SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  39
1
2
 Tujuan pembangunan ketenagakerjaan adalah
perlindungan tenaga kerja untuk mewujudkan
kesejahteraan.
 Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
merupakan salah satu aspek penting dalam
perlindungan tenaga kerja.
 Kewajiban pengurus untuk melaksanakan
syarat K3.
 Penerapan Norma Kesehatan kerja
dilaksanakan melalui upaya kesehatan kerja
3
 Upaya kesehatan kerja dilakukan melalui
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja.
 Salah satu tugas pokoknya : mencegah thd
penyakit umum dan penyakit akibat kerja.
 HIV & AIDS dapat merupakan penyakit umum
maupun penyakit akibat kerja.
 Keterkaitan Program HIV dan AIDS dengan
Sektor Ketenagakerjaan.
4
5
 Kasus HIV-AIDS di Indonesia semakin tahun semakin
meningkat secara eksponensial.
 Masih banyak pelaku di tempat kerja belum
mengetahui tentang HIV-AIDS sehingga menimbulkan
tindak dan sikap stigma dan diskriminasi.
 Sebagian besar angkatan kerja/tenaga kerja tidak
memahami haknya untuk mendapatkan perlindungan
K3.
 Sarana penunjang di tempat kerja belum berfungsi
dalam pencegahan HIV-AIDS (Pelayanan Kesehatan
Kerja dan P2K3).
 Telah ada kebijakan pemerintah dalam pencegahan
dan penanggulangan HIV-AIDS ditempat kerja.
6
7
PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT
1. U.U. No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
2. UU. No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 75 tahun
2006, tentang Komisi Penanggulangan AIDS Nasional;
4. Kepmenkokesra No. 06 Tahun 2007 tentang Tim Pelaksana
Penanggulangan AIDS Nasional;
5. Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja
PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT
7. Kepmennakertrans No. Kep. 68/Men/IV/2004 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat
Kerja.
8. Keputusan Dirjen PPK No. 20/DJPPK/VI/2005 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pencegahan dan
Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja.
9. Rekomendasi ILO No. 200 tentang HIV dan AIDS dan
Dunia Kerja.
10
 Dilakukan bersama-sama oleh :
Pemerintah
Pengusaha
Serikat Pekerja/Serikat Buruh
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV
DAN AIDS DI TEMPAT KERJA
KEWAJIBAN PEMERINTAH
 Melakukan pembinaan thd program
pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS
di tempat kerja
 Bersama-sama dengan Pengusaha dan SP/SB
atau sendiri2 melaksanakan upaya
pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS
di tempat kerja
 Dapat dilakukan dengan melibatkan fihak
ketiga dan atau ahli dibidang HIV/AIDS.
KEWAJIBAN PENGUSAHA
 Menetapkan kebijakan PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN HIV/AIDS di tempat kerja (dpt
dituangkan dalam PP atau PKB)
 Mengkomunikasikan kebijakan mell :
 Penyebarluasan informasi
 Penyelenggaraan pendidikan dan latihan
 Memberikan perlindungan kpd pekerja/buruh
dari tindakan dan perlakuan diskriminatif.
 Menerapan prosedur K3 khusus.
KEWAJIBAN SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH
 Bersama-sama Pemerintah dan Pengusaha
atau sendiri-sendiri melaksanakan
upaya pencegahan dan penanggulangan
HIV/AIDS di tempat kerja;
KEPMENNAKERTRANS NO. KEP. 68/MEN/IV/2004
Pasal 2
(1) Pengusaha wajib melakukan upaya P2-HIV/AIDS di tempat
kerja
(2) Untuk melaksanakan upaya P2-HIV/AIDS di tempat kerja
sebagaimana dimaksud ayat (1), pengusaha wajib :
a. Mengembangkan kebijakan tentang upaya P2- HIV/AIDS di
tempat kerja, yang dapat dituangkan dalam PP atau PKB.
b. Mengkomunikasikan kebijakan dengan Komunikasi, Informasi
dan Edukasi melalui program pendidikan yang
berkesinambungan
c. Memberikan perlindungan dari tindak dan perlakuan
diskriminatif.
d. Menerapkan prosedur K3 khusus untuk pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan peraturan Per-UU
dan standar yang berlaku
1. KEBIJAKAN
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS
Bentuk kebijakan :
i. Diintegrasikan dalam kebijakan K3
ii. Atau secara tersendiri
1. KEBIJAKAN
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS
Isi kebijakan :
i. Pernyataan komitmen pengusaha/pengurus
ii. Mengembangkan strategi dan promosi program
iii. Memberikan pendidikan kepada pekerja buruh
iv. Memberikan informasi tentang pelayanan testing,
konseling dan pelayanan yg dibutuhkan
v. Dilarang mewajibkan tes HIV
vi. Melarang segala bentuk stigmatisasi dan diskriminasi
vii. Menjaga kerahasiaan identitas pekerja/buruh dengan
HIV/AIDS
Penerapan kebijakan :
i. Membuat kebijakan tertulis
ii.Mengkomunikasikan kebijakan
iii.Menyusun rencana pelaksanaan pendidikan
melalui program P2K3 dan PKK yang sudah ada
iv.Melaksanakan program
v. Mengevaluasi kebijakan dan pelaksanaan
program
1. KEBIJAKAN
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS
2. PENDIDIKAN
PEKERJA/BURUH DI TEMPAT KERJA
STRATEGI PENDIDIKAN :
i. Menyusun program pendidikan
ii. Melaksanakan pendidikan secara
berkesinambungan
iii. Memanfaatkan P2K3 dan atau PKK
2. PENDIDIKAN
PEKERJA/BURUH DI TEMPAT KERJA
CAKUPAN PENDIDIKAN :
i. Penjelasan ttg HIV/AIDS, cara penularan dan
pencegahannya
ii. Penjelasan IMS salah satu faktor risiko
terinfeksi HIV/AIDS
iii. Pemberian informasi ttg layanan pengobatan
IMS, VCT
iv. Penjelasan peraturan perundang-undangan
v. Metode pendidikan bersifat interaktif dan
partisipatif
3. PERLINDUNGAN
HAK PEKERJA/BURUH
KONSELING DAN TESTING SUKARELA :
a) Larangan tes untuk tujuan tertentu;
b) Tes dapat dilakukan :
 Atas dasar kesukarelaan dengan persyaratan
tertentu;
 Bagi pekerja yg akan dipekerjakan pd
lingkungan kerja yg mungkin menimbulkan
pajanan HIV;
 Utk tujuan survei pemantauan epidemiologi
dgn persyaratan anonim; memenuhi prinsip
etika riset, ilmiah serta profesi,
melindungi kerahasiaan ;
TES HIV :
 DILARANG digunakan untuk :
 Persyaratan dalam proses rekrutmen
 Kelanjutan status pekerja/buruh
 Kewajiban pemeriksaan kesehatan rutin.
 DAPAT DILAKUKAN atas dasar :
 Kesukarelaan
 Dengan persetujuan tertulis
 Menyediakan konseling sebelum dan sesudah tes
 Dilakukan oleh dokter yang mempunyai keahlian
khusus.
 Tidak digunakan untuk sebagaimana ad. Dilarang
diatas
3.PERLINDUNGAN
HAK PEKERJA/BURUH
3. PERLINDUNGAN
HAK PEKERJA/BURUH
DISKRIMINASI DAN STIGMATISASI :
a) Larangan tindak dan sikap diskriminasi;
b) Upaya meniadakan stigma;
c) Menghormati hak azasi dan menjaga martabat;
d) Tindakan disiplin yang melakukan tindakan
diskriminasi dan stigmatisasi;
e) Pekerja/buruh dengan HIV/AIDS :
 berhak untuk terus bekerja selama mampu;
 bertindak secara bertanggungjawab untuk
mencegah penularan;
 didorong menginfo jika pekerjaan yg akan
dilakukan menimbulkan potensi risiko penularan.
3.PERLINDUNGAN
HAK PEKERJA/BURUH
PELAYANAN KESEHATAN KERJA :
a) Berhak mendapatkan pelayanan kesehatan
kerja;
b) Penetapan stadium HIV/AIDS dilakukan
oleh dokter yang mempunyai keahlian.
Pasal 3 :
 Pekerja/Buruh Dengan HIV/AIDS berhak
mendapatkan Pelayanan Kesehatan Kerja sama
dengan pekerja/buruh lainnya sesuai dengan
peraturan per-UU-an yang berlaku
KEPMENNAKERTRANS NO. KEP. 68/MEN/IV/2004
a. Pekerja/buruh dengan HIV +, mempunyai
gejala penyakit umum berhak mendapatkan
PKK dan JPK
b. Pekerja/buruh dengan HIV/AIDS,
dikategorikan PAK berhak mendapatkan JKK
c. Pekerja/buruh dengan HIV +, dan telah
masuk stadium AIDS, bukan PAK tidak
berhak mendapatkan JPK dan JKK
d. PKK tidak wajib menyediakan obat ARV
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
PEKERJA DENGAN HIV-AIDS
4.PROSEDUR K3 KHUSUS
1. Langkah-langkah pencegahan dan
pengendalian;
2. Pengawasan terhadap Infeksi di
tempat kerja;
3. Program gawat darurat dan
pertolongan pertama.
28
REKOMENDASI ILO No. 200 TENTANG
HIV/AIDS DAN DUNIA KERJA
TERDIRI DARI 6 BAB :
I. Definisi
II. Ruang Lingkup
III. Prinsip Umum
IV. Program dan Kebijakan Nasional
V. Penerapan
VI. Tindak lanjut
III. PRINSIP UMUM
1. HIV/AIDS dan HAM
2. Partisipisasi organisasi pengusaha dan pekerja
3. Larangan diskriminasi dan stigmatisasi
4. Prioritas pencegahan
5. Peran tempat kerja dalam pencegahan dan CST
6. Peran pekerja dalam disain, implemetasi dan evaluasi
program
7. Pekerja harus mendapatkan manfaat dari program
pencegahan risiko penularan HIV akibat kerja dan
pencegahan penyakit menular terutama TBC
8. Kerahasiaan
9. Tidak ada kewajiban untuk mengungkapkan status HIV
10. Program HIV/AIDS bagian dari Kebijakan program
pembangunan nasional
11. Perlindungan pekerja pada pekerjaan khusus yang dapat
tertular HIV
PRINSIP UMUM KAIDAH ILO DAN REKOMENDASI
TENTANG HIV/AIDS DAN DUNIA KERJA
1. Pencegahan HIV/AIDS
sebagai persoalan dunia
kerja
2. Non diskriminatif
3. Kesetaraan jender
