2. Rayap: tinggal di buku
Cicak: tinggal di Sekolah
Tikus: tinggal di tempat Ibadah
3. Pengetahuan, kebijaksanaan serta pencerahan dimulai dari
dalam kita, bukan dari luar.
Tempat, teman, lingkungan tidak akan otomatis
membuat Anda lebih baik, kalau tidak ada KEMAUAN dari
dalam.
4.
5. Para profesional, karyawan, pengusaha atau
wirausaha, guru atau pengajar, pelajar atau
mahasiswa yang sibuk bekerja dan belajar.
Di tangan KITA banyak hal yang sudah dikerjakan dan;
Di kepala KITA masih banyak ide yang perlu disampaikan;
saatnya untuk berbagi ilmu kepada orang lain dengan cara
menulis. Be a Writer.
6. The first goal of writing is to have one's words read
successfully. ~Robert Brault
... karena suatu saat nanti jika menoleh ke belakang,
ternyata hal – hal kecil itu tidak kecil. ( Robert Brault)
11. Jessica adalah warga negara
Amerika Serikat keturunan
Philipina. Usianya 25 tahun. Ia
tinggal di Tucson, Arizona.
Ketika diketahui, Jessica
dilahirkan tanpa lengan, orang
tuanya tentu terkejut dan sedih
dengan keadaannya. Namun
mereka tidak putus asa. Mereka
bisa menerima keadaan itu dan
mengajari anak perempuannya
hidup mandiri. Kedua kaki Jessica
diajari melakukan banyak hal,
antara lain untuk menggantikan
fungsi kedua lengannya.
12. Di umur 10 tahun,
Jessica mulai belajar Tae-
Kwan Do dan dia berhasil
mendapatkan sabuk
hitam pada saat berumur
14 tahun. Kemudian
bergabung lagi di Tae-
Kwan-Do saat dia kuliah,
dan berhasil
mendapatkan sabuk
hitam untuk kedua
kalinya
13. Jessica Cox (25) yang dilahirkan cacat tanpa dua tangan,
berhasil mendapatkan surat ijin mengemudikan sebuah
pesawat terbang dari sekolah pilot olahraga Able Flight di
North Carolina, Amerika.
Ia menggunakan kedua kakinya untuk mengemudikan
pesawat terbang tersebut
17. Pertama, menulis bisa dilakukan
tanpa meninggalkan pekerjaan utama.
Kedua, menulis adalah perpaduan
harmonis antara niat dengan tindakan
nyata.
Ketiga, menulis itu asyik dan bisa bikin
ketagihan.
20. "Selama kita melihat menulis
sebagai beban dan kewajiban,
selama itu pula kita tidak akan
pernah punya waktu untuk
menulis.
Menulis adalah ekspresi diri.
Menulis adalah mencurahkan isi
hati yang terdalam. Yang
terpenting, menulis membuat kita
jauh lebih berbahagia."
23. Menulis itu bukan
hobi, bukan
profesi. Ada yang
lebih tua dari
keduanya, yaitu
menulis sebagai
kewajiban,
mengingat betapa
fundamental
peran menulis
dalam mengubah
peradaban.
24. Salah satu alasan
mengapa orang perlu
menulis adalah untuk
MENYEJARAH. Tulisan
membuat orang tahu
siapakah dirimu,
tulisanmu membuat
orang ingat tentang
dirimu, dan tulisanlah
yang membuat dunia
masih mengingatmu,
bahkan jauh setelah
fisikmu meninggalkan
dunia ini.
29. Dosa kolektif kita sejak 1943 adalah tidak
melanjutkan kewajiban membaca 25 buku untuk
siswa SMA dan latihan menulis 1 seminggu, 36
setahun, dan 108 karangan sampai tamat sekolah.
Kini wajib baca 0 (nol) buku dan
tugas mengarang (kebanyakan)
sekali setahun. Kita telah menjadi
generasi nol buku, yang rabun
membaca, pincang mengarang.
Tugas kita sangat berat mengejar
ketertinggalan 63 tahun ini.
30. Buku adalah jendela dunia
Ia merupakan pusaka kemanusiaan yang membuat
peradaban berlangsung hingga hari ini. Di dalamnya
terkandung jiwa zaman di sepanjang waktu.
Ia adalah jendela dunia yang mengandung himah masa lalu
Suherman, MSI
33. The discipline of writing something down is the first step
toward making it happen.
Lee Iacocca
34. Buku itu gudangnya ilmu. Apa pun bisa
dipelajari melalui buku. Namun, tak
semua orang bisa menuangkan idenya
menjadi buku. Saat kita punya gagasan
brilian yang ingin di-sharing dalam bentuk
buku, hambatan yang umum adalah
kesibukan dan kesulitan menuliskannya.
35. setiap profesional perlu
memiliki leverage tool untuk
kariernya.
Leverage tool itu adalah buku
sebagai medium personal
branding.
36. ―In Absentia Luci, Tenebrae Vincu: saat cahaya tiada,
kegelapan akan meraja. Karya kita harusnya mengambil
perannya untuk menjadi cahaya.
37.
38. ―‘Sejatinya, menulis itu adalah berbagi
ilmu,’ apalagi pada zaman maraknya
media sosial—Facebook, Twitter, dll.—
seperti sekarang ini. ―