SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  23
Ruang Sampel
Ruang sampel adalah semesta pembicaraan atau semua
kejadian (peristiwa) yang mungkin muncul pada suatu
percobaan. Ruang Sampel biasanya disimbolkan dengan
huruf “S” dan banyak ruang sampel adalah n(S).
Sedangkan anggota dari ruang sampel disebut dengan
titik sampel.
Contoh :
Pada percobaan melempar dua buah koin :
Titik sampelnya :
Jadi Ruang Sampelnya adalah
S = {AA, AG, GA, GG }
Banyaknya ruang sampel n(S) = 4
Ruang Sampel
A G
A AA AG
G GA GG
Pengertian
• Kejadian adalah himpunan bagian dari
ruang sampel.
Jenis
• Kejadian sederhana : suatu kejadian yang hanya
memiliki satu titik sampel.
• Kejadian majemuk : suatu kejadian yang
memiliki lebih dari satu
titik sampel.
Kejadian
Kejadian
Peluang
Definisi :
Jika E adalah suatu kejadian dengan E himpunan bagian dari
S maka peluang kejadian E yang dinyatakan dengan P(E),
didefinisikan sebagai :
n(E) : Banyaknya elemen pada suatu kejadian E
n(S) : Banyaknya anggota dari ruang sampel S
Jika P(E) adalah peluang muncul kejadian E, maka kisaran
nilai P(E) adalah 0 ≤ P(E) ≤ 1
Contoh :
Didalam sebuah kotak terdapat 10 bola, terdiri dari 6 bola
merah dan 4 bola biru. Jika diambil 5 bola secara acak,
berapakah peluang terambilnya 2 bola merah dan 3 bola
biru ?
Jawab:
n(S) = Banyaknya kemungkinan pengambilan 5 bola dari 10
bola yang tersedia = C (10, 5) = 252 cara
n(E) = Banyaknya kemungkinan pengambilan 2 bola merah dari
6 bola merah yang tersedia = C(6,2) = 15 cara
Banyaknya kemungkinan pengambilan 3 bola biru dari 4 bola
biru yang tersedia = C(4,3) = 4 cara
n(E) = 15 x 4 = 60 cara
Jadi peluang terambilnya 2 bola merah dan 3 bola biru adalah
Soal Latihan
• Dalam sebuah kotak terdapat 6 bola merah dan 4 bola putih. Dari
kotak tersebut diambil secara acak 3 bola sekaligus. Berapakah
peluang terambilnya bola berwarna sama ?
• Tiga bola lampu dipilih secara acak dari 15 bola lampu yang 5
diantaranya rusak. Tentukan peluang terambilnya bola lampu
yang tidak rusak ?
• Dari satu set kartu domino ( 28 buah ), tentukan peluang
terambilnya :
a. salah satu sisi kartu bernilai nol (kosong)
b. kedua sisi bernilai prima
c. salah satu sisi bernilai genap
Definisi
Frekuensi harapan adalah
banyak kejadian atau
peristiwa yang diharapkan
dapat terjadi pada suatu
percobaan.
Jika sebuah percobaan
dilakukan sebanyak n kali
dan P(E) adalah peluang
kejadian E maka frekuensi
harapanya adalah :
n : banyaknya percobaan
P(E) : peluang kejadian E
Fh(E) = n x P(E)
Frekuensi Harapan
Contoh :
Pada percobaan mengambil satu kartu secara acak
dari seperangkat kartu bridge yang dilakukan
dengan pengambilan, tentukan frekuensi harapan
yang terambil adalah kartu king jika percobaan
dilakukan sebanyak 91 kali ?
Jawab :
n(S) : banyaknya kartu bridge = 52 kartu
n(E) : banyaknya karu king = 4 kartu
Jadi frekuensi harapannya adalah :
Soal Latihan
• Sebuah percobaan mengambil 2 bola dilakukan sebanyak
70 kali dari dalam sebuah kotak yang berisi 3 bola biru dan
4 bola merah. Tentukan frekuensi harapan terambilnya 1
bola biru dan dua bola merah ?
• Dua buah dadu dilemparkan bersama-sama sebanyak 60
kali. Tentukan harapan munculnya dua mata dadu
berjumlah 7 ?
Peluang Komplemen
Kejadian
Definisi :
Jika peluang munculnya
kejadian A adalah P(A), maka
peluang tidak munculnya
kejadian A ( komplemen
kejadian) adalah :
PC (A) = 1 – P(A)
Contoh :
Pada percobaan pelembaran sebuah dadu, berapakah
peluang munculnya mata dadu bukan kelipatan 2 ?
Jawab :
n (S) = Banyaknya ruang sampel = 6
n (E) = peluang munculnya mata dadu kelipatan 2
{2,4,6} = 3
Jadi peluang munculnya mata dadu bukan kelipatan 2
adalah :
KEJADIAN
MAJEMUK
• Peluang Gabungan
Dua Kejadian
• Dua Kejadian Saling
Lepas
• Dua Kejadian Saling
Bebas
• Peluang Kejadian
1. PELUANG GABUNGAN DUA
KEJADIAN
Diketahui, himpunan A melambangkan kejadian
A dan himpunan B melambangkan kejadian B.
Apabila P(A) dan P(B) setiap peluang kejadian
A dan kejadian B di dalam suatu ruang sampel,
maka peluang gabungan 2 kejadian tersebut
yang dinyatakan oleh P(A∪B) adalah
P(A ∪B) = P(A) + P(B) – P(A ∩B).
Contoh
Dalam melambungkan sebuah dadu, jika A adalah
kejadian munculnya bilangan ganjil dan B adalah
kejadian munculnya bilangan prima. Tentukan peluang
kejadian munculnyabilanganganjilatauprima!
PENYELESAIAN
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = bilangan ganjil : {1, 3, 5} → P(A) =
B = bilangan prima : {2, 3, 5} → P(B) =
A∩B = {3, 5} → P{A∩B} =
P(A∪B) = P(A) + P(B) – P(A∩B)
= + -
=
Jadi peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau prima adalah
2. DUA KEJADIAN
SALING LEPAS
Jika suatu kejadian A
dan B tidak bersekutu
dapat dikatakkan dua
kejadian tersebut
adalah saling lepas,
maka P(A∩B) = P(∅) =
0.
Dengan demikian
kejadian saling lepas
ditunjukan dengan :
S
A B
P(A∪B) = P(A) + P(B)
Dari satu set kartu bridge
(tanpa joker) akan diambil
dua kartu satu persatu
berturut-turut, kemudian kartu
tersebut dikembalikan.
Peluang terambilnya kartu as
atau kartu king adalah….
Contoh
• kartu bridge = 52  n(S) = 52
• kartu as = 4  n(as) = 4
• P(as) =
• kartu king = 4  n(king) = 4
• P(king) =
• P(as atau king) = P(as) +
P(king)
52
4
52
4

52
4

52
4
52
8
Penyelesaian :
=
3. DUA KEJADIAN
SALING BEBAS
Jika A dan B adalah dua
kejadian dengan syarat bahwa
peluang bagi kejadian A tidak
mempengaruhi kejadian B,
maka A dan B disebut sebagai
kejadian-kejadian saling
Contoh
Sebuah kotak berisi 11
bola yang diberi nomor
1 hingga 11. Dua bola
diambil dari kotak
secara bergantian
dengan pengembalian.
Tentukanlah peluang
terambil bola-bola
tersebut bernomor
bilangan
Jika A dan B adalah 2 kejadian
dengan syarat bahwa peluang
kejadian A akan mempengaruhi
kejadian B, maka A dan B disebut
sebagai “Kejadian Bersyarat”
Tidak saling bebas. Dan berlaku
rumus :
4. KEJADIAN
BERSYARAT
P(A ∩ B) = P(A) x P(B/A)
Sebuah tas berisi 5 bola hitam dan 3 bola
putih. Diambil secara acak dua kali
berturut-turut masing-masing satu bola,
tanpa pengembalian. Berapa peluang
mendapatkan keduanya bola putih?
Contoh
Thank
You

Contenu connexe

Similaire à Peluang SUPM.pptx

bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
KholidYusuf4
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
Lukman
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
Lukman
 
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIAN
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIANPEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIAN
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIAN
DLucas2
 

Similaire à Peluang SUPM.pptx (20)

bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
 
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
 
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.pptfdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
 
Statistika: Peluang
Statistika: PeluangStatistika: Peluang
Statistika: Peluang
 
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANGMatematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
 
12. peluang
12. peluang12. peluang
12. peluang
 
PELUANG
PELUANGPELUANG
PELUANG
 
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIAN
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIANPEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIAN
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIAN
 
R5 c kel 4
R5 c kel 4R5 c kel 4
R5 c kel 4
 
Aksioma peluang
Aksioma peluangAksioma peluang
Aksioma peluang
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
Materi Peluang
Materi PeluangMateri Peluang
Materi Peluang
 
Presentasi peluang muzayyin ahmad
Presentasi peluang   muzayyin ahmadPresentasi peluang   muzayyin ahmad
Presentasi peluang muzayyin ahmad
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
PELUANG (Miranda salim paseban)
PELUANG (Miranda salim paseban)PELUANG (Miranda salim paseban)
PELUANG (Miranda salim paseban)
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptxstatistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
 
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
 

Dernier

Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Dernier (20)

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 

Peluang SUPM.pptx

  • 1. Ruang Sampel Ruang sampel adalah semesta pembicaraan atau semua kejadian (peristiwa) yang mungkin muncul pada suatu percobaan. Ruang Sampel biasanya disimbolkan dengan huruf “S” dan banyak ruang sampel adalah n(S). Sedangkan anggota dari ruang sampel disebut dengan titik sampel.
  • 2. Contoh : Pada percobaan melempar dua buah koin : Titik sampelnya : Jadi Ruang Sampelnya adalah S = {AA, AG, GA, GG } Banyaknya ruang sampel n(S) = 4 Ruang Sampel A G A AA AG G GA GG
  • 3. Pengertian • Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel. Jenis • Kejadian sederhana : suatu kejadian yang hanya memiliki satu titik sampel. • Kejadian majemuk : suatu kejadian yang memiliki lebih dari satu titik sampel. Kejadian Kejadian
  • 4. Peluang Definisi : Jika E adalah suatu kejadian dengan E himpunan bagian dari S maka peluang kejadian E yang dinyatakan dengan P(E), didefinisikan sebagai : n(E) : Banyaknya elemen pada suatu kejadian E n(S) : Banyaknya anggota dari ruang sampel S Jika P(E) adalah peluang muncul kejadian E, maka kisaran nilai P(E) adalah 0 ≤ P(E) ≤ 1
  • 5. Contoh : Didalam sebuah kotak terdapat 10 bola, terdiri dari 6 bola merah dan 4 bola biru. Jika diambil 5 bola secara acak, berapakah peluang terambilnya 2 bola merah dan 3 bola biru ? Jawab: n(S) = Banyaknya kemungkinan pengambilan 5 bola dari 10 bola yang tersedia = C (10, 5) = 252 cara n(E) = Banyaknya kemungkinan pengambilan 2 bola merah dari 6 bola merah yang tersedia = C(6,2) = 15 cara Banyaknya kemungkinan pengambilan 3 bola biru dari 4 bola biru yang tersedia = C(4,3) = 4 cara n(E) = 15 x 4 = 60 cara Jadi peluang terambilnya 2 bola merah dan 3 bola biru adalah
  • 6. Soal Latihan • Dalam sebuah kotak terdapat 6 bola merah dan 4 bola putih. Dari kotak tersebut diambil secara acak 3 bola sekaligus. Berapakah peluang terambilnya bola berwarna sama ? • Tiga bola lampu dipilih secara acak dari 15 bola lampu yang 5 diantaranya rusak. Tentukan peluang terambilnya bola lampu yang tidak rusak ? • Dari satu set kartu domino ( 28 buah ), tentukan peluang terambilnya : a. salah satu sisi kartu bernilai nol (kosong) b. kedua sisi bernilai prima c. salah satu sisi bernilai genap
  • 7. Definisi Frekuensi harapan adalah banyak kejadian atau peristiwa yang diharapkan dapat terjadi pada suatu percobaan. Jika sebuah percobaan dilakukan sebanyak n kali dan P(E) adalah peluang kejadian E maka frekuensi harapanya adalah : n : banyaknya percobaan P(E) : peluang kejadian E Fh(E) = n x P(E) Frekuensi Harapan
