SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  30
Push the power button
Kehamilan dan Kelahiran
Kehamilan dan Kelahiran 
Anggota Perkembangan 
Proses 
Kehamilan 
Embrio 
Persalinan video Penutup
ANGGOTA 
KELOMPOK 6 
Anisa Purpitasari ( 02 ) 
Arija Tsulