SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
TUGAS PERBAIKAN UTS MANAJEMEN KEUANGAN
(INDIVIDU)
CHAPTER 13. RISK ANALYSIS AND PROJECT EVALUATION
Diampu Oleh : Abshor Marantika
Oleh:
ALVIYANTI NAWANGSARI
KELAS 3-03 / NO 04
D III KEBENDAHARAAN NEGARA
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
TANGERANG SELATAN
2018
P e t a K o n s e p C h a p t e r 1 3
Untuk memudahkan dalam memahami pembelajaran mengenai Bab 13, maka dapat melihat
peta konsep yang ada di bawah ini :
Analisis Risiko
Pentingnya
Analisis Risiko
Analisis Risiko
Atas Arus Kas
Analisis
Sensitivitas
Analisis Skenario
Analisis Simulasi
Evaluasi Risiko
Proyek
Analisis Break
Even
Output
Sales
Accounting
Break-Even
Analysis
Cash Break-Even
Analysis
NPV Break-Even
Analysis
A n a l i s i s R i s i k o
P e n t ingnya A n alisis R i s iko
Dalam melakukan sebuah investasi maka terdapat pengembalian (return) dan risiko (risk).
Perbedaan level investasi dari sebuah proyek juga memiliki level risiko yang berbeda. Oleh karena itu
sebelum memutuskan untuk menyetujui atau menolak investasi, Manajer Keuangan harus melakukan
analisis risiko terhadap investasi proyek yang ditawarkan. Lalu, mengapa analisis risiko sangat penting?
Arus kasdari sebuah proyek sangat berisiko, karena perusahan mengestimasikan NPV dari arus kas masa
mendatang yang akan diterima. Dimana NPV dapat menunjukkan apakah investasi tersebut menambah
nilai perusahaan. Sedangkan, aruskasdimasamendatangyang terjadi belum tentu sama nilainya dengan
arus kasestimasi yangtelah diperkirakanoleh Perusahaan. Olehkarenaitu, analisis risikodibutuhkanagar
dapat menimalisir risiko yang didapat apabila investasi tersebut diterima.
A n a lisis R i siko a t a s A r us K a s
Analisis risiko terhadap arus kas sebuah investasi dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu analisis
sensitivitas, analisis skenario, dan analisis simulasi. Sebelum membahas tentang ketiga cara tersebut,
wajib untuk memahami konsep inti dari kedua cara untuk analisis risiko yaitu nilai yang diharapkan
(Expected Values) dan nilai driver (Value Driver).
 Nilai yang Diharapkan (Expected Values)
Arus kas yang digunakan dalam perhitungan NPV dari sebuah proyek merupakan nilai yang
diharapkan dari risiko arus kas dari investasi. Nilai yang diharapkan merupakan probabilitas dari
semua arus kas yang mungkin akan terjadi.
𝐸𝑥𝑝𝑒𝑐𝑡𝑒𝑑 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒𝑠 = 𝑃𝑟𝑜𝑏𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 (%) × 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐹𝑙𝑜𝑤
Contoh Soal: Pemilik PT. Kimia Farma mengevaluasi dari penjualan obat baru dan
mengestimasikanbahwaterdapatkemungkinansebesar60% bahwaproduk barutersebut sukses
terjual di pasaran dan perusahaan akan mendapatkan sales revenue sebesar Rp8.000.000.
Sedangkan, untuk memasarkan obat baru maka dibutuhkan iklan untuk menginformasikan
kepada masyarakat tentang keberadaan obat baru tersebut. Perusahaan mengestimasikan 40%
produk akan terjual dengan keuntungan Rp1.500.000. Berapakah keuntungan yang diharapkan
(expected revenue) dari sebuah obat baru tersebut?
Penyelesaian:
Skenario 1 Skenario 2
Probabilitas
60% 40%
Keuntungan dari tiap scenario
Rp 8.000.000 Rp 1.500.000
Keuntungan yang diharapkan
Rp 4.800.000 Rp 600.000
Total keuntungan
Rp 4.800.000+Rp 600.000 =Rp 5.400.000
 Value Driver
Value driver merupakan dasar penentu dari arus kas sebuah investasi. Value driver terdiri
atas dua, yaitu penunjuk atas keuntungan seperti harga barang per unit, ukuran pasar, dll
dan penunjuk atas biaya seperti biaya tetap, biaya variable, dll.
A. A n a l isi s S en siti vita s
Merupakan suatu analisis agar dapat melihat value driver manakah yang sangat
berpengaruh terhadap investasi apabila keadaan berubah-ubah. Terdapat dua tujuan dari
analisis sensitivitas, yaitu:
1. Untuk menilai apa yang akan terjadi terhadap NPV apabila terdapat perubahan
pada salah satu value driver dalam perhitungan arus kas.
2. Perhitungan NPV berdasarkan pada ketidakpastian arus kas di masa mendatang.
Cara analisis sensitivitas, ialah:
1. Mengidentifikasi value driver yang berubah, seperti penurunan harga jual per
unit, kenaikan biaya tetap, dll.
2. Buatlah tabel arus kas (Free Cash Flow) agar dapat mengetahui perubahan
tersebut.
3. Bandingkanlah NPV dan IRR dari keadaan semula dengan perubahan value driver.
4. Apabila NPV dan IRR yang dihasilkan dari perubahan berubah dengan signifikan
maka dapat diketahui bahwa perusahaan tersebut bersifat sensitive terhadap
value driver tersebut.
Contoh Soal:
PT. Xaja merupakan perusahaan sepatu. PT. Xaja berniat untuk membeli mesin baru
seharga Rp 10.000.000 agar dapat memproduksi produknya lebih banyak dan cepat.
Mereka mengestimasikan sepatu yang terjual sebanyak 100,000 sepatu tiap tahun
dengan harga jual Rp 50.000 per pasang. Apabila mesin tersebut memiliki masa manfaat
sebesar 3 tahun, setelah 3 tahun nilai sisa dari mesin tersebut bernilai Rp 0 dan mesin
akan dibuang. PT. Xaja memperkirakan bahwa biaya variable sebesar Rp 10.000 per unit
dan biaya tetap (tidak termasuk biaya depresiasi) sebesar Rp 1.000.000 per tahun.
Depresiasi dari mesin tersebut sebesar Rp 1.500.000, pajak sebesar 15%, rate of return
yang didapat perusahaan sebesar 8%. Perusahaan juga menginvestasikan Rp 3.000.000
untuk working capital. Apabila perusahaan mengestimasikan terjadi penurunan penjualan
sebesar 5% untuk skenario perubahan 1, dan peningkatan 5% biaya variable untuk
scenario perubahan 2. Hitung NPV untuk keadaan sebelum adanya perubahan,
perubahan 1, dan perubahan 2! Lakukan analisis terhadap adanya perubahan tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui: CAPEX = Rp 10.000.000 Masa Manfaat = 3 tahun
Unit Terjual = 10.000 Harga/unit = Rp 50.000
Biaya Tetap = Rp 1.000.000 Biaya Variabel/unit = Rp 10.000
Depresiasi = Rp 1.500.000 Working Capital = Rp 3.000.000
Return = 8% Pajak = 15%
Free Cash Flow sebelum adanya perubahan Dalam Rupiah
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Sales Revenue 500.000.000 500.000.000 500.000.000
Variable Cost (100.000.000) (100.000.000) (100.000.000)
Fixed Cost (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000)
Depreciation
Expense
(1.500.000) (1.500.000) (1.500.000)
Net Operating
Income (NOI)
397.500.000 397.500.000 397.500.000
Taxes 15% (59.625.000) (59.625.000) (59.625.000)
Net Operating
After Tax
(NOPAT)
337.875.000 337.875.000 337.875.000
Depreciation
Expense
1.500.000 1.500.000 1.500.000
Operating Cash
Flow
339.375.000 339.375.000 339.375.000
Increase in
CAPEX
(10.000.000)
Increase in Net
Working
Capital
(3.000.000) 3.000.000
Free Cash Flow (13.000.000) 339.375.000 339.375.000 342.375.000
𝑁𝑃𝑉 = (−13.000.000)+
339.375.000
(1 + 8%)1
+
339.375.000
(1 + 8%)2
+
342.375.000
(1 + 8%)3
𝑁𝑃𝑉 = 𝑅𝑝 863.983.786,8
Free Cash Flow ketika perubahan 1, yaitu penurunan penjualan 5% maka barang yang
terjual sebanyak 9.500 unit Dalam Rupiah
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Sales Revenue 475.000.000 475.000.000 475.000.000
Variable Cost (95.000.000) (95.000.000) (95.000.000)
Fixed Cost (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000)
Depreciation
Expense
(1.500.000) (1.500.000) (1.500.000)
Net Operating
Income (NOI)
377.500.000 377.500.000 377.500.000
Taxes 15% (56.625.000) (56.625.000) (56.625.000)
Net Operating
After Tax
(NOPAT)
320.875.000 320.875.000 320.875.000
Depreciation
Expense
1.500.000 1.500.000 1.500.000
Operating Cash
Flow
322.375.000 322.375.000 322.375.000
Increase in (10.000.000)
CAPEX
Increase in Net
Working
Capital
(3.000.000) 3.000.000
Free Cash Flow (13.000.000) 322.375.000 322.375.000 325.375.000
𝑁𝑃𝑉 = (−13.000.000)+
322.375.000
(1 + 8%)1
+
322.375.000
(1 + 8%)2
+
325.375.000
(1 + 8%)3
𝑁𝑃𝑉 = 𝑅𝑝 820.173.138
Free Cash Flow ketika perubahan 2, yaitu kenaikan biaya variabel 5% maka biaya
variable menjadi sebesar Rp 10.500 per unit. Dalam Rupiah
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Sales Revenue 500.000.000 500.000.000 500.000.000
Variable Cost (105.000.000) (105.000.000) (105.000.000)
Fixed Cost (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000)
Depreciation
Expense
(1.500.000) (1.500.000) (1.500.000)
Net Operating
Income (NOI)
392.500.000 392.500.000 392.500.000
Taxes 15% (58.875.000) (58.875.000) (58.875.000)
Net Operating
After Tax
(NOPAT)
333.625.000 333.625.000 333.625.000
Depreciation
Expense
1.500.000 1.500.000 1.500.000
Operating Cash
Flow
335.125.000 335.125.000 335.125.000
Increase in
CAPEX
(10.000.000)
Increase in Net
Working
Capital
(3.000.000) 3.000.000
Free Cash Flow (13.000.000) 335.125.000 335.125.000 338.125.000
𝑁𝑃𝑉 = (−13.000.000)+
335.125.000
(1 + 8%)1
+
335.125.000
(1 + 8%)2
+
338.125.000
(1 + 8%)3
𝑁𝑃𝑉 = 𝑅𝑝 853.031.124,6
Analisis terhadap PT. Xaya ialah ketika NPV tanpa ada perubahan sebesar Rp
863.983.786,8. Lalu ketika terdapat penurunan penjualan sebesar 5%, NPV didapat
sebesar Rp 820.173.138 dan ketika terjadi kenaikan biaya variable 5% maka NPV sebesar
Rp 853.031.124,6. Dapat disimpulkan bahwa Perusahaan Sepatu sensitif terhadap
penurunan penjualan dan tidak sensitive terhadap kenaikan biaya variable.
B . A n a l isi s S kena ri o
Merupakan analisis untuk mengetahui efek dari perubahan beberapa value driver
terhadap NPV. Perusahaan biasanya membuat tiga scenario, yaitu scenario yang
diekspektasikan, skenario terbaik dan skenario terburuk. Apabila scenario terburuknya
menghasilkan NPV negatif maka Investasi tersebut dinilai berisiko dan jika mengambil
investasi tersebut maka perusahaan harus percaya diri bahwa proyek yang diambil akan
menghasilkan yang hasil terbaik.
Contoh Soal:
Sama, dengan soal sebelumnya. PT. Xaja membuat 3 skenario untuk penjualan
perusahaannya. Sesuai dengan tabel yang tertera di bawah ini:
Skenario Ekspektasi Skenario Terbaik Skenario Terburuk
Unit Terjual
10.000 12.000 2.000
Harga per unit
Rp 50.000 Rp 55.000 30.000
Biaya variable per
unit
Rp 10.000 Rp 7.000 16.000
Biaya tetap per
tahun
Rp 1.000.000 Rp 900.000 1.500.000
Depresiasi
Rp 1.500.000 Rp 1.500.000 1.500.000
Apabila rate of return sebesar 12%. Skenario manakah yang harus diambil oleh PT.
Xaja?
Penyelesaian:
Free Cash Flow untuk Skenario yang Diharapkan
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Sales Revenue 500.000.000 500.000.000 500.000.000
Variable Cost (100.000.000) (100.000.000) (100.000.000)
Fixed Cost (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000)
Depreciation
Expense
(1.500.000) (1.500.000) (1.500.000)
Net Operating
Income (NOI)
397.500.000 397.500.000 397.500.000
Taxes 15% (59.625.000) (59.625.000) (59.625.000)
Net Operating
After Tax
(NOPAT)
337.875.000 337.875.000 337.875.000
Depreciation
Expense
1.500.000 1.500.000 1.500.000
Operating Cash 339.375.000 339.375.000 339.375.000
Flow
Increase in
CAPEX
(10.000.000)
Increase in Net
Working
Capital
(3.000.000) 3.000.000
Free Cash Flow (13.000.000) 339.375.000 339.375.000 342.375.000
𝑁𝑃𝑉 = (−13.000.000)+
339.375.000
(1 + 12%)1
+
339.375.000
(1 + 12%)2
+
342.375.000
(1 + 12%)3
𝑁𝑃𝑉 = 𝑅𝑝 297.241.521,3
Free Cash Flow untuk Skenario Terbaik
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Sales Revenue 600.000.000 600.000.000 600.000.000
Variable Cost (84.000.000) (84.000.000) (84.000.000)
Fixed Cost (900.000) (900.000) (900.000)
Depreciation
Expense
(1.500.000) (1.500.000) (1.500.000)
Net Operating
Income (NOI)
513.600.000 513.600.000 513.600.000
Taxes 15% (77.040.000) (77.040.000) (77.040.000)
Net Operating
After Tax
(NOPAT)
436.560.000 436.560.000 436.560.000
Depreciation
Expense
1.500.000 1.500.000 1.500.000
Operating Cash
Flow
438.060.000 438.060.000 438.060.000
Increase in
CAPEX
(10.000.000)
Increase in Net
Working
Capital
(3.000.000) 3.000.000
Free Cash Flow (13.000.000) 438.060.000 438.060.000 441.060.000
𝑁𝑃𝑉 = (−13.000.000)+
438.060.000
(1 + 12%)1
+
438.060.000
(1 + 12%)2
+
441.060.000
(1 + 12%)3
𝑁𝑃𝑉 = 𝑅𝑝 1.041.281.546
Free Cash Flow untuk Skenario Terburuk
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Sales Revenue 60.000.000 60.000.000 60.000.000
Variable Cost (32.000.000) (32.000.000) (32.000.000)
Fixed Cost (1.500.000) (1.500.000) (1.500.000)
Depreciation
Expense
(1.500.000) (1.500.000) (1.500.000)
Net Operating
Income (NOI)
25.000.000 25.000.000 25.000.000
Taxes 15% (3.750.000) (3.750.000) (3.750.000)
Net Operating
After Tax
(NOPAT)
21.250.000 21.250.000 21.250.000
Depreciation
Expense
1.500.000 1.500.000 1.500.000
Operating Cash
Flow
22.750.000 22.750.000 22.750.000
Increase in
CAPEX
(10.000.000)
Increase in Net
Working
Capital
(3.000.000) 3.000.000
Free Cash Flow (13.000.000) 22.750.000 22.750.000 25.750.000
𝑁𝑃𝑉 = (−13.000.000)+
22.750.000
(1 + 12%)1
+
22.750.000
(1 + 12%)2
+
25.750.000
(1 + 12%)3
𝑁𝑃𝑉 = 𝑅𝑝 41.641.661,35
Dapat disimpulkan, bahwa investasi ini tidak terlalu berisiko. Karena ekspektasi NPV
yaitu Rp 297.241.521 dan NPV dapat bernilai setinggi Rp 1.041.281.546 atau serendah Rp
41.641.661. Skenario terburuk masih menghasilkan nilai NPV positif dimana NPV bernilai
positif menandakan bahwa investasi tersebut menambah nilai perusahaan.
C . A n a l isi s S i mula si
Analisis ini menggunakan alat yang lebih canggih untuk mengetahui hasil dari
investasi yang memungkinkan. Analisis ini dilakukan menggunakan computer, dimana
dengan menggunakan analisis ini Perusahaan mampu mengetahui ratusan bahkan ribuan
kemungkinan outcome yang ingin dicapai perusahaan.
E v a l u a s i R i s i k o P r o y e k
A n a lisis B r e ak - Eve n
Untuk mengevaluasi risiko proyek menggunakan Analisis Break-Even, dimana analaisis ini
merupakan anaalisis yang menentukan level minimum dari suatu output atau penjualan yang
harus dicapai untuk menghindari kerugian. Untuk menentukan level break-even pada penjualan
menggunakan Analisis Akuntansi Break Even (Accounting Break-Even Analysis), Analisis Kas
Break-Even (Cash Break-Even Analysis), dan Analisis NPV Break-Even (NPV Break-Even Analysis).
A. A c cou nting B r eak-Even A na lysi s
Merupakan suatu analisis dimana tingkat penjualan menghasilkan keuntungan
sebesar 0 (zero profit) dan dapat menutupi total biaya tetap dan depresiasi.
𝑄𝑎𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 − 𝑒𝑣𝑒𝑛 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 (𝐹𝐶)
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎
𝑈𝑛𝑖𝑡
( 𝑃) − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙/𝑈𝑛𝑖𝑡(𝑉𝐶)
Contoh Soal:
PT. Farmako ingin memulai menjual obat generic. Mereka menjual obatnya seharga
Rp 5.000 per unit dengan biaya variabelnya Rp 2.000 per unit. Untuk proses pengemasan,
perusahaan membeli sebuah mesin seharga Rp 10.000.000 dengan masa manfaat 10
tahun dan depresiasi menggunakan metode garis lurus sebesar Rp 1.000.000. Jika dalam
proses pembuatan obat generic tersebut membutuhkan biaya tetap sebesar Rp 500.000.
Berapakah unit yang harus terjual apabila perusahaan menginginkan NOI mereka sebesar
nol (0)?
Penyelesaian:
Diketahui : Harga/Unit = Rp 5.000 Biaya Variabel/Unit= Rp 2.000
CAPEX = Rp 10.000.000 Depresiasi = Rp 1.000.000
Biaya Tetap = Rp 500.000
Jawab :𝑄𝑎𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 − 𝑒𝑣𝑒𝑛 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝+𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖
𝑃−𝑉𝐶
𝑄𝑎𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 − 𝑒𝑣𝑒𝑛 =
𝑅𝑝 500.000 + 𝑅𝑝 1.000.000
𝑅𝑝 5.000 − 𝑅𝑝 2.000
𝑄𝑎𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 − 𝑒𝑣𝑒𝑛 =
𝑅𝑝 1.500.000
𝑅𝑝3.000
𝑄𝑎𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 − 𝑒𝑣𝑒𝑛 = 500
Unit yang harus dijual oleh PT. Farmako ialah sebesar 500 unit agar Net Of Income PT.
Farmako sebesar nol (0).
B . C a sh B r ea k-Even A na lysi s
Analisis Kas Break-Even menunjukkan level penjualan dimana dapat menutupi total
biaya tetap(kecuali depresiasi) sehingga arus kas yang didapat sama dengan nol (0).
𝑄𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 − 𝑒𝑣𝑒𝑛 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 − 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎/𝑢𝑛𝑖𝑡 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙/𝑈𝑛𝑖𝑡
Contoh Soal:
PT. Bebek Sinjay merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan cepat
saji. Ia ingin memproduksi makanan jenis baru berupa Burger Bebek, yang akan dijual
dengan harga Rp35.000 per unit dan membutuhkan biaya variable Rp 10.000 per unit dan
biaya tetap sebesar Rp 5.000.000. Untuk memproduksi Burger tersebut perusahaan
membeli mesin seharga Rp 25.000.000 yang memiliki masa manfaat 5 tahun dengan
depresiasi sebesar Rp 5.000.000 per tahun. Hitunglah bereapa unit yang harus dijual PT.
Bebek Sinjay untuk menutupi seluruh total biaya tetapnya tanpa memperhitungkan
depresiasi mesinnya?
Penyelesaian:
Diketahui : Harga/Unit = Rp 35.000 Biaya Variabel/Unit= Rp 10.000
CAPEX = Rp 25.000.000 Depresiasi = Rp 5.000.000
Biaya Tetap = Rp 15.000.000
Jawab :𝑄𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 − 𝑒𝑣𝑒𝑛 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝+𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡−𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡
𝑄𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 − 𝑒𝑣𝑒𝑛 =
𝑅𝑝15.000.000 − 𝑅𝑝5.000.000
𝑅𝑝35.000 − 𝑅𝑝10.000
𝑄𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 − 𝑒𝑣𝑒𝑛 =
𝑅𝑝10.000.000
𝑅𝑝25.000
𝑄𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 − 𝑒𝑣𝑒𝑛 = 400 𝑢𝑛𝑖𝑡
PT. Bebek SInjay harus menjual sebanyak 400 unit untuk menutupi seluruh total biaya
tetapnya diluar depresiasi mesin.
C . N P V B r eak-Even A nal ysis
Analisis Kas Break-Even menunjukkan level penjualan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan NPV sama dengan nol (0). Sehingga dapat mengetahui berapa unit yang
harus terjual per tahun untuk menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan pada tahun
sekarang(Present Value) untuk selama masa manfaat investasi tersebut.
D. O p e r ati ng L evera ge d a n K evol ati la n d a ri A r us K a s P r oyek
Keterkaitan antara biaya tetap dan biaya variable tidak hanya menentukan output
pada titik break-even, tetapi juga menunjukkan Degree of Operating Leverang (DOL) yang
berfungsi untuk menentukan tingkat responsif suatu perusahaaan dalam menanggapi
perubahan keuntungan yang didapat atau penjualan.
𝐷𝑂𝐿𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 =
% 𝐶ℎ𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑖𝑛 𝑁𝑒𝑡 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒(𝑁𝑂𝐼)
%𝐶ℎ𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑖𝑛 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
𝐷𝑂𝐿𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 = 1 +
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
𝑁𝑂𝐼
Tingkat DOL tinggi apabila biaya tetap lebih besar daripada biaya variabelnya.
Semakin tinggi tingkat DOL, maka semakin besar volatilitas NOI dalam merespon tingkat
perubahan penjualan perusahaan. Nilai DOL tidak konstan tetapi menurun seiring level
penjualan meningkat melebihi titik break-even.
Contoh Soal:
PT. ABC meramalkan bahwa perusahaannya akan menjual sebanyak 10,000 unit pada
tahun ini dengan harga jual Rp 5.000/unit. Apabila total biaya variable sebesar Rp
20.000.000 dan total biaya tetapnya sebesar Rp 15.000.000. Jika PT.ABC meramalkan
bahwa pada tahun depan penjualannya akan meningkat sebanyak 5%. Maka berapakah
Operating Leverage dari PT.ABC pada tahun ini dan tahun depan?
Penyelesaian:
Penjualan
tahun t
Penjualan tahun
t+1
Persentase Perubahan di
Penjualan dan NOI
Unit Terjual
10,000 10.500
Sales
Rp 50.000.000 Rp 52.500.000 𝑅𝑝52.500.000
𝑅𝑝50.000.000
− 1 = 5%
Total biaya variable
(Rp 20.000.000) (Rp 21.000.000)
Keuntungan
sebelum biaya tetap
Rp 30.000.000 Rp 31.500.000
Total biaya tetap
(Rp 15.000.000) (Rp 15.000.000)
NOI atau EBIT
Rp 15.000.000 Rp 16.500.000 𝑅𝑝16.500.000
𝑅𝑝15.000.000
− 1 = 10%
Tingkat DOL pada tingkat penjualan tahun t sebesar Rp50.000.000, ialah
𝐷𝑂𝐿𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 =
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
𝑁𝑂𝐼
+ 1
𝐷𝑂𝐿 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠( 𝑡) =
𝑅𝑝15.000.000
𝑅𝑝15.000.000
+ 1 = 2
Tingkat DOL pada tingkat penjualan tahun t+1 sebesar Rp 52.500.000, adalah
𝐷𝑂𝐿𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 =
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
𝑁𝑂𝐼
+ 1
𝐷𝑂𝐿 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠( 𝑡) =
𝑅𝑝15.000.000
𝑅𝑝16.500.000
+ 1 = 1,91
Tingkat DOL pada tahun ini ialah sebesar 2 dan pada tahun depan ialah sebesar 1,91.
Hal ini menunjukkan bahwa seiring dengan kenaikan tingkat penjualan maka nilai DOL
akan semakin menurun.
D a f t a r P u s t a k a
1. Financial ManagementPrinciplesandApplications13th
edition,Pearson,Titman.Sheridan;
ArthurJ. Keown.
2. PPT BahanAjar AnalisisSensitivitasDepartemenAgribisnis FEM-IPB

Contenu connexe

Tendances

Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostPT Lion Air
 
Kebijakan Investasi dan Pembelanjaan Modal Kerja
Kebijakan Investasi dan Pembelanjaan Modal KerjaKebijakan Investasi dan Pembelanjaan Modal Kerja
Kebijakan Investasi dan Pembelanjaan Modal KerjaNinnasi Muttaqiin
 
Anggaran Penjualan
Anggaran PenjualanAnggaran Penjualan
Anggaran PenjualanMarieska L
 
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALRoni Saputra
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Kacung Abdullah
 
Skedul Amortisasi Pinjaman
Skedul Amortisasi PinjamanSkedul Amortisasi Pinjaman
Skedul Amortisasi PinjamanDiarta
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Lia Ivvana
 
Analisis Rasio Keuangan Bank
Analisis Rasio Keuangan BankAnalisis Rasio Keuangan Bank
Analisis Rasio Keuangan BankTrisnadi Wijaya
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013Cep Fathurrahman
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Judianto Nugroho
 
Anggaran Produksi
Anggaran ProduksiAnggaran Produksi
Anggaran Produksiabudiarsa1
 
Bab 5 time value of money
Bab 5 time value of moneyBab 5 time value of money
Bab 5 time value of moneyWanda Ramadhan
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Judianto Nugroho
 

Tendances (20)

Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
Kebijakan Investasi dan Pembelanjaan Modal Kerja
Kebijakan Investasi dan Pembelanjaan Modal KerjaKebijakan Investasi dan Pembelanjaan Modal Kerja
Kebijakan Investasi dan Pembelanjaan Modal Kerja
 
Anggaran Penjualan
Anggaran PenjualanAnggaran Penjualan
Anggaran Penjualan
 
Capital budgeting
Capital budgetingCapital budgeting
Capital budgeting
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage
 
Biaya modal 3
Biaya modal 3Biaya modal 3
Biaya modal 3
 
Mengenal pasar keuangan
Mengenal pasar keuanganMengenal pasar keuangan
Mengenal pasar keuangan
 
Mk07 obligasi
Mk07 obligasiMk07 obligasi
Mk07 obligasi
 
Skedul Amortisasi Pinjaman
Skedul Amortisasi PinjamanSkedul Amortisasi Pinjaman
Skedul Amortisasi Pinjaman
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
Analisis Rasio Keuangan Bank
Analisis Rasio Keuangan BankAnalisis Rasio Keuangan Bank
Analisis Rasio Keuangan Bank
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Capital Budgeting
Capital Budgeting Capital Budgeting
Capital Budgeting
 
Anggaran Produksi
Anggaran ProduksiAnggaran Produksi
Anggaran Produksi
 
Bab 5 time value of money
Bab 5 time value of moneyBab 5 time value of money
Bab 5 time value of money
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
 

Similaire à Risk Analysis and Project Evaluation/Abshor.Marantika/Alviyanti Nawangsari/3-03

Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03
Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03
Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03RifkyYudhaMahendra
 
Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5Judianto Nugroho
 
5 analisis nilai sekarang
5 analisis nilai sekarang5 analisis nilai sekarang
5 analisis nilai sekarangSimon Patabang
 
