SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  337
Télécharger pour lire hors ligne
PENGEMBANGAN SOFTWARE APLIKASI
PHP POINT OF SALE:
STUDI KASUS PERFUME HOUSE BANDA ACEH
TESIS
Oleh:
Amiga Utomo
1111600068
PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUDI LUHUR
JAKARTA
2013
AMIGA UTOMO
1111600068
PENGEMBANGAN SOFTWARE APLIKASI
PHP POINT OF SALE:
STUDI KASUS PERFUME HOUSE BANDA ACEH
TESIS
APRIL
2013
i
PENGEMBANGAN SOFTWARE APLIKASI
PHP POINT OF SALE:
STUDI KASUS PERFUME HOUSE BANDA ACEH
TESIS
Oleh:
Amiga Utomo
1111600068
PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUDI LUHUR
JAKARTA
2013
ii
PENGEMBANGAN SOFTWARE APLIKASI
PHP POINT OF SALE:
STUDI KASUS PERFUME HOUSE BANDA ACEH
TESIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh gelar Magister Ilmu Komputer (MKOM)
Oleh:
Amiga Utomo
1111600068
PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUDI LUHUR
JAKARTA
2013
iii
iv
v
ABSTRAK
Point of sale adalah sistem aplikasi online yang digunakan pada umumnya oleh
perusahan yang bergerak di bidang bisnis retail sebagai sistem informasi.
Fungsinya yaitu untuk mengendalikan seluruh proses bisnis yang berjalan pada
perusahaan retail berikut juga dengan proses bisnis cabang atau anak perusahaan
dari perusahaan bisnis retail tersebut. Pada Perusahaan Perfume House Banda
Aceh, teknologi yang digunakan untuk kasir adalah mesin cash register yang
penggunaannya manual, sehinnga dibutuhkan teknologi yang lebih baik seperti
Point of sale yang pada umumnya dikembangkan dalam bahasa pemograman PHP
dengan database MYSQL untuk penyimpanan datanya. Melihat perkembangan
teknologi dimasa kini bahwa memungkinkan untuk melakukan kegiatan bisnis
secara online melalui jaringan internet sehingga memudahkan pengguna dalam
melaksanakan kegiatan bisnisnya dengan cepat dan rapi. Dalam pengembangan
Aplikasi php point of sale pada perusahaan retail Perfume House Banda Aceh ini
terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap objek dengan metode Object Oriental
Analysis and Design, serta ovservasi langsung dengan menggunakan metode
Waterfall, hal ini di lakukan agar kebutuhan perusahaan dengan fitur dari aplikasi
dapat disesuaikan, serta dalam pengembangannya dapat sesuai dengan
standarisasi perangkat lunak ISO 9126. Point of Sale pada perusahaan Perfume
House Banda Aceh akan memudahkan perusahaan dalam pengolahan data dalam
bentuk laporan harian, bulanan atau tahunan yg dalam penggunaannya biasanya di
jadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan di perusahaan.
Dengan Aplikasi PHP Point of Sale kebutuhan fungsional perusahaan dapat
terpenuhi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Kata Kunci: Sistem Informasi, Point of Sale, PHP, MYSQL, Waterfall, Object
Oriented Analysis and Design, ISO 9126
vi
ABSTRACT
Point of sale system is an online application used in general by a company
engaged in the retail business as an information system. It’s function is to control
all business processes that run on the following retail companies with business
process, as well a branch or subsidiary of the retail business. In Perfume House
Companies Banda Aceh, the technology in use for the checkout is a cash register
machine that operated manualy, it takes better technologies such as Point of sale
is generally developed in the programming language PHP with a MySQL
database for data storage. Seeing the development of technology in our world that
makes it possible to do business online through internet network that allows users
to carry out its business activities quickly and tidy. In PHP application
development point of sale in retail Perfume House companies of Banda Aceh
conducted an analysis of the first object to the method Oriental Object Analysis
and Design, as well as direct ovservasi using Waterfall, this is done so that needs
of the company with the features of the application can be customized, and the
development can be in accordance with ISO 9126 standards software. Point of
Sale Perfume House Companies of Banda Aceh will facilitate the company in
data processing in the form of daily, monthly or annual fair in use is usually taken
into consideration in decision-making in the company. With PHP Point of Sale
application functional requirements can be met in accordance with the company's
corporate needs.
Keywords: System Informations, Point of Sale, PHP, MYSQL, Waterfall, Object
Oriented Analysis and Design, ISO 9126
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, karena berkat
rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan proposal penelitian tesis yang berjudul
Pengembangan Sistem Aplikasi PHP Point of Sale: Studi Kasus Perusahaan
Perfume House Banda Aceh. Tujuan dari penulisan proposal penelitian tesis ini
adalah sebagai salah satu syarat untuk menyusun tesis pada Program Studi
Magister Ilmu Komputer, Universitas Budi Luhur Jakarta.
Rasa dan ucapan terima kasih penulis persembahkan kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam menyusun proposal penelitian tesis ini:
1. Bapak Dr. Moedjiono, M.Sc. dan Bapak Samidi, M.Kom, M.M, selaku
dosen pembimbing tesis yang telah membimbing dan memotivasi penulis
dalam mengerjakan proposal penelitian tesis ini.
2. Perusahaan Perfume House Banda aceh yang telah memberikan ijin
penelitian dan membantu penulis dalam mengumpulkan data dan
informasi yang diperlukan terkait proposal penelitian tesis ini.
3. Wirda Yenri, SP, ibunda tercinta yang selalu memberikan semangat,
dukungan, dan doa bagi penulis.
4. Munawardin, SP, Ayahanda tercinta yang selalu memberikan dukungan
penuh serta doa dan semangat bagi penulis.
5. Panji Anugrah, adik tersayang yang selalu memberikan semangat kepada
penulis.
6. Riza Pahlevi Amirulmukminin, ST, selaku pimpinan perusahaan Perfume
House Banda Aceh yang bersedia mengijinkan penulis dalam melakukan
penelitian serta membangun aplikasi di perusahaan Perfume House Banda
Aceh.
viii
7. Sahabat-Sahabat tersayang, Semuel Mesak Heo, Djembris Anthony
Buling, Ajang Sopandi, Ary Budi Warsito, Lusi Fajarita, Rifka Hijjah
Ariyani, yang selalu setia memberikan dukungan moril bagi penulis.
8. Rekan-rekan mahasiswa MKOM Universitas Budi Luhur kelas XA
Semester 1 dan 2 dan MKOM Semester 3 konsentrasi Teknologi Sistem
Informasi, terima kasih atas kebersamaan, kerja keras dan dukungan
semangatnya.
9. Rekan-rekan Network security Universitas Budiluhur di Kabel yang ku
sayangi, Roy Fauzan, Wyethman Piter, Muhammad Rivai terima kasih
atas bantuannya selama ini serta ilmunya yang bermanfaat.
10. Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc., atas pengenalan tentang Sistem Pengambilan
Keputusan beserta referensinya.
11. Bapak dan Ibu Dosen pengampu mata kuliah di Program Studi Magister
Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur yang telah dengan sabar
memberikan ilmu pengetahuan, pencerahan, dan bimbingan dalam belajar.
Penulis menyadari, sebagai mahluk Allah yang jauh dari kesempurnaan, bahwa
masih banyak kekurangan dari proposal penelitian tesis ini, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
penelitian tesis nantinya. Semoga proposal penelitian tesis ini masih dapat
memberikan manfaat dari keterbatasannya. Amin.
Jakarta, 6 maret 2013
Amiga Utomo
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK...............................................................................................................v
ABSTRACT............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL..................................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Masalah Penelitian............................................................................3
1.2.1 Identifikasi Masalah............................................................. 3
1.2.2 Pembatasan Masalah............................................................ 3
1.2.3 Rumusan Masalah................................................................ 4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian.........................................................4
1.3.1 Tujuan Penelitian................................................................. 4
1.3.2 Manfaat Penelitian............................................................... 5
1.4 Tata Urut Penulisan ..........................................................................6
1.5 Daftar Pengertian..............................................................................7
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP...........................10
2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................10
2.1.1 Konsep Dasar..................................................................... 10
2.1.1.1 PHP...................................................................... 10
2.1.1.2 Point of Sale ........................................................ 10
2.1.1.3 Sistem Informasi.................................................. 11
2.1.2 Metode Pengembangan Sistem Model Waterfall .............. 13
2.1.2.1 Systems Development Life Cycle (SDLC) ......... 13
2.1.2.2 Model Waterfall................................................... 14
2.1.3 Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek dengan
Unified Modeling Language.............................................. 17
x
2.1.3.1 Konsep Dasar Analisis dan Perancangan
Berorientasi Obyek.............................................. 17
2.1.3.2 Unified Modelling Language............................... 19
2.1.4 Kualitas Perangkat Lunak Menurut ISO 9126 .................. 21
2.1.4.1 Pengertian Kualitas Perangkat Lunak ................. 21
2.1.4.2 ISO 9126.............................................................. 22
2.1.5 Pengujian Perangkat Lunak............................................... 25
2.1.5.1 Konsep Dasar Pengujian Perangkat Lunak ......... 25
2.1.5.2 Teknik Pengujian Perangkat Lunak..................... 27
2.2 Tinjauan Studi ................................................................................28
2.3 Tinjauan Obyek Penelitian .............................................................33
2.3.1 Profil Singkat Organisasi................................................... 33
2.3.2 Visi Misi Organisasi .......................................................... 33
2.3.3 Infrastruktur Teknologi Informasi..................................... 34
2.4 Kerangka Konsep ...........................................................................35
2.5 Hipotesis.........................................................................................37
BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN........................38
3.1 Jenis Penelitian...............................................................................38
3.2 Metode Pemilihan Sampel..............................................................38
3.3 Metode Pengumpulan Data ............................................................39
3.4 Instrumentasi ..................................................................................40
3.5 Teknik Analisis, Perancangan, dan Pengujian Sistem....................40
3.5.1 Teknik Analisis.................................................................. 40
3.5.2 Teknik Perancangan........................................................... 41
3.5.3 Teknik Pengujian Sistem................................................... 41
3.6 Langkah-langkah Penelitian...........................................................43
3.7 Jadwal Penelitian............................................................................46
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ..............................................48
Analisis Sistem...............................................................................484.1
4.1.1 Analisis Proses Bisnis Sistem Berjalan ............................. 48
4.1.1.1 Proses transaksi ................................................... 49
xi
4.1.1.2 Proses Data karyawan.......................................... 50
4.1.1.3 Proses Data Custumer.......................................... 50
4.1.1.4 Proses Data Produk.............................................. 51
4.1.1.5 Proses Point Reward............................................ 51
4.1.1.6 Proses Data Laporan............................................ 52
4.1.2 Analisis Kebutuhan Fungsional, Nonfungsional, dan
Pengguna............................................................................ 53
4.1.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional........................... 53
4.1.2.2 Analisis Kebutuhan Nonfungsional..................... 55
4.1.2.3 Analisis Pengguna ............................................... 55
4.1.2.4 Use Case Diagram .............................................. 57
4.1.3 Analisis Perilaku Sistem.................................................... 59
4.1.4.1 Activity Diagram ................................................. 59
4.1.4.2 Sequence Diagram............................................... 65
4.1.4.3 Colaboration Diagram........................................ 69
4.1.4.4 Behavioral State Machine Diagram.................... 70
Perancangan Sistem........................................................................714.2
4.2.1 Perancangan Spesifikasi Program...................................... 71
4.2.1.1 Class Diagram..................................................... 71
4.2.1.2 Deployment Diagram .......................................... 73
4.2.2 Perancangan Database....................................................... 74
4.2.2.1 Tabel Database .................................................... 75
4.2.2.2 ERD..................................................................... 76
4.2.3 Perancangan Infrastruktur Architecture ............................ 77
Konstruksi Model...........................................................................824.3
4.3.1 Lingkungan Konstruksi ..................................................... 82
4.3.2 Konstruksi Database ......................................................... 84
4.3.3 Konstruksi user interface................................................... 84
Pengujian Sistem ............................................................................884.4
4.4.1 Lingkungan Pengujian....................................................... 88
4.4.2 Pengujian Validasi............................................................. 89
xii
4.4.1.1 Karakteristik Responden ..................................... 89
4.4.1.2 Proses Pelaksanaan FGD..................................... 90
4.4.1.3 Hasil Pengujian Validasi ..................................... 91
4.4.3 Kuesioner........................................................................... 94
4.4.4 Blackbox testing................................................................. 99
4.4.2.1 Pengujian dengan Acunetix WVS 8 Consultant
Edition ................................................................. 99
4.4.2.2 Pengujian dengan Loic 1.0.7.0 .......................... 101
4.4.2.3 Pengujian dengan Xoic 1.3................................ 102
4.4.2.4 Pengujian dengan Hoic 2.1................................ 103
4.4.2.5 Pengujian dengan Pyloris 3.0 ............................ 104
4.4.2.6 Hasil Pengujian Kualitas ................................... 105
Implikasi Penelitian......................................................................1054.5
4.5.1 Aspek Sistem ................................................................... 106
4.5.2 Aspek Manajerial............................................................. 107
4.5.3 Aspek Penelitian Lanjut................................................... 108
Rencana Implementasi Sistem......................................................1094.6
BAB V PENUTUP ...........................................................................................113
5.1 Kesimpulan...................................................................................113
5.2 Saran.............................................................................................114
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................115
LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................................117
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
II-1 Komponen Sistem Informasi ([O’Brien 2006], 34)
................................................ 12
II-2 Klasifikasi Sistem Informasi ([O’Brien 2006], 16)
................................................. 13
II-3 System Development Live Cycle ([O’Brien 2006], 511, dengan modifikasi)
.................. 14
II-4 Model Waterfall ([Pressman 2012], 46, dengan modifikasi)
............................................ 15
II-5 Langkah-langkah Pengujian Perangkat Lunak ([Pressman 2012], 554)
................. 27
II-6 topologi jaringan awal Perfume House........................................................ 35
II-7 pola pikir kerangka konsep PHP Point of Sale Banda Aceh........................ 36
III-1 Langkah-langkah Penelitian ....................................................................... 43
IV-1 Actor Sistem Aplikasi PHP Point of Sale................................................... 57
IV-2 Use Case Diagram ..................................................................................... 58
IV-3 Activity Diagram Mengelola Bidang Studi ............................................... 61
IV-4 Activity Diagram entry new Custumer ...................................................... 62
IV-5 Activity Diagram new entry product ......................................................... 64
IV-6 squence diagram transaksi......................................................................... 66
IV-7squence diagram new entry product............................................................ 67
IV-8 squence diagram new custumer.................................................................. 68
IV-9 Colaboration Diagram transaksi............................................................... 69
IV-10 Behavioral state machine diagram custumer service.............................. 70
IV-11 Class Diagram aplikasi PHP Point Of Sale Perfume House.................... 72
IV-12 Deployment Diagram Sistem Aplikasi PHP Point of Sale....................... 74
IV-13 list tabel database aplikasi PHP Point of Sale .......................................... 75
IV-14 ERD aplikasi PHP Point of Sale.............................................................. 76
IV-15 Infrastruktur Sistem................................................................................. 77
IV-16 Physical Architecture server .................................................................... 78
IV-17 Physical Architecture client...................................................................... 79
IV-18 halaman login untuk pengguna................................................................ 84
IV-19 Menu Navigasi Administrator ................................................................. 85
IV-20 Menu Navigasi Pimpinan ........................................................................ 85
xiv
IV-21 Menu Navigasi Operator ......................................................................... 86
IV-22 Menu Custumer service........................................................................... 86
IV-23 Menu gudang/warehouse......................................................................... 87
IV-24 detail hasil testing Acunetix WVS 8 Consultant Edition ...................... 100
IV-25 Loic 1.0.7.0............................................................................................ 101
IV-26 Xoic 1.3 ................................................................................................. 102
IV-27 Hoic 2.1 .................................................................................................. 103
IV-28 Pengujian dengan Pyloris 3.0 ................................................................. 104
IV-29 Rencana Implementasi sistem aplikasi PHP Point of Sale.................... 109
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
I-1 Daftar pengertian istilah .................................................................................. 7
II-1 Ringkasan Tinjauan Studi ............................................................................ 30
III-1 Jadwal Penelitian ........................................................................................ 46
IV-1 Tingkatan Pengguna dan Hak Akses.......................................................... 56
IV-2 Penggunaan software................................................................................. 79
IV-3 Responden Forum Group Discussion........................................................ 89
IV-4 Hasil Pengujian Validasi ........................................................................... 91
IV-5 hasil pengujian teknik Kuesioner ............................................................... 95
IV-6 Hasil Pengujian Kualitas .......................................................................... 105
IV-7 Rencana Implementasi Sistem.................................................................. 110
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Pedoman Pertanyaan untuk Wawancara............................................ 117
2. Hasil Wawancara dengan Responden ........................................................... 118
3. Daftar Dokumen Observasi........................................................................... 119
4. Lembar Pengujian dengan teknik Kuesioner ................................................ 120
5. lembar Pengujian dengan teknik FGD .......................................................... 121
6. Activity Diargam........................................................................................... 122
7. Behavioral State Machine Diagrams............................................................. 147
8. colaboration diagram..................................................................................... 152
9. sequence diagram.......................................................................................... 153
10. user interface administrator......................................................................... 173
11. user interface operator................................................................................. 189
12. user interface gudang .................................................................................. 193
13. user interface custumer service ................................................................... 198
14. user interface pimpinan............................................................................... 204
15. Invoice stok keluar dari gudang.................................................................. 205
16. Print receipt transaksi custumer .................................................................. 206
17. struktur Database......................................................................................... 207
18. Source Code Aplikasi PHP Point of Sale Perfume House.......................... 253
19. 20 lembar hasil Kuesioner oleh responden ................................................ 290
20 8 lembar hasil pengujian dengan teknik FGD oleh responden .................. 310
21. Cd video tuorial dan aplikasi jadi................................................................ 318
22. Riwayat Hidup Singkat ............................................................................... 319
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan melihat perkembangan teknologi saat in yang cukup pesat hingga
memungkinkan bagi pengguna teknologi tersebut untuk melakukan suatu kegiatan
lebih mudah dari biasanya, seperti halnya pegawai kasir yang siap meninggalkan
mesin kasirnya dan beralih ke sebuah teknologi yang lebih maju dan lebih efisien,
termaksuk mendigitalisasikan semua kegiatan kasir selama ini yang terbilang
memakan waktu lebih banyak di bandingkan dengan mesin kasir digital, dengan
alasan tersebut maka saya mengembangkan sebuah sistem aplikasi kasir yang
complete berbasis web yang lazim di sebut dengan Retail PHP POS.
Layanan web adalah salah satu dari banyak contoh teknologi yang
menggunakan jaringan internet, ini merupakan sebuah metode yang dapat
mengimplentasikan aplikasi website yang di bangun dan terhubung ke barbagai
jaringan serta berbagai sistem operasi, melihat perkembangannya bahwa internet
lebih cendrung digunakan sebagai sarana komunikasi, transaksi, sosial dari pada
hanya sekedar alat visualisasi saja. Dengan menerapkan layanan web dapat
memecahkan banyak masalah seperti memungkinkannya sistem operasi saling
berkomunikasi satu sama lain, mengirim pesan dengan platform yang berbeda,
standarisasi bahasa antar sistem. Melihat dari keunggulan web, penulis bersedia
untuk mengembangkan aplikasi PHP Point Of Sale yang di kembangkan dengan
menggunakan layanan web. Aplikasi yang nantinya dapat digunakan untuk
berbagai jenis bisnis retail yang pada umumnya menggunakan mesin kasir dan
aplikasi inventory. Aplikasi yang didasarkan oleh layanan web ini memungkinkan
dapat berjalan oleh banyak perangkat pc yang beredar di pasaran. Serta dapat di
akses oleh beberapa anak cabang perusahaan retail sekaligus.
2
Sistem ini terkoneksi ke sebuah jaringan yang menghubungkan suatu
server tempat dimana Web Aplikasi dan database di bentuk dengan client yang
bertindak sebagai user. Untuk beberapa kegiatan yang berhubungan dengan
penjualan, pembelian serta pengaturan inventory sudah include di dalam sistem
aplikasi ini dengan pembagian kategori berdasarkan kebutuhan user masing
masing.
Sumber daya manusia atau di perusahaan memiliki peranan sangat
penting, karena merupakan komponen pokok yang menjalankan kegiatan di
organisasi tersebut. Peranan pegawai perusahaan dalam mengelola data
perusahaan mulai dari inventory sampai dengan transaksi hingga pembuatan
laporan perusahaan merupakan bagian penting dalam mengembangkan
perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan efisiensi biaya pengeluaran dan
kualitas pelayanan.
Proses transaksi dan pengelolaan data pada perusahaan Perfume House
Banda Aceh sebelumnya masih manual dimana transaksi masih menggunakan
mesin kasir biasa dan pengelolaan data inventory berikut laporan-laporannya
masih di tuliskan manual di atas kertas, sehingga hal ini sangat menyulitkan bagi
pegawai perusahaan dalam bertansaksi, selain memakan waktu yang lama dengan
cara manual juga menyulitkan dalam pencarian data yang di inginkan dimana
data2 tersebut akan di rangkup menjadi sebuah laporan harian serta laporan
bulanan perusahaan Perfume House Banda aceh. Melihat kondisi diatas, maka
penulis berusaha untuk memberikan solusi demi mudahnya proses administrasi
perusahaan dengan mengembangkan plikasi yang sudah ada menjadi sebuah
aplikasi dalam bahasa PHP yang memungkinkan terintegrasi dengan jaringan
internet, serta dapat membatu pegawai perusahaan dalam menjalankan tugas yang
selama ini sangat sulit dan banyak memakan waktu.
3
1.2 Masalah Penelitian
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan dalam penelitian ini, maka
permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Pengelolaan data perusahaan baik data pegawai maupun data pelanggan
yang saat ini di jalankan masih menggunakan cara yang manual, yaitu
dengan menggunakan microsof Office word dan microsof Office Exel.
2. Data-data yang di simpan terpisah dengan beberapa file yang membuat
kesulitan dalam mengupdate isinya.
3. Tidak ada aplikasi dekstop dan database terintegrasi untuk menyajikan
informasi data perusahaan Perfume House.
4. Pembuatan laporan transaksi dan laporan lainnya membutuhkan waktu
yang sangat lama karena harus merangkum dari berbagai file laporan yang
dimiliki oleh perusahaan Perfume House.
5. Pimpinan perusahaan Perfume House kesulitan dalam melakukan
pengecekan laporan yang ada
6. Aplikasi yang di gunakan tidak multi platform sehingga tidak dapat di
akses langsung oleh pengguna sistem dari device yang tidak compatible.
1.2.2 Pembatasan Masalah
Ruang lingkup permasalahan dari pengembangan sistem aplikasi PHP
Point of Sale Perfume House Banda Aceh yang dianalisis dan dirancang dibatasi
sebagai berikut:
1. Aplikasi yang akan dirancang dan di kembangkan berupa modul adalah:
login, produk, custumers, point, lokasi, payment type, report,supplier,
gender, satuan, unit, user, sales dan App setting.
2. Metode pengembangan sistem informasi menggunakan tahapan model
Waterfall. Pada tahap analisis dan perancangan menggunakan Unified
Modelling Language dan pada tahap implementasi sistem menggunakan
4
aplikasi open source object oriented berbasis web menggunakan PHP dan
database MySQL. Proses implementasi sistem dilakukan pada jaringan
lokal.
3. Pengujian sistem yang dilakukan menggunakan pendekatan pengujian
perangkat lunak berorientasi obyek, dengan pengujian unit menggunakan
program yang dibangun, dan pengujian penerimaan (User Acceptance
Testing) dengan metode Kuesioner.
1.2.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah, maka
permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana
mengembangkan software Aplikasi perusahaan Perfume House yang menjadi
Aplikasi PHP Point Of Sale dengan sistem yang lulus dalam pengujian kualitas
dengan ISO 9126, Kuesioner, blackbox testing dan FGD (Forum Group
Discussion) serta sesuai dengan kebutuhan perusahaan?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang permasalahan, tujuan penelitian ini adalah:
1. Menganalisis proses bisnis dan permasalahannya yang berjalan di
perusahaan Perfume House Banda Aceh.
2. Merancang aplikasi PHP Point of sale menggunakan metode
pengembangan sistem waterfall dan menggunakan pendekatan
perancangan berorientasi obyek dengan desain model yang digunakan
adalah Unified Modelling Language (UML).
5
3. Mengimplementasikan rancangan sistem ke dalam aplikasi sistem
aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh berbasis web
menggunakan PHP dan database MySQL.
4. Menguji hasil implementasi aplikasi PHP point of sale perfume house
Banda Aceh dengan metode FGD, Blackbox dan mengikuti standar
kualitas perangkat lunak ISO 9126.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah:
A. Manfaat Teoritis:
1. Diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap konsep teroritis dalam
pengembangan Sistem PHP Point of Sale menggunakan metode
pengembangan sistem waterfall dengan teknik analisis dan perancangan
berorientasi obyek menggunakan desain model Unified Modelling
Language (UML).
2. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan referensi terkait
dengan pokok bahasan sistem aplikasi Poin of sale serta fungsinya dalam
pengembangan sumber daya manusia.
B. Manfaat Praktis:
1. Memudahkan staff karyawan perusahaan dalam proses pengelolaan
administrasi, transaksi, data dan informasi laporan.
2. Memudahkan custumer service dalam transaksi yang aman dan nyaman
serta mengurangi tingkat kesalahan dalam transaksi.
3. Memudahkan dalam memberikan informasi lengkap dalam bentuk laporan
seluruh pengeluaran administrasi dengan mudah yang dapat di akses
online oleh pimpinan perusahaan.
6
4. Meningkatkan produktivitas perusahaan dalam upaya mencapai target
penjualan tahunan serta menghemat biaya pengeluaran.
5. Membantu para pengambil keputusan di perusahaan Perfume House.
6. Memudahkan dalam mendapatkan informasi user custumer dan pegawai
dengan lebih cepat dan akurat.
1.4 Tata Urut Penulisan
Naskah penelitian ini disusun dengan tata urut penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Membahas latar belakang penelitian, ruang lingkup sistem Aplikasi
PHP Point of Sale yang diteliti, identifikasi masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, sistematika penulisan,
dan daftar istilah yang digunakan dalam penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP
Membahas tinjauan pustaka yang berkaitan dengan topik bahasan
mengenai pengembangan software aplikasi Point of sale, metode
pengembangan sistem waterfall, analisis dan perancangan sistem
berorientasi obyek menggunakan pemodelan UML, tinjauan studi
berdasarkan penelitian sebelumnya, tinjauan organisasi dan obyek
penelitian yaitu perusahaan Perfume house Banda Aceh, kerangka
konsep penulis dalam melakukan penelitian, dan hipotesis.
BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN
Membahas jenis penelitian, metode pemilihan sampel, metode
pengumpulan data, instrumentasi, teknik analisis, rancangan, dan
pengujian sistem, langkah-langkah penelitian, dan jadwal penelitian
7
yang digunakan dalam pengembangan software aplikasi Point of Sale
perusahaan Perfume House banda aceh.
BAB IV PENUTUP
Membahas kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil pencarian
masalah penelitian, studi pustaka, tinjauan penelitian, tinjauan obyek
penelitian dan metodologi penelitian.
1.5 Daftar Pengertian
Beberapa pengertian istilah yang dipergunakan di dalam penelitian ini
sebagai definisi kamus maupun definisi operasional, sebagai berikut:
Tabel I-1 Daftar pengertian istilah
Aktor : Aktor merupakan semua yang ada di luar ruang lingkup
sistem perangkat lunak dan berinteraksi dengan sistem
perangkat lunak tersebut.
Berorientasi obyek : Merupakan paradigma baru dalam rekayasa perangkat
lunak yang memandang sistem sebagai kumpulan
obyek-obyek diskrit yang saling berinteraksi satu sama
lain.
Diagram aktivitas : Diagram yang menggambarkan aliran fungsionalitas
sistem. Bisa digunakan untuk workflow atau untuk
menggambarkan alur dalam flow of events.
Diagram kelas : Diagram yang menunjukkan interaksi antar kelas dalam
sistem.
Diagram kolaborasi : Diagram yang digunakan untuk menunjukkan aliran
fungsionalitas dalam masing-masing use case yang
8
disusun untuk menunjukkan kolaborasi antar obyek-
obyek.
Diagram sekuensial : Diagram yang digunakan untuk menunjukkan aliran
fungsionalitas dalam masing-masing use case yang
disusun dalam urutan waktu.
Diagram Use case : Diagram yang digunakan untuk menggambarkan
interaksi antara aktor dan use case pada sistem
perangkat lunak yang akan dikembangkan.
Extend : Relasi antar use case yang memungkinkan satu use case
secara opsional menggunakan fungsionalitas yang
disediakan oleh use case lainnya.
Flow of events : Alur dalam use case yang menjelaskan secara rinci apa
yang dilakukan aktor dan apa yang sistem itu sendiri
lakukan.
Formasi : Ketentuan jumlah dan susunan pangkat karyawan yang
diperlukan dalam jangka waktu tertentu untuk
melaksanakan tugas pokok di suatu Unit kerja .
Include : Relasi include memungkinkan satu use case
menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use
case lainnya.
Jabatan : Kedudukan yang menunjukkan tugas dan tanggung
jawab, wewenang, dan hak seorang karyawan.
Staff : Setiap orang yang telah diangkat dan diserahi tugas
untuk menjalankan fungsi tertentu di Unit kerja.
Promosi : Perubahan dari suatu jabatan dan/atau status karyawan
ke jabatan dan/atau status karyawan yang lebih tinggi.
9
UML : Unified Modeling Language. Bahasa pemodelan
berorentasi obyek yang secara “defacto” sebagai bahasa
standar pemodelan berorientasi obyek.
Use Case : Fungsionalitas atau persyaratan-persyaratan sistem dari
sudut pandang pengguna sistem.
Workflow : Alur kerja yang ada dalam setiap proses bisnis.
Perusahaan : Perusahaan Perfume House di Banda Aceh yang
bergerak di bisnis ratail.
10
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Konsep Dasar
2.1.1.1 PHP
PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan
atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs
web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS. Pada
awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal).
PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu
PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan
skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter
PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model
pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan
bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.
2.1.1.2 Point of Sale
Point Of Sale atau disingkat POS dapat diterjemahkan bebas menjadi
sistem kasir, yaitu aktivitas yang ber-orientasi pada penjualan yang terjadi pada
bidang usaha retail. Point-of-Sale adalah sebuah sistem yang memungkinkan
diadakannya proses transaksi. POS juga kadang disebut sebagai titik pembelian
atau kasir yang di mana transaksi terjadi. Tidak hanya itu, sistem pos modern
dilengkapi dengan sistem pelaporan manajemen yang terintegrasi. Sistem POS
digunakan di supermarket, restoran, hotel dan tempat-tempat lain yang membuka
layanan ritel.
11
2.1.1.3 Sistem Informasi
Menurut O’Brien, sistem informasi merupakan kombinasi yang
terorganisir dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber
daya data untuk mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data dan
menyimpannya, mengelola, mengontrol dan melaporkannya sehingga dapat
mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan. ([O'Brien 2006], 5)
Dapat didefinisikan juga bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri
dari beberapa subsistem atau komponen hardware, software, brainware, dataware
dan prosedur untuk menjalankan input, proses, output, penyimpanan, dan
pengontrolan yang mengubah sumber data menjadi informasi.
Terdapat tiga alasan mendasar untuk semua aplikasi bisnis dalam
menggunakan sistem informasi, peran utama sistem informasi dalam aplikasi
bisnis tersebut menurut O’Brien adalah: ([O’Brien 2006], 10)
1. Mendukung proses dan operasi bisnis.
2. Mendukung pengambilan keputusan. Sistem informasi membantu para
manajer dan pelaku bisnis untuk membuat keputusan yang lebih baik.
3. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif. Mendapatkan
kelebihan strategis atas para pesaing melalui penggunaan sistem informasi.
Gambar II-1 mengilustrasikan model sistem informasi yang menunjukkan
kerangka konsep dasar komponen dan aktivitas sistem informasi. Komponen atau
sumber daya sistem informasi tersebut adalah:
1. Sumber Daya Manusia (SDM). Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian
semua sistem informasi. Sumber daya manusia ini meliputi pengguna
akhir dan pakar sistem informasi.
2. Sumber Daya Hardware. Berupa semua peralatan dan komponen fisik
yang digunakan dalam pemrosesan informasi, yaitu peralatan input,
peralatan proses, peralatan output, dan media penyimpanan.
12
3. Sumber Daya Software. Meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan
informasi dalam wujud instruksi-instruksi dan prosedur yang membuat
komputer melakukan pekerjaan tertentu.
4. Sumber Daya Data. Meliputi data dasar berbentuk alfanumerik, teks,
gambar, audio, video, dan bentuk data lainnya.
5. Sumber Daya Jaringan. Meliputi media komunikasi dan dukungan
jaringan.
Pengendalian
Kinerja Sistem
Aktivitas Sistem
Output
Produk
Informasi
Sumber Daya Manusia
Pengguna Akhir dan Pakar SI
Input
Sumber
Daya Data
Pemrosesan
Data ke dalam
Informasi
Sumber Daya Software
Program
dan Prosedur
SumberDayaData
DataDasardanPengetahuan
SumberDayaHardware
MesindanMedia
Sumber Daya Jaringan
Media Komunikasi dan Dukungan Jaringan
Penyimpanan
Sumber Daya Data
Gambar II-1 Komponen Sistem Informasi ([O’Brien 2006], 34)
Secara konseptual, O’Brein mengklasifikasikan aplikasi sistem informasi
berdasarkan tujuan utama sistem informasi yang mendukung operasi bisnis dan
mendukung pengambilan keputusan manajerial dalam Gambar II-2:
13
Information
System
Mendukung
operasi
bisnis
Mendukung
pengambilan
keputusan
manajerial
Management
Support
System
Management
Information
System
Decision
Support
System
Executive
Information
System
Operations
Support
System
Transaction
Processing
System
Process
Control
System
Enterprise
Collaboration
System
Memproses
transaksi
bisnis
Mengontrol
proses
industri
Mendukung
kerjasama tim dan
kelompok kerja
Memberikan
laporan ke
manajer
Mendukung
keputusan
interaktif
Informasi
untuk
eksekutif
Gambar II-2 Klasifikasi Sistem Informasi ([O’Brien 2006], 16)
2.1.2 Metode Pengembangan Sistem Model Waterfall
2.1.2.1 Systems Development Life Cycle (SDLC)
Menggunakan pendekatan sistem untuk mengembangkan solusi sistem
informasi dapat dipandang sebagai proses multilangkah yang disebut siklus hidup
pengembangan sistem informasi, yang dikenal juga sebagai Systems Development
Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan kerangka konseptual yang digunakan
dalam manajemen proyek yang mendeskripsikan tahapan-tahapan yang dilakukan
dalam proyek pengembangan sistem informasi. Tahapan-tahapan dalam siklus
pengembangan sistem menurut O’Brien meliputi: (1) investigasi, (2) analisis, (3)
perancangan, (4) implementasi, dan (5) pemeliharaan. ([O’Brien 2006], 511)
14
Gambar II-3 System Development Live Cycle ([O’Brien 2006], 511, dengan modifikasi)
2.1.2.2 Model Waterfall
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis
metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini
membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan
sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Beberapa proses
pengembangan sistem dengan SDLC adalah: waterfall, prototyping, incremental,
spiral, dan RAD.
Metodologi pengembangan sistem model waterfall menurut Pressman
adalah proses pengembangan sistem yang menyiratkan pendekatan yang
sistematis dan berurutan (sekuensial) pada pengembangan perangkat lunak,
dimana proses pengembangan tersebut mengalir secara teratur ke bawah sehingga
terlihat seperti air terjun ([Pressman 2012] 46)
. Proses pengembangan dimulai dengan
spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui tahapan-tahapan
perencanaan (planning), pemodelan (modeling), konstruksi (construction), serta
penyerahan sistem perangkat lunak ke pelanggan/pengguna (deployment), yang
diakhiri dengan dukungan berkelanjutan pada perangkat lunak yang dihasilkan
(Gambar II-4).
Investigasi
Analisis
Perancangan
Implementas
i
Pemeliharaan
15
Komunikasi
Inisialisasi proyek
Teknik mendapatkan
spesifikasi kebutuhan
pengguna
Perencanaan
Membuat perkiraan
Penjadwalan
Pelacakan
Pemodelan
Analisis
Perancangan
Konstruksi
Kode program
Pengujian
Penyerahan Sistem
Pengiriman
Dukungan terhadap
pengguna
Umpan balik
Gambar II-4 Model Waterfall ([Pressman 2012], 46, dengan modifikasi)
Tahapan metodologi model waterfall tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Komunikasi. Pada tahapan ini dilakukan komunikasi dan kolaborasi dengan
pelanggan dan para pemangku kepentingan (stakeholder). Maksudnya adalah
untuk memahami tujuan-tujuan stakeholder atas proyek perangkat lunak yang
sedang dikembangkan dan mengumpulkan kebutuhan-kebutuhan yang akan
membantu mengartikan fitur-fitur perangkat lunak beserta fungsinya.
2. Perencanaan. Tahapan perencanaan dilakukan dengan membuat rencana
proyek perangkat lunak, untuk mengartikan ruang lingkup proyek rekayasa
perangkat lunak dengan menggambarkan tugas-tugas teknis yang harus
dilakukan, resiko yang mungkin muncul, sumber daya yang akan dibutuhkan,
produk-produk kerja yang harus dihasilkan, dan jadwal kerja. Dapat juga
dilakukan pelacakan terhadap perencanaan dan membuat penyesuaian jika hal
ini memang diperlukan.
3. Pemodelan. Model digunakan untuk merepresentasikan informasi yang akan
ditransformasi oleh perangkat lunak, fitur-fitur yang dikehendaki oleh
pengguna, serta merepresentasikan perilaku sistem saat transformasi informasi
tersebut benar-benar terjadi. Pada tahapan pemodelan, dibuat dua jenis model:
1) Model analisis. Untuk memperlihatkan spesifikasi kebutuhan
pengguna dengan menggambarkan perangkat lunak dalam tiga ranah
(domain) yang berbeda:
i. Ranah informasi. Menggambarkan data yang mengalir ke
dalam sistem (dari pengguna akhir, dari sistem yang lainnya,
atau dari sarana-sarana yang bersifat eksternal),
16
menggambarkan data yang keluar dari sistem (melalui
antarmuka pengguna, antarmuka jaringan, laporan, grafik dan
sebagainya), menggambarkan penyimpanan data yang
mengumpulkan dan mengorganisasi obyek-obyek data yang
bersifat persisten (data yang dipelihara secara permanen).
ii. Ranah fungsional. Fungsi-fungsi dan fitur yang dilakukan
perangkat lunak, yang tampak oleh pengguna.
iii. Ranah perilaku. Menggambarkan perilaku perangkat lunak
akibat kejadian-kejadian (event). Kejadian karena input yang
diberikan oleh pengguna, kendali data oleh sistem eksternal,
atau pemantuan data yang dikumpulkan melintas jaringan.
2) Model perancangan. Menggambarkan karakteristik-karateristik
perangkat lunak:
i. Arsitektur perangkat lunak.
ii. Rincian berperingkat komponen.
iii. Antarmuka pengguna.
4. Konstruksi. Tahapan konstruksi mencakup penulisan kode program dan
pengujian yang dibutuhkan untuk menemukan kesalahan-kesalahan dalam
kode program yang sudah dibuat sebelumnya. Penulisan kode program dapat
berupa: (1) pembuatan langsung kode program dalam bahasa pemrograman
tertentu, (2) penulisan kode program secara otomatis menggunakan
representasi mirip rancangan-rancangan yang akan dikembangkan, atau (3)
pembuatan kode program menggunakan bahasa pemrograman generasi ke-4
yang langsung dapat dieksekusi. Pengujian yang dilakukan mencakup:
1) pengujian unit (unit testing), pengujian pada peringkat komponen.
2) pengujian integrasi (integration testing), yang dilakukan setelah
sistem/perangkat lunak selesai dikonstruksi.
3) pengujian validasi (validation testing), yang melakukan penilaian
apakah spesifikasi kebutuhan telah diakomodasi dalam
sistem/perangkat lunak yang lengkap.
17
4) pengujian penerimaan (acceptance testing), yang dilakukan oleh
pelanggan dengan tujuan untuk melakukan pemeriksaan atas semua
fungsi dan fitur yang diinginkannya.
5. Penyerahan Sistem. Tahapan ini merupakan aktivitas penyerahan
sistem/perangkat lunak kepada pelanggan (deployment), yang memiliki tiga
aksi penting: pengiriman, dukungan, dan umpan balik. Perangkat lunak akan
disajikan kepada pelanggan yang kemudian akan mengevaluasi produk yang
disajikan dan akan memberikan umpan balik berdasarkan evaluasi tersebut.
2.1.3 Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek dengan Unified
Modeling Language
2.1.3.1 Konsep Dasar Analisis dan Perancangan Berorientasi
Obyek
Menurut Dennis, analisis sistem mendeskripsikan apa yang harus
dilakukan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Analisis
sistem akan menjawab pertanyaan siapa yang akan menggunakan sistem, apa yang
akan dikerjakan oleh sistem, dan dimana serta kapan sistem tersebut akan
digunakan. Sedangkan perancangan sistem menentukan bagaimana sistem akan
memenuhi tujuan tersebut, dalam hal ini: perangkat keras, perangkat lunak,
infrastruktur jaringan; antarmuka pengguna, formulir dan laporan; serta program-
program khusus, database, dan file yang akan dibutuhkan. ([Dennis 2009] 4)
Konsep object oriented atau berorientasi obyek memfokuskan pada
penciptaan class yang merupakan blueprint dari suatu objek. Konsep ini membagi
perangkat lunak menjadi beberapa objek yang saling berinteraksi antara satu
dengan lainnya. Beberapa istilah yang berkaitan dengan konsep object oriented
adalah:
18
1. Class dan Objek. Class dapat diartikan deskripsi secara umum (template,
pattern, atau blueprint) yang menggambarkan sekumpulan objek yang
serupa. Objek dapat berupa objek fisik seperti meja atau pelanggan
maupun objek konseptual seperti text input area atau file.
2. Atribut, Method dan Message. Atribut adalah sesuatu yang melekat pada
objek yang mendeskripsikan sifat class atau objek. Sebuah objek
mengenkapsulasi data (direpresentasikan sebagai kumpulan atribut) dan
algoritma yang memproses data tersebut. Algoritma ini disebut operasi,
method, atau service. Setiap operasi yang dienkapsulasi oleh sebuah objek
memberikan representasi salah satu behavior dari objek tersebut.
3. Suatu objek berinteraksi dengan objek lainnya melalui message. Sebuah
objek diminta untuk melakukan salah satu operasinya dengan
mengirimkannya sebuah message. Objek penerima merespon message
tersebut dengan memilih operasi yang mengimplementasikan nama
message, mengeksekusi operasi, dan kemudian mengembalikan kontrol
kepada objek yang memanggil.
4. Enkapsulasi. Sebuah class mengenkapsulasi data dan operasi yang
memproses data tersebut. Data (atribut) yang menggambarkan kelas
ditutup oleh operasi yang memanipulasi data tersebut. Untuk mengakses
nilai atribut class harus melalui sebuah operasi. Konsep enkapsulasi ini
mendukung information hiding. Detail implementasi internal dari data dan
prosedur disembunyikan dari dunia luar. Hal ini mengurangi efek samping
ketika terjadi perubahan dalam class.
5. Inheritance. Inheritance merupakan pewarisan sifat dari sebuah class ke
class yang baru. Subclass Y merupakan pewaris dari superclass X, maka
subclass Y mewarisi semua atribut dan operasi yang dimiliki oleh
superclass X. Hal ini mendukung konsep reuse. Pada setiap level hirarki
class, atribut dan operasi baru dapat ditambahkan ke class yang telah
diwarisi dari level yang lebih tinggi dalam hirarki. Pada inheritance juga
memungkinkan terjadinya overriding. Overriding terjadi ketika atribut dan
19
operasi yang diwarisi, dimodifikasi untuk kebutuhan spesifik dari class
yang baru.
6. Polimorfisme. Polimorfisme mengijinkan sejumlah operasi yang berbeda
untuk mempunyai nama yang sama. Hal ini membuat objek saling terpisah
dari objek lainnya dan membuat setiap objek lebih independen.
2.1.3.2 Unified Modelling Language
Menurut Dennis, Unified Modeling Language (UML) merupakan
penggabungan berbagai konsep terbaik dari pemodelan, yaitu pemodelan data
(entity-relationship diagram), pemodelan bisnis (Workflow), pemodelan objek dan
komponennya. UML merupakan bahasa standar untuk visualisasi, spesifikasi,
konstruksi dan pendokumentasian dari artifak dari sebuah software, dan dapat
digunakan untuk semua tahapan dalam proses pengembangan sistem mulai dari
analisis, perancangan, sampai implementasi. ([Dennis 2009], 30)
UML menyediakan beberapa notasi dan artifak standar yang dapat
digunakan sebagai alat komunikasi bagi para pelaku dalam proses analisis dan
desain sistem. Artifak dalam UML didefinisikan sebagai informasi dalam
berbagai bentuk yang digunakan atau dihasilkan dalam proses pengembangan
software. Terdapat beberapa artifak utama dalam UML, yaitu:
1. Use Case Diagram. Diagram yang menggambarkan actor, use case dan
relasinya
2. Class Diagram. Diagram untuk menggambarkan kelas dan relasi diantara
kelas-kelas tersebut
3. Behaviour Diagram, yang terdiri dari:
1) Activity Diagram. Menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state,
transisi state dan event
2) Collaboration Diagram. Menggambarkan objek dan relasinya,
termasuk struktur perubahannya yang disebabkan oleh adanya suatu
message
20
3) Sequence Diagram. Menggambarkan objek dan relasinya termasuk
kronologi (urutan) perubahan secara logis setelah menerima sebuah
message
4) Statechart Diagram. Menggambarkan state, transisi state dan event
4. Implementation Diagram, terdiri dari :
1) Component Diagram. Menggambarkan komponen dan relasi antara
komponen tersebut
2) Deployment Diagram. Menggambarkan komponen, titik awal dan
relasi antara komponen tersebut
Use case diagram merupakan artifak dari proses analisis, sementara
sequence diagram dan class diagram merupakan artifak dari proses desain. Yang
perlu diperhatikan, untuk menjaga konsistensi antara artifak selama proses analisis
dan desain, maka setiap perubahan yang terjadi pada satu artifak harus juga
dilakukan pada artifak sebelumnya. Misalnya ditemukan satu cara yang lebih
efisien sewaktu membuat sequence diagram, maka perbaikan itu perlu
diverifikasikan terhadap use case diagram dan use case spesification yang dibuat
sebelumnya.
Dibuatnya berbagai jenis diagram tersebut karena:
a) Setiap sistem yang kompleks selalu paling baik jika didekati melalui
himpunan berbagai sudut pandang yang kecil, yang satu sama lain hampir
saling bebas (independen). Sudut pandang tunggal senantiasa tidak
mencukupi untuk melihat sistem yang besar dan kompleks.
b) Diagram yang berbeda-beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang
berbeda dalam proses rekayasa.
c) Dengan diagran diharapkan dapat membuat model sistem yang semakin
mendekati realitas.
21
2.1.4 Kualitas Perangkat Lunak Menurut ISO 9126
2.1.4.1 Pengertian Kualitas Perangkat Lunak
Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) mendefinisikan
kualitas perangkat lunak adalah tingkatan pada sistem, komponen, atau proses
yang sesuai kebutuhan atau harapan dari pelanggan atau pengguna. Menurut
definisi Steve McConnell’s kualitas perangkat lunak dibagi dalam dua hal yaitu:
kualitas internal dan kualitas eksternal. Karakteristik kualitas eksternal merupakan
bagian-bagian dari suatu produk yang berhubungan dengan para pemakainya,
sedangkan karakteristik kualitas internal tidak secara langsung berhubungan
dengan pemakai. [Simarmata 2010]
Menurut Pressman, kualitas perangkat lunak dapat didefinisikan sebagai:
suatu proses perangkat lunak yang efektif diterapkan dalam arti kata proses
perangkat lunak untuk menyediakan nilai yang dapat diukur untuk mereka yang
menggunakan dan untuk mereka yang menghasilkannya. ([Pressman 2012], 485)
Definisi kualitas menurut International Standards Organization (ISO)
adalah totalitas fitur-fitur dan karakteristik-karakteristik dari produk atau layanan
yang berpengaruh pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. ISO
menyoroti pada fitur-fitur dan karakteristik dari produk atau layanan dalam
kemampuannya memenuhi kebutuhan yang ditentukan. menyediakan model yang
berbasikan obyek dalam 3 konteks dasar yaitu: quality, requirements dan
characteristics.
Pengertian-pengertian di atas secara jelas memberikan definisi bahwa
untuk menilai kualitas perangkat lunak dapat didasarkan pada karakteristik
perangkat lunak itu sendiri dan berdasarkan pada pemenuhan kebutuhan pengguna
perangkat lunak tersebut. Dari pemahaman tersebut maka dapat dipahami bahwa
untuk menentukan kualitas perangkat lunak haru melakukan pengujian terhadap
perangkat lunak tersebut serta melakukan pengujian terhadap penggunanya.
22
Kualitas perangkat lunak adalah keberadaan karakteristik dari suatu
produk yang dijabarkan dalam kebutuhannya, artinya kita harus melihat terlebih
dahulu karakteristik apa yang berhubungan atau tidak dengan kebutuhan yang
diiinginkan oleh pemakai. Mengetahui karakteristik tersebut diperlukan untuk
mengurangi kontra produktif dari kualitas perangkat lunak yang dimaksud dan
relevan atau tidak perangkat lunak tersebut untuk kebutuhan suatu organisasi.
Keberadaan hubungan antara kebutuhan dan karakteristik menjadikan
dimungkinkannya statemen yang jelas tentang kualitas suatu produk.
2.1.4.2 ISO 9126
Kualitas perangkat lunak dapat dinilai melalui ukuran-ukuran dan metode-
metode tertentu, serta melalui pengujian-pengujian software. Salah satu tolak ukur
kualitas perangkat lunak adalah ISO 9126, yang dibuat oleh International
Organization for Standardization (ISO) dan International Electrotechnical
Commission (IEC). ISO 9126 mendefinisikan kualitas produk perangkat lunak,
model, karakteristik mutu, dan metrik terkait yang digunakan untuk mengevaluasi
dan menetapkan kualitas sebuah produk software. Standar ISO 9126 telah
dikembangkan dalam usaha untuk mengidentifikasi atribut-atribut kunci kualitas
untuk perangkat lunak komputer. Faktor kualitas menurut ISO 9126 meliputi 6
karakteristik kualitas sebagai berikut: fungsionalitas (functionality), kehandalan
(reliability), kebergunaan (usability), efisensi (efficiency), kemudahan
pemeliharaan (maintainability), portabilitas (portability).
Deskripsi untuk masing-masing karakteristik dan sub-karakteristik kualitas
perangkat lunak menurut ISO 9126, yaitu:
1. Functionality: kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi fungsi
produk perangkat lunak yang menyediakan kepuasan kebutuhan pengguna.
Fungsionalitas perangkat lunak mempunyai 5 sub-karakteristik, yaitu :
23
a. Suitability: Kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan
serangkaian fungsi yang sesuai untuk tugas-tugas tertentu dan
tujuan pengguna;
b. Accuracy: Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan hasil
yang presisi dan benar sesuai dengan kebutuhan;
c. Security: Kemampuan perangkat lunak untuk mencegah akses yang
tidak diinginkan, menghadapi penyusup (hacker) maupun otorisasi
dalam modifikasi data;
d. Interoperabilitas: Kemampuan perangkat lunak untuk berinteraksi
dengan satu atau lebih sistem tertentu;
e. Compliance: Kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi
standar dan kebutuhan sesuai peraturan yang berlaku.
2. Reliability: kemampuan perangkat lunak untuk perawatan dengan level
performansi. Reliability atau keandalan perangkat lunak mempunyai 3 sub-
karakteristik, yaitu :
a. Maturity: Kemampuan perangkat lunak untuk menghindari
kegagalan sebagai akibat dari kesalahan dalam perangkat lunak;
b. Fault tolerance: Kemampuan perangkat lunak untuk
mempertahankan kinerjanya jika terjadi kesalahan perangkat lunak;
c. Recoverability: Kemampuan perangkat lunak untuk membangun
kembali tingkat kinerja dan memulihkan data yang rusak.
3. Usability: kemampuan yang berhubungan dengan penggunaan perangkat
lunak. Usability perangkat lunak memiliki 3 sub-karakteristik, yaitu :
a. Understandibility: Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan
untuk dipahami;
b. Operabilitas: Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan
untuk dioperasikan.
c. Attractiveness: Kemampuan perangkat lunak dalam menarik
pengguna.
24
4. Efficiency: kemampuan yang berhubungan dengan sumber daya fisik yang
digunakan ketika perangkat lunak dijalankan. Efesiensi perangkat lunak
memiliki 2 sub-karakteristik, yaitu:
a. Time behavior: Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan
respon dan waktu pengolahan yang sesuai saat melakukan
fungsinya.
b. Resource behavior: Kemampuan perangkat lunak dalam
menggunakan sumber daya yang dimilikinya ketika melakukan
fungsi yang ditentukan.
5. Maintainability: kemampuan yang dibutuhkan untuk membuat perubahan
perangkat lunak. Maintanability memiliki 4 sub-karakteristik, yaitu :
a. Analyzability: Kemampuan perangkat lunak dalam mendiagnosis
kekurangan atau penyebab kegagalan.
b. Changeability: Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi
tertentu.
c. Stability: Kemampuan perangkat lunak untuk meminimalkan efek
tak terduga dari modifikasi perangkat lunak.
d. Testability: Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi dan
divalidasi perangkat lunak lain.
6. Portability: kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan perangkat
lunak yang dikirim ke lingkungan berbeda. Portability memiliki 4 sub-
karakteristik, yaitu:
a. Adaptability: Kemampuan perangkat lunak untuk diadaptasikan
pada lingkungan yang berbeda-beda.
b. Instalability: Kemampuan perangkat lunak untuk diinstal dalam
lingkungan yang berbeda-beda.
c. Co-existence: Kemampuan perangkat lunak untuk berdampingan
dengan perangkat lunak lainnya dalam satu lingkungan dengan
berbagi sumber daya.
d. Replaceability: Kemampuan perangkat lunak untuk digunakan
sebagai sebagai pengganti perangkat lunak lainnya.
25
ISO 9126 adalah standar terhadap kualitas perangkat lunak yang diakui
secara internasional. Terpenuhinya item-item pada ISO 9126 pada sebuah
perangkat lunak tidak serta merta memberikan sertifikat ISO terhadap perangkat
lunak tersebut karena standar ISO juga harus dipenuhi dari sisi manajemen
pembuat perangkat lunak tersebut, dengan kata lain jika manajemennya tidak
memenuhi standar ISO maka hasil kerjanyapun tidak dapat diberikan sertifikat
standar ISO.
Faktor-faktor ISO 9126 tidak serta merta memungkinkan kita untuk
melakukan pengukuran kualitas secara langsung. Meskipun demikian, standar
tersebut menyediakan basis yang sangat penting untuk melakukan pengukuran-
pengukuran kualitas secara tidak langsung dan pada dasarnya menyediakan daftar
yang sempurna untuk menilai kualitas suatu sistem/perangkat lunak.
2.1.5 Pengujian Perangkat Lunak
2.1.5.1 Konsep Dasar Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian perangkat lunak menurut Pressman adalah elemen kritis dari
jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari
spesifikasi, desain dan pengkodean.
Perangkat lunak diuji untuk menemukan kesalahan yang dibuat secara
tidak sengaja saat perangkat lunak tersebut dirancang dan dibangun. Stategi
pengujian perangkat lunak menyediakan petunjuk yang menjelaskan langkah-
langkah yang harus dilakukan sebagai bagian dari pengujian, kapan langkah-
langkah ini direncanakan dan kemudian dilakukan, dan berapa banyak usaha,
waktu, serta sumber daya yang akan diperlukan dalam pengujian tersebut.
Menurut Pressman, strategi pengujian perangkat lunak selalu menyertakan
perencanaan pengujian, perancangan kasus pengujian, pelaksanaan pengujian, dan
evaluasi serta pengumpulan data hasil pengujian. ([Pressman 2012], 635)
Pengujian dalam konteks rekayasa perangkat lunak sebenarnya merupakan
rangkaian empat langkah yang diimplementasikan secara berurutan:
26
1. Pengujian unit, pengujian fokus pada masing-masing komponen secara
individual, dengan memastikan bahwa komponen tersebut berfungsi
secara tepat sebagai suatu unit. Pengujian unit menggunakan teknik
pengujian dengan menggunakan jalur spesifik di dalam stuktur kontrol
dari komponen untuk memastikan cakupan telah lengkap dan dapat
mendeteksi kesalahan secara maksimum.
2. Pengujian integrasi, membahas isu-isu yang berkaitan dengan dua
masalah yaitu verifikasi dan pembangunan program, yang dilakukan
dengan teknik perancangan kasus pengujian (test case) yang berfokus
pada input dan output. Pengujian integrasi bersumber pada
perancangan antarmuka, use case, class diagram, sequence diagram,
dan communication diagram.
3. Pengujian validasi, menyediakan jaminan akhir bahwa perangkat lunak
memenuhi semua persyaratan informasi, fungsional, perilaku dan
persyaratan kinerja. Pengujian dapat dilakukan dengan beberapa cara:
menggunakan use case yang merupakan bagian dari model kebutuhan,
atau menggunakan metode black-box, atau test case. Dapat juga
dilakukan acceptance testing (pengujian penerimaan) untuk
memungkinkan pengguna memvalidasi semua persyaratan. Dengan
adanya penggunaan langsung oleh pengguna akhir, pengujian
penerimaan dapat mencakup test drive informal sampai deretan
pengujian yang dieksekusi secara sistematis dan terencana. Dua jenis
pengujian penerimaan yang biasa dilakukan oleh pengembang
perangkat lunak, yakni:
a. Alpha test, yakni pengujian yang dilakukan pada perangkat
lunak oleh pengguna akhir dengan adanya supervisi dan kontrol
dari pengembang perangkat lunak.
b. Beta test, yakni pengujian yang dilakukan pada perangkat lunak
oleh end-user tanpa adanya supervisi dan kontrol dari
pengembang perangkat lunak. Pengujian dilakukan dengan
bersumber pada kebutuhan fungsional pengguna.
27
4. Pengujian sistem, memverifikasi bahwa semua elemen saling bertautan
dengan benar dan keseluruhan fungsi sistem/kinerja dapat dicapai.
Pengujian
unit
Pengujian integrasi
Pengujian level atas
Perancangan
Kebutuhan
“Arah
Pengujian”
Kode
Gambar II-5 Langkah-langkah Pengujian Perangkat Lunak ([Pressman 2012], 554)
2.1.5.2 Teknik Pengujian Perangkat Lunak
Menurut Pressman, setiap produk rekayasa perangkat lunak dapat diuji
dalam salah satu kategori pengujian berikut: ([Pressman 2012], 587)
1. Pengujian kotak hitam (black-box testing). Dengan mengetahui fungsi
yang telah ditentukan, sehingga pengujian dilakukan untuk mencari
kesalahan dalam setiap fungsi. Black-box testing dirancang untuk
memvalidasi persyaratan fungsional tanpa perlu mengetahui kerja internal
dari sebuah program. Teknik pengujian black-box testing berfokus pada
ranah informasi dari perangkat lunak, menghasilkan test case dengan cara
mempartisi ranah masukan dan keluaran dari sebuah program dengan cara
mencakup pengujian yang menyeluruh.
2. Pengujian kotak putih (white-box testing). Dengan mengetahui cara kerja
internal suatu produk, pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa
operasi-operasi internal telah dilakukan sesuai dengan spesifikasi dan
semua komponen internal telah dieskusi. White-box testing berfokus pada
struktur kendali program.
28
2.2 Tinjauan Studi
Penelitian mengenai pengembangan software aplikasi PHP Point pf Sale
telah menarik perhatian baik untuk lingkungan perguruan tinggi (PT) maupun
perusahaan retail.
Fellik Setyadi melakukan penelitian Tujuan penelitian adalah membantu
PT. SELAMAT JEWELLERY dalam membangun aplikasi retail POS yang
berfungsi untuk memudahkan pewagai perusahaan dalam menjalankan tugas-
tugas seperti transaksi, pengaturan inventory, pembuatan laporan, pemotongan tax
otomatis yang di integrasikan pada aplikasi berbasis dekstop yang di bangun
dengan pemograman Visual basic. Aplikasi juga di bagun untuk memudahkan
stake holder atau pimpinan perusahaan dalam melakukan pengawasan terhadap
karyawan-karyawan yg melakukan transaksi dengan melihat record kegiatan atau
log kegiatan karyawan yang di desain mudah untuk di pahami oleh pimpinan
perusahaan, serta dapat mendukung pengambilan keputusan dengan penyediaan
informasi melalui media teknologi informasi secara cepat, tepat, akurat, dan
terintegrasi[setyadi 2011]
.
Harvey Keon melakukan penelitian dengan tujuan penelitian adalah untuk
membangun terminal intelejen point of sale, terminal pos yang di bagun
merupakan seperangkat alat mulai dari mouse, keyboard, receive printer, dot
matrik printer, monitor, scaner sampai dengan code-code pemograman yang di
tanamkan kedalam suatu memory di dalam perangkat tersebut untuk mendukung
proses alur kegiatan yang akan terjadi pada penggunaannya. Terminal pos yang di
bangun harvey merupakan modul perangkat komputer yang terhubung dengan
jaringan lokal dan dapat terhubung maksimak 225 komputer lainnya yang ada di
dalam sebuah store, mall atau tempat perbelanjaan yang mengggunakan kasir
sebagai tempat pembayarannya, dalam pengembangannya rancangan harvey dapat
terlihat di banyak swalayan, yaitu mesin kasir yang lengkap dengan komputer ,
receive printer dan barcode scaner[keown 1991]
.
29
Micky Asade melakukan penelitian terhadap perencanaan dan pengawasan
persediaan barang sebagai alat ukur tingkat efisiensi perusahaan pada PT.
EXELCOMINDO PRATAMA, Tbk Medan. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian deskriptif. Jenis data dan sumber data yang di pakai adalah data primer
dan data skunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara
dan dokumentasi, hasil penelitian menunjukan bahwa perencanaan dan
pengawasan persediaan dengan menggunakan SOP (standar Operating Procedure)
dan SAP (System Aplication Process) belum berjalan dengan efektif, karena
perusahaan masih sering mengalami kelebihan ataupun kekurangan
persediaan[Asade 2009]
.
30
Tabel II-1 Ringkasan Tinjauan Studi
Penulis Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian
[setyadi 2011] SELAMAT JEWELLERY POINT OF
SALES SYSTEM
Metode berorientasi objek
dengan notasi-notasi UML.
Membantu PT. Selamat Jewellry dalam
melakukan transaksi, penilaian dan pengawasan
karyawan.
[fransisca 2011] Point of Sale System Web Service
Aplication Retail Business
Metode berorientasi objek
dengan notasi-notasi UML.
Aplikasi Point of Sale Berbasis Web yang dapat di
gunakan beberapa perusahaan Retail.
[kodarullah 2010] Aplikasi system penjualan dan
persediaan
Barang menggunakan php dan mysql
studi kasus
Koperasi karyawan universitas mercu
buana
Metode berorientasi objek
dengan notasi-notasi UML.
Aplikasi inventory berbasis web yang dapat
digunakan di beberapa perusahaan yang memiliki
management inventory system
[keown 1991] Intelligent point of sale terminal
thesis
Metode yang digunakan dalam
menganalisis dan merancang
sistem adalah The Open Group
Architecture Framework
(TOGAF)
Modul point of sale atau terminal point of sale
31
Penulis Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian
[baraghani 2008] Factors Influencing the adoption of
internet banking
Deskriptif Kualitatif Membatu mengkaji bahwa sistem internet banking
yang di tanamkan pada beberapa sistem aplikasi e-
comerce termasuk point of sale sangat bermanfaat
[maharani 2010] penerapan metode pengakuan
pendapatan
dan beban terhadap kewajaran laporan
keuangan pada pt. sari rajut indah
surabaya
Deskriptif Kualitatif Menghasilkan bahwa perlu adanya sistem aplikasi
seprti point of sale untuk memantau laporan
laporan yang ada sehingga tidak terjadi
penyimpangan laporan karena telah
terdokumentasi dengan baik oleh sistem
[asade 2009] perencanaan dan pengawasan
persediaan barang sebagai alat ukur
tingkat efisiensi perusahaan pada PT.
EXELCOMINDO PRATAMA, Tbk
Medan
Deskriptif Hasil dari penelitian yaitu kesimpulan bahwa
perencanaan dan pengawasan persediaan dengan
menggunakan SOP dan SAP belum berjalan
dengan efektif, karena perusahaan masih sering
mengalami kelebihan ataupun kekurangan
persediaan
[olander 2003] The use and integration of marketing
communication tools in business to
business firm : case studies of three
swedish firms
Deskriptif Menyimpulkan bahwa tool yang sangat efisien
adalah tool penjualan yang berbasis web, agar
dapat lebih interaktif, cepat dalam custumisasi
32
Penulis Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian
[firmansyah 2008] Implementasi Services Oriented
Architecture (SOA) dalam
Sistem Transaksi Perbankan di
Perguruan Tinggi
Studi Kasus : Universitas Padjadjaran
Metode berorientasi objek
dengan notasi-notasi UML
Webservice yang terintegrasi dalam beberapa
modul yang di antaranya modul transaksi
pembayaran
[snehota 2005] Fashion Store Image
&
Visual Merchandising
The Case of Company
Metode berorientasi objek
dengan notasi-notasi UML
Aplikasi point of sale untuk store fasion dan
mercendise
[drahansky 2005] Dissertation: Biometrik Security
System Fingerprint Recognation
Technology
Metode berorientasi objek
dengan notasi-notasi UML
Desain suatu system yang menggunakan finger
print, dimana informasi yang di dapatkan di
criptografi kedalam subsystem.
[gerts 2007] Master Thesis
Towards an Improved EMV Credit
Card Certification
Deskriptif Proses sertifikasi kartu kredit oleh EMV dapat di
terima dengan coverage yang rendah dan dengan
kualitas yang buruk.
33
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada
Metode penelitian yang digunakan, obyek penelitian, ruang lingkup, dan
tujuan penelitiannya. Serta pengujian dengan menggunakan standar kualitas
perangkat lunak menurut ISO 9126
2.3 Tinjauan Obyek Penelitian
2.3.1 Profil Singkat Organisasi
Perusahaan Perfume House merupakan perusahaan retail yang bergerak di bisnis
reffil perfume dan juga menjadi suplier perfume untuk beberapa daerah di
Nanggroe Aceh Darussalam. Kantor pusat Perusahaan Perfume House berlokasi
di Jln. Hasan Saleh no.104 Neusu, Banda Aceh, Telp. 065123486, Email :
perfume_house@mail.com.
2.3.2 Visi Misi Organisasi
a. VISI
Menjadi Perusahaan reffil Perfume terbaik di banda aceh dengan teknologi
Informasi dan kinerja baik untuk mencapai target penjualan serta
produktivitas yang tinggi.
b. MISI
1. Memberikan pelayanan terbaik dalam jasa reffil Perfume.
2. Memfasilitasi member/custumer Perfume house dengan adanya
kerjasama perusahaan di bidang financial dan kesehatan.
3. Memetakan seluruh koordinat tempat tinggal dari member yang
terdaftar di Banda aceh menggunakan GIS system.
4. Menyelenggarakan kerjasama dengan institusi pemerintah maupun
swasta dengan prinsip kesetaraan.
5. Menyelenggarakan program Point Reward dengan hadiah-hadiah yang
menarik bertujuan menarik perhatian custumer dan meningkatkan
produktifitas perusahaan.
6. Meningkatkan mutu dan kualitas Produk serta pelayanan perusahaan
berjutuan menjaga kredibilitas perusahaan sebagai reffil perfume
terbaik di Banda Aceh.
34
2.3.3 Infrastruktur Teknologi Informasi
2.3.3.1 Hardware
Perangkat keras merupakan sarana dan prasarana untuk
mendukung kelancaran kegiatan di Perusahaan Perfume House Banda
Aceh. Software yang telah ada di perusahaan Perfume house Banda Aceh
harus didukung dengan menggunakan perangkat keras antara lain
komputer dan printer. Berdasarkan hasil observasi, semua komputer di
Perfume House sudah terhubung dengan jaringan internet yang tersedia di
ke-4 store yang ada di banda aceh. Jumlah komputer di perusahaan
perfume house adalah 5 komputer, 4 komputer di gnakan untuk 4 store
yang ada dan 1 komputer di gunakan untuk gudang/warehouse dan
mempunyai prosesor Pentium 4 dan Dual Core.
2.3.3.2 Software
Untuk menjalankan fungsinya, saat ini perusahaan Perfume house
Banda Aceh untuk setiap store dan gudangnya semuanya menggunakan
sistem operasi Windows. Windows digunakan untuk mengolah kata
dengan software microsoft office word, misrosoft office excel, dan
browsing internet. Pengolah kata dan pengolah angka yang dilakukan
antara lain dalam hal surat menyurat, pembuatan laporan kegiatan, dan
laporan keuangan. Belum ada program pembuatan database dan
pemrograman. Aplikasi web browser digunakan untuk mencari berbagai
informasi dari internet, mengunduh dokumen, sosial media, dan untuk
komunikasi dengan email.
35
2.3.3.3 Topologi Jaringan
Topologi jaringan di perusahaan perfume house sangatlah sederhana,
dimana terdapatnya sebuah sistem yang terdiri dari satu unit komputer/pc
yang digunakan untuk pembuatan laporan dan pendataan pelanggan baru,
update poin pelanggan dan kebutuhan lainnya, serta di lengkapi dengan
sebuah printer untuk mencetak laporan laporan yang telah di buat, dan
adanya mesin kasir atau cash register untuk kebutuhan transaksi
pelanggan, topologi jaringannya dapat di ilustrasikan dalam gambar
berikut.
Gambar II-6 topologi jaringan awal Perfume House
2.4 Kerangka Konsep
Berdasarkan hasil pengamatan sementara, kajian teori dan studi
dari penelitian sebelumnya, maka penulis membangun kerangka konsep
penelitian tentang Pengembangan Software Aplikasi PHP Point of Sale
Perfume House Banda Aceh sebagai berikut:
36
Gambar II-7 pola pikir kerangka konsep PHP Point of Sale Banda Aceh
Penjelasan untuk gambar pola pikir kerangka konsep di atas yang di gunakan oleh
peneliti dalam penelitin ini yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Peneliti melakukan pengkajian teknologi yang di tinjau dari sisi Hardware,
Software, dan jaringan.
2. Dengan menggunakan Metode pengembangan sistem waterfall peneliti akan
melakukan Analisis dan perancangan sistem dengan UML, kemudian di
lanjutkan dengan Pengkodean dengan bahasa pemograman PHP dan Database
MySQL serta di lakukan pengujian terhadap sistem yang telah di
kembangkan menggunakan metode FGD, Kuesioner dan Blackbox testing.
37
3. User interface Aplikasi di bangun agar user dapat melakukan input data, data
yang di maksud akan tersimpan di dalam Database MySQL dan suatu waktu
data tersebut dapat di tampilkan berupa informasi dengan tampilan interface
yang lebih user friendly yang dapat di akses oleh pengguna sistem sesuai
dengan batasan batasan level pengguna.
4. Pengujian dengan beberapa metode yang telah di lakukan kemudia di ambil
kesimpulan apakah sistem telah memenuhi syarat lulus tes uji berdasarkan
pengujian perangkat lunak ISO 9126.
2.5 Hipotesis
Berdasarkan yang telah dikemukakan maka peryataan penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut: Diduga pengembangan Software aplikasi PHP Point
of Sale di perusahaan Perfume House Banda Aceh menggunakan metode
pengembangan sistem informasi model waterfall dapat membentuk sistem yang
lulus dalam pengujian kualitas dengan ISO 9126, Kuesioner, blackbox testing dan
FGD (Forum Group Discussion) serta sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.
38
BAB III
METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian Pengembangan Sotfware aplikasi PHP Point of Sale studi kasus
di perusahaan Perfume House Banda Aceh yang dilakukan merupakan jenis
Penelitian Terapan (Applied Research). Hasil penelitian dapat langsung diterapkan
untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. ([Moedjiono 2012], 15)
Dalam penelitian ini akan menerapkan teori pengembangan sistem
informasi menggunakan metode pengembangan sistem model Waterfall, analisis
dan perancangan sistem dengan pendekatan berorientasi obyek, implementasi
hasil analisis dan perancangan menggunakan pemrograman berbasis PHP dan
database MySQL, dan pengujian aplikasi berbasis web.
Hasil penelitian berupa Aplikasi PHP Point of Sale web based langsung
dapat diterapkan untuk pemecahan permasalahan yang dihadapi.
3.2 Metode Pemilihan Sampel
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive
sampling. Pengambilan sampel dengan purposive sampling merupakan teknik
pengambilan sampel dengan mengambil responden yang terpilih betul oleh
peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel tersebut. ([Nasution 2009],
98)
Responden dalam penelitian ini adalah Pimpinan Perusahaan perfume
house berikut staf-staf ahlinya. Pemilihan responden sampel ini dengan
pertimbangan berdasarkan keterlibatan di dalam sistem sehingga pemilihan
sample menjadi lebih effective.
39
3.3 Metode Pengumpulan Data
Bila menggunakan metode pengumpulan data dengan
pengamatan/observasi agar dijelaskan secara rinci obyek yang
diamati/diobservasi, apa saja yang diobservasi, cara mengobservasi, dan hasil
observasi yang diharapkan. Bila menggunakan metode pengumpulan data dengan
angket/Kuesioner, wawancara/test, pengujian/test agar dicantumkan rancangan
bahan angket, wawancara, maupun pengujian yang akan dilaksakanan, contoh 1
(satu) set hasil yang telah diisi oleh responden, serta ringkasan/tabulasi yang
menggambarkan hasil secara keseluruhannya.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Metode Observasi. Observasi atau pengamatan langsung terhadap profil
organisasi dan obyek penelitian. Dalam observasi dengan mempelajari
dokumentasi perusahaan dan aplikasi perusahaan, tujuan dan struktur
organisasi, proses bisnis, ketersediaan sarana dan prasarana, infrastrukur
teknologi, dan kebijakan teknologi informasi yang telah ada pada
Perusahaan Perfume House banda aceh.
2. Metode Wawancara. Wawancara dengan pihak-pihak yang berkaitan
dengan penelitian. Teknik wawancara dilakukan dengan wawancara
berstruktur. ([Nasution 2009], 117)
Dalam wawancara tersebut peneliti telah
menyiapkan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengembangan
Software Aplikasi PHP Point of Sale.
3. Metode Studi Pustaka. Metode pengumpulan data yang diperoleh dengan
mempelajari, meneliti, dan membaca buku, jurnal, skripsi, tesis yang
berhubungan dengan sistem informasi, PHP Point of Sale dan sumber daya
manusia.
40
3.4 Instrumentasi
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data
adalah:
1. Instrumen dalam pengumpulan data dengan metode observasi. Instrumen
observasi ini adalah peneliti yang melakukan pengamatan langsung di
Perusahaan Perfume House Banda Aceh.
2. Instrumen dalam pengumpulan data dengan metode wawancara. Instrumen
wawancara ini adalah peneliti, pimpinan perusahaan perfume house dan staf-
nya, serta rancangan daftar pertanyaan wawancara. Rancangan daftar
pertanyaan wawancara disertakan dalam Lampiran 1.
3.5 Teknik Analisis, Perancangan, dan Pengujian Sistem
3.5.1 Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan
pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyek.
Analisis dokumen sistem yang sudah berjalan. Analisis kebutuhan terhadap hasil
wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Analisis terhadap data yang telah
dikumpulkan hasil olah dokumen dan lain-lain.
Pada proses analisis, terdapat empat macam analisis yang dilakukan yaitu:
1. Analisis sistem yang berjalan saat ini.
2. Analisis Kebutuhan Fungsional dan Non-Fungsional. Pemodelan
kebutuhan fungsional dilakukan dengan Use Case Diagram.
3. Analisis Pengguna. Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan
menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa
didapatkan oleh masing-masing user.
4. Analisis Perilaku Sistem. Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku
sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan
Sequence Diagram.
41
3.5.2 Teknik Perancangan
Teknik perancangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan metode Object-Oriented Design (OOD) atau Perancangan
Berorientasi Obyek, dan menggunakan Unified Modelling Language (UML).
1. Perancangan program atau spesifikasi sistem, yang meliputi:
a. Pembuatan Class Diagram.
b. Pembuatan Package Diagram.
c. Pembuatan Deployment Diagram.
2. Perancangan Antarmuka Pengguna (Navigasi, form Input, form Output)
3. Perancangan Database. data apa yang disimpan, format data yang
digunakan, dimana data akan disimpan Database design (ER diagram)
4. Perancangan Architecture (hardware, software, jaringan). Dimodelkan
dengan Architecture design (deployment diagram)
3.5.3 Teknik Pengujian Sistem
3.5.3.1 Pegujian dengan ISO 9126
Pengujian sistem menggunakan standar kualitas perangkat lunak menurut
ISO 9126 untuk menguji kualitas aplikasi sistem aplikasi PHP Point of Sale
Perfume House Banda Aceh. Penelitian ini hanya meneliti empat karakteristik
yang terdapat pada ISO 9126, yaitu fungsionalitas, kebergunaan, efisiensi, dan
portabilitas. Teknik pengujian (testing) dan evaluasi yang dilakukan dalam
penelitian ini dengan cara sebagai berikut:
1. Pengujian Sistem. Berdasarkan empat karakteristik yang terdapat pada ISO
9126, yaitu fungsionalitas, kebergunaan, efisiensi, dan portabilitas.
Dilakukan dengan menggunakan kasus uji yang dijalankan pada sistem.
2. Pengujian Penerimaan Pengguna. Dilakukan menggunakan Kuesioner
yang dibagikan kepada pengguna sistem dengan teknik pengujian black-
box testing. Instrumen dalam pengujian penerimaan sistem dengan metode
Kuesioner. Kuesioner akan disebarkan pada responden yaitu ketua
perusahaan, staff, operator gudang, operator store, dan staf custumer
42
service di perusahaan Perfume House Banda Aceh terdiri dari pertanyaan
pertanyaan yaitu:
a. Pertanyaan-pertanyaan untuk menguji fungsionalitas sistem.
b. Pertanyaan-pertanyaan untuk menguji kecepatan layanan
informasi.
c. Pertanyaan-pertanyaan untuk menguji hasil analisis dan rancangan
sistem.
3.5.3.2 Pengujian dengan teknik Blackbox testing
Pengujian sistem Aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh
juga di lakukan dengan cara pengujian dengan teknik Blackbox, yaitu dengan
melakukan penetration test, untuk mengetahui kelemahan sistem apa bila terjadi
serangan dari luar sistem, dan melakukan DDoS untuk mengetahui ketahanan
sistem terhadap request yang berlebihan.
3.5.3.3 Pegujian dengan FGD (Forum Group Discussion)
Pengujian sistem menggunakan metode FGD (Forum Group Discussion)
ini di lakukan dengan cara melakukan kan test langsung terhadap sistem dari
dalam sistem, yaitu di lakukan oleh beberapa pengguna sistem php Point of Sale
Perfume House Banda Aceh dengan melakukan login sesuai level dan melakukan
testing terhadap modul-modul yang ada sehingga dapat di ketahui apakah sistem
memenuhi kebutuhan perusahaan perfume house banda aceh.
43
3.6 Langkah-langkah Penelitian
Dalam pengembangan sistem informasi, keseluruhan proses yang dilalui
harus melalui beberapa tahapan. Dalam penelitian ini digunakan metode
pengembangan sistem informasi model Waterfall. Tahapan yang dilakukan
meliputi: komunikasi, perencanaan, pemodelan, konstruksi, dan pengiriman
sistem. Langkah-langkah pada tahapan pelaksanaan penelitian dapat dilihat dalam
bentuk diagram alir pada Gambar III-1 berikut ini:
Mulai
Identifikasi Permasalahan
Inisialisasi Penelitian, Rumusan Masalah
Studi Pustaka dan Tinjauan Penelitian
Studi literatur, analisa penelitian sebelumnya
Tahapan
Komunikasi
Tahapan
Perencanaan
Tahapan
Pemodelan
Tahapan
Konstruksi
Tahapan
Pengiriman
Sistem
Analisis Sistem
Analisis Sistem Berjalan, Analisis Kebutuhan, Pengguna
Perancangan Sistem
Perancangan sistem, antarmuka, database, arsitektur
Pengkodean
Menggunakan PHP dan MySQL
Pengujian dan Evaluasi
Pengujian penerimaan pengguna
Implementasi
Implementasi di jaringan lokal
Selesai
Pengumpulan Data
Observasi, Wawancara
Studi Kelayakan
Organisasi, Infrastruktur Teknologi
Gambar III-1 Langkah-langkah Penelitian
44
1. Identifikasi Permasalahan. Tahapan ini merupakan inisialisasi dari penelitian,
yaitu mencari permasalahan yang dihadapi oleh organisasi. Hal ini dilakukan
peneliti agar dapat memahami kondisi dan proses bisnis Perusahaan Perfume
House, sehingga mendapatkan gambaran menyeluruh akan sistem berjalan.
2. Studi Pustaka dan Tinjauan Penelitian. Tahapan ini dilakukan dengan
mempelajari literatur yang berkaitan dengan sistem aplikasi PHP point of sale,
, PHP dan MYSQL, dan pengujian sistem. Dalam tahapan ini juga dilakukan
studi dan analisis dari beberapa penelitian sebelumnya, baik berupa jurnal
nasional, internasional maupun tesis mengenai sistem Aplikasi Point of Sale.
3. Pengumpulan Data. Proses ini dilakukan dengan cara melakukan observasi
dan wawancara dengan Pimpinan Perusahaan Perfume House dan staf terkait
untuk mempelajari kebutuhan pengguna dan kebutuhan sistem, serta observasi
dokumen perusahaan yang sudah ada.
4. Studi kelayakan. Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi kelayakan sistem
baik secara teknis dan organisasi. Secara teknis menyangkut ketersediaan
sumber daya berupa tenaga dan perangkat pendukung. Secara organisasi
menyangkut ketersediaan organisasi pelaksana sistem dan aturan-aturan
pendukung.
5. Analisis Sistem. Berdasarkan hasil pengumpulan data, akan dilakukan analisis
kebutuhan pengguna dan kebutuhan fungsional dan non-fungsional sistem,
dan analisis perilaku sistem.
6. Perancangan Sistem. Berdasarkan hasil analisis, kemudian dilanjutkan dengan
melakukan perancangan sistem untuk menggambarkan bagaimana sistem
dapat memenuhi kebutuhan yang sudah ditetapkan, dengan melakukan
prosedur-prosedur berikut:
a. Pembuatan pemodelan.
b. Perancangan antarmuka (input, output, dan navigasi)
c. Perancangan arsitektur.
d. Perancangan konseptual basis data.
7. Pengkodean. Pada tahap ini dilakukan pengkodean (coding) berdasarkan hasil
perancangan sistem kedalam bahasa pemograman yang digunakan berupa
45
aplikasi berbasis web PHP yang akan dikoneksikan dengan database MySQL.
Langkah-langkah pengkodean mencakup pembuatan rancangan masukan dan
keluaran (interface) yaitu bentuk entry data, report, query dalam sistem menu
dan membuat panduan penggunaan aplikasi (user manual), agar aplikasi lebih
mudah dipahami oleh pengguna.
8. Implementasi sistem pada jaringan lokal. Berdasarkan tinjauan obyek
penelitian, dalam tahap implementasi untuk penelitian ini dilakukan pada
jaringan yang ada pada perusahaan Perfume House.
9. Pengujian sistem dan evaluasi dengan pengujian penerimaan pengguna (user
acceptance testing). Pengujian perangkat lunak dilakukan sesuai dengan
metode pengembangan sistem yang digunakan, yaitu pada tahap penyerahan
sistem model Waterfall. Pengujian sistem dilakukan untuk memvalidasi
terhadap kualitas dari sistem informasi dilakukan dengan menggunakan
standar ISO 9126, menggunakan metode Blackbox dan FGD (Forum Group
Discussion). Pengujian penerimaan pengguna yang dilakukan meliputi
pengujian fungsionalitas dan non-fungsionalitas sistem, percepatan
memperoleh informasi perusahaan, dan pengujian terhadap hasil analisis dan
perancangan Pengujian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode
Kuesioner.
46
3.7 Jadwal Penelitian
Tabel III-1 Jadwal Penelitian
No. Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Pencarian dan
Pemilihan Obyek
Penelitian
X X
2.
Studi ke Obyek
Penelitian
X X
3.
Perumusan Masalah
Penelitian
X
4.
Penentuan Topik dan
Pembimbing Tesis
X X
5.
Pengumpulan Bahan
Literatur/Referensi
X X X X X X X X
6.
Penyerahan Formulir
Pendaftaran Penulisan
Tesis
X
7.
Penyusunan
Kerangka/Landasan
Pemikiran (Tinjauan
Pustaka/Studi/Organis
asi sampai dengan
Kerangka Konsep dan
Hipotesis)
X X X X
8.
Penyusunan
Metodologi/Desain
Penelitian
(Metode/Jenis
Penelitian, Prosedur
Sampling, Metode
Pengumpulan Data,
Instrumentasi dan
Teknik Analisis
/Perancangan dan Uji
Sistem)
X X X X
9.
Penyusunan Naskah
Proposal Tesis
X X X X
10.
Penyerahan Formulir
Pendaftaran Sidang
Proposal Tesis
X
11. Sidang Proposal Tesis X
12. Pelaksanaan X X X
47
Pengumpulan Data
Sampel
13.
Analisis Data,
Interpretasi,
Perancangan,
Pembuatan Program,
Implementasi,
Pengujian
X X X
14.
Penyusunan Naskah
Akhir Tesis
X X X
15.
Penyerahan Formulir
Pendaftaran Sidang
Akhir Tesis
X
16. Sidang Akhir Tesis X
17.
Penyempurnaan
Naskah Akhir Tesis
X
18.
Pembuatan Paper
Ringkasan Tesis
X X
19.
Penggandaan Naskah
Akhir Tesis dan Paper
X
20.
Pembuatan CD berisi
Naskah Akhir Tesis,
Paper, dan Slide
Presentasi
X
21.
Penyerahan Naskah
Akhir Tesis, Paper dan
CD
X
48
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Analisis Sistem4.1
Pada proses analisis sistem harus mendeskripsikan apa yang harus
dilakukan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Analisis
sistem akan menjawab pertanyaan apa yang akan dikerjakan oleh sistem, siapa
yang akan menggunakan sistem, dan dimana serta kapan sistem tersebut akan
digunakan. Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan pendekatan
analisis berorientasi objek untuk sistem yang dirancang, dimaksudkan untuk
menitik beratkan kepada fungsionalitas sistem yang berjalan. Selanjutnya dari
hasil analisis akan divisualisasi dan didokumentasikan dengan Unified Modeling
Language (UML) melalui Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence
Diagram dengan pertimbangan diagram tersebut dianggap mewakili secara
keseluruhan sistem yang berjalan yang dapat dimengerti oleh pengguna.
4.1.1 Analisis Proses Bisnis Sistem Berjalan
Analisis proses bisnis dari sistem kepegawaian yang sedang berjalan
dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana pihak Perusahaan
Perfume House Banda aceh melakukan aktivitas pengelolaan data dan melakukan
transaksi yang mendukung dalam pengembangan aplikasi. Berdasarkan hasil
wawancara dan observasi, diperoleh data dan dokumen terkait proses sistem yang
akan dikembangkan. Data dan informasi yang berkaitan dengan sistem yang
sedang berjalan tersebut rinciannya dilampirkan dalam Lampiran 3 Data
Observasi.
Hasil wawancara dan observasi menunjukkan bahwa responden
menginginkan dibangun software aplikasi PHP Point of Sale berbasis web sebagai
alat untuk mempermudah dalam hal transaksi perusahaan dan pengelolaan data
49
perusahaan Perufume House Banda Aceh yang terintegrasi dengan database serta
dapat meningkatkan kecepatan layanan transaksi dan pengelolaan data di
Perusahaan. Proses tersebut berkaitan dengan proses transaksi, data karyawan,
data custumer, data produk, point reward, dan laporan.
4.1.1.1 Proses transaksi
Pada proses transaksi merupakan proses yang dilakukan oleh staff
custumer perusahaan Perfume House Banda Aceh dimana terjadi interaksi antara
custumer service dengan custumer yang merupakan proses inti dalam
pertumbuhan ekonomi perusahaan, untuk itu prosedur yang berjalan dalam proses
transaksi di perusahaan adalan sebagai berikut:
1. Pelanggan datang ke store Perfume House terdekat, untuk melakukan
pendaftaran member baru.
2. Pelanggan memilih jenis produk yang di tawarkan oleh custumer service atau
dapat meminta langsung jenis produk yang di inginkan oleh pelanggan.
3. Custumer service mempersiapkan produk yang telah di order oleh pelanggan.
4. Pelanggan melihat kembali produk yang di maksud sebelum melakukan
pembayaran.
5. Custumer service menawarkan cara pembayaran dengan 4 jenis cara
pembayaran yaitu:
a. Menggunakan voucher belanja
b. Menggunakan kartu credit
c. Menggunakan kartu debit
d. Menggunakan uang cash
6. Pelanggan memilih cara pembayaran yang telah di tawarkan dan melanjutkan
ke proses pembayaran.
7. Custumer service melakukan penginputan data transaksi sekaligus mencetak
struk transaksi untuk pelanggan.
50
Pada proses transaksi tersebut pelanggan yang dimaksud adalah pelanggan
tetap dan pelanggan tidak tetap, diskon 10 persen di berikan kepada pelanggan
tetap utnuk setiap transaksinya sesuai dengan kebijakan perusahaan Perfume
House Banda Aceh.
4.1.1.2 Proses Data karyawan
Pada proses data karyawan penginputan datanya dilakukan oleh admin
perusahaan Perfume House Banda Aceh demi menjaga keamanan data perusahaan
adapun isi dari data ini diantaranya adalah nama, nomor urut, lokasi store, tempat
lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor hand phone, alamat dan email.
Prosedur untuk melakukan penyimpanan data karyawan dari sistem yang
berjalan dimulai dengan adanya lamaran, jika diterima maka data akan
dimasukkan kedalam data karyawan. Sedangkan untuk karyawan yang sudah
disimpan data, dapat dilakukan proses update data tanpa batas waktu yang di
tentukan, pada proses penginputan data karyawan, admin sekaligus membuatkan
akun berupa username dan password untuk setiap karyawan perusahaan yang akan
digunakan untuk login ke aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Bnada Aceh.
Kemudian setiap karyawan berkah mengubah password masing-masing serta
dapat meminta bantuan kepada admin apabila ingin melakukan reset password
karyawan.
4.1.1.3 Proses Data Custumer
Data Custumer merupakan data dari pelanggan tetap di Perusahaan
Perfume House Banda Aceh, data tersebut di dapatkan pada saat pelanggan
melakukan pendaftaran sebagai member di Perfume House, Proses penginputan
data custumer dapat dilakukan oleh Admin, Pimpinan Perusahaan, Operator dan
custumer service. Adapun isi dari data custumer yaitu: account number, no. Ktp,
tgl register, nama awal, nama tengah , nama akhir, tempat lahir, tgl lahir, alamt,
51
tipe pelanggan, no. Tlp, no Hp, email dan catatan bila perlu. Pada data custumer
yang telah terdaftar dapat sesekali diminta oleh pelanggan untuk melihat datanya
guna untuk mengecek kesalahan dalam pengimputan data atau untuk mengecek
poin yang telah di dapatkan pelanggan.
4.1.1.4 Proses Data Produk
Data produk mencakup seluruh data produk perusahaan baik yang ada di
store maupun yang ada di warehouse, pada proses penginputan data produk ini
dapat dilakukan oleh beberapa level user di dalam sistem di antaranya dapat di
lakukan oleh : admin, operator, gudang dan pimpinan perusahaan. Isi dari data
produk ini sendiri adalah : kategori, item number, satuan (pilihan antara ml atau
unit), special (pilihan antara men, women dan both), harga pokok store, harga
satuan store, harga pokok grosir, harga satuan grosir, discount, limit stock di store,
limit stock di warehouse dan deskripsi produk.
4.1.1.5 Proses Point Reward
Data Point reward adalah data jumlah point yang di dapatkan oleh
pelanggan tetap saat melakukan transaksi. Nilai point yang di dapatkan adalah
satu (1) untuk transaksi dengan nilai kelipatan Rp. 20.000, dimana point tersebut
akan di tambahkan kedalam data custumer yang di akumulasikan dengan batas
waktu satu tahun. Data point reward dapat ditukarkan dengan hadiah/merchandise
yang di sediakan oleh perusahaan, dimana jenis hadiah yang akan di berikat
bergantung dengan jumlah point yang di dapatkan oleh pelanggan sesuai dengan
kebijakan perusahaan Perfume House Banda Aceh.
52
4.1.1.6 Proses Data Laporan
Data Laporan merupakan data seluruh kegiatan transaksi yang dilakukan
oleh karyawan perusahaan Perfume House Banda Aceh baik transaksi oleh
custumer service maupun transaksi oleh gudang/warehouse. Data laporan berupa
laporan transaksi penjualan dan laporan transfer produk yang dapat di
klasifikasikan menjadi: laporan harian, laporan bulanan, laporan tahunan serta
dapat mengidentifikasikan waktu dan tanggal transaksi, user yang melakukan
transaksi, jumlah/amount transaksi dan tujuan transaksi. Pada data laporan dapat
di akses oleh semua level yang terlibat di dalam sistem aplikasi PHP Point of Sale
Perfume House Banda Aceh dengan penyesuaian data laporan yang dibutuhkan
oleh masing-masing level user. User yang dapat melihat data laporan dimulai dari
yang paling lengkap sampai yang terbatas adalah : Admin, Pimpinan Perusahaan,
Gudang/warehouse, operator dan terakhir custumer service.
53
4.1.2 Analisis Kebutuhan Fungsional, Nonfungsional, dan Pengguna
4.1.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional
Pada analisis kebutuhan Fungsional sistem aplikasi PHP Point of Sale
Pefume House Bnda Aceh didasarkan pada data observasi langsung, data
wawancara serta user requerment pada perusahaan Perfume House . Tahap
selanjutnya adalah menyusun kebutuhan fungsional yang didasarkan pada
kebutuhan user dan juga bertujuan untuk mengeliminasi permasalahan yang ada.
Tahap analisis kebutuhan fungsional sistem akan membahas mengenai
fungsi-fungsi yang diperlukan dalam pembangunan sistem. Hal ini dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi yang diperlukan oleh pengguna
berdasarkan analisis kebutuhan pengguna. Berdasarkan hasil analisis proses
bisnis, identifikasi kebutuhan data dan informasi, maka dianalisis juga beberapa
fungsi yang harus tersedia di dalam sistem. Hal ini dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan data dan informasi yang diperlukan oleh pengguna. Setiap fungsi yang
diusulkan diberi kode sehingga dapat mempermudah identifikasi pada saat
implementasi dan penyusunan dokumen. Dari hasil analisis kebutuhan pemilik
bisnis dan user, dibutuhkan suatu sistem Aplikasi berbasis web.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung terhadap sistem
pimpinan perusahaan, staf karyawan dan sistem yang sedang berjalan, maka dapat
dirumuskan daftar kebutuhan fungsional sistemaplikasi yang dikembangkan.
Spesifikasi daftar kebutuhan ini sudah disetujui oleh Pimpinan Perusahaan
Perfume House Banda Aceh. Berikut ini adalah daftar kebutuhan fungsional
sistem yang dibutuhkan:
1. Aplikasi berbasis web untuk perusahaan.
2. Login. Admin mempunyai username dan password, untuk dapat mengubah isi
dari website perusahaan tersebut, mengedit data, menginputkan data, dan
mengupdate semua informasi.
3. Melihat informasi website. Yaitu, melihat pelanggan yang sudah terdaftar,
melihat produk beserta stoknya, melihat data-data transaksi laporan setiap
54
user, melihat data karyawan dan data custumer serta mengupdate datanya
dengan akurat, melihat status jam dan dapat di update setiap saat.
4. Sistem dapat melakukan transaksi penjualan dan transaksi transfer produk
yang dilakukan karyawan.
5. Pengaturan hak akses untuk user level yang berbeda. Diperlukan proses
pemberian akses terhadap pengguna dan penentuan hak akses masing-masing
user.
6. Sistem harus dapat mengedit, menghapus, dan menambah data produk,
custumer dan karyawan.
7. Sistem harus dapat menampilkan data karyawan. Sistem harus dapat mengedit,
menghapus, dan menambah data karyawan
8. Sistem harus dapat mengatur keanggotaan pengguna aplikasi
9. Sistem harus dapat mencetak laporan transaksi perusahaan.
10. Laporan dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu laporan harian, laporan bulanan,
dan laporan tahunan. Pembuatan laporan harian dan bulanan dilakukan secara
otomatis setiap harinya untuk masing-masing karyawan yang melakukan
transaksi. Laporan tahunan, pada akhir tahun.
11. Fungsi ini berfungsi untuk men-generate laporan sehingga user hanya perlu
menentukan pilihan tipe laporan dan menentukan dimana laporan tersebut
akan disimpan.
12. Pengaturan, sistem harus dapat di sesuaikan dengan pengaturan yang sewaktu
waktu dapat berubah seperti, discount, tax, harga pokok, harga satuan, limit
stok dan point reward.
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full
Thesis full

