SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  58
Télécharger pour lire hors ligne
Hipotesis
Penelitian
Anisyah Dewi Syah Fitri,M.Pd
Materi Pokok dalam Kegiatan
Pembelajaran ini terdiri atas:
1. Pengertian & Macam² Hipotesis.
2. Jenis Hipotesis Penelitian
3. Rumusan Hipotesis Penelitian.
4. Tenik uji Hipotesis Penelitian.
5. Interpretasi Hasil uji Hipotesis.
1. Pengertian Hipotesis.
• Hipotesis merupakan gabungan dari kata "hipo" yang artinya
dibawah, dan "tesis" yang artinya kebenaran.
• Secara keseluruhan hipotesis berarti dibawah kebenaran
(belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu
kebenaran jika memang telah disertai dengan bukti-bukti.
(Arikunto, 2020).
• Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah
penelitian yang kebenarannya harus uji secara empiris.
• Hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita cari atau ingin
kita pelajari.
• Hipotesis adalah keterangan sementara dari hubungan
fenomena-fenomena yang kompleks.
• Oleh karena itu, perumusan hipotesis menjadi sangat penting
dalam sebuah penelitian.
• Tujuan penelitian ilmiah secara umum adalah untuk
memecahkan masalah melalui metode ilmiah sehingga
diperoleh pengetahuan baru yang ilmiah (ilmu). Sebelum
proses pemecahan masalah tersebut dilakukan, seorang
peneliti mempunyai berbagai alternatif-alternatif pemecahan
yang bersifat dugaan atau ada unsur ketidakpastian. Dugaan-
dugaan tersebut selanjutnya akan dibuktikan secara empiris
dengan menggunakan metode ilmiah.
• Dugaan tersebut dikenal sebagai Proposisi Atau Hipotesis.
• Seperti sudah diterangkan sebelumnya, dugaan tersebut
didasarkan suatu alasan teoritis yang dijelaskan dalam
kerangka teoritis atau landasan teori, dan dibuat dengan
proses deduksi. Proposisi dan hipotesis merupakan dua istilah
yang relatif sama, walaupun ada beberapa ahli yang
membedakannya.
• Menurut Emory dan Cooper (2019).
• Proposisi adalah pernyataan mengenai suatu konsep yang bisa
dinilai salah Proposisi atau benar dan mengacu pada
fenomena yang bisa diamati.
• Jika proposisi tersebut diformulasikan untuk diuji secara
empiris, kita menyebutnya sebagai Hipotesis.
• Jadi hipotesis merupakan pernyataan deklaratif yang bersifat
sementara dan spekulatif yang harus dibuktikan salah atau
benarnya berdasarkan data empiris.
• Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa hipotesis
penelitian dapat dirumuskan melalui jalur:
• (1) Membaca dan menelaah ulang (review) teori dan konsep-
konsep yang membahas variabel-variabel penelitian dan
hubungannya dengan proses berfikir deduktif.
• (2) Membaca dan me-review temuan-temuan penelitian
terdahulu yang relevan dengan permasalahan penelitian lewat
berfikir induktif.
• Hipotesis diturunkan melalui teori. Merupakan jawaban
sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya
masih harus diuji secara emperis.
• Hypotesis bisa digunakan sebagai jawaban terhadap
masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling
mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.
• Hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih harus diuji
kebenarannya secara empiris. (Iskandar, 2018). Menurut
Singarimbun dalam Iskandar (2018),
• Hipotesis adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak
bisa ditinggalkan, karena ia merupakan instrumen kerja dari teori.
Dengan demikian, menurut Suharsimi,
• Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti
bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan
jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara,
yang akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan
melalui penelitian. Dengan kedudukannya itu,
• Menurut Suharsimi hipotesis dapat berubah menjadi kebenaran,
akan tetapi juga dapat tumbang sebagai kebenaran.
• Oleh karena itu, penelitian melibatkan sampel.
• Maka Hypotesis merupakan pernyataan mengenai populasi yang
akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dan
sampel penelitian.
• Tujuan peneliti mengajukan hipotesis adalah agar dalam
kegiatan penelitiannya, perhatian peneliti tersebut terfokus
hanya pada informasi atau data yang diperlukan bagi
pengujian hipotesis.
• Agar pemilihan alternatif dapat tepat, peneliti dituntut untuk
hati-hati dan cermat.
• Bentuk Penelitian-penelitian yang berhipotesis antara lain:
• Case Studies. Penelitian menghitung banyak sesuatu
(magnitude).
• Causal Comparative Studies. Penelitian tentang perbedaan
(differencies), yaitu menyatakan adanya kesamaan atau
perbedaan diantara 2 variabel.
• Correlations Studies. Penelitian hubungan (relationship).
yaitu berisi dugaan adanya hubungan antara 2 variabel.
2. Ciri-ciri Hipotesis.
Perumusan hipotesis yang baik dan benar harus memenuhi ciri-
ciri sebagai berikut.
• 1. Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat
pernyataan deklaratif, bukan kalimat pertanyaan.
• 2. Hipotesis berisi penyataan mengenai hubungan antar paling
sedikit dua variabel penelitian.
• 3. Hipotesis harus sesuai dengan fakta dan dapat
menerangkan fakta.
• 4. Hipotesis harus dapat diuji (Testable). Hipotesis dapat duji
secara spesifik menunjukkan bagaimana variabet-variabel
penelitian itu diukur dan bagaimana prediksi hubungan atau
pengaruh antar variabel termaksud.
• 5. Hipotesis harus sederhana (spesifik) dan terbatas, agar tidak
terjadi kesalahpahaman pengertian.
Menentukan Hipotesis
• Merumuskan hipotesis bukan perkara mudah bagi peneliti.
Kemampuan untuk menyusun dan merangkum berbagai teori
kedalam sebuah konsep yang baku sebagai landasan penyusunan
hipotesis akan memberikan petunjuk dalam penentuan penyusunan
hipotesis yang baik untuk itu peneliti perlu membekali diri pada hal-
hal berikut ini antara lain:
• 1. Memiliki banyak informasi tentang masalah yang akan dipecahkan
dengan cara banyak membaca literatur yang ada hubungannya
dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.
• 2. Memiliki kemampuan untuk memeriksa keterangan tentang
tempat, objek, dan hal-hal yang berhubungan satu sama lain dalam
fenomena yang sedang diselidiki.
• 3. Memiliki kemampuan untuk menghubungkan suatu keadaan
dengan keadaan yang lain yang sesuai dengan kerangka teori dan
bidang ilmu yang bersangkutan
3. Syarat-Syarat Hipotesis.
Menurut Borg dan Gall dalam Suharsimi (2020) ada empat
persyaratan bagi hipotesis yang baik, yaitu:
• 1. Hipotesis hendaknya merupakan rumusan tentang
hubungan dua atau lebih variabel.
• 2. Hipotesis yang dirumuskan hendaknya disertai dengan
alasan atau dasar-dasar teoritik dan hasil penemuan
terdahulu.
• 3. Hipotesis harus dapat diuji
• 4. Rumusan hipotesis hendaknya yang singkat dan padat.
Sumber Penentuan
Hipotesis
Sedangkan sumber-sumber yang dijadikan acuan dalam
menentukan hipotesis berasal dari:
• 1. Ilmu pengetahuan dan pengertian yang mendalam yang
berkaitan dengan fenomena.
• 2. Wawasan dan pengertian yang mendalam tentang suatu
fenomena.
• 3. Materi bacaan dan literatur.
• 4. Pengalaman individu sebagai suatu reaksi terhadap
fenomena.
• 5. Data empiris yang tersedia.
• 6. Analogi atau kesamaan dan adakalanya menggunakan
imajinasi yang berdasar pada fenomena.
Manfaat Hipotesis
• Dalam penelitian hubungan syarat utama harus ada hipotesis. Hal ini
diperlukan agar penelitian terfokus pada masalah penelitian.
Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan manfaat
sebagai berikut
• Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan
kerja penelitian.
• 2. Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar
fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
• 3. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang
bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting
dan menyeluruh.
• 4. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan
fakta dan antar fakta.
Untuk itu diperlukan suatu upaya untuk mempertajam penetapan
hipotesis agar didapatkan suatu penelitian yang baik. Dalam
penentuan hipotesis yang baik tersebut sangat bergantung pada:
• 1. Pengamatan yang tajam dari si peneliti terhadap fakta-fakta
yang ada.
• 2. Imajinasi dan pemikiran kreatif dari si peneliti.
• 3. Kerangka analisa yang digunakan oleh si peneliti.
• 4. Metode dan desain penelitian yang dipilih oleh peneliti.
Hambatan Merumuskan
Hipotesis
• Hambatan atau kesulitan dalam merumuskan hipotesis lebih
banyak disebabkan karena hal-hal:
• 1. Tidak adanya kerangka teori atau tidak ada pengetahuan
tentang kerangka teori yang jelas.
• 2. Kurangnya kemampuan peneliti untuk menggunakan
kerangka teori yang ada.
• 3. Gagal berkenalan dengan teknik-teknik penelitian yang ada
untuk merumuskan kata-kata dalam membuat hipotesis
secara benar.
4. Jenis dan Bentuk Hipotesis.
• Rumusan hipotesis penelitian, pada saatnya akan diuji dengan
menggunakan metode statistik, perlu diterjemahkan dalam
bentuk simbolik.
• Simbol-simbol yang digunakan dalam rumusan hipotesis
statistik adalah simbol-simbol parameter.
• Ditinjau dari operasi rumusannya, ada dua jenis hipotesis,
(Suharsimi Arikunto, 2020) yaitu:
• Hipotesis Nol Atau Hipotesis Nihil atau hipotesis null dalam notasi,
hipotesis ini dituliskan dengan "Ho"adalan hipotesis yang
meniadakan perbedaan antar kelompok atau meniadakan hubungan
sebab akibat antar variabel yang artinya selisih variabel pertama
dengan variabel kedua adalah nol atau nihil.
• Hipotesis nihil berisi deklarasi yang meniadakan perbedaan atau
hubungan antar variabel, mempunyai ciri:
• Menyatakan tidak adanya saling hubungan atau tidak adanya
perbedaan antara kelompok yang satu dan lainnya
• Disebut juga Hypotesis Statistik
• Dalam analisis statistik, uji statistik biasanya mempunyai sasaran
untuk menolak kebenaran hypotesis nol tersebut
• Dalam Simbol H0: x = y
• Hipotesis Alternatif Atau Hipotesis Kerja, dalam notasi, hipotesis ini
ditulis dengan "Ha", adalah yaitu penerjemahan hipotesis penelitian
secara operasional. Statistik sendiri digunakan tidak untuk langsung
menguji hipotesis alternatif, akan tetapi digunakan untuk menolak
atau menerima hipotesis nihil (nol). Penerimaan atau penolakan
hipotesis alternatif merupakan konsekuensi dari penolakan atau
penerimaan hipotesis nihil. yakni hipotesis yang menyatakan adanya
hubungan antar variabel dengan ciri-ciri:
• Menyatakan adanya saling hubungan/adanya perbedaan antara
kelompok yang satu dan lainnya
• Disebut Hypotesis penelitian
• Kesimpulan uji statistik berupa penerimaan HA sebagai hal yang
benar
• Dalam Simbol: Ha: x = > y
• Hipotesis alternatif ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
• o Hipotesis Terarah, yaitu peneliti merasakan ada pengaruh
dan sudah berani dengan tegas menyatakan bahwa variabel
bebas memang berpengaruh terhadap variabel tergantung.
• o Hipotesis Tidak Terarah, peneliti merasakan adanya
pengaruh, tetapi belum berani secara tegas menyatakan
pengaruh tersebut. la baru berani menyatakan bahwa ada
pengaruh.
Bentuk Rumusan Hipotesis
• Pernyataan tentang hubungan yang diharapkan antara 2
variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris
• b. Membuktikan ada tidaknya hubungan/ pengaruh antara 2
variabel
Kesalahan dalam Perumusan
Hipotesis dan Pengujian
Hipotesis
• Dalam perumusan hipotesis dapat saja terjadi kesalahan.
Macam kesalahan dalam perumusan hipotesis ada dua macam
yaitu:
• a. Menolak hipotesis nihil yang seharusnya diterima, maka
disebut kesalahan alpha dan diberi simbot a atau dikenal
dengan taraf signifikansi pengukuran.
• b. Menerima hipotesis nihil yang seharusnya ditolak, maka
disebut kesalahan beta dan diberi simbol P.
• Pada umumnya penelitian di bidang pendidikan, kesehatan
atau sosial digunakan taraf signifikansi 0.05 atau 0.01,
sedangkan untuk penelitian kedokteran dan farmasi yang
resikonya berkaitan dengan nyawa manusia, diambil taraf
signifikansi 0.005 atau 0.001 bahkan mungkin 0.0001.
Misalnya saja ditentukan taraf signifikansi 5% maka apabila
kesimpulan yang diperoleh diterapkan pada populasi 100
orang, maka akan tepat untuk 95 orang dan 5 orang lainnya
terjadi penyimpangan. Cara pengujian hipotesis didekati
dengan penggunaan kurva normal. Penentuan harga untuk uji
hipotesis dapat berasal dari Z-score ataupun T-score. Apabila
harga Z-score atau T-score terletak di daerah penerimaan Ho,
maka Ha yang dirumuskan tidak diterima dan sebaliknya.
• Menurut Suharsimi Arikunto, (2020), apabila ditinjau dari
lingkupnya, maka hipotesis dapat dibedakan menjadi:
• a. Hipotesis Mayor adalah hipotesis mengenai kaitan seluruh
variabel dan seluruh subjek penelitian. Disebut juga hipotesis
induk atau hipotesis utama yang merupakan hipotesis yang
menjadi sumber dari hipotesis-hipotesis yang lain
• b. Hipotesis Minor adalah hipotesis mengenai kaitan sebagian
dari variabel, dengan kata lain pecahan dari hipotesis mayor.
Disebut juga hipotesis penunjang atau anak hipotesis yang
merupakan penjabaran dari hipotesis mayor. Pengujian
hipotesis minor pada hakekatnya menguji hipotesis mayornya.
BENTUK–BENTUK
HIPOTESIS
• Berdasarkan ‘Tingkat Penjelasan Variabel yang Diteliti (Level of
Explanation)’, maka Hipotesis dapat dibedakan menjadi 3 Bentuk,
yaitu: (Sugiyono,2019)
• 1. HIPOTESIS DESKRIPTIF
• Hipotesis Deskriptif merupakan dugaan atau jawaban sementara
terhadap nilai Satu Variabel dalam Satu Sampel walaupun
didalamnya bisa terdapat beberapa kategori.
• Contoh:
• H0 : Kecenderungan masyarakat di desa X memilih warna mobil
gelap.
• Ha : Kecenderungan masyarakat di desa X memilih warna mobil
bukan warna
• gelap.
2. HIPOTESIS KOMPARATIF
• Hipotesis Komparatif merupakan dugaan atau jawaban
sementara terhadap perbandingan atau perbedaan antara dua
variabel atau lebih.
• Hipotesis Komparatif dapat dikelompokkan menjadi 2 macam,
yaitu:
• a) Komparatif Berpasangan (Dependent; Paired)
• BERPASANGAN yang dimaksudkan disini adalah Apabila data
berasal dari Individu /Subyek/Sampel yang SAMA.
ILUSTRASI KELOMPOK DATA
BERPASANGAN:
• Ada sekelompok anak TK usia 5-6 tahun yang diukur
perkembangan Bahasa ekspresif sebanyak dua kali, yaitu
pada waktu Sebelum diberikan metode storytelling dan
Setelah diberikan metode storytelling .
• Data perkembangan Bahasa ekspresif sekelompok anak TK
usia 5-6 tahun yang yang diukur pada waktu Sebelum
diberikan metode storytelling dapat dikatakan sebagai Satu
kelompok data, kemudian Data perkembangan Bahasa
ekspresif sekelompok anak TK usia 5-6 tahun yang diukur
pada waktu setelah diberikan metode storytelling adalah
sekelompok data lagi yang kedua.
• Dari segi JUMLAH, kita berarti mempunyai DUA kelompok
data (yaitu perkembangan Bahasa ekspresif sekelompok anak
TK usia 5-6 tahun sebelum diberikan metode storytelling dan
setelah diberikan metode storytelling .
• Dari segi BERPASANGAN, berarti kota mempunyai Kelompok
Data yang BERPASANGAN karena individu dari kedua
kelompok data yang ada, BERASAL dari individu yang sama.
• Contoh Rumusan Hipotesis Komparatif Berpasangan:
• H0 : Tidak terdapat perbedaan berat badan mahasiswa antara
sebelum dan
• sesudah libur semester.
• Ha : Terdapat perbedaan berat badan mahasiswa antara
sebelum dan
• sesudah libur semester
• Komparatif Tidak Berpasangan (Independent; Unpaired)
• Tidak Berpasangan yang dimaksud adalah Apabila data berasal
dari Individu/Subyek yang BERBEDA.
ILUSTRASI KELOMPOK DATA
TIDAK BERPASANGAN:
• Andaikan kita akan mengukur pengetahuan tentang suara pada
subjek penelitian, dimana Subjek penelitian tersebut berasal dari
DUA KELOMPOK, yaitu KELOMPOK PEKERJA PABRIK dan KELOMPOK
Paduan suara . Data pengetahuan tentang suara pada KELOMPOK
PEKERJA PABRIK adalah Satu Kelompok Data sedangkan data
pengetahuan tentang suara pada KELOMPOK Paduan suara adalah
Kelompok Data Yang Lain.
• Dengan demikian, dari segi JUMLAH, terdapat DUA Kelampok Data
yaitu Kelompok Data tentang pengetahuan tentang suara pada
Responden Kelompok Pekerja Pabrik dan Kelompok Data tentang
pengetahuan tentang suara pada Responden Kelompok Paduan
suara
• Sedangkan dari segi BERPASANGAN, terdapat Kelompok Data yang
TIDAK BERPASANGAN karena individu yang merupakan Subyek
Penelitian (Responden) terdiri dari DUA Kelompok yang Berbeda,
yaitu Kelompok Pekerja Pabrik dan Kelompok paduan suara.
• Contoh Rumusan Hipotesis Komparatif Tidak Berpasangan:
• H0 : Tidak terdapat perbedaan pengetahuan tentang suara
antara pekerja pabrik dan kelompok paduan suara di daerah
• perkotaan dengan pedesaan.
• Ha : Terdapat perbedaan pengetahuan tentang suara antara
pekerja pabrik dan kelompok paduan suara di daerah
perkotaan dengan pedesaan
• “PENGARUH METODE STORYTELLING TERHADAP
PERKEMBANGAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK
USIA 5-6 TAHUN DI TK MUSLIMAT NU 93 WACHID
HASYIM WONOMLATI SIDOARJO”
• Hipotesis Penelitian
• H0: Tidak ada pengaruh metode storytelling terhadap
perkembangan Bahasa ekspresif pada usia 5-6 Tahun di
Muslimat NU 93 Wachid Hasyim Wonomlati Sidoarjo.
• Ha: Ada pengaruh metode storytelling terhadap
perkembangan Bahasa ekspresif pada anak usia 5-6
di TK Muslimat NU 93 Wachid Hasyim
• PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN KECEPATAN
MEMBACA ANAK KELAS II SEKOLAH DASAR DI DESA DAN DI
KOTA SURAKARTA
• Hipotesis
• 1. Ha : Terdapat perbedaan kemampuan membaca dan
kecepatan membaca anak kelas II SD di desa dan di kota
Surakarta.
• 2. H0:Tidak terdapat perbedaan kemampuan membaca dan
kecepatan membaca anak kelas II SD di desa dan di kota
Surakarta
• PENGARUH MEDIA BIG BOOK TERHADAP PERKEMBANGAN
KEMAMPUAN LITERASI PADA ANAK USIA TK DI DESA JOHO
• Hipotesis
• Dari uraian teori diatas maka penulis merumuskan hipotesis
sebagai berikut:
• Ho : Tidak ada Pengaruh antara Media Big Book terhadap
perkembangan kemampuan literasi anak usia TK di Joho.
• Ha : Ada Pengaruh antara Media Big Book terhadap
kemampuan literasi anak usia TK di Joho.
• PENGARUH KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP KEMAMPUAN
BAHASA PRAGMATIK PADA ANAK AUTISM SPECTRUM DISORDER DI
UPT PUSAT LAYANAN DISABILITAS DAN PENDIDIKAN INKLUSIF
DINAS PENDIDIKAN KOTA SURAKARTA
• Hipotesis
• Ho: Tidak ada pengaruh kecemasan orang tua terhadap kemampuan
• bahasa pragmatik pada anak Autism Spectrum Disorder di UPT Pusat
• Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusif Dinas Pendidikan Kota
Surakarta.
• Ha: Ada pengaruh kecemasan orang tua terhadap kemampuan
bahasa pragmatik pada anak Autism Spectrum Disorder di UPT Pusat
Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusif Dinas Pendidikan Kota
Surakarta.
• PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP
PERKEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL ANAK PRASEKOLAH DI
DESA BURAN KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN
KARANGANYAR
• Hipotesis
• hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
• H0 : Tidak terdapat pengaruh pola asuh orang tua terhadap
perkembangan interaksi sosial anak prasekolah di Desa Buran,
Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar.
• Ha : Adanya pengaruh pola asuh orang tua terhadap
perkembangan interaksi sosial anak prasekolah di Desa Buran,
Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar
3. HIPOTESIS KORELATIF
• Hipotesis Korelatif merupakan dugaan atau jawaban
sementara terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih.
• Contoh:
• H0 : Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan
pengetahuan
• masyarakat tentang Down Syndrome.
• Ha : Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan
pengetahuan
• masyarakat tentang Down Syndrome.
• HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN
• KEJADIAN GANGGUAN SUARA PADA ANGGOTA PADUAN
SUARA
• MAHASISWA DI SURAKARTA
• Hipotesis Penelitian
• 1. H0: Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan vokal
dengan kejadian gangguan suara.
• 2. Ha: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan vokal
dengan kejadian gangguan suara.
•
• HUBUNGAN ANTARA KEJELASAN BICARA DENGAN
KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK USIA 5 TAHUN DI RA
• SUDIRMAN MENDUNGSARI, BULUREJO, GONDANGREJO,
KARANGANYAR
• hipotesis dari penelitian ini adalah :
• 1. H0 : tidak terdapat hubungan antara kejelasan bicara
dengan kemampuan interaksi sosial anak usia 5 tahun di RA
Sudirman Mendungsari, Bulurejo, Gondangrejo, Karanganyar.
• 2. Ha : terdapat hubungan antara kejelasan bicara dengan
kemampuan interksi sosial anak usia 5 tahun di RA Sudirman
Mendungsari, Bulurejo, Gondangrejo, Karanganyar.
• HUBUNGAN ANTARA READING FLUENCY DENGAN
• READING COMPREHENSION PADA ANAK USIA 10 TAHUN
• DI BANJARMASIN
• Hipotesis
• hipotesis untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :
• Hipotesis Alternatif (Ha)
• Ada hubungan antara Reading Fluency dengan Reading
Comprehension Pada Anak Usia 10 Tahun.
• Hipotesis Nol (Ho)
• Tidak adanya hubungan antara Reading Fluency dengan
Reading Comprehension Pada Anak Usia 10 Tahun.
• HUBUNGAN EXISTENCE SIBLING DENGAN BAHASA EKSPRESIF PADA
ANAK AUTISM SPECTRUM DISORDER DI RUMAH SAKIT JIWA
DAERAH SUNGAI BANGKONG PONTIANAK
• Hipotesis
• Ho: Ada hubungan Existence Sibling dengan kemampuan Bahasa
Ekspresif ASD di RSJD Sungai Bangkong Pontianak.
• Ha: Tidak ada hubungan Existence Sibling dengan kemampuan
Bahasa Ekspresif
• ASD di RSJD Sungai Bangkong Pontianak.
• HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PHONOLOGICAL
AWARENESS DENGAN KEMAMPUAN LITERASI PADA ANAK
KELAS SATU SEKOLAH DASAR DI SDN SOKOSARI 1 TUBAN
• hipotesis
• dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
• Hₐ : Ada hubungan antara kemampuan phonological
awareness dengan kemampuan literasi pada anak kelas satu
sekolah dasar di SDN Sokosari 1 Tuban.
• Hₒ : Tidak ada hubungan antara kemampuan phonological
awareness dengan kemampuan literasi pada anak kelas satu
sekolah dasar SDN Sokosari 1 Tuban
• HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN
KEMAMPUAN BAHASA RESEPTIF PADA ANAK USIA 3-6
TAHUN
• DI SURAKARTA
• Hipotesis penelitian ini adalah:
• 1. Hipotesis Alternatif (Ha)
• Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan
kemampuan Bahasa reseptif pada anak usia 3-6 Tahun di
Surakarta.
• 2. Hipotesis Nol (Nol)
• Tidak Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan
kemapuan Bahasa reseptif pada anak usia 3-6 Tahun di
Surakarta.
PENGUJIAN HIPOTESIS
1. Kriteria Pengujian Hipotesis
• Yang dimaksud dengan Kriteria Pengujian Hipotesis disini adalah
Bentuk keputusan dalam menerima atau menolak Hipotesis Nol (H0)
dengan cara Membandingkan Nilai ‘t’ Tabel dengan nilai ‘t’ Hasil
Penghitungan Statistiknya.
• • PENERIMAAN H0 atau sama dengan PENOLAKAN Ha, apabila:
• Nilai ‘t’ dari hasil Penghitungan Uji Statistik (t Hitung) LEBIH KECIL
dibandingkan dengan nilai ‘t’ yang terdapat dalam Tabel (t Tabel).
• • PENOLAKAN H0 atau sama dengan PENERIMAAN Ha, apabila:
• Nilai ‘t’ dari hasil Uji Statistik (t Hitung) LEBIH BESAR dibandingkan
dengan nilai ‘t’ yang terdapat dalam Tabel (t Tabel).
2. Taraf Signifikansi
• • Signifikansi adalah Tingkat kebenaran suatu penelitian atau standar
toleransi tingkat kesalahan suatu penelitian. Besarnya taraf Signifikansi:
• • 95% = Toleransi tingkat Kesalahan 0,05 atau
• • 99% = Toleransi tingkat Kesalahan 0,01
3. Prosedur Pengujian Hipotesis
• Untuk melakukan pengujian terhadap Hipotesis Penelitian (Prosedur
Pengujian Hipotesis), yaitu untuk membuat keputusan menerima atau
menolak H0, maka peneliti harus menempuh langkah-langkah sebagai
berikut:
• a) Menentukan Formulasi hipotesis (H0 dan Ha)
• b) Menentukan Taraf Signifikansi (0,05 atau 0,01)
• c) Menentukan kriteria pengujian, yaitu Keputusan untuk menerima
atau menolak H0
• d) Menentukan Teknik Uji Statistik yang tepat.
• e) Membuat Kesimpulan, yaitu menginterpretasikan hasil uji statistik.
• Selanjutnya dalam menentukan Teknik Uji Statistik yang tepat
dalam pengujian Hipotesis, maka langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah:
• a) Menentukan Skala Pengukuran Data: Kategorik & Numerik
• b) Menentukan Jenis Hipotesis: Komparatif - Korelatif
• c) Menentukan Data dari Sampel Berpasangan atau Tidak
Berpasangan
• d) Menentukan Jumlah Kelompok Sampel: 2 Kelompok – Lebih
2 dari Kelompok.
• e) Identifikasi Persyaratan Uji Parametrik dan Non Parametrik.
6. Interpretasi Hasil Pengujian
Hipotesis.
4. Membuat Kesimpulan atau Interpretasi Hasil Uji Hipotesis
• Untuk menarik kesimpulan atau memberikan interpretasi
terhadap hasil Uji Statistik atau Uji Hipotesis, dapat dilakukan
dengan menggunakan Pedoman sebagai berikut:
• a) Membandingkan nilai ‘t’ hitung dengan nilai ‘t’ tabel.
• Bila nilai ‘t’ hitung Lebih Besar dari nilai ‘t’ pada tabel, maka
berarti H0 ditolak dan Ha diterima.
• Dan sebaliknya.
• b) Membandingkan Harga Signifikansi (p).
• Bila harag ‘p’ < 0.05 ; berarti H0 ditolak dan Ha diterima.
• Dan sebaliknya.
Hipotesis penelitian.pdf

Contenu connexe

Tendances

Metode Analisis Data Kuantitatif
Metode Analisis Data KuantitatifMetode Analisis Data Kuantitatif
Metode Analisis Data KuantitatifI Wayan Mudita
 
Klasifikasi penelitian yusuf (source)
Klasifikasi penelitian yusuf (source)Klasifikasi penelitian yusuf (source)
Klasifikasi penelitian yusuf (source)Heldy Eriston
 
Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpointRobert Lakka
 
Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifMetode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifSiti Sahati
 
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.pptMetodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.pptTriEvelina1
 
Materi 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitianMateri 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitiantoha ardi nugraha
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Kesadaran dan perubahan kesadaran
Kesadaran dan perubahan kesadaranKesadaran dan perubahan kesadaran
Kesadaran dan perubahan kesadaranAngel Purwanti
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
PPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesisPPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesisNona Zesifa
 
KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptKONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptTYASLARASATI
 
Metode Penyelidikan dalam Psikologi.pptx
Metode Penyelidikan dalam Psikologi.pptxMetode Penyelidikan dalam Psikologi.pptx
Metode Penyelidikan dalam Psikologi.pptxssuserb53b01
 
TAHAP TAHAP PENELITIAN (1).pptx
TAHAP TAHAP PENELITIAN (1).pptxTAHAP TAHAP PENELITIAN (1).pptx
TAHAP TAHAP PENELITIAN (1).pptxMARSIH4
 

Tendances (20)

Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
 
Metode Analisis Data Kuantitatif
Metode Analisis Data KuantitatifMetode Analisis Data Kuantitatif
Metode Analisis Data Kuantitatif
 
Klasifikasi penelitian yusuf (source)
Klasifikasi penelitian yusuf (source)Klasifikasi penelitian yusuf (source)
Klasifikasi penelitian yusuf (source)
 
Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpoint
 
Desai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
Desai Penelitian Kualitatif : FenomenologiDesai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
Desai Penelitian Kualitatif : Fenomenologi
 
Tahapan tahapan Penelitian.pdf
Tahapan tahapan Penelitian.pdfTahapan tahapan Penelitian.pdf
Tahapan tahapan Penelitian.pdf
 
Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifMetode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian Kuantitatif
 
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.pptMetodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
Materi 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitianMateri 1 - konsep dasar penelitian
Materi 1 - konsep dasar penelitian
 
SKEMA GAMBARAN UMUM PROSES PENELITIAN ILMIAH.pdf
SKEMA  GAMBARAN UMUM PROSES PENELITIAN ILMIAH.pdfSKEMA  GAMBARAN UMUM PROSES PENELITIAN ILMIAH.pdf
SKEMA GAMBARAN UMUM PROSES PENELITIAN ILMIAH.pdf
 
Ppt PROPOSAL PENELITIAN
Ppt PROPOSAL PENELITIANPpt PROPOSAL PENELITIAN
Ppt PROPOSAL PENELITIAN
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Kesadaran dan perubahan kesadaran
Kesadaran dan perubahan kesadaranKesadaran dan perubahan kesadaran
Kesadaran dan perubahan kesadaran
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
PPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesisPPT Variabel dan hipotesis
PPT Variabel dan hipotesis
 
KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptKONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
KONSEP DASAR PENELITIAN.ppt
 
6. VARIABEL-PENELITIAN.ppt
6. VARIABEL-PENELITIAN.ppt6. VARIABEL-PENELITIAN.ppt
6. VARIABEL-PENELITIAN.ppt
 
Metode Penyelidikan dalam Psikologi.pptx
Metode Penyelidikan dalam Psikologi.pptxMetode Penyelidikan dalam Psikologi.pptx
Metode Penyelidikan dalam Psikologi.pptx
 
TAHAP TAHAP PENELITIAN (1).pptx
TAHAP TAHAP PENELITIAN (1).pptxTAHAP TAHAP PENELITIAN (1).pptx
TAHAP TAHAP PENELITIAN (1).pptx
 

Similaire à Hipotesis penelitian.pdf

Kuliah metode penelitian II.ppt
Kuliah metode penelitian II.pptKuliah metode penelitian II.ppt
Kuliah metode penelitian II.pptbudiresno
 
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdfAbdulMuttalib31
 
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkatMetodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkatandrianfa1
 
Pertemuan 6 Seminar Karya Ilmiah & MPTA
Pertemuan 6 Seminar Karya Ilmiah & MPTAPertemuan 6 Seminar Karya Ilmiah & MPTA
Pertemuan 6 Seminar Karya Ilmiah & MPTAEndang Retnoningsih
 
