Terima kasih banyak bagi blog-blog atau website yang telah menyediakan banyak info sebagai sumber dari presentasi saya. Karena tanpa info-info tsb apalah ppt saya ini. Tetapi maaf sekali saya tidak sempat memasukkan daftar pustaka sehingga sumber-sumber tidak dapat dimuat. Sekali lagi saya minta maaf dan banyak berterima kasih.
Untuk para pembaca atau siapapun yang telah membuka PPT Kimia saya tentang Semi Logam (Metaloid) ini, semoga PPT saya ini sangat membantu kalian semua :) Selamat belajar!
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
SEMI LOGAM (Metaloid) Kimia XII
1. KIMIA UNSUR
Semi Logam (Metaloid)
KELOMPOK 8
Amalia Dewi A.
Filza Elok Rachima
Happy Kdp
Sella Dwi Syafitri
2. Metaloid atau Semi Logam adalah
unsur kimia yang memiliki sifat
antara logam dan non-logam.
Metaloid sulit dibedakan dengan
logam, perbedaan utamanya adalah
bahwa umumnya metaloid
adalah semikonduktor sedangkan
logam adalah konduktor.
3. Sifat Metaloid
• Metaloid melintang di antara logam dan
non logam pada tabel periodik
• ™Memiliki sifat baik sebagai logam maupun
nonlogam
• ™Metalloid lebih rapuh dari logam, kurang
rapuh dibandingkan dengan padatan non
logam
• ™Umumnya bersifat sebagai semikonduktor
terhadap listrik
• ™Beberapa metaloid berkilau seperti logam
4. Semi Logam
B (Boron)
Si (Silikon)
Ge
(Germanium)
As
(Arsenik)
Sb
(Antimon)
Te
(Telurium)
Po
(Polonium)
At (Astatin)
5. IDENTITAS
Nama Latin: boronium
Ciri-ciri:
1. Tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam.
2. Bisa membentuk ikatan kovalen
3. Padat, kecokelatan.
DItemukan Oleh: Sir Humphry Davy dan J.L. Gay-Lussac
pada tahun 1808
Sifat Fisik & Kimia:
Nomor atom: 5
Massa atom: 10.81 g/mol
Kepadatan: 2,3 g/cm3 pada 20 °C
Volume atom : 4.6 cm3/mol
Titik lebur: 2076 °C
Titik didih: 3927 °C Kalor Peleburan : 50,2 kJ/mol
Kalor Penguapan : 480 kJ/mol
Kapasitas Panas : (25°C) 11.087 J/(mol-K)
Struktur Kristal : Rombohedral
Isotop: 2
Elektronegativitas: 2,04 (skalapauling)
Avinitas elektron : 26.7 kJ mol-1
6. Senyawa- senyawa popular yang berikatan dengan boron:
1. Asam Borat H3BO3: BX3 (s) + 3 H2O (l) → H3BO3 (s) + 3 HX (aq)
2. Asam tetrafluoroborat, HBF4 : H3BO3 (aq) + 4 HF (aq) → H3O+ (aq) + BF4- (aq) + 2 H2O (l)
3. Halida dari boron : Diboran (6): B2H6, Pentaboran (9): B5H9, Decaboran (14):
B10H14 Dan lain-lain
4.Florida, Boron trifluorida: BF3
5.Klorida, Boron trichlorida: BCl3
6.Bromida, Boron tribromida: BBr3
7. Iodida, Boron triiodida: BI3
8.Oksida, Diboron trioxide: B2O3
9.Sulfida, Diborontrisulphida: B2S3
10.Nitrida, Boron nitrida: BN
7. Senyawa paling ekonomis dan penting dari boron adalah natrium
tetraborat dekahidrat Na2B4O7 · 10H2O, atau boraks.
Boraks digunakan untuk pemutih natrium perborate. Asam borat
merupakan senyawa penting yang digunakan dalam produk tekstil.
Senyawa boron digunakan dalam sintesis organik, dalam pembuatan
suatu jenis kaca, dan sebagai pengawet kayu.
Filamen boron digunakan untuk struktur kedirgantaraan canggih
karena kekuatan tinggi dan bobotnya yang ringan.
Awal penggunaan boraks adalah sebagai membuat perborate, agen
pemutih yang dulu banyak digunakan dalam deterjen rumah tangga.