Bab 14_Perencanaan & Peramalan Keuangan.ppt
Bab 14_Perencanaan & Peramalan Keuangan.pptBab 14_Perencanaan & Peramalan Keuangan.ppt
Bab 14_Perencanaan & Peramalan Keuangan.pptAbdulRozak70
 
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2Iqbal Surya
 
Analisis Rate of Return
Analisis Rate of ReturnAnalisis Rate of Return
Analisis Rate of ReturnAhmad Musdikar
 
Perencanaan keuangan
Perencanaan keuanganPerencanaan keuangan
Perencanaan keuanganRiasusanti874
 
9.struktur modal 3
9.struktur modal 39.struktur modal 3
9.struktur modal 3Yoyo Sudaryo
 
07 equity research (bagian 2)
07 equity research (bagian 2)07 equity research (bagian 2)
07 equity research (bagian 2)KuliahKita
 
Portofolio investasi-bab-11-penilaian-saham
Portofolio investasi-bab-11-penilaian-sahamPortofolio investasi-bab-11-penilaian-saham
Portofolio investasi-bab-11-penilaian-sahamJudianto Nugroho
 
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalManajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalLia Ivvana
 
Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10
Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10
Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10Meri Dwi
 
PENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptxPENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptxDiam10
 
Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1Dodi Suryadi
 

Similaire à Risk Analysis and Project Evaluation/Abshor.Marantika/Alviyanti Nawangsari/3-03 (20)

Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03
Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03
Risk Analysis and Project Evaluation/abshor.marantika/Rifky Yudha Mahendra/3-03
 
Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5
 
Presentasi kel 8
Presentasi kel 8Presentasi kel 8
Presentasi kel 8
 
5 analisis nilai sekarang
5 analisis nilai sekarang5 analisis nilai sekarang
5 analisis nilai sekarang
 
Bab 14_Perencanaan & Peramalan Keuangan.ppt
Bab 14_Perencanaan & Peramalan Keuangan.pptBab 14_Perencanaan & Peramalan Keuangan.ppt
Bab 14_Perencanaan & Peramalan Keuangan.ppt
 
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2
Tugas Makalah Ekonomi Teknik 2
 
Analisis Rate of Return
Analisis Rate of ReturnAnalisis Rate of Return
Analisis Rate of Return
 
Perencanaan keuangan
Perencanaan keuanganPerencanaan keuangan
Perencanaan keuangan
 
Imamteguh2
Imamteguh2Imamteguh2
Imamteguh2
 
9.struktur modal 3
9.struktur modal 39.struktur modal 3
9.struktur modal 3
 
Break Even Point .pptx
Break Even Point .pptxBreak Even Point .pptx
Break Even Point .pptx
 
Manajemen dan Administrasi Keuangan
Manajemen dan Administrasi KeuanganManajemen dan Administrasi Keuangan
Manajemen dan Administrasi Keuangan
 
07 equity research (bagian 2)
07 equity research (bagian 2)07 equity research (bagian 2)
07 equity research (bagian 2)
 
Portofolio investasi-bab-11-penilaian-saham
Portofolio investasi-bab-11-penilaian-sahamPortofolio investasi-bab-11-penilaian-saham
Portofolio investasi-bab-11-penilaian-saham
 
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalManajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
 
Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10
Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10
Tugas mkm soal no 8 10 dan 9 10
 
PENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptxPENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptx
 
Cost volume profit
Cost volume profitCost volume profit
Cost volume profit
 
Bab 10 - Penganggaran Modal
Bab 10 - Penganggaran ModalBab 10 - Penganggaran Modal
Bab 10 - Penganggaran Modal
 
Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1Bab 7 analisis investasi bagian 1
Bab 7 analisis investasi bagian 1
 

