SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  28
6.1 DASAR DARI SISTEM BILANGAN
6.2 SISTEM BILANGAN DASAR SEPULUH (DESIMAL)
6.3 SISTEM BILANGAN DASAR DUA (SISTEM BINAIR)
6.4 SISTEM BILANGAN DASAR ENAM BELAS (SISTEM HEKSADESIMAL )
6.5 SISTEM BILANGAN DASAR DELAPAN (SISTEM OKTADESIMAL)
6.6 MACAM-MACAM KONVERSI
 Konversi dari system desimal ke system binair
 Konversi dari system binair ke system desimal
 Konversi binair ke bilangan heksa desimal
 Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan binair
 Konversi bilangan oktadesimal ke bilangan binair
 Konversi bilangan desimal ke bilangan oktadesimal
 Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan oktadesimal
6.7 PENJUMLAHAN BILANGAN
 a. Bilangan Binair
 b. Bilangan Oktadesimal
 c. Bilangan Heksadesimal
6.8 PENGURANGAN BILANGAN
6.9 KODE YANG MEWAKILI DATA
 Bilangan ialah suatu jumlah dan suku-
suku angka. Dimana tiap suku angka
adalah merupakan hasil perkalian
antara angka dengan hasil
perpangkatan dan bilangan dasar,
dimana pangkat ini sesuai dengan letak
suku angka tersebut.
 Yaitu sistem bilangan yang biasa kita pakai,
dimana menggunakan kombinasi angka-
angka dan not sampai dengan sembilan.
6.3 Sistem Bilangan Dasar Dua (Sistem Binair)
 Mempunyai bilangan dasar (base) = 2, karena
hanya mengenal 2 notasi yaitu 0 dan 1. Sistem
bilangan dasar dua ini dibentuk dengan
kombinasi dari dua notasi diatas.
Digunakan untuk perhitungan didalam
komputer, karena komponen-komponen dasar
komputer hanya dua keadaan saja yaitu
hidup dan mati.
 Mempunyai bilangan dasar (base) = 16.
Kombinasi dari system bilangan
heksadesimal ini dibentuk dari bilangan 0
sampai 9 dan abjad A sampai F.
6.5 Sistem Dasar Bilangan Delapan (Sistem
Okatadesimal)
 Mempunyai bilangan dasar (base) = 8.
Kombinasi dari system bilangan
oktadesimal ini dibentuk dari bilangan 0
sampai 7.
a. Konversi dari system desimal ke system
binair
1. Bilangan Bulat
1. Bilangan Bulat
Contoh :
(10111)2 = ( ……………) 10
1 0 1 1 1
x x x x x
24 23 22 21 20
16 + 0 + 4 + 2 + 1 = (23)10
2. Bilangan pecahan
Contoh :
( . 0 111) 2 = ( ……………) 10
.0 1 1 1
x x x x
2-1 2-2 2-3 2-4
0 + ¼ + 1/8 + 1/16 = (0.4375)10
1. Bilangan bulat
( 1110110111011)2 = ( ………….) 16
0001 1101 1011 1011
1 D B B  (1DBB)16
2. Bilangan pecahan
(.1110110111011)2 = (………….)16
.1110 1101 1101 1000
E D D 8  (.EDD8)16
d. Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan
binair
Contoh :
(ABC097)16 = (………….) 2
A B C 0 9 7
1010 1011 1100 0000 1001 0111
Hasilnya  (101010111100000010010111)2
e. Konversi bilangan oktadesimal ke bilangan
binair
Contoh :
(732)8 = (………)2
7 3 2
111 011 010  (111011010)2
f. Konversi bilangan desimal ke bilangan oktadesimal
g. Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan
oktadesimal
1. Penjumlahan Bilangan Desimal
2. Penjumlahan Bilangan Binair
3. Penjumlahan Bilangan Okta Desimal
4. Penjumlahan Bilangan Heksa Desimal
1. Pengurangan Bilangan Desimal
2. Pengurangan Bilangan Biner
3. Pengurangan Bilangan Okta Desimal
4. Pengurangan Bilangan Heksa Desimal
Suatu komputer yang berbeda menggunakan
kode biner untuk mewakili suatu karakter.
 Komputer 1 byte untuk 4 bit menggunakan
kode biner yang berbentuk kombinasi 4 bit yaitu
BCD (Binary Coded Decimal).
 Komputer yang menggunakan 1 byte untuk 6
bit, menggunakan kode biner dengan
kombinasi 6 bit yaitu SBCDIC (Standard Binary
Coded Decimal Interchange Code).
 Komputer 1 byte untuk 8 bit menggunakan
kode biner dengan kombinasi 8 bit yaitu
EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal
Interchange Code) atau ASCII (American
Standard Code for Information Interchange).
 BCD merupakan kode biner yang digunakan
hanya untuk mewakili nilai digit decimal saja, yaitu
angka 0 sampai dengan 9. Menggunakan
kombinasi 4-bit, sehingga hanya 10 kombinasi
yang dipergunakan.
 Merupakan kode biner yang dikembangkan dari BCD,
BCD dianggap tanggung, karena masih ada 6 karakter
kombinasi yang tidak dipergunakan, tetapi tidak dapat
digunakan untuk mewakili karakter yang lain.
 SBCDIC banyak digunakan pada komputer generasi
kedua. SBCDIC menggunakan kombinasi 6-bit,
sehingga lebih banyak kombinasi yang dihasilkan yaitu
sebanyak 64 (26 = 64) kombinasi kode adalah 10 kode
untuk digit angka, 26 kode untuk huruf alphabetic dan
sisanya karakter-karaker khusus yang dipilih. Posisi bit di
SBCDIC dibagi menjadi 2 zone yaitu 2 bit pertama
(diberi nama A dan B) disebut alpha bit position dan 4
bit berikutnya (diberi nama bit 8, bit 4 dan bit 1) disebut
numeric bit position.
Dikenal juga dengan ASCII (American
Standard Code for Information
Interchange).
EBCDIC banyak digunakan pada computer
generasi ketiga, seperti IBM S/360.
EBCDIC terdiri dari kombinasi 8-bit yang
memungkinkan untuk mewakili karakter
sebanyak 256 (2 8 = 256) kombinasi karakter.
Pada EBCDIC high-order bits atau 4-bit
pertama disebut dengan zone bits dan low-
order bits atau 4 bit kedua disebut dengan
numeric bits.
ASCII singkatan dari American Standard
Code for Information Interchange atau
ada yang menyebut dengan American
Standard Commintee on Information
Interchange dikembangkan oleh ANSI
(American National Standards Institute)
untuk tujuan membuat kode biner yang
standar.
Kode ASCII yang standar menggunakan kombinasi 7-bit, dengan
kombinasi sebanyak 127 dari 128 (27 = 128) kemungkinan kombinasi,
yaitu:
 26 buah huruf capital (upper case) dari A s/d Z
 26 buah huruf kecil (lower case) dari a s/d z
 digit decimal dari 0 s/d 9
 34 karakter kontrol yang tidak dapat dicetak hanya
digunakan untuk informasi status operasi computer
 32 karakter khusus (special characters)
ASCII 7-bit banyak digunakan untuk komputer-
komputer generasi sekarang, termasuk komputer mikro.
 ASCII 8-bit terdiri dari kombinasi 8-bit
mulai banyak digunakan, karena lebih
banyak memberikan kombinasi karakter.
Dengan ASCII 8-bit, karakter-karakter
graphic yang tidak dapat diwakili ASCII
7-bit, seperti ♥ ♦ ♣ ♠ α β ►◄ karakter dan
sebagainya dapat diwakili. Komputer
IBM PC menggunakan ASCII 8-bit.
TERIMA KASIH


