SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
Télécharger pour lire hors ligne
Data Jumlah Kasus Baru Hiv Berdasarkan Tahun Pelaporan Periode
2006-2016
4A S1 Keperawatan
Kelompok SIK :
Abdillah M Fauzi
Alifia Rahmayani Sumardi
Amelia Marlina
Anita Sekar Wulansari
Fahmi Priadi Utama
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
Jl. Karamat No.36 Sukabumi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah infeksi yang disebabkan
oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyebabkan suatu penyakit yang
menyerang sel-sel kekebalan tubuh. Sebuahtemuan baru yang mengarah pada
pertumbuhan, isolasi dan karakterisasi dari sebuah virus herpes baru yang
dikenaldengan kaposi’s sarcoma-associated herpes virus (KSHV) atau human herpes
virus type 8 (HHV-8) dari lesi sarkomakaposi (SK). Sarkoma kaposi adalah kanker
yang berkembang dari sel-sel yang melapisi kelenjar getah bening atau pembuluh
darah. Seseorang yang terinfeksi HIV mempunyai risiko 100 hingga 300 kali lebih
sering terkena SK. Lesi awal SK-AIDS tampak sebagai makula keunguan berbentuk
oval kecil yang berkembang dengan cepat menjadi plak dan nodul kecil, yang
seringkali timbul di seluruh bagian tubuh dan memiliki kecenderungan mengalami
progresivitas yang cepat. Telah dilaporkan kasus seorang laki-laki imunokompromais
berusia 27 tahun datang dengan keluhan lemah letih lesu dan bentol-bentol berwarna
merah keunguan di dada, perut, punggung dan belakang telinga sejak 3bulan sebelum
masuk rumah sakit. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan adanya HIV-AIDS
dengan TB paru,candidiasis oral dan sarkoma kaposi. Diagnosis pada pasien ini
ditegakkan berdasarkan keluhan dan data klinis yaitu anti HIV positif dengan CD4 49
u/L dan biopsi kulit dengan hasil sesuai dengan gambaran sarkoma
kaposi.Penatalaksanaan pada pasien ini yaitu dengan pemberian OAT kategori I,
ARV dan anti jamur. Pemberian ARV yangadekuat untuk HIV-AIDS merupakan
kunci dalam tatalaksana SK-AIDS.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian HIV
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak
sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel
CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan
semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit. Infeksi HIV
yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi seriusyang
disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah
stadiumakhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh
untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
B. Gejala HIV dan AIDS
Gejala HIV dibagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama adalah tahap
infeksi akut, dan terjadi pada beberapa bulan pertama setelah seseorang
terinfeksi HIV. Pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi
membentuk antibodi untuk melawan virus HIV. Pada banyak kasus, gejala
pada tahap ini muncul 1-2 bulan setelah infeksi terjadi. Penderita umumnya
tidak menyadari telah terinfeksi HIV. Hal ini karena gejala yang muncul mirip
dengan gejala penyakit flu, serta dapat hilang dan kambuh kembali. Perlu
diketahui, pada tahap ini jumlah virus di aliran darah cukup tinggi. Oleh
karena itu, penyebaran infeksi lebih mudah terjadi pada tahap ini.
Gejala tahap infeksi akut bisa ringan hingga berat, dan dapat
berlangsung hingga
beberapa minggu, yang meliputi:
a. Demam hingga menggigil.
b. Muncul ruam di kulit.
c. Muntah.
d. Nyeri pada sendi dan otot.
e. Pembengkakan kelenjar getah bening.
f. Sakit kepala.
g. Sakit perut.
h. Sakit tenggorokan dan sariawan.
Setelah beberapa bulan, infeksi HIV memasuki tahap laten. Infeksi
tahap laten dapat berlangsung hingga beberapa tahun atau dekade. Pada tahap
ini, virus HIV semakin berkembang dan merusak kekebalan tubuh.
C. Penyebab dan penularan HIV dan AIDS
AIDS disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV). HIV
yang masuk ke dalam tubuh akan menghancurkan sel CD4. Sel CD4 adalah
bagian dari sel darah putih yang melawan infeksi. Semakin sedikit sel CD4
dalam tubuh, maka semakin lemah pula sistem kekebalan tubuh seseorang.
Penularan HIV terjadi saat darah, sperma, atau cairan vagina dari seseorang
yang terinfeksi masuk ke dalam tubuh orang lain. Hal ini dapat terjadi melalui
berbagai cara, antara lain:Hubungan seks. Infeksi HIV dapat terjadi melalui
hubungan seks baik melalui vagina maupun dubur (anal). Meskipun sangat
jarang, HIV juga dapat menular melalui seks oral. Akan tetapi, penularan
lewat seks oral hanya akan terjadi bila terdapat luka terbuka di mulut
penderita, misalnya seperti gusi berdarah atau sariawan. Berbagi jarum suntik.
Berbagi penggunaan jarum suntik dengan penderita HIV, adalah salah satu