  • 8. Contoh : Pada percobaan mengambil satu kartu secara acak dari seperangkat kartu bridge yang dilakukan dengan pengambilan, tentukan frekuensi harapan yang terambil adalah kartu king jika percobaan dilakukan sebanyak 91 kali ? Jawab : n(S) : banyaknya kartu bridge = 52 kartu n(E) : banyaknya karu king = 4 kartu Jadi frekuensi harapannya adalah :
  • 9. Soal Latihan • Sebuah percobaan mengambil 2 bola dilakukan sebanyak 70 kali dari dalam sebuah kotak yang berisi 3 bola biru dan 4 bola merah. Tentukan frekuensi harapan terambilnya 1 bola biru dan dua bola merah ? • Dua buah dadu dilemparkan bersama-sama sebanyak 60 kali. Tentukan harapan munculnya dua mata dadu berjumlah 7 ?
  • 10. Peluang Komplemen Kejadian Definisi : Jika peluang munculnya kejadian A adalah P(A), maka peluang tidak munculnya kejadian A ( komplemen kejadian) adalah : PC (A) = 1 – P(A)
  • 11. Contoh : Pada percobaan pelembaran sebuah dadu, berapakah peluang munculnya mata dadu bukan kelipatan 2 ? Jawab : n (S) = Banyaknya ruang sampel = 6 n (E) = peluang munculnya mata dadu kelipatan 2 {2,4,6} = 3 Jadi peluang munculnya mata dadu bukan kelipatan 2 adalah :
  • 12. KEJADIAN MAJEMUK • Peluang Gabungan Dua Kejadian • Dua Kejadian Saling Lepas • Dua Kejadian Saling Bebas • Peluang Kejadian
  • 13. 1. PELUANG GABUNGAN DUA KEJADIAN Diketahui, himpunan A melambangkan kejadian A dan himpunan B melambangkan kejadian B. Apabila P(A) dan P(B) setiap peluang kejadian A dan kejadian B di dalam suatu ruang sampel, maka peluang gabungan 2 kejadian tersebut yang dinyatakan oleh P(A∪B) adalah P(A ∪B) = P(A) + P(B) – P(A ∩B).
  • 14. Contoh Dalam melambungkan sebuah dadu, jika A adalah kejadian munculnya bilangan ganjil dan B adalah kejadian munculnya bilangan prima. Tentukan peluang kejadian munculnyabilanganganjilatauprima!
  • 15. PENYELESAIAN S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} A = bilangan ganjil : {1, 3, 5} → P(A) = B = bilangan prima : {2, 3, 5} → P(B) = A∩B = {3, 5} → P{A∩B} = P(A∪B) = P(A) + P(B) – P(A∩B) = + - = Jadi peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau prima adalah
  • 16. 2. DUA KEJADIAN SALING LEPAS Jika suatu kejadian A dan B tidak bersekutu dapat dikatakkan dua kejadian tersebut adalah saling lepas, maka P(A∩B) = P(∅) = 0. Dengan demikian kejadian saling lepas ditunjukan dengan : S A B P(A∪B) = P(A) + P(B)
  • 17. Dari satu set kartu bridge (tanpa joker) akan diambil dua kartu satu persatu berturut-turut, kemudian kartu tersebut dikembalikan. Peluang terambilnya kartu as atau kartu king adalah…. Contoh
  • 18. • kartu bridge = 52  n(S) = 52 • kartu as = 4  n(as) = 4 • P(as) = • kartu king = 4  n(king) = 4 • P(king) = • P(as atau king) = P(as) + P(king) 52 4 52 4  52 4  52 4 52 8 Penyelesaian : =
  • 19. 3. DUA KEJADIAN SALING BEBAS Jika A dan B adalah dua kejadian dengan syarat bahwa peluang bagi kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B, maka A dan B disebut sebagai kejadian-kejadian saling
  • 20. Contoh Sebuah kotak berisi 11 bola yang diberi nomor 1 hingga 11. Dua bola diambil dari kotak secara bergantian dengan pengembalian. Tentukanlah peluang terambil bola-bola tersebut bernomor bilangan
  • 21. Jika A dan B adalah 2 kejadian dengan syarat bahwa peluang kejadian A akan mempengaruhi kejadian B, maka A dan B disebut sebagai “Kejadian Bersyarat” Tidak saling bebas. Dan berlaku rumus : 4. KEJADIAN BERSYARAT P(A ∩ B) = P(A) x P(B/A)
  • 22. Sebuah tas berisi 5 bola hitam dan 3 bola putih. Diambil secara acak dua kali berturut-turut masing-masing satu bola, tanpa pengembalian. Berapa peluang mendapatkan keduanya bola putih? Contoh