Boron juga kadang disalahgunakan dan digunakan sebagai pengawet
makanan seperti ikan dan daging.
Di alam, boron tidak hadir dalam bentuk unsur mandiri. Boron
ditemukan bersenyawa menjadi boraks, asam borat, borat dll. Mata air
vulkanik kadang mengandung asam borat.
8. Efek Kesehatan
Manusia dapat terpapar
boron melalui buah dan
sayuran, air, udara, dan
produk konsumen lain.
Dapat menginfeksi lambung,
hati, ginjal, dan otak, serta
dalam kasus parah akhirnya
menyebabkan kematian.
Ketika tubuh terpapar
sejumlah kecil boron, iritasi
hidung, tenggorokan, atau
mata mungkin terjadi.
Dampak Lingkungan
Boron terlepas ke lingkungan
terutama akibat pelapukan
senyawa boron.
Pelepasan Boron akibat
manusia yaitu melalui pabrik
pembuatan kaca, pembakaran
batubara, peleburan tembaga,
dan melalui pupuk pertanian.
Tanaman menyerap boron dari
tanah. Hewan yang memakan
tanaman tersebut juga akan
mengasup boron.
Ketika hewan menyerap
sejumlah besar boron dalam
periode panjang, organ
reproduksi jantan mungkin akan
terpengaruh dan hewan betina
dapat melahirkan anak cacat.
9. Si (Silikon)
IDENTITAS
Nama Latin: silicium
Ciri-ciri: padat, abu-abu mengkilap
Ditemukan Oleh: Jons Berzelius pada tahun 1823
Sifat Fisik & Kimia:
No. Atom: 14
Massa Atom: 28,0855 g/mol
Konfigurasi: [Ne] 3S23P2
Fase: Solid
Titik leleh (K): 1687
Titik didih (K): 3538
Energi Pengionan (eV/atm): 8,2
Jari-jari kovalen atom (Å): 1,17
Keelektronegatifan: 1,8
Berat atom standar (g.mol-1): 28,085
Bahan beku (KJ.mol-1): 50,21
Kapasitas bahan / 25oC (J.mol.K-1): 19,789
Bahan penguapan (KJ mol-1): 359
Energi ikat diri (KJ mol-1): 210-250
Isotop: 5
10. Senyawa- senyawa popular yang berikatan dengan Silikon:
Senyawa silikat dan silikon adalah silana (SiH4),
asam salisik (H4SiO4),
silikon karbida (SiC),
silikon dioksida (SiO2),
silikon tetraklorida(SiCl4),
silikon tetrafluorida (SiF4),
dan tetraklora silana(HSiCl3).
Keramik yang sudah biasa ditemui yaitu, aluminium oksida (alumina,Al2O3),
silikon dioksida (atau silika, SiO2),
silikon karbida(SiC),
silikon nitrida (SiN3)
dan, sebagai tambahan, yang biasa disebut sebagai ”keramik tradisional” -
yang tersusun atas mineral dari tanah, yaitu porselen,semen dan gelas.
Keberadaan di alam:
Silikon adalah unsur elektropositif yang
paling melimpah di kerak bumi.
11. Penggunaan Silikon Efek & Dampak Silikon
Komponen utama dari kaca, semen,
keramik, sebagian besar perangkat
semikonduktor.
Debu silikon memiliki sedikit dampak
buruk pada paru-paru dan tidak memicu
penyakit organik signifikan.
Unsur silikon dan senyawa
intermetaliknya banyak digunakan sebagai
paduan untuk membentuk aluminium,
magnesium, tembaga, dan logam lainnya
yang memiliki ketahanan tinggi.
Kristal silikon dikenal mengiritasi kulit dan
mata. Menghirup komponen ini akan
menyebabkan iritasi pada paru-paru dan
selaput lendir.
Dalam bidang elektronik, chip silikon
digunakan dalam berbagai peralatan
elektronik. Sel surya juga menggunakan
irisan tipis kristal silikon sebagai salah satu
komponen utamanya.
Penyakit dan gangguan yang ditemui
termasuk skleroderma, rheumatoid
arthritis, lupus eritematosus sistemik, dan
sarkoidosis.
Dampak Silikon terhadap Lingkungan:
Tidak ada efek negatif silikon terhadap
lingkungan telah dilaporkan.
12. Ge (Germanium)
IDENTITAS
Nama Latin: germanium
Ciri-ciri:
1. Padat, abu-abu mengkilap
2. Dalam bentuknya yang murni, germanium berbentuk kristal dan
rapuh.
3. Unsur ini memiliki sifat kimia dan fisika mirip silikon. Germanium
stabil di udara dan air, serta tidak terpengaruh oleh asam dan basa,
kecuali asam nitrat.
DItemukan Oleh: Clemens Winkler pada tahun 1886
Sifat Fisik & Kimia:
Nomor atom: 32
Massa atom: 72,59 g/mol
Kepadatan: 5,3 g/cm3 pada 20 °C
Elektronegativitas menurut Pauling: 1,8
Titik lebur: 937 °C
Titik didih: 2830 °C
Radius Vanderwaals: 0,137 nm
Radius ionik: 0,093 nm (+2) ; 0,054 nm (4)
Isotop: 9
Energi ionisasi pertama: 761,2 kJ/mol
Energi ionisasi kedua: 1537,0 kJ/mol
Energi ionisasi ketiga: 3301,2 kJ/mol
Energi ionisasi keempat: 4409,4 kJ/mol
13. Senyawa Germanium: Senyawa
germanium adalah GeO2,
GeCl4,GeS2, SiGe.
Kelimpahan Germanium di Alam
Logam ini dapat ditemukan:
§ Argirodite, sulfide germanium dan perak
§ Germanite, yang mengandung 8% unsure ini
§ Biji seng
§ Batu bara
§ Mineral-mineral lainnya
Penggunaan Germanium
Germanium merupakan semikonduktor penting yang terutama digunakan dalam
transistor dan sirkuit terpadu.
Germanium juga mampu membentuk berbagai senyawa. Germanium oksida bisa
ditambahkan ke kaca untuk meningkatkan indeks bias yang digunakan dalam lensa wide-angle
dan perangkat inframerah.
Detektor kristal germanium lazim digunakan untuk mengidentifikasi sumber-sumber
radiasi dan banyak digunanakan di berbagai bandara.
Dampak Lingkungan Germanium
•Gas germanium lebih berat daripada udara dan jika
terbebas dalam konsentrasi tinggi berpotensi
menimbulkan ledakan.
•Sebagai logam berat, germanium dianggap memiliki
berbagai dampak negatif pada ekosistem perairan.
14. IDENTITAS
Nama Latin: arsenium
Ciri-ciri: -padat, abu-abu mengkilap
-memiliki karakteristik yang serupa dengan Fosfor, dan sering dapat
digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga
beracun.
Sifat Fisik:
Massa atom = 74,92160(2) g/mol
Konfigurasi elektron = [Ar] 3d10 4s2 4p3
Fase = solid
Massa jenis (suhu kamar= 5,727 g/cm³
Massa jenis cair pada titik lebur= 5,22 g/cm³
Titik lebur = 1090 K (817 °C, 1503 °F)
Titik didih = 887 K (614 °C, 1137 °F)
Kalor peleburan = (abu-abu) 24,44 kJ/mol
Kalor penguapan = 34,76 kJ/mol
Kapasitas kalor = (25 °C) 24,64 J/(mol·K)
Struktur kristal = Rhombohedral
Bilangan oksidasi = ±3, 5 (oksida asam lemah)
Elektronegativitas = 2,18 (skala Pauling)
Jari-jari atom = 115 pm
Jari-jari atom (terhitung)= 114 pm
Jari-jari kovalen = 119 pm
Jari-jari Van der Waals= 185 pm
Tidak bersifat magnetik
Resistivitas listrik = (20 °C) 333 nΩ·m
Konduktivitas termal= (300 K) 50,2 W/(m·K)
15. Sifat Kimia:
1. Reaksi arsenik dengan air
Arsenik tidak bereaksi dengan air dalam ketiadaan udara dalam kondisi normal.
2. Reaksi arsenik dengan udara
Arsenik stabil di udara kering, tetapi permukaan mengoksidasi perlahan di udara
lembab untuk memberikan perunggu menodai dan akhirnya penutup hitam.
• Ketika dipanaskan di udara, arsenik menyatu menjadi tetra-arsenikhexaoxide,
As4O6.
4As (s) + 5O2 (g) As4O10 (s)
• Ketika dipanaskan dalam oksigen, arsenik
menyatu untuk membentuk "arsen pentoksida" tetra-arsenik decaoxide.
4As (s) + 3O2 (g) As4O6 (s)
3. Reaksi arsenik dengan halogen
• Arsenik bereaksi dengan fluor untuk membentuk arsen gas (V) fluoride
2As (s) + 5F2 (g) 2AsF5 (g)
• Arsenik bereaksi dalam kondisi yang
terkendali dengan halogen fluorin, klorin bromin, dan yodium untuk membentuk
arsen(III) trihalides.
16. a.Batuan
Arsen (As) terdistribusi
sebagai mineral. Kadar
As tertinggi dalam
bentuk arsenida dari
amalgam tembaga,
timah hitam, perak dan
bentuk sulfida dari
emas.
b.Udara
35% arsen anorganik
terlarut dalam air
hujan.
c.Air
Beberapa tempat di
bumi mengandung
arsen yang cukup
tinggi sehingga
dapat merembes ke
air tanah.
d.Biota
Tanaman yang
tumbuh pada tanah
yang terkontaminasi
arsen selayaknya
mengandung kadar
arsen tinggi,
khususnya di bagian
akar.
Asam arsenat (H3AsO4)
Asam arsenit (H3AsO3)
Arsen trioksida (As2O3)
Arsin (Arsen Trihidrida AsH3)
Kadmium arsenida (Cd3As2)
Galium arsenida (GaAs)
Timbal biarsenat (PbHAsO4)
17. Penggunaan
Di dalam pertanian, senyawa
timah arsenat, tembaga
acetoarsenit, natrium arsenit,
kalsium arsenat dan senyawa
arsen organik digunakan sebagai
pestisida.
Pada industri digunakan sebagai
bahan pengisi pembentukan
campuran logam, industri
pengawet kayu (bersama
tembaga dan krom), untuk
melapisi perunggu
(menjadikannya berwarna merah
tua), industri cat, keramik, gelas
(penjernih dari noda besi) dan
kertas dinding.
Dampak
Arsenik dan sebagian
besar senyawa arsenik
adalah racun yang kuat.
Arsenik membunuh
dengan cara
merusak sistem
pencernaan, yang
menyebabkan kematian
oleh karena shock.
18. Sb (Antimon)
Antimon adalah
suatu unsur metaloid kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang Sb
dan nomor atom 51. Lambangnya
diambil dari bahasa Latin Stibium.
Antimon merupakan metaloid dan
mempunyai empat alotropi bentuk.
Bentuk stabil antimon adalah logam
biru-putih. Antimoni kuning dan hitam
adalah logam tak stabil. Antimon
digunakan sebagai bahan tahan api, cat,
keramik, elektronik dan karet.
19. Sifat Fisika Antimon
1. Massa atom = 121.760(1) g/mol
2. Konfigurasi elektron = [Kr] 4d10 5s2 5p3
3. Jumlah elektron tiap kulit= 2, 8, 18, 18, 5
4. Fase = solid
5. Massa jenis (suhu kamar) = 6.697 g/cm³
6. Massa jenis cair pada titik lebur = 6.53
g/cm³
7. Titik lebur = 903.78 K (630.63 °C, 1167.13
°F)
8. Titik didih= 1860 K (1587 °C, 2889 °F)
9. Kalor peleburan = 19.79 kJ/mol
10. Kalor penguapan= 193.43 kJ/mol
11. Kapasitas kalor= (25 °C) 25.23 J/(mol·K)
12. Struktur kristal= Rhombohedral
13. Bilangan oksidasi= −3, 3, 5
14. Elektronegativitas = 2.05 (skala Pauling)
15. Jari-jari atom = 145 pm
16. Jari-jari atom (terhitung) = 133 pm
17. Jari-jari kovalen= 138 pm
18. Tidak bersifat magnetic
19. Resistivitas listrik= (20 °C) 417 nΩ·m
20. Konduktivitas termal= (300 K) 24.4
W/(m·K)
21. Ekspansi termal= (25 °C) 11.0 μm/(m·K)
22. Kecepatan suara (kawat tipis) = (20
°C) 3420 m/s
20. Sifat Kimia Antimon
1. Reaksi dengan air
Sifat Kimia
Ketika antimon panas merah akan bereaksi dengan air untuk membentuk
antimon (III) trioksida.