cara yang dapat membuat seseorang tertular HIV. Misalnya menggunakan
jarum suntik bersama saat membuat tato, atau saat menggunakan NAPZA
suntik. Transfusi darah. Penularan HIV dapat terjadi saat seseorang menerima
donor darah dari penderita HIV.
D. Pengobatan HIV dan AIDS
Meskipun sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV,
namun adajenis obat yang dapat memperlambat perkembangan virus. Jenis
obat ini disebut antiretroviral (ARV). ARV bekerja dengan menghilangkan
unsur yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan diri, dan mencegah
virus HIV menghancurkan sel CD4.
Beberapa jenis obat ARV, antara lain:
a. Efavirenz
b. Etravirine
c. Nevirapine
d. Lamivudin
e. Zidovudin
Selama mengonsumsi obat antiretroviral, dokter akan memonitor
jumlah virus dan sel CD4 untuk menilai respons pasien terhadap pengobatan.
Hitung sel CD4 akan dilakukan tiap 3-6 bulan. Sedangkan pemeriksaan HIV
RNA dilakukan sejak awal pengobatan, dilanjutkan tiap 3-4 bulan selama
masa pengobatan.
E. Pencegahan HIV dan AIDS
Sampai saat ini, belum ada vaksin yang dapat mencegah infeksi HIV.
Meskipun demikian, infeksi dapat dicegah dengan beberapa langkah berikut:
Gunakan kondom yang baru tiap berhubungan seks, baik seks melalui vagina
atau melalui dubur. Bila memilih kondom berpelumas, pastikan pelumas yang
berbahan dasar air. Hindari kondom dengan pelumas yang berbahan dasar
minyak, karena dapat membuat kondom bocor. Untuk seks oral, gunakan
kondom yang tidak Berpelumas Hindari berhubungan seks dengan lebih dari
satu pasangan. Beri tahu pasangan bila Anda positif HIV, agar pasangan Anda
menjalani tes HIV.
Diskusikan kembali dengan dokter bila Anda didiagnosis positif HIV
dalam masa kehamilan, mengenai penanganan selanjutnya dan perencanaan
persalinan, untuk mencegah penularan dari ibu ke janin. Bagi pria, disarankan
bersunat untuk mengurangi risiko infeksi HIV.
BAB III
TABEL DAN GRAFIK
A. Berdasarkan data dari dinas kesehatan tahun 2016 data penderita HIV di
Indonesia dari tahun 2006-2016 sebanyak 221622 orang, selengkapnya dapat
dilihat dari tabel berikut :
Data Jumlah Kasus Baru Hiv Berdasarkan Tahun Pelaporan Periode
2006 2016
NO TAHUN HIV
1 2006 7195
2 2007 6048
3 2008 10362
4 2009 9793
5 2010 21591
6 2011 21031
7 2012 21511
8 2013 29037
9 2014 22869
10 2015 30935
11 2016 41250
JUMLAH 221622
B. Berikut ini adalah Grafik Jumlah Kasus Baru Hiv Berdasarkan Tahun
Pelaporan Periode 2006-2016
7195 6048
10362 9793
21591 21031 21511
29037
22869
30935
41250
0
10000
20000
30000
40000
50000
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
HIV
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Interpretasi
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah kasus HIV tahun
2006 terjadi sebanyak 7195 kasus, pada tahun 2007 terjadi sebanyak 6048
kasus, pada tahun 2008 terjadi sebanyak 10362 kasus, pada tahun 2009 terjadi
sebanyak 9793 kasus, pada tahun 2010 terjadi sebanyak 21591 kasus, pada
tahun 2011 terjadi sebanyak 21031 kasus, pada tahun 2012 terjadi sebanyak
21511 kasus, pada tahun 2012 terjadi sebanyak 21511 kasus, pada tahun
2013 terjadi sebanyak 29037 kasus, pada tahun 2013 terjadi sebanyak 29037
kasus, pada tahun 2014 terjadi sebanyak 22869 kasus, pada tahun 2015
terjadisebanyak 30935 kasus dan pada tahun 2016 terjadi sebanyak 41250
kasus. Jadi, terbesar terjadi pada tahun 2016 sebanyak 41250 kasus, dan
jumlah kejadian terkecil pada tahun 2007 sebanyak 6048 kasus. Angka
kejadian kasus HIV tiap tahun nya naik turun tetapi cenderung mengalami
peningkatan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit AIDS merupakan penyakit yang sangat berbahaya yang
diakibatkan karena infeksi virus HIV. Penyakit HIV/AIDS dikatakan sangat
berbahaya dikarenakan penyakit ini dapat diderita oleh siapapun dan dapat
ditularkan dengan mudah melalui kebiasaan buruk dari manusia. Selain itu,
sampai saat ini obatnya pun belum ada. Bahkan penyakit yang sangat
mematikan ini berkembang sangat cepatdi dalam kehidupan manusia.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Departemen Kesehatan, di negara kita
terjadi peningkatan kasus penderita HIV/AIDS setiap tahun secara signifikan.
Oleh karena itu, kita harus menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat
menyebabkan AIDS, yaitu melalui pencegahan misalnya :tidak melakukan
hubungan seksual secara bebas, menghidarkan penggunaan narkotika
suntikan, dan sebagainya. Hanya pencegahan agar tidak terinfeksi penyakit
HIV/AIDS lah jalan terbaik yang dapat kita lakukan saat ini. Masalah AIDS
ini tidak tentu akan menyebar luas, apabila dilakukan pencegahan secara dini,
apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.

Contenu connexe

Similaire à TREND HIV (20)

Sik hiv-dikonversi
Sik   hiv-dikonversiSik   hiv-dikonversi
Sik hiv-dikonversi
 
Sik hiv-dikonversi
Sik   hiv-dikonversiSik   hiv-dikonversi
Sik hiv-dikonversi
 
Sik hiv-dikonversi
Sik   hiv-dikonversiSik   hiv-dikonversi
Sik hiv-dikonversi
 
Sik hiv-dikonversi
Sik   hiv-dikonversiSik   hiv-dikonversi
Sik hiv-dikonversi
 
Sik hiv-dikonversi
Sik   hiv-dikonversiSik   hiv-dikonversi
Sik hiv-dikonversi
 
Sik hiv-dikonversi
Sik   hiv-dikonversiSik   hiv-dikonversi
Sik hiv-dikonversi
 
Sik hiv-dikonversi
Sik   hiv-dikonversiSik   hiv-dikonversi
Sik hiv-dikonversi
 
Sik hiv-dikonversi
Sik   hiv-dikonversiSik   hiv-dikonversi
Sik hiv-dikonversi
 
Sik hiv-dikonversi
Sik   hiv-dikonversiSik   hiv-dikonversi
Sik hiv-dikonversi
 
Sik hiv-dikonversi
Sik   hiv-dikonversiSik   hiv-dikonversi
Sik hiv-dikonversi
 
Hiv
HivHiv
Hiv
 
2A_KELOMPOK 10_HIV.pptx
2A_KELOMPOK 10_HIV.pptx2A_KELOMPOK 10_HIV.pptx
2A_KELOMPOK 10_HIV.pptx
 
Makalah hiv aids
Makalah hiv aidsMakalah hiv aids
Makalah hiv aids
 
jumlah Kasus HIV di Indonesia
jumlah Kasus HIV di Indonesiajumlah Kasus HIV di Indonesia
jumlah Kasus HIV di Indonesia
 
Makalah hiv aids
Makalah hiv aidsMakalah hiv aids
Makalah hiv aids
 
PPT KELOMPOK 1 MGR VH.pptx
PPT KELOMPOK 1 MGR VH.pptxPPT KELOMPOK 1 MGR VH.pptx
PPT KELOMPOK 1 MGR VH.pptx
 
Makalah tentang penyakit aids
Makalah tentang penyakit aidsMakalah tentang penyakit aids
Makalah tentang penyakit aids
 
HIV presentasi...........................
HIV presentasi...........................HIV presentasi...........................
HIV presentasi...........................
 
Makalah hiv
Makalah hivMakalah hiv
Makalah hiv
 
Makalah hiv STIP WUNA
Makalah hiv STIP WUNA Makalah hiv STIP WUNA
Makalah hiv STIP WUNA
 

Dernier

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 

Dernier (20)

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 

TREND HIV

  • 1. Data Jumlah Kasus Baru Hiv Berdasarkan Tahun Pelaporan Periode 2006-2016 4A S1 Keperawatan Kelompok SIK : Abdillah M Fauzi Alifia Rahmayani Sumardi Amelia Marlina Anita Sekar Wulansari Fahmi Priadi Utama PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI Jl. Karamat No.36 Sukabumi
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah infeksi yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyebabkan suatu penyakit yang menyerang sel-sel kekebalan tubuh. Sebuahtemuan baru yang mengarah pada pertumbuhan, isolasi dan karakterisasi dari sebuah virus herpes baru yang dikenaldengan kaposi’s sarcoma-associated herpes virus (KSHV) atau human herpes virus type 8 (HHV-8) dari lesi sarkomakaposi (SK). Sarkoma kaposi adalah kanker yang berkembang dari sel-sel yang melapisi kelenjar getah bening atau pembuluh darah. Seseorang yang terinfeksi HIV mempunyai risiko 100 hingga 300 kali lebih sering terkena SK. Lesi awal SK-AIDS tampak sebagai makula keunguan berbentuk oval kecil yang berkembang dengan cepat menjadi plak dan nodul kecil, yang seringkali timbul di seluruh bagian tubuh dan memiliki kecenderungan mengalami progresivitas yang cepat. Telah dilaporkan kasus seorang laki-laki imunokompromais berusia 27 tahun datang dengan keluhan lemah letih lesu dan bentol-bentol berwarna merah keunguan di dada, perut, punggung dan belakang telinga sejak 3bulan sebelum masuk rumah sakit. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan adanya HIV-AIDS dengan TB paru,candidiasis oral dan sarkoma kaposi. Diagnosis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan keluhan dan data klinis yaitu anti HIV positif dengan CD4 49 u/L dan biopsi kulit dengan hasil sesuai dengan gambaran sarkoma kaposi.Penatalaksanaan pada pasien ini yaitu dengan pemberian OAT kategori I, ARV dan anti jamur. Pemberian ARV yangadekuat untuk HIV-AIDS merupakan kunci dalam tatalaksana SK-AIDS.
  • 3. BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian HIV HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit. Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi seriusyang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah stadiumakhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya. B. Gejala HIV dan AIDS Gejala HIV dibagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama adalah tahap infeksi akut, dan terjadi pada beberapa bulan pertama setelah seseorang terinfeksi HIV. Pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi membentuk antibodi untuk melawan virus HIV. Pada banyak kasus, gejala pada tahap ini muncul 1-2 bulan setelah infeksi terjadi. Penderita umumnya tidak menyadari telah terinfeksi HIV. Hal ini karena gejala yang muncul mirip dengan gejala penyakit flu, serta dapat hilang dan kambuh kembali. Perlu diketahui, pada tahap ini jumlah virus di aliran darah cukup tinggi. Oleh karena itu, penyebaran infeksi lebih mudah terjadi pada tahap ini. Gejala tahap infeksi akut bisa ringan hingga berat, dan dapat berlangsung hingga beberapa minggu, yang meliputi: a. Demam hingga menggigil. b. Muncul ruam di kulit. c. Muntah. d. Nyeri pada sendi dan otot.
  • 4. e. Pembengkakan kelenjar getah bening. f. Sakit kepala. g. Sakit perut. h. Sakit tenggorokan dan sariawan. Setelah beberapa bulan, infeksi HIV memasuki tahap laten. Infeksi tahap laten dapat berlangsung hingga beberapa tahun atau dekade. Pada tahap ini, virus HIV semakin berkembang dan merusak kekebalan tubuh. C. Penyebab dan penularan HIV dan AIDS AIDS disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV). HIV yang masuk ke dalam tubuh akan menghancurkan sel CD4. Sel CD4 adalah bagian dari sel darah putih yang melawan infeksi. Semakin sedikit sel CD4 dalam tubuh, maka semakin lemah pula sistem kekebalan tubuh seseorang. Penularan HIV terjadi saat darah, sperma, atau cairan vagina dari seseorang yang terinfeksi masuk ke dalam tubuh orang lain. Hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara, antara lain:Hubungan seks. Infeksi HIV dapat terjadi melalui hubungan seks baik melalui vagina maupun dubur (anal). Meskipun sangat jarang, HIV juga dapat menular melalui seks oral. Akan tetapi, penularan lewat seks oral hanya akan terjadi bila terdapat luka terbuka di mulut penderita, misalnya seperti gusi berdarah atau sariawan. Berbagi jarum suntik. Berbagi penggunaan jarum suntik dengan penderita HIV, adalah salah satu cara yang dapat membuat seseorang tertular HIV. Misalnya menggunakan jarum suntik bersama saat membuat tato, atau saat menggunakan NAPZA suntik. Transfusi darah. Penularan HIV dapat terjadi saat seseorang menerima donor darah dari penderita HIV.
  • 5. D. Pengobatan HIV dan AIDS Meskipun sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV, namun adajenis obat yang dapat memperlambat perkembangan virus. Jenis obat ini disebut antiretroviral (ARV). ARV bekerja dengan menghilangkan unsur yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan diri, dan mencegah virus HIV menghancurkan sel CD4. Beberapa jenis obat ARV, antara lain: a. Efavirenz b. Etravirine c. Nevirapine d. Lamivudin e. Zidovudin Selama mengonsumsi obat antiretroviral, dokter akan memonitor jumlah virus dan sel CD4 untuk menilai respons pasien terhadap pengobatan. Hitung sel CD4 akan dilakukan tiap 3-6 bulan. Sedangkan pemeriksaan HIV RNA dilakukan sejak awal pengobatan, dilanjutkan tiap 3-4 bulan selama masa pengobatan. E. Pencegahan HIV dan AIDS Sampai saat ini, belum ada vaksin yang dapat mencegah infeksi HIV. Meskipun demikian, infeksi dapat dicegah dengan beberapa langkah berikut: Gunakan kondom yang baru tiap berhubungan seks, baik seks melalui vagina atau melalui dubur. Bila memilih kondom berpelumas, pastikan pelumas yang berbahan dasar air. Hindari kondom dengan pelumas yang berbahan dasar minyak, karena dapat membuat kondom bocor. Untuk seks oral, gunakan kondom yang tidak Berpelumas Hindari berhubungan seks dengan lebih dari satu pasangan. Beri tahu pasangan bila Anda positif HIV, agar pasangan Anda menjalani tes HIV.
  • 6. Diskusikan kembali dengan dokter bila Anda didiagnosis positif HIV dalam masa kehamilan, mengenai penanganan selanjutnya dan perencanaan persalinan, untuk mencegah penularan dari ibu ke janin. Bagi pria, disarankan bersunat untuk mengurangi risiko infeksi HIV.
  • 7. BAB III TABEL DAN GRAFIK A. Berdasarkan data dari dinas kesehatan tahun 2016 data penderita HIV di Indonesia dari tahun 2006-2016 sebanyak 221622 orang, selengkapnya dapat dilihat dari tabel berikut : Data Jumlah Kasus Baru Hiv Berdasarkan Tahun Pelaporan Periode 2006 2016 NO TAHUN HIV 1 2006 7195 2 2007 6048 3 2008 10362 4 2009 9793 5 2010 21591 6 2011 21031 7 2012 21511 8 2013 29037 9 2014 22869 10 2015 30935 11 2016 41250 JUMLAH 221622 B. Berikut ini adalah Grafik Jumlah Kasus Baru Hiv Berdasarkan Tahun Pelaporan Periode 2006-2016 7195 6048 10362 9793 21591 21031 21511 29037 22869 30935 41250 0 10000 20000 30000 40000 50000 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 HIV
  • 8. BAB IV PEMBAHASAN A. Interpretasi Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah kasus HIV tahun 2006 terjadi sebanyak 7195 kasus, pada tahun 2007 terjadi sebanyak 6048 kasus, pada tahun 2008 terjadi sebanyak 10362 kasus, pada tahun 2009 terjadi sebanyak 9793 kasus, pada tahun 2010 terjadi sebanyak 21591 kasus, pada tahun 2011 terjadi sebanyak 21031 kasus, pada tahun 2012 terjadi sebanyak 21511 kasus, pada tahun 2012 terjadi sebanyak 21511 kasus, pada tahun 2013 terjadi sebanyak 29037 kasus, pada tahun 2013 terjadi sebanyak 29037 kasus, pada tahun 2014 terjadi sebanyak 22869 kasus, pada tahun 2015 terjadisebanyak 30935 kasus dan pada tahun 2016 terjadi sebanyak 41250 kasus. Jadi, terbesar terjadi pada tahun 2016 sebanyak 41250 kasus, dan jumlah kejadian terkecil pada tahun 2007 sebanyak 6048 kasus. Angka kejadian kasus HIV tiap tahun nya naik turun tetapi cenderung mengalami peningkatan.
  • 9. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penyakit AIDS merupakan penyakit yang sangat berbahaya yang diakibatkan karena infeksi virus HIV. Penyakit HIV/AIDS dikatakan sangat berbahaya dikarenakan penyakit ini dapat diderita oleh siapapun dan dapat ditularkan dengan mudah melalui kebiasaan buruk dari manusia. Selain itu, sampai saat ini obatnya pun belum ada. Bahkan penyakit yang sangat mematikan ini berkembang sangat cepatdi dalam kehidupan manusia. Berdasarkan data yang dimiliki oleh Departemen Kesehatan, di negara kita terjadi peningkatan kasus penderita HIV/AIDS setiap tahun secara signifikan. Oleh karena itu, kita harus menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat menyebabkan AIDS, yaitu melalui pencegahan misalnya :tidak melakukan hubungan seksual secara bebas, menghidarkan penggunaan narkotika suntikan, dan sebagainya. Hanya pencegahan agar tidak terinfeksi penyakit HIV/AIDS lah jalan terbaik yang dapat kita lakukan saat ini. Masalah AIDS ini tidak tentu akan menyebar luas, apabila dilakukan pencegahan secara dini, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.