Contenu connexe

Similaire à Thesis full

TUGAS 3 - Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi Skripsi
TUGAS 3 - Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi SkripsiTUGAS 3 - Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi Skripsi
TUGAS 3 - Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi Skripsisafiravanillia
 
Internasional Publish
Internasional Publish Internasional Publish
Internasional Publish rindaaulutamii
 
Kerangka Acuan Kerja
Kerangka Acuan KerjaKerangka Acuan Kerja
Kerangka Acuan KerjaRifkaAnnisa16
 
Squid free bsd-unmuh-skripsi
Squid free bsd-unmuh-skripsiSquid free bsd-unmuh-skripsi
Squid free bsd-unmuh-skripsiArfan Semangat
 
KAK Universitas Narotama_5116100060
KAK Universitas Narotama_5116100060KAK Universitas Narotama_5116100060
KAK Universitas Narotama_5116100060nadarosadi
 
Proposalproyekaplikasiwebpercetakan 091208011836-phpapp01 5
Proposalproyekaplikasiwebpercetakan 091208011836-phpapp01 5Proposalproyekaplikasiwebpercetakan 091208011836-phpapp01 5
Proposalproyekaplikasiwebpercetakan 091208011836-phpapp01 5Dyah Wulandari
 
Kerangka Acuan Kerja Aplikasi "FedEx"
Kerangka Acuan Kerja Aplikasi "FedEx"Kerangka Acuan Kerja Aplikasi "FedEx"
Kerangka Acuan Kerja Aplikasi "FedEx"SariWahyuningsih4
 
Productknowledgeprodisi 120717032044-phpapp02
Productknowledgeprodisi 120717032044-phpapp02Productknowledgeprodisi 120717032044-phpapp02
Productknowledgeprodisi 120717032044-phpapp02PalComTech
 
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...Fendi Hidayat
 
Proposal ta bakat dan minat
Proposal ta bakat dan minatProposal ta bakat dan minat
Proposal ta bakat dan minatRio Putra
 
Proposal Tugas Akhir Implementasi .NET
Proposal Tugas Akhir Implementasi .NETProposal Tugas Akhir Implementasi .NET
Proposal Tugas Akhir Implementasi .NETGameloft
 

Similaire à Thesis full (20)

TUGAS 3 - Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi Skripsi
TUGAS 3 - Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi SkripsiTUGAS 3 - Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi Skripsi
TUGAS 3 - Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi Skripsi
 
1108014
11080141108014
1108014
 
RaspBerry
RaspBerryRaspBerry
RaspBerry
 
Internasional Publish
Internasional Publish Internasional Publish
Internasional Publish
 
Terapi Milanesti
Terapi MilanestiTerapi Milanesti
Terapi Milanesti
 
Contoh props l
Contoh props lContoh props l
Contoh props l
 
Kerangka Acuan Kerja
Kerangka Acuan KerjaKerangka Acuan Kerja
Kerangka Acuan Kerja
 
Squid free bsd-unmuh-skripsi
Squid free bsd-unmuh-skripsiSquid free bsd-unmuh-skripsi
Squid free bsd-unmuh-skripsi
 
KAK Universitas Narotama_5116100060
KAK Universitas Narotama_5116100060KAK Universitas Narotama_5116100060
KAK Universitas Narotama_5116100060
 
UTS
UTSUTS
UTS
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Tugas akhir rpl
Tugas akhir rplTugas akhir rpl
Tugas akhir rpl
 
Lilis setiawati
Lilis setiawatiLilis setiawati
Lilis setiawati
 
Proposalproyekaplikasiwebpercetakan 091208011836-phpapp01 5
Proposalproyekaplikasiwebpercetakan 091208011836-phpapp01 5Proposalproyekaplikasiwebpercetakan 091208011836-phpapp01 5
Proposalproyekaplikasiwebpercetakan 091208011836-phpapp01 5
 
Kerangka Acuan Kerja Aplikasi "FedEx"
Kerangka Acuan Kerja Aplikasi "FedEx"Kerangka Acuan Kerja Aplikasi "FedEx"
Kerangka Acuan Kerja Aplikasi "FedEx"
 
Productknowledgeprodisi 120717032044-phpapp02
Productknowledgeprodisi 120717032044-phpapp02Productknowledgeprodisi 120717032044-phpapp02
Productknowledgeprodisi 120717032044-phpapp02
 
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
 
Ets mppl
Ets mpplEts mppl
Ets mppl
 
Proposal ta bakat dan minat
Proposal ta bakat dan minatProposal ta bakat dan minat
Proposal ta bakat dan minat
 
Proposal Tugas Akhir Implementasi .NET
Proposal Tugas Akhir Implementasi .NETProposal Tugas Akhir Implementasi .NET
Proposal Tugas Akhir Implementasi .NET
 

