan prosedur yang digunakan akan menghasilkan beton
  dengan kekuatan dan kondisi sesuai dengan mengambil kubus test untuk ditest
  dilaboratorium, yang kesemuanya harus memenuhi ketentuan-ketentuan dalam SK-SNI
  T 15-1991-03. Tidak satupun komposisi adukan beton yang dapat digunakan dalam
  pekerjaan sebelum mendapat persetujuan dari pengawas. Untuk selanjutnya komposisi
  adukan beton yang digunakan harus berdasar pada hasil adukan percobaan yang telah
  disetujui.
• Komposisi adukan dapat diubah dalam periode pelaksanaan pekerjaan oleh pengawas
  dengan berdasar pada hasil test pada agregat dan test beton yang sudah selesai
  dikerjakan.
• Penggunaan material dan komposisi adukan yang konsisten harus diterapkan agar
  tercapai hal-hal sebagai berikut :
        ◦ Kekuatan beton rencana yaitu :
        ◦ Semua pekerjaan beton menggunakan beton mutu K 225 atau 22,5 Mpa.
                ▪ Untuk beton non structural menggunakan beton K 175 (1:3:5) misalkan
                    lantai kerja , rabat beton , dll.
                ▪ Beton yang padat , kedap air dan tahan terhadap pengaruh cuaca dan
                    lingkungan.
                ▪ Pengaruh kembang susut yang kecil.




•   Pemeriksaan & pengujian
•   Sampel kubus beton dibuat masing-masing 2 buah pada setiap bagian pekerjaan beton.
•   Pengetesan dilakukan dilaboratorium .
•   Syarat- syarat Pelaksanaan
• Alat pengaduk mekanis (beton molen) harus tersedia dan terpelihara dalam kondisi baik,
       sehingga dapat menghasilkan mutu adukan yang homogen.
     • Untuk pengecoran beton lebih dari 4 M3 digunakan Ready mix.
     • Adukan beton dari tempat pengaduk harus secepatnya diangkut ketempat pengecoran.
     • Metode yang digunakan harus tetap terjaga agar tidak terjadi pemisahan bahan-bahan
       campuran beton (segregation).
     • Alat – alat yang digunakan untuk mengangkut beton harus terbuat dari metal ,
       permukaan halus dan kedap air.
     • Adukan beton harus sampai ditempat penuangan dalam kondisi benar-benar merata
       (homogen).
     • Slump test yang dilakukan untuk sample yang diambil pada saat adukan dituangkan
       kebekesting harus tidak melewati batas toleransi.
     • Sebelum dituangkan pada acuan beton atau pada tempat beton akan dicor harus benar
       benar bersih dari segala kotoran.
     • Adukan beton harus dipadatkan hingga mencapai kepadatan yang maksimum, Selama
       proses pengecoran adukan beton harus dipadatkan dengan menggunakan vibrator yang
       mencukupi.
     • Pekerjaan Pancang

            ◦ Pancang mini peli 4D 25 cm x 25 cm - 900
            ◦ Pondasi dengan tiang pancang menggunakan material beton ukuran 25x25 cm .
            ◦ Pemancangan harus menggunakan alat pancang yang memilki berat penumbuk
              pancang minimal 1 ton dan tinggi jatuh rata-rata 0,5 m.
            ◦ Kedalaman pancangan harus disesuaikan dengan gambar rencana 9 m.

PEKERJAAN ADUKAN
    •     ◦ Bahan adukan harus dicampur dalam keadaan kering dan diaduk dengan alat/
            mesin pengaduk diatas alas dari papan sehingga benar-benar mencampur , baru
            kemudian diaduk dengan air hingga merata dalam warna dan konsistensi.
          ◦ Sebelum adukan dipasang, maka campuran semen dan pasir harus disesuaikan
            dengan ukuram.
          ◦ Apabila adukan telah sesuai dengan campurannya , maka siap untuk dipasang.
    • PEKERJAAN PLAFOND
          ◦ Pekerjaan meliputi :
                 ▪ Pemasangan rangka metal furing.
                 ▪ Pemasangan Penutup plafond dengan gypsum 9 mm .
                 ▪ Pemasangan lis plafond lumbersiring strip line list gypsum..
          ◦ Pemasangan plafond mengikuti dilaksanakan sesuai gambar kerja.
          ◦ Pemasangan dikerjakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman .

     • PEKERJAAN ATAP
           ◦ Pekerjaan meliputi :
                  ▪ Atap menggunakan konstruksi dari rangka baja ringan .
                  ▪ Gording menggunakan rangka baja ringan.
▪ Penutup atap menggunakan atap onduline..
                    ▪ Pemesanan bahan atap harus dilaksanakan jauh sebelum
                      pelaksanaannya.
                    ▪ Sebelum pemasangan atap harus diperiksa terlebih dahulu pemasangan
                      gording harus lurus, berjarak teratur dan rapi.


     • PEKERJAAN ELEKTRIKAL
           ◦ Pekerjaan meliputi Pemasangan :
                  ▪ Instalasi pengkabelan.
                  ▪ Instalasi penerangan dan kotak kontak.
                  ▪ Armateur lampu dan lampu-lampu khusus lainnya
                  ▪ Instalasi penerangan luar
                  ▪ Instalasi penangkal petir
                  ▪ Instalasi grounding

PEKERJAAN PENGECATAN
    •    ◦ Pekerjaan meliputi Pemasangan :
                ▪ Pengecatan kayu
                ▪ Pengecatan Logam.
                ▪ Pengecatan dinding tembok.
         ◦ Pelaksanaan pengecatan :
                ▪ Kayu baru
                        ▪ Permukaan kayu harus kering , bebas dari debu , kotoran dan
                          minyak.
                        ▪ Untuk menutup lubang – lubang yang kecil digunakan plamir,
                          dan untuk menutup lubang lubang besar gunakan dempul.
                        ▪ Amplas permukaan kemudian dilap bersih
                        ▪ Setelah itu diberi cat dasar.
                ▪ Kayu yang pernah dicat
                        ▪ Bila cat lama dalam keadaan baik, maka bersihkan permukaan
                          dengan sabun dan air, larutan detergen atau solvent yang cocok
                          untuk menghilangkan debu, kotoran , gemuk dan sebainya.
                        ▪ Sementara permukaan masih basah amplas dengan kertas
                          amplas tahan air ukuran medium, kemudian dibilas dengan air
                          bersih dan biarkan mengering.
                        ▪ Hilangkan bagian-bagian cat yang rusak / mengelupas dan yang
                          sudah berkurang daya lekatnya dengan cara mengerok sampai
                          permukaan.
                        ▪ Pada bagian-bagian yang nampak kayunua diberi plamir kayu
                          dan untuk menutup lubang-lubang yang besar dipakai dempul.
                        ▪ Bila cat lama sangat buruk keadaannya maka dihilangkan
                          seluruhnya dan lakukan persiapan permukaan sama seperti pada
                          kayu baru.
Balikpapan, 13 Mei 2008

      Dibuat oleh,

        Penawar



PT. MERANTI PERMAI INDAH




     H.HASANUDDIN

         Direktur

Contenu connexe

Tendances

Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanM Hayale
 
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libreSni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libreHasanudin H
 
Pemerikasaan Kadar lumpur dalam pasir
Pemerikasaan Kadar lumpur dalam pasirPemerikasaan Kadar lumpur dalam pasir
Pemerikasaan Kadar lumpur dalam pasirfirdiaudi
 
Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)MuhammadToyeb
 
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklatMETODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklatAlif Mahardika
 
106070953 kadar-lumpur
106070953 kadar-lumpur106070953 kadar-lumpur
106070953 kadar-lumpurRahmad Saputra
 
3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregat3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregatDwi Andini
 
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean constructionPelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean constructioninfosanitasi
 
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaContoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaMOSES HADUN
 
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenPd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenSyukri Ghazali
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanterbott
 
Metode pelaksanaan jaringan irigasi
Metode pelaksanaan jaringan irigasiMetode pelaksanaan jaringan irigasi
Metode pelaksanaan jaringan irigasiMOSES HADUN
 
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...Ellan Syahnoorizal Siregar
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 

Tendances (20)

Pengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapanPengujian berat jenis dan penyerapan
Pengujian berat jenis dan penyerapan
 
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libreSni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libre
 
Pemerikasaan Kadar lumpur dalam pasir
Pemerikasaan Kadar lumpur dalam pasirPemerikasaan Kadar lumpur dalam pasir
Pemerikasaan Kadar lumpur dalam pasir
 
