1. Mariam F. Barata
Koordinator MAG ID-GF
Jumat, 18 Mei 2018
RAPAT PERESMIAN MAG PERIODE 2018 – 2020
HOTEL GRAND CEMARA JAKARTA
2. A. Kegiatan yang dilaksanakan ID-IGF selama 2017
B. Kegiatan Dialog Nasional ID-IGF 2017
C. Peluncuran Buku tata Kelola Internet
D. Kegiatan Tahun 2018 hingga bulan Mei
E. Proses pembentukan MAG periode 2018 – 2020
F. IGF Global
3. Apa itu ID-IGF
ID IGF adalah kepanjangan dari Indonesian Internet Governance Forum
dibentuk pada tahun 2012 yang diawali dengan deklarasi (tata kelola
internet) oleh berbagai multistakeholder yang peduli dengan internet
Merupakan wadah multistakeholder untuk membahas mengenai kebijakan
TIK dan juga isu terkait tata kelola internet khususnya di Indonesia yang
dapat dijadikan acuan sebagai masukan di dunia global.
Ada beberapa keranjang yang dibahas dalam ID-IGF yaitu: Infrastruktur,
Sosial Budaya, Ekonomi serta Hukum dan Regulasi dan juga Youth.
Saat ini ID-IGF memiliki 25 MAG yang terdiri perwakilan Multi Stakeholder
yaitu: Pemerintah, Akademisi, Komunitas Teknis, CSO dan Sektor Bisnis.
4. A. Kegiatan ID-IGF di Tahun 2017
Telah dilaksanakan 11 (sebelas) kali pertemuan
dengan MAG ID-IGF dan juga undangan
stakeholders ID-IGF membahas dinamika tata
kelola internet Indonesia dan juga persiapan
kegiatan serta koordinasi antar MAG ID-IGF
Adapun kegiatan besar yang telah dilaksanakan
oleh ID-IGF, baik itu kegiatan yang dilangsungkan
oleh ID-IGF sendiri maupun berkolaborasi dengan
stakeholders ID-IGF telah dilaksanakan 8
(delapan) kali kegiatan.
5. 1. Diskusi Publik: Tapak Jalan Literasi
Digital Anak Indonesia (Rilis Buku
Roadmap COP)
Diselenggarakan pada 24 Agustus 2017 di Ruang
Anantakupa – Kominfo. Kegiatan ini merupakan
kolaborasi antara Kemkominfo, ID-COP dan ID-IGF.
Kolaborasi Kegiatan ID-IGF bersama Stakeholders
2. Launching Smart School Online
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara
Kemkominfo, KPPPA, Google, ECPAT, ID-COP serta ID-
IGF. Kegiatan ini memperkenalkan kepada khalayak
Indonesia mengenai dunia maya dan apa saja yang
ada di dalamnya khususnya mengenai perlindungan
anak di dunia internet. Selain di Jakarta, acara ini juga
diselenggarakan di banyak kota diseluruh Indonesia.
Acara ini diselenggarakan 2 hari pada 23 September
2017 di Kominfo dan 24 September 2017 di Car Free
Day Sudirman
6. 3. INTEGRASI (Internet Junjung Toleransi)
Kegiatan ini diadakan pada 30 September 2017.
Merupakan kolaborasi antara ID-IGF, Kemkominfo dan
ISAPS (Asosiasi Mahasiswa Politik di Indonesia).
Diskusi ini membahas mengenai Perlindungan Data
Pribadi ini, diharapakan agar seluruh masyarakat luas
khususnya kaum milenial untuk dapat menyadari
penting nya perlindungan data pribadi tersebut.
Kolaborasi Kegiatan ID-IGF bersama Stakeholders (2)
4. POLGOV Days
Kegiatan ini diselenggarakan pada 20 Oktober
2017 di Universitas Gadjah Mada. Kegiatan ini
merupakan kolaborasi antara ID-IGF dan
Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik UGM.
Merupakan kegiatan sosialisasi Tata Kelola
Internet yang dibawakan oleh penggiat ID-IGF
yaitu Donny BU & Arfi Bambani.
7. 5. Launching GNLD Siberkreasi (Netizen Fair 2017)
Acara ini digelar bersamaan dengan Kegiatan Dialog
Nasional ID-IGF yaitu pada tanggal 27 – 28 Oktober
2017 di Jiexpo Kemayoran Jakarta Pusat. Gerakan
Nasional Literasi Digital Siberkreasi merupakan gerakan
yang melibatkan banyak stakeholders terkait termasuk
ID-IGF. Gerakan ini fokus kepada sosialisasi literasi
digital di Indonesia.
Kolaborasi Kegiatan ID-IGF bersama Stakeholders (3)
6. Kegiatan “1nDONEsia – Cerdas Media Sosial”
Kegiatan ini merupakan sinergi antara Kemkominfo,
POLRI, ID-IGF, Siberkreasi dan RTIK yang akan
diselenggarakan pada 8 Desember 2017 di UOB
Thamrin Plaza, Jakarta Pusat. Dalam kegiatan ini
terdapat beberapa kelas workshop yang diantaranya
menyasar Pemerintah maupun NGO sebagai peserta
mengenai pentingnya cerdas dalam menggunakan
sosmed.