4. Kesehatan Lingkungan
Kerja
5. Dialog sosial
6. Larangan skrining tujuan
pemisahan dalam proses
rekrutmen dan kerja
7. Kerahasiaan
8. Kelanjutan status hubungan
kerja
9. Pencegahan
10. Kepedulian dan dukungan
1. HIV/AIDS dan HAM
2. Partisipisasi organisasi pengusaha dan
pekerja
3. Larangan diskriminasi dan stigmatisasi
4. Prioritas pencegahan
5. Peran tempat kerja dalam pencegahan dan
CST
6. Peran pekerja dalam disain, implemetasi
dan evaluasi program
7. Pekerja harus mendapatkan manfaat dari
program pencegahan risiko penularan HIV
akibat kerja dan pencegahan penyakit
menular terutama TBC
8. Kerahasiaan
9. Tidak ada kewajiban untuk
mengungkapkan status HIV
10. Program HIV/AIDS bagian dari Kebijakan
program pembangunan nasional
11. Perlindungan pekerja pada pekerjaan
khusus yang dapat tertular HIV
32
PROGRAM P2 HIV-AIDS DI TEMPAT KERJA
 Sektor Ketenagakerjaan bagian dari Program
P2 HIV-AIDS Nasional.
 Kemenakertrans bertanggung jawab dalam
pembinaan pengawasan K3 di seluruh tempat
kerja.
 Pekerja dan tempat kerja merupakan target
potensial untuk program intervensi
pencegahan penularan HIV.
 Fokus Program : Preventing HIV Transmission
Among Vulnerable Male Workers Through
Workplace HIV-AIDS Programs (Pencegahan dan
Penanggulangan HIV-AIDS di Tempat Kerja
bagi Pekerja Pria Berisiko”)
 Tujuan Umum:
 Mencegah dampak buruk HIV-AIDS (sosial dan
ekonomi) melalui peningkatan program pencegahan
dan penanggulangan HIV-AIDS di tempat kerja
secara berkelanjutan
 Tujuan Khusus :
a) Meningkatkan jumlah perusahaan yang memiliki
komitmen, kebijakan dan menjalankan program
pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS di
tempat kerja;
b) Menurunkan perilaku berisiko pada pekerja laki2
berisiko;
c) Mencegah stigmatisasi dan diskriminasi terkait
HIV dan AIDS di dunia kerja;
d) Meningkatkan penggunaan fasilitas PKK dalam
layanan VCT dan layanan IMS sebagai bagian dari
jejaring Layanan Kesehatan secara keseluruhan
PROGRAM P2 HIV-AIDS DI TEMPAT KERJA
Strategi Dan Rencana Aksi Nasional
Penanggulangan HIV dan AIDS 2010-2014
KEMENAKERTRANS R.I
(Sesuai Stranas KPA Nasional)
1. Kegiatan Pokok : pencegahan penularan di kalangan
pelanggan pekerja sex melalui tempat kerja
2. Target :
a. 80% pelanggan jangkauan program pencegahan yang efektif
b. 60% pelanggan berperilaku hidup aman dan sehat
3. Kegiatan :
a. Pelatihan bagi perusahaan dan TK
b. Penyebaran informasi dan edukasi
c. Penjangkauan yang terus menerus untuk perilaku sehat
(pemahaman agama, menilai risiko, akses layanan termasuk
kondom untuk pencegahan)
d. Pengembangan mekanisme rujukan layanan VCT serta
manajemen IMS
e. Kampanye anti diskriminasi
f. Intervensi struktural dengan melibatkan masyarakat dan
pemangku kepentingan.
 Sasaran program adalah semua pelaku di
tempat kerja :
 pegawai pengawas ketenagakerjaan,
 pengusaha dan organisasinya (Apindo),
 Pekerja dan serikat pekerja (SP/SB),
 Personil K3 (ahli K3, Dokter & Paramedis
Psh) & Lembaga K3 (Klinik/RS Pelayanan
Kesehatan Kerja dan P2K3)
PROGRAM P2 HIV-AIDS DI TEMPAT KERJA
 Implementasi Kepmennakertrans No. Kep. 68/Men/2004
 Pelaksanaan program melalui fungsi pembinaan dan
pengawasan ketenagakerjaan khususnya melalui
program perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3)
 Dilaksanakan oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan
bekerjasama dengan unsur tripartit dan pihak terkait
lainnya.
PERAN KEMNAKERTRANS DALAM
PROGRAM P2 HIV-AIDS DI TEMPAT KERJA
 Menetapkan dan mensosialisasikan kebijakan.
 Melakukan penelitian dan kajian
 Sosialisasi/penyebarluasan informasi HIV dan AIDS
 Meningkatkan kapasitas pegawai pengawas
ketenagakerjaan (pusat dan daerah)
 Pembinaan terhadap Ahli dan Petugas K3 melalui
pelatihan di bidang K3 (Integrasi program HIV/AIDS &
K3)
 Mendorong peningkatan PKK untuk mendukung
pelayanan VCT dan pengobatan dan sistim rujukan
 Pelaksanaan Program melalui kerjasama dalam Program
GFATM di Indonesia
BENTUK-BENTUK KEGIATAN
 Penilaian program kegiatan dan pemberian penghargaan
Program HIV dan AIDS di tempat kerja.
 Pada tahun 2011, Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi ditunjuk sebagai Ketua Umum Hari AIDS
Sedunia (HAS).
 Perubahan peraturan perundangan :
 Peningkatan perlindungan tenaga kerja (pengobatan HIV dan
AIDS)
BENTUK-BENTUK KEGIATAN

Contenu connexe

Tendances

Per 03 men-1998-tentang-tata-cara-pelaporan-dan-pemeriksaan-kecelakaan
Per 03 men-1998-tentang-tata-cara-pelaporan-dan-pemeriksaan-kecelakaanPer 03 men-1998-tentang-tata-cara-pelaporan-dan-pemeriksaan-kecelakaan
Per 03 men-1998-tentang-tata-cara-pelaporan-dan-pemeriksaan-kecelakaan
hanu suwardi
 
Modul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerjaModul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerja
Bambang Apriyanto
 
B3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannyaB3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannya
sujatno angga
 

Tendances (20)

Materi Training Safety
Materi Training SafetyMateri Training Safety
Materi Training Safety
 
Investigasi Kecelakaan
Investigasi KecelakaanInvestigasi Kecelakaan
Investigasi Kecelakaan
 
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaMateri k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
 
Per 03 men-1998-tentang-tata-cara-pelaporan-dan-pemeriksaan-kecelakaan
Per 03 men-1998-tentang-tata-cara-pelaporan-dan-pemeriksaan-kecelakaanPer 03 men-1998-tentang-tata-cara-pelaporan-dan-pemeriksaan-kecelakaan
Per 03 men-1998-tentang-tata-cara-pelaporan-dan-pemeriksaan-kecelakaan
 
Pengertian p2k3
Pengertian p2k3Pengertian p2k3
Pengertian p2k3
 
Modul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerjaModul kesehatan dan keselamatan kerja
Modul kesehatan dan keselamatan kerja
 
380372702-Poster-uu-no-1-thn-1970.pdf
380372702-Poster-uu-no-1-thn-1970.pdf380372702-Poster-uu-no-1-thn-1970.pdf
380372702-Poster-uu-no-1-thn-1970.pdf
 
Penyakit akibat kerja
Penyakit akibat kerjaPenyakit akibat kerja
Penyakit akibat kerja
 
kecelakaan kerja
kecelakaan kerjakecelakaan kerja
kecelakaan kerja
 
Materi K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja)
Materi K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja)Materi K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja)
Materi K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja)
 
PPT APD - K3
PPT APD - K3PPT APD - K3
PPT APD - K3
 
Pelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation TrainingPelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation Training
 
K3 mekanik
K3 mekanikK3 mekanik
K3 mekanik
 
PPT K3.pptx
PPT K3.pptxPPT K3.pptx
PPT K3.pptx
 
Manajemen k3
Manajemen k3Manajemen k3
Manajemen k3
 
Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3Pengelolaan limbah b3
Pengelolaan limbah b3
 
Laporan Praktek Kunjungan Lapang AK3 Umum
Laporan Praktek Kunjungan Lapang AK3 UmumLaporan Praktek Kunjungan Lapang AK3 Umum
Laporan Praktek Kunjungan Lapang AK3 Umum
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
Daily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaa
Daily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaaDaily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaa
Daily report hse 10 januari 2022 mmp pomalaa
 