PRESENTASI BEKISTING.ppt
PRESENTASI BEKISTING.pptPRESENTASI BEKISTING.ppt
PRESENTASI BEKISTING.ppt
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
 
Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)
 
Spt test report
Spt test reportSpt test report
Spt test report
 
Pelaksanaan jalan
Pelaksanaan jalanPelaksanaan jalan
Pelaksanaan jalan
 
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklatMETODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklat
 
106070953 kadar-lumpur
106070953 kadar-lumpur106070953 kadar-lumpur
106070953 kadar-lumpur
 
3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregat3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregat
 
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean constructionPelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
 
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaContoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
 
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenPd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
 
Metode pelaksanaan jaringan irigasi
Metode pelaksanaan jaringan irigasiMetode pelaksanaan jaringan irigasi
Metode pelaksanaan jaringan irigasi
 
Penyaluran tulangan beton
Penyaluran tulangan betonPenyaluran tulangan beton
Penyaluran tulangan beton
 
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
Sni 6897-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk kons...
 
Hammer test report
Hammer test reportHammer test report
Hammer test report
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 

Similaire à METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat

35519172 spesifikasi-teknis-drainase
35519172 spesifikasi-teknis-drainase35519172 spesifikasi-teknis-drainase
35519172 spesifikasi-teknis-drainaseRahmat Hidayat
 
Bab vii spektek kejari
Bab vii spektek kejariBab vii spektek kejari
Bab vii spektek kejariMohammad Rovik
 
SPESIFIKASI BAHAN.pdf
SPESIFIKASI BAHAN.pdfSPESIFIKASI BAHAN.pdf
SPESIFIKASI BAHAN.pdfWidyanto5
 
Spesifikasi teknis Campuran Beraspal
Spesifikasi teknis Campuran BeraspalSpesifikasi teknis Campuran Beraspal
Spesifikasi teknis Campuran BeraspalAly Tenga
 
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdfPekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdfHariandiAsril1
 
Metode bab ii b galian dan urugan
Metode bab ii b galian dan uruganMetode bab ii b galian dan urugan
Metode bab ii b galian dan uruganMoe Hamzan
 
Spekteknis rusa (4)
Spekteknis rusa (4)Spekteknis rusa (4)
Spekteknis rusa (4)Andri Je
 
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanContoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanpt baranugraha
 
Catatan penting rks
Catatan penting rksCatatan penting rks
Catatan penting rksIrwan Idris
 
KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOK.pptx
KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOK.pptxKONSTRUKSI JALAN PAVING BLOK.pptx
KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOK.pptxEt3nK
 
KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK.pdf
KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK.pdfKONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK.pdf
KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK.pdfYuliantoDwiPutro
 
Catatan penting rks
Catatan penting rksCatatan penting rks
Catatan penting rksIrwan Idris
 
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptxCONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptxsulfahanjarwati1
 

Similaire à METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat (20)

35519172 spesifikasi-teknis-drainase
35519172 spesifikasi-teknis-drainase35519172 spesifikasi-teknis-drainase
35519172 spesifikasi-teknis-drainase
 
Action Plan.pptx
Action Plan.pptxAction Plan.pptx
Action Plan.pptx
 
Bab vii spektek kejari
Bab vii spektek kejariBab vii spektek kejari
Bab vii spektek kejari
 
SPESIFIKASI BAHAN.pdf
SPESIFIKASI BAHAN.pdfSPESIFIKASI BAHAN.pdf
SPESIFIKASI BAHAN.pdf
 
Spesifikasi teknis Campuran Beraspal
Spesifikasi teknis Campuran BeraspalSpesifikasi teknis Campuran Beraspal
Spesifikasi teknis Campuran Beraspal
 
3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx3. (OJT).pptx
3. (OJT).pptx
 
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdfPekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
Pekerjaan_Konstruksi_Sipil_Transmisi_SUT.pdf
 
Metode bab ii b galian dan urugan
Metode bab ii b galian dan uruganMetode bab ii b galian dan urugan
Metode bab ii b galian dan urugan
 
Spekteknis rusa (4)
Spekteknis rusa (4)Spekteknis rusa (4)
Spekteknis rusa (4)
 
RKS
RKSRKS
RKS
 
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanContoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
 
Mt
MtMt
Mt
 
Konkrit
KonkritKonkrit
Konkrit
 
Catatan penting rks
Catatan penting rksCatatan penting rks
Catatan penting rks
 
KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOK.pptx
KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOK.pptxKONSTRUKSI JALAN PAVING BLOK.pptx
KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOK.pptx
 
KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK.pdf
KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK.pdfKONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK.pdf
KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK.pdf
 
03 spek teknis
03 spek teknis03 spek teknis
03 spek teknis
 
Catatan penting rks
Catatan penting rksCatatan penting rks
Catatan penting rks
 
contoh rks.pdf
contoh rks.pdfcontoh rks.pdf
contoh rks.pdf
 
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptxCONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
 

Plus de Alif Mahardika (20)

CASHFLOW QUADRANT
CASHFLOW QUADRANTCASHFLOW QUADRANT
CASHFLOW QUADRANT
 
Quality kontrol
Quality kontrolQuality kontrol
Quality kontrol
 
Walet
WaletWalet
Walet
 
TASAWUF
TASAWUFTASAWUF
TASAWUF
 
Copy of London Architecture
Copy of London ArchitectureCopy of London Architecture
Copy of London Architecture
 
walet super news1
walet super news1walet super news1
walet super news1
 
integrito_september
integrito_septemberintegrito_september
integrito_september
 
Presentasi Tanpa Judul
Presentasi Tanpa JudulPresentasi Tanpa Judul
Presentasi Tanpa Judul
 
Metode Pelaksanaan jembatan cable
Metode Pelaksanaan jembatan cableMetode Pelaksanaan jembatan cable
Metode Pelaksanaan jembatan cable
 
CASHFLOW QUADRANT
CASHFLOW QUADRANTCASHFLOW QUADRANT
CASHFLOW QUADRANT
 
Quality kontrol
Quality kontrolQuality kontrol
Quality kontrol
 
Berburu dollar di internet
Berburu dollar di internetBerburu dollar di internet
Berburu dollar di internet
 
SURAT PERJANJIAN AFU
SURAT PERJANJIAN AFUSURAT PERJANJIAN AFU
SURAT PERJANJIAN AFU
 
SO-260 Field CBR Test Set
SO-260 Field CBR Test Set SO-260 Field CBR Test Set
SO-260 Field CBR Test Set
 
Presentation
PresentationPresentation
Presentation
 
TASAWUF
TASAWUFTASAWUF
TASAWUF
 
script shoutbox parse html
script shoutbox parse htmlscript shoutbox parse html
script shoutbox parse html
 
Copy of Business Plan
Copy of Business PlanCopy of Business Plan
Copy of Business Plan
 