8. 7. Kegiatan “IBU CERDAS DI ERA DIGITAL”
Kegiatan ini merupakan kolaborasi ID-IGF dengan
Kemkominfo, LPER, Kebaya Kopi Buku (KKB),
Siberkreasi sebagai rangkaian sosialisasi tata kelola
internet di lingkup sosial budaya. Acara ini
dilaksanakan pada 16 Desember 2017 di Aula
Serbaguna Kemkominfo. Diskusi Publik ini merupakan
kegiatan untuk mengedukasi dan sosialisasi terkait tata
kelola internet dan etika bersosial media. Melalui
kegiatan ini diharapkan para ibu memiliki kemampuan
literasi media yang baik untuk melawan pengaruh
negatif dari internet.
Kolaborasi Kegiatan ID-IGF bersama Stakeholders (4)
9. B. Penyelenggaraan Dialog Nasional
ID-IGF 2017
1. Acara telah dilaksanakan pada Jumat, 27 Oktober 2017 di
Jiexpo Kemayoran
2. Tema dialog nasional 2017 :
“Transformasi Digital: Siapkah Indonesia?”
10. Rundown Acara (4 Keranjang)
HUKUM (HK)
HK-1: INTERNET OF THINGS: KONEKTIVITAS,
PRODUKTIVITAS, PENGENDALIAN DAN MODEL
KEBIJAKANNYA
HK-2: URGENSI PENGATURAN DATA PRIVASI:
KESEIMBANGAN ANTARA PERLINDUNGAN DAN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI
HK- 3: TANGGUNG JAWAB INTERMEDIARY DALAM
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET: ARAH
KEBIJAKAN DI INDONESIA
SOSIAL BUDAYA (SB)
SB-1: PETA JALAN LITERASI DIGITAL INDONESIA
SB- 2: GERAKAN LITERASI
SB-3: DAMPAK DARI PESAT DAN CEPATNYA
TRANSFORMASI DIGITAL
INFRASTRUKTUR (IS)
IS-1 TRANSFORMASI DIGITAL SISTEM REFERENSI
EXPERT / KNOWLEDGE PERSON SECARA ONLINE –
SEBUAH KAJIAN / PENJAJAKAN
IS-2: NEUTRAL NETWORK OPERATOR OR OPEN
ACCESS POLICY
IS-3: PENYIAPAN SDM DALAM RANGKA
TRANSFORMASI DIGITAL
EKONOMI (EK)
Ek-1 URGENSI PERLINDUNGAN DATA PRIBADI DALAM
MEMBANGUN EKONOMI DIGITAL INDONESIA
EK-2: “MONOPOLI MULTINASIONAL DI BALIK AGENDA E-
COMMERCE GLOBAL: POSISI INDONESIA?
EK-3: MEMBANGUN INFRASTRUKTUR DAN EKONOMI
DIGITAL INDONESIA BERBASIS KERAKYATAN
11. Sesi Open Mic
(10.15 – 11.35 WIB)
“Startup Untuk Rakyat”
Pic: Arfi Bambani (AJI)
Ada 8 speakers yang hadir untuk menyampaikan/
mempresentasikan startup mereka. Masing-masing speaker
diberikan waktu 10 menit untuk presentasi kepada para
peserta. Acara dilaksanakan di Hall C1 Jiexpo Kemayoran.
Para speaker antara lain:
1. Enda Nasution (Gerakan 1000 Startup)
2. Yekti Hesti (independen.id)
3. Faldo Maldini (pulangkampuang.com)
4. A. Ahmad Fauzi (Billion Apps)
5. Luthfi Idiyono (tambo.co.id)
6. Yosep Prayogi (tempo.co)
7. Andika Firnanda (privatQ)
8. M. Isa Iombu (selasar.com)
12. Sesi Youth ID-IGF
(13.30 – 15.00)
“Syarat dan Ketentuan (tidak) Berlaku”
pic: Resa (Kemudi) & Banyu
• Acara ini diikuti oleh para anak muda
dengan kisaran umur 16-27 tahun. Total
peserta yang mendaftar untuk sesi ini
sebanyak: 57 orang.
• Pembicara:
1. Mediodecci Lustarini (KOMINFO)
2. Debora Rosaria (Bukalapak)
3. Miftah Fadhli (ELSAM)
4. Evandri Pantouw (Indexa Law)
• Moderator: Farhana (Kemudi)
• Rapporteur: Indriani Widiastuti
13. Peserta
• Peserta yang mendaftar secara online, berjumlah 352
Orang ;
• Peserta yang mendaftar online dan hadir berjumlah 82
Orang ;
• Peserta yang mendaftar di lokasi, berjumlah 395 Orang.
