Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengendalian persediaan bahan baku, termasuk metode siklus pesanan, metode minimal-maksimum, metode dua tempat, sistem pemesanan otomatis, dan rencana ABC. Metode-metode tersebut digunakan untuk menjaga stok bahan baku agar tetap memadai untuk operasi produksi namun tidak berlebihan.
2. *
Bahan baku adalah bahan dasar yang diolah
menjadi produk selesai, bahan baku ini terdiri
dari :
1. Bahan baku langsung, yang mempunyai ciri :
- Mudah ditelusuri ke produk selesai.
- Merupakan bahan utama produk selesai.
- Dapat diidentifikasi langsung ke proses
produksi setiap produk.
2. Bahan baku tak langsung, dalam proses
produksi biaya ini diperlakukan sebagai
biaya overhead.
3. *
1. Permintaan Pembelian.
Merupakan pesanan tertulis yang ditujukan ke departemen
pembelian sebagai permintaan kebutuhan bahan, formulir ini
dibuat rangkap tiga, satu ditujukan ke departemen pembelian,
satu dikirim ke bagian yang mengajukan permintaan, yang
terakhir sebagai arsip.
2. Pesanan Pembelian.
Merupakan permintaan tertulis ke supplier bahan, yang dikirim
oleh departemen pembelian. Dalam pesanan pembelian ini
memuat : jumlah bahan yang diminta, harga dan syarat-syarat
pembelian, formulir ini dibuat rangkap empat, satu dikirim ke
supplier, satu dikirim ke departemen akuntansi, departemen
penerimaan, dan departemen pembelian.
3. Penerimaan Bahan.
Merupakan laporan tertulis yang dibuat oleh departemen
penerimaan bahan. Formulir ini rangkap empat yang dikirim ke
departemen pembelian, departemen akuntansi, departemen
pergudangan, dan departemen penerimaan.
4. *
1. Bukti Permintaan Bahan Baku
bukti permintaan bahan baku digunakan
untuk mengeluarkan bahan baku dari gudang.
Bukti tersebut sebagai dokumen sumber dari
pencatatan di buku pembantu bahan baku
dibagian pengeluaran.
5. *
1. Metode Periodik.
Pada metode ini penerimaan dan pengeluaran bahan baku
dicatat pada akun persediaan bahan baku, sedangkan jika
terjadi pembelian bahan baku akan dicatat pada akun
pembelian bahan baku. Jumlah persediaan tidak dicatat
secara terus-menerus, melainkan hanya pada setiap akhir
periode akuntansi.
2. Metode Perpetual.
Mencatat jumlah persediaan secara terus-menerus,
sehingga setiap saat jumlah persediaan dapat diketahui
berdasarkan catatan akuntansi. Sedangkan jika terjadi
pembelian bahan baku akan dicatat dalam akun
persediaan bahan baku.
6. *
1. Identifikasi Spesifik
2. Metode Rata-Rata Tertimbang
3. Metode Harga Rata-Rata.
4. Metode FIFO (First In First Out).
5. Metode LIFO (Last In Last Out).
7. *
*Spesific Identification
metode ini adalah yang paling
mudah dan yang menentukan biaya bahan
baku di persediaan akhir. Metode ini
memerlukan pemeliharaan dokumen harga
penjualan di setiap unitnya dan kuantitas
unit. Pada metode ini kuantitas dikalikan
dengan harga per unitnya.
8. *
*Rata-Rata Tertimbang
Metode ini mengasumsikan bahwa biaya
dari setiap pengeluaran bahan baku
merupakan bauran dari semua biaya
dengan bahan baku yang tersedia
dikeluarkan secara acak.
9. *
*Harga Rata-Rata
Metode harga rata-rata, semua bahan
langsung yang ada dalam persediaan di
gudang dianggap harganya sama. Pada
metode ini nilai persediaan akhir
dihitung dengan cara membagi total
biaya pembelian bahan dalam satu
periode dengan total unit yang dibeli.
10. *
*Metode FIFO (First in-First out)
Dalam metode ini, bahan langsung yang
digunakan (yang dikirim ke pabrik)
dianggap berasal dari persediaan terlama
yang ada, atau paling awal tiba di
gudang, maka yang pertama kali dipakai
atau digunakan untuk produksi adalah
barang persediaan yang pertama kali
dibeli.
11. *
*Metode LIFO (Last in-First out)
Dalam metode ini, bahan langsung yang
digunakan (yang dikirim ke pabrik)
dianggap berasal dari persediaan terbaru
yang ada, atau yang paling akhir tiba di
gudang, maka yang pertama kali dipakai
atau digunakan untuk produksi adalah
barang persediaan yang terakhir kali
dibeli.
12. *
*Dalam penerapan aturan ini, kata biaya mengacu pada semua asumsi
arus biaya umum. Istilah harga pasar berarti biaya penggantian
dalam batasan tertentu.
13. *
*Pengendalian bahan bau dilakukan melalui
pengaturan fungsional, pembebanan tanggung
jawab, dan bukti-bukti dokumenter.
Pengendalian bahan baku harus memenuhi 2
kebutuhan yaitu menjaga persediaan dalam
jumlah dan variasi yang memadai guna
beroperasi secaraefisien dan menjaga tingkat
persediaan yang menguntungkann secara
finansial.
14. *
*1. Metode siklus pesanan (order cycling)
*2. Metode minimum maksimum (the min-max)
* 3. Metode dua tempat (the two-bin method)
*4. automatic order system
*5. ABC Plan
15. *
*Metode siklus pemesanan
Suatu metode pengendalian bahan baku
yang secara periodik memeriksa status
jumlah bahan baku yang tersedia untuk
setiap item bahan baku.
16. *
*Metode Minimal-Maximum
Suatu metode pengendalian bahan baku
yang menetapkan jumlah maksimum dan
minimum dari setiap item gunna
mencegah terjadinya kehasbisan persedian.
17. *
*Metode dua tempat
Suatu metode pengendalian bahan baku
dimana setiap item persediaan disimpan
dalam dua tempat, dua
tumpukan/kelompok yang jumlahnya
dikoordinasikan dengan tanggal
pemesanan dan pengantaran
18. *
*Sistem pemesanan otomatis
Salah satu metode pengendalian biaya
dengan meggunakan komputer
memunkinkan secara periode mengatur
ulang jumlah pemesanan dan meninjau
kembali pemesanann di pemesanan
pembelian.
19. *
*Rencana ABC
Metode pengendalian bahan baku yang
mengavaluasi signifikansi biaya dari setiap
item sebagai nilai tinggi (item A), nilai
sedang (Item B), atau nilai rendah (Item
C). Tidak untuk dicampuradukkan dengan
ABC.