Untitled
UntitledUntitled
Untitled
 
CARA GAGAL MENJADI MANAJER
CARA GAGAL MENJADI MANAJERCARA GAGAL MENJADI MANAJER
CARA GAGAL MENJADI MANAJER
 

METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat

  • 1. METODE PELAKSANAAN : PEMBANGUNAN / PENGADAAN / PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA BALAI DIKLAT PROYEK KEUANGAN V BALIKPAPAN LOKASI : BALIKPAPAN TH. ANGG. : 2008 I. PEK.SITE PREPARATION/PERSIAPAN ◦ Pasang papan nama proyek ▪ Papan nama proyek dipasang pada tempat yang terlihat jelas . ▪ Bahan yang digunakan triplek 3 mm, dicat minyak , dan diberi tulisan tentang kegiatan proyek yang dikerjakan. ▪ Alat – alat bantu seperti Beton Molen (Mixer Beton), Vibrator, Pompa air, Alat Penarik, Pengangkat dan Pengangkut Horizontal dan Vertikal , Mesin Pemadat , alat-alat gali , alat pancang, Bor tanah, alat penglihat datar (Theodolit , Waterpass dan lai-lain ) atau peralatan yang benar- benar diperlukan dan dipakai dalam pelaksanaan. ◦ Pembersihan dan perataan lokasi kerja ▪ Sebelum memulai pekerjaan ini, kontraktor harus membersihkan lokasi yang akan dibangun. ◦ Pembuatan Direksikeet & gudang material. ▪ Direksikeet & gudang material dibuat dengan kontruksi kayu, menggunakan atap seng dan lantai dari papan. ▪ Letak direksikeet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah dicapai dalam proses bongkar muat material yang akan digunakan. ▪ Gudang penyimpanan semen pada tempat tempat yang baik sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak. Tempat lantai penyimpanan harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah. ◦ Pengukuran & pasang bouwplank ▪ Meneliti situasi tapak job site dan survey ulang untuk memperoleh akurasi yang up to date. ▪ Pengukuran dilapangan menggunakan alat Ukur Theodolit , untuk menentukan letak bangunan , elevasi & titik ikat (benchmark). ▪ Lokasi yang akan dibangun kemudian di bouwplank untuk menentukan daerah galian pondasi . II. PEK. TANAH 1. Galian Tanah Pondasi ◦ Sebelum memulai pekerjaan ini, lokasi yang akan dibangun dibersihkan kemudian di bouwplank untuk menentukan daerah galian pondasi.
  • 2. ◦ Bidang vertical galian tanah harus mempunyai jarak cukup dari lebar pondasi untuk memungkinkan pemasangannya , penopangan dan lain-lain pekerjaan demi kelancaran pelaksanaan . Dasar galian harus sesuai dengan kedalaman dan bentuk yang direncanakan. 2. Urugan kembali bekas galian ◦ Penimbunan tanah, bahan bahan dan urugan kembali sesuai dengan gambar rencana. ◦ Penimbunan tanah harus dipadatkan dan ketebalan penimbunan harus disesuaikan dengan gambar rencana. 3. Urugan Pasir dibawah pondasi • Pasir urug yang dipakai harus berbutir , bersih dari Lumpur , biji-bijian , akar-akaran , kotoran dan bahan organic lainnya. • Contoh pasir yang akan digunakan harus dimajukan kepada ahi/pengawas lapangan untuk mendapatkan persetujuan sebelum bahan tersebut didatangkan ke lokasi. • Urugan pasir harus dikerjakan sebelum pasangan diatasnya dikerjakan • Urugan pasir harus dipadatkan perlapis sampai mencapai ketebalan sesuai gambar. Tebal lapis maksimum 5 cm untuk urugan dibawah pondasi dan 25 cm untuk urugan dibawah lantai. III. PEKERJAAN PONDASI & BETON 1. PEKERJAAN BETON • Meliputi pengadaan dan pengerjaan semua tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk semua pekerjaan beton biasa dan beton bertulang berikut pembuatan dan pemasangan cetakan/beckisting /mould penyelesaian dan lain-lain pekerjaan pembesian sesuai dengan gambar rencana dan persyaratan. Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah pekerjaan beton untuk : PEKERJAAN PONDASI DAN BETON Pancang mini peli 4D 25 cm x 25 cm - 900 Pemotongan dan penyambungan tiang pancang Lantai kerja dibawah pondasi dan tangga cap 1: 3 : 6 Cor beton bertulang k - 225 A. Pondasi a. Pondasi pile cup ( PC ) b. Pondas tangga