2Sb (s) + 3H2O (g) Sb2O3 (s) + 3H2 (g)
2. Reaksi dengan udara
Ketika antimon dipanaskan akan bereaksi dengan oksigen di udara
menjadi trioksida antimon (III).
4Sb (s) + 3O2 (g) 2Sb2O3 (s)
3. Reaksi dengan halogen
Antimon bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan semua halogen
untuk membentuk antimon (III) dihalides.
2Sb (s) + 3F2 (g) 2SbF3 (s) dll.
4. Reaksi dengan asam
Antimon larut dalam asam sulfat pekat panas atau asam nitrat, untuk membentuk
solusi yang mengandung Sb (III). Reaksi asam sulfat menghasilkan
sulfur (IV) gas dioksida.Antimon tidak bereaksi dengan asam klorida dalam
ketiadaan oksigen.
21. Senyawa antimon
1. Antimon pentafluorida SbF5
2. Antimon trioksida Sb2O3
3. Antimon trihidrida SbH3 (stibina)
4. Indium antimonida (InSb)
Kelimpahan
Kelimpahan di alam : 0.0004 ppm (by weight)
Kelimpahan di matahari : 0.001 ppm (by weight)
Kandungan di meteorit : 0.12 ppm
Di kerak bumi : 0.2 ppm
Di perairan Seawater: 2 x 10-4 ppm
22. Kegunaan
•Sebagai penguat timbal untuk batere.
•Campuran antigores, korek api, obat-obatan dan
pipa.
•Oksida dan sulfida antimon, sodium antimonat, dan
antimon triklorida digunakan dalam pembuatan
senyawa tahan api,keramik, gelas, dan cat.
Bahaya
Antimon dan senyawa-senyawanya adalah toksik (meracun).
Secara klinis, gejala akibat keracunan antimon hampir mirip
dengan keracunan arsen.
•Dalam dosis rendah, antimon menyebabkan sakit kepala
dan depresi.
•Dalam dosis tinggi, antimon akan mengakibatkan kematian
dalam beberapa hari.
23. Te (Tellurium)
Ciri-ciri umum
• Nama, lambang, Nomor atom : telurium, Te, 52
• Massa atom standar: 127.60
• Konfigurasi elektron: [Kr] 4d10 5s2 5p4
2, 8, 18, 18, 6
• Ditemukan oleh: Franz Muller von Reichenstein pada
tahun 1782.
Sifat-Sifat
Telurium memiliki warna putih keperak-perakan, dan
dalam keadaan murninya menunjukkan kilau logam.
Cukup rapuh dan bisa dihaluskan dengan mudah.
Pada dasarnya telurium merupakan unsur yang stabil,
tidak dapat larut dalam air dan dalam asam hidroklorik
tetapi dapat larut dengan baik dalam asam sitrat
Di udara, telurium terbakar dengan nyala biru kehijau-hijauan,
membentuk senyawa dioksida.
Telurium cair mengkorosi besi, tembaga dan baja
tahan karat.
24. Sifat fisika
Fase: solid
Massa jenis (mendekati suhu kamar): 6.24 g·cm−3
Massa jenis cairan padat: 5.70 g·cm−3
Titik lebur: 722.66 K, 841.12 °F, 449.51 °C,
Titik didih: 1810 °F 988 °C, 1261 K,
Kalor peleburan: 17.49 kJ·mol−1
Kalor penguapan: 114.1 kJ·mol−1
Kapasitas kalor: 25.73 J·mol−1·K−1
Bilangan oksidasi: 6, 5, 4, 2, -2 (sedikit oksida asam)
Elektronegativitas: 2.1 (skala Pauling)
Energi ionisasi:
pertama: 869.3 kJ·mol−1
ke-2: 1790 kJ·mol−1
ke-3: 2698 kJ·mol−1
Jari-jari atom:140 pm
Jari-jari kovalen: 138±4 pm
Jari-jari van der Waals: 206 pm
Struktur kristal: hexagonal
Pembenahan magnetik: diamagnetik
Konduktivitas termal: (1.97–3.38) W·m−1·K−1
Kecepatan suara (batang ringan): (20 °C) 2610 m·s−1
25. Senyawa Tellurium
1. Telurida
Seng telurida (ZnTe), dibentuk melalui pemanasan
telurium dengan seng .
