SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
MAKALAH ANGKA KEJADIAN BULLYING PADA REMAJA
DI 5 KABUPATEN DI PROVINSI JAWA BARAT
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah SIK
Disusun Oleh :
Aprilico Fadhil Pangestu
Deni Anfasa Jamalullail
Fadhil Rafi Fachrizal
M. Sidiq Ramadan
Oky Rizky Aditya
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa
dimana perubahan secara fisik dan psikologis berkembang (Monks, 2014). Masa
remaja terdapat gejala yang disebut gejala negative phase. Gejala ini banyak terjadi
pada remaja awal, diantaranya keinginan untuk menyendiri, berkurang kemampuan
untuk bekerja, kegelisahan, kepekaan perasaan, pertentangan sosial dan rasa kurang
percaya diri. Dari beberapa gejala Negative phase diatas yang paling menonjol
dialami masa remaja adalah rasa kurang percaya diri (Hurlock,2004). Rendahnya
rasa percaya diri dapat menyebabkan depresi, bunuh diri, dan masalah penyesuaian
diri lainnya. Tingkat percaya diri yang rendah berhubungan dengan proses
perpindahan sekolah atau kehidupan keluarga yang sulit, atau dengan kejadian-
kejadian yang membuatnya tertekan, masalah yang muncul dalam remaja akan
menjadi lebih meningkat (Santrock, 2003). Menurut Sejiwa (2008) kurangnya rasa
percaya diri merupakan dampak yang terjadi bila seseorang mendapatkan perilaku
bullying dari temannya.
Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja dan terjadi
berulang-ulang untuk menyerang seorang target atau korban yang lemah, mudah
dihina dan tidak bisa membela diri sendiri (Sejiwa, 2008).Menurut Rigby (2007)
bullying merupakan hasrat untuk menyakiti. Hasrat ini diperlihatkan ke dalam aksi
membuat orang lain menderita. Aksi ini dilakukan secara langsung oleh seseorang
atau kelompok yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, berulang, dan dilakukan
dengan perasaan senang. Bullying merupakan salah satu bentuk perilaku agresi
yang memiliki dampak jangka pendek maupun jangka panjang.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
1. Agar mahasiswa mengetahui dan lebih memahami tentang angka
kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di provinsi Jawa Barat.
Tujuan Khusus
1. Agar mahasiswa dapat menambah wawasan tentang angka kejadian
bullying pada remaja di 5 kabupaten di provinsi Jawa Barat.
2. Agar mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang angka kejadian
bullying pada remaja di 5 kabupaten di provinsi Jawa Barat.
C. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui definsi Remaja.
2. Untuk mengetahui definisi Bullying.
3. Untuk mengetahui angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten
di provinsi Jawa Barat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Remaja
Masa remaja adalah masa peralihan antara masa kanak-kanak dan
dewasa. Pada masa remaja terjadi banyak perubahan dari segi fisik,
psikologis dan sosial. Mereka seringkali merasa tidak nyaman dan bereaksi
secara emosional misalnya tersinggung, marah dan suka membantah.
Mereka tidak mau lagi dianggap sebagai anak-anak namun mereka juga
belum bisa diberi tanggung jawab secara penuh seperti orang dewasa.
(Guerra, Williams, & Nancy, 2011, dalam Ghulam Ahmad 2016).
B. Definisi Bullying
Bullying merupakan perilaku agresif yang dilakukan oleh seseorang
atau kelompok terhadap orang-orang atau kelompok lain yang dilakukan
secara berulang-ulang dengan cara menyakiti secara fisik maupun mental
(Prasetyo, 2011, dalam Sufriani dan Eva Purnama Sari 2017). Sedangkan
menurut Sejiwa 2008 (dalam Ela Zain Zakiyah, 2017) bullying adalah
tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau
sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga
korban merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya.
BAB III
TABEL dan GRAFIK
A. Tabel Angka Kejadian Bullying pada Remaja di 5 Kabupaten di
Provinsi Jawa Barat
ANGKA KEJADIAN BULLYING PADA REMAJA DI 5 KABUPATEN DI JAWA
BARAT
Kota/Kabupaten
Tidak
Pernah
Sekali 2-3 kali > 3 kali Total
Kab. Bogor 379 169 119 71 738
Kab. Sukabumi 398 158 147 87 790
Kab. Cianjur 271 133 107 72 583
Kab. Bandung 384 214 117 69 784
Kab. Garut 326 142 121 82 671
Sumber : Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ihsana Sabriani Borualogo, Erlang
Gumilang, 2019
B. Grafik Angka Kejadian Bullying pada Remaja di 5 Kabupaten di
Provinsi Jawa Barat
Sumber : Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ihsana Sabriani Borualogo, Erlang
Gumilang, 2019
BAB IV
ANALISIS DARI DATA
Berdasarkan grafik jumlah responden terbanyak terdapat di Kabupaten
Sukabumi dengan jumlah 790 responden, sementara di Kabupaten Bandung
terdapat 784 responden, diposisi ketiga Kabupaten Bogor dengan jumlah responden
738, disusul Kabupaten Garut dengan 671 responden dan terakhir Kabupaten
Cianjur dengan 583 responden.
Responden yang mengatakan tidak pernah mengalami bullying terbanyak
terdapat di Kabupaten Sukabumi dengan jumlah 398 responden, sementara di posisi
kedua terbanyak yaitu Kabupaten Bandung dengan jumlah 384 responden, disusul
Kabupaten Bogor dengan jumlah 379 responden, ditempat keempat yaitu
Kabupaten Garut dengan jumlah 326 responden dan terakhir Kabupaten Cianjur
dengan jumlah 271 responden.
Responden yang mengatakan pernah sekali mengalami bullying terbanyak
terjadi di Kabupaten Bandung dengan jumlah 214 responden, disusul dengan
Kabupaten Bogor dengan jumlah 169 responden, ditempat ketiga yaitu Kabupaten
Sukabumi dengan jumlah 158 responden, kemudian Kabupaten Garut dengan
jumlah 142 responden dan terakhir Kabupaten Cianjur dengan jumlah 133
responden.
Responden yang mengatakan 2-3 kali mengalami bullying terbanyak
terdapat di Kabupaten Sukabumi dengan jumlah 147 responden, kemudian
Kabupaten Garut dengan jumlah 121 responden, kemudian Kabupaten Bogor
dengan 119 responden, selanjutnya Kabupaten Bandung dengan jumlah 117
responden, dan terakhir Kabupaten Cianjur dengan jumlah 107.
Responden yang mengatakan lebih dari 3 kali mengalami bullying
terbanyak terdapat di Kabupaten Sukabumi dengan jumlah 87 reponden, kemudian
di Kabupaten Garut dengan jumlah 82 respoden, disusul oleh Kabupaten Cianjur
dengan jumlah 72 responden, selanjutnya Kabupaten Bogor dengan 71 responden
dan Kabupaten Bandung dengan jumlah 69 orang.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa angka kejadian
perundungan di Jawa Barat tergolong tinggi dan memprihatinkan. Melalui
paparan ini, diharapkan akan semakin tumbuh kesadaran pada orang tua dan
guru mengenai seriusnya permasalahan perundungan ini. Ketika anak
mengeluhkan bahwa dirinya menjadi korban perundungan, sebaiknya orang
tua dan guru mendengarkan keluhan anak dan menanggapinya secara tepat.
B. Saran
Bagi peneliti lain, paparan data perundungan ini kiranya dapat dijadikan
data awal sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian lanjutan, baik
dengan mengacu pada data perundungan di tiap Kota/ Kabupaten, maupun
perundungan terkait usia dan jenis kelamin.

Contenu connexe

Similaire à Makalah sik

bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdfbullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
ningrumbahal
 
FAKTOR YG MEMPENGARUHI REMAJA DLM MELAKUKAN BULLYING.pdf
FAKTOR YG MEMPENGARUHI REMAJA DLM MELAKUKAN BULLYING.pdfFAKTOR YG MEMPENGARUHI REMAJA DLM MELAKUKAN BULLYING.pdf
FAKTOR YG MEMPENGARUHI REMAJA DLM MELAKUKAN BULLYING.pdf
dadangfirdiyanto
 
Laporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikanLaporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikan
Devyta Upan Ipin
 
Laporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikanLaporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikan
Devyta Upan Ipin
 
Makalah aulia 1
Makalah aulia 1Makalah aulia 1
Makalah aulia 1
elfachruz
 

Similaire à Makalah sik (20)

review jurnal keganasan rumah tangga
review jurnal keganasan rumah tanggareview jurnal keganasan rumah tangga
review jurnal keganasan rumah tangga
 
Tabiat merokok dikalangan remaja (1)
Tabiat merokok dikalangan remaja (1)Tabiat merokok dikalangan remaja (1)
Tabiat merokok dikalangan remaja (1)
 
Bullying 30 November 2021.pptx
Bullying 30 November 2021.pptxBullying 30 November 2021.pptx
Bullying 30 November 2021.pptx
 
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdfbullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
 
Karya Ilmiah Ilmu Komunikasi
Karya Ilmiah Ilmu KomunikasiKarya Ilmiah Ilmu Komunikasi
Karya Ilmiah Ilmu Komunikasi
 
Terlaris WA 0813-1842-2906 Tempat Jual susu kambing sr12
Terlaris WA 0813-1842-2906 Tempat Jual susu kambing sr12Terlaris WA 0813-1842-2906 Tempat Jual susu kambing sr12
Terlaris WA 0813-1842-2906 Tempat Jual susu kambing sr12
 
Seksualiti k.kursus
Seksualiti k.kursusSeksualiti k.kursus
Seksualiti k.kursus
 
Seks bebas pada remaja
Seks bebas pada remajaSeks bebas pada remaja
Seks bebas pada remaja
 
Masalah kesehatan remaja dan penanganannya
Masalah kesehatan remaja dan penanganannyaMasalah kesehatan remaja dan penanganannya
Masalah kesehatan remaja dan penanganannya
 
Peranan edukasi seksual pada remaja.pptx
Peranan edukasi seksual pada remaja.pptxPeranan edukasi seksual pada remaja.pptx
Peranan edukasi seksual pada remaja.pptx
 
KTI BK SMP Perilaku Seks Pranikah
KTI BK SMP Perilaku Seks PranikahKTI BK SMP Perilaku Seks Pranikah
KTI BK SMP Perilaku Seks Pranikah
 
1537 4204-1-sm
1537 4204-1-sm1537 4204-1-sm
1537 4204-1-sm
 
FAKTOR YG MEMPENGARUHI REMAJA DLM MELAKUKAN BULLYING.pdf
FAKTOR YG MEMPENGARUHI REMAJA DLM MELAKUKAN BULLYING.pdfFAKTOR YG MEMPENGARUHI REMAJA DLM MELAKUKAN BULLYING.pdf
FAKTOR YG MEMPENGARUHI REMAJA DLM MELAKUKAN BULLYING.pdf
 
ARTIKEL KEKERASAN DUNIA PENDIDIKAN FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN DUNIA PENDIDIKAN FULL.pdfARTIKEL KEKERASAN DUNIA PENDIDIKAN FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN DUNIA PENDIDIKAN FULL.pdf
 
Laporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikanLaporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikan
 
Laporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikanLaporan wawancara observasi kasus pendidikan
Laporan wawancara observasi kasus pendidikan
 
Proposal seminarsponsorship
Proposal seminarsponsorshipProposal seminarsponsorship
Proposal seminarsponsorship
 
PENTINGNYA PERAN PENDIDIKAN KELUARGA(umum).ppsx
PENTINGNYA PERAN PENDIDIKAN KELUARGA(umum).ppsxPENTINGNYA PERAN PENDIDIKAN KELUARGA(umum).ppsx
PENTINGNYA PERAN PENDIDIKAN KELUARGA(umum).ppsx
 
Latar belakang
Latar belakangLatar belakang
Latar belakang
 
Makalah aulia 1
Makalah aulia 1Makalah aulia 1
Makalah aulia 1
 

Dernier

TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
SuwandiKhowanto1
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
Safrina Ramadhani
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
sariakmida
 

Dernier (20)

PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptxPenyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 

Makalah sik

  • 1. MAKALAH ANGKA KEJADIAN BULLYING PADA REMAJA DI 5 KABUPATEN DI PROVINSI JAWA BARAT Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah SIK Disusun Oleh : Aprilico Fadhil Pangestu Deni Anfasa Jamalullail Fadhil Rafi Fachrizal M. Sidiq Ramadan Oky Rizky Aditya PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI 2019
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa dimana perubahan secara fisik dan psikologis berkembang (Monks, 2014). Masa remaja terdapat gejala yang disebut gejala negative phase. Gejala ini banyak terjadi pada remaja awal, diantaranya keinginan untuk menyendiri, berkurang kemampuan untuk bekerja, kegelisahan, kepekaan perasaan, pertentangan sosial dan rasa kurang percaya diri. Dari beberapa gejala Negative phase diatas yang paling menonjol dialami masa remaja adalah rasa kurang percaya diri (Hurlock,2004). Rendahnya rasa percaya diri dapat menyebabkan depresi, bunuh diri, dan masalah penyesuaian diri lainnya. Tingkat percaya diri yang rendah berhubungan dengan proses perpindahan sekolah atau kehidupan keluarga yang sulit, atau dengan kejadian- kejadian yang membuatnya tertekan, masalah yang muncul dalam remaja akan menjadi lebih meningkat (Santrock, 2003). Menurut Sejiwa (2008) kurangnya rasa percaya diri merupakan dampak yang terjadi bila seseorang mendapatkan perilaku bullying dari temannya. Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja dan terjadi berulang-ulang untuk menyerang seorang target atau korban yang lemah, mudah dihina dan tidak bisa membela diri sendiri (Sejiwa, 2008).Menurut Rigby (2007) bullying merupakan hasrat untuk menyakiti. Hasrat ini diperlihatkan ke dalam aksi membuat orang lain menderita. Aksi ini dilakukan secara langsung oleh seseorang
  • 3. atau kelompok yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, berulang, dan dilakukan dengan perasaan senang. Bullying merupakan salah satu bentuk perilaku agresi yang memiliki dampak jangka pendek maupun jangka panjang. B. Tujuan Penelitian Tujuan Umum 1. Agar mahasiswa mengetahui dan lebih memahami tentang angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di provinsi Jawa Barat. Tujuan Khusus 1. Agar mahasiswa dapat menambah wawasan tentang angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di provinsi Jawa Barat. 2. Agar mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di provinsi Jawa Barat. C. Rumusan Masalah 1. Untuk mengetahui definsi Remaja. 2. Untuk mengetahui definisi Bullying. 3. Untuk mengetahui angka kejadian bullying pada remaja di 5 kabupaten di provinsi Jawa Barat.
  • 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Remaja Masa remaja adalah masa peralihan antara masa kanak-kanak dan dewasa. Pada masa remaja terjadi banyak perubahan dari segi fisik, psikologis dan sosial. Mereka seringkali merasa tidak nyaman dan bereaksi secara emosional misalnya tersinggung, marah dan suka membantah. Mereka tidak mau lagi dianggap sebagai anak-anak namun mereka juga belum bisa diberi tanggung jawab secara penuh seperti orang dewasa. (Guerra, Williams, & Nancy, 2011, dalam Ghulam Ahmad 2016). B. Definisi Bullying Bullying merupakan perilaku agresif yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok terhadap orang-orang atau kelompok lain yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara menyakiti secara fisik maupun mental (Prasetyo, 2011, dalam Sufriani dan Eva Purnama Sari 2017). Sedangkan menurut Sejiwa 2008 (dalam Ela Zain Zakiyah, 2017) bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya.
  • 5. BAB III TABEL dan GRAFIK A. Tabel Angka Kejadian Bullying pada Remaja di 5 Kabupaten di Provinsi Jawa Barat ANGKA KEJADIAN BULLYING PADA REMAJA DI 5 KABUPATEN DI JAWA BARAT Kota/Kabupaten Tidak Pernah Sekali 2-3 kali > 3 kali Total Kab. Bogor 379 169 119 71 738 Kab. Sukabumi 398 158 147 87 790 Kab. Cianjur 271 133 107 72 583 Kab. Bandung 384 214 117 69 784 Kab. Garut 326 142 121 82 671 Sumber : Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ihsana Sabriani Borualogo, Erlang Gumilang, 2019 B. Grafik Angka Kejadian Bullying pada Remaja di 5 Kabupaten di Provinsi Jawa Barat Sumber : Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ihsana Sabriani Borualogo, Erlang Gumilang, 2019
  • 6. BAB IV ANALISIS DARI DATA Berdasarkan grafik jumlah responden terbanyak terdapat di Kabupaten Sukabumi dengan jumlah 790 responden, sementara di Kabupaten Bandung terdapat 784 responden, diposisi ketiga Kabupaten Bogor dengan jumlah responden 738, disusul Kabupaten Garut dengan 671 responden dan terakhir Kabupaten Cianjur dengan 583 responden. Responden yang mengatakan tidak pernah mengalami bullying terbanyak terdapat di Kabupaten Sukabumi dengan jumlah 398 responden, sementara di posisi kedua terbanyak yaitu Kabupaten Bandung dengan jumlah 384 responden, disusul Kabupaten Bogor dengan jumlah 379 responden, ditempat keempat yaitu Kabupaten Garut dengan jumlah 326 responden dan terakhir Kabupaten Cianjur dengan jumlah 271 responden. Responden yang mengatakan pernah sekali mengalami bullying terbanyak terjadi di Kabupaten Bandung dengan jumlah 214 responden, disusul dengan Kabupaten Bogor dengan jumlah 169 responden, ditempat ketiga yaitu Kabupaten Sukabumi dengan jumlah 158 responden, kemudian Kabupaten Garut dengan jumlah 142 responden dan terakhir Kabupaten Cianjur dengan jumlah 133 responden. Responden yang mengatakan 2-3 kali mengalami bullying terbanyak terdapat di Kabupaten Sukabumi dengan jumlah 147 responden, kemudian Kabupaten Garut dengan jumlah 121 responden, kemudian Kabupaten Bogor dengan 119 responden, selanjutnya Kabupaten Bandung dengan jumlah 117 responden, dan terakhir Kabupaten Cianjur dengan jumlah 107. Responden yang mengatakan lebih dari 3 kali mengalami bullying terbanyak terdapat di Kabupaten Sukabumi dengan jumlah 87 reponden, kemudian di Kabupaten Garut dengan jumlah 82 respoden, disusul oleh Kabupaten Cianjur dengan jumlah 72 responden, selanjutnya Kabupaten Bogor dengan 71 responden dan Kabupaten Bandung dengan jumlah 69 orang.
  • 7. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa angka kejadian perundungan di Jawa Barat tergolong tinggi dan memprihatinkan. Melalui paparan ini, diharapkan akan semakin tumbuh kesadaran pada orang tua dan guru mengenai seriusnya permasalahan perundungan ini. Ketika anak mengeluhkan bahwa dirinya menjadi korban perundungan, sebaiknya orang tua dan guru mendengarkan keluhan anak dan menanggapinya secara tepat. B. Saran Bagi peneliti lain, paparan data perundungan ini kiranya dapat dijadikan data awal sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian lanjutan, baik dengan mengacu pada data perundungan di tiap Kota/ Kabupaten, maupun perundungan terkait usia dan jenis kelamin.