1. PENGEMBANGAN SOFTWARE APLIKASI
PHP POINT OF SALE:
STUDI KASUS PERFUME HOUSE BANDA ACEH
TESIS
Oleh:
Amiga Utomo
1111600068
PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUDI LUHUR
JAKARTA
2013
3. i
PENGEMBANGAN SOFTWARE APLIKASI
PHP POINT OF SALE:
STUDI KASUS PERFUME HOUSE BANDA ACEH
TESIS
Oleh:
Amiga Utomo
1111600068
PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUDI LUHUR
JAKARTA
2013
4. ii
PENGEMBANGAN SOFTWARE APLIKASI
PHP POINT OF SALE:
STUDI KASUS PERFUME HOUSE BANDA ACEH
TESIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh gelar Magister Ilmu Komputer (MKOM)
Oleh:
Amiga Utomo
1111600068
PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUDI LUHUR
JAKARTA
2013
7. v
ABSTRAK
Point of sale adalah sistem aplikasi online yang digunakan pada umumnya oleh
perusahan yang bergerak di bidang bisnis retail sebagai sistem informasi.
Fungsinya yaitu untuk mengendalikan seluruh proses bisnis yang berjalan pada
perusahaan retail berikut juga dengan proses bisnis cabang atau anak perusahaan
dari perusahaan bisnis retail tersebut. Pada Perusahaan Perfume House Banda
Aceh, teknologi yang digunakan untuk kasir adalah mesin cash register yang
penggunaannya manual, sehinnga dibutuhkan teknologi yang lebih baik seperti
Point of sale yang pada umumnya dikembangkan dalam bahasa pemograman PHP
dengan database MYSQL untuk penyimpanan datanya. Melihat perkembangan
teknologi dimasa kini bahwa memungkinkan untuk melakukan kegiatan bisnis
secara online melalui jaringan internet sehingga memudahkan pengguna dalam
melaksanakan kegiatan bisnisnya dengan cepat dan rapi. Dalam pengembangan
Aplikasi php point of sale pada perusahaan retail Perfume House Banda Aceh ini
terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap objek dengan metode Object Oriental
Analysis and Design, serta ovservasi langsung dengan menggunakan metode
Waterfall, hal ini di lakukan agar kebutuhan perusahaan dengan fitur dari aplikasi
dapat disesuaikan, serta dalam pengembangannya dapat sesuai dengan
standarisasi perangkat lunak ISO 9126. Point of Sale pada perusahaan Perfume
House Banda Aceh akan memudahkan perusahaan dalam pengolahan data dalam
bentuk laporan harian, bulanan atau tahunan yg dalam penggunaannya biasanya di
jadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan di perusahaan.
Dengan Aplikasi PHP Point of Sale kebutuhan fungsional perusahaan dapat
terpenuhi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Kata Kunci: Sistem Informasi, Point of Sale, PHP, MYSQL, Waterfall, Object
Oriented Analysis and Design, ISO 9126
8. vi
ABSTRACT
Point of sale system is an online application used in general by a company
engaged in the retail business as an information system. It’s function is to control
all business processes that run on the following retail companies with business
process, as well a branch or subsidiary of the retail business. In Perfume House
Companies Banda Aceh, the technology in use for the checkout is a cash register
machine that operated manualy, it takes better technologies such as Point of sale
is generally developed in the programming language PHP with a MySQL
database for data storage. Seeing the development of technology in our world that
makes it possible to do business online through internet network that allows users
to carry out its business activities quickly and tidy. In PHP application
development point of sale in retail Perfume House companies of Banda Aceh
conducted an analysis of the first object to the method Oriental Object Analysis
and Design, as well as direct ovservasi using Waterfall, this is done so that needs
of the company with the features of the application can be customized, and the
development can be in accordance with ISO 9126 standards software. Point of
Sale Perfume House Companies of Banda Aceh will facilitate the company in
data processing in the form of daily, monthly or annual fair in use is usually taken
into consideration in decision-making in the company. With PHP Point of Sale
application functional requirements can be met in accordance with the company's
corporate needs.
Keywords: System Informations, Point of Sale, PHP, MYSQL, Waterfall, Object
Oriented Analysis and Design, ISO 9126
9. vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, karena berkat
rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan proposal penelitian tesis yang berjudul
Pengembangan Sistem Aplikasi PHP Point of Sale: Studi Kasus Perusahaan
Perfume House Banda Aceh. Tujuan dari penulisan proposal penelitian tesis ini
adalah sebagai salah satu syarat untuk menyusun tesis pada Program Studi
Magister Ilmu Komputer, Universitas Budi Luhur Jakarta.
Rasa dan ucapan terima kasih penulis persembahkan kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam menyusun proposal penelitian tesis ini:
1. Bapak Dr. Moedjiono, M.Sc. dan Bapak Samidi, M.Kom, M.M, selaku
dosen pembimbing tesis yang telah membimbing dan memotivasi penulis
dalam mengerjakan proposal penelitian tesis ini.
2. Perusahaan Perfume House Banda aceh yang telah memberikan ijin
penelitian dan membantu penulis dalam mengumpulkan data dan
informasi yang diperlukan terkait proposal penelitian tesis ini.
3. Wirda Yenri, SP, ibunda tercinta yang selalu memberikan semangat,
dukungan, dan doa bagi penulis.
4. Munawardin, SP, Ayahanda tercinta yang selalu memberikan dukungan
penuh serta doa dan semangat bagi penulis.
5. Panji Anugrah, adik tersayang yang selalu memberikan semangat kepada
penulis.
6. Riza Pahlevi Amirulmukminin, ST, selaku pimpinan perusahaan Perfume
House Banda Aceh yang bersedia mengijinkan penulis dalam melakukan
penelitian serta membangun aplikasi di perusahaan Perfume House Banda
Aceh.
10. viii
7. Sahabat-Sahabat tersayang, Semuel Mesak Heo, Djembris Anthony
Buling, Ajang Sopandi, Ary Budi Warsito, Lusi Fajarita, Rifka Hijjah
Ariyani, yang selalu setia memberikan dukungan moril bagi penulis.
8. Rekan-rekan mahasiswa MKOM Universitas Budi Luhur kelas XA
Semester 1 dan 2 dan MKOM Semester 3 konsentrasi Teknologi Sistem
Informasi, terima kasih atas kebersamaan, kerja keras dan dukungan
semangatnya.
9. Rekan-rekan Network security Universitas Budiluhur di Kabel yang ku
sayangi, Roy Fauzan, Wyethman Piter, Muhammad Rivai terima kasih
atas bantuannya selama ini serta ilmunya yang bermanfaat.
10. Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc., atas pengenalan tentang Sistem Pengambilan
Keputusan beserta referensinya.
11. Bapak dan Ibu Dosen pengampu mata kuliah di Program Studi Magister
Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur yang telah dengan sabar
memberikan ilmu pengetahuan, pencerahan, dan bimbingan dalam belajar.
Penulis menyadari, sebagai mahluk Allah yang jauh dari kesempurnaan, bahwa
masih banyak kekurangan dari proposal penelitian tesis ini, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
penelitian tesis nantinya. Semoga proposal penelitian tesis ini masih dapat
memberikan manfaat dari keterbatasannya. Amin.
Jakarta, 6 maret 2013
Amiga Utomo
11. ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK...............................................................................................................v
ABSTRACT............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL..................................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Masalah Penelitian............................................................................3
1.2.1 Identifikasi Masalah............................................................. 3
1.2.2 Pembatasan Masalah............................................................ 3
1.2.3 Rumusan Masalah................................................................ 4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian.........................................................4
1.3.1 Tujuan Penelitian................................................................. 4
1.3.2 Manfaat Penelitian............................................................... 5
1.4 Tata Urut Penulisan ..........................................................................6
1.5 Daftar Pengertian..............................................................................7
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP...........................10
2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................10
2.1.1 Konsep Dasar..................................................................... 10
2.1.1.1 PHP...................................................................... 10
2.1.1.2 Point of Sale ........................................................ 10
2.1.1.3 Sistem Informasi.................................................. 11
2.1.2 Metode Pengembangan Sistem Model Waterfall .............. 13
2.1.2.1 Systems Development Life Cycle (SDLC) ......... 13
2.1.2.2 Model Waterfall................................................... 14
2.1.3 Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek dengan
Unified Modeling Language.............................................. 17
12. x
2.1.3.1 Konsep Dasar Analisis dan Perancangan
Berorientasi Obyek.............................................. 17
2.1.3.2 Unified Modelling Language............................... 19
2.1.4 Kualitas Perangkat Lunak Menurut ISO 9126 .................. 21
2.1.4.1 Pengertian Kualitas Perangkat Lunak ................. 21
2.1.4.2 ISO 9126.............................................................. 22
2.1.5 Pengujian Perangkat Lunak............................................... 25
2.1.5.1 Konsep Dasar Pengujian Perangkat Lunak ......... 25
2.1.5.2 Teknik Pengujian Perangkat Lunak..................... 27
2.2 Tinjauan Studi ................................................................................28
2.3 Tinjauan Obyek Penelitian .............................................................33
2.3.1 Profil Singkat Organisasi................................................... 33
2.3.2 Visi Misi Organisasi .......................................................... 33
2.3.3 Infrastruktur Teknologi Informasi..................................... 34
2.4 Kerangka Konsep ...........................................................................35
2.5 Hipotesis.........................................................................................37
BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN........................38
3.1 Jenis Penelitian...............................................................................38
3.2 Metode Pemilihan Sampel..............................................................38
3.3 Metode Pengumpulan Data ............................................................39
3.4 Instrumentasi ..................................................................................40
3.5 Teknik Analisis, Perancangan, dan Pengujian Sistem....................40
3.5.1 Teknik Analisis.................................................................. 40
3.5.2 Teknik Perancangan........................................................... 41
3.5.3 Teknik Pengujian Sistem................................................... 41
3.6 Langkah-langkah Penelitian...........................................................43
3.7 Jadwal Penelitian............................................................................46
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ..............................................48
Analisis Sistem...............................................................................484.1
4.1.1 Analisis Proses Bisnis Sistem Berjalan ............................. 48
4.1.1.1 Proses transaksi ................................................... 49
13. xi
4.1.1.2 Proses Data karyawan.......................................... 50
4.1.1.3 Proses Data Custumer.......................................... 50
4.1.1.4 Proses Data Produk.............................................. 51
4.1.1.5 Proses Point Reward............................................ 51
4.1.1.6 Proses Data Laporan............................................ 52
4.1.2 Analisis Kebutuhan Fungsional, Nonfungsional, dan
Pengguna............................................................................ 53
4.1.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional........................... 53
4.1.2.2 Analisis Kebutuhan Nonfungsional..................... 55
4.1.2.3 Analisis Pengguna ............................................... 55
4.1.2.4 Use Case Diagram .............................................. 57
4.1.3 Analisis Perilaku Sistem.................................................... 59
4.1.4.1 Activity Diagram ................................................. 59
4.1.4.2 Sequence Diagram............................................... 65
4.1.4.3 Colaboration Diagram........................................ 69
4.1.4.4 Behavioral State Machine Diagram.................... 70
Perancangan Sistem........................................................................714.2
4.2.1 Perancangan Spesifikasi Program...................................... 71
4.2.1.1 Class Diagram..................................................... 71
4.2.1.2 Deployment Diagram .......................................... 73
4.2.2 Perancangan Database....................................................... 74
4.2.2.1 Tabel Database .................................................... 75
4.2.2.2 ERD..................................................................... 76
4.2.3 Perancangan Infrastruktur Architecture ............................ 77
Konstruksi Model...........................................................................824.3
4.3.1 Lingkungan Konstruksi ..................................................... 82
4.3.2 Konstruksi Database ......................................................... 84
4.3.3 Konstruksi user interface................................................... 84
Pengujian Sistem ............................................................................884.4
4.4.1 Lingkungan Pengujian....................................................... 88
4.4.2 Pengujian Validasi............................................................. 89
14. xii
4.4.1.1 Karakteristik Responden ..................................... 89
4.4.1.2 Proses Pelaksanaan FGD..................................... 90
4.4.1.3 Hasil Pengujian Validasi ..................................... 91
4.4.3 Kuesioner........................................................................... 94
4.4.4 Blackbox testing................................................................. 99
4.4.2.1 Pengujian dengan Acunetix WVS 8 Consultant
Edition ................................................................. 99
4.4.2.2 Pengujian dengan Loic 1.0.7.0 .......................... 101
4.4.2.3 Pengujian dengan Xoic 1.3................................ 102
4.4.2.4 Pengujian dengan Hoic 2.1................................ 103
4.4.2.5 Pengujian dengan Pyloris 3.0 ............................ 104
4.4.2.6 Hasil Pengujian Kualitas ................................... 105
Implikasi Penelitian......................................................................1054.5
4.5.1 Aspek Sistem ................................................................... 106
4.5.2 Aspek Manajerial............................................................. 107
4.5.3 Aspek Penelitian Lanjut................................................... 108
Rencana Implementasi Sistem......................................................1094.6
BAB V PENUTUP ...........................................................................................113
5.1 Kesimpulan...................................................................................113
5.2 Saran.............................................................................................114
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................115
LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................................117
15. xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
II-1 Komponen Sistem Informasi ([O’Brien 2006], 34)
................................................ 12
II-2 Klasifikasi Sistem Informasi ([O’Brien 2006], 16)
................................................. 13
II-3 System Development Live Cycle ([O’Brien 2006], 511, dengan modifikasi)
.................. 14
II-4 Model Waterfall ([Pressman 2012], 46, dengan modifikasi)
............................................ 15
II-5 Langkah-langkah Pengujian Perangkat Lunak ([Pressman 2012], 554)
................. 27
II-6 topologi jaringan awal Perfume House........................................................ 35
II-7 pola pikir kerangka konsep PHP Point of Sale Banda Aceh........................ 36
III-1 Langkah-langkah Penelitian ....................................................................... 43
IV-1 Actor Sistem Aplikasi PHP Point of Sale................................................... 57
IV-2 Use Case Diagram ..................................................................................... 58
IV-3 Activity Diagram Mengelola Bidang Studi ............................................... 61
IV-4 Activity Diagram entry new Custumer ...................................................... 62
IV-5 Activity Diagram new entry product ......................................................... 64
IV-6 squence diagram transaksi......................................................................... 66
IV-7squence diagram new entry product............................................................ 67
IV-8 squence diagram new custumer.................................................................. 68
IV-9 Colaboration Diagram transaksi............................................................... 69
IV-10 Behavioral state machine diagram custumer service.............................. 70
IV-11 Class Diagram aplikasi PHP Point Of Sale Perfume House.................... 72
IV-12 Deployment Diagram Sistem Aplikasi PHP Point of Sale....................... 74
IV-13 list tabel database aplikasi PHP Point of Sale .......................................... 75
IV-14 ERD aplikasi PHP Point of Sale.............................................................. 76
IV-15 Infrastruktur Sistem................................................................................. 77
IV-16 Physical Architecture server .................................................................... 78
IV-17 Physical Architecture client...................................................................... 79
IV-18 halaman login untuk pengguna................................................................ 84
IV-19 Menu Navigasi Administrator ................................................................. 85
IV-20 Menu Navigasi Pimpinan ........................................................................ 85
16. xiv
IV-21 Menu Navigasi Operator ......................................................................... 86
IV-22 Menu Custumer service........................................................................... 86
IV-23 Menu gudang/warehouse......................................................................... 87
IV-24 detail hasil testing Acunetix WVS 8 Consultant Edition ...................... 100
IV-25 Loic 1.0.7.0............................................................................................ 101
IV-26 Xoic 1.3 ................................................................................................. 102
IV-27 Hoic 2.1 .................................................................................................. 103
IV-28 Pengujian dengan Pyloris 3.0 ................................................................. 104
IV-29 Rencana Implementasi sistem aplikasi PHP Point of Sale.................... 109
17. xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
I-1 Daftar pengertian istilah .................................................................................. 7
II-1 Ringkasan Tinjauan Studi ............................................................................ 30
III-1 Jadwal Penelitian ........................................................................................ 46
IV-1 Tingkatan Pengguna dan Hak Akses.......................................................... 56
IV-2 Penggunaan software................................................................................. 79
IV-3 Responden Forum Group Discussion........................................................ 89
IV-4 Hasil Pengujian Validasi ........................................................................... 91
IV-5 hasil pengujian teknik Kuesioner ............................................................... 95
IV-6 Hasil Pengujian Kualitas .......................................................................... 105
IV-7 Rencana Implementasi Sistem.................................................................. 110
18. xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Pedoman Pertanyaan untuk Wawancara............................................ 117
2. Hasil Wawancara dengan Responden ........................................................... 118
3. Daftar Dokumen Observasi........................................................................... 119
4. Lembar Pengujian dengan teknik Kuesioner ................................................ 120
5. lembar Pengujian dengan teknik FGD .......................................................... 121
6. Activity Diargam........................................................................................... 122
7. Behavioral State Machine Diagrams............................................................. 147
8. colaboration diagram..................................................................................... 152
9. sequence diagram.......................................................................................... 153
10. user interface administrator......................................................................... 173
11. user interface operator................................................................................. 189
12. user interface gudang .................................................................................. 193
13. user interface custumer service ................................................................... 198
14. user interface pimpinan............................................................................... 204
15. Invoice stok keluar dari gudang.................................................................. 205
16. Print receipt transaksi custumer .................................................................. 206
17. struktur Database......................................................................................... 207
18. Source Code Aplikasi PHP Point of Sale Perfume House.......................... 253
19. 20 lembar hasil Kuesioner oleh responden ................................................ 290
20 8 lembar hasil pengujian dengan teknik FGD oleh responden .................. 310
21. Cd video tuorial dan aplikasi jadi................................................................ 318
22. Riwayat Hidup Singkat ............................................................................... 319
19. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan melihat perkembangan teknologi saat in yang cukup pesat hingga
memungkinkan bagi pengguna teknologi tersebut untuk melakukan suatu kegiatan
lebih mudah dari biasanya, seperti halnya pegawai kasir yang siap meninggalkan
mesin kasirnya dan beralih ke sebuah teknologi yang lebih maju dan lebih efisien,
termaksuk mendigitalisasikan semua kegiatan kasir selama ini yang terbilang
memakan waktu lebih banyak di bandingkan dengan mesin kasir digital, dengan
alasan tersebut maka saya mengembangkan sebuah sistem aplikasi kasir yang
complete berbasis web yang lazim di sebut dengan Retail PHP POS.
Layanan web adalah salah satu dari banyak contoh teknologi yang
menggunakan jaringan internet, ini merupakan sebuah metode yang dapat
mengimplentasikan aplikasi website yang di bangun dan terhubung ke barbagai
jaringan serta berbagai sistem operasi, melihat perkembangannya bahwa internet
lebih cendrung digunakan sebagai sarana komunikasi, transaksi, sosial dari pada
hanya sekedar alat visualisasi saja. Dengan menerapkan layanan web dapat
memecahkan banyak masalah seperti memungkinkannya sistem operasi saling
berkomunikasi satu sama lain, mengirim pesan dengan platform yang berbeda,
standarisasi bahasa antar sistem. Melihat dari keunggulan web, penulis bersedia
untuk mengembangkan aplikasi PHP Point Of Sale yang di kembangkan dengan
menggunakan layanan web. Aplikasi yang nantinya dapat digunakan untuk
berbagai jenis bisnis retail yang pada umumnya menggunakan mesin kasir dan
aplikasi inventory. Aplikasi yang didasarkan oleh layanan web ini memungkinkan
dapat berjalan oleh banyak perangkat pc yang beredar di pasaran. Serta dapat di
akses oleh beberapa anak cabang perusahaan retail sekaligus.
20. 2
Sistem ini terkoneksi ke sebuah jaringan yang menghubungkan suatu
server tempat dimana Web Aplikasi dan database di bentuk dengan client yang
bertindak sebagai user. Untuk beberapa kegiatan yang berhubungan dengan
penjualan, pembelian serta pengaturan inventory sudah include di dalam sistem
aplikasi ini dengan pembagian kategori berdasarkan kebutuhan user masing
masing.
Sumber daya manusia atau di perusahaan memiliki peranan sangat
penting, karena merupakan komponen pokok yang menjalankan kegiatan di
organisasi tersebut. Peranan pegawai perusahaan dalam mengelola data
perusahaan mulai dari inventory sampai dengan transaksi hingga pembuatan
laporan perusahaan merupakan bagian penting dalam mengembangkan
perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan efisiensi biaya pengeluaran dan
kualitas pelayanan.
Proses transaksi dan pengelolaan data pada perusahaan Perfume House
Banda Aceh sebelumnya masih manual dimana transaksi masih menggunakan
mesin kasir biasa dan pengelolaan data inventory berikut laporan-laporannya
masih di tuliskan manual di atas kertas, sehingga hal ini sangat menyulitkan bagi
pegawai perusahaan dalam bertansaksi, selain memakan waktu yang lama dengan
cara manual juga menyulitkan dalam pencarian data yang di inginkan dimana
data2 tersebut akan di rangkup menjadi sebuah laporan harian serta laporan
bulanan perusahaan Perfume House Banda aceh. Melihat kondisi diatas, maka
penulis berusaha untuk memberikan solusi demi mudahnya proses administrasi
perusahaan dengan mengembangkan plikasi yang sudah ada menjadi sebuah
aplikasi dalam bahasa PHP yang memungkinkan terintegrasi dengan jaringan
internet, serta dapat membatu pegawai perusahaan dalam menjalankan tugas yang
selama ini sangat sulit dan banyak memakan waktu.
21. 3
1.2 Masalah Penelitian
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan dalam penelitian ini, maka
permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Pengelolaan data perusahaan baik data pegawai maupun data pelanggan
yang saat ini di jalankan masih menggunakan cara yang manual, yaitu
dengan menggunakan microsof Office word dan microsof Office Exel.
2. Data-data yang di simpan terpisah dengan beberapa file yang membuat
kesulitan dalam mengupdate isinya.
3. Tidak ada aplikasi dekstop dan database terintegrasi untuk menyajikan
informasi data perusahaan Perfume House.
4. Pembuatan laporan transaksi dan laporan lainnya membutuhkan waktu
yang sangat lama karena harus merangkum dari berbagai file laporan yang
dimiliki oleh perusahaan Perfume House.
5. Pimpinan perusahaan Perfume House kesulitan dalam melakukan
pengecekan laporan yang ada
6. Aplikasi yang di gunakan tidak multi platform sehingga tidak dapat di
akses langsung oleh pengguna sistem dari device yang tidak compatible.
1.2.2 Pembatasan Masalah
Ruang lingkup permasalahan dari pengembangan sistem aplikasi PHP
Point of Sale Perfume House Banda Aceh yang dianalisis dan dirancang dibatasi
sebagai berikut:
1. Aplikasi yang akan dirancang dan di kembangkan berupa modul adalah:
login, produk, custumers, point, lokasi, payment type, report,supplier,
gender, satuan, unit, user, sales dan App setting.
2. Metode pengembangan sistem informasi menggunakan tahapan model
Waterfall. Pada tahap analisis dan perancangan menggunakan Unified
Modelling Language dan pada tahap implementasi sistem menggunakan
22. 4
aplikasi open source object oriented berbasis web menggunakan PHP dan
database MySQL. Proses implementasi sistem dilakukan pada jaringan
lokal.
3. Pengujian sistem yang dilakukan menggunakan pendekatan pengujian
perangkat lunak berorientasi obyek, dengan pengujian unit menggunakan
program yang dibangun, dan pengujian penerimaan (User Acceptance
Testing) dengan metode Kuesioner.
1.2.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah, maka
permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana
mengembangkan software Aplikasi perusahaan Perfume House yang menjadi
Aplikasi PHP Point Of Sale dengan sistem yang lulus dalam pengujian kualitas
dengan ISO 9126, Kuesioner, blackbox testing dan FGD (Forum Group
Discussion) serta sesuai dengan kebutuhan perusahaan?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang permasalahan, tujuan penelitian ini adalah:
1. Menganalisis proses bisnis dan permasalahannya yang berjalan di
perusahaan Perfume House Banda Aceh.
2. Merancang aplikasi PHP Point of sale menggunakan metode
pengembangan sistem waterfall dan menggunakan pendekatan
perancangan berorientasi obyek dengan desain model yang digunakan
adalah Unified Modelling Language (UML).
23. 5
3. Mengimplementasikan rancangan sistem ke dalam aplikasi sistem
aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh berbasis web
menggunakan PHP dan database MySQL.
4. Menguji hasil implementasi aplikasi PHP point of sale perfume house
Banda Aceh dengan metode FGD, Blackbox dan mengikuti standar
kualitas perangkat lunak ISO 9126.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah:
A. Manfaat Teoritis:
1. Diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap konsep teroritis dalam
pengembangan Sistem PHP Point of Sale menggunakan metode
pengembangan sistem waterfall dengan teknik analisis dan perancangan
berorientasi obyek menggunakan desain model Unified Modelling
Language (UML).
2. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan referensi terkait
dengan pokok bahasan sistem aplikasi Poin of sale serta fungsinya dalam
pengembangan sumber daya manusia.
B. Manfaat Praktis:
1. Memudahkan staff karyawan perusahaan dalam proses pengelolaan
administrasi, transaksi, data dan informasi laporan.
2. Memudahkan custumer service dalam transaksi yang aman dan nyaman
serta mengurangi tingkat kesalahan dalam transaksi.
3. Memudahkan dalam memberikan informasi lengkap dalam bentuk laporan
seluruh pengeluaran administrasi dengan mudah yang dapat di akses
online oleh pimpinan perusahaan.
24. 6
4. Meningkatkan produktivitas perusahaan dalam upaya mencapai target
penjualan tahunan serta menghemat biaya pengeluaran.
5. Membantu para pengambil keputusan di perusahaan Perfume House.
6. Memudahkan dalam mendapatkan informasi user custumer dan pegawai
dengan lebih cepat dan akurat.
1.4 Tata Urut Penulisan
Naskah penelitian ini disusun dengan tata urut penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Membahas latar belakang penelitian, ruang lingkup sistem Aplikasi
PHP Point of Sale yang diteliti, identifikasi masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, sistematika penulisan,
dan daftar istilah yang digunakan dalam penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP
Membahas tinjauan pustaka yang berkaitan dengan topik bahasan
mengenai pengembangan software aplikasi Point of sale, metode
pengembangan sistem waterfall, analisis dan perancangan sistem
berorientasi obyek menggunakan pemodelan UML, tinjauan studi
berdasarkan penelitian sebelumnya, tinjauan organisasi dan obyek
penelitian yaitu perusahaan Perfume house Banda Aceh, kerangka
konsep penulis dalam melakukan penelitian, dan hipotesis.
BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN
Membahas jenis penelitian, metode pemilihan sampel, metode
pengumpulan data, instrumentasi, teknik analisis, rancangan, dan
pengujian sistem, langkah-langkah penelitian, dan jadwal penelitian
25. 7
yang digunakan dalam pengembangan software aplikasi Point of Sale
perusahaan Perfume House banda aceh.
BAB IV PENUTUP
Membahas kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil pencarian
masalah penelitian, studi pustaka, tinjauan penelitian, tinjauan obyek
penelitian dan metodologi penelitian.
1.5 Daftar Pengertian
Beberapa pengertian istilah yang dipergunakan di dalam penelitian ini
sebagai definisi kamus maupun definisi operasional, sebagai berikut:
Tabel I-1 Daftar pengertian istilah
Aktor : Aktor merupakan semua yang ada di luar ruang lingkup
sistem perangkat lunak dan berinteraksi dengan sistem
perangkat lunak tersebut.
Berorientasi obyek : Merupakan paradigma baru dalam rekayasa perangkat
lunak yang memandang sistem sebagai kumpulan
obyek-obyek diskrit yang saling berinteraksi satu sama
lain.
Diagram aktivitas : Diagram yang menggambarkan aliran fungsionalitas
sistem. Bisa digunakan untuk workflow atau untuk
menggambarkan alur dalam flow of events.
Diagram kelas : Diagram yang menunjukkan interaksi antar kelas dalam
sistem.
Diagram kolaborasi : Diagram yang digunakan untuk menunjukkan aliran
fungsionalitas dalam masing-masing use case yang
26. 8
disusun untuk menunjukkan kolaborasi antar obyek-
obyek.
Diagram sekuensial : Diagram yang digunakan untuk menunjukkan aliran
fungsionalitas dalam masing-masing use case yang
disusun dalam urutan waktu.
Diagram Use case : Diagram yang digunakan untuk menggambarkan
interaksi antara aktor dan use case pada sistem
perangkat lunak yang akan dikembangkan.
Extend : Relasi antar use case yang memungkinkan satu use case
secara opsional menggunakan fungsionalitas yang
disediakan oleh use case lainnya.
Flow of events : Alur dalam use case yang menjelaskan secara rinci apa
yang dilakukan aktor dan apa yang sistem itu sendiri
lakukan.
Formasi : Ketentuan jumlah dan susunan pangkat karyawan yang
diperlukan dalam jangka waktu tertentu untuk
melaksanakan tugas pokok di suatu Unit kerja .
Include : Relasi include memungkinkan satu use case
menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use
case lainnya.
Jabatan : Kedudukan yang menunjukkan tugas dan tanggung
jawab, wewenang, dan hak seorang karyawan.
Staff : Setiap orang yang telah diangkat dan diserahi tugas
untuk menjalankan fungsi tertentu di Unit kerja.
Promosi : Perubahan dari suatu jabatan dan/atau status karyawan
ke jabatan dan/atau status karyawan yang lebih tinggi.
27. 9
UML : Unified Modeling Language. Bahasa pemodelan
berorentasi obyek yang secara “defacto” sebagai bahasa
standar pemodelan berorientasi obyek.
Use Case : Fungsionalitas atau persyaratan-persyaratan sistem dari
sudut pandang pengguna sistem.
Workflow : Alur kerja yang ada dalam setiap proses bisnis.
Perusahaan : Perusahaan Perfume House di Banda Aceh yang
bergerak di bisnis ratail.
28. 10
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Konsep Dasar
2.1.1.1 PHP
PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan
atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs
web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS. Pada
awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal).
PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu
PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan
skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter
PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model
pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan
bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
2.1.1.2 Point of Sale
Point Of Sale atau disingkat POS dapat diterjemahkan bebas menjadi
sistem kasir, yaitu aktivitas yang ber-orientasi pada penjualan yang terjadi pada
bidang usaha retail. Point-of-Sale adalah sebuah sistem yang memungkinkan
diadakannya proses transaksi. POS juga kadang disebut sebagai titik pembelian
atau kasir yang di mana transaksi terjadi. Tidak hanya itu, sistem pos modern
dilengkapi dengan sistem pelaporan manajemen yang terintegrasi. Sistem POS
digunakan di supermarket, restoran, hotel dan tempat-tempat lain yang membuka
layanan ritel.
29. 11
2.1.1.3 Sistem Informasi
Menurut O’Brien, sistem informasi merupakan kombinasi yang
terorganisir dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber
daya data untuk mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data dan
menyimpannya, mengelola, mengontrol dan melaporkannya sehingga dapat
mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan. ([O'Brien 2006], 5)
Dapat didefinisikan juga bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri
dari beberapa subsistem atau komponen hardware, software, brainware, dataware
dan prosedur untuk menjalankan input, proses, output, penyimpanan, dan
pengontrolan yang mengubah sumber data menjadi informasi.
Terdapat tiga alasan mendasar untuk semua aplikasi bisnis dalam
menggunakan sistem informasi, peran utama sistem informasi dalam aplikasi
bisnis tersebut menurut O’Brien adalah: ([O’Brien 2006], 10)
1. Mendukung proses dan operasi bisnis.
2. Mendukung pengambilan keputusan. Sistem informasi membantu para
manajer dan pelaku bisnis untuk membuat keputusan yang lebih baik.
3. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif. Mendapatkan
kelebihan strategis atas para pesaing melalui penggunaan sistem informasi.
Gambar II-1 mengilustrasikan model sistem informasi yang menunjukkan
kerangka konsep dasar komponen dan aktivitas sistem informasi. Komponen atau
sumber daya sistem informasi tersebut adalah:
1. Sumber Daya Manusia (SDM). Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian
semua sistem informasi. Sumber daya manusia ini meliputi pengguna
akhir dan pakar sistem informasi.
2. Sumber Daya Hardware. Berupa semua peralatan dan komponen fisik
yang digunakan dalam pemrosesan informasi, yaitu peralatan input,
peralatan proses, peralatan output, dan media penyimpanan.
30. 12
3. Sumber Daya Software. Meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan
informasi dalam wujud instruksi-instruksi dan prosedur yang membuat
komputer melakukan pekerjaan tertentu.
4. Sumber Daya Data. Meliputi data dasar berbentuk alfanumerik, teks,
gambar, audio, video, dan bentuk data lainnya.
5. Sumber Daya Jaringan. Meliputi media komunikasi dan dukungan
jaringan.
Pengendalian
Kinerja Sistem
Aktivitas Sistem
Output
Produk
Informasi
Sumber Daya Manusia
Pengguna Akhir dan Pakar SI
Input
Sumber
Daya Data
Pemrosesan
Data ke dalam
Informasi
Sumber Daya Software
Program
dan Prosedur
SumberDayaData
DataDasardanPengetahuan
SumberDayaHardware
MesindanMedia
Sumber Daya Jaringan
Media Komunikasi dan Dukungan Jaringan
Penyimpanan
Sumber Daya Data
Gambar II-1 Komponen Sistem Informasi ([O’Brien 2006], 34)
Secara konseptual, O’Brein mengklasifikasikan aplikasi sistem informasi
berdasarkan tujuan utama sistem informasi yang mendukung operasi bisnis dan
mendukung pengambilan keputusan manajerial dalam Gambar II-2:
32. 14
Gambar II-3 System Development Live Cycle ([O’Brien 2006], 511, dengan modifikasi)
2.1.2.2 Model Waterfall
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis
metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini
membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan
sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Beberapa proses
pengembangan sistem dengan SDLC adalah: waterfall, prototyping, incremental,
spiral, dan RAD.
Metodologi pengembangan sistem model waterfall menurut Pressman
adalah proses pengembangan sistem yang menyiratkan pendekatan yang
sistematis dan berurutan (sekuensial) pada pengembangan perangkat lunak,
dimana proses pengembangan tersebut mengalir secara teratur ke bawah sehingga
terlihat seperti air terjun ([Pressman 2012] 46)
. Proses pengembangan dimulai dengan
spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui tahapan-tahapan
perencanaan (planning), pemodelan (modeling), konstruksi (construction), serta
penyerahan sistem perangkat lunak ke pelanggan/pengguna (deployment), yang
diakhiri dengan dukungan berkelanjutan pada perangkat lunak yang dihasilkan
(Gambar II-4).
Investigasi
Analisis
Perancangan
Implementas
i
Pemeliharaan
33. 15
Komunikasi
Inisialisasi proyek
Teknik mendapatkan
spesifikasi kebutuhan
pengguna
Perencanaan
Membuat perkiraan
Penjadwalan
Pelacakan
Pemodelan
Analisis
Perancangan
Konstruksi
Kode program
Pengujian
Penyerahan Sistem
Pengiriman
Dukungan terhadap
pengguna
Umpan balik
Gambar II-4 Model Waterfall ([Pressman 2012], 46, dengan modifikasi)
Tahapan metodologi model waterfall tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Komunikasi. Pada tahapan ini dilakukan komunikasi dan kolaborasi dengan
pelanggan dan para pemangku kepentingan (stakeholder). Maksudnya adalah
untuk memahami tujuan-tujuan stakeholder atas proyek perangkat lunak yang
sedang dikembangkan dan mengumpulkan kebutuhan-kebutuhan yang akan
membantu mengartikan fitur-fitur perangkat lunak beserta fungsinya.
2. Perencanaan. Tahapan perencanaan dilakukan dengan membuat rencana
proyek perangkat lunak, untuk mengartikan ruang lingkup proyek rekayasa
perangkat lunak dengan menggambarkan tugas-tugas teknis yang harus
dilakukan, resiko yang mungkin muncul, sumber daya yang akan dibutuhkan,
produk-produk kerja yang harus dihasilkan, dan jadwal kerja. Dapat juga
dilakukan pelacakan terhadap perencanaan dan membuat penyesuaian jika hal
ini memang diperlukan.
3. Pemodelan. Model digunakan untuk merepresentasikan informasi yang akan
ditransformasi oleh perangkat lunak, fitur-fitur yang dikehendaki oleh
pengguna, serta merepresentasikan perilaku sistem saat transformasi informasi
tersebut benar-benar terjadi. Pada tahapan pemodelan, dibuat dua jenis model:
1) Model analisis. Untuk memperlihatkan spesifikasi kebutuhan
pengguna dengan menggambarkan perangkat lunak dalam tiga ranah
(domain) yang berbeda:
i. Ranah informasi. Menggambarkan data yang mengalir ke
dalam sistem (dari pengguna akhir, dari sistem yang lainnya,
atau dari sarana-sarana yang bersifat eksternal),
34. 16
menggambarkan data yang keluar dari sistem (melalui
antarmuka pengguna, antarmuka jaringan, laporan, grafik dan
sebagainya), menggambarkan penyimpanan data yang
mengumpulkan dan mengorganisasi obyek-obyek data yang
bersifat persisten (data yang dipelihara secara permanen).
ii. Ranah fungsional. Fungsi-fungsi dan fitur yang dilakukan
perangkat lunak, yang tampak oleh pengguna.
iii. Ranah perilaku. Menggambarkan perilaku perangkat lunak
akibat kejadian-kejadian (event). Kejadian karena input yang
diberikan oleh pengguna, kendali data oleh sistem eksternal,
atau pemantuan data yang dikumpulkan melintas jaringan.
2) Model perancangan. Menggambarkan karakteristik-karateristik
perangkat lunak:
i. Arsitektur perangkat lunak.
ii. Rincian berperingkat komponen.
iii. Antarmuka pengguna.
4. Konstruksi. Tahapan konstruksi mencakup penulisan kode program dan
pengujian yang dibutuhkan untuk menemukan kesalahan-kesalahan dalam
kode program yang sudah dibuat sebelumnya. Penulisan kode program dapat
berupa: (1) pembuatan langsung kode program dalam bahasa pemrograman
tertentu, (2) penulisan kode program secara otomatis menggunakan
representasi mirip rancangan-rancangan yang akan dikembangkan, atau (3)
pembuatan kode program menggunakan bahasa pemrograman generasi ke-4
yang langsung dapat dieksekusi. Pengujian yang dilakukan mencakup:
1) pengujian unit (unit testing), pengujian pada peringkat komponen.
2) pengujian integrasi (integration testing), yang dilakukan setelah
sistem/perangkat lunak selesai dikonstruksi.
3) pengujian validasi (validation testing), yang melakukan penilaian
apakah spesifikasi kebutuhan telah diakomodasi dalam
sistem/perangkat lunak yang lengkap.
35. 17
4) pengujian penerimaan (acceptance testing), yang dilakukan oleh
pelanggan dengan tujuan untuk melakukan pemeriksaan atas semua
fungsi dan fitur yang diinginkannya.
5. Penyerahan Sistem. Tahapan ini merupakan aktivitas penyerahan
sistem/perangkat lunak kepada pelanggan (deployment), yang memiliki tiga
aksi penting: pengiriman, dukungan, dan umpan balik. Perangkat lunak akan
disajikan kepada pelanggan yang kemudian akan mengevaluasi produk yang
disajikan dan akan memberikan umpan balik berdasarkan evaluasi tersebut.
2.1.3 Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek dengan Unified
Modeling Language
2.1.3.1 Konsep Dasar Analisis dan Perancangan Berorientasi
Obyek
Menurut Dennis, analisis sistem mendeskripsikan apa yang harus
dilakukan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Analisis
sistem akan menjawab pertanyaan siapa yang akan menggunakan sistem, apa yang
akan dikerjakan oleh sistem, dan dimana serta kapan sistem tersebut akan
digunakan. Sedangkan perancangan sistem menentukan bagaimana sistem akan
memenuhi tujuan tersebut, dalam hal ini: perangkat keras, perangkat lunak,
infrastruktur jaringan; antarmuka pengguna, formulir dan laporan; serta program-
program khusus, database, dan file yang akan dibutuhkan. ([Dennis 2009] 4)
Konsep object oriented atau berorientasi obyek memfokuskan pada
penciptaan class yang merupakan blueprint dari suatu objek. Konsep ini membagi
perangkat lunak menjadi beberapa objek yang saling berinteraksi antara satu
dengan lainnya. Beberapa istilah yang berkaitan dengan konsep object oriented
adalah:
36. 18
1. Class dan Objek. Class dapat diartikan deskripsi secara umum (template,
pattern, atau blueprint) yang menggambarkan sekumpulan objek yang
serupa. Objek dapat berupa objek fisik seperti meja atau pelanggan
maupun objek konseptual seperti text input area atau file.
2. Atribut, Method dan Message. Atribut adalah sesuatu yang melekat pada
objek yang mendeskripsikan sifat class atau objek. Sebuah objek
mengenkapsulasi data (direpresentasikan sebagai kumpulan atribut) dan
algoritma yang memproses data tersebut. Algoritma ini disebut operasi,
method, atau service. Setiap operasi yang dienkapsulasi oleh sebuah objek
memberikan representasi salah satu behavior dari objek tersebut.
3. Suatu objek berinteraksi dengan objek lainnya melalui message. Sebuah
objek diminta untuk melakukan salah satu operasinya dengan
mengirimkannya sebuah message. Objek penerima merespon message
tersebut dengan memilih operasi yang mengimplementasikan nama
message, mengeksekusi operasi, dan kemudian mengembalikan kontrol
kepada objek yang memanggil.
4. Enkapsulasi. Sebuah class mengenkapsulasi data dan operasi yang
memproses data tersebut. Data (atribut) yang menggambarkan kelas
ditutup oleh operasi yang memanipulasi data tersebut. Untuk mengakses
nilai atribut class harus melalui sebuah operasi. Konsep enkapsulasi ini
mendukung information hiding. Detail implementasi internal dari data dan
prosedur disembunyikan dari dunia luar. Hal ini mengurangi efek samping
ketika terjadi perubahan dalam class.
5. Inheritance. Inheritance merupakan pewarisan sifat dari sebuah class ke
class yang baru. Subclass Y merupakan pewaris dari superclass X, maka
subclass Y mewarisi semua atribut dan operasi yang dimiliki oleh
superclass X. Hal ini mendukung konsep reuse. Pada setiap level hirarki
class, atribut dan operasi baru dapat ditambahkan ke class yang telah
diwarisi dari level yang lebih tinggi dalam hirarki. Pada inheritance juga
memungkinkan terjadinya overriding. Overriding terjadi ketika atribut dan
37. 19
operasi yang diwarisi, dimodifikasi untuk kebutuhan spesifik dari class
yang baru.
6. Polimorfisme. Polimorfisme mengijinkan sejumlah operasi yang berbeda
untuk mempunyai nama yang sama. Hal ini membuat objek saling terpisah
dari objek lainnya dan membuat setiap objek lebih independen.
2.1.3.2 Unified Modelling Language
Menurut Dennis, Unified Modeling Language (UML) merupakan
penggabungan berbagai konsep terbaik dari pemodelan, yaitu pemodelan data
(entity-relationship diagram), pemodelan bisnis (Workflow), pemodelan objek dan
komponennya. UML merupakan bahasa standar untuk visualisasi, spesifikasi,
konstruksi dan pendokumentasian dari artifak dari sebuah software, dan dapat
digunakan untuk semua tahapan dalam proses pengembangan sistem mulai dari
analisis, perancangan, sampai implementasi. ([Dennis 2009], 30)
UML menyediakan beberapa notasi dan artifak standar yang dapat
digunakan sebagai alat komunikasi bagi para pelaku dalam proses analisis dan
desain sistem. Artifak dalam UML didefinisikan sebagai informasi dalam
berbagai bentuk yang digunakan atau dihasilkan dalam proses pengembangan
software. Terdapat beberapa artifak utama dalam UML, yaitu:
1. Use Case Diagram. Diagram yang menggambarkan actor, use case dan
relasinya
2. Class Diagram. Diagram untuk menggambarkan kelas dan relasi diantara
kelas-kelas tersebut
3. Behaviour Diagram, yang terdiri dari:
1) Activity Diagram. Menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state,
transisi state dan event
2) Collaboration Diagram. Menggambarkan objek dan relasinya,
termasuk struktur perubahannya yang disebabkan oleh adanya suatu
message
38. 20
3) Sequence Diagram. Menggambarkan objek dan relasinya termasuk
kronologi (urutan) perubahan secara logis setelah menerima sebuah
message
4) Statechart Diagram. Menggambarkan state, transisi state dan event
4. Implementation Diagram, terdiri dari :
1) Component Diagram. Menggambarkan komponen dan relasi antara
komponen tersebut
2) Deployment Diagram. Menggambarkan komponen, titik awal dan
relasi antara komponen tersebut
Use case diagram merupakan artifak dari proses analisis, sementara
sequence diagram dan class diagram merupakan artifak dari proses desain. Yang
perlu diperhatikan, untuk menjaga konsistensi antara artifak selama proses analisis
dan desain, maka setiap perubahan yang terjadi pada satu artifak harus juga
dilakukan pada artifak sebelumnya. Misalnya ditemukan satu cara yang lebih
efisien sewaktu membuat sequence diagram, maka perbaikan itu perlu
diverifikasikan terhadap use case diagram dan use case spesification yang dibuat
sebelumnya.
Dibuatnya berbagai jenis diagram tersebut karena:
a) Setiap sistem yang kompleks selalu paling baik jika didekati melalui
himpunan berbagai sudut pandang yang kecil, yang satu sama lain hampir
saling bebas (independen). Sudut pandang tunggal senantiasa tidak
mencukupi untuk melihat sistem yang besar dan kompleks.
b) Diagram yang berbeda-beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang
berbeda dalam proses rekayasa.
c) Dengan diagran diharapkan dapat membuat model sistem yang semakin
mendekati realitas.
39. 21
2.1.4 Kualitas Perangkat Lunak Menurut ISO 9126
2.1.4.1 Pengertian Kualitas Perangkat Lunak
Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) mendefinisikan
kualitas perangkat lunak adalah tingkatan pada sistem, komponen, atau proses
yang sesuai kebutuhan atau harapan dari pelanggan atau pengguna. Menurut
definisi Steve McConnell’s kualitas perangkat lunak dibagi dalam dua hal yaitu:
kualitas internal dan kualitas eksternal. Karakteristik kualitas eksternal merupakan
bagian-bagian dari suatu produk yang berhubungan dengan para pemakainya,
sedangkan karakteristik kualitas internal tidak secara langsung berhubungan
dengan pemakai. [Simarmata 2010]
Menurut Pressman, kualitas perangkat lunak dapat didefinisikan sebagai:
suatu proses perangkat lunak yang efektif diterapkan dalam arti kata proses
perangkat lunak untuk menyediakan nilai yang dapat diukur untuk mereka yang
menggunakan dan untuk mereka yang menghasilkannya. ([Pressman 2012], 485)
Definisi kualitas menurut International Standards Organization (ISO)
adalah totalitas fitur-fitur dan karakteristik-karakteristik dari produk atau layanan
yang berpengaruh pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. ISO
menyoroti pada fitur-fitur dan karakteristik dari produk atau layanan dalam
kemampuannya memenuhi kebutuhan yang ditentukan. menyediakan model yang
berbasikan obyek dalam 3 konteks dasar yaitu: quality, requirements dan
characteristics.
Pengertian-pengertian di atas secara jelas memberikan definisi bahwa
untuk menilai kualitas perangkat lunak dapat didasarkan pada karakteristik
perangkat lunak itu sendiri dan berdasarkan pada pemenuhan kebutuhan pengguna
perangkat lunak tersebut. Dari pemahaman tersebut maka dapat dipahami bahwa
untuk menentukan kualitas perangkat lunak haru melakukan pengujian terhadap
perangkat lunak tersebut serta melakukan pengujian terhadap penggunanya.
40. 22
Kualitas perangkat lunak adalah keberadaan karakteristik dari suatu
produk yang dijabarkan dalam kebutuhannya, artinya kita harus melihat terlebih
dahulu karakteristik apa yang berhubungan atau tidak dengan kebutuhan yang
diiinginkan oleh pemakai. Mengetahui karakteristik tersebut diperlukan untuk
mengurangi kontra produktif dari kualitas perangkat lunak yang dimaksud dan
relevan atau tidak perangkat lunak tersebut untuk kebutuhan suatu organisasi.
Keberadaan hubungan antara kebutuhan dan karakteristik menjadikan
dimungkinkannya statemen yang jelas tentang kualitas suatu produk.
2.1.4.2 ISO 9126
Kualitas perangkat lunak dapat dinilai melalui ukuran-ukuran dan metode-
metode tertentu, serta melalui pengujian-pengujian software. Salah satu tolak ukur
kualitas perangkat lunak adalah ISO 9126, yang dibuat oleh International
Organization for Standardization (ISO) dan International Electrotechnical
Commission (IEC). ISO 9126 mendefinisikan kualitas produk perangkat lunak,
model, karakteristik mutu, dan metrik terkait yang digunakan untuk mengevaluasi
dan menetapkan kualitas sebuah produk software. Standar ISO 9126 telah
dikembangkan dalam usaha untuk mengidentifikasi atribut-atribut kunci kualitas
untuk perangkat lunak komputer. Faktor kualitas menurut ISO 9126 meliputi 6
karakteristik kualitas sebagai berikut: fungsionalitas (functionality), kehandalan
(reliability), kebergunaan (usability), efisensi (efficiency), kemudahan
pemeliharaan (maintainability), portabilitas (portability).
Deskripsi untuk masing-masing karakteristik dan sub-karakteristik kualitas
perangkat lunak menurut ISO 9126, yaitu:
1. Functionality: kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi fungsi
produk perangkat lunak yang menyediakan kepuasan kebutuhan pengguna.
Fungsionalitas perangkat lunak mempunyai 5 sub-karakteristik, yaitu :
41. 23
a. Suitability: Kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan
serangkaian fungsi yang sesuai untuk tugas-tugas tertentu dan
tujuan pengguna;
b. Accuracy: Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan hasil
yang presisi dan benar sesuai dengan kebutuhan;
c. Security: Kemampuan perangkat lunak untuk mencegah akses yang
tidak diinginkan, menghadapi penyusup (hacker) maupun otorisasi
dalam modifikasi data;
d. Interoperabilitas: Kemampuan perangkat lunak untuk berinteraksi
dengan satu atau lebih sistem tertentu;
e. Compliance: Kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi
standar dan kebutuhan sesuai peraturan yang berlaku.
2. Reliability: kemampuan perangkat lunak untuk perawatan dengan level
performansi. Reliability atau keandalan perangkat lunak mempunyai 3 sub-
karakteristik, yaitu :
a. Maturity: Kemampuan perangkat lunak untuk menghindari
kegagalan sebagai akibat dari kesalahan dalam perangkat lunak;
b. Fault tolerance: Kemampuan perangkat lunak untuk
mempertahankan kinerjanya jika terjadi kesalahan perangkat lunak;
c. Recoverability: Kemampuan perangkat lunak untuk membangun
kembali tingkat kinerja dan memulihkan data yang rusak.
3. Usability: kemampuan yang berhubungan dengan penggunaan perangkat
lunak. Usability perangkat lunak memiliki 3 sub-karakteristik, yaitu :
a. Understandibility: Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan
untuk dipahami;
b. Operabilitas: Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan
untuk dioperasikan.
c. Attractiveness: Kemampuan perangkat lunak dalam menarik
pengguna.
42. 24
4. Efficiency: kemampuan yang berhubungan dengan sumber daya fisik yang
digunakan ketika perangkat lunak dijalankan. Efesiensi perangkat lunak
memiliki 2 sub-karakteristik, yaitu:
a. Time behavior: Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan
respon dan waktu pengolahan yang sesuai saat melakukan
fungsinya.
b. Resource behavior: Kemampuan perangkat lunak dalam
menggunakan sumber daya yang dimilikinya ketika melakukan
fungsi yang ditentukan.
5. Maintainability: kemampuan yang dibutuhkan untuk membuat perubahan
perangkat lunak. Maintanability memiliki 4 sub-karakteristik, yaitu :
a. Analyzability: Kemampuan perangkat lunak dalam mendiagnosis
kekurangan atau penyebab kegagalan.
b. Changeability: Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi
tertentu.
c. Stability: Kemampuan perangkat lunak untuk meminimalkan efek
tak terduga dari modifikasi perangkat lunak.
d. Testability: Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi dan
divalidasi perangkat lunak lain.
6. Portability: kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan perangkat
lunak yang dikirim ke lingkungan berbeda. Portability memiliki 4 sub-
karakteristik, yaitu:
a. Adaptability: Kemampuan perangkat lunak untuk diadaptasikan
pada lingkungan yang berbeda-beda.
b. Instalability: Kemampuan perangkat lunak untuk diinstal dalam
lingkungan yang berbeda-beda.
c. Co-existence: Kemampuan perangkat lunak untuk berdampingan
dengan perangkat lunak lainnya dalam satu lingkungan dengan
berbagi sumber daya.
d. Replaceability: Kemampuan perangkat lunak untuk digunakan
sebagai sebagai pengganti perangkat lunak lainnya.
43. 25
ISO 9126 adalah standar terhadap kualitas perangkat lunak yang diakui
secara internasional. Terpenuhinya item-item pada ISO 9126 pada sebuah
perangkat lunak tidak serta merta memberikan sertifikat ISO terhadap perangkat
lunak tersebut karena standar ISO juga harus dipenuhi dari sisi manajemen
pembuat perangkat lunak tersebut, dengan kata lain jika manajemennya tidak
memenuhi standar ISO maka hasil kerjanyapun tidak dapat diberikan sertifikat
standar ISO.
Faktor-faktor ISO 9126 tidak serta merta memungkinkan kita untuk
melakukan pengukuran kualitas secara langsung. Meskipun demikian, standar
tersebut menyediakan basis yang sangat penting untuk melakukan pengukuran-
pengukuran kualitas secara tidak langsung dan pada dasarnya menyediakan daftar
yang sempurna untuk menilai kualitas suatu sistem/perangkat lunak.
2.1.5 Pengujian Perangkat Lunak
2.1.5.1 Konsep Dasar Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian perangkat lunak menurut Pressman adalah elemen kritis dari
jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari
spesifikasi, desain dan pengkodean.
Perangkat lunak diuji untuk menemukan kesalahan yang dibuat secara
tidak sengaja saat perangkat lunak tersebut dirancang dan dibangun. Stategi
pengujian perangkat lunak menyediakan petunjuk yang menjelaskan langkah-
langkah yang harus dilakukan sebagai bagian dari pengujian, kapan langkah-
langkah ini direncanakan dan kemudian dilakukan, dan berapa banyak usaha,
waktu, serta sumber daya yang akan diperlukan dalam pengujian tersebut.
Menurut Pressman, strategi pengujian perangkat lunak selalu menyertakan
perencanaan pengujian, perancangan kasus pengujian, pelaksanaan pengujian, dan
evaluasi serta pengumpulan data hasil pengujian. ([Pressman 2012], 635)
Pengujian dalam konteks rekayasa perangkat lunak sebenarnya merupakan
rangkaian empat langkah yang diimplementasikan secara berurutan:
44. 26
1. Pengujian unit, pengujian fokus pada masing-masing komponen secara
individual, dengan memastikan bahwa komponen tersebut berfungsi
secara tepat sebagai suatu unit. Pengujian unit menggunakan teknik
pengujian dengan menggunakan jalur spesifik di dalam stuktur kontrol
dari komponen untuk memastikan cakupan telah lengkap dan dapat
mendeteksi kesalahan secara maksimum.
2. Pengujian integrasi, membahas isu-isu yang berkaitan dengan dua
masalah yaitu verifikasi dan pembangunan program, yang dilakukan
dengan teknik perancangan kasus pengujian (test case) yang berfokus
pada input dan output. Pengujian integrasi bersumber pada
perancangan antarmuka, use case, class diagram, sequence diagram,
dan communication diagram.
3. Pengujian validasi, menyediakan jaminan akhir bahwa perangkat lunak
memenuhi semua persyaratan informasi, fungsional, perilaku dan
persyaratan kinerja. Pengujian dapat dilakukan dengan beberapa cara:
menggunakan use case yang merupakan bagian dari model kebutuhan,
atau menggunakan metode black-box, atau test case. Dapat juga
dilakukan acceptance testing (pengujian penerimaan) untuk
memungkinkan pengguna memvalidasi semua persyaratan. Dengan
adanya penggunaan langsung oleh pengguna akhir, pengujian
penerimaan dapat mencakup test drive informal sampai deretan
pengujian yang dieksekusi secara sistematis dan terencana. Dua jenis
pengujian penerimaan yang biasa dilakukan oleh pengembang
perangkat lunak, yakni:
a. Alpha test, yakni pengujian yang dilakukan pada perangkat
lunak oleh pengguna akhir dengan adanya supervisi dan kontrol
dari pengembang perangkat lunak.
b. Beta test, yakni pengujian yang dilakukan pada perangkat lunak
oleh end-user tanpa adanya supervisi dan kontrol dari
pengembang perangkat lunak. Pengujian dilakukan dengan
bersumber pada kebutuhan fungsional pengguna.
45. 27
4. Pengujian sistem, memverifikasi bahwa semua elemen saling bertautan
dengan benar dan keseluruhan fungsi sistem/kinerja dapat dicapai.
Pengujian
unit
Pengujian integrasi
Pengujian level atas
Perancangan
Kebutuhan
“Arah
Pengujian”
Kode
Gambar II-5 Langkah-langkah Pengujian Perangkat Lunak ([Pressman 2012], 554)
2.1.5.2 Teknik Pengujian Perangkat Lunak
Menurut Pressman, setiap produk rekayasa perangkat lunak dapat diuji
dalam salah satu kategori pengujian berikut: ([Pressman 2012], 587)
1. Pengujian kotak hitam (black-box testing). Dengan mengetahui fungsi
yang telah ditentukan, sehingga pengujian dilakukan untuk mencari
kesalahan dalam setiap fungsi. Black-box testing dirancang untuk
memvalidasi persyaratan fungsional tanpa perlu mengetahui kerja internal
dari sebuah program. Teknik pengujian black-box testing berfokus pada
ranah informasi dari perangkat lunak, menghasilkan test case dengan cara
mempartisi ranah masukan dan keluaran dari sebuah program dengan cara
mencakup pengujian yang menyeluruh.
2. Pengujian kotak putih (white-box testing). Dengan mengetahui cara kerja
internal suatu produk, pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa
operasi-operasi internal telah dilakukan sesuai dengan spesifikasi dan
semua komponen internal telah dieskusi. White-box testing berfokus pada
struktur kendali program.
46. 28
2.2 Tinjauan Studi
Penelitian mengenai pengembangan software aplikasi PHP Point pf Sale
telah menarik perhatian baik untuk lingkungan perguruan tinggi (PT) maupun
perusahaan retail.
Fellik Setyadi melakukan penelitian Tujuan penelitian adalah membantu
PT. SELAMAT JEWELLERY dalam membangun aplikasi retail POS yang
berfungsi untuk memudahkan pewagai perusahaan dalam menjalankan tugas-
tugas seperti transaksi, pengaturan inventory, pembuatan laporan, pemotongan tax
otomatis yang di integrasikan pada aplikasi berbasis dekstop yang di bangun
dengan pemograman Visual basic. Aplikasi juga di bagun untuk memudahkan
stake holder atau pimpinan perusahaan dalam melakukan pengawasan terhadap
karyawan-karyawan yg melakukan transaksi dengan melihat record kegiatan atau
log kegiatan karyawan yang di desain mudah untuk di pahami oleh pimpinan
perusahaan, serta dapat mendukung pengambilan keputusan dengan penyediaan
informasi melalui media teknologi informasi secara cepat, tepat, akurat, dan
terintegrasi[setyadi 2011]
.
Harvey Keon melakukan penelitian dengan tujuan penelitian adalah untuk
membangun terminal intelejen point of sale, terminal pos yang di bagun
merupakan seperangkat alat mulai dari mouse, keyboard, receive printer, dot
matrik printer, monitor, scaner sampai dengan code-code pemograman yang di
tanamkan kedalam suatu memory di dalam perangkat tersebut untuk mendukung
proses alur kegiatan yang akan terjadi pada penggunaannya. Terminal pos yang di
bangun harvey merupakan modul perangkat komputer yang terhubung dengan
jaringan lokal dan dapat terhubung maksimak 225 komputer lainnya yang ada di
dalam sebuah store, mall atau tempat perbelanjaan yang mengggunakan kasir
sebagai tempat pembayarannya, dalam pengembangannya rancangan harvey dapat
terlihat di banyak swalayan, yaitu mesin kasir yang lengkap dengan komputer ,
receive printer dan barcode scaner[keown 1991]
.
47. 29
Micky Asade melakukan penelitian terhadap perencanaan dan pengawasan
persediaan barang sebagai alat ukur tingkat efisiensi perusahaan pada PT.
EXELCOMINDO PRATAMA, Tbk Medan. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian deskriptif. Jenis data dan sumber data yang di pakai adalah data primer
dan data skunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara
dan dokumentasi, hasil penelitian menunjukan bahwa perencanaan dan
pengawasan persediaan dengan menggunakan SOP (standar Operating Procedure)
dan SAP (System Aplication Process) belum berjalan dengan efektif, karena
perusahaan masih sering mengalami kelebihan ataupun kekurangan
persediaan[Asade 2009]
.
48. 30
Tabel II-1 Ringkasan Tinjauan Studi
Penulis Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian
[setyadi 2011] SELAMAT JEWELLERY POINT OF
SALES SYSTEM
Metode berorientasi objek
dengan notasi-notasi UML.
Membantu PT. Selamat Jewellry dalam
melakukan transaksi, penilaian dan pengawasan
karyawan.
[fransisca 2011] Point of Sale System Web Service
Aplication Retail Business
Metode berorientasi objek
dengan notasi-notasi UML.
Aplikasi Point of Sale Berbasis Web yang dapat di
gunakan beberapa perusahaan Retail.
[kodarullah 2010] Aplikasi system penjualan dan
persediaan
Barang menggunakan php dan mysql
studi kasus
Koperasi karyawan universitas mercu
buana
Metode berorientasi objek
dengan notasi-notasi UML.
Aplikasi inventory berbasis web yang dapat
digunakan di beberapa perusahaan yang memiliki
management inventory system
[keown 1991] Intelligent point of sale terminal
thesis
Metode yang digunakan dalam
menganalisis dan merancang
sistem adalah The Open Group
Architecture Framework
(TOGAF)
Modul point of sale atau terminal point of sale
49. 31
Penulis Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian
[baraghani 2008] Factors Influencing the adoption of
internet banking
Deskriptif Kualitatif Membatu mengkaji bahwa sistem internet banking
yang di tanamkan pada beberapa sistem aplikasi e-
comerce termasuk point of sale sangat bermanfaat
[maharani 2010] penerapan metode pengakuan
pendapatan
dan beban terhadap kewajaran laporan
keuangan pada pt. sari rajut indah
surabaya
Deskriptif Kualitatif Menghasilkan bahwa perlu adanya sistem aplikasi
seprti point of sale untuk memantau laporan
laporan yang ada sehingga tidak terjadi
penyimpangan laporan karena telah
terdokumentasi dengan baik oleh sistem
[asade 2009] perencanaan dan pengawasan
persediaan barang sebagai alat ukur
tingkat efisiensi perusahaan pada PT.
EXELCOMINDO PRATAMA, Tbk
Medan
Deskriptif Hasil dari penelitian yaitu kesimpulan bahwa
perencanaan dan pengawasan persediaan dengan
menggunakan SOP dan SAP belum berjalan
dengan efektif, karena perusahaan masih sering
mengalami kelebihan ataupun kekurangan
persediaan
[olander 2003] The use and integration of marketing
communication tools in business to
business firm : case studies of three
swedish firms
Deskriptif Menyimpulkan bahwa tool yang sangat efisien
adalah tool penjualan yang berbasis web, agar
dapat lebih interaktif, cepat dalam custumisasi
50. 32
Penulis Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian
[firmansyah 2008] Implementasi Services Oriented
Architecture (SOA) dalam
Sistem Transaksi Perbankan di
Perguruan Tinggi
Studi Kasus : Universitas Padjadjaran
Metode berorientasi objek
dengan notasi-notasi UML
Webservice yang terintegrasi dalam beberapa
modul yang di antaranya modul transaksi
pembayaran
[snehota 2005] Fashion Store Image
&
Visual Merchandising
The Case of Company
Metode berorientasi objek
dengan notasi-notasi UML
Aplikasi point of sale untuk store fasion dan
mercendise
[drahansky 2005] Dissertation: Biometrik Security
System Fingerprint Recognation
Technology
Metode berorientasi objek
dengan notasi-notasi UML
Desain suatu system yang menggunakan finger
print, dimana informasi yang di dapatkan di
criptografi kedalam subsystem.
[gerts 2007] Master Thesis
Towards an Improved EMV Credit
Card Certification
Deskriptif Proses sertifikasi kartu kredit oleh EMV dapat di
terima dengan coverage yang rendah dan dengan
kualitas yang buruk.
51. 33
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada
Metode penelitian yang digunakan, obyek penelitian, ruang lingkup, dan
tujuan penelitiannya. Serta pengujian dengan menggunakan standar kualitas
perangkat lunak menurut ISO 9126
2.3 Tinjauan Obyek Penelitian
2.3.1 Profil Singkat Organisasi
Perusahaan Perfume House merupakan perusahaan retail yang bergerak di bisnis
reffil perfume dan juga menjadi suplier perfume untuk beberapa daerah di
Nanggroe Aceh Darussalam. Kantor pusat Perusahaan Perfume House berlokasi
di Jln. Hasan Saleh no.104 Neusu, Banda Aceh, Telp. 065123486, Email :
perfume_house@mail.com.
2.3.2 Visi Misi Organisasi
a. VISI
Menjadi Perusahaan reffil Perfume terbaik di banda aceh dengan teknologi
Informasi dan kinerja baik untuk mencapai target penjualan serta
produktivitas yang tinggi.
b. MISI
1. Memberikan pelayanan terbaik dalam jasa reffil Perfume.
2. Memfasilitasi member/custumer Perfume house dengan adanya
kerjasama perusahaan di bidang financial dan kesehatan.
3. Memetakan seluruh koordinat tempat tinggal dari member yang
terdaftar di Banda aceh menggunakan GIS system.
4. Menyelenggarakan kerjasama dengan institusi pemerintah maupun
swasta dengan prinsip kesetaraan.
5. Menyelenggarakan program Point Reward dengan hadiah-hadiah yang
menarik bertujuan menarik perhatian custumer dan meningkatkan
produktifitas perusahaan.
6. Meningkatkan mutu dan kualitas Produk serta pelayanan perusahaan
berjutuan menjaga kredibilitas perusahaan sebagai reffil perfume
terbaik di Banda Aceh.
52. 34
2.3.3 Infrastruktur Teknologi Informasi
2.3.3.1 Hardware
Perangkat keras merupakan sarana dan prasarana untuk
mendukung kelancaran kegiatan di Perusahaan Perfume House Banda
Aceh. Software yang telah ada di perusahaan Perfume house Banda Aceh
harus didukung dengan menggunakan perangkat keras antara lain
komputer dan printer. Berdasarkan hasil observasi, semua komputer di
Perfume House sudah terhubung dengan jaringan internet yang tersedia di
ke-4 store yang ada di banda aceh. Jumlah komputer di perusahaan
perfume house adalah 5 komputer, 4 komputer di gnakan untuk 4 store
yang ada dan 1 komputer di gunakan untuk gudang/warehouse dan
mempunyai prosesor Pentium 4 dan Dual Core.
2.3.3.2 Software
Untuk menjalankan fungsinya, saat ini perusahaan Perfume house
Banda Aceh untuk setiap store dan gudangnya semuanya menggunakan
sistem operasi Windows. Windows digunakan untuk mengolah kata
dengan software microsoft office word, misrosoft office excel, dan
browsing internet. Pengolah kata dan pengolah angka yang dilakukan
antara lain dalam hal surat menyurat, pembuatan laporan kegiatan, dan
laporan keuangan. Belum ada program pembuatan database dan
pemrograman. Aplikasi web browser digunakan untuk mencari berbagai
informasi dari internet, mengunduh dokumen, sosial media, dan untuk
komunikasi dengan email.
53. 35
2.3.3.3 Topologi Jaringan
Topologi jaringan di perusahaan perfume house sangatlah sederhana,
dimana terdapatnya sebuah sistem yang terdiri dari satu unit komputer/pc
yang digunakan untuk pembuatan laporan dan pendataan pelanggan baru,
update poin pelanggan dan kebutuhan lainnya, serta di lengkapi dengan
sebuah printer untuk mencetak laporan laporan yang telah di buat, dan
adanya mesin kasir atau cash register untuk kebutuhan transaksi
pelanggan, topologi jaringannya dapat di ilustrasikan dalam gambar
berikut.
Gambar II-6 topologi jaringan awal Perfume House
2.4 Kerangka Konsep
Berdasarkan hasil pengamatan sementara, kajian teori dan studi
dari penelitian sebelumnya, maka penulis membangun kerangka konsep
penelitian tentang Pengembangan Software Aplikasi PHP Point of Sale
Perfume House Banda Aceh sebagai berikut:
54. 36
Gambar II-7 pola pikir kerangka konsep PHP Point of Sale Banda Aceh
Penjelasan untuk gambar pola pikir kerangka konsep di atas yang di gunakan oleh
peneliti dalam penelitin ini yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Peneliti melakukan pengkajian teknologi yang di tinjau dari sisi Hardware,
Software, dan jaringan.
2. Dengan menggunakan Metode pengembangan sistem waterfall peneliti akan
melakukan Analisis dan perancangan sistem dengan UML, kemudian di
lanjutkan dengan Pengkodean dengan bahasa pemograman PHP dan Database
MySQL serta di lakukan pengujian terhadap sistem yang telah di
kembangkan menggunakan metode FGD, Kuesioner dan Blackbox testing.
55. 37
3. User interface Aplikasi di bangun agar user dapat melakukan input data, data
yang di maksud akan tersimpan di dalam Database MySQL dan suatu waktu
data tersebut dapat di tampilkan berupa informasi dengan tampilan interface
yang lebih user friendly yang dapat di akses oleh pengguna sistem sesuai
dengan batasan batasan level pengguna.
4. Pengujian dengan beberapa metode yang telah di lakukan kemudia di ambil
kesimpulan apakah sistem telah memenuhi syarat lulus tes uji berdasarkan
pengujian perangkat lunak ISO 9126.
2.5 Hipotesis
Berdasarkan yang telah dikemukakan maka peryataan penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut: Diduga pengembangan Software aplikasi PHP Point
of Sale di perusahaan Perfume House Banda Aceh menggunakan metode
pengembangan sistem informasi model waterfall dapat membentuk sistem yang
lulus dalam pengujian kualitas dengan ISO 9126, Kuesioner, blackbox testing dan
FGD (Forum Group Discussion) serta sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.
56. 38
BAB III
METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian Pengembangan Sotfware aplikasi PHP Point of Sale studi kasus
di perusahaan Perfume House Banda Aceh yang dilakukan merupakan jenis
Penelitian Terapan (Applied Research). Hasil penelitian dapat langsung diterapkan
untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. ([Moedjiono 2012], 15)
Dalam penelitian ini akan menerapkan teori pengembangan sistem
informasi menggunakan metode pengembangan sistem model Waterfall, analisis
dan perancangan sistem dengan pendekatan berorientasi obyek, implementasi
hasil analisis dan perancangan menggunakan pemrograman berbasis PHP dan
database MySQL, dan pengujian aplikasi berbasis web.
Hasil penelitian berupa Aplikasi PHP Point of Sale web based langsung
dapat diterapkan untuk pemecahan permasalahan yang dihadapi.
3.2 Metode Pemilihan Sampel
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive
sampling. Pengambilan sampel dengan purposive sampling merupakan teknik
pengambilan sampel dengan mengambil responden yang terpilih betul oleh
peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel tersebut. ([Nasution 2009],
98)
Responden dalam penelitian ini adalah Pimpinan Perusahaan perfume
house berikut staf-staf ahlinya. Pemilihan responden sampel ini dengan
pertimbangan berdasarkan keterlibatan di dalam sistem sehingga pemilihan
sample menjadi lebih effective.
57. 39
3.3 Metode Pengumpulan Data
Bila menggunakan metode pengumpulan data dengan
pengamatan/observasi agar dijelaskan secara rinci obyek yang
diamati/diobservasi, apa saja yang diobservasi, cara mengobservasi, dan hasil
observasi yang diharapkan. Bila menggunakan metode pengumpulan data dengan
angket/Kuesioner, wawancara/test, pengujian/test agar dicantumkan rancangan
bahan angket, wawancara, maupun pengujian yang akan dilaksakanan, contoh 1
(satu) set hasil yang telah diisi oleh responden, serta ringkasan/tabulasi yang
menggambarkan hasil secara keseluruhannya.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Metode Observasi. Observasi atau pengamatan langsung terhadap profil
organisasi dan obyek penelitian. Dalam observasi dengan mempelajari
dokumentasi perusahaan dan aplikasi perusahaan, tujuan dan struktur
organisasi, proses bisnis, ketersediaan sarana dan prasarana, infrastrukur
teknologi, dan kebijakan teknologi informasi yang telah ada pada
Perusahaan Perfume House banda aceh.
2. Metode Wawancara. Wawancara dengan pihak-pihak yang berkaitan
dengan penelitian. Teknik wawancara dilakukan dengan wawancara
berstruktur. ([Nasution 2009], 117)
Dalam wawancara tersebut peneliti telah
menyiapkan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengembangan
Software Aplikasi PHP Point of Sale.
3. Metode Studi Pustaka. Metode pengumpulan data yang diperoleh dengan
mempelajari, meneliti, dan membaca buku, jurnal, skripsi, tesis yang
berhubungan dengan sistem informasi, PHP Point of Sale dan sumber daya
manusia.
58. 40
3.4 Instrumentasi
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data
adalah:
1. Instrumen dalam pengumpulan data dengan metode observasi. Instrumen
observasi ini adalah peneliti yang melakukan pengamatan langsung di
Perusahaan Perfume House Banda Aceh.
2. Instrumen dalam pengumpulan data dengan metode wawancara. Instrumen
wawancara ini adalah peneliti, pimpinan perusahaan perfume house dan staf-
nya, serta rancangan daftar pertanyaan wawancara. Rancangan daftar
pertanyaan wawancara disertakan dalam Lampiran 1.
3.5 Teknik Analisis, Perancangan, dan Pengujian Sistem
3.5.1 Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan
pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyek.
Analisis dokumen sistem yang sudah berjalan. Analisis kebutuhan terhadap hasil
wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Analisis terhadap data yang telah
dikumpulkan hasil olah dokumen dan lain-lain.
Pada proses analisis, terdapat empat macam analisis yang dilakukan yaitu:
1. Analisis sistem yang berjalan saat ini.
2. Analisis Kebutuhan Fungsional dan Non-Fungsional. Pemodelan
kebutuhan fungsional dilakukan dengan Use Case Diagram.
3. Analisis Pengguna. Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan
menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa
didapatkan oleh masing-masing user.
4. Analisis Perilaku Sistem. Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku
sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan
Sequence Diagram.
59. 41
3.5.2 Teknik Perancangan
Teknik perancangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan metode Object-Oriented Design (OOD) atau Perancangan
Berorientasi Obyek, dan menggunakan Unified Modelling Language (UML).
1. Perancangan program atau spesifikasi sistem, yang meliputi:
a. Pembuatan Class Diagram.
b. Pembuatan Package Diagram.
c. Pembuatan Deployment Diagram.
2. Perancangan Antarmuka Pengguna (Navigasi, form Input, form Output)
3. Perancangan Database. data apa yang disimpan, format data yang
digunakan, dimana data akan disimpan Database design (ER diagram)
4. Perancangan Architecture (hardware, software, jaringan). Dimodelkan
dengan Architecture design (deployment diagram)
3.5.3 Teknik Pengujian Sistem
3.5.3.1 Pegujian dengan ISO 9126
Pengujian sistem menggunakan standar kualitas perangkat lunak menurut
ISO 9126 untuk menguji kualitas aplikasi sistem aplikasi PHP Point of Sale
Perfume House Banda Aceh. Penelitian ini hanya meneliti empat karakteristik
yang terdapat pada ISO 9126, yaitu fungsionalitas, kebergunaan, efisiensi, dan
portabilitas. Teknik pengujian (testing) dan evaluasi yang dilakukan dalam
penelitian ini dengan cara sebagai berikut:
1. Pengujian Sistem. Berdasarkan empat karakteristik yang terdapat pada ISO
9126, yaitu fungsionalitas, kebergunaan, efisiensi, dan portabilitas.
Dilakukan dengan menggunakan kasus uji yang dijalankan pada sistem.
2. Pengujian Penerimaan Pengguna. Dilakukan menggunakan Kuesioner
yang dibagikan kepada pengguna sistem dengan teknik pengujian black-
box testing. Instrumen dalam pengujian penerimaan sistem dengan metode
Kuesioner. Kuesioner akan disebarkan pada responden yaitu ketua
perusahaan, staff, operator gudang, operator store, dan staf custumer
60. 42
service di perusahaan Perfume House Banda Aceh terdiri dari pertanyaan
pertanyaan yaitu:
a. Pertanyaan-pertanyaan untuk menguji fungsionalitas sistem.
b. Pertanyaan-pertanyaan untuk menguji kecepatan layanan
informasi.
c. Pertanyaan-pertanyaan untuk menguji hasil analisis dan rancangan
sistem.
3.5.3.2 Pengujian dengan teknik Blackbox testing
Pengujian sistem Aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh
juga di lakukan dengan cara pengujian dengan teknik Blackbox, yaitu dengan
melakukan penetration test, untuk mengetahui kelemahan sistem apa bila terjadi
serangan dari luar sistem, dan melakukan DDoS untuk mengetahui ketahanan
sistem terhadap request yang berlebihan.
3.5.3.3 Pegujian dengan FGD (Forum Group Discussion)
Pengujian sistem menggunakan metode FGD (Forum Group Discussion)
ini di lakukan dengan cara melakukan kan test langsung terhadap sistem dari
dalam sistem, yaitu di lakukan oleh beberapa pengguna sistem php Point of Sale
Perfume House Banda Aceh dengan melakukan login sesuai level dan melakukan
testing terhadap modul-modul yang ada sehingga dapat di ketahui apakah sistem
memenuhi kebutuhan perusahaan perfume house banda aceh.
61. 43
3.6 Langkah-langkah Penelitian
Dalam pengembangan sistem informasi, keseluruhan proses yang dilalui
harus melalui beberapa tahapan. Dalam penelitian ini digunakan metode
pengembangan sistem informasi model Waterfall. Tahapan yang dilakukan
meliputi: komunikasi, perencanaan, pemodelan, konstruksi, dan pengiriman
sistem. Langkah-langkah pada tahapan pelaksanaan penelitian dapat dilihat dalam
bentuk diagram alir pada Gambar III-1 berikut ini:
Mulai
Identifikasi Permasalahan
Inisialisasi Penelitian, Rumusan Masalah
Studi Pustaka dan Tinjauan Penelitian
Studi literatur, analisa penelitian sebelumnya
Tahapan
Komunikasi
Tahapan
Perencanaan
Tahapan
Pemodelan
Tahapan
Konstruksi
Tahapan
Pengiriman
Sistem
Analisis Sistem
Analisis Sistem Berjalan, Analisis Kebutuhan, Pengguna
Perancangan Sistem
Perancangan sistem, antarmuka, database, arsitektur
Pengkodean
Menggunakan PHP dan MySQL
Pengujian dan Evaluasi
Pengujian penerimaan pengguna
Implementasi
Implementasi di jaringan lokal
Selesai
Pengumpulan Data
Observasi, Wawancara
Studi Kelayakan
Organisasi, Infrastruktur Teknologi
Gambar III-1 Langkah-langkah Penelitian
62. 44
1. Identifikasi Permasalahan. Tahapan ini merupakan inisialisasi dari penelitian,
yaitu mencari permasalahan yang dihadapi oleh organisasi. Hal ini dilakukan
peneliti agar dapat memahami kondisi dan proses bisnis Perusahaan Perfume
House, sehingga mendapatkan gambaran menyeluruh akan sistem berjalan.
2. Studi Pustaka dan Tinjauan Penelitian. Tahapan ini dilakukan dengan
mempelajari literatur yang berkaitan dengan sistem aplikasi PHP point of sale,
, PHP dan MYSQL, dan pengujian sistem. Dalam tahapan ini juga dilakukan
studi dan analisis dari beberapa penelitian sebelumnya, baik berupa jurnal
nasional, internasional maupun tesis mengenai sistem Aplikasi Point of Sale.
3. Pengumpulan Data. Proses ini dilakukan dengan cara melakukan observasi
dan wawancara dengan Pimpinan Perusahaan Perfume House dan staf terkait
untuk mempelajari kebutuhan pengguna dan kebutuhan sistem, serta observasi
dokumen perusahaan yang sudah ada.
4. Studi kelayakan. Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi kelayakan sistem
baik secara teknis dan organisasi. Secara teknis menyangkut ketersediaan
sumber daya berupa tenaga dan perangkat pendukung. Secara organisasi
menyangkut ketersediaan organisasi pelaksana sistem dan aturan-aturan
pendukung.
5. Analisis Sistem. Berdasarkan hasil pengumpulan data, akan dilakukan analisis
kebutuhan pengguna dan kebutuhan fungsional dan non-fungsional sistem,
dan analisis perilaku sistem.
6. Perancangan Sistem. Berdasarkan hasil analisis, kemudian dilanjutkan dengan
melakukan perancangan sistem untuk menggambarkan bagaimana sistem
dapat memenuhi kebutuhan yang sudah ditetapkan, dengan melakukan
prosedur-prosedur berikut:
a. Pembuatan pemodelan.
b. Perancangan antarmuka (input, output, dan navigasi)
c. Perancangan arsitektur.
d. Perancangan konseptual basis data.
7. Pengkodean. Pada tahap ini dilakukan pengkodean (coding) berdasarkan hasil
perancangan sistem kedalam bahasa pemograman yang digunakan berupa
63. 45
aplikasi berbasis web PHP yang akan dikoneksikan dengan database MySQL.
Langkah-langkah pengkodean mencakup pembuatan rancangan masukan dan
keluaran (interface) yaitu bentuk entry data, report, query dalam sistem menu
dan membuat panduan penggunaan aplikasi (user manual), agar aplikasi lebih
mudah dipahami oleh pengguna.
8. Implementasi sistem pada jaringan lokal. Berdasarkan tinjauan obyek
penelitian, dalam tahap implementasi untuk penelitian ini dilakukan pada
jaringan yang ada pada perusahaan Perfume House.
9. Pengujian sistem dan evaluasi dengan pengujian penerimaan pengguna (user
acceptance testing). Pengujian perangkat lunak dilakukan sesuai dengan
metode pengembangan sistem yang digunakan, yaitu pada tahap penyerahan
sistem model Waterfall. Pengujian sistem dilakukan untuk memvalidasi
terhadap kualitas dari sistem informasi dilakukan dengan menggunakan
standar ISO 9126, menggunakan metode Blackbox dan FGD (Forum Group
Discussion). Pengujian penerimaan pengguna yang dilakukan meliputi
pengujian fungsionalitas dan non-fungsionalitas sistem, percepatan
memperoleh informasi perusahaan, dan pengujian terhadap hasil analisis dan
perancangan Pengujian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode
Kuesioner.
64. 46
3.7 Jadwal Penelitian
Tabel III-1 Jadwal Penelitian
No. Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Pencarian dan
Pemilihan Obyek
Penelitian
X X
2.
Studi ke Obyek
Penelitian
X X
3.
Perumusan Masalah
Penelitian
X
4.
Penentuan Topik dan
Pembimbing Tesis
X X
5.
Pengumpulan Bahan
Literatur/Referensi
X X X X X X X X
6.
Penyerahan Formulir
Pendaftaran Penulisan
Tesis
X
7.
Penyusunan
Kerangka/Landasan
Pemikiran (Tinjauan
Pustaka/Studi/Organis
asi sampai dengan
Kerangka Konsep dan
Hipotesis)
X X X X
8.
Penyusunan
Metodologi/Desain
Penelitian
(Metode/Jenis
Penelitian, Prosedur
Sampling, Metode
Pengumpulan Data,
Instrumentasi dan
Teknik Analisis
/Perancangan dan Uji
Sistem)
X X X X
9.
Penyusunan Naskah
Proposal Tesis
X X X X
10.
Penyerahan Formulir
Pendaftaran Sidang
Proposal Tesis
X
11. Sidang Proposal Tesis X
12. Pelaksanaan X X X
65. 47
Pengumpulan Data
Sampel
13.
Analisis Data,
Interpretasi,
Perancangan,
Pembuatan Program,
Implementasi,
Pengujian
X X X
14.
Penyusunan Naskah
Akhir Tesis
X X X
15.
Penyerahan Formulir
Pendaftaran Sidang
Akhir Tesis
X
16. Sidang Akhir Tesis X
17.
Penyempurnaan
Naskah Akhir Tesis
X
18.
Pembuatan Paper
Ringkasan Tesis
X X
19.
Penggandaan Naskah
Akhir Tesis dan Paper
X
20.
Pembuatan CD berisi
Naskah Akhir Tesis,
Paper, dan Slide
Presentasi
X
21.
Penyerahan Naskah
Akhir Tesis, Paper dan
CD
X
66. 48
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Analisis Sistem4.1
Pada proses analisis sistem harus mendeskripsikan apa yang harus
dilakukan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Analisis
sistem akan menjawab pertanyaan apa yang akan dikerjakan oleh sistem, siapa
yang akan menggunakan sistem, dan dimana serta kapan sistem tersebut akan
digunakan. Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan pendekatan
analisis berorientasi objek untuk sistem yang dirancang, dimaksudkan untuk
menitik beratkan kepada fungsionalitas sistem yang berjalan. Selanjutnya dari
hasil analisis akan divisualisasi dan didokumentasikan dengan Unified Modeling
Language (UML) melalui Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence
Diagram dengan pertimbangan diagram tersebut dianggap mewakili secara
keseluruhan sistem yang berjalan yang dapat dimengerti oleh pengguna.
4.1.1 Analisis Proses Bisnis Sistem Berjalan
Analisis proses bisnis dari sistem kepegawaian yang sedang berjalan
dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana pihak Perusahaan
Perfume House Banda aceh melakukan aktivitas pengelolaan data dan melakukan
transaksi yang mendukung dalam pengembangan aplikasi. Berdasarkan hasil
wawancara dan observasi, diperoleh data dan dokumen terkait proses sistem yang
akan dikembangkan. Data dan informasi yang berkaitan dengan sistem yang
sedang berjalan tersebut rinciannya dilampirkan dalam Lampiran 3 Data
Observasi.
Hasil wawancara dan observasi menunjukkan bahwa responden
menginginkan dibangun software aplikasi PHP Point of Sale berbasis web sebagai
alat untuk mempermudah dalam hal transaksi perusahaan dan pengelolaan data
67. 49
perusahaan Perufume House Banda Aceh yang terintegrasi dengan database serta
dapat meningkatkan kecepatan layanan transaksi dan pengelolaan data di
Perusahaan. Proses tersebut berkaitan dengan proses transaksi, data karyawan,
data custumer, data produk, point reward, dan laporan.
4.1.1.1 Proses transaksi
Pada proses transaksi merupakan proses yang dilakukan oleh staff
custumer perusahaan Perfume House Banda Aceh dimana terjadi interaksi antara
custumer service dengan custumer yang merupakan proses inti dalam
pertumbuhan ekonomi perusahaan, untuk itu prosedur yang berjalan dalam proses
transaksi di perusahaan adalan sebagai berikut:
1. Pelanggan datang ke store Perfume House terdekat, untuk melakukan
pendaftaran member baru.
2. Pelanggan memilih jenis produk yang di tawarkan oleh custumer service atau
dapat meminta langsung jenis produk yang di inginkan oleh pelanggan.
3. Custumer service mempersiapkan produk yang telah di order oleh pelanggan.
4. Pelanggan melihat kembali produk yang di maksud sebelum melakukan
pembayaran.
5. Custumer service menawarkan cara pembayaran dengan 4 jenis cara
pembayaran yaitu:
a. Menggunakan voucher belanja
b. Menggunakan kartu credit
c. Menggunakan kartu debit
d. Menggunakan uang cash
6. Pelanggan memilih cara pembayaran yang telah di tawarkan dan melanjutkan
ke proses pembayaran.
7. Custumer service melakukan penginputan data transaksi sekaligus mencetak
struk transaksi untuk pelanggan.
68. 50
Pada proses transaksi tersebut pelanggan yang dimaksud adalah pelanggan
tetap dan pelanggan tidak tetap, diskon 10 persen di berikan kepada pelanggan
tetap utnuk setiap transaksinya sesuai dengan kebijakan perusahaan Perfume
House Banda Aceh.
4.1.1.2 Proses Data karyawan
Pada proses data karyawan penginputan datanya dilakukan oleh admin
perusahaan Perfume House Banda Aceh demi menjaga keamanan data perusahaan
adapun isi dari data ini diantaranya adalah nama, nomor urut, lokasi store, tempat
lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor hand phone, alamat dan email.
Prosedur untuk melakukan penyimpanan data karyawan dari sistem yang
berjalan dimulai dengan adanya lamaran, jika diterima maka data akan
dimasukkan kedalam data karyawan. Sedangkan untuk karyawan yang sudah
disimpan data, dapat dilakukan proses update data tanpa batas waktu yang di
tentukan, pada proses penginputan data karyawan, admin sekaligus membuatkan
akun berupa username dan password untuk setiap karyawan perusahaan yang akan
digunakan untuk login ke aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Bnada Aceh.
Kemudian setiap karyawan berkah mengubah password masing-masing serta
dapat meminta bantuan kepada admin apabila ingin melakukan reset password
karyawan.
4.1.1.3 Proses Data Custumer
Data Custumer merupakan data dari pelanggan tetap di Perusahaan
Perfume House Banda Aceh, data tersebut di dapatkan pada saat pelanggan
melakukan pendaftaran sebagai member di Perfume House, Proses penginputan
data custumer dapat dilakukan oleh Admin, Pimpinan Perusahaan, Operator dan
custumer service. Adapun isi dari data custumer yaitu: account number, no. Ktp,
tgl register, nama awal, nama tengah , nama akhir, tempat lahir, tgl lahir, alamt,
69. 51
tipe pelanggan, no. Tlp, no Hp, email dan catatan bila perlu. Pada data custumer
yang telah terdaftar dapat sesekali diminta oleh pelanggan untuk melihat datanya
guna untuk mengecek kesalahan dalam pengimputan data atau untuk mengecek
poin yang telah di dapatkan pelanggan.
4.1.1.4 Proses Data Produk
Data produk mencakup seluruh data produk perusahaan baik yang ada di
store maupun yang ada di warehouse, pada proses penginputan data produk ini
dapat dilakukan oleh beberapa level user di dalam sistem di antaranya dapat di
lakukan oleh : admin, operator, gudang dan pimpinan perusahaan. Isi dari data
produk ini sendiri adalah : kategori, item number, satuan (pilihan antara ml atau
unit), special (pilihan antara men, women dan both), harga pokok store, harga
satuan store, harga pokok grosir, harga satuan grosir, discount, limit stock di store,
limit stock di warehouse dan deskripsi produk.
4.1.1.5 Proses Point Reward
Data Point reward adalah data jumlah point yang di dapatkan oleh
pelanggan tetap saat melakukan transaksi. Nilai point yang di dapatkan adalah
satu (1) untuk transaksi dengan nilai kelipatan Rp. 20.000, dimana point tersebut
akan di tambahkan kedalam data custumer yang di akumulasikan dengan batas
waktu satu tahun. Data point reward dapat ditukarkan dengan hadiah/merchandise
yang di sediakan oleh perusahaan, dimana jenis hadiah yang akan di berikat
bergantung dengan jumlah point yang di dapatkan oleh pelanggan sesuai dengan
kebijakan perusahaan Perfume House Banda Aceh.
70. 52
4.1.1.6 Proses Data Laporan
Data Laporan merupakan data seluruh kegiatan transaksi yang dilakukan
oleh karyawan perusahaan Perfume House Banda Aceh baik transaksi oleh
custumer service maupun transaksi oleh gudang/warehouse. Data laporan berupa
laporan transaksi penjualan dan laporan transfer produk yang dapat di
klasifikasikan menjadi: laporan harian, laporan bulanan, laporan tahunan serta
dapat mengidentifikasikan waktu dan tanggal transaksi, user yang melakukan
transaksi, jumlah/amount transaksi dan tujuan transaksi. Pada data laporan dapat
di akses oleh semua level yang terlibat di dalam sistem aplikasi PHP Point of Sale
Perfume House Banda Aceh dengan penyesuaian data laporan yang dibutuhkan
oleh masing-masing level user. User yang dapat melihat data laporan dimulai dari
yang paling lengkap sampai yang terbatas adalah : Admin, Pimpinan Perusahaan,
Gudang/warehouse, operator dan terakhir custumer service.
71. 53
4.1.2 Analisis Kebutuhan Fungsional, Nonfungsional, dan Pengguna
4.1.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional
Pada analisis kebutuhan Fungsional sistem aplikasi PHP Point of Sale
Pefume House Bnda Aceh didasarkan pada data observasi langsung, data
wawancara serta user requerment pada perusahaan Perfume House . Tahap
selanjutnya adalah menyusun kebutuhan fungsional yang didasarkan pada
kebutuhan user dan juga bertujuan untuk mengeliminasi permasalahan yang ada.
Tahap analisis kebutuhan fungsional sistem akan membahas mengenai
fungsi-fungsi yang diperlukan dalam pembangunan sistem. Hal ini dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi yang diperlukan oleh pengguna
berdasarkan analisis kebutuhan pengguna. Berdasarkan hasil analisis proses
bisnis, identifikasi kebutuhan data dan informasi, maka dianalisis juga beberapa
fungsi yang harus tersedia di dalam sistem. Hal ini dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan data dan informasi yang diperlukan oleh pengguna. Setiap fungsi yang
diusulkan diberi kode sehingga dapat mempermudah identifikasi pada saat
implementasi dan penyusunan dokumen. Dari hasil analisis kebutuhan pemilik
bisnis dan user, dibutuhkan suatu sistem Aplikasi berbasis web.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung terhadap sistem
pimpinan perusahaan, staf karyawan dan sistem yang sedang berjalan, maka dapat
dirumuskan daftar kebutuhan fungsional sistemaplikasi yang dikembangkan.
Spesifikasi daftar kebutuhan ini sudah disetujui oleh Pimpinan Perusahaan
Perfume House Banda Aceh. Berikut ini adalah daftar kebutuhan fungsional
sistem yang dibutuhkan:
1. Aplikasi berbasis web untuk perusahaan.
2. Login. Admin mempunyai username dan password, untuk dapat mengubah isi
dari website perusahaan tersebut, mengedit data, menginputkan data, dan
mengupdate semua informasi.
3. Melihat informasi website. Yaitu, melihat pelanggan yang sudah terdaftar,
melihat produk beserta stoknya, melihat data-data transaksi laporan setiap
72. 54
user, melihat data karyawan dan data custumer serta mengupdate datanya
dengan akurat, melihat status jam dan dapat di update setiap saat.
4. Sistem dapat melakukan transaksi penjualan dan transaksi transfer produk
yang dilakukan karyawan.
5. Pengaturan hak akses untuk user level yang berbeda. Diperlukan proses
pemberian akses terhadap pengguna dan penentuan hak akses masing-masing
user.
6. Sistem harus dapat mengedit, menghapus, dan menambah data produk,
custumer dan karyawan.
7. Sistem harus dapat menampilkan data karyawan. Sistem harus dapat mengedit,
menghapus, dan menambah data karyawan
8. Sistem harus dapat mengatur keanggotaan pengguna aplikasi
9. Sistem harus dapat mencetak laporan transaksi perusahaan.
10. Laporan dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu laporan harian, laporan bulanan,
dan laporan tahunan. Pembuatan laporan harian dan bulanan dilakukan secara
otomatis setiap harinya untuk masing-masing karyawan yang melakukan
transaksi. Laporan tahunan, pada akhir tahun.
11. Fungsi ini berfungsi untuk men-generate laporan sehingga user hanya perlu
menentukan pilihan tipe laporan dan menentukan dimana laporan tersebut
akan disimpan.
12. Pengaturan, sistem harus dapat di sesuaikan dengan pengaturan yang sewaktu
waktu dapat berubah seperti, discount, tax, harga pokok, harga satuan, limit
stok dan point reward.