Zn + Te → ZnTe
ZnTe bereaksi dengan asam klorida menghasilkan
hidrogen telurida (H2Te). Reaksinya yaitu:
ZnTe + 2 HCl → ZnCl2 + H2Te
2. Halida
Telurium heksafluorida Te + 3 F2 → TeF6
Telurium tetraklorida Te + 2 Cl2 → TeCl
3. Senyawa dengan oksigen
Telurium dioksida terbentuk dengan
memanaskan telurium di udara, menyebabkan
telurium terbakar dengan nyala biru.
Te + O2 → TeO2
Telurium dioksida bereaksi dengan air yang
membentuk asam tellurous (H2TeO3).
TeO2 + H2O → H2TeO3
Keberadaannya
Telurium kadang-kadang
dapat ditemukan di alam,
tapi lebih sering sebagai
senyawa tellurida dari emas
(kalaverit), dan bergabung
dengan logam lainnya.
Telurium didapatkan secara
komersil dari lumpur anoda
yang dihasilkan selama
proses pemurnian
elektrolisis tembaga panas.
Amerika Serikat, Kanada,
Peru dan Jepang adalah
penghasil terbesar unsur
ini.
26. Kegunaan
• Memperbaiki kemampuan tembaga dan baja tahan
karat untuk digunakan dalam permesinan.
• Mengurangi reaksi korosi oleh asam sulfat pada timbal,
dan juga memperbaiki kekuatan dan kekerasannya.
• Telurium juga digunakan dalam keramik.
• Bismut telurrida telah digunakan dalam peralatan
termoelektrik.
• Tellurida kadmium (CdTe) sebagai panel surya.
• Digunakan sebagai bahan insektisida, germisida, dan
fungisida.
• Digunakan untuk memberi warna biru dalam proses
pembuatan kaca.
Dampak
Telurium dan senyawanya kemungkinan beracun dan harus ditangani
dengan hati-hati. Hanya boleh terpapar dengan telurium dengan
konsentrasi serendah 0.01 mg/m3, atau lebih rendah, dan pada
konsentrasi ini telurium memiliki bau khas yang menyerupai bau bawang
putih.
27. Polonium (Po)
Polonium, juga dikenal sebagai Radium F, adalah unsur
pertama yang ditemukan oleh Marie Curie dan Pierre
Curie pada tahun 1898.
Polonium merupakan unsur yang terdapat dalam deretan
uranium-radium yang bersifat radioaktif.
Polonium terdapat dalam kandungan biji radium dan
ditemukan dalam bentuk isotop yang mempunyai rentang
nomor massa antara 192 sampai 218. polonium 209 atau
yang disebut dengan radium-F merupakan isotop
polonium alam yang mempunyai waktu paruh 138 hari.
Pada umumnya unsur polonium meluruh dengan
memancarkan partikel-partikel alfa (α).
28. Sifat Fisik & Kimia
• Radius Atom: 1,67 Å
• Nomor atom 84
• Jari-jari atom 1,67 A
• Konfigurasi elektron 2 8 18 32 18 6
• Bilangan oksidasi +4, +2, dan +6
• Konfigurasi Elektron: [Xe]4f14 5d10 6s2p4
• Volum atom 22,70 cm3/mol
• Struktur kristal monoklinik
• Titik lebur 527 K
• Massa jenis 9,3 gram / cm3
• Potensial ionisasi 8,42 volt
• Elektronegativitas 2,0
• Konduktivitas listrik 0 x 106 ohm-1 cm-1
• Konduktivitas kalor 20 W/mK
• Harga entalpi pembentukan 13kJ/mol
• Harga entalpi penguapan 120kJ/mol
Polonium adalah unsur alam
yang sangat jarang. Bijih
uranium hanya mengandung
sekitar 100 mikrogram unsur
polonium per tonnya.
Ketersediaan polonium
hanya 0.2% dari radium.