METODE-PENELITIAN-KUANTITATIF-DAN-KUALITATIF.ppt
METODE-PENELITIAN-KUANTITATIF-DAN-KUALITATIF.pptMETODE-PENELITIAN-KUANTITATIF-DAN-KUALITATIF.ppt
METODE-PENELITIAN-KUANTITATIF-DAN-KUALITATIF.pptsyamuel596390337
 
Hipotesi power point
Hipotesi power pointHipotesi power point
Hipotesi power pointMuhammad Amir
 
metode penelitoan sosial ekonomi pertanian
metode penelitoan sosial ekonomi pertanianmetode penelitoan sosial ekonomi pertanian
metode penelitoan sosial ekonomi pertanianDesidwidjayanti1
 
PPT Metodologi Penelitian - Konsep, Prosedur dan Unsur-Unsur Penelitian Ilmia...
PPT Metodologi Penelitian - Konsep, Prosedur dan Unsur-Unsur Penelitian Ilmia...PPT Metodologi Penelitian - Konsep, Prosedur dan Unsur-Unsur Penelitian Ilmia...
PPT Metodologi Penelitian - Konsep, Prosedur dan Unsur-Unsur Penelitian Ilmia...MukhlasAbrar3
 
Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)
Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)
Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)Isna Nusa Kumalasari
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianAwang Deswari
 

Similaire à Hipotesis penelitian.pdf (20)

hipotesis
hipotesishipotesis
hipotesis
 
Kuliah metode penelitian II.ppt
Kuliah metode penelitian II.pptKuliah metode penelitian II.ppt
Kuliah metode penelitian II.ppt
 
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
 
hipotesis.ppt
hipotesis.ppthipotesis.ppt
hipotesis.ppt
 
Metode penelitian 09
Metode penelitian 09Metode penelitian 09
Metode penelitian 09
 
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkatMetodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
 
Pertemuan 6 Seminar Karya Ilmiah & MPTA
Pertemuan 6 Seminar Karya Ilmiah & MPTAPertemuan 6 Seminar Karya Ilmiah & MPTA
Pertemuan 6 Seminar Karya Ilmiah & MPTA
 
METLIT KEL 2.pptx
METLIT KEL 2.pptxMETLIT KEL 2.pptx
METLIT KEL 2.pptx
 
Kerangka teori
Kerangka teoriKerangka teori
Kerangka teori
 
METODE-PENELITIAN-KUANTITATIF-DAN-KUALITATIF.ppt
METODE-PENELITIAN-KUANTITATIF-DAN-KUALITATIF.pptMETODE-PENELITIAN-KUANTITATIF-DAN-KUALITATIF.ppt
METODE-PENELITIAN-KUANTITATIF-DAN-KUALITATIF.ppt
 
Metode+penelitian+09
Metode+penelitian+09Metode+penelitian+09
Metode+penelitian+09
 
Hipotesi power point
Hipotesi power pointHipotesi power point
Hipotesi power point
 
metode penelitoan sosial ekonomi pertanian
metode penelitoan sosial ekonomi pertanianmetode penelitoan sosial ekonomi pertanian
metode penelitoan sosial ekonomi pertanian
 
hipotesis.ppt
hipotesis.ppthipotesis.ppt
hipotesis.ppt
 
PPT Metodologi Penelitian - Konsep, Prosedur dan Unsur-Unsur Penelitian Ilmia...
PPT Metodologi Penelitian - Konsep, Prosedur dan Unsur-Unsur Penelitian Ilmia...PPT Metodologi Penelitian - Konsep, Prosedur dan Unsur-Unsur Penelitian Ilmia...
PPT Metodologi Penelitian - Konsep, Prosedur dan Unsur-Unsur Penelitian Ilmia...
 
P4_.pdf
P4_.pdfP4_.pdf
P4_.pdf
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
 
Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)
Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)
Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 
Konsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitianKonsep menyusun laporan penelitian
Konsep menyusun laporan penelitian
 

Plus de at Poltekkes Kemenkes Surakarta

Plus de at Poltekkes Kemenkes Surakarta (10)

History of understanding And Type of Hearing Aid
History of understanding And Type of Hearing AidHistory of understanding And Type of Hearing Aid
History of understanding And Type of Hearing Aid
 
METLIT P III 2023.pdf
METLIT P III 2023.pdfMETLIT P III 2023.pdf
METLIT P III 2023.pdf
 
METLIT P II 2023.pdf
METLIT P II 2023.pdfMETLIT P II 2023.pdf
METLIT P II 2023.pdf
 
Definisi & Pengertian Cluttering.pdf
Definisi & Pengertian Cluttering.pdfDefinisi & Pengertian Cluttering.pdf
Definisi & Pengertian Cluttering.pdf
 
Permasalahan penyerta Stuttering.pdf
Permasalahan penyerta Stuttering.pdfPermasalahan penyerta Stuttering.pdf
Permasalahan penyerta Stuttering.pdf
 
Identifikasi permasalahan yang ada pada stuttering.pdf
Identifikasi permasalahan yang ada pada stuttering.pdfIdentifikasi permasalahan yang ada pada stuttering.pdf
Identifikasi permasalahan yang ada pada stuttering.pdf
 
Gangguan Irama Kelancaran menurut Ahli.pdf
Gangguan Irama Kelancaran menurut Ahli.pdfGangguan Irama Kelancaran menurut Ahli.pdf
Gangguan Irama Kelancaran menurut Ahli.pdf
 
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERITERHADAP READING COMPREHENSIONPADA ANAK ...
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERITERHADAP READING COMPREHENSIONPADA ANAK ...PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERITERHADAP READING COMPREHENSIONPADA ANAK ...
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERITERHADAP READING COMPREHENSIONPADA ANAK ...
 
Permasalahan tumbuh kembang.pdf
Permasalahan tumbuh kembang.pdfPermasalahan tumbuh kembang.pdf
Permasalahan tumbuh kembang.pdf
 
THE ARRANGEMENT OF ASSESSMENTS AND TEST RESULTS OF FINE MOTOR SKILL ASSESSMEN...
THE ARRANGEMENT OF ASSESSMENTS AND TEST RESULTS OF FINE MOTOR SKILL ASSESSMEN...THE ARRANGEMENT OF ASSESSMENTS AND TEST RESULTS OF FINE MOTOR SKILL ASSESSMEN...
THE ARRANGEMENT OF ASSESSMENTS AND TEST RESULTS OF FINE MOTOR SKILL ASSESSMEN...
 

Dernier

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 

Dernier (20)

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 

Hipotesis penelitian.pdf

  • 2. Materi Pokok dalam Kegiatan Pembelajaran ini terdiri atas: 1. Pengertian & Macam² Hipotesis. 2. Jenis Hipotesis Penelitian 3. Rumusan Hipotesis Penelitian. 4. Tenik uji Hipotesis Penelitian. 5. Interpretasi Hasil uji Hipotesis.
  • 3.
  • 4.
  • 5. 1. Pengertian Hipotesis. • Hipotesis merupakan gabungan dari kata "hipo" yang artinya dibawah, dan "tesis" yang artinya kebenaran. • Secara keseluruhan hipotesis berarti dibawah kebenaran (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang telah disertai dengan bukti-bukti. (Arikunto, 2020).
  • 6. • Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus uji secara empiris. • Hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita cari atau ingin kita pelajari. • Hipotesis adalah keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks.
  • 7. • Oleh karena itu, perumusan hipotesis menjadi sangat penting dalam sebuah penelitian. • Tujuan penelitian ilmiah secara umum adalah untuk memecahkan masalah melalui metode ilmiah sehingga diperoleh pengetahuan baru yang ilmiah (ilmu). Sebelum proses pemecahan masalah tersebut dilakukan, seorang peneliti mempunyai berbagai alternatif-alternatif pemecahan yang bersifat dugaan atau ada unsur ketidakpastian. Dugaan- dugaan tersebut selanjutnya akan dibuktikan secara empiris dengan menggunakan metode ilmiah.
  • 8. • Dugaan tersebut dikenal sebagai Proposisi Atau Hipotesis. • Seperti sudah diterangkan sebelumnya, dugaan tersebut didasarkan suatu alasan teoritis yang dijelaskan dalam kerangka teoritis atau landasan teori, dan dibuat dengan proses deduksi. Proposisi dan hipotesis merupakan dua istilah yang relatif sama, walaupun ada beberapa ahli yang membedakannya.
  • 9. • Menurut Emory dan Cooper (2019). • Proposisi adalah pernyataan mengenai suatu konsep yang bisa dinilai salah Proposisi atau benar dan mengacu pada fenomena yang bisa diamati. • Jika proposisi tersebut diformulasikan untuk diuji secara empiris, kita menyebutnya sebagai Hipotesis. • Jadi hipotesis merupakan pernyataan deklaratif yang bersifat sementara dan spekulatif yang harus dibuktikan salah atau benarnya berdasarkan data empiris.
  • 10. • Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa hipotesis penelitian dapat dirumuskan melalui jalur: • (1) Membaca dan menelaah ulang (review) teori dan konsep- konsep yang membahas variabel-variabel penelitian dan hubungannya dengan proses berfikir deduktif. • (2) Membaca dan me-review temuan-temuan penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan penelitian lewat berfikir induktif. • Hipotesis diturunkan melalui teori. Merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara emperis. • Hypotesis bisa digunakan sebagai jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.
  • 11. • Hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya secara empiris. (Iskandar, 2018). Menurut Singarimbun dalam Iskandar (2018), • Hipotesis adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan, karena ia merupakan instrumen kerja dari teori. Dengan demikian, menurut Suharsimi, • Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian. Dengan kedudukannya itu, • Menurut Suharsimi hipotesis dapat berubah menjadi kebenaran, akan tetapi juga dapat tumbang sebagai kebenaran. • Oleh karena itu, penelitian melibatkan sampel. • Maka Hypotesis merupakan pernyataan mengenai populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dan sampel penelitian.
  • 12. • Tujuan peneliti mengajukan hipotesis adalah agar dalam kegiatan penelitiannya, perhatian peneliti tersebut terfokus hanya pada informasi atau data yang diperlukan bagi pengujian hipotesis. • Agar pemilihan alternatif dapat tepat, peneliti dituntut untuk hati-hati dan cermat. • Bentuk Penelitian-penelitian yang berhipotesis antara lain: • Case Studies. Penelitian menghitung banyak sesuatu (magnitude). • Causal Comparative Studies. Penelitian tentang perbedaan (differencies), yaitu menyatakan adanya kesamaan atau perbedaan diantara 2 variabel. • Correlations Studies. Penelitian hubungan (relationship). yaitu berisi dugaan adanya hubungan antara 2 variabel.
  • 13.
  • 14. 2. Ciri-ciri Hipotesis. Perumusan hipotesis yang baik dan benar harus memenuhi ciri- ciri sebagai berikut. • 1. Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan deklaratif, bukan kalimat pertanyaan. • 2. Hipotesis berisi penyataan mengenai hubungan antar paling sedikit dua variabel penelitian. • 3. Hipotesis harus sesuai dengan fakta dan dapat menerangkan fakta. • 4. Hipotesis harus dapat diuji (Testable). Hipotesis dapat duji secara spesifik menunjukkan bagaimana variabet-variabel penelitian itu diukur dan bagaimana prediksi hubungan atau pengaruh antar variabel termaksud. • 5. Hipotesis harus sederhana (spesifik) dan terbatas, agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian.
  • 15. Menentukan Hipotesis • Merumuskan hipotesis bukan perkara mudah bagi peneliti. Kemampuan untuk menyusun dan merangkum berbagai teori kedalam sebuah konsep yang baku sebagai landasan penyusunan hipotesis akan memberikan petunjuk dalam penentuan penyusunan hipotesis yang baik untuk itu peneliti perlu membekali diri pada hal- hal berikut ini antara lain: • 1. Memiliki banyak informasi tentang masalah yang akan dipecahkan dengan cara banyak membaca literatur yang ada hubungannya dengan penelitian yang sedang dilaksanakan. • 2. Memiliki kemampuan untuk memeriksa keterangan tentang tempat, objek, dan hal-hal yang berhubungan satu sama lain dalam fenomena yang sedang diselidiki. • 3. Memiliki kemampuan untuk menghubungkan suatu keadaan dengan keadaan yang lain yang sesuai dengan kerangka teori dan bidang ilmu yang bersangkutan
  • 16. 3. Syarat-Syarat Hipotesis. Menurut Borg dan Gall dalam Suharsimi (2020) ada empat persyaratan bagi hipotesis yang baik, yaitu: • 1. Hipotesis hendaknya merupakan rumusan tentang hubungan dua atau lebih variabel. • 2. Hipotesis yang dirumuskan hendaknya disertai dengan alasan atau dasar-dasar teoritik dan hasil penemuan terdahulu. • 3. Hipotesis harus dapat diuji • 4. Rumusan hipotesis hendaknya yang singkat dan padat.
  • 17. Sumber Penentuan Hipotesis Sedangkan sumber-sumber yang dijadikan acuan dalam menentukan hipotesis berasal dari: • 1. Ilmu pengetahuan dan pengertian yang mendalam yang berkaitan dengan fenomena. • 2. Wawasan dan pengertian yang mendalam tentang suatu fenomena. • 3. Materi bacaan dan literatur. • 4. Pengalaman individu sebagai suatu reaksi terhadap fenomena. • 5. Data empiris yang tersedia. • 6. Analogi atau kesamaan dan adakalanya menggunakan imajinasi yang berdasar pada fenomena.
  • 18. Manfaat Hipotesis • Dalam penelitian hubungan syarat utama harus ada hipotesis. Hal ini diperlukan agar penelitian terfokus pada masalah penelitian. Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan manfaat sebagai berikut • Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian. • 2. Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti. • 3. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh. • 4. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.
  • 19. Untuk itu diperlukan suatu upaya untuk mempertajam penetapan hipotesis agar didapatkan suatu penelitian yang baik. Dalam penentuan hipotesis yang baik tersebut sangat bergantung pada: • 1. Pengamatan yang tajam dari si peneliti terhadap fakta-fakta yang ada. • 2. Imajinasi dan pemikiran kreatif dari si peneliti. • 3. Kerangka analisa yang digunakan oleh si peneliti. • 4. Metode dan desain penelitian yang dipilih oleh peneliti.
  • 20. Hambatan Merumuskan Hipotesis • Hambatan atau kesulitan dalam merumuskan hipotesis lebih banyak disebabkan karena hal-hal: • 1. Tidak adanya kerangka teori atau tidak ada pengetahuan tentang kerangka teori yang jelas. • 2. Kurangnya kemampuan peneliti untuk menggunakan kerangka teori yang ada. • 3. Gagal berkenalan dengan teknik-teknik penelitian yang ada untuk merumuskan kata-kata dalam membuat hipotesis secara benar.
  • 21.