Total Peserta 477 Orang
15. C. Rencana Peluncuran Buku “Modul
Tata Kelola Internet Indonesia”
- Launching buku Modul Tata Kelola Internet
Indonesia telah dilaksanakan pada 31 Januari
2018.
- Buku ini merupakan kolaborasi dari ID-IGF,
Kementerian Kominfo, ICT-Watch, APJII, PANDI,
Relawan TIK serta ELSAM
16. D. Kegiatan Tahun 2018 hingga bulan
Acara PDP – Urgensi dan Harapan
Masyarakat Kolaborasi bersama
Kominfo, ICT watch, ISIPII dan
Perpusnas , Maret 2018
17. Kegiatan Tahun 2018 hingga bulan Mei
Acara PANDI Meeting 9. Seminar
pembahasan Tata Kelola Jaringan
Telekomunikasi di era Internet. Kolaborasi
bersama PANDI dan Siberkreasi. Mei 2018
18. Keberlanjutan ID-IGF
Mengundang untuk berbagai komunitas, pelajar, mahasiswa dan
masyarakat umum yang peduli terhadap tata kelola internet yang
transparan untuk dapat terlibat ke dalam ID-IGF
Berkolaborasi dengan ID-IGF untuk membahas mengenai kebijakan
TIK, IoT, kebijakan siber, isu tata kelola internet dan juga isu TIK terkini
dll
19. E. PROSES PEMBENTUKAN MAG
REVIEW TELAH HABIS NYA MASA KERJA MAG PERIODE 2016 – 2018
DISKUSI ANTAR PARA PEMANGKU KEPENTINGAN
PENCAPAIAN KESEPAKATAN ANTAR PARA PEMANGKU KEPENTINGAN
MENGENAI REVIEW MASA JABATAN DAN KEAKTIFAN NYA
RAPAT LANJUTAN MENGENAI PEMBAHASAN REVIEW DIDALAM
RAPAT PROGRAM KERJA ID-IGF 2016 – 2018 (PERTENGAHAN)
20. PROSES PEMBENTUKAN MAG
TINDAK LANJUT – PENANYANGAN SURAT UCAPAN TERIMAKASIH
KEPADA MAG PERIODE 2016 – 2018
PERMOHONAN SURAT SK PEMBENTUKAN TIM ADHOC KE DIRJEN
APTIKA KOMINFO
SK NOMER 43 TERTANGGAL 23 APRIL UNTUK PEMBENTUKAN TIM
ADHOC (LIST NAMA TERCANTUM)
SURAT LAPORAN AKHIR PEMILIHAN DAN PENETAPAN MAG OLEH TIM
ADHOC KE DIRJEN APTIKA
SK PENETAPAN MAG PERIODE 2018 – 2020 (LIST NAMA MAG
TERCANTUM)
21. IGF Global
ID-IGF akan membawa diskusi yag telah dilaksanakan di Indonesia atau pun juga apa yang menjadi
trending topic (pokok bahasan utama) di Indonesia, dan menjadi perhatian untuk dapat didiskusikan
ke IGF Global, dimana tempat berkumpulnya IGF dari seluruh dunia. Tahun 2018 ini,Indonesia akan
membawa pembahasan topik :
Topic Priority 1:
“Melawan Penyebaran Berita Palsu, Disinformasi dan
Konten Berbahaya (Radikalisme dan Terorisme) di Dunia
Maya: Pendekatan Hulu melalui Literasi dan Pendekatan
Hilir melalui Penegakan Hukum”
“Combating the Spreading of Fake News, Disinformation
and Dangerous Content (Radicalism and Terrorism) in the
Online Sphere: Upstream Approach through Digital
Literacy and Downstream Approach through Law
Enforcement”
- Topic Priority 2:
“Membangun Ekonomi Digital Berbasiskan Kerakyatan
melalui Komunitas UMKM dan Startup: Pemerataan
Infrastruktur Telekomunikasi, Kapasitas Sumber Daya
Manusia dan Kebijakan Kesetaraan Perlakuan”
• “Developing People’s Priority Digital Economy
through MSMEs and Startups Community: Equity
of Telecommunication Infrastructure, Capacity of
Human Resources and Policy of Level Playing Field”
• - Topic Priority 3:
• “Meningkatkan Potensi dan Ketahanan Generasi
Muda dalam Menggunakan Internet dan
Tantangannya di Era Tsunami Infomasi dan
Perangkap Algoritma Ruang Gema : Kerja Bersama,
Pemangku Kepentingan Majemuk dan Literasi
Digital”
• “Increasing the Potential and Resilience of Young
Generation in Using the Internet and Its Challenges
in the Era of Tsunami Information as well as the
Trap of Echo Chamber Algorithm: Collaborative
Work, Multi-stakeholder Approached and Digital
Literacy”Take out no 1. ganti dng isu difable, anak dan gender (wanita) atau
GDPR – key word accessibility termasuk masyarakat adat