B3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannyaB3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannya
 

Similaire à Kebijakan program hiv

HIV-AIDS di Tempat Kerja fix.pptx
HIV-AIDS di Tempat Kerja fix.pptxHIV-AIDS di Tempat Kerja fix.pptx
HIV-AIDS di Tempat Kerja fix.pptx
MrBrside
 
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptxP - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
Veniceaprilia
 
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdfPNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
Brian ER
 

Similaire à Kebijakan program hiv (20)

HIV-AIDS di Tempat Kerja fix.pptx
HIV-AIDS di Tempat Kerja fix.pptxHIV-AIDS di Tempat Kerja fix.pptx
HIV-AIDS di Tempat Kerja fix.pptx
 
DAMPAK_HIV_AIDS_DITEMPAT_KERJA.ppt
DAMPAK_HIV_AIDS_DITEMPAT_KERJA.pptDAMPAK_HIV_AIDS_DITEMPAT_KERJA.ppt
DAMPAK_HIV_AIDS_DITEMPAT_KERJA.ppt
 
wcms_840702.pdf
wcms_840702.pdfwcms_840702.pdf
wcms_840702.pdf
 
201605 06-pengetahuan hiv
201605 06-pengetahuan hiv201605 06-pengetahuan hiv
201605 06-pengetahuan hiv
 
Tb booklet ilo web version
Tb booklet ilo web versionTb booklet ilo web version
Tb booklet ilo web version
 
KAK PPI COPAS.docx
KAK PPI COPAS.docxKAK PPI COPAS.docx
KAK PPI COPAS.docx
 
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptxP - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
 
Buku Panduan Adaptasi Kebiasaan Baru
Buku Panduan Adaptasi Kebiasaan BaruBuku Panduan Adaptasi Kebiasaan Baru
Buku Panduan Adaptasi Kebiasaan Baru
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
 
PPT LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN NINGSIH.pptx
PPT LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN NINGSIH.pptxPPT LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN NINGSIH.pptx
PPT LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN NINGSIH.pptx
 
PNPK HIV Kop Garuda.pdf
PNPK HIV Kop Garuda.pdfPNPK HIV Kop Garuda.pdf
PNPK HIV Kop Garuda.pdf
 
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdfPNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
 
Permenkes HIV 2019.pdf
Permenkes HIV 2019.pdfPermenkes HIV 2019.pdf
Permenkes HIV 2019.pdf
 
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdfPNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
 
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FasyankesKebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
 
LINTAS SEKTORAL BARU.pptx
LINTAS SEKTORAL BARU.pptxLINTAS SEKTORAL BARU.pptx
LINTAS SEKTORAL BARU.pptx
 
K3 dalam pandemi Covid 19.pptx
K3 dalam pandemi Covid 19.pptxK3 dalam pandemi Covid 19.pptx
K3 dalam pandemi Covid 19.pptx
 
M6 kb1 infeksi nosokomial
M6 kb1   infeksi nosokomialM6 kb1   infeksi nosokomial
M6 kb1 infeksi nosokomial
 
Pedoman Manajemen PPIA
Pedoman Manajemen PPIAPedoman Manajemen PPIA
Pedoman Manajemen PPIA
 
Pedoman Manajemen PPIA
Pedoman Manajemen PPIAPedoman Manajemen PPIA
Pedoman Manajemen PPIA
 

Dernier

TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
Safrina Ramadhani
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 

Dernier (17)

KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptxPenyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 

