3. Menurut Kurikulum 1975, tujuan khusus bimbingan di sekolah
dasar adalah membantu murid agar mampu :
1.Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri.
2.Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya yang
meliputi lingkungan sekolah, keluarga, dan kehidupan
masyarakat yang lebih luas.
3.Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi masalah dan
memecahkan masalah yang dihadapinya.
4.Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat,
dan bakatnya dalam bidang pendidikan dan kemungkinan
pekerjaan secara tepat.
4. 1. Menguasai bahan belajar tuntutan kurikuler.
2. Membuat pilihan dan menentukan bahan belajar
yang cocok.
3. Memiliki sikap-pandangan belajar yang mendukung.
4. Mempunyai pola-laku belajar yang mendukung.
5. Memilih teman bergaul, dan membentuk kelompok
belajar yang serasi.
6. Memecahkan masalah-masalah belajar yang
dihadapinya.
7. Karakteristik Perkembangan
Peserta Didik di SD
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam
karakteristik peserta didik :
a.Karakteristik atau keadaan yang berkenaan
dengan kemampuan awal atau Prerequisiteskills.
b.Karakteristik yang berhungan dengan latar
belakang dan status sosial (socioculture).
c.Karakteristik yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaan
kepribadian.
8. Selain itu, karakteristik perkembangan
peserta didik juga terjadi pada beberapa
segi perkembangan yaitu :
a.Pada karakteristik perkembangan fisik
b.Karakteristik perkembangan kognotif
c.Karakteristik perkembangan emosi atau
psikososial
9.
10. Menurut Eva Pring (1947 : 227)
mengindentif ikasikan peranan guru
dalam bimbingan itu sebagai berikut :
Membantu siswa dalam
mengorientasikan diri dan
menyesuaiakan diri pada sekolah.
Mempelajari siswa untuk
memahami latar belakang
kehidupannya, kemampuan, minat,
dan kebutuhnnya.
Membantu siswa dalam
menanggulangi kesulitannya.
Mengembangkan metode serta
alat bantu pengajaran untuk
membantu mengembangkan
individu siswa secara keseluruhan.
11. Sardiman (2001:142) menyatakan bahwa ada sembilan peran
guru dalam kegiatan BK, yaitu:
Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara
mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan, dan
sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.
Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik,
silabus, jadwal pelajaran dan lain-lain.
Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan
dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan
potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya
cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam
proses belajar-mengajar.
Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan
kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
12. Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses
belajar-mengajar.
Transmitter, guru bertindak selaku penyebar
kebijaksanaan dalam pendidikan dan pengetahuan.
Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau
kemudahan dalam proses belajar-mengajar.
Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan
belajar siswa.
Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai
prestasi anak didik dalam bidang akademik
maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat
menentukan bagaimana anak didiknya berhasil
atau tidak.