  • 22. 4. Jenis dan Bentuk Hipotesis. • Rumusan hipotesis penelitian, pada saatnya akan diuji dengan menggunakan metode statistik, perlu diterjemahkan dalam bentuk simbolik. • Simbol-simbol yang digunakan dalam rumusan hipotesis statistik adalah simbol-simbol parameter. • Ditinjau dari operasi rumusannya, ada dua jenis hipotesis, (Suharsimi Arikunto, 2020) yaitu:
  • 23. • Hipotesis Nol Atau Hipotesis Nihil atau hipotesis null dalam notasi, hipotesis ini dituliskan dengan "Ho"adalan hipotesis yang meniadakan perbedaan antar kelompok atau meniadakan hubungan sebab akibat antar variabel yang artinya selisih variabel pertama dengan variabel kedua adalah nol atau nihil. • Hipotesis nihil berisi deklarasi yang meniadakan perbedaan atau hubungan antar variabel, mempunyai ciri: • Menyatakan tidak adanya saling hubungan atau tidak adanya perbedaan antara kelompok yang satu dan lainnya • Disebut juga Hypotesis Statistik • Dalam analisis statistik, uji statistik biasanya mempunyai sasaran untuk menolak kebenaran hypotesis nol tersebut • Dalam Simbol H0: x = y
  • 24. • Hipotesis Alternatif Atau Hipotesis Kerja, dalam notasi, hipotesis ini ditulis dengan "Ha", adalah yaitu penerjemahan hipotesis penelitian secara operasional. Statistik sendiri digunakan tidak untuk langsung menguji hipotesis alternatif, akan tetapi digunakan untuk menolak atau menerima hipotesis nihil (nol). Penerimaan atau penolakan hipotesis alternatif merupakan konsekuensi dari penolakan atau penerimaan hipotesis nihil. yakni hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antar variabel dengan ciri-ciri: • Menyatakan adanya saling hubungan/adanya perbedaan antara kelompok yang satu dan lainnya • Disebut Hypotesis penelitian • Kesimpulan uji statistik berupa penerimaan HA sebagai hal yang benar • Dalam Simbol: Ha: x = > y
  • 25. • Hipotesis alternatif ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu: • o Hipotesis Terarah, yaitu peneliti merasakan ada pengaruh dan sudah berani dengan tegas menyatakan bahwa variabel bebas memang berpengaruh terhadap variabel tergantung. • o Hipotesis Tidak Terarah, peneliti merasakan adanya pengaruh, tetapi belum berani secara tegas menyatakan pengaruh tersebut. la baru berani menyatakan bahwa ada pengaruh.
  • 26. Bentuk Rumusan Hipotesis • Pernyataan tentang hubungan yang diharapkan antara 2 variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris • b. Membuktikan ada tidaknya hubungan/ pengaruh antara 2 variabel
  • 27. Kesalahan dalam Perumusan Hipotesis dan Pengujian Hipotesis • Dalam perumusan hipotesis dapat saja terjadi kesalahan. Macam kesalahan dalam perumusan hipotesis ada dua macam yaitu: • a. Menolak hipotesis nihil yang seharusnya diterima, maka disebut kesalahan alpha dan diberi simbot a atau dikenal dengan taraf signifikansi pengukuran. • b. Menerima hipotesis nihil yang seharusnya ditolak, maka disebut kesalahan beta dan diberi simbol P.
  • 28. • Pada umumnya penelitian di bidang pendidikan, kesehatan atau sosial digunakan taraf signifikansi 0.05 atau 0.01, sedangkan untuk penelitian kedokteran dan farmasi yang resikonya berkaitan dengan nyawa manusia, diambil taraf signifikansi 0.005 atau 0.001 bahkan mungkin 0.0001. Misalnya saja ditentukan taraf signifikansi 5% maka apabila kesimpulan yang diperoleh diterapkan pada populasi 100 orang, maka akan tepat untuk 95 orang dan 5 orang lainnya terjadi penyimpangan. Cara pengujian hipotesis didekati dengan penggunaan kurva normal. Penentuan harga untuk uji hipotesis dapat berasal dari Z-score ataupun T-score. Apabila harga Z-score atau T-score terletak di daerah penerimaan Ho, maka Ha yang dirumuskan tidak diterima dan sebaliknya.
  • 29. • Menurut Suharsimi Arikunto, (2020), apabila ditinjau dari lingkupnya, maka hipotesis dapat dibedakan menjadi: • a. Hipotesis Mayor adalah hipotesis mengenai kaitan seluruh variabel dan seluruh subjek penelitian. Disebut juga hipotesis induk atau hipotesis utama yang merupakan hipotesis yang menjadi sumber dari hipotesis-hipotesis yang lain • b. Hipotesis Minor adalah hipotesis mengenai kaitan sebagian dari variabel, dengan kata lain pecahan dari hipotesis mayor. Disebut juga hipotesis penunjang atau anak hipotesis yang merupakan penjabaran dari hipotesis mayor. Pengujian hipotesis minor pada hakekatnya menguji hipotesis mayornya.
  • 30.
  • 31. BENTUK–BENTUK HIPOTESIS • Berdasarkan ‘Tingkat Penjelasan Variabel yang Diteliti (Level of Explanation)’, maka Hipotesis dapat dibedakan menjadi 3 Bentuk, yaitu: (Sugiyono,2019) • 1. HIPOTESIS DESKRIPTIF • Hipotesis Deskriptif merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap nilai Satu Variabel dalam Satu Sampel walaupun didalamnya bisa terdapat beberapa kategori. • Contoh: • H0 : Kecenderungan masyarakat di desa X memilih warna mobil gelap. • Ha : Kecenderungan masyarakat di desa X memilih warna mobil bukan warna • gelap.
  • 32. 2. HIPOTESIS KOMPARATIF • Hipotesis Komparatif merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap perbandingan atau perbedaan antara dua variabel atau lebih. • Hipotesis Komparatif dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu: • a) Komparatif Berpasangan (Dependent; Paired) • BERPASANGAN yang dimaksudkan disini adalah Apabila data berasal dari Individu /Subyek/Sampel yang SAMA.
  • 33. ILUSTRASI KELOMPOK DATA BERPASANGAN: • Ada sekelompok anak TK usia 5-6 tahun yang diukur perkembangan Bahasa ekspresif sebanyak dua kali, yaitu pada waktu Sebelum diberikan metode storytelling dan Setelah diberikan metode storytelling . • Data perkembangan Bahasa ekspresif sekelompok anak TK usia 5-6 tahun yang yang diukur pada waktu Sebelum diberikan metode storytelling dapat dikatakan sebagai Satu kelompok data, kemudian Data perkembangan Bahasa ekspresif sekelompok anak TK usia 5-6 tahun yang diukur pada waktu setelah diberikan metode storytelling adalah sekelompok data lagi yang kedua. • Dari segi JUMLAH, kita berarti mempunyai DUA kelompok data (yaitu perkembangan Bahasa ekspresif sekelompok anak TK usia 5-6 tahun sebelum diberikan metode storytelling dan setelah diberikan metode storytelling .
  • 34. • Dari segi BERPASANGAN, berarti kota mempunyai Kelompok Data yang BERPASANGAN karena individu dari kedua kelompok data yang ada, BERASAL dari individu yang sama. • Contoh Rumusan Hipotesis Komparatif Berpasangan: • H0 : Tidak terdapat perbedaan berat badan mahasiswa antara sebelum dan • sesudah libur semester. • Ha : Terdapat perbedaan berat badan mahasiswa antara sebelum dan • sesudah libur semester
  • 35. • Komparatif Tidak Berpasangan (Independent; Unpaired) • Tidak Berpasangan yang dimaksud adalah Apabila data berasal dari Individu/Subyek yang BERBEDA.
  • 36. ILUSTRASI KELOMPOK DATA TIDAK BERPASANGAN: • Andaikan kita akan mengukur pengetahuan tentang suara pada subjek penelitian, dimana Subjek penelitian tersebut berasal dari DUA KELOMPOK, yaitu KELOMPOK PEKERJA PABRIK dan KELOMPOK Paduan suara . Data pengetahuan tentang suara pada KELOMPOK PEKERJA PABRIK adalah Satu Kelompok Data sedangkan data pengetahuan tentang suara pada KELOMPOK Paduan suara adalah Kelompok Data Yang Lain. • Dengan demikian, dari segi JUMLAH, terdapat DUA Kelampok Data yaitu Kelompok Data tentang pengetahuan tentang suara pada Responden Kelompok Pekerja Pabrik dan Kelompok Data tentang pengetahuan tentang suara pada Responden Kelompok Paduan suara • Sedangkan dari segi BERPASANGAN, terdapat Kelompok Data yang TIDAK BERPASANGAN karena individu yang merupakan Subyek Penelitian (Responden) terdiri dari DUA Kelompok yang Berbeda, yaitu Kelompok Pekerja Pabrik dan Kelompok paduan suara.
  • 37. • Contoh Rumusan Hipotesis Komparatif Tidak Berpasangan: • H0 : Tidak terdapat perbedaan pengetahuan tentang suara antara pekerja pabrik dan kelompok paduan suara di daerah • perkotaan dengan pedesaan. • Ha : Terdapat perbedaan pengetahuan tentang suara antara pekerja pabrik dan kelompok paduan suara di daerah perkotaan dengan pedesaan