Kebijakan program hiv

  • 1. 1
  • 2. 2
  • 3.  Tujuan pembangunan ketenagakerjaan adalah perlindungan tenaga kerja untuk mewujudkan kesejahteraan.  Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu aspek penting dalam perlindungan tenaga kerja.  Kewajiban pengurus untuk melaksanakan syarat K3.  Penerapan Norma Kesehatan kerja dilaksanakan melalui upaya kesehatan kerja 3
  • 4.  Upaya kesehatan kerja dilakukan melalui Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja.  Salah satu tugas pokoknya : mencegah thd penyakit umum dan penyakit akibat kerja.  HIV & AIDS dapat merupakan penyakit umum maupun penyakit akibat kerja.  Keterkaitan Program HIV dan AIDS dengan Sektor Ketenagakerjaan. 4
  • 5. 5
  • 6.  Kasus HIV-AIDS di Indonesia semakin tahun semakin meningkat secara eksponensial.  Masih banyak pelaku di tempat kerja belum mengetahui tentang HIV-AIDS sehingga menimbulkan tindak dan sikap stigma dan diskriminasi.  Sebagian besar angkatan kerja/tenaga kerja tidak memahami haknya untuk mendapatkan perlindungan K3.  Sarana penunjang di tempat kerja belum berfungsi dalam pencegahan HIV-AIDS (Pelayanan Kesehatan Kerja dan P2K3).  Telah ada kebijakan pemerintah dalam pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS ditempat kerja. 6
  • 7. 7
  • 8. PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT 1. U.U. No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 2. UU. No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2006, tentang Komisi Penanggulangan AIDS Nasional; 4. Kepmenkokesra No. 06 Tahun 2007 tentang Tim Pelaksana Penanggulangan AIDS Nasional; 5. Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
  • 9. PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT 7. Kepmennakertrans No. Kep. 68/Men/IV/2004 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja. 8. Keputusan Dirjen PPK No. 20/DJPPK/VI/2005 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja. 9. Rekomendasi ILO No. 200 tentang HIV dan AIDS dan Dunia Kerja.
  • 10. 10
  • 11.  Dilakukan bersama-sama oleh : Pemerintah Pengusaha Serikat Pekerja/Serikat Buruh PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI TEMPAT KERJA
  • 12. KEWAJIBAN PEMERINTAH  Melakukan pembinaan thd program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja  Bersama-sama dengan Pengusaha dan SP/SB atau sendiri2 melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja  Dapat dilakukan dengan melibatkan fihak ketiga dan atau ahli dibidang HIV/AIDS.
  • 13. KEWAJIBAN PENGUSAHA  Menetapkan kebijakan PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS di tempat kerja (dpt dituangkan dalam PP atau PKB)  Mengkomunikasikan kebijakan mell :  Penyebarluasan informasi  Penyelenggaraan pendidikan dan latihan  Memberikan perlindungan kpd pekerja/buruh dari tindakan dan perlakuan diskriminatif.  Menerapan prosedur K3 khusus.
  • 14. KEWAJIBAN SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH  Bersama-sama Pemerintah dan Pengusaha atau sendiri-sendiri melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja;
  • 15. KEPMENNAKERTRANS NO. KEP. 68/MEN/IV/2004 Pasal 2 (1) Pengusaha wajib melakukan upaya P2-HIV/AIDS di tempat kerja (2) Untuk melaksanakan upaya P2-HIV/AIDS di tempat kerja sebagaimana dimaksud ayat (1), pengusaha wajib : a. Mengembangkan kebijakan tentang upaya P2- HIV/AIDS di tempat kerja, yang dapat dituangkan dalam PP atau PKB. b. Mengkomunikasikan kebijakan dengan Komunikasi, Informasi dan Edukasi melalui program pendidikan yang berkesinambungan c. Memberikan perlindungan dari tindak dan perlakuan diskriminatif. d. Menerapkan prosedur K3 khusus untuk pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan peraturan Per-UU dan standar yang berlaku
  • 16. 1. KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS Bentuk kebijakan : i. Diintegrasikan dalam kebijakan K3 ii. Atau secara tersendiri
  • 17. 1. KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS Isi kebijakan : i. Pernyataan komitmen pengusaha/pengurus ii. Mengembangkan strategi dan promosi program iii. Memberikan pendidikan kepada pekerja buruh iv. Memberikan informasi tentang pelayanan testing, konseling dan pelayanan yg dibutuhkan v. Dilarang mewajibkan tes HIV vi. Melarang segala bentuk stigmatisasi dan diskriminasi vii. Menjaga kerahasiaan identitas pekerja/buruh dengan HIV/AIDS