Thesis full

  • 1. PENGEMBANGAN SOFTWARE APLIKASI PHP POINT OF SALE: STUDI KASUS PERFUME HOUSE BANDA ACEH TESIS Oleh: Amiga Utomo 1111600068 PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM) PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA 2013
  • 2. AMIGA UTOMO 1111600068 PENGEMBANGAN SOFTWARE APLIKASI PHP POINT OF SALE: STUDI KASUS PERFUME HOUSE BANDA ACEH TESIS APRIL 2013
  • 3. i PENGEMBANGAN SOFTWARE APLIKASI PHP POINT OF SALE: STUDI KASUS PERFUME HOUSE BANDA ACEH TESIS Oleh: Amiga Utomo 1111600068 PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM) PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA 2013
  • 4. ii PENGEMBANGAN SOFTWARE APLIKASI PHP POINT OF SALE: STUDI KASUS PERFUME HOUSE BANDA ACEH TESIS Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Magister Ilmu Komputer (MKOM) Oleh: Amiga Utomo 1111600068 PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM) PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA 2013
  • 5. iii
  • 6. iv
  • 7. v ABSTRAK Point of sale adalah sistem aplikasi online yang digunakan pada umumnya oleh perusahan yang bergerak di bidang bisnis retail sebagai sistem informasi. Fungsinya yaitu untuk mengendalikan seluruh proses bisnis yang berjalan pada perusahaan retail berikut juga dengan proses bisnis cabang atau anak perusahaan dari perusahaan bisnis retail tersebut. Pada Perusahaan Perfume House Banda Aceh, teknologi yang digunakan untuk kasir adalah mesin cash register yang penggunaannya manual, sehinnga dibutuhkan teknologi yang lebih baik seperti Point of sale yang pada umumnya dikembangkan dalam bahasa pemograman PHP dengan database MYSQL untuk penyimpanan datanya. Melihat perkembangan teknologi dimasa kini bahwa memungkinkan untuk melakukan kegiatan bisnis secara online melalui jaringan internet sehingga memudahkan pengguna dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya dengan cepat dan rapi. Dalam pengembangan Aplikasi php point of sale pada perusahaan retail Perfume House Banda Aceh ini terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap objek dengan metode Object Oriental Analysis and Design, serta ovservasi langsung dengan menggunakan metode Waterfall, hal ini di lakukan agar kebutuhan perusahaan dengan fitur dari aplikasi dapat disesuaikan, serta dalam pengembangannya dapat sesuai dengan standarisasi perangkat lunak ISO 9126. Point of Sale pada perusahaan Perfume House Banda Aceh akan memudahkan perusahaan dalam pengolahan data dalam bentuk laporan harian, bulanan atau tahunan yg dalam penggunaannya biasanya di jadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan di perusahaan. Dengan Aplikasi PHP Point of Sale kebutuhan fungsional perusahaan dapat terpenuhi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kata Kunci: Sistem Informasi, Point of Sale, PHP, MYSQL, Waterfall, Object Oriented Analysis and Design, ISO 9126
  • 8. vi ABSTRACT Point of sale system is an online application used in general by a company engaged in the retail business as an information system. It’s function is to control all business processes that run on the following retail companies with business process, as well a branch or subsidiary of the retail business. In Perfume House Companies Banda Aceh, the technology in use for the checkout is a cash register machine that operated manualy, it takes better technologies such as Point of sale is generally developed in the programming language PHP with a MySQL database for data storage. Seeing the development of technology in our world that makes it possible to do business online through internet network that allows users to carry out its business activities quickly and tidy. In PHP application development point of sale in retail Perfume House companies of Banda Aceh conducted an analysis of the first object to the method Oriental Object Analysis and Design, as well as direct ovservasi using Waterfall, this is done so that needs of the company with the features of the application can be customized, and the development can be in accordance with ISO 9126 standards software. Point of Sale Perfume House Companies of Banda Aceh will facilitate the company in data processing in the form of daily, monthly or annual fair in use is usually taken into consideration in decision-making in the company. With PHP Point of Sale application functional requirements can be met in accordance with the company's corporate needs. Keywords: System Informations, Point of Sale, PHP, MYSQL, Waterfall, Object Oriented Analysis and Design, ISO 9126
  • 9. vii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan proposal penelitian tesis yang berjudul Pengembangan Sistem Aplikasi PHP Point of Sale: Studi Kasus Perusahaan Perfume House Banda Aceh. Tujuan dari penulisan proposal penelitian tesis ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyusun tesis pada Program Studi Magister Ilmu Komputer, Universitas Budi Luhur Jakarta. Rasa dan ucapan terima kasih penulis persembahkan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun proposal penelitian tesis ini: 1. Bapak Dr. Moedjiono, M.Sc. dan Bapak Samidi, M.Kom, M.M, selaku dosen pembimbing tesis yang telah membimbing dan memotivasi penulis dalam mengerjakan proposal penelitian tesis ini. 2. Perusahaan Perfume House Banda aceh yang telah memberikan ijin penelitian dan membantu penulis dalam mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan terkait proposal penelitian tesis ini. 3. Wirda Yenri, SP, ibunda tercinta yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan doa bagi penulis. 4. Munawardin, SP, Ayahanda tercinta yang selalu memberikan dukungan penuh serta doa dan semangat bagi penulis. 5. Panji Anugrah, adik tersayang yang selalu memberikan semangat kepada penulis. 6. Riza Pahlevi Amirulmukminin, ST, selaku pimpinan perusahaan Perfume House Banda Aceh yang bersedia mengijinkan penulis dalam melakukan penelitian serta membangun aplikasi di perusahaan Perfume House Banda Aceh.
  • 10. viii 7. Sahabat-Sahabat tersayang, Semuel Mesak Heo, Djembris Anthony Buling, Ajang Sopandi, Ary Budi Warsito, Lusi Fajarita, Rifka Hijjah Ariyani, yang selalu setia memberikan dukungan moril bagi penulis. 8. Rekan-rekan mahasiswa MKOM Universitas Budi Luhur kelas XA Semester 1 dan 2 dan MKOM Semester 3 konsentrasi Teknologi Sistem Informasi, terima kasih atas kebersamaan, kerja keras dan dukungan semangatnya. 9. Rekan-rekan Network security Universitas Budiluhur di Kabel yang ku sayangi, Roy Fauzan, Wyethman Piter, Muhammad Rivai terima kasih atas bantuannya selama ini serta ilmunya yang bermanfaat. 10. Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc., atas pengenalan tentang Sistem Pengambilan Keputusan beserta referensinya. 11. Bapak dan Ibu Dosen pengampu mata kuliah di Program Studi Magister Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur yang telah dengan sabar memberikan ilmu pengetahuan, pencerahan, dan bimbingan dalam belajar. Penulis menyadari, sebagai mahluk Allah yang jauh dari kesempurnaan, bahwa masih banyak kekurangan dari proposal penelitian tesis ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penelitian tesis nantinya. Semoga proposal penelitian tesis ini masih dapat memberikan manfaat dari keterbatasannya. Amin. Jakarta, 6 maret 2013 Amiga Utomo
  • 11. ix DAFTAR ISI ABSTRAK...............................................................................................................v ABSTRACT............................................................................................................. vi KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii DAFTAR ISI.......................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii DAFTAR TABEL..................................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xvi BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1 1.1 Latar Belakang..................................................................................1 1.2 Masalah Penelitian............................................................................3 1.2.1 Identifikasi Masalah............................................................. 3 1.2.2 Pembatasan Masalah............................................................ 3 1.2.3 Rumusan Masalah................................................................ 4 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian.........................................................4 1.3.1 Tujuan Penelitian................................................................. 4 1.3.2 Manfaat Penelitian............................................................... 5 1.4 Tata Urut Penulisan ..........................................................................6 1.5 Daftar Pengertian..............................................................................7 BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP...........................10 2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................10 2.1.1 Konsep Dasar..................................................................... 10 2.1.1.1 PHP...................................................................... 10 2.1.1.2 Point of Sale ........................................................ 10 2.1.1.3 Sistem Informasi.................................................. 11 2.1.2 Metode Pengembangan Sistem Model Waterfall .............. 13 2.1.2.1 Systems Development Life Cycle (SDLC) ......... 13 2.1.2.2 Model Waterfall................................................... 14 2.1.3 Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek dengan Unified Modeling Language.............................................. 17
  • 12. x 2.1.3.1 Konsep Dasar Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek.............................................. 17 2.1.3.2 Unified Modelling Language............................... 19 2.1.4 Kualitas Perangkat Lunak Menurut ISO 9126 .................. 21 2.1.4.1 Pengertian Kualitas Perangkat Lunak ................. 21 2.1.4.2 ISO 9126.............................................................. 22 2.1.5 Pengujian Perangkat Lunak............................................... 25 2.1.5.1 Konsep Dasar Pengujian Perangkat Lunak ......... 25 2.1.5.2 Teknik Pengujian Perangkat Lunak..................... 27 2.2 Tinjauan Studi ................................................................................28 2.3 Tinjauan Obyek Penelitian .............................................................33 2.3.1 Profil Singkat Organisasi................................................... 33 2.3.2 Visi Misi Organisasi .......................................................... 33 2.3.3 Infrastruktur Teknologi Informasi..................................... 34 2.4 Kerangka Konsep ...........................................................................35 2.5 Hipotesis.........................................................................................37 BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN........................38 3.1 Jenis Penelitian...............................................................................38 3.2 Metode Pemilihan Sampel..............................................................38 3.3 Metode Pengumpulan Data ............................................................39 3.4 Instrumentasi ..................................................................................40 3.5 Teknik Analisis, Perancangan, dan Pengujian Sistem....................40 3.5.1 Teknik Analisis.................................................................. 40 3.5.2 Teknik Perancangan........................................................... 41 3.5.3 Teknik Pengujian Sistem................................................... 41 3.6 Langkah-langkah Penelitian...........................................................43 3.7 Jadwal Penelitian............................................................................46 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ..............................................48 Analisis Sistem...............................................................................484.1 4.1.1 Analisis Proses Bisnis Sistem Berjalan ............................. 48 4.1.1.1 Proses transaksi ................................................... 49
  • 13. xi 4.1.1.2 Proses Data karyawan.......................................... 50 4.1.1.3 Proses Data Custumer.......................................... 50 4.1.1.4 Proses Data Produk.............................................. 51 4.1.1.5 Proses Point Reward............................................ 51 4.1.1.6 Proses Data Laporan............................................ 52 4.1.2 Analisis Kebutuhan Fungsional, Nonfungsional, dan Pengguna............................................................................ 53 4.1.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional........................... 53 4.1.2.2 Analisis Kebutuhan Nonfungsional..................... 55 4.1.2.3 Analisis Pengguna ............................................... 55 4.1.2.4 Use Case Diagram .............................................. 57 4.1.3 Analisis Perilaku Sistem.................................................... 59 4.1.4.1 Activity Diagram ................................................. 59 4.1.4.2 Sequence Diagram............................................... 65 4.1.4.3 Colaboration Diagram........................................ 69 4.1.4.4 Behavioral State Machine Diagram.................... 70 Perancangan Sistem........................................................................714.2 4.2.1 Perancangan Spesifikasi Program...................................... 71 4.2.1.1 Class Diagram..................................................... 71 4.2.1.2 Deployment Diagram .......................................... 73 4.2.2 Perancangan Database....................................................... 74 4.2.2.1 Tabel Database .................................................... 75 4.2.2.2 ERD..................................................................... 76 4.2.3 Perancangan Infrastruktur Architecture ............................ 77 Konstruksi Model...........................................................................824.3 4.3.1 Lingkungan Konstruksi ..................................................... 82 4.3.2 Konstruksi Database ......................................................... 84 4.3.3 Konstruksi user interface................................................... 84 Pengujian Sistem ............................................................................884.4 4.4.1 Lingkungan Pengujian....................................................... 88 4.4.2 Pengujian Validasi............................................................. 89
  • 14. xii 4.4.1.1 Karakteristik Responden ..................................... 89 4.4.1.2 Proses Pelaksanaan FGD..................................... 90 4.4.1.3 Hasil Pengujian Validasi ..................................... 91 4.4.3 Kuesioner........................................................................... 94 4.4.4 Blackbox testing................................................................. 99 4.4.2.1 Pengujian dengan Acunetix WVS 8 Consultant Edition ................................................................. 99 4.4.2.2 Pengujian dengan Loic 1.0.7.0 .......................... 101 4.4.2.3 Pengujian dengan Xoic 1.3................................ 102 4.4.2.4 Pengujian dengan Hoic 2.1................................ 103 4.4.2.5 Pengujian dengan Pyloris 3.0 ............................ 104 4.4.2.6 Hasil Pengujian Kualitas ................................... 105 Implikasi Penelitian......................................................................1054.5 4.5.1 Aspek Sistem ................................................................... 106 4.5.2 Aspek Manajerial............................................................. 107 4.5.3 Aspek Penelitian Lanjut................................................... 108 Rencana Implementasi Sistem......................................................1094.6 BAB V PENUTUP ...........................................................................................113 5.1 Kesimpulan...................................................................................113 5.2 Saran.............................................................................................114 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................115 LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................................117
  • 15. xiii DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman II-1 Komponen Sistem Informasi ([O’Brien 2006], 34) ................................................ 12 II-2 Klasifikasi Sistem Informasi ([O’Brien 2006], 16) ................................................. 13 II-3 System Development Live Cycle ([O’Brien 2006], 511, dengan modifikasi) .................. 14 II-4 Model Waterfall ([Pressman 2012], 46, dengan modifikasi) ............................................ 15 II-5 Langkah-langkah Pengujian Perangkat Lunak ([Pressman 2012], 554) ................. 27 II-6 topologi jaringan awal Perfume House........................................................ 35 II-7 pola pikir kerangka konsep PHP Point of Sale Banda Aceh........................ 36 III-1 Langkah-langkah Penelitian ....................................................................... 43 IV-1 Actor Sistem Aplikasi PHP Point of Sale................................................... 57 IV-2 Use Case Diagram ..................................................................................... 58 IV-3 Activity Diagram Mengelola Bidang Studi ............................................... 61 IV-4 Activity Diagram entry new Custumer ...................................................... 62 IV-5 Activity Diagram new entry product ......................................................... 64 IV-6 squence diagram transaksi......................................................................... 66 IV-7squence diagram new entry product............................................................ 67 IV-8 squence diagram new custumer.................................................................. 68 IV-9 Colaboration Diagram transaksi............................................................... 69 IV-10 Behavioral state machine diagram custumer service.............................. 70 IV-11 Class Diagram aplikasi PHP Point Of Sale Perfume House.................... 72 IV-12 Deployment Diagram Sistem Aplikasi PHP Point of Sale....................... 74 IV-13 list tabel database aplikasi PHP Point of Sale .......................................... 75 IV-14 ERD aplikasi PHP Point of Sale.............................................................. 76 IV-15 Infrastruktur Sistem................................................................................. 77 IV-16 Physical Architecture server .................................................................... 78 IV-17 Physical Architecture client...................................................................... 79 IV-18 halaman login untuk pengguna................................................................ 84 IV-19 Menu Navigasi Administrator ................................................................. 85 IV-20 Menu Navigasi Pimpinan ........................................................................ 85
  • 16. xiv IV-21 Menu Navigasi Operator ......................................................................... 86 IV-22 Menu Custumer service........................................................................... 86 IV-23 Menu gudang/warehouse......................................................................... 87 IV-24 detail hasil testing Acunetix WVS 8 Consultant Edition ...................... 100 IV-25 Loic 1.0.7.0............................................................................................ 101 IV-26 Xoic 1.3 ................................................................................................. 102 IV-27 Hoic 2.1 .................................................................................................. 103 IV-28 Pengujian dengan Pyloris 3.0 ................................................................. 104 IV-29 Rencana Implementasi sistem aplikasi PHP Point of Sale.................... 109
  • 17. xv DAFTAR TABEL Tabel Halaman I-1 Daftar pengertian istilah .................................................................................. 7 II-1 Ringkasan Tinjauan Studi ............................................................................ 30 III-1 Jadwal Penelitian ........................................................................................ 46 IV-1 Tingkatan Pengguna dan Hak Akses.......................................................... 56 IV-2 Penggunaan software................................................................................. 79 IV-3 Responden Forum Group Discussion........................................................ 89 IV-4 Hasil Pengujian Validasi ........................................................................... 91 IV-5 hasil pengujian teknik Kuesioner ............................................................... 95 IV-6 Hasil Pengujian Kualitas .......................................................................... 105 IV-7 Rencana Implementasi Sistem.................................................................. 110
  • 18. xvi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Daftar Pedoman Pertanyaan untuk Wawancara............................................ 117 2. Hasil Wawancara dengan Responden ........................................................... 118 3. Daftar Dokumen Observasi........................................................................... 119 4. Lembar Pengujian dengan teknik Kuesioner ................................................ 120 5. lembar Pengujian dengan teknik FGD .......................................................... 121 6. Activity Diargam........................................................................................... 122 7. Behavioral State Machine Diagrams............................................................. 147 8. colaboration diagram..................................................................................... 152 9. sequence diagram.......................................................................................... 153 10. user interface administrator......................................................................... 173 11. user interface operator................................................................................. 189 12. user interface gudang .................................................................................. 193 13. user interface custumer service ................................................................... 198 14. user interface pimpinan............................................................................... 204 15. Invoice stok keluar dari gudang.................................................................. 205 16. Print receipt transaksi custumer .................................................................. 206 17. struktur Database......................................................................................... 207 18. Source Code Aplikasi PHP Point of Sale Perfume House.......................... 253 19. 20 lembar hasil Kuesioner oleh responden ................................................ 290 20 8 lembar hasil pengujian dengan teknik FGD oleh responden .................. 310 21. Cd video tuorial dan aplikasi jadi................................................................ 318 22. Riwayat Hidup Singkat ............................................................................... 319
  • 19. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan melihat perkembangan teknologi saat in yang cukup pesat hingga memungkinkan bagi pengguna teknologi tersebut untuk melakukan suatu kegiatan lebih mudah dari biasanya, seperti halnya pegawai kasir yang siap meninggalkan mesin kasirnya dan beralih ke sebuah teknologi yang lebih maju dan lebih efisien, termaksuk mendigitalisasikan semua kegiatan kasir selama ini yang terbilang memakan waktu lebih banyak di bandingkan dengan mesin kasir digital, dengan alasan tersebut maka saya mengembangkan sebuah sistem aplikasi kasir yang complete berbasis web yang lazim di sebut dengan Retail PHP POS. Layanan web adalah salah satu dari banyak contoh teknologi yang menggunakan jaringan internet, ini merupakan sebuah metode yang dapat mengimplentasikan aplikasi website yang di bangun dan terhubung ke barbagai jaringan serta berbagai sistem operasi, melihat perkembangannya bahwa internet lebih cendrung digunakan sebagai sarana komunikasi, transaksi, sosial dari pada hanya sekedar alat visualisasi saja. Dengan menerapkan layanan web dapat memecahkan banyak masalah seperti memungkinkannya sistem operasi saling berkomunikasi satu sama lain, mengirim pesan dengan platform yang berbeda, standarisasi bahasa antar sistem. Melihat dari keunggulan web, penulis bersedia untuk mengembangkan aplikasi PHP Point Of Sale yang di kembangkan dengan menggunakan layanan web. Aplikasi yang nantinya dapat digunakan untuk berbagai jenis bisnis retail yang pada umumnya menggunakan mesin kasir dan aplikasi inventory. Aplikasi yang didasarkan oleh layanan web ini memungkinkan dapat berjalan oleh banyak perangkat pc yang beredar di pasaran. Serta dapat di akses oleh beberapa anak cabang perusahaan retail sekaligus.
  • 20. 2 Sistem ini terkoneksi ke sebuah jaringan yang menghubungkan suatu server tempat dimana Web Aplikasi dan database di bentuk dengan client yang bertindak sebagai user. Untuk beberapa kegiatan yang berhubungan dengan penjualan, pembelian serta pengaturan inventory sudah include di dalam sistem aplikasi ini dengan pembagian kategori berdasarkan kebutuhan user masing masing. Sumber daya manusia atau di perusahaan memiliki peranan sangat penting, karena merupakan komponen pokok yang menjalankan kegiatan di organisasi tersebut. Peranan pegawai perusahaan dalam mengelola data perusahaan mulai dari inventory sampai dengan transaksi hingga pembuatan laporan perusahaan merupakan bagian penting dalam mengembangkan perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan efisiensi biaya pengeluaran dan kualitas pelayanan. Proses transaksi dan pengelolaan data pada perusahaan Perfume House Banda Aceh sebelumnya masih manual dimana transaksi masih menggunakan mesin kasir biasa dan pengelolaan data inventory berikut laporan-laporannya masih di tuliskan manual di atas kertas, sehingga hal ini sangat menyulitkan bagi pegawai perusahaan dalam bertansaksi, selain memakan waktu yang lama dengan cara manual juga menyulitkan dalam pencarian data yang di inginkan dimana data2 tersebut akan di rangkup menjadi sebuah laporan harian serta laporan bulanan perusahaan Perfume House Banda aceh. Melihat kondisi diatas, maka penulis berusaha untuk memberikan solusi demi mudahnya proses administrasi perusahaan dengan mengembangkan plikasi yang sudah ada menjadi sebuah aplikasi dalam bahasa PHP yang memungkinkan terintegrasi dengan jaringan internet, serta dapat membatu pegawai perusahaan dalam menjalankan tugas yang selama ini sangat sulit dan banyak memakan waktu.
  • 21. 3 1.2 Masalah Penelitian 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan dalam penelitian ini, maka permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Pengelolaan data perusahaan baik data pegawai maupun data pelanggan yang saat ini di jalankan masih menggunakan cara yang manual, yaitu dengan menggunakan microsof Office word dan microsof Office Exel. 2. Data-data yang di simpan terpisah dengan beberapa file yang membuat kesulitan dalam mengupdate isinya. 3. Tidak ada aplikasi dekstop dan database terintegrasi untuk menyajikan informasi data perusahaan Perfume House. 4. Pembuatan laporan transaksi dan laporan lainnya membutuhkan waktu yang sangat lama karena harus merangkum dari berbagai file laporan yang dimiliki oleh perusahaan Perfume House. 5. Pimpinan perusahaan Perfume House kesulitan dalam melakukan pengecekan laporan yang ada 6. Aplikasi yang di gunakan tidak multi platform sehingga tidak dapat di akses langsung oleh pengguna sistem dari device yang tidak compatible. 1.2.2 Pembatasan Masalah Ruang lingkup permasalahan dari pengembangan sistem aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh yang dianalisis dan dirancang dibatasi sebagai berikut: 1. Aplikasi yang akan dirancang dan di kembangkan berupa modul adalah: login, produk, custumers, point, lokasi, payment type, report,supplier, gender, satuan, unit, user, sales dan App setting. 2. Metode pengembangan sistem informasi menggunakan tahapan model Waterfall. Pada tahap analisis dan perancangan menggunakan Unified Modelling Language dan pada tahap implementasi sistem menggunakan
  • 22. 4 aplikasi open source object oriented berbasis web menggunakan PHP dan database MySQL. Proses implementasi sistem dilakukan pada jaringan lokal. 3. Pengujian sistem yang dilakukan menggunakan pendekatan pengujian perangkat lunak berorientasi obyek, dengan pengujian unit menggunakan program yang dibangun, dan pengujian penerimaan (User Acceptance Testing) dengan metode Kuesioner. 1.2.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana mengembangkan software Aplikasi perusahaan Perfume House yang menjadi Aplikasi PHP Point Of Sale dengan sistem yang lulus dalam pengujian kualitas dengan ISO 9126, Kuesioner, blackbox testing dan FGD (Forum Group Discussion) serta sesuai dengan kebutuhan perusahaan? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang permasalahan, tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis proses bisnis dan permasalahannya yang berjalan di perusahaan Perfume House Banda Aceh. 2. Merancang aplikasi PHP Point of sale menggunakan metode pengembangan sistem waterfall dan menggunakan pendekatan perancangan berorientasi obyek dengan desain model yang digunakan adalah Unified Modelling Language (UML).
  • 23. 5 3. Mengimplementasikan rancangan sistem ke dalam aplikasi sistem aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh berbasis web menggunakan PHP dan database MySQL. 4. Menguji hasil implementasi aplikasi PHP point of sale perfume house Banda Aceh dengan metode FGD, Blackbox dan mengikuti standar kualitas perangkat lunak ISO 9126. 1.3.2 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah: A. Manfaat Teoritis: 1. Diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap konsep teroritis dalam pengembangan Sistem PHP Point of Sale menggunakan metode pengembangan sistem waterfall dengan teknik analisis dan perancangan berorientasi obyek menggunakan desain model Unified Modelling Language (UML). 2. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan referensi terkait dengan pokok bahasan sistem aplikasi Poin of sale serta fungsinya dalam pengembangan sumber daya manusia. B. Manfaat Praktis: 1. Memudahkan staff karyawan perusahaan dalam proses pengelolaan administrasi, transaksi, data dan informasi laporan. 2. Memudahkan custumer service dalam transaksi yang aman dan nyaman serta mengurangi tingkat kesalahan dalam transaksi. 3. Memudahkan dalam memberikan informasi lengkap dalam bentuk laporan seluruh pengeluaran administrasi dengan mudah yang dapat di akses online oleh pimpinan perusahaan.
  • 24. 6 4. Meningkatkan produktivitas perusahaan dalam upaya mencapai target penjualan tahunan serta menghemat biaya pengeluaran. 5. Membantu para pengambil keputusan di perusahaan Perfume House. 6. Memudahkan dalam mendapatkan informasi user custumer dan pegawai dengan lebih cepat dan akurat. 1.4 Tata Urut Penulisan Naskah penelitian ini disusun dengan tata urut penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Membahas latar belakang penelitian, ruang lingkup sistem Aplikasi PHP Point of Sale yang diteliti, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, sistematika penulisan, dan daftar istilah yang digunakan dalam penulisan. BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP Membahas tinjauan pustaka yang berkaitan dengan topik bahasan mengenai pengembangan software aplikasi Point of sale, metode pengembangan sistem waterfall, analisis dan perancangan sistem berorientasi obyek menggunakan pemodelan UML, tinjauan studi berdasarkan penelitian sebelumnya, tinjauan organisasi dan obyek penelitian yaitu perusahaan Perfume house Banda Aceh, kerangka konsep penulis dalam melakukan penelitian, dan hipotesis. BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN Membahas jenis penelitian, metode pemilihan sampel, metode pengumpulan data, instrumentasi, teknik analisis, rancangan, dan pengujian sistem, langkah-langkah penelitian, dan jadwal penelitian