29. Kegunaan:
•Digunakan untuk menghasilkan
radiasi sinar alfa (α)
•Digunakan dalam penelitian
ilmiah tentang nuklir
•Digunakan pada peralatan mesin
cetak dan fotografi
•Digunakan sebagai sumber
panas yang ringan sebagai
sumber energi termoelektrik ada
satelit angkasa
•Polonium dapat dicampur atau
dibentuk alloy dengan berilium
untuk menghasilkan sumber
neutron
•Untuk menghilangkan muatan
statis dalam pemintalan tekstil
dan lain- lain
Dampak
Polonium-210 sangat
berbahaya untuk
ditangani meski hanya
sejumlah milligram
atau mikrogram.
Diperlukan peralatan
khusus dan kontrol
yang ketat untuk
menanganinya.
Kerusakan timbul dari
penyerapan
energi partikel alfa
oleh jaringan makhluk
hidup.
30. Astatin (At)
Ditemukan oleh: Astatin pertama kali
disintesis pada tahun 1940 oleh D.R. Corson, K.R.
MacKenzie, dan E. Segre di Universitas Kalifornia
dengan menembak bismut dengan partikel alfa.
Sifat Fisik & Kimia
Fasa : Solid
Titik Leleh : 575 K, 302°C, 576 °F
Titik Didih : 610 K, 337°C, 639°F
Konductivitas termal : (300 K) 1.7 W·m−1·K−1
Kalor Penguapan : 40 kJ·mol−1
Bilangan oksidasi : ±1, 3, 5, 7
Massa molar/molekul : (210) g·mol−1
Konfigurasi Elektron : [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p5
Electrons per kulit : 2, 8, 18, 32, 18, 7
Elektronegatif : 2.2 (Pauling scale)
Energi Ionisasi : 1st: 890±40 kJ·mol−1
Jari-jari kovalen : 150 pm
Jari-jari Van derWaals : 202 pm
Astatin adalah suatu unsur
kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang At dan nomo
atom 85. Nama unsur ini berasal
dari bahasa Yunani αστατος
(astatos) yang berarti "tak stabil".
Unsur ini termasuk
golongan halogen dan merupakan
unsur radioaktif yang terbentuk
secara alami melalui
peluruhan uranium-235 and
uranium-238.
31. SENYAWA-SENYAWA ASTATIN
Reaksi dengan Halogen
Astatin bereaksi dengan bromin, Br2, atau iodin, I2, membentuk senyawa interhalogen AtBr
dan AtI masing-masing. Keduanya larut dalam karbon tetraklorida, CCL4.
2At + Br2 → 2AtBr
2At + I2 → 2AtI
Reaksi dengan Asam
Astatine larut dalam cairan asam nitrat, HNO3, atau cairan asam klorida, HCl.
At- + H+ → Hat
Reaksi dengan Na membentuk garam
Astatin diperkirakan membentuk ikatan-ikatan bersifat ion seperti dengan sodium (Na),
seperti halogen-halogen yang lain.
Contoh:
Sodium astatide (NaAt) At + Na → NaAt
Magnesium astatide (MgAt2) 2At + Mg → MgAt2
Reaksi dengan Hidrogen
Karbon tetraastatide (CAt4) dapat juga bereaksi dengan hidrogen untuk membentuk
astatane, yang ketika dihancurkan di dalam air, membentuk cuka hydroastatic yang sangat
kuat. CAt4 + H2 → Cat2H2 + 2At (Astatane)
Cat2H2 + H2O → (Cuka hidro astatic)
32. Sumber di Alam
Astatine bersifat radioaktif dan pada
dasarnya tidak tersedia di alam. Namun,
astatin terdapat di alam karena hasil
peluruhan dari unsur radioaktif. Jumlah
astatin di kerak bumi hanyalah kurang
dari 1 ons.
Kegunaan
Astatine-211 adalah suatu emiter alfa
dengan umur-paruh yang secara fisik
72 jam. Hal ini sudah
dimanfaatkan penggunaannya di dalam
radiasi therapy untuk perawatan dari
penyakit menular.
Dampak/ Bahaya
Untuk bahaya spesifik dari
astatin mungkin kurang
diketahui karena unsurnya di
alampun sangat sedikit.
astatin umumnya sama
berbahayanya dengan unsur
radioaktif lain.