  • 18. Penerapan kebijakan : i. Membuat kebijakan tertulis ii.Mengkomunikasikan kebijakan iii.Menyusun rencana pelaksanaan pendidikan melalui program P2K3 dan PKK yang sudah ada iv.Melaksanakan program v. Mengevaluasi kebijakan dan pelaksanaan program 1. KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS
  • 19. 2. PENDIDIKAN PEKERJA/BURUH DI TEMPAT KERJA STRATEGI PENDIDIKAN : i. Menyusun program pendidikan ii. Melaksanakan pendidikan secara berkesinambungan iii. Memanfaatkan P2K3 dan atau PKK
  • 20. 2. PENDIDIKAN PEKERJA/BURUH DI TEMPAT KERJA CAKUPAN PENDIDIKAN : i. Penjelasan ttg HIV/AIDS, cara penularan dan pencegahannya ii. Penjelasan IMS salah satu faktor risiko terinfeksi HIV/AIDS iii. Pemberian informasi ttg layanan pengobatan IMS, VCT iv. Penjelasan peraturan perundang-undangan v. Metode pendidikan bersifat interaktif dan partisipatif
  • 21. 3. PERLINDUNGAN HAK PEKERJA/BURUH KONSELING DAN TESTING SUKARELA : a) Larangan tes untuk tujuan tertentu; b) Tes dapat dilakukan :  Atas dasar kesukarelaan dengan persyaratan tertentu;  Bagi pekerja yg akan dipekerjakan pd lingkungan kerja yg mungkin menimbulkan pajanan HIV;  Utk tujuan survei pemantauan epidemiologi dgn persyaratan anonim; memenuhi prinsip etika riset, ilmiah serta profesi, melindungi kerahasiaan ;
  • 22. TES HIV :  DILARANG digunakan untuk :  Persyaratan dalam proses rekrutmen  Kelanjutan status pekerja/buruh  Kewajiban pemeriksaan kesehatan rutin.  DAPAT DILAKUKAN atas dasar :  Kesukarelaan  Dengan persetujuan tertulis  Menyediakan konseling sebelum dan sesudah tes  Dilakukan oleh dokter yang mempunyai keahlian khusus.  Tidak digunakan untuk sebagaimana ad. Dilarang diatas 3.PERLINDUNGAN HAK PEKERJA/BURUH
  • 23. 3. PERLINDUNGAN HAK PEKERJA/BURUH DISKRIMINASI DAN STIGMATISASI : a) Larangan tindak dan sikap diskriminasi; b) Upaya meniadakan stigma; c) Menghormati hak azasi dan menjaga martabat; d) Tindakan disiplin yang melakukan tindakan diskriminasi dan stigmatisasi; e) Pekerja/buruh dengan HIV/AIDS :  berhak untuk terus bekerja selama mampu;  bertindak secara bertanggungjawab untuk mencegah penularan;  didorong menginfo jika pekerjaan yg akan dilakukan menimbulkan potensi risiko penularan.
  • 24. 3.PERLINDUNGAN HAK PEKERJA/BURUH PELAYANAN KESEHATAN KERJA : a) Berhak mendapatkan pelayanan kesehatan kerja; b) Penetapan stadium HIV/AIDS dilakukan oleh dokter yang mempunyai keahlian.
  • 25. Pasal 3 :  Pekerja/Buruh Dengan HIV/AIDS berhak mendapatkan Pelayanan Kesehatan Kerja sama dengan pekerja/buruh lainnya sesuai dengan peraturan per-UU-an yang berlaku KEPMENNAKERTRANS NO. KEP. 68/MEN/IV/2004
  • 26. a. Pekerja/buruh dengan HIV +, mempunyai gejala penyakit umum berhak mendapatkan PKK dan JPK b. Pekerja/buruh dengan HIV/AIDS, dikategorikan PAK berhak mendapatkan JKK c. Pekerja/buruh dengan HIV +, dan telah masuk stadium AIDS, bukan PAK tidak berhak mendapatkan JPK dan JKK d. PKK tidak wajib menyediakan obat ARV PELAYANAN KESEHATAN KERJA PEKERJA DENGAN HIV-AIDS
  • 27. 4.PROSEDUR K3 KHUSUS 1. Langkah-langkah pencegahan dan pengendalian; 2. Pengawasan terhadap Infeksi di tempat kerja; 3. Program gawat darurat dan pertolongan pertama.
  • 28. 28
  • 29. REKOMENDASI ILO No. 200 TENTANG HIV/AIDS DAN DUNIA KERJA TERDIRI DARI 6 BAB : I. Definisi II. Ruang Lingkup III. Prinsip Umum IV. Program dan Kebijakan Nasional V. Penerapan VI. Tindak lanjut
  • 30. III. PRINSIP UMUM 1. HIV/AIDS dan HAM 2. Partisipisasi organisasi pengusaha dan pekerja 3. Larangan diskriminasi dan stigmatisasi 4. Prioritas pencegahan 5. Peran tempat kerja dalam pencegahan dan CST 6. Peran pekerja dalam disain, implemetasi dan evaluasi program 7. Pekerja harus mendapatkan manfaat dari program pencegahan risiko penularan HIV akibat kerja dan pencegahan penyakit menular terutama TBC 8. Kerahasiaan 9. Tidak ada kewajiban untuk mengungkapkan status HIV 10. Program HIV/AIDS bagian dari Kebijakan program pembangunan nasional 11. Perlindungan pekerja pada pekerjaan khusus yang dapat tertular HIV