Dernier

Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 

Dernier (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 

Risk Analysis and Project Evaluation/Abshor.Marantika/Alviyanti Nawangsari/3-03

  • 1. TUGAS PERBAIKAN UTS MANAJEMEN KEUANGAN (INDIVIDU) CHAPTER 13. RISK ANALYSIS AND PROJECT EVALUATION Diampu Oleh : Abshor Marantika Oleh: ALVIYANTI NAWANGSARI KELAS 3-03 / NO 04 D III KEBENDAHARAAN NEGARA POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN TANGERANG SELATAN 2018
  • 2. P e t a K o n s e p C h a p t e r 1 3 Untuk memudahkan dalam memahami pembelajaran mengenai Bab 13, maka dapat melihat peta konsep yang ada di bawah ini : Analisis Risiko Pentingnya Analisis Risiko Analisis Risiko Atas Arus Kas Analisis Sensitivitas Analisis Skenario Analisis Simulasi Evaluasi Risiko Proyek Analisis Break Even Output Sales Accounting Break-Even Analysis Cash Break-Even Analysis NPV Break-Even Analysis
  • 3. A n a l i s i s R i s i k o P e n t ingnya A n alisis R i s iko Dalam melakukan sebuah investasi maka terdapat pengembalian (return) dan risiko (risk). Perbedaan level investasi dari sebuah proyek juga memiliki level risiko yang berbeda. Oleh karena itu sebelum memutuskan untuk menyetujui atau menolak investasi, Manajer Keuangan harus melakukan analisis risiko terhadap investasi proyek yang ditawarkan. Lalu, mengapa analisis risiko sangat penting? Arus kasdari sebuah proyek sangat berisiko, karena perusahan mengestimasikan NPV dari arus kas masa mendatang yang akan diterima. Dimana NPV dapat menunjukkan apakah investasi tersebut menambah nilai perusahaan. Sedangkan, aruskasdimasamendatangyang terjadi belum tentu sama nilainya dengan arus kasestimasi yangtelah diperkirakanoleh Perusahaan. Olehkarenaitu, analisis risikodibutuhkanagar dapat menimalisir risiko yang didapat apabila investasi tersebut diterima. A n a lisis R i siko a t a s A r us K a s Analisis risiko terhadap arus kas sebuah investasi dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu analisis sensitivitas, analisis skenario, dan analisis simulasi. Sebelum membahas tentang ketiga cara tersebut, wajib untuk memahami konsep inti dari kedua cara untuk analisis risiko yaitu nilai yang diharapkan (Expected Values) dan nilai driver (Value Driver).  Nilai yang Diharapkan (Expected Values) Arus kas yang digunakan dalam perhitungan NPV dari sebuah proyek merupakan nilai yang diharapkan dari risiko arus kas dari investasi. Nilai yang diharapkan merupakan probabilitas dari semua arus kas yang mungkin akan terjadi. 𝐸𝑥𝑝𝑒𝑐𝑡𝑒𝑑 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒𝑠 = 𝑃𝑟𝑜𝑏𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 (%) × 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐹𝑙𝑜𝑤 Contoh Soal: Pemilik PT. Kimia Farma mengevaluasi dari penjualan obat baru dan mengestimasikanbahwaterdapatkemungkinansebesar60% bahwaproduk barutersebut sukses terjual di pasaran dan perusahaan akan mendapatkan sales revenue sebesar Rp8.000.000. Sedangkan, untuk memasarkan obat baru maka dibutuhkan iklan untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang keberadaan obat baru tersebut. Perusahaan mengestimasikan 40% produk akan terjual dengan keuntungan Rp1.500.000. Berapakah keuntungan yang diharapkan (expected revenue) dari sebuah obat baru tersebut? Penyelesaian: Skenario 1 Skenario 2 Probabilitas 60% 40% Keuntungan dari tiap scenario Rp 8.000.000 Rp 1.500.000 Keuntungan yang diharapkan Rp 4.800.000 Rp 600.000
  • 4. Total keuntungan Rp 4.800.000+Rp 600.000 =Rp 5.400.000  Value Driver Value driver merupakan dasar penentu dari arus kas sebuah investasi. Value driver terdiri atas dua, yaitu penunjuk atas keuntungan seperti harga barang per unit, ukuran pasar, dll dan penunjuk atas biaya seperti biaya tetap, biaya variable, dll. A. A n a l isi s S en siti vita s Merupakan suatu analisis agar dapat melihat value driver manakah yang sangat berpengaruh terhadap investasi apabila keadaan berubah-ubah. Terdapat dua tujuan dari analisis sensitivitas, yaitu: 1. Untuk menilai apa yang akan terjadi terhadap NPV apabila terdapat perubahan pada salah satu value driver dalam perhitungan arus kas. 2. Perhitungan NPV berdasarkan pada ketidakpastian arus kas di masa mendatang. Cara analisis sensitivitas, ialah: 1. Mengidentifikasi value driver yang berubah, seperti penurunan harga jual per unit, kenaikan biaya tetap, dll. 2. Buatlah tabel arus kas (Free Cash Flow) agar dapat mengetahui perubahan tersebut. 3. Bandingkanlah NPV dan IRR dari keadaan semula dengan perubahan value driver. 4. Apabila NPV dan IRR yang dihasilkan dari perubahan berubah dengan signifikan maka dapat diketahui bahwa perusahaan tersebut bersifat sensitive terhadap value driver tersebut. Contoh Soal: PT. Xaja merupakan perusahaan sepatu. PT. Xaja berniat untuk membeli mesin baru seharga Rp 10.000.000 agar dapat memproduksi produknya lebih banyak dan cepat. Mereka mengestimasikan sepatu yang terjual sebanyak 100,000 sepatu tiap tahun dengan harga jual Rp 50.000 per pasang. Apabila mesin tersebut memiliki masa manfaat sebesar 3 tahun, setelah 3 tahun nilai sisa dari mesin tersebut bernilai Rp 0 dan mesin akan dibuang. PT. Xaja memperkirakan bahwa biaya variable sebesar Rp 10.000 per unit dan biaya tetap (tidak termasuk biaya depresiasi) sebesar Rp 1.000.000 per tahun. Depresiasi dari mesin tersebut sebesar Rp 1.500.000, pajak sebesar 15%, rate of return yang didapat perusahaan sebesar 8%. Perusahaan juga menginvestasikan Rp 3.000.000 untuk working capital. Apabila perusahaan mengestimasikan terjadi penurunan penjualan sebesar 5% untuk skenario perubahan 1, dan peningkatan 5% biaya variable untuk
  • 5. scenario perubahan 2. Hitung NPV untuk keadaan sebelum adanya perubahan, perubahan 1, dan perubahan 2! Lakukan analisis terhadap adanya perubahan tersebut! Penyelesaian : Diketahui: CAPEX = Rp 10.000.000 Masa Manfaat = 3 tahun Unit Terjual = 10.000 Harga/unit = Rp 50.000 Biaya Tetap = Rp 1.000.000 Biaya Variabel/unit = Rp 10.000 Depresiasi = Rp 1.500.000 Working Capital = Rp 3.000.000 Return = 8% Pajak = 15% Free Cash Flow sebelum adanya perubahan Dalam Rupiah Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Sales Revenue 500.000.000 500.000.000 500.000.000 Variable Cost (100.000.000) (100.000.000) (100.000.000) Fixed Cost (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000) Depreciation Expense (1.500.000) (1.500.000) (1.500.000) Net Operating Income (NOI) 397.500.000 397.500.000 397.500.000 Taxes 15% (59.625.000) (59.625.000) (59.625.000) Net Operating After Tax (NOPAT) 337.875.000 337.875.000 337.875.000 Depreciation Expense 1.500.000 1.500.000 1.500.000 Operating Cash Flow 339.375.000 339.375.000 339.375.000 Increase in CAPEX (10.000.000)