  • 25. 7 yang digunakan dalam pengembangan software aplikasi Point of Sale perusahaan Perfume House banda aceh. BAB IV PENUTUP Membahas kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil pencarian masalah penelitian, studi pustaka, tinjauan penelitian, tinjauan obyek penelitian dan metodologi penelitian. 1.5 Daftar Pengertian Beberapa pengertian istilah yang dipergunakan di dalam penelitian ini sebagai definisi kamus maupun definisi operasional, sebagai berikut: Tabel I-1 Daftar pengertian istilah Aktor : Aktor merupakan semua yang ada di luar ruang lingkup sistem perangkat lunak dan berinteraksi dengan sistem perangkat lunak tersebut. Berorientasi obyek : Merupakan paradigma baru dalam rekayasa perangkat lunak yang memandang sistem sebagai kumpulan obyek-obyek diskrit yang saling berinteraksi satu sama lain. Diagram aktivitas : Diagram yang menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Bisa digunakan untuk workflow atau untuk menggambarkan alur dalam flow of events. Diagram kelas : Diagram yang menunjukkan interaksi antar kelas dalam sistem. Diagram kolaborasi : Diagram yang digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam masing-masing use case yang
  • 26. 8 disusun untuk menunjukkan kolaborasi antar obyek- obyek. Diagram sekuensial : Diagram yang digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam masing-masing use case yang disusun dalam urutan waktu. Diagram Use case : Diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi antara aktor dan use case pada sistem perangkat lunak yang akan dikembangkan. Extend : Relasi antar use case yang memungkinkan satu use case secara opsional menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya. Flow of events : Alur dalam use case yang menjelaskan secara rinci apa yang dilakukan aktor dan apa yang sistem itu sendiri lakukan. Formasi : Ketentuan jumlah dan susunan pangkat karyawan yang diperlukan dalam jangka waktu tertentu untuk melaksanakan tugas pokok di suatu Unit kerja . Include : Relasi include memungkinkan satu use case menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya. Jabatan : Kedudukan yang menunjukkan tugas dan tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang karyawan. Staff : Setiap orang yang telah diangkat dan diserahi tugas untuk menjalankan fungsi tertentu di Unit kerja. Promosi : Perubahan dari suatu jabatan dan/atau status karyawan ke jabatan dan/atau status karyawan yang lebih tinggi.
  • 27. 9 UML : Unified Modeling Language. Bahasa pemodelan berorentasi obyek yang secara “defacto” sebagai bahasa standar pemodelan berorientasi obyek. Use Case : Fungsionalitas atau persyaratan-persyaratan sistem dari sudut pandang pengguna sistem. Workflow : Alur kerja yang ada dalam setiap proses bisnis. Perusahaan : Perusahaan Perfume House di Banda Aceh yang bergerak di bisnis ratail.
  • 28. 10 BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Konsep Dasar 2.1.1.1 PHP PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS. Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek. 2.1.1.2 Point of Sale Point Of Sale atau disingkat POS dapat diterjemahkan bebas menjadi sistem kasir, yaitu aktivitas yang ber-orientasi pada penjualan yang terjadi pada bidang usaha retail. Point-of-Sale adalah sebuah sistem yang memungkinkan diadakannya proses transaksi. POS juga kadang disebut sebagai titik pembelian atau kasir yang di mana transaksi terjadi. Tidak hanya itu, sistem pos modern dilengkapi dengan sistem pelaporan manajemen yang terintegrasi. Sistem POS digunakan di supermarket, restoran, hotel dan tempat-tempat lain yang membuka layanan ritel.
  • 29. 11 2.1.1.3 Sistem Informasi Menurut O’Brien, sistem informasi merupakan kombinasi yang terorganisir dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data untuk mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data dan menyimpannya, mengelola, mengontrol dan melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan. ([O'Brien 2006], 5) Dapat didefinisikan juga bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem atau komponen hardware, software, brainware, dataware dan prosedur untuk menjalankan input, proses, output, penyimpanan, dan pengontrolan yang mengubah sumber data menjadi informasi. Terdapat tiga alasan mendasar untuk semua aplikasi bisnis dalam menggunakan sistem informasi, peran utama sistem informasi dalam aplikasi bisnis tersebut menurut O’Brien adalah: ([O’Brien 2006], 10) 1. Mendukung proses dan operasi bisnis. 2. Mendukung pengambilan keputusan. Sistem informasi membantu para manajer dan pelaku bisnis untuk membuat keputusan yang lebih baik. 3. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif. Mendapatkan kelebihan strategis atas para pesaing melalui penggunaan sistem informasi. Gambar II-1 mengilustrasikan model sistem informasi yang menunjukkan kerangka konsep dasar komponen dan aktivitas sistem informasi. Komponen atau sumber daya sistem informasi tersebut adalah: 1. Sumber Daya Manusia (SDM). Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi. Sumber daya manusia ini meliputi pengguna akhir dan pakar sistem informasi. 2. Sumber Daya Hardware. Berupa semua peralatan dan komponen fisik yang digunakan dalam pemrosesan informasi, yaitu peralatan input, peralatan proses, peralatan output, dan media penyimpanan.
  • 30. 12 3. Sumber Daya Software. Meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi dalam wujud instruksi-instruksi dan prosedur yang membuat komputer melakukan pekerjaan tertentu. 4. Sumber Daya Data. Meliputi data dasar berbentuk alfanumerik, teks, gambar, audio, video, dan bentuk data lainnya. 5. Sumber Daya Jaringan. Meliputi media komunikasi dan dukungan jaringan. Pengendalian Kinerja Sistem Aktivitas Sistem Output Produk Informasi Sumber Daya Manusia Pengguna Akhir dan Pakar SI Input Sumber Daya Data Pemrosesan Data ke dalam Informasi Sumber Daya Software Program dan Prosedur SumberDayaData DataDasardanPengetahuan SumberDayaHardware MesindanMedia Sumber Daya Jaringan Media Komunikasi dan Dukungan Jaringan Penyimpanan Sumber Daya Data Gambar II-1 Komponen Sistem Informasi ([O’Brien 2006], 34) Secara konseptual, O’Brein mengklasifikasikan aplikasi sistem informasi berdasarkan tujuan utama sistem informasi yang mendukung operasi bisnis dan mendukung pengambilan keputusan manajerial dalam Gambar II-2:
  • 31. 13 Information System Mendukung operasi bisnis Mendukung pengambilan keputusan manajerial Management Support System Management Information System Decision Support System Executive Information System Operations Support System Transaction Processing System Process Control System Enterprise Collaboration System Memproses transaksi bisnis Mengontrol proses industri Mendukung kerjasama tim dan kelompok kerja Memberikan laporan ke manajer Mendukung keputusan interaktif Informasi untuk eksekutif Gambar II-2 Klasifikasi Sistem Informasi ([O’Brien 2006], 16) 2.1.2 Metode Pengembangan Sistem Model Waterfall 2.1.2.1 Systems Development Life Cycle (SDLC) Menggunakan pendekatan sistem untuk mengembangkan solusi sistem informasi dapat dipandang sebagai proses multilangkah yang disebut siklus hidup pengembangan sistem informasi, yang dikenal juga sebagai Systems Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan kerangka konseptual yang digunakan dalam manajemen proyek yang mendeskripsikan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proyek pengembangan sistem informasi. Tahapan-tahapan dalam siklus pengembangan sistem menurut O’Brien meliputi: (1) investigasi, (2) analisis, (3) perancangan, (4) implementasi, dan (5) pemeliharaan. ([O’Brien 2006], 511)
  • 32. 14 Gambar II-3 System Development Live Cycle ([O’Brien 2006], 511, dengan modifikasi) 2.1.2.2 Model Waterfall Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Beberapa proses pengembangan sistem dengan SDLC adalah: waterfall, prototyping, incremental, spiral, dan RAD. Metodologi pengembangan sistem model waterfall menurut Pressman adalah proses pengembangan sistem yang menyiratkan pendekatan yang sistematis dan berurutan (sekuensial) pada pengembangan perangkat lunak, dimana proses pengembangan tersebut mengalir secara teratur ke bawah sehingga terlihat seperti air terjun ([Pressman 2012] 46) . Proses pengembangan dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning), pemodelan (modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan sistem perangkat lunak ke pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan berkelanjutan pada perangkat lunak yang dihasilkan (Gambar II-4). Investigasi Analisis Perancangan Implementas i Pemeliharaan
  • 33. 15 Komunikasi Inisialisasi proyek Teknik mendapatkan spesifikasi kebutuhan pengguna Perencanaan Membuat perkiraan Penjadwalan Pelacakan Pemodelan Analisis Perancangan Konstruksi Kode program Pengujian Penyerahan Sistem Pengiriman Dukungan terhadap pengguna Umpan balik Gambar II-4 Model Waterfall ([Pressman 2012], 46, dengan modifikasi) Tahapan metodologi model waterfall tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1. Komunikasi. Pada tahapan ini dilakukan komunikasi dan kolaborasi dengan pelanggan dan para pemangku kepentingan (stakeholder). Maksudnya adalah untuk memahami tujuan-tujuan stakeholder atas proyek perangkat lunak yang sedang dikembangkan dan mengumpulkan kebutuhan-kebutuhan yang akan membantu mengartikan fitur-fitur perangkat lunak beserta fungsinya. 2. Perencanaan. Tahapan perencanaan dilakukan dengan membuat rencana proyek perangkat lunak, untuk mengartikan ruang lingkup proyek rekayasa perangkat lunak dengan menggambarkan tugas-tugas teknis yang harus dilakukan, resiko yang mungkin muncul, sumber daya yang akan dibutuhkan, produk-produk kerja yang harus dihasilkan, dan jadwal kerja. Dapat juga dilakukan pelacakan terhadap perencanaan dan membuat penyesuaian jika hal ini memang diperlukan. 3. Pemodelan. Model digunakan untuk merepresentasikan informasi yang akan ditransformasi oleh perangkat lunak, fitur-fitur yang dikehendaki oleh pengguna, serta merepresentasikan perilaku sistem saat transformasi informasi tersebut benar-benar terjadi. Pada tahapan pemodelan, dibuat dua jenis model: 1) Model analisis. Untuk memperlihatkan spesifikasi kebutuhan pengguna dengan menggambarkan perangkat lunak dalam tiga ranah (domain) yang berbeda: i. Ranah informasi. Menggambarkan data yang mengalir ke dalam sistem (dari pengguna akhir, dari sistem yang lainnya, atau dari sarana-sarana yang bersifat eksternal),
  • 34. 16 menggambarkan data yang keluar dari sistem (melalui antarmuka pengguna, antarmuka jaringan, laporan, grafik dan sebagainya), menggambarkan penyimpanan data yang mengumpulkan dan mengorganisasi obyek-obyek data yang bersifat persisten (data yang dipelihara secara permanen). ii. Ranah fungsional. Fungsi-fungsi dan fitur yang dilakukan perangkat lunak, yang tampak oleh pengguna. iii. Ranah perilaku. Menggambarkan perilaku perangkat lunak akibat kejadian-kejadian (event). Kejadian karena input yang diberikan oleh pengguna, kendali data oleh sistem eksternal, atau pemantuan data yang dikumpulkan melintas jaringan. 2) Model perancangan. Menggambarkan karakteristik-karateristik perangkat lunak: i. Arsitektur perangkat lunak. ii. Rincian berperingkat komponen. iii. Antarmuka pengguna. 4. Konstruksi. Tahapan konstruksi mencakup penulisan kode program dan pengujian yang dibutuhkan untuk menemukan kesalahan-kesalahan dalam kode program yang sudah dibuat sebelumnya. Penulisan kode program dapat berupa: (1) pembuatan langsung kode program dalam bahasa pemrograman tertentu, (2) penulisan kode program secara otomatis menggunakan representasi mirip rancangan-rancangan yang akan dikembangkan, atau (3) pembuatan kode program menggunakan bahasa pemrograman generasi ke-4 yang langsung dapat dieksekusi. Pengujian yang dilakukan mencakup: 1) pengujian unit (unit testing), pengujian pada peringkat komponen. 2) pengujian integrasi (integration testing), yang dilakukan setelah sistem/perangkat lunak selesai dikonstruksi. 3) pengujian validasi (validation testing), yang melakukan penilaian apakah spesifikasi kebutuhan telah diakomodasi dalam sistem/perangkat lunak yang lengkap.
  • 35. 17 4) pengujian penerimaan (acceptance testing), yang dilakukan oleh pelanggan dengan tujuan untuk melakukan pemeriksaan atas semua fungsi dan fitur yang diinginkannya. 5. Penyerahan Sistem. Tahapan ini merupakan aktivitas penyerahan sistem/perangkat lunak kepada pelanggan (deployment), yang memiliki tiga aksi penting: pengiriman, dukungan, dan umpan balik. Perangkat lunak akan disajikan kepada pelanggan yang kemudian akan mengevaluasi produk yang disajikan dan akan memberikan umpan balik berdasarkan evaluasi tersebut. 2.1.3 Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek dengan Unified Modeling Language 2.1.3.1 Konsep Dasar Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek Menurut Dennis, analisis sistem mendeskripsikan apa yang harus dilakukan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Analisis sistem akan menjawab pertanyaan siapa yang akan menggunakan sistem, apa yang akan dikerjakan oleh sistem, dan dimana serta kapan sistem tersebut akan digunakan. Sedangkan perancangan sistem menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan tersebut, dalam hal ini: perangkat keras, perangkat lunak, infrastruktur jaringan; antarmuka pengguna, formulir dan laporan; serta program- program khusus, database, dan file yang akan dibutuhkan. ([Dennis 2009] 4) Konsep object oriented atau berorientasi obyek memfokuskan pada penciptaan class yang merupakan blueprint dari suatu objek. Konsep ini membagi perangkat lunak menjadi beberapa objek yang saling berinteraksi antara satu dengan lainnya. Beberapa istilah yang berkaitan dengan konsep object oriented adalah:
  • 36. 18 1. Class dan Objek. Class dapat diartikan deskripsi secara umum (template, pattern, atau blueprint) yang menggambarkan sekumpulan objek yang serupa. Objek dapat berupa objek fisik seperti meja atau pelanggan maupun objek konseptual seperti text input area atau file. 2. Atribut, Method dan Message. Atribut adalah sesuatu yang melekat pada objek yang mendeskripsikan sifat class atau objek. Sebuah objek mengenkapsulasi data (direpresentasikan sebagai kumpulan atribut) dan algoritma yang memproses data tersebut. Algoritma ini disebut operasi, method, atau service. Setiap operasi yang dienkapsulasi oleh sebuah objek memberikan representasi salah satu behavior dari objek tersebut. 3. Suatu objek berinteraksi dengan objek lainnya melalui message. Sebuah objek diminta untuk melakukan salah satu operasinya dengan mengirimkannya sebuah message. Objek penerima merespon message tersebut dengan memilih operasi yang mengimplementasikan nama message, mengeksekusi operasi, dan kemudian mengembalikan kontrol kepada objek yang memanggil. 4. Enkapsulasi. Sebuah class mengenkapsulasi data dan operasi yang memproses data tersebut. Data (atribut) yang menggambarkan kelas ditutup oleh operasi yang memanipulasi data tersebut. Untuk mengakses nilai atribut class harus melalui sebuah operasi. Konsep enkapsulasi ini mendukung information hiding. Detail implementasi internal dari data dan prosedur disembunyikan dari dunia luar. Hal ini mengurangi efek samping ketika terjadi perubahan dalam class. 5. Inheritance. Inheritance merupakan pewarisan sifat dari sebuah class ke class yang baru. Subclass Y merupakan pewaris dari superclass X, maka subclass Y mewarisi semua atribut dan operasi yang dimiliki oleh superclass X. Hal ini mendukung konsep reuse. Pada setiap level hirarki class, atribut dan operasi baru dapat ditambahkan ke class yang telah diwarisi dari level yang lebih tinggi dalam hirarki. Pada inheritance juga memungkinkan terjadinya overriding. Overriding terjadi ketika atribut dan
  • 37. 19 operasi yang diwarisi, dimodifikasi untuk kebutuhan spesifik dari class yang baru. 6. Polimorfisme. Polimorfisme mengijinkan sejumlah operasi yang berbeda untuk mempunyai nama yang sama. Hal ini membuat objek saling terpisah dari objek lainnya dan membuat setiap objek lebih independen. 2.1.3.2 Unified Modelling Language Menurut Dennis, Unified Modeling Language (UML) merupakan penggabungan berbagai konsep terbaik dari pemodelan, yaitu pemodelan data (entity-relationship diagram), pemodelan bisnis (Workflow), pemodelan objek dan komponennya. UML merupakan bahasa standar untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi dan pendokumentasian dari artifak dari sebuah software, dan dapat digunakan untuk semua tahapan dalam proses pengembangan sistem mulai dari analisis, perancangan, sampai implementasi. ([Dennis 2009], 30) UML menyediakan beberapa notasi dan artifak standar yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi bagi para pelaku dalam proses analisis dan desain sistem. Artifak dalam UML didefinisikan sebagai informasi dalam berbagai bentuk yang digunakan atau dihasilkan dalam proses pengembangan software. Terdapat beberapa artifak utama dalam UML, yaitu: 1. Use Case Diagram. Diagram yang menggambarkan actor, use case dan relasinya 2. Class Diagram. Diagram untuk menggambarkan kelas dan relasi diantara kelas-kelas tersebut 3. Behaviour Diagram, yang terdiri dari: 1) Activity Diagram. Menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event 2) Collaboration Diagram. Menggambarkan objek dan relasinya, termasuk struktur perubahannya yang disebabkan oleh adanya suatu message
  • 38. 20 3) Sequence Diagram. Menggambarkan objek dan relasinya termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis setelah menerima sebuah message 4) Statechart Diagram. Menggambarkan state, transisi state dan event 4. Implementation Diagram, terdiri dari : 1) Component Diagram. Menggambarkan komponen dan relasi antara komponen tersebut 2) Deployment Diagram. Menggambarkan komponen, titik awal dan relasi antara komponen tersebut Use case diagram merupakan artifak dari proses analisis, sementara sequence diagram dan class diagram merupakan artifak dari proses desain. Yang perlu diperhatikan, untuk menjaga konsistensi antara artifak selama proses analisis dan desain, maka setiap perubahan yang terjadi pada satu artifak harus juga dilakukan pada artifak sebelumnya. Misalnya ditemukan satu cara yang lebih efisien sewaktu membuat sequence diagram, maka perbaikan itu perlu diverifikasikan terhadap use case diagram dan use case spesification yang dibuat sebelumnya. Dibuatnya berbagai jenis diagram tersebut karena: a) Setiap sistem yang kompleks selalu paling baik jika didekati melalui himpunan berbagai sudut pandang yang kecil, yang satu sama lain hampir saling bebas (independen). Sudut pandang tunggal senantiasa tidak mencukupi untuk melihat sistem yang besar dan kompleks. b) Diagram yang berbeda-beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang berbeda dalam proses rekayasa. c) Dengan diagran diharapkan dapat membuat model sistem yang semakin mendekati realitas.
  • 39. 21 2.1.4 Kualitas Perangkat Lunak Menurut ISO 9126 2.1.4.1 Pengertian Kualitas Perangkat Lunak Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) mendefinisikan kualitas perangkat lunak adalah tingkatan pada sistem, komponen, atau proses yang sesuai kebutuhan atau harapan dari pelanggan atau pengguna. Menurut definisi Steve McConnell’s kualitas perangkat lunak dibagi dalam dua hal yaitu: kualitas internal dan kualitas eksternal. Karakteristik kualitas eksternal merupakan bagian-bagian dari suatu produk yang berhubungan dengan para pemakainya, sedangkan karakteristik kualitas internal tidak secara langsung berhubungan dengan pemakai. [Simarmata 2010] Menurut Pressman, kualitas perangkat lunak dapat didefinisikan sebagai: suatu proses perangkat lunak yang efektif diterapkan dalam arti kata proses perangkat lunak untuk menyediakan nilai yang dapat diukur untuk mereka yang menggunakan dan untuk mereka yang menghasilkannya. ([Pressman 2012], 485) Definisi kualitas menurut International Standards Organization (ISO) adalah totalitas fitur-fitur dan karakteristik-karakteristik dari produk atau layanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. ISO menyoroti pada fitur-fitur dan karakteristik dari produk atau layanan dalam kemampuannya memenuhi kebutuhan yang ditentukan. menyediakan model yang berbasikan obyek dalam 3 konteks dasar yaitu: quality, requirements dan characteristics. Pengertian-pengertian di atas secara jelas memberikan definisi bahwa untuk menilai kualitas perangkat lunak dapat didasarkan pada karakteristik perangkat lunak itu sendiri dan berdasarkan pada pemenuhan kebutuhan pengguna perangkat lunak tersebut. Dari pemahaman tersebut maka dapat dipahami bahwa untuk menentukan kualitas perangkat lunak haru melakukan pengujian terhadap perangkat lunak tersebut serta melakukan pengujian terhadap penggunanya.
  • 40. 22 Kualitas perangkat lunak adalah keberadaan karakteristik dari suatu produk yang dijabarkan dalam kebutuhannya, artinya kita harus melihat terlebih dahulu karakteristik apa yang berhubungan atau tidak dengan kebutuhan yang diiinginkan oleh pemakai. Mengetahui karakteristik tersebut diperlukan untuk mengurangi kontra produktif dari kualitas perangkat lunak yang dimaksud dan relevan atau tidak perangkat lunak tersebut untuk kebutuhan suatu organisasi. Keberadaan hubungan antara kebutuhan dan karakteristik menjadikan dimungkinkannya statemen yang jelas tentang kualitas suatu produk. 2.1.4.2 ISO 9126 Kualitas perangkat lunak dapat dinilai melalui ukuran-ukuran dan metode- metode tertentu, serta melalui pengujian-pengujian software. Salah satu tolak ukur kualitas perangkat lunak adalah ISO 9126, yang dibuat oleh International Organization for Standardization (ISO) dan International Electrotechnical Commission (IEC). ISO 9126 mendefinisikan kualitas produk perangkat lunak, model, karakteristik mutu, dan metrik terkait yang digunakan untuk mengevaluasi dan menetapkan kualitas sebuah produk software. Standar ISO 9126 telah dikembangkan dalam usaha untuk mengidentifikasi atribut-atribut kunci kualitas untuk perangkat lunak komputer. Faktor kualitas menurut ISO 9126 meliputi 6 karakteristik kualitas sebagai berikut: fungsionalitas (functionality), kehandalan (reliability), kebergunaan (usability), efisensi (efficiency), kemudahan pemeliharaan (maintainability), portabilitas (portability). Deskripsi untuk masing-masing karakteristik dan sub-karakteristik kualitas perangkat lunak menurut ISO 9126, yaitu: 1. Functionality: kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi fungsi produk perangkat lunak yang menyediakan kepuasan kebutuhan pengguna. Fungsionalitas perangkat lunak mempunyai 5 sub-karakteristik, yaitu :
  • 41. 23 a. Suitability: Kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan serangkaian fungsi yang sesuai untuk tugas-tugas tertentu dan tujuan pengguna; b. Accuracy: Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan hasil yang presisi dan benar sesuai dengan kebutuhan; c. Security: Kemampuan perangkat lunak untuk mencegah akses yang tidak diinginkan, menghadapi penyusup (hacker) maupun otorisasi dalam modifikasi data; d. Interoperabilitas: Kemampuan perangkat lunak untuk berinteraksi dengan satu atau lebih sistem tertentu; e. Compliance: Kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi standar dan kebutuhan sesuai peraturan yang berlaku. 2. Reliability: kemampuan perangkat lunak untuk perawatan dengan level performansi. Reliability atau keandalan perangkat lunak mempunyai 3 sub- karakteristik, yaitu : a. Maturity: Kemampuan perangkat lunak untuk menghindari kegagalan sebagai akibat dari kesalahan dalam perangkat lunak; b. Fault tolerance: Kemampuan perangkat lunak untuk mempertahankan kinerjanya jika terjadi kesalahan perangkat lunak; c. Recoverability: Kemampuan perangkat lunak untuk membangun kembali tingkat kinerja dan memulihkan data yang rusak. 3. Usability: kemampuan yang berhubungan dengan penggunaan perangkat lunak. Usability perangkat lunak memiliki 3 sub-karakteristik, yaitu : a. Understandibility: Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dipahami; b. Operabilitas: Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dioperasikan. c. Attractiveness: Kemampuan perangkat lunak dalam menarik pengguna.
  • 42. 24 4. Efficiency: kemampuan yang berhubungan dengan sumber daya fisik yang digunakan ketika perangkat lunak dijalankan. Efesiensi perangkat lunak memiliki 2 sub-karakteristik, yaitu: a. Time behavior: Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan respon dan waktu pengolahan yang sesuai saat melakukan fungsinya. b. Resource behavior: Kemampuan perangkat lunak dalam menggunakan sumber daya yang dimilikinya ketika melakukan fungsi yang ditentukan. 5. Maintainability: kemampuan yang dibutuhkan untuk membuat perubahan perangkat lunak. Maintanability memiliki 4 sub-karakteristik, yaitu : a. Analyzability: Kemampuan perangkat lunak dalam mendiagnosis kekurangan atau penyebab kegagalan. b. Changeability: Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi tertentu. c. Stability: Kemampuan perangkat lunak untuk meminimalkan efek tak terduga dari modifikasi perangkat lunak. d. Testability: Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi dan divalidasi perangkat lunak lain. 6. Portability: kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan perangkat lunak yang dikirim ke lingkungan berbeda. Portability memiliki 4 sub- karakteristik, yaitu: a. Adaptability: Kemampuan perangkat lunak untuk diadaptasikan pada lingkungan yang berbeda-beda. b. Instalability: Kemampuan perangkat lunak untuk diinstal dalam lingkungan yang berbeda-beda. c. Co-existence: Kemampuan perangkat lunak untuk berdampingan dengan perangkat lunak lainnya dalam satu lingkungan dengan berbagi sumber daya. d. Replaceability: Kemampuan perangkat lunak untuk digunakan sebagai sebagai pengganti perangkat lunak lainnya.
  • 43. 25 ISO 9126 adalah standar terhadap kualitas perangkat lunak yang diakui secara internasional. Terpenuhinya item-item pada ISO 9126 pada sebuah perangkat lunak tidak serta merta memberikan sertifikat ISO terhadap perangkat lunak tersebut karena standar ISO juga harus dipenuhi dari sisi manajemen pembuat perangkat lunak tersebut, dengan kata lain jika manajemennya tidak memenuhi standar ISO maka hasil kerjanyapun tidak dapat diberikan sertifikat standar ISO. Faktor-faktor ISO 9126 tidak serta merta memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran kualitas secara langsung. Meskipun demikian, standar tersebut menyediakan basis yang sangat penting untuk melakukan pengukuran- pengukuran kualitas secara tidak langsung dan pada dasarnya menyediakan daftar yang sempurna untuk menilai kualitas suatu sistem/perangkat lunak. 2.1.5 Pengujian Perangkat Lunak 2.1.5.1 Konsep Dasar Pengujian Perangkat Lunak Pengujian perangkat lunak menurut Pressman adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain dan pengkodean. Perangkat lunak diuji untuk menemukan kesalahan yang dibuat secara tidak sengaja saat perangkat lunak tersebut dirancang dan dibangun. Stategi pengujian perangkat lunak menyediakan petunjuk yang menjelaskan langkah- langkah yang harus dilakukan sebagai bagian dari pengujian, kapan langkah- langkah ini direncanakan dan kemudian dilakukan, dan berapa banyak usaha, waktu, serta sumber daya yang akan diperlukan dalam pengujian tersebut. Menurut Pressman, strategi pengujian perangkat lunak selalu menyertakan perencanaan pengujian, perancangan kasus pengujian, pelaksanaan pengujian, dan evaluasi serta pengumpulan data hasil pengujian. ([Pressman 2012], 635) Pengujian dalam konteks rekayasa perangkat lunak sebenarnya merupakan rangkaian empat langkah yang diimplementasikan secara berurutan:
  • 44. 26 1. Pengujian unit, pengujian fokus pada masing-masing komponen secara individual, dengan memastikan bahwa komponen tersebut berfungsi secara tepat sebagai suatu unit. Pengujian unit menggunakan teknik pengujian dengan menggunakan jalur spesifik di dalam stuktur kontrol dari komponen untuk memastikan cakupan telah lengkap dan dapat mendeteksi kesalahan secara maksimum. 2. Pengujian integrasi, membahas isu-isu yang berkaitan dengan dua masalah yaitu verifikasi dan pembangunan program, yang dilakukan dengan teknik perancangan kasus pengujian (test case) yang berfokus pada input dan output. Pengujian integrasi bersumber pada perancangan antarmuka, use case, class diagram, sequence diagram, dan communication diagram. 3. Pengujian validasi, menyediakan jaminan akhir bahwa perangkat lunak memenuhi semua persyaratan informasi, fungsional, perilaku dan persyaratan kinerja. Pengujian dapat dilakukan dengan beberapa cara: menggunakan use case yang merupakan bagian dari model kebutuhan, atau menggunakan metode black-box, atau test case. Dapat juga dilakukan acceptance testing (pengujian penerimaan) untuk memungkinkan pengguna memvalidasi semua persyaratan. Dengan adanya penggunaan langsung oleh pengguna akhir, pengujian penerimaan dapat mencakup test drive informal sampai deretan pengujian yang dieksekusi secara sistematis dan terencana. Dua jenis pengujian penerimaan yang biasa dilakukan oleh pengembang perangkat lunak, yakni: a. Alpha test, yakni pengujian yang dilakukan pada perangkat lunak oleh pengguna akhir dengan adanya supervisi dan kontrol dari pengembang perangkat lunak. b. Beta test, yakni pengujian yang dilakukan pada perangkat lunak oleh end-user tanpa adanya supervisi dan kontrol dari pengembang perangkat lunak. Pengujian dilakukan dengan bersumber pada kebutuhan fungsional pengguna.
  • 45. 27 4. Pengujian sistem, memverifikasi bahwa semua elemen saling bertautan dengan benar dan keseluruhan fungsi sistem/kinerja dapat dicapai. Pengujian unit Pengujian integrasi Pengujian level atas Perancangan Kebutuhan “Arah Pengujian” Kode Gambar II-5 Langkah-langkah Pengujian Perangkat Lunak ([Pressman 2012], 554) 2.1.5.2 Teknik Pengujian Perangkat Lunak Menurut Pressman, setiap produk rekayasa perangkat lunak dapat diuji dalam salah satu kategori pengujian berikut: ([Pressman 2012], 587) 1. Pengujian kotak hitam (black-box testing). Dengan mengetahui fungsi yang telah ditentukan, sehingga pengujian dilakukan untuk mencari kesalahan dalam setiap fungsi. Black-box testing dirancang untuk memvalidasi persyaratan fungsional tanpa perlu mengetahui kerja internal dari sebuah program. Teknik pengujian black-box testing berfokus pada ranah informasi dari perangkat lunak, menghasilkan test case dengan cara mempartisi ranah masukan dan keluaran dari sebuah program dengan cara mencakup pengujian yang menyeluruh. 2. Pengujian kotak putih (white-box testing). Dengan mengetahui cara kerja internal suatu produk, pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa operasi-operasi internal telah dilakukan sesuai dengan spesifikasi dan semua komponen internal telah dieskusi. White-box testing berfokus pada struktur kendali program.
  • 46. 28 2.2 Tinjauan Studi Penelitian mengenai pengembangan software aplikasi PHP Point pf Sale telah menarik perhatian baik untuk lingkungan perguruan tinggi (PT) maupun perusahaan retail. Fellik Setyadi melakukan penelitian Tujuan penelitian adalah membantu PT. SELAMAT JEWELLERY dalam membangun aplikasi retail POS yang berfungsi untuk memudahkan pewagai perusahaan dalam menjalankan tugas- tugas seperti transaksi, pengaturan inventory, pembuatan laporan, pemotongan tax otomatis yang di integrasikan pada aplikasi berbasis dekstop yang di bangun dengan pemograman Visual basic. Aplikasi juga di bagun untuk memudahkan stake holder atau pimpinan perusahaan dalam melakukan pengawasan terhadap karyawan-karyawan yg melakukan transaksi dengan melihat record kegiatan atau log kegiatan karyawan yang di desain mudah untuk di pahami oleh pimpinan perusahaan, serta dapat mendukung pengambilan keputusan dengan penyediaan informasi melalui media teknologi informasi secara cepat, tepat, akurat, dan terintegrasi[setyadi 2011] . Harvey Keon melakukan penelitian dengan tujuan penelitian adalah untuk membangun terminal intelejen point of sale, terminal pos yang di bagun merupakan seperangkat alat mulai dari mouse, keyboard, receive printer, dot matrik printer, monitor, scaner sampai dengan code-code pemograman yang di tanamkan kedalam suatu memory di dalam perangkat tersebut untuk mendukung proses alur kegiatan yang akan terjadi pada penggunaannya. Terminal pos yang di bangun harvey merupakan modul perangkat komputer yang terhubung dengan jaringan lokal dan dapat terhubung maksimak 225 komputer lainnya yang ada di dalam sebuah store, mall atau tempat perbelanjaan yang mengggunakan kasir sebagai tempat pembayarannya, dalam pengembangannya rancangan harvey dapat terlihat di banyak swalayan, yaitu mesin kasir yang lengkap dengan komputer , receive printer dan barcode scaner[keown 1991] .
  • 47. 29 Micky Asade melakukan penelitian terhadap perencanaan dan pengawasan persediaan barang sebagai alat ukur tingkat efisiensi perusahaan pada PT. EXELCOMINDO PRATAMA, Tbk Medan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Jenis data dan sumber data yang di pakai adalah data primer dan data skunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi, hasil penelitian menunjukan bahwa perencanaan dan pengawasan persediaan dengan menggunakan SOP (standar Operating Procedure) dan SAP (System Aplication Process) belum berjalan dengan efektif, karena perusahaan masih sering mengalami kelebihan ataupun kekurangan persediaan[Asade 2009] .
  • 48. 30 Tabel II-1 Ringkasan Tinjauan Studi Penulis Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian [setyadi 2011] SELAMAT JEWELLERY POINT OF SALES SYSTEM Metode berorientasi objek dengan notasi-notasi UML. Membantu PT. Selamat Jewellry dalam melakukan transaksi, penilaian dan pengawasan karyawan. [fransisca 2011] Point of Sale System Web Service Aplication Retail Business Metode berorientasi objek dengan notasi-notasi UML. Aplikasi Point of Sale Berbasis Web yang dapat di gunakan beberapa perusahaan Retail. [kodarullah 2010] Aplikasi system penjualan dan persediaan Barang menggunakan php dan mysql studi kasus Koperasi karyawan universitas mercu buana Metode berorientasi objek dengan notasi-notasi UML. Aplikasi inventory berbasis web yang dapat digunakan di beberapa perusahaan yang memiliki management inventory system [keown 1991] Intelligent point of sale terminal thesis Metode yang digunakan dalam menganalisis dan merancang sistem adalah The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Modul point of sale atau terminal point of sale
  • 49. 31 Penulis Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian [baraghani 2008] Factors Influencing the adoption of internet banking Deskriptif Kualitatif Membatu mengkaji bahwa sistem internet banking yang di tanamkan pada beberapa sistem aplikasi e- comerce termasuk point of sale sangat bermanfaat [maharani 2010] penerapan metode pengakuan pendapatan dan beban terhadap kewajaran laporan keuangan pada pt. sari rajut indah surabaya Deskriptif Kualitatif Menghasilkan bahwa perlu adanya sistem aplikasi seprti point of sale untuk memantau laporan laporan yang ada sehingga tidak terjadi penyimpangan laporan karena telah terdokumentasi dengan baik oleh sistem [asade 2009] perencanaan dan pengawasan persediaan barang sebagai alat ukur tingkat efisiensi perusahaan pada PT. EXELCOMINDO PRATAMA, Tbk Medan Deskriptif Hasil dari penelitian yaitu kesimpulan bahwa perencanaan dan pengawasan persediaan dengan menggunakan SOP dan SAP belum berjalan dengan efektif, karena perusahaan masih sering mengalami kelebihan ataupun kekurangan persediaan [olander 2003] The use and integration of marketing communication tools in business to business firm : case studies of three swedish firms Deskriptif Menyimpulkan bahwa tool yang sangat efisien adalah tool penjualan yang berbasis web, agar dapat lebih interaktif, cepat dalam custumisasi
  • 50. 32 Penulis Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian [firmansyah 2008] Implementasi Services Oriented Architecture (SOA) dalam Sistem Transaksi Perbankan di Perguruan Tinggi Studi Kasus : Universitas Padjadjaran Metode berorientasi objek dengan notasi-notasi UML Webservice yang terintegrasi dalam beberapa modul yang di antaranya modul transaksi pembayaran [snehota 2005] Fashion Store Image & Visual Merchandising The Case of Company Metode berorientasi objek dengan notasi-notasi UML Aplikasi point of sale untuk store fasion dan mercendise [drahansky 2005] Dissertation: Biometrik Security System Fingerprint Recognation Technology Metode berorientasi objek dengan notasi-notasi UML Desain suatu system yang menggunakan finger print, dimana informasi yang di dapatkan di criptografi kedalam subsystem. [gerts 2007] Master Thesis Towards an Improved EMV Credit Card Certification Deskriptif Proses sertifikasi kartu kredit oleh EMV dapat di terima dengan coverage yang rendah dan dengan kualitas yang buruk.
  • 51. 33 Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada Metode penelitian yang digunakan, obyek penelitian, ruang lingkup, dan tujuan penelitiannya. Serta pengujian dengan menggunakan standar kualitas perangkat lunak menurut ISO 9126 2.3 Tinjauan Obyek Penelitian 2.3.1 Profil Singkat Organisasi Perusahaan Perfume House merupakan perusahaan retail yang bergerak di bisnis reffil perfume dan juga menjadi suplier perfume untuk beberapa daerah di Nanggroe Aceh Darussalam. Kantor pusat Perusahaan Perfume House berlokasi di Jln. Hasan Saleh no.104 Neusu, Banda Aceh, Telp. 065123486, Email : perfume_house@mail.com. 2.3.2 Visi Misi Organisasi a. VISI Menjadi Perusahaan reffil Perfume terbaik di banda aceh dengan teknologi Informasi dan kinerja baik untuk mencapai target penjualan serta produktivitas yang tinggi. b. MISI 1. Memberikan pelayanan terbaik dalam jasa reffil Perfume. 2. Memfasilitasi member/custumer Perfume house dengan adanya kerjasama perusahaan di bidang financial dan kesehatan. 3. Memetakan seluruh koordinat tempat tinggal dari member yang terdaftar di Banda aceh menggunakan GIS system. 4. Menyelenggarakan kerjasama dengan institusi pemerintah maupun swasta dengan prinsip kesetaraan. 5. Menyelenggarakan program Point Reward dengan hadiah-hadiah yang menarik bertujuan menarik perhatian custumer dan meningkatkan produktifitas perusahaan. 6. Meningkatkan mutu dan kualitas Produk serta pelayanan perusahaan berjutuan menjaga kredibilitas perusahaan sebagai reffil perfume terbaik di Banda Aceh.
  • 52. 34 2.3.3 Infrastruktur Teknologi Informasi 2.3.3.1 Hardware Perangkat keras merupakan sarana dan prasarana untuk mendukung kelancaran kegiatan di Perusahaan Perfume House Banda Aceh. Software yang telah ada di perusahaan Perfume house Banda Aceh harus didukung dengan menggunakan perangkat keras antara lain komputer dan printer. Berdasarkan hasil observasi, semua komputer di Perfume House sudah terhubung dengan jaringan internet yang tersedia di ke-4 store yang ada di banda aceh. Jumlah komputer di perusahaan perfume house adalah 5 komputer, 4 komputer di gnakan untuk 4 store yang ada dan 1 komputer di gunakan untuk gudang/warehouse dan mempunyai prosesor Pentium 4 dan Dual Core. 2.3.3.2 Software Untuk menjalankan fungsinya, saat ini perusahaan Perfume house Banda Aceh untuk setiap store dan gudangnya semuanya menggunakan sistem operasi Windows. Windows digunakan untuk mengolah kata dengan software microsoft office word, misrosoft office excel, dan browsing internet. Pengolah kata dan pengolah angka yang dilakukan antara lain dalam hal surat menyurat, pembuatan laporan kegiatan, dan laporan keuangan. Belum ada program pembuatan database dan pemrograman. Aplikasi web browser digunakan untuk mencari berbagai informasi dari internet, mengunduh dokumen, sosial media, dan untuk komunikasi dengan email.
  • 53. 35 2.3.3.3 Topologi Jaringan Topologi jaringan di perusahaan perfume house sangatlah sederhana, dimana terdapatnya sebuah sistem yang terdiri dari satu unit komputer/pc yang digunakan untuk pembuatan laporan dan pendataan pelanggan baru, update poin pelanggan dan kebutuhan lainnya, serta di lengkapi dengan sebuah printer untuk mencetak laporan laporan yang telah di buat, dan adanya mesin kasir atau cash register untuk kebutuhan transaksi pelanggan, topologi jaringannya dapat di ilustrasikan dalam gambar berikut. Gambar II-6 topologi jaringan awal Perfume House 2.4 Kerangka Konsep Berdasarkan hasil pengamatan sementara, kajian teori dan studi dari penelitian sebelumnya, maka penulis membangun kerangka konsep penelitian tentang Pengembangan Software Aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh sebagai berikut:
  • 54. 36 Gambar II-7 pola pikir kerangka konsep PHP Point of Sale Banda Aceh Penjelasan untuk gambar pola pikir kerangka konsep di atas yang di gunakan oleh peneliti dalam penelitin ini yang dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Peneliti melakukan pengkajian teknologi yang di tinjau dari sisi Hardware, Software, dan jaringan. 2. Dengan menggunakan Metode pengembangan sistem waterfall peneliti akan melakukan Analisis dan perancangan sistem dengan UML, kemudian di lanjutkan dengan Pengkodean dengan bahasa pemograman PHP dan Database MySQL serta di lakukan pengujian terhadap sistem yang telah di kembangkan menggunakan metode FGD, Kuesioner dan Blackbox testing.
  • 55. 37 3. User interface Aplikasi di bangun agar user dapat melakukan input data, data yang di maksud akan tersimpan di dalam Database MySQL dan suatu waktu data tersebut dapat di tampilkan berupa informasi dengan tampilan interface yang lebih user friendly yang dapat di akses oleh pengguna sistem sesuai dengan batasan batasan level pengguna. 4. Pengujian dengan beberapa metode yang telah di lakukan kemudia di ambil kesimpulan apakah sistem telah memenuhi syarat lulus tes uji berdasarkan pengujian perangkat lunak ISO 9126. 2.5 Hipotesis Berdasarkan yang telah dikemukakan maka peryataan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Diduga pengembangan Software aplikasi PHP Point of Sale di perusahaan Perfume House Banda Aceh menggunakan metode pengembangan sistem informasi model waterfall dapat membentuk sistem yang lulus dalam pengujian kualitas dengan ISO 9126, Kuesioner, blackbox testing dan FGD (Forum Group Discussion) serta sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.
  • 56. 38 BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian Pengembangan Sotfware aplikasi PHP Point of Sale studi kasus di perusahaan Perfume House Banda Aceh yang dilakukan merupakan jenis Penelitian Terapan (Applied Research). Hasil penelitian dapat langsung diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. ([Moedjiono 2012], 15) Dalam penelitian ini akan menerapkan teori pengembangan sistem informasi menggunakan metode pengembangan sistem model Waterfall, analisis dan perancangan sistem dengan pendekatan berorientasi obyek, implementasi hasil analisis dan perancangan menggunakan pemrograman berbasis PHP dan database MySQL, dan pengujian aplikasi berbasis web. Hasil penelitian berupa Aplikasi PHP Point of Sale web based langsung dapat diterapkan untuk pemecahan permasalahan yang dihadapi. 3.2 Metode Pemilihan Sampel Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Pengambilan sampel dengan purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan mengambil responden yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel tersebut. ([Nasution 2009], 98) Responden dalam penelitian ini adalah Pimpinan Perusahaan perfume house berikut staf-staf ahlinya. Pemilihan responden sampel ini dengan pertimbangan berdasarkan keterlibatan di dalam sistem sehingga pemilihan sample menjadi lebih effective.
  • 57. 39 3.3 Metode Pengumpulan Data Bila menggunakan metode pengumpulan data dengan pengamatan/observasi agar dijelaskan secara rinci obyek yang diamati/diobservasi, apa saja yang diobservasi, cara mengobservasi, dan hasil observasi yang diharapkan. Bila menggunakan metode pengumpulan data dengan angket/Kuesioner, wawancara/test, pengujian/test agar dicantumkan rancangan bahan angket, wawancara, maupun pengujian yang akan dilaksakanan, contoh 1 (satu) set hasil yang telah diisi oleh responden, serta ringkasan/tabulasi yang menggambarkan hasil secara keseluruhannya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Metode Observasi. Observasi atau pengamatan langsung terhadap profil organisasi dan obyek penelitian. Dalam observasi dengan mempelajari dokumentasi perusahaan dan aplikasi perusahaan, tujuan dan struktur organisasi, proses bisnis, ketersediaan sarana dan prasarana, infrastrukur teknologi, dan kebijakan teknologi informasi yang telah ada pada Perusahaan Perfume House banda aceh. 2. Metode Wawancara. Wawancara dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian. Teknik wawancara dilakukan dengan wawancara berstruktur. ([Nasution 2009], 117) Dalam wawancara tersebut peneliti telah menyiapkan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengembangan Software Aplikasi PHP Point of Sale. 3. Metode Studi Pustaka. Metode pengumpulan data yang diperoleh dengan mempelajari, meneliti, dan membaca buku, jurnal, skripsi, tesis yang berhubungan dengan sistem informasi, PHP Point of Sale dan sumber daya manusia.
  • 58. 40 3.4 Instrumentasi Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah: 1. Instrumen dalam pengumpulan data dengan metode observasi. Instrumen observasi ini adalah peneliti yang melakukan pengamatan langsung di Perusahaan Perfume House Banda Aceh. 2. Instrumen dalam pengumpulan data dengan metode wawancara. Instrumen wawancara ini adalah peneliti, pimpinan perusahaan perfume house dan staf- nya, serta rancangan daftar pertanyaan wawancara. Rancangan daftar pertanyaan wawancara disertakan dalam Lampiran 1. 3.5 Teknik Analisis, Perancangan, dan Pengujian Sistem 3.5.1 Teknik Analisis Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyek. Analisis dokumen sistem yang sudah berjalan. Analisis kebutuhan terhadap hasil wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Analisis terhadap data yang telah dikumpulkan hasil olah dokumen dan lain-lain. Pada proses analisis, terdapat empat macam analisis yang dilakukan yaitu: 1. Analisis sistem yang berjalan saat ini. 2. Analisis Kebutuhan Fungsional dan Non-Fungsional. Pemodelan kebutuhan fungsional dilakukan dengan Use Case Diagram. 3. Analisis Pengguna. Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing user. 4. Analisis Perilaku Sistem. Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram.
  • 59. 41 3.5.2 Teknik Perancangan Teknik perancangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan metode Object-Oriented Design (OOD) atau Perancangan Berorientasi Obyek, dan menggunakan Unified Modelling Language (UML). 1. Perancangan program atau spesifikasi sistem, yang meliputi: a. Pembuatan Class Diagram. b. Pembuatan Package Diagram. c. Pembuatan Deployment Diagram. 2. Perancangan Antarmuka Pengguna (Navigasi, form Input, form Output) 3. Perancangan Database. data apa yang disimpan, format data yang digunakan, dimana data akan disimpan Database design (ER diagram) 4. Perancangan Architecture (hardware, software, jaringan). Dimodelkan dengan Architecture design (deployment diagram) 3.5.3 Teknik Pengujian Sistem 3.5.3.1 Pegujian dengan ISO 9126 Pengujian sistem menggunakan standar kualitas perangkat lunak menurut ISO 9126 untuk menguji kualitas aplikasi sistem aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh. Penelitian ini hanya meneliti empat karakteristik yang terdapat pada ISO 9126, yaitu fungsionalitas, kebergunaan, efisiensi, dan portabilitas. Teknik pengujian (testing) dan evaluasi yang dilakukan dalam penelitian ini dengan cara sebagai berikut: 1. Pengujian Sistem. Berdasarkan empat karakteristik yang terdapat pada ISO 9126, yaitu fungsionalitas, kebergunaan, efisiensi, dan portabilitas. Dilakukan dengan menggunakan kasus uji yang dijalankan pada sistem. 2. Pengujian Penerimaan Pengguna. Dilakukan menggunakan Kuesioner yang dibagikan kepada pengguna sistem dengan teknik pengujian black- box testing. Instrumen dalam pengujian penerimaan sistem dengan metode Kuesioner. Kuesioner akan disebarkan pada responden yaitu ketua perusahaan, staff, operator gudang, operator store, dan staf custumer
  • 60. 42 service di perusahaan Perfume House Banda Aceh terdiri dari pertanyaan pertanyaan yaitu: a. Pertanyaan-pertanyaan untuk menguji fungsionalitas sistem. b. Pertanyaan-pertanyaan untuk menguji kecepatan layanan informasi. c. Pertanyaan-pertanyaan untuk menguji hasil analisis dan rancangan sistem. 3.5.3.2 Pengujian dengan teknik Blackbox testing Pengujian sistem Aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh juga di lakukan dengan cara pengujian dengan teknik Blackbox, yaitu dengan melakukan penetration test, untuk mengetahui kelemahan sistem apa bila terjadi serangan dari luar sistem, dan melakukan DDoS untuk mengetahui ketahanan sistem terhadap request yang berlebihan. 3.5.3.3 Pegujian dengan FGD (Forum Group Discussion) Pengujian sistem menggunakan metode FGD (Forum Group Discussion) ini di lakukan dengan cara melakukan kan test langsung terhadap sistem dari dalam sistem, yaitu di lakukan oleh beberapa pengguna sistem php Point of Sale Perfume House Banda Aceh dengan melakukan login sesuai level dan melakukan testing terhadap modul-modul yang ada sehingga dapat di ketahui apakah sistem memenuhi kebutuhan perusahaan perfume house banda aceh.
  • 61. 43 3.6 Langkah-langkah Penelitian Dalam pengembangan sistem informasi, keseluruhan proses yang dilalui harus melalui beberapa tahapan. Dalam penelitian ini digunakan metode pengembangan sistem informasi model Waterfall. Tahapan yang dilakukan meliputi: komunikasi, perencanaan, pemodelan, konstruksi, dan pengiriman sistem. Langkah-langkah pada tahapan pelaksanaan penelitian dapat dilihat dalam bentuk diagram alir pada Gambar III-1 berikut ini: Mulai Identifikasi Permasalahan Inisialisasi Penelitian, Rumusan Masalah Studi Pustaka dan Tinjauan Penelitian Studi literatur, analisa penelitian sebelumnya Tahapan Komunikasi Tahapan Perencanaan Tahapan Pemodelan Tahapan Konstruksi Tahapan Pengiriman Sistem Analisis Sistem Analisis Sistem Berjalan, Analisis Kebutuhan, Pengguna Perancangan Sistem Perancangan sistem, antarmuka, database, arsitektur Pengkodean Menggunakan PHP dan MySQL Pengujian dan Evaluasi Pengujian penerimaan pengguna Implementasi Implementasi di jaringan lokal Selesai Pengumpulan Data Observasi, Wawancara Studi Kelayakan Organisasi, Infrastruktur Teknologi Gambar III-1 Langkah-langkah Penelitian
  • 62. 44 1. Identifikasi Permasalahan. Tahapan ini merupakan inisialisasi dari penelitian, yaitu mencari permasalahan yang dihadapi oleh organisasi. Hal ini dilakukan peneliti agar dapat memahami kondisi dan proses bisnis Perusahaan Perfume House, sehingga mendapatkan gambaran menyeluruh akan sistem berjalan. 2. Studi Pustaka dan Tinjauan Penelitian. Tahapan ini dilakukan dengan mempelajari literatur yang berkaitan dengan sistem aplikasi PHP point of sale, , PHP dan MYSQL, dan pengujian sistem. Dalam tahapan ini juga dilakukan studi dan analisis dari beberapa penelitian sebelumnya, baik berupa jurnal nasional, internasional maupun tesis mengenai sistem Aplikasi Point of Sale. 3. Pengumpulan Data. Proses ini dilakukan dengan cara melakukan observasi dan wawancara dengan Pimpinan Perusahaan Perfume House dan staf terkait untuk mempelajari kebutuhan pengguna dan kebutuhan sistem, serta observasi dokumen perusahaan yang sudah ada. 4. Studi kelayakan. Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi kelayakan sistem baik secara teknis dan organisasi. Secara teknis menyangkut ketersediaan sumber daya berupa tenaga dan perangkat pendukung. Secara organisasi menyangkut ketersediaan organisasi pelaksana sistem dan aturan-aturan pendukung. 5. Analisis Sistem. Berdasarkan hasil pengumpulan data, akan dilakukan analisis kebutuhan pengguna dan kebutuhan fungsional dan non-fungsional sistem, dan analisis perilaku sistem. 6. Perancangan Sistem. Berdasarkan hasil analisis, kemudian dilanjutkan dengan melakukan perancangan sistem untuk menggambarkan bagaimana sistem dapat memenuhi kebutuhan yang sudah ditetapkan, dengan melakukan prosedur-prosedur berikut: a. Pembuatan pemodelan. b. Perancangan antarmuka (input, output, dan navigasi) c. Perancangan arsitektur. d. Perancangan konseptual basis data. 7. Pengkodean. Pada tahap ini dilakukan pengkodean (coding) berdasarkan hasil perancangan sistem kedalam bahasa pemograman yang digunakan berupa
  • 63. 45 aplikasi berbasis web PHP yang akan dikoneksikan dengan database MySQL. Langkah-langkah pengkodean mencakup pembuatan rancangan masukan dan keluaran (interface) yaitu bentuk entry data, report, query dalam sistem menu dan membuat panduan penggunaan aplikasi (user manual), agar aplikasi lebih mudah dipahami oleh pengguna. 8. Implementasi sistem pada jaringan lokal. Berdasarkan tinjauan obyek penelitian, dalam tahap implementasi untuk penelitian ini dilakukan pada jaringan yang ada pada perusahaan Perfume House. 9. Pengujian sistem dan evaluasi dengan pengujian penerimaan pengguna (user acceptance testing). Pengujian perangkat lunak dilakukan sesuai dengan metode pengembangan sistem yang digunakan, yaitu pada tahap penyerahan sistem model Waterfall. Pengujian sistem dilakukan untuk memvalidasi terhadap kualitas dari sistem informasi dilakukan dengan menggunakan standar ISO 9126, menggunakan metode Blackbox dan FGD (Forum Group Discussion). Pengujian penerimaan pengguna yang dilakukan meliputi pengujian fungsionalitas dan non-fungsionalitas sistem, percepatan memperoleh informasi perusahaan, dan pengujian terhadap hasil analisis dan perancangan Pengujian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Kuesioner.
  • 64. 46 3.7 Jadwal Penelitian Tabel III-1 Jadwal Penelitian No. Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Pencarian dan Pemilihan Obyek Penelitian X X 2. Studi ke Obyek Penelitian X X 3. Perumusan Masalah Penelitian X 4. Penentuan Topik dan Pembimbing Tesis X X 5. Pengumpulan Bahan Literatur/Referensi X X X X X X X X 6. Penyerahan Formulir Pendaftaran Penulisan Tesis X 7. Penyusunan Kerangka/Landasan Pemikiran (Tinjauan Pustaka/Studi/Organis asi sampai dengan Kerangka Konsep dan Hipotesis) X X X X 8. Penyusunan Metodologi/Desain Penelitian (Metode/Jenis Penelitian, Prosedur Sampling, Metode Pengumpulan Data, Instrumentasi dan Teknik Analisis /Perancangan dan Uji Sistem) X X X X 9. Penyusunan Naskah Proposal Tesis X X X X 10. Penyerahan Formulir Pendaftaran Sidang Proposal Tesis X 11. Sidang Proposal Tesis X 12. Pelaksanaan X X X
  • 65. 47 Pengumpulan Data Sampel 13. Analisis Data, Interpretasi, Perancangan, Pembuatan Program, Implementasi, Pengujian X X X 14. Penyusunan Naskah Akhir Tesis X X X 15. Penyerahan Formulir Pendaftaran Sidang Akhir Tesis X 16. Sidang Akhir Tesis X 17. Penyempurnaan Naskah Akhir Tesis X 18. Pembuatan Paper Ringkasan Tesis X X 19. Penggandaan Naskah Akhir Tesis dan Paper X 20. Pembuatan CD berisi Naskah Akhir Tesis, Paper, dan Slide Presentasi X 21. Penyerahan Naskah Akhir Tesis, Paper dan CD X
  • 66. 48 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Analisis Sistem4.1 Pada proses analisis sistem harus mendeskripsikan apa yang harus dilakukan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Analisis sistem akan menjawab pertanyaan apa yang akan dikerjakan oleh sistem, siapa yang akan menggunakan sistem, dan dimana serta kapan sistem tersebut akan digunakan. Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan pendekatan analisis berorientasi objek untuk sistem yang dirancang, dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsionalitas sistem yang berjalan. Selanjutnya dari hasil analisis akan divisualisasi dan didokumentasikan dengan Unified Modeling Language (UML) melalui Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram dengan pertimbangan diagram tersebut dianggap mewakili secara keseluruhan sistem yang berjalan yang dapat dimengerti oleh pengguna. 4.1.1 Analisis Proses Bisnis Sistem Berjalan Analisis proses bisnis dari sistem kepegawaian yang sedang berjalan dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana pihak Perusahaan Perfume House Banda aceh melakukan aktivitas pengelolaan data dan melakukan transaksi yang mendukung dalam pengembangan aplikasi. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, diperoleh data dan dokumen terkait proses sistem yang akan dikembangkan. Data dan informasi yang berkaitan dengan sistem yang sedang berjalan tersebut rinciannya dilampirkan dalam Lampiran 3 Data Observasi. Hasil wawancara dan observasi menunjukkan bahwa responden menginginkan dibangun software aplikasi PHP Point of Sale berbasis web sebagai alat untuk mempermudah dalam hal transaksi perusahaan dan pengelolaan data
  • 67. 49 perusahaan Perufume House Banda Aceh yang terintegrasi dengan database serta dapat meningkatkan kecepatan layanan transaksi dan pengelolaan data di Perusahaan. Proses tersebut berkaitan dengan proses transaksi, data karyawan, data custumer, data produk, point reward, dan laporan. 4.1.1.1 Proses transaksi Pada proses transaksi merupakan proses yang dilakukan oleh staff custumer perusahaan Perfume House Banda Aceh dimana terjadi interaksi antara custumer service dengan custumer yang merupakan proses inti dalam pertumbuhan ekonomi perusahaan, untuk itu prosedur yang berjalan dalam proses transaksi di perusahaan adalan sebagai berikut: 1. Pelanggan datang ke store Perfume House terdekat, untuk melakukan pendaftaran member baru. 2. Pelanggan memilih jenis produk yang di tawarkan oleh custumer service atau dapat meminta langsung jenis produk yang di inginkan oleh pelanggan. 3. Custumer service mempersiapkan produk yang telah di order oleh pelanggan. 4. Pelanggan melihat kembali produk yang di maksud sebelum melakukan pembayaran. 5. Custumer service menawarkan cara pembayaran dengan 4 jenis cara pembayaran yaitu: a. Menggunakan voucher belanja b. Menggunakan kartu credit c. Menggunakan kartu debit d. Menggunakan uang cash 6. Pelanggan memilih cara pembayaran yang telah di tawarkan dan melanjutkan ke proses pembayaran. 7. Custumer service melakukan penginputan data transaksi sekaligus mencetak struk transaksi untuk pelanggan.
  • 68. 50 Pada proses transaksi tersebut pelanggan yang dimaksud adalah pelanggan tetap dan pelanggan tidak tetap, diskon 10 persen di berikan kepada pelanggan tetap utnuk setiap transaksinya sesuai dengan kebijakan perusahaan Perfume House Banda Aceh. 4.1.1.2 Proses Data karyawan Pada proses data karyawan penginputan datanya dilakukan oleh admin perusahaan Perfume House Banda Aceh demi menjaga keamanan data perusahaan adapun isi dari data ini diantaranya adalah nama, nomor urut, lokasi store, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor hand phone, alamat dan email. Prosedur untuk melakukan penyimpanan data karyawan dari sistem yang berjalan dimulai dengan adanya lamaran, jika diterima maka data akan dimasukkan kedalam data karyawan. Sedangkan untuk karyawan yang sudah disimpan data, dapat dilakukan proses update data tanpa batas waktu yang di tentukan, pada proses penginputan data karyawan, admin sekaligus membuatkan akun berupa username dan password untuk setiap karyawan perusahaan yang akan digunakan untuk login ke aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Bnada Aceh. Kemudian setiap karyawan berkah mengubah password masing-masing serta dapat meminta bantuan kepada admin apabila ingin melakukan reset password karyawan. 4.1.1.3 Proses Data Custumer Data Custumer merupakan data dari pelanggan tetap di Perusahaan Perfume House Banda Aceh, data tersebut di dapatkan pada saat pelanggan melakukan pendaftaran sebagai member di Perfume House, Proses penginputan data custumer dapat dilakukan oleh Admin, Pimpinan Perusahaan, Operator dan custumer service. Adapun isi dari data custumer yaitu: account number, no. Ktp, tgl register, nama awal, nama tengah , nama akhir, tempat lahir, tgl lahir, alamt,
  • 69. 51 tipe pelanggan, no. Tlp, no Hp, email dan catatan bila perlu. Pada data custumer yang telah terdaftar dapat sesekali diminta oleh pelanggan untuk melihat datanya guna untuk mengecek kesalahan dalam pengimputan data atau untuk mengecek poin yang telah di dapatkan pelanggan. 4.1.1.4 Proses Data Produk Data produk mencakup seluruh data produk perusahaan baik yang ada di store maupun yang ada di warehouse, pada proses penginputan data produk ini dapat dilakukan oleh beberapa level user di dalam sistem di antaranya dapat di lakukan oleh : admin, operator, gudang dan pimpinan perusahaan. Isi dari data produk ini sendiri adalah : kategori, item number, satuan (pilihan antara ml atau unit), special (pilihan antara men, women dan both), harga pokok store, harga satuan store, harga pokok grosir, harga satuan grosir, discount, limit stock di store, limit stock di warehouse dan deskripsi produk. 4.1.1.5 Proses Point Reward Data Point reward adalah data jumlah point yang di dapatkan oleh pelanggan tetap saat melakukan transaksi. Nilai point yang di dapatkan adalah satu (1) untuk transaksi dengan nilai kelipatan Rp. 20.000, dimana point tersebut akan di tambahkan kedalam data custumer yang di akumulasikan dengan batas waktu satu tahun. Data point reward dapat ditukarkan dengan hadiah/merchandise yang di sediakan oleh perusahaan, dimana jenis hadiah yang akan di berikat bergantung dengan jumlah point yang di dapatkan oleh pelanggan sesuai dengan kebijakan perusahaan Perfume House Banda Aceh.
  • 70. 52 4.1.1.6 Proses Data Laporan Data Laporan merupakan data seluruh kegiatan transaksi yang dilakukan oleh karyawan perusahaan Perfume House Banda Aceh baik transaksi oleh custumer service maupun transaksi oleh gudang/warehouse. Data laporan berupa laporan transaksi penjualan dan laporan transfer produk yang dapat di klasifikasikan menjadi: laporan harian, laporan bulanan, laporan tahunan serta dapat mengidentifikasikan waktu dan tanggal transaksi, user yang melakukan transaksi, jumlah/amount transaksi dan tujuan transaksi. Pada data laporan dapat di akses oleh semua level yang terlibat di dalam sistem aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh dengan penyesuaian data laporan yang dibutuhkan oleh masing-masing level user. User yang dapat melihat data laporan dimulai dari yang paling lengkap sampai yang terbatas adalah : Admin, Pimpinan Perusahaan, Gudang/warehouse, operator dan terakhir custumer service.
  • 71. 53 4.1.2 Analisis Kebutuhan Fungsional, Nonfungsional, dan Pengguna 4.1.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional Pada analisis kebutuhan Fungsional sistem aplikasi PHP Point of Sale Pefume House Bnda Aceh didasarkan pada data observasi langsung, data wawancara serta user requerment pada perusahaan Perfume House . Tahap selanjutnya adalah menyusun kebutuhan fungsional yang didasarkan pada kebutuhan user dan juga bertujuan untuk mengeliminasi permasalahan yang ada. Tahap analisis kebutuhan fungsional sistem akan membahas mengenai fungsi-fungsi yang diperlukan dalam pembangunan sistem. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi yang diperlukan oleh pengguna berdasarkan analisis kebutuhan pengguna. Berdasarkan hasil analisis proses bisnis, identifikasi kebutuhan data dan informasi, maka dianalisis juga beberapa fungsi yang harus tersedia di dalam sistem. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi yang diperlukan oleh pengguna. Setiap fungsi yang diusulkan diberi kode sehingga dapat mempermudah identifikasi pada saat implementasi dan penyusunan dokumen. Dari hasil analisis kebutuhan pemilik bisnis dan user, dibutuhkan suatu sistem Aplikasi berbasis web. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung terhadap sistem pimpinan perusahaan, staf karyawan dan sistem yang sedang berjalan, maka dapat dirumuskan daftar kebutuhan fungsional sistemaplikasi yang dikembangkan. Spesifikasi daftar kebutuhan ini sudah disetujui oleh Pimpinan Perusahaan Perfume House Banda Aceh. Berikut ini adalah daftar kebutuhan fungsional sistem yang dibutuhkan: 1. Aplikasi berbasis web untuk perusahaan. 2. Login. Admin mempunyai username dan password, untuk dapat mengubah isi dari website perusahaan tersebut, mengedit data, menginputkan data, dan mengupdate semua informasi. 3. Melihat informasi website. Yaitu, melihat pelanggan yang sudah terdaftar, melihat produk beserta stoknya, melihat data-data transaksi laporan setiap
  • 72. 54 user, melihat data karyawan dan data custumer serta mengupdate datanya dengan akurat, melihat status jam dan dapat di update setiap saat. 4. Sistem dapat melakukan transaksi penjualan dan transaksi transfer produk yang dilakukan karyawan. 5. Pengaturan hak akses untuk user level yang berbeda. Diperlukan proses pemberian akses terhadap pengguna dan penentuan hak akses masing-masing user. 6. Sistem harus dapat mengedit, menghapus, dan menambah data produk, custumer dan karyawan. 7. Sistem harus dapat menampilkan data karyawan. Sistem harus dapat mengedit, menghapus, dan menambah data karyawan 8. Sistem harus dapat mengatur keanggotaan pengguna aplikasi 9. Sistem harus dapat mencetak laporan transaksi perusahaan. 10. Laporan dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu laporan harian, laporan bulanan, dan laporan tahunan. Pembuatan laporan harian dan bulanan dilakukan secara otomatis setiap harinya untuk masing-masing karyawan yang melakukan transaksi. Laporan tahunan, pada akhir tahun. 11. Fungsi ini berfungsi untuk men-generate laporan sehingga user hanya perlu menentukan pilihan tipe laporan dan menentukan dimana laporan tersebut akan disimpan. 12. Pengaturan, sistem harus dapat di sesuaikan dengan pengaturan yang sewaktu waktu dapat berubah seperti, discount, tax, harga pokok, harga satuan, limit stok dan point reward.