  • 38. • “PENGARUH METODE STORYTELLING TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK MUSLIMAT NU 93 WACHID HASYIM WONOMLATI SIDOARJO” • Hipotesis Penelitian • H0: Tidak ada pengaruh metode storytelling terhadap perkembangan Bahasa ekspresif pada usia 5-6 Tahun di Muslimat NU 93 Wachid Hasyim Wonomlati Sidoarjo. • Ha: Ada pengaruh metode storytelling terhadap perkembangan Bahasa ekspresif pada anak usia 5-6 di TK Muslimat NU 93 Wachid Hasyim
  • 39. • PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN KECEPATAN MEMBACA ANAK KELAS II SEKOLAH DASAR DI DESA DAN DI KOTA SURAKARTA • Hipotesis • 1. Ha : Terdapat perbedaan kemampuan membaca dan kecepatan membaca anak kelas II SD di desa dan di kota Surakarta. • 2. H0:Tidak terdapat perbedaan kemampuan membaca dan kecepatan membaca anak kelas II SD di desa dan di kota Surakarta
  • 40. • PENGARUH MEDIA BIG BOOK TERHADAP PERKEMBANGAN KEMAMPUAN LITERASI PADA ANAK USIA TK DI DESA JOHO • Hipotesis • Dari uraian teori diatas maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: • Ho : Tidak ada Pengaruh antara Media Big Book terhadap perkembangan kemampuan literasi anak usia TK di Joho. • Ha : Ada Pengaruh antara Media Big Book terhadap kemampuan literasi anak usia TK di Joho.
  • 41. • PENGARUH KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP KEMAMPUAN BAHASA PRAGMATIK PADA ANAK AUTISM SPECTRUM DISORDER DI UPT PUSAT LAYANAN DISABILITAS DAN PENDIDIKAN INKLUSIF DINAS PENDIDIKAN KOTA SURAKARTA • Hipotesis • Ho: Tidak ada pengaruh kecemasan orang tua terhadap kemampuan • bahasa pragmatik pada anak Autism Spectrum Disorder di UPT Pusat • Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusif Dinas Pendidikan Kota Surakarta. • Ha: Ada pengaruh kecemasan orang tua terhadap kemampuan bahasa pragmatik pada anak Autism Spectrum Disorder di UPT Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusif Dinas Pendidikan Kota Surakarta.
  • 42. • PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL ANAK PRASEKOLAH DI DESA BURAN KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR • Hipotesis • hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut : • H0 : Tidak terdapat pengaruh pola asuh orang tua terhadap perkembangan interaksi sosial anak prasekolah di Desa Buran, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. • Ha : Adanya pengaruh pola asuh orang tua terhadap perkembangan interaksi sosial anak prasekolah di Desa Buran, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar
  • 43. 3. HIPOTESIS KORELATIF • Hipotesis Korelatif merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih. • Contoh: • H0 : Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan • masyarakat tentang Down Syndrome. • Ha : Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan • masyarakat tentang Down Syndrome.
  • 44. • HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN • KEJADIAN GANGGUAN SUARA PADA ANGGOTA PADUAN SUARA • MAHASISWA DI SURAKARTA • Hipotesis Penelitian • 1. H0: Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan vokal dengan kejadian gangguan suara. • 2. Ha: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan vokal dengan kejadian gangguan suara. •
  • 45. • HUBUNGAN ANTARA KEJELASAN BICARA DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK USIA 5 TAHUN DI RA • SUDIRMAN MENDUNGSARI, BULUREJO, GONDANGREJO, KARANGANYAR • hipotesis dari penelitian ini adalah : • 1. H0 : tidak terdapat hubungan antara kejelasan bicara dengan kemampuan interaksi sosial anak usia 5 tahun di RA Sudirman Mendungsari, Bulurejo, Gondangrejo, Karanganyar. • 2. Ha : terdapat hubungan antara kejelasan bicara dengan kemampuan interksi sosial anak usia 5 tahun di RA Sudirman Mendungsari, Bulurejo, Gondangrejo, Karanganyar.
  • 46. • HUBUNGAN ANTARA READING FLUENCY DENGAN • READING COMPREHENSION PADA ANAK USIA 10 TAHUN • DI BANJARMASIN • Hipotesis • hipotesis untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : • Hipotesis Alternatif (Ha) • Ada hubungan antara Reading Fluency dengan Reading Comprehension Pada Anak Usia 10 Tahun. • Hipotesis Nol (Ho) • Tidak adanya hubungan antara Reading Fluency dengan Reading Comprehension Pada Anak Usia 10 Tahun.
  • 47. • HUBUNGAN EXISTENCE SIBLING DENGAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK AUTISM SPECTRUM DISORDER DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SUNGAI BANGKONG PONTIANAK • Hipotesis • Ho: Ada hubungan Existence Sibling dengan kemampuan Bahasa Ekspresif ASD di RSJD Sungai Bangkong Pontianak. • Ha: Tidak ada hubungan Existence Sibling dengan kemampuan Bahasa Ekspresif • ASD di RSJD Sungai Bangkong Pontianak.
  • 48. • HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PHONOLOGICAL AWARENESS DENGAN KEMAMPUAN LITERASI PADA ANAK KELAS SATU SEKOLAH DASAR DI SDN SOKOSARI 1 TUBAN • hipotesis • dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: • Hₐ : Ada hubungan antara kemampuan phonological awareness dengan kemampuan literasi pada anak kelas satu sekolah dasar di SDN Sokosari 1 Tuban. • Hₒ : Tidak ada hubungan antara kemampuan phonological awareness dengan kemampuan literasi pada anak kelas satu sekolah dasar SDN Sokosari 1 Tuban
  • 49. • HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN BAHASA RESEPTIF PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN • DI SURAKARTA • Hipotesis penelitian ini adalah: • 1. Hipotesis Alternatif (Ha) • Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemampuan Bahasa reseptif pada anak usia 3-6 Tahun di Surakarta. • 2. Hipotesis Nol (Nol) • Tidak Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemapuan Bahasa reseptif pada anak usia 3-6 Tahun di Surakarta.
  • 50.
  • 51. PENGUJIAN HIPOTESIS 1. Kriteria Pengujian Hipotesis • Yang dimaksud dengan Kriteria Pengujian Hipotesis disini adalah Bentuk keputusan dalam menerima atau menolak Hipotesis Nol (H0) dengan cara Membandingkan Nilai ‘t’ Tabel dengan nilai ‘t’ Hasil Penghitungan Statistiknya. • • PENERIMAAN H0 atau sama dengan PENOLAKAN Ha, apabila: • Nilai ‘t’ dari hasil Penghitungan Uji Statistik (t Hitung) LEBIH KECIL dibandingkan dengan nilai ‘t’ yang terdapat dalam Tabel (t Tabel). • • PENOLAKAN H0 atau sama dengan PENERIMAAN Ha, apabila: • Nilai ‘t’ dari hasil Uji Statistik (t Hitung) LEBIH BESAR dibandingkan dengan nilai ‘t’ yang terdapat dalam Tabel (t Tabel).
  • 52.
  • 53. 2. Taraf Signifikansi • • Signifikansi adalah Tingkat kebenaran suatu penelitian atau standar toleransi tingkat kesalahan suatu penelitian. Besarnya taraf Signifikansi: • • 95% = Toleransi tingkat Kesalahan 0,05 atau • • 99% = Toleransi tingkat Kesalahan 0,01 3. Prosedur Pengujian Hipotesis • Untuk melakukan pengujian terhadap Hipotesis Penelitian (Prosedur Pengujian Hipotesis), yaitu untuk membuat keputusan menerima atau menolak H0, maka peneliti harus menempuh langkah-langkah sebagai berikut: • a) Menentukan Formulasi hipotesis (H0 dan Ha) • b) Menentukan Taraf Signifikansi (0,05 atau 0,01) • c) Menentukan kriteria pengujian, yaitu Keputusan untuk menerima atau menolak H0 • d) Menentukan Teknik Uji Statistik yang tepat. • e) Membuat Kesimpulan, yaitu menginterpretasikan hasil uji statistik.
  • 54.
  • 55.
  • 56. • Selanjutnya dalam menentukan Teknik Uji Statistik yang tepat dalam pengujian Hipotesis, maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah: • a) Menentukan Skala Pengukuran Data: Kategorik & Numerik • b) Menentukan Jenis Hipotesis: Komparatif - Korelatif • c) Menentukan Data dari Sampel Berpasangan atau Tidak Berpasangan • d) Menentukan Jumlah Kelompok Sampel: 2 Kelompok – Lebih 2 dari Kelompok. • e) Identifikasi Persyaratan Uji Parametrik dan Non Parametrik.
  • 57. 6. Interpretasi Hasil Pengujian Hipotesis. 4. Membuat Kesimpulan atau Interpretasi Hasil Uji Hipotesis • Untuk menarik kesimpulan atau memberikan interpretasi terhadap hasil Uji Statistik atau Uji Hipotesis, dapat dilakukan dengan menggunakan Pedoman sebagai berikut: • a) Membandingkan nilai ‘t’ hitung dengan nilai ‘t’ tabel. • Bila nilai ‘t’ hitung Lebih Besar dari nilai ‘t’ pada tabel, maka berarti H0 ditolak dan Ha diterima. • Dan sebaliknya. • b) Membandingkan Harga Signifikansi (p). • Bila harag ‘p’ < 0.05 ; berarti H0 ditolak dan Ha diterima. • Dan sebaliknya.