  • 6. Increase in Net Working Capital (3.000.000) 3.000.000 Free Cash Flow (13.000.000) 339.375.000 339.375.000 342.375.000 𝑁𝑃𝑉 = (−13.000.000)+ 339.375.000 (1 + 8%)1 + 339.375.000 (1 + 8%)2 + 342.375.000 (1 + 8%)3 𝑁𝑃𝑉 = 𝑅𝑝 863.983.786,8 Free Cash Flow ketika perubahan 1, yaitu penurunan penjualan 5% maka barang yang terjual sebanyak 9.500 unit Dalam Rupiah Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Sales Revenue 475.000.000 475.000.000 475.000.000 Variable Cost (95.000.000) (95.000.000) (95.000.000) Fixed Cost (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000) Depreciation Expense (1.500.000) (1.500.000) (1.500.000) Net Operating Income (NOI) 377.500.000 377.500.000 377.500.000 Taxes 15% (56.625.000) (56.625.000) (56.625.000) Net Operating After Tax (NOPAT) 320.875.000 320.875.000 320.875.000 Depreciation Expense 1.500.000 1.500.000 1.500.000 Operating Cash Flow 322.375.000 322.375.000 322.375.000 Increase in (10.000.000)
  • 7. CAPEX Increase in Net Working Capital (3.000.000) 3.000.000 Free Cash Flow (13.000.000) 322.375.000 322.375.000 325.375.000 𝑁𝑃𝑉 = (−13.000.000)+ 322.375.000 (1 + 8%)1 + 322.375.000 (1 + 8%)2 + 325.375.000 (1 + 8%)3 𝑁𝑃𝑉 = 𝑅𝑝 820.173.138 Free Cash Flow ketika perubahan 2, yaitu kenaikan biaya variabel 5% maka biaya variable menjadi sebesar Rp 10.500 per unit. Dalam Rupiah Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Sales Revenue 500.000.000 500.000.000 500.000.000 Variable Cost (105.000.000) (105.000.000) (105.000.000) Fixed Cost (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000) Depreciation Expense (1.500.000) (1.500.000) (1.500.000) Net Operating Income (NOI) 392.500.000 392.500.000 392.500.000 Taxes 15% (58.875.000) (58.875.000) (58.875.000) Net Operating After Tax (NOPAT) 333.625.000 333.625.000 333.625.000 Depreciation Expense 1.500.000 1.500.000 1.500.000 Operating Cash Flow 335.125.000 335.125.000 335.125.000
  • 8. Increase in CAPEX (10.000.000) Increase in Net Working Capital (3.000.000) 3.000.000 Free Cash Flow (13.000.000) 335.125.000 335.125.000 338.125.000 𝑁𝑃𝑉 = (−13.000.000)+ 335.125.000 (1 + 8%)1 + 335.125.000 (1 + 8%)2 + 338.125.000 (1 + 8%)3 𝑁𝑃𝑉 = 𝑅𝑝 853.031.124,6 Analisis terhadap PT. Xaya ialah ketika NPV tanpa ada perubahan sebesar Rp 863.983.786,8. Lalu ketika terdapat penurunan penjualan sebesar 5%, NPV didapat sebesar Rp 820.173.138 dan ketika terjadi kenaikan biaya variable 5% maka NPV sebesar Rp 853.031.124,6. Dapat disimpulkan bahwa Perusahaan Sepatu sensitif terhadap penurunan penjualan dan tidak sensitive terhadap kenaikan biaya variable. B . A n a l isi s S kena ri o Merupakan analisis untuk mengetahui efek dari perubahan beberapa value driver terhadap NPV. Perusahaan biasanya membuat tiga scenario, yaitu scenario yang diekspektasikan, skenario terbaik dan skenario terburuk. Apabila scenario terburuknya menghasilkan NPV negatif maka Investasi tersebut dinilai berisiko dan jika mengambil investasi tersebut maka perusahaan harus percaya diri bahwa proyek yang diambil akan menghasilkan yang hasil terbaik. Contoh Soal: Sama, dengan soal sebelumnya. PT. Xaja membuat 3 skenario untuk penjualan perusahaannya. Sesuai dengan tabel yang tertera di bawah ini: Skenario Ekspektasi Skenario Terbaik Skenario Terburuk Unit Terjual 10.000 12.000 2.000 Harga per unit Rp 50.000 Rp 55.000 30.000
  • 9. Biaya variable per unit Rp 10.000 Rp 7.000 16.000 Biaya tetap per tahun Rp 1.000.000 Rp 900.000 1.500.000 Depresiasi Rp 1.500.000 Rp 1.500.000 1.500.000 Apabila rate of return sebesar 12%. Skenario manakah yang harus diambil oleh PT. Xaja? Penyelesaian: Free Cash Flow untuk Skenario yang Diharapkan Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Sales Revenue 500.000.000 500.000.000 500.000.000 Variable Cost (100.000.000) (100.000.000) (100.000.000) Fixed Cost (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000) Depreciation Expense (1.500.000) (1.500.000) (1.500.000) Net Operating Income (NOI) 397.500.000 397.500.000 397.500.000 Taxes 15% (59.625.000) (59.625.000) (59.625.000) Net Operating After Tax (NOPAT) 337.875.000 337.875.000 337.875.000 Depreciation Expense 1.500.000 1.500.000 1.500.000 Operating Cash 339.375.000 339.375.000 339.375.000
  • 10. Flow Increase in CAPEX (10.000.000) Increase in Net Working Capital (3.000.000) 3.000.000 Free Cash Flow (13.000.000) 339.375.000 339.375.000 342.375.000 𝑁𝑃𝑉 = (−13.000.000)+ 339.375.000 (1 + 12%)1 + 339.375.000 (1 + 12%)2 + 342.375.000 (1 + 12%)3 𝑁𝑃𝑉 = 𝑅𝑝 297.241.521,3 Free Cash Flow untuk Skenario Terbaik Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Sales Revenue 600.000.000 600.000.000 600.000.000 Variable Cost (84.000.000) (84.000.000) (84.000.000) Fixed Cost (900.000) (900.000) (900.000) Depreciation Expense (1.500.000) (1.500.000) (1.500.000) Net Operating Income (NOI) 513.600.000 513.600.000 513.600.000 Taxes 15% (77.040.000) (77.040.000) (77.040.000) Net Operating After Tax (NOPAT) 436.560.000 436.560.000 436.560.000 Depreciation Expense 1.500.000 1.500.000 1.500.000
  • 11. Operating Cash Flow 438.060.000 438.060.000 438.060.000 Increase in CAPEX (10.000.000) Increase in Net Working Capital (3.000.000) 3.000.000 Free Cash Flow (13.000.000) 438.060.000 438.060.000 441.060.000 𝑁𝑃𝑉 = (−13.000.000)+ 438.060.000 (1 + 12%)1 + 438.060.000 (1 + 12%)2 + 441.060.000 (1 + 12%)3 𝑁𝑃𝑉 = 𝑅𝑝 1.041.281.546 Free Cash Flow untuk Skenario Terburuk Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Sales Revenue 60.000.000 60.000.000 60.000.000 Variable Cost (32.000.000) (32.000.000) (32.000.000) Fixed Cost (1.500.000) (1.500.000) (1.500.000) Depreciation Expense (1.500.000) (1.500.000) (1.500.000) Net Operating Income (NOI) 25.000.000 25.000.000 25.000.000 Taxes 15% (3.750.000) (3.750.000) (3.750.000) Net Operating After Tax (NOPAT) 21.250.000 21.250.000 21.250.000 Depreciation Expense 1.500.000 1.500.000 1.500.000
  • 12. Operating Cash Flow 22.750.000 22.750.000 22.750.000 Increase in CAPEX (10.000.000) Increase in Net Working Capital (3.000.000) 3.000.000 Free Cash Flow (13.000.000) 22.750.000 22.750.000 25.750.000 𝑁𝑃𝑉 = (−13.000.000)+ 22.750.000 (1 + 12%)1 + 22.750.000 (1 + 12%)2 + 25.750.000 (1 + 12%)3 𝑁𝑃𝑉 = 𝑅𝑝 41.641.661,35 Dapat disimpulkan, bahwa investasi ini tidak terlalu berisiko. Karena ekspektasi NPV yaitu Rp 297.241.521 dan NPV dapat bernilai setinggi Rp 1.041.281.546 atau serendah Rp 41.641.661. Skenario terburuk masih menghasilkan nilai NPV positif dimana NPV bernilai positif menandakan bahwa investasi tersebut menambah nilai perusahaan. C . A n a l isi s S i mula si Analisis ini menggunakan alat yang lebih canggih untuk mengetahui hasil dari investasi yang memungkinkan. Analisis ini dilakukan menggunakan computer, dimana dengan menggunakan analisis ini Perusahaan mampu mengetahui ratusan bahkan ribuan kemungkinan outcome yang ingin dicapai perusahaan. E v a l u a s i R i s i k o P r o y e k A n a lisis B r e ak - Eve n Untuk mengevaluasi risiko proyek menggunakan Analisis Break-Even, dimana analaisis ini merupakan anaalisis yang menentukan level minimum dari suatu output atau penjualan yang harus dicapai untuk menghindari kerugian. Untuk menentukan level break-even pada penjualan menggunakan Analisis Akuntansi Break Even (Accounting Break-Even Analysis), Analisis Kas Break-Even (Cash Break-Even Analysis), dan Analisis NPV Break-Even (NPV Break-Even Analysis).
