Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya pendidikan agama Islam di sekolah serta tantangan yang dihadapi Indonesia dari ideologi luar negeri dan domestik.
2. Dokumen tersebut juga menjelaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai moderasi dan toleransi beragama di sekolah untuk mencegah radikalisme.
3. Metode pembelajaran kritis serta penguatan substansi agama diperlukan untuk
Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikan
1. WAWASAN KEBANGSAAN
DAN ISLAM RAHMATAN
LIL’ALAMIN DALAM
PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
Anis Masykhur
Sekretaris Pokja Implementasi
Moderasi Agama Ditjen Pendidikan
Islam
Kepala Seksi Bina Akademik PAI pada
PTU Dit. Pendidikan Agama Islam
3. 74%8%
18%
Layanan PAI pada Sekolah di banding Madrasah
dan Santri Pesantren
Siswa Muslim Sekolah Umum Santri Pondok Pesantren Siswa Madrasah
SISWA MUSLIM
SEKOLAH UMUM
37.732.556
SISWA MADRASAH
9.252.437
SANTRI
PESANTREN
4.290.626
Sumber data: UKP3 Kepresidenan dan EMIS
14. Hasil Penelitian PPIM UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
kerjasama dengan Convey
– UNDP tahun 2017
Potensi
Radikalisme; 5-10
Tahun ke depan,
Sebagian Mereka
akan Menjadi ASN
15. Hasil Penelitian PPIM UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
kerjasama dengan Convey
– UNDP tahun 2017
Potensi
Radikalisme; 5-10
Tahun ke depan,
Sebagian Mereka
akan Menjadi ASN
18. • Moderasi sebagai sikap jalan tengah atau
sikap keberagamaan yang paling ideal?
• Jika dimakna “Posisi Tengah”, siapa yang dipinggir?
Moderat RadikalLiberal
Konservatif ??Mu’tazilah ??
Syi’ah ?? Fanatis/Ekstrem???Liberalis
Sosialis
19. MODERASI à SIKAP KEBERAGAMAAN TERBAIK
• Al-Hallaj dengan tasawuf falsafi yang mengembangkan wahdatul wujud à
persatuan antara hamba dengan Tuhan. Sehingga ketika terjadi penyatuan, dia tidak
sadar dengan kemanusiaannya.Akibatnya, Khalifah saat itu menghukum mati.
• Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam manaqib-nya menyatakan “Seandainya
aku sezaman dengan Al-Hallaj, maka akan aku bimbing ia agar tidak tersesat.”
• Rasulullah Saw adalah praktik keberagamaan terbaik. Dalam kajian tasawuf, meski
dirinya mengalami “wahdatul wujud” atau “ittihad”, tapi ia tetap sadar dengan
aspek kemanusiaannya. Dia tetap moderat.
• Kesimpulan: Moderasi dalam beragama berarti mengikuti praktik Nabi
Muhammad Saw.
21. PENJELASAN [1]
• Pancasila bersumberkan dari ajaran Islam
• Setiap Sila dapat ditelusuri dalil-nya dalam ajaran kitab Suci
• Mengamalkan Pancasila = Mengamalkan Islam
• Aturan turunan pancasila à aturan Islam meski tidak menyebut
sebagai hukum Islam (ex. UU Perkawinan)
• Jika sebuah negara sudah menerbitkan aturan kental dengan nilai
syariah à negara Islam
• Orang yang melawan negara Islam à pemberontak (fiqh:
bughat). Dalam fiqh, pembelot halal untuk ditindak (ditangkap,
dibunuh).
• Jika ada sekelompok orang ingin mengganti dengan syariah Islam
à redundant/pengulangan. Itu berarti mubadzir
22. • Manusia memang diciptakan berbeda-beda.