Contenu connexe

Tendances

Mata Kuliah Basis Data
Mata Kuliah Basis DataMata Kuliah Basis Data
Mata Kuliah Basis DataMr. Nugraha
 
Presentation de projet de fin de etude
Presentation de projet de fin de etudePresentation de projet de fin de etude
Presentation de projet de fin de etudeBelwafi Bilel
 
Sucik puji utami, hapzi ali, mencegah sistem informasi dari gangguan hacker, ...
Sucik puji utami, hapzi ali, mencegah sistem informasi dari gangguan hacker, ...Sucik puji utami, hapzi ali, mencegah sistem informasi dari gangguan hacker, ...
Sucik puji utami, hapzi ali, mencegah sistem informasi dari gangguan hacker, ...SUCIK PUJI UTAMI
 
Présentation de Projet Azure Mircosoft LDAP - Jaiti Mohammed
Présentation de Projet Azure Mircosoft LDAP - Jaiti MohammedPrésentation de Projet Azure Mircosoft LDAP - Jaiti Mohammed
Présentation de Projet Azure Mircosoft LDAP - Jaiti MohammedMohammed JAITI
 
Praktek Membuat Tugas di Power Point
Praktek Membuat Tugas di Power PointPraktek Membuat Tugas di Power Point
Praktek Membuat Tugas di Power PointRizky Arya
 
Soal praktek powerpoint
Soal praktek  powerpointSoal praktek  powerpoint
Soal praktek powerpointikafs
 
Application de gestion de transaction d’une banque(PFA 1 ENSIT)
Application de gestion de transaction d’une banque(PFA 1 ENSIT)Application de gestion de transaction d’une banque(PFA 1 ENSIT)
Application de gestion de transaction d’une banque(PFA 1 ENSIT)litayem bechir
 
Soal praktek power point
Soal praktek power pointSoal praktek power point
Soal praktek power pointZinoa
 
Karya Ilmiah "Perkembangan Perangkat Keras" Kelas 11 IPA 1
Karya Ilmiah "Perkembangan Perangkat Keras" Kelas 11 IPA 1Karya Ilmiah "Perkembangan Perangkat Keras" Kelas 11 IPA 1
Karya Ilmiah "Perkembangan Perangkat Keras" Kelas 11 IPA 1Joiner Togatorop
 
Mengapa kita memerlukan basis data
Mengapa kita memerlukan basis dataMengapa kita memerlukan basis data
Mengapa kita memerlukan basis dataAhmad Saktia Yunus
 
Skripsi pemilihan rumah dengan metode saw
Skripsi pemilihan rumah dengan metode sawSkripsi pemilihan rumah dengan metode saw
Skripsi pemilihan rumah dengan metode sawrumahome
 
tugas microsoft power point
tugas microsoft power pointtugas microsoft power point
tugas microsoft power pointimamnurriezki
 
Tugas sistem basis data
Tugas sistem basis dataTugas sistem basis data
Tugas sistem basis dataaminah05
 
Power Point Presentasi Komunikasi Data
Power Point Presentasi Komunikasi DataPower Point Presentasi Komunikasi Data
Power Point Presentasi Komunikasi Datadodolbetawi
 
Materi Augmented Reality
Materi Augmented RealityMateri Augmented Reality
Materi Augmented RealityFajar Baskoro
 
KUMPULAN SOAL LATIHAN UP - PPG TKI - WALID UMAR
KUMPULAN SOAL LATIHAN UP - PPG TKI - WALID UMARKUMPULAN SOAL LATIHAN UP - PPG TKI - WALID UMAR
KUMPULAN SOAL LATIHAN UP - PPG TKI - WALID UMARWalid Umar
 
tugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif Itugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif INur Alfiyatur Rochmah
 

Tendances (20)

Mata Kuliah Basis Data
Mata Kuliah Basis DataMata Kuliah Basis Data
Mata Kuliah Basis Data
 
Presentation de projet de fin de etude
Presentation de projet de fin de etudePresentation de projet de fin de etude
Presentation de projet de fin de etude
 
Sucik puji utami, hapzi ali, mencegah sistem informasi dari gangguan hacker, ...
Sucik puji utami, hapzi ali, mencegah sistem informasi dari gangguan hacker, ...Sucik puji utami, hapzi ali, mencegah sistem informasi dari gangguan hacker, ...
Sucik puji utami, hapzi ali, mencegah sistem informasi dari gangguan hacker, ...
 
Presentasi wordpress
Presentasi wordpressPresentasi wordpress
Presentasi wordpress
 
Présentation de Projet Azure Mircosoft LDAP - Jaiti Mohammed
Présentation de Projet Azure Mircosoft LDAP - Jaiti MohammedPrésentation de Projet Azure Mircosoft LDAP - Jaiti Mohammed
Présentation de Projet Azure Mircosoft LDAP - Jaiti Mohammed
 
Praktek Membuat Tugas di Power Point
Praktek Membuat Tugas di Power PointPraktek Membuat Tugas di Power Point
Praktek Membuat Tugas di Power Point
 
Soal praktek powerpoint
Soal praktek  powerpointSoal praktek  powerpoint
Soal praktek powerpoint
 
Application de gestion de transaction d’une banque(PFA 1 ENSIT)
Application de gestion de transaction d’une banque(PFA 1 ENSIT)Application de gestion de transaction d’une banque(PFA 1 ENSIT)
Application de gestion de transaction d’une banque(PFA 1 ENSIT)
 
Soal ulangan akhir sd kelas iv raha
Soal ulangan akhir sd  kelas iv rahaSoal ulangan akhir sd  kelas iv raha
Soal ulangan akhir sd kelas iv raha
 
Soal praktek power point
Soal praktek power pointSoal praktek power point
Soal praktek power point
 
Karya Ilmiah "Perkembangan Perangkat Keras" Kelas 11 IPA 1
Karya Ilmiah "Perkembangan Perangkat Keras" Kelas 11 IPA 1Karya Ilmiah "Perkembangan Perangkat Keras" Kelas 11 IPA 1
Karya Ilmiah "Perkembangan Perangkat Keras" Kelas 11 IPA 1
 
Mengapa kita memerlukan basis data
Mengapa kita memerlukan basis dataMengapa kita memerlukan basis data
Mengapa kita memerlukan basis data
 
Skripsi pemilihan rumah dengan metode saw
Skripsi pemilihan rumah dengan metode sawSkripsi pemilihan rumah dengan metode saw
Skripsi pemilihan rumah dengan metode saw
 
tugas microsoft power point
tugas microsoft power pointtugas microsoft power point
tugas microsoft power point
 
TPA STAN.pdf
TPA STAN.pdfTPA STAN.pdf
TPA STAN.pdf
 
Tugas sistem basis data
Tugas sistem basis dataTugas sistem basis data
Tugas sistem basis data
 
Power Point Presentasi Komunikasi Data
Power Point Presentasi Komunikasi DataPower Point Presentasi Komunikasi Data
Power Point Presentasi Komunikasi Data
 
Materi Augmented Reality
Materi Augmented RealityMateri Augmented Reality
Materi Augmented Reality
 
KUMPULAN SOAL LATIHAN UP - PPG TKI - WALID UMAR
KUMPULAN SOAL LATIHAN UP - PPG TKI - WALID UMARKUMPULAN SOAL LATIHAN UP - PPG TKI - WALID UMAR
KUMPULAN SOAL LATIHAN UP - PPG TKI - WALID UMAR
 
tugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif Itugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif I
 

Similaire à 6 sistem bilangan dan kode (pti)

Similaire à 6 sistem bilangan dan kode (pti) (20)

Per-4-sistem-bilangan-dan-konversi-bilangan-2.pptx
Per-4-sistem-bilangan-dan-konversi-bilangan-2.pptxPer-4-sistem-bilangan-dan-konversi-bilangan-2.pptx
Per-4-sistem-bilangan-dan-konversi-bilangan-2.pptx
 
Presentasi modul 6
Presentasi modul 6Presentasi modul 6
Presentasi modul 6
 
Sistem bilangan dan kode
Sistem bilangan dan kodeSistem bilangan dan kode
Sistem bilangan dan kode
 
Presentasi bab 6
Presentasi bab 6Presentasi bab 6
Presentasi bab 6
 
AOK 02
AOK 02AOK 02
AOK 02
 
Presentation6
Presentation6Presentation6
Presentation6
 
Power poin modul 6
Power poin modul 6Power poin modul 6
Power poin modul 6
 
P5-6
P5-6P5-6
P5-6
 
Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3Materi 4-dan-resume-materi-1-3
Materi 4-dan-resume-materi-1-3
 
Sistem Bilangan (modul 1)
Sistem Bilangan (modul 1)Sistem Bilangan (modul 1)
Sistem Bilangan (modul 1)
 
Persentasi bab 6
Persentasi bab 6Persentasi bab 6
Persentasi bab 6
 
Sistem bilangan & kode
Sistem bilangan & kodeSistem bilangan & kode
Sistem bilangan & kode
 
Pertemuan 4 sistem bilangan coded decimal dan binary coded hexadecimal
Pertemuan 4  sistem bilangan coded decimal dan binary coded hexadecimal Pertemuan 4  sistem bilangan coded decimal dan binary coded hexadecimal
Pertemuan 4 sistem bilangan coded decimal dan binary coded hexadecimal
 
Punya leli
Punya leliPunya leli
Punya leli
 
ppt BAB 1.pptx
ppt BAB 1.pptxppt BAB 1.pptx
ppt BAB 1.pptx
 
Tugas pti 6
Tugas pti 6Tugas pti 6
Tugas pti 6
 
Bab 1 siskom
Bab 1 siskomBab 1 siskom
Bab 1 siskom
 
Assembly 01
Assembly 01Assembly 01
Assembly 01
 
Modul6ppt
Modul6pptModul6ppt
Modul6ppt
 
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2
 

6 sistem bilangan dan kode (pti)

  • 1.
  • 2. 6.1 DASAR DARI SISTEM BILANGAN 6.2 SISTEM BILANGAN DASAR SEPULUH (DESIMAL) 6.3 SISTEM BILANGAN DASAR DUA (SISTEM BINAIR) 6.4 SISTEM BILANGAN DASAR ENAM BELAS (SISTEM HEKSADESIMAL ) 6.5 SISTEM BILANGAN DASAR DELAPAN (SISTEM OKTADESIMAL) 6.6 MACAM-MACAM KONVERSI  Konversi dari system desimal ke system binair  Konversi dari system binair ke system desimal  Konversi binair ke bilangan heksa desimal  Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan binair  Konversi bilangan oktadesimal ke bilangan binair  Konversi bilangan desimal ke bilangan oktadesimal  Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan oktadesimal 6.7 PENJUMLAHAN BILANGAN  a. Bilangan Binair  b. Bilangan Oktadesimal  c. Bilangan Heksadesimal 6.8 PENGURANGAN BILANGAN 6.9 KODE YANG MEWAKILI DATA
  • 3.  Bilangan ialah suatu jumlah dan suku- suku angka. Dimana tiap suku angka adalah merupakan hasil perkalian antara angka dengan hasil perpangkatan dan bilangan dasar, dimana pangkat ini sesuai dengan letak suku angka tersebut.
  • 4.  Yaitu sistem bilangan yang biasa kita pakai, dimana menggunakan kombinasi angka- angka dan not sampai dengan sembilan. 6.3 Sistem Bilangan Dasar Dua (Sistem Binair)  Mempunyai bilangan dasar (base) = 2, karena hanya mengenal 2 notasi yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan dasar dua ini dibentuk dengan kombinasi dari dua notasi diatas. Digunakan untuk perhitungan didalam komputer, karena komponen-komponen dasar komputer hanya dua keadaan saja yaitu hidup dan mati.
  • 5.  Mempunyai bilangan dasar (base) = 16. Kombinasi dari system bilangan heksadesimal ini dibentuk dari bilangan 0 sampai 9 dan abjad A sampai F. 6.5 Sistem Dasar Bilangan Delapan (Sistem Okatadesimal)  Mempunyai bilangan dasar (base) = 8. Kombinasi dari system bilangan oktadesimal ini dibentuk dari bilangan 0 sampai 7.
  • 6. a. Konversi dari system desimal ke system binair 1. Bilangan Bulat
  • 7.
  • 8. 1. Bilangan Bulat Contoh : (10111)2 = ( ……………) 10 1 0 1 1 1 x x x x x 24 23 22 21 20 16 + 0 + 4 + 2 + 1 = (23)10 2. Bilangan pecahan Contoh : ( . 0 111) 2 = ( ……………) 10 .0 1 1 1 x x x x 2-1 2-2 2-3 2-4 0 + ¼ + 1/8 + 1/16 = (0.4375)10
  • 9. 1. Bilangan bulat ( 1110110111011)2 = ( ………….) 16 0001 1101 1011 1011 1 D B B  (1DBB)16 2. Bilangan pecahan (.1110110111011)2 = (………….)16 .1110 1101 1101 1000 E D D 8  (.EDD8)16
  • 10.
  • 11. d. Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan binair Contoh : (ABC097)16 = (………….) 2 A B C 0 9 7 1010 1011 1100 0000 1001 0111 Hasilnya  (101010111100000010010111)2 e. Konversi bilangan oktadesimal ke bilangan binair Contoh : (732)8 = (………)2 7 3 2 111 011 010  (111011010)2
  • 12. f. Konversi bilangan desimal ke bilangan oktadesimal g. Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan oktadesimal
  • 14. 2. Penjumlahan Bilangan Binair 3. Penjumlahan Bilangan Okta Desimal
  • 15. 4. Penjumlahan Bilangan Heksa Desimal
  • 17. 2. Pengurangan Bilangan Biner 3. Pengurangan Bilangan Okta Desimal
  • 18. 4. Pengurangan Bilangan Heksa Desimal
  • 19. Suatu komputer yang berbeda menggunakan kode biner untuk mewakili suatu karakter.  Komputer 1 byte untuk 4 bit menggunakan kode biner yang berbentuk kombinasi 4 bit yaitu BCD (Binary Coded Decimal).  Komputer yang menggunakan 1 byte untuk 6 bit, menggunakan kode biner dengan kombinasi 6 bit yaitu SBCDIC (Standard Binary Coded Decimal Interchange Code).  Komputer 1 byte untuk 8 bit menggunakan kode biner dengan kombinasi 8 bit yaitu EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code) atau ASCII (American Standard Code for Information Interchange).
  • 20.  BCD merupakan kode biner yang digunakan hanya untuk mewakili nilai digit decimal saja, yaitu angka 0 sampai dengan 9. Menggunakan kombinasi 4-bit, sehingga hanya 10 kombinasi yang dipergunakan.
  • 21.  Merupakan kode biner yang dikembangkan dari BCD, BCD dianggap tanggung, karena masih ada 6 karakter kombinasi yang tidak dipergunakan, tetapi tidak dapat digunakan untuk mewakili karakter yang lain.  SBCDIC banyak digunakan pada komputer generasi kedua. SBCDIC menggunakan kombinasi 6-bit, sehingga lebih banyak kombinasi yang dihasilkan yaitu sebanyak 64 (26 = 64) kombinasi kode adalah 10 kode untuk digit angka, 26 kode untuk huruf alphabetic dan sisanya karakter-karaker khusus yang dipilih. Posisi bit di SBCDIC dibagi menjadi 2 zone yaitu 2 bit pertama (diberi nama A dan B) disebut alpha bit position dan 4 bit berikutnya (diberi nama bit 8, bit 4 dan bit 1) disebut numeric bit position.
  • 22.
  • 23. Dikenal juga dengan ASCII (American Standard Code for Information Interchange). EBCDIC banyak digunakan pada computer generasi ketiga, seperti IBM S/360. EBCDIC terdiri dari kombinasi 8-bit yang memungkinkan untuk mewakili karakter sebanyak 256 (2 8 = 256) kombinasi karakter. Pada EBCDIC high-order bits atau 4-bit pertama disebut dengan zone bits dan low- order bits atau 4 bit kedua disebut dengan numeric bits.
  • 24.
  • 25. ASCII singkatan dari American Standard Code for Information Interchange atau ada yang menyebut dengan American Standard Commintee on Information Interchange dikembangkan oleh ANSI (American National Standards Institute) untuk tujuan membuat kode biner yang standar.
  • 26. Kode ASCII yang standar menggunakan kombinasi 7-bit, dengan kombinasi sebanyak 127 dari 128 (27 = 128) kemungkinan kombinasi, yaitu:  26 buah huruf capital (upper case) dari A s/d Z  26 buah huruf kecil (lower case) dari a s/d z  digit decimal dari 0 s/d 9  34 karakter kontrol yang tidak dapat dicetak hanya digunakan untuk informasi status operasi computer  32 karakter khusus (special characters) ASCII 7-bit banyak digunakan untuk komputer- komputer generasi sekarang, termasuk komputer mikro.
  • 27.  ASCII 8-bit terdiri dari kombinasi 8-bit mulai banyak digunakan, karena lebih banyak memberikan kombinasi karakter. Dengan ASCII 8-bit, karakter-karakter graphic yang tidak dapat diwakili ASCII 7-bit, seperti ♥ ♦ ♣ ♠ α β ►◄ karakter dan sebagainya dapat diwakili. Komputer IBM PC menggunakan ASCII 8-bit.