  • 13. A. A c cou nting B r eak-Even A na lysi s Merupakan suatu analisis dimana tingkat penjualan menghasilkan keuntungan sebesar 0 (zero profit) dan dapat menutupi total biaya tetap dan depresiasi. 𝑄𝑎𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 − 𝑒𝑣𝑒𝑛 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 (𝐹𝐶) 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑈𝑛𝑖𝑡 ( 𝑃) − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙/𝑈𝑛𝑖𝑡(𝑉𝐶) Contoh Soal: PT. Farmako ingin memulai menjual obat generic. Mereka menjual obatnya seharga Rp 5.000 per unit dengan biaya variabelnya Rp 2.000 per unit. Untuk proses pengemasan, perusahaan membeli sebuah mesin seharga Rp 10.000.000 dengan masa manfaat 10 tahun dan depresiasi menggunakan metode garis lurus sebesar Rp 1.000.000. Jika dalam proses pembuatan obat generic tersebut membutuhkan biaya tetap sebesar Rp 500.000. Berapakah unit yang harus terjual apabila perusahaan menginginkan NOI mereka sebesar nol (0)? Penyelesaian: Diketahui : Harga/Unit = Rp 5.000 Biaya Variabel/Unit= Rp 2.000 CAPEX = Rp 10.000.000 Depresiasi = Rp 1.000.000 Biaya Tetap = Rp 500.000 Jawab :𝑄𝑎𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 − 𝑒𝑣𝑒𝑛 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝+𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑃−𝑉𝐶 𝑄𝑎𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 − 𝑒𝑣𝑒𝑛 = 𝑅𝑝 500.000 + 𝑅𝑝 1.000.000 𝑅𝑝 5.000 − 𝑅𝑝 2.000 𝑄𝑎𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 − 𝑒𝑣𝑒𝑛 = 𝑅𝑝 1.500.000 𝑅𝑝3.000 𝑄𝑎𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 − 𝑒𝑣𝑒𝑛 = 500 Unit yang harus dijual oleh PT. Farmako ialah sebesar 500 unit agar Net Of Income PT. Farmako sebesar nol (0). B . C a sh B r ea k-Even A na lysi s Analisis Kas Break-Even menunjukkan level penjualan dimana dapat menutupi total biaya tetap(kecuali depresiasi) sehingga arus kas yang didapat sama dengan nol (0). 𝑄𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 − 𝑒𝑣𝑒𝑛 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 − 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎/𝑢𝑛𝑖𝑡 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙/𝑈𝑛𝑖𝑡 Contoh Soal: PT. Bebek Sinjay merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan cepat saji. Ia ingin memproduksi makanan jenis baru berupa Burger Bebek, yang akan dijual dengan harga Rp35.000 per unit dan membutuhkan biaya variable Rp 10.000 per unit dan biaya tetap sebesar Rp 5.000.000. Untuk memproduksi Burger tersebut perusahaan
  • 14. membeli mesin seharga Rp 25.000.000 yang memiliki masa manfaat 5 tahun dengan depresiasi sebesar Rp 5.000.000 per tahun. Hitunglah bereapa unit yang harus dijual PT. Bebek Sinjay untuk menutupi seluruh total biaya tetapnya tanpa memperhitungkan depresiasi mesinnya? Penyelesaian: Diketahui : Harga/Unit = Rp 35.000 Biaya Variabel/Unit= Rp 10.000 CAPEX = Rp 25.000.000 Depresiasi = Rp 5.000.000 Biaya Tetap = Rp 15.000.000 Jawab :𝑄𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 − 𝑒𝑣𝑒𝑛 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝+𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡−𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑄𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 − 𝑒𝑣𝑒𝑛 = 𝑅𝑝15.000.000 − 𝑅𝑝5.000.000 𝑅𝑝35.000 − 𝑅𝑝10.000 𝑄𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 − 𝑒𝑣𝑒𝑛 = 𝑅𝑝10.000.000 𝑅𝑝25.000 𝑄𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 − 𝑒𝑣𝑒𝑛 = 400 𝑢𝑛𝑖𝑡 PT. Bebek SInjay harus menjual sebanyak 400 unit untuk menutupi seluruh total biaya tetapnya diluar depresiasi mesin. C . N P V B r eak-Even A nal ysis Analisis Kas Break-Even menunjukkan level penjualan yang dibutuhkan untuk menghasilkan NPV sama dengan nol (0). Sehingga dapat mengetahui berapa unit yang harus terjual per tahun untuk menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan pada tahun sekarang(Present Value) untuk selama masa manfaat investasi tersebut. D. O p e r ati ng L evera ge d a n K evol ati la n d a ri A r us K a s P r oyek Keterkaitan antara biaya tetap dan biaya variable tidak hanya menentukan output pada titik break-even, tetapi juga menunjukkan Degree of Operating Leverang (DOL) yang berfungsi untuk menentukan tingkat responsif suatu perusahaaan dalam menanggapi perubahan keuntungan yang didapat atau penjualan. 𝐷𝑂𝐿𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 = % 𝐶ℎ𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑖𝑛 𝑁𝑒𝑡 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒(𝑁𝑂𝐼) %𝐶ℎ𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑖𝑛 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝐷𝑂𝐿𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 = 1 + 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑁𝑂𝐼 Tingkat DOL tinggi apabila biaya tetap lebih besar daripada biaya variabelnya. Semakin tinggi tingkat DOL, maka semakin besar volatilitas NOI dalam merespon tingkat perubahan penjualan perusahaan. Nilai DOL tidak konstan tetapi menurun seiring level penjualan meningkat melebihi titik break-even. Contoh Soal:
  • 15. PT. ABC meramalkan bahwa perusahaannya akan menjual sebanyak 10,000 unit pada tahun ini dengan harga jual Rp 5.000/unit. Apabila total biaya variable sebesar Rp 20.000.000 dan total biaya tetapnya sebesar Rp 15.000.000. Jika PT.ABC meramalkan bahwa pada tahun depan penjualannya akan meningkat sebanyak 5%. Maka berapakah Operating Leverage dari PT.ABC pada tahun ini dan tahun depan? Penyelesaian: Penjualan tahun t Penjualan tahun t+1 Persentase Perubahan di Penjualan dan NOI Unit Terjual 10,000 10.500 Sales Rp 50.000.000 Rp 52.500.000 𝑅𝑝52.500.000 𝑅𝑝50.000.000 − 1 = 5% Total biaya variable (Rp 20.000.000) (Rp 21.000.000) Keuntungan sebelum biaya tetap Rp 30.000.000 Rp 31.500.000 Total biaya tetap (Rp 15.000.000) (Rp 15.000.000) NOI atau EBIT Rp 15.000.000 Rp 16.500.000 𝑅𝑝16.500.000 𝑅𝑝15.000.000 − 1 = 10% Tingkat DOL pada tingkat penjualan tahun t sebesar Rp50.000.000, ialah 𝐷𝑂𝐿𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑁𝑂𝐼 + 1 𝐷𝑂𝐿 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠( 𝑡) = 𝑅𝑝15.000.000 𝑅𝑝15.000.000 + 1 = 2 Tingkat DOL pada tingkat penjualan tahun t+1 sebesar Rp 52.500.000, adalah 𝐷𝑂𝐿𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑁𝑂𝐼 + 1 𝐷𝑂𝐿 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠( 𝑡) = 𝑅𝑝15.000.000 𝑅𝑝16.500.000 + 1 = 1,91 Tingkat DOL pada tahun ini ialah sebesar 2 dan pada tahun depan ialah sebesar 1,91. Hal ini menunjukkan bahwa seiring dengan kenaikan tingkat penjualan maka nilai DOL akan semakin menurun.
  • 16. D a f t a r P u s t a k a 1. Financial ManagementPrinciplesandApplications13th edition,Pearson,Titman.Sheridan; ArthurJ. Keown. 2. PPT BahanAjar AnalisisSensitivitasDepartemenAgribisnis FEM-IPB