(“Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-
Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya [QS Al-Maidah:
48])
• Berbeda-beda adalah sunnatullah
• Agama adalah bentuk perjalanan dan pengalaman
manusia dalam mencari Tuhannya
• Kita harus sadar atas perbedaan tersebut
Penjelasan [2]
23. • Perbedaan satu pendapat dalam mazhab, tidak
menafikan pendapat yang lainnya. (Al-ijtihad la
yunqadzu bil ijtihad, ijtihad tidak bisa dihapuskan
dengan ijtihad lainnya);
• Perbedaan mazhab adalah bukti kekayaan
khazanah Islam;
• Selama memiliki dalil, seseorang dilarang
mengkafirkan atau membid’ahkan sekelompok
yang berbeda pendapat. (Man kaffara laqad
kafara, barang siapa yang mengkafirkan
seseorang, sungguh ia telah menjadi kafir)
Penjelasan [3]
24. MENGAPA MODERASI BERAGAMA PENTING?
• Menyadari bahwa perbedaan adalah Sunnatullah
• Keanekaragaman adalah fitrah bangsa
• Pancasila adalah cermin nilai asli masyarakat
• Bangsa Indonesia adalah beragama
Mengajarkan agama yang ramah, toleran dan
menghargai keberagaman
27. “JALAN KELUAR” DARI SEKOLAH
• PENGGUNAAN PENDEKATAN PEMBELAJARANYANG
DAPAT MENUMBUHKAN CARA BERPIKIR KRITIS, al:
• Diskusi
• Demonstrasi bermain peran
• Pemecahan kasus/Studi Kasus
• Penggunaan Metode lainnya
• PENGUATAN MATERI “SUBSTANSI” KEAGAMAAN,
DENGAN:
• Peningkatan Kompetensi dan Wawasan Keagamaan Pendidik
• Penambahan jumlah Jam Tatap Muka
28. CARA MENUMBUHKAN BERPIKIR KRITIS( h t t p s : / / i d . t h e a s i a n p a re n t . c o m / c a r a - m e n u m b u h k a n - p o l a - b e r p i k i r- k r i t i s - p a d a - a n a k )
• Ajarkan anak untuk mengamati suatu benda dan menarik kesimpulan
berdasarkan pengamatannya.
• Ajak anak untuk membandingkan dua objek yang berbeda dan kontras, sehingga anak belajar
untuk menganalisa dan mengkategorikan “persamaan” maupun “perbedaan” dari objek yang diamati.
• Mendiskusikan dan menganalisa cerita.
• Mengajarkan kerjasama dalam permainan yang mengasyikkan.
• Meminta anak untuk melanjutkan sebuah cerita.
29. Berpikir Kritis: Lanjutan....
• Berdebat dan Berdiskusi
• Persuasi
Metode persuasi menggunakan komunikasi yang bertujuan untuk
mempengaruhi orang lain. Mempengaruhi perbuatan, keyakinan, nilai
atau prinsip orang lain memang membutuhkan pola pikir kritis. Iklan
adalah salah satu hasil dari metode persuasi.
• Propaganda
Metode yang hampir mirip dengan persuasi namun digunakan untuk
kepentingan yang lebih luas dengan menggunakan berbagai media massa
hingga para pendengar mau berubah dan bergerak secara massa
mengikuti pemikiran dari si propaganda.
30. Manfaat Berpikir Kritis
• Memiliki banyak alternatif jawaban dan ide kreatif
• Mudah memahami sudut pandang orang lain
• Menjadi rekan kerja yang baik
• Lebih Mandiri
• Sering menemukan peluang baru
• Meminimalkan salah persepsi
• Tidak mudah ditipu
33. Pintu Masuk Nilai Kebangsaan àRPP
Memasukan dalam
metode
pembelajaran
! berpikir
kritis
Memasukan
dengan cara
membuat
“game”
memberikan
contoh yang
dekat dengan
kehidupan siswa
Memasukan dalam
kegiatan inti
pembelajara
n
Memasukkan ke
dalam
indikator