  • 3. c. Pondas bt gungung camp 1 : 4 B. Sloof ( Tile Beam ) a. Sloof ( SL- 1) 20/30 (6D16, D10-15 ) a. Sloof ( SL- 2) 20/30 (6D16, D10-15 ) PEKERJAAN STRUKTUR Cor Beton Bertulang k - 225 A. Kolom a. Kolom Utama (K1) 30/50 (14D16, D13-15 ) b. Kolo Praktis 12.12 (4D10,ø8-20) c. Kolom Teras 15/30 (8D16, D10-15) c. Balok Latei 10.15 (4D10, ø8-20) B. Kolom a. Balok (B-1) 30/50 (12D19 & 2Ǿ12,D13-15 (hb=subtract (h) plat)Ǿ b. Balok (B2) 20/40 (5D19 & 2Ǿ12,D10-15 (hb=subtract (h) plat) c. Balok (B-3) 20/30 (5D19 & 2Ǿ12,D10-15 (hb=subtract (h) plat) d. Balok (Ba-1) 20/30 (5D19&2ø12,D10-15 (hb=subtract (h) plat) e. Balk Anak (Lantai 2 km/wc), 15/25 (4D10, Ǿ8-15 ) f. Ring Balk 15/20 (4D10, Ǿ8-20 ) g. Balk Bordes 15/20 (4D19, Ǿ10-15 ) C. Plat Anak Tangga dan Sun Screen a. Plat lantai 2 + duck (Ǿ10 - 10, (Ǿ10 - 20 )
  • 4. b. Anak tangga + bordes (D13, D10,Ǿ8) ▪ Semua pekerjaan beton menggunakan beton mutu K 225 atau 22,5 Mpa. ▪ Untuk beton non structural menggunakan beton K 175 (1:3:5) misalkan lantai kerja , rabat beton , dll. • Persyaratan Material Meliputi : ◦ Air untuk adukan : ▪ Air yang digunakan untuk beton adukan, pemasangan dan grouting , bahan pencuci agregat dan curing beton harus air tawar yang bersih dari bahan bahan yang berbahaya bagi penggunaannya seperti minyak , alkali , sulfat , bahan organis, garam , silt (lanau). • Semen Portland ▪ Kecuali ditentukan oleh pengawas semen yang digunakan semen type I sesuai ASTM C 150 dan segala sesuatu harus mengikuti ketentuan dalam SK – SNI T- 15-1991-03 semen yang digunakan harus merupakan produk dari suatu pabrik yang telah mendapat persetujuan pengawas terlebih dahulu. ▪ Tempat/gudang penyimpanan semen diletakkan pada tempat tempat yang baik sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak. Tempat lantai penyimpanan harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah. ▪ Semen dalam kantong-kantong semen tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari dua meter. Tiap tiap pengeluaran harus diatur secara kronologis sesuai dengan penerimaan . kantong – kantong semen yang kosong harus segera dikeluarkan seluruhnya. • Agregat Halus ◦ Pasir untuk beton adukan dan grouting harus merupakan pasir alam. Pasir hasil pemecahan batu dapat pula digunakan untuk mencampur agar didapat gradasi pasir yang baik. Pasir yang dipakai harus mempunyai kadar air yang merata dan stabil dan harus terdiri dari butiran yang keras, padat dan tidak berselaput oleh material lain. ◦ Pasir harus bersih dan bebas dari gumpalan-gumpalan tanah liat, alkali, bahan bahan organic dan kotoran-kotoran lainnya yang merusak. Berat substansi yang merusak tidak boleh lebih dari 5%. ◦ Pasir beton harus mempunyai modulus kehalusan butir sesuai dengan persyaratan pasa SK- SNI T – 15 – 1991 -03. • Agregat Kasar
  • 5. ◦ Agregat kasar untuk beton dapat berupa koral dari alam, batu pecah atau campuran dari keduanya. Koral yang dipakai harus mempunyai kadar air yang merata dan stabil. Sebagaimana juga pasir , koral harus keras, padat , tidak porous dan tidak berselaput material lain. Dalam penggunaannya koral harus dicusi terlebih dahulu dan diayak agar didapat gradasi sesuai dengan yang dikehendaki, mempunyai modulus kehalusan butiran anatar 6 sampai 7,5 atau bila diselidiki dengan saringan standar harus sesuai dengan SK-SNI T – 15-1991-03 danm material halus yang lebih kecil dari 5 mm harus disingkirkan. ◦ Koral yang sudah tersedia tidak dapat langsung digunakan sebelum mendapat persetujuan dari pengawas baik mengenai mutu ataupun jumlahnya. ◦ Batu untuk pasangan batu kosong (pitching) harus mempunyai berat antara 10 kg sampai 25 kg sebuah dan dan dibelah paling tidak ada satu sisi serta dibuat menurut ukuran dan bentuk sebagaimana dikehendaki pengawas. ◦ Pengaturan komposisi material untuk adukan, baik dengan menimbang ataupun mengukur volume , agar dapat dicapai mutu beton yang direncanakan, memberikan kepadatan maksimum , baik workabilitynya dan memberikan kondisi water cemen ratio yang maksimum. • Baja Tulangan ◦ Baja Tulanngan harus memenuhi standar ketentuan dalam SK SNI T – 15-1991-03 dengan mutu U 24 (tegangan leleh karakteristik = 2400 kg/cm2) diameter lebih besar dari 12 mm. Sedangkan untuk diameter yang lebih kecil digunakan U 22 (tegangan leleh karakteristik = 2200 kg/cm2). ◦ Semua baja tulangan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : ▪ Bebas dari kotoran –kotoran , lapisan lemak/minyak , karat dan tidak bercacat sperti retak dll. ▪ Untuk mutu U 24 harus digunakan profl baja tulangan deformed (deformet bar). Kontraktor harus mengadakan pengujian mutu beton beton baja yang akan dipakai sesuai dengan petunjuk dari pengawas atau dengan mengajukan contoh besi beserta sertifikasi dari pabrik yang memproduksinya, sebelum material tersebut didatangkan ke proyek. ◦ Mutu beton baja yang akan dipakai sesuai dengan petunjuk dari pengawas atau dengan mengajukan contoh besi beserta sertifikasi dari pabrik yang memproduksinya, sebelum material tersebut didatangkan ke proyek. • Beckesting ◦ Menyerahkan kepada pengawas semua perhitungan dan gambar rencana beckesting untuk mendapat persetujuan bilaman diminta pengawas sebelum pekerjaan dilapangan dimulai. ◦ Material untuk beckesting dapat dibuat dari kayu , besi atau material lain yang disetujui oleh pengawas. Semua tipe material tadi bila digunakan tetap harus memenuhi kebutuhan terhadap bentuk , ukuran kualitas, dan kekuatan sehingga didapat hasil beton yang halus , rata dan sesuai dimensi yang direncanakan.
  • 6. ◦ Beckesting yang digunakan untuk beton ekspose apabila ada harus benar-benar mempunyai permukaan yang halus. Apabila sambungan antara tepi-tepi beckesting harus dibuat dengan profil sehingga didapatkan permukaan dalam beckesting yang benar-benar rata sesuai dengan yang direncanakan. • Perbandingan Campuran (adukan beton) • Mutu adukan beton yang dibuat harus direncanakan dengan perbandingan adukan agar didapatkan hasil yang sesuai yang diminta dalam spesifikasi. • Usulan komposisi adukan , metode pengadukan yang dipakai dan metode pengecoran, harus turut diberitahukan kepada pengawas. Setelah itu harus mengadakan trial test (percobaan pendahuluan) dengan membuat kubus beton. Test yang diadakan harus dilakukan dengan diawasi pengawas dan penggunaan peralatan , bahan dan metode yang sesuai dengan kondisi yang akan dipakai nantinya dalam pelaksanaan pekerjaan. • Adukan percobaan harus dimodifikasi dan diulangi sampai pihak pengawas puas dengan kenyataan bahwa material dan prosedur yang digunakan akan menghasilkan beton dengan kekuatan dan kondisi sesuai dengan mengambil kubus test untuk ditest dilaboratorium, yang kesemuanya harus memenuhi ketentuan-ketentuan dalam SK-SNI T 15-1991-03. Tidak satupun komposisi adukan beton yang dapat digunakan dalam pekerjaan sebelum mendapat persetujuan dari pengawas. Untuk selanjutnya komposisi adukan beton yang digunakan harus berdasar pada hasil adukan percobaan yang telah disetujui. • Komposisi adukan dapat diubah dalam periode pelaksanaan pekerjaan oleh pengawas dengan berdasar pada hasil test pada agregat dan test beton yang sudah selesai dikerjakan. • Penggunaan material dan komposisi adukan yang konsisten harus diterapkan agar tercapai hal-hal sebagai berikut : ◦ Kekuatan beton rencana yaitu : ◦ Semua pekerjaan beton menggunakan beton mutu K 225 atau 22,5 Mpa. ▪ Untuk beton non structural menggunakan beton K 175 (1:3:5) misalkan lantai kerja , rabat beton , dll. ▪ Beton yang padat , kedap air dan tahan terhadap pengaruh cuaca dan lingkungan. ▪ Pengaruh kembang susut yang kecil. • Pemeriksaan & pengujian • Sampel kubus beton dibuat masing-masing 2 buah pada setiap bagian pekerjaan beton. • Pengetesan dilakukan dilaboratorium . • Syarat- syarat Pelaksanaan
  • 7. • Alat pengaduk mekanis (beton molen) harus tersedia dan terpelihara dalam kondisi baik, sehingga dapat menghasilkan mutu adukan yang homogen. • Untuk pengecoran beton lebih dari 4 M3 digunakan Ready mix. • Adukan beton dari tempat pengaduk harus secepatnya diangkut ketempat pengecoran. • Metode yang digunakan harus tetap terjaga agar tidak terjadi pemisahan bahan-bahan campuran beton (segregation). • Alat – alat yang digunakan untuk mengangkut beton harus terbuat dari metal , permukaan halus dan kedap air. • Adukan beton harus sampai ditempat penuangan dalam kondisi benar-benar merata (homogen). • Slump test yang dilakukan untuk sample yang diambil pada saat adukan dituangkan kebekesting harus tidak melewati batas toleransi. • Sebelum dituangkan pada acuan beton atau pada tempat beton akan dicor harus benar benar bersih dari segala kotoran. • Adukan beton harus dipadatkan hingga mencapai kepadatan yang maksimum, Selama proses pengecoran adukan beton harus dipadatkan dengan menggunakan vibrator yang mencukupi. • Pekerjaan Pancang ◦ Pancang mini peli 4D 25 cm x 25 cm - 900 ◦ Pondasi dengan tiang pancang menggunakan material beton ukuran 25x25 cm . ◦ Pemancangan harus menggunakan alat pancang yang memilki berat penumbuk pancang minimal 1 ton dan tinggi jatuh rata-rata 0,5 m. ◦ Kedalaman pancangan harus disesuaikan dengan gambar rencana 9 m. PEKERJAAN ADUKAN • ◦ Bahan adukan harus dicampur dalam keadaan kering dan diaduk dengan alat/ mesin pengaduk diatas alas dari papan sehingga benar-benar mencampur , baru kemudian diaduk dengan air hingga merata dalam warna dan konsistensi. ◦ Sebelum adukan dipasang, maka campuran semen dan pasir harus disesuaikan dengan ukuram. ◦ Apabila adukan telah sesuai dengan campurannya , maka siap untuk dipasang. • PEKERJAAN PLAFOND ◦ Pekerjaan meliputi : ▪ Pemasangan rangka metal furing. ▪ Pemasangan Penutup plafond dengan gypsum 9 mm . ▪ Pemasangan lis plafond lumbersiring strip line list gypsum.. ◦ Pemasangan plafond mengikuti dilaksanakan sesuai gambar kerja. ◦ Pemasangan dikerjakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman . • PEKERJAAN ATAP ◦ Pekerjaan meliputi : ▪ Atap menggunakan konstruksi dari rangka baja ringan . ▪ Gording menggunakan rangka baja ringan.
  • 8. ▪ Penutup atap menggunakan atap onduline.. ▪ Pemesanan bahan atap harus dilaksanakan jauh sebelum pelaksanaannya. ▪ Sebelum pemasangan atap harus diperiksa terlebih dahulu pemasangan gording harus lurus, berjarak teratur dan rapi. • PEKERJAAN ELEKTRIKAL ◦ Pekerjaan meliputi Pemasangan : ▪ Instalasi pengkabelan. ▪ Instalasi penerangan dan kotak kontak. ▪ Armateur lampu dan lampu-lampu khusus lainnya ▪ Instalasi penerangan luar ▪ Instalasi penangkal petir ▪ Instalasi grounding PEKERJAAN PENGECATAN • ◦ Pekerjaan meliputi Pemasangan : ▪ Pengecatan kayu ▪ Pengecatan Logam. ▪ Pengecatan dinding tembok. ◦ Pelaksanaan pengecatan : ▪ Kayu baru ▪ Permukaan kayu harus kering , bebas dari debu , kotoran dan minyak. ▪ Untuk menutup lubang – lubang yang kecil digunakan plamir, dan untuk menutup lubang lubang besar gunakan dempul. ▪ Amplas permukaan kemudian dilap bersih ▪ Setelah itu diberi cat dasar. ▪ Kayu yang pernah dicat ▪ Bila cat lama dalam keadaan baik, maka bersihkan permukaan dengan sabun dan air, larutan detergen atau solvent yang cocok untuk menghilangkan debu, kotoran , gemuk dan sebainya. ▪ Sementara permukaan masih basah amplas dengan kertas amplas tahan air ukuran medium, kemudian dibilas dengan air bersih dan biarkan mengering. ▪ Hilangkan bagian-bagian cat yang rusak / mengelupas dan yang sudah berkurang daya lekatnya dengan cara mengerok sampai permukaan. ▪ Pada bagian-bagian yang nampak kayunua diberi plamir kayu dan untuk menutup lubang-lubang yang besar dipakai dempul. ▪ Bila cat lama sangat buruk keadaannya maka dihilangkan seluruhnya dan lakukan persiapan permukaan sama seperti pada kayu baru.
  • 9. Balikpapan, 13 Mei 2008 Dibuat oleh, Penawar PT. MERANTI PERMAI INDAH H.HASANUDDIN Direktur