  • 31. PRINSIP UMUM KAIDAH ILO DAN REKOMENDASI TENTANG HIV/AIDS DAN DUNIA KERJA 1. Pencegahan HIV/AIDS sebagai persoalan dunia kerja 2. Non diskriminatif 3. Kesetaraan jender 4. Kesehatan Lingkungan Kerja 5. Dialog sosial 6. Larangan skrining tujuan pemisahan dalam proses rekrutmen dan kerja 7. Kerahasiaan 8. Kelanjutan status hubungan kerja 9. Pencegahan 10. Kepedulian dan dukungan 1. HIV/AIDS dan HAM 2. Partisipisasi organisasi pengusaha dan pekerja 3. Larangan diskriminasi dan stigmatisasi 4. Prioritas pencegahan 5. Peran tempat kerja dalam pencegahan dan CST 6. Peran pekerja dalam disain, implemetasi dan evaluasi program 7. Pekerja harus mendapatkan manfaat dari program pencegahan risiko penularan HIV akibat kerja dan pencegahan penyakit menular terutama TBC 8. Kerahasiaan 9. Tidak ada kewajiban untuk mengungkapkan status HIV 10. Program HIV/AIDS bagian dari Kebijakan program pembangunan nasional 11. Perlindungan pekerja pada pekerjaan khusus yang dapat tertular HIV
  • 32. 32
  • 33. PROGRAM P2 HIV-AIDS DI TEMPAT KERJA  Sektor Ketenagakerjaan bagian dari Program P2 HIV-AIDS Nasional.  Kemenakertrans bertanggung jawab dalam pembinaan pengawasan K3 di seluruh tempat kerja.  Pekerja dan tempat kerja merupakan target potensial untuk program intervensi pencegahan penularan HIV.  Fokus Program : Preventing HIV Transmission Among Vulnerable Male Workers Through Workplace HIV-AIDS Programs (Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS di Tempat Kerja bagi Pekerja Pria Berisiko”)
  • 34.  Tujuan Umum:  Mencegah dampak buruk HIV-AIDS (sosial dan ekonomi) melalui peningkatan program pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS di tempat kerja secara berkelanjutan  Tujuan Khusus : a) Meningkatkan jumlah perusahaan yang memiliki komitmen, kebijakan dan menjalankan program pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS di tempat kerja; b) Menurunkan perilaku berisiko pada pekerja laki2 berisiko; c) Mencegah stigmatisasi dan diskriminasi terkait HIV dan AIDS di dunia kerja; d) Meningkatkan penggunaan fasilitas PKK dalam layanan VCT dan layanan IMS sebagai bagian dari jejaring Layanan Kesehatan secara keseluruhan PROGRAM P2 HIV-AIDS DI TEMPAT KERJA
  • 35. Strategi Dan Rencana Aksi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS 2010-2014 KEMENAKERTRANS R.I (Sesuai Stranas KPA Nasional) 1. Kegiatan Pokok : pencegahan penularan di kalangan pelanggan pekerja sex melalui tempat kerja 2. Target : a. 80% pelanggan jangkauan program pencegahan yang efektif b. 60% pelanggan berperilaku hidup aman dan sehat 3. Kegiatan : a. Pelatihan bagi perusahaan dan TK b. Penyebaran informasi dan edukasi c. Penjangkauan yang terus menerus untuk perilaku sehat (pemahaman agama, menilai risiko, akses layanan termasuk kondom untuk pencegahan) d. Pengembangan mekanisme rujukan layanan VCT serta manajemen IMS e. Kampanye anti diskriminasi f. Intervensi struktural dengan melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan.
  • 36.  Sasaran program adalah semua pelaku di tempat kerja :  pegawai pengawas ketenagakerjaan,  pengusaha dan organisasinya (Apindo),  Pekerja dan serikat pekerja (SP/SB),  Personil K3 (ahli K3, Dokter & Paramedis Psh) & Lembaga K3 (Klinik/RS Pelayanan Kesehatan Kerja dan P2K3) PROGRAM P2 HIV-AIDS DI TEMPAT KERJA
  • 37.  Implementasi Kepmennakertrans No. Kep. 68/Men/2004  Pelaksanaan program melalui fungsi pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan khususnya melalui program perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)  Dilaksanakan oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan bekerjasama dengan unsur tripartit dan pihak terkait lainnya. PERAN KEMNAKERTRANS DALAM PROGRAM P2 HIV-AIDS DI TEMPAT KERJA
  • 38.  Menetapkan dan mensosialisasikan kebijakan.  Melakukan penelitian dan kajian  Sosialisasi/penyebarluasan informasi HIV dan AIDS  Meningkatkan kapasitas pegawai pengawas ketenagakerjaan (pusat dan daerah)  Pembinaan terhadap Ahli dan Petugas K3 melalui pelatihan di bidang K3 (Integrasi program HIV/AIDS & K3)  Mendorong peningkatan PKK untuk mendukung pelayanan VCT dan pengobatan dan sistim rujukan  Pelaksanaan Program melalui kerjasama dalam Program GFATM di Indonesia BENTUK-BENTUK KEGIATAN
  • 39.  Penilaian program kegiatan dan pemberian penghargaan Program HIV dan AIDS di tempat kerja.  Pada tahun 2011, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ditunjuk sebagai Ketua Umum Hari AIDS Sedunia (HAS).  Perubahan peraturan perundangan :  Peningkatan perlindungan tenaga kerja (pengobatan HIV dan AIDS) BENTUK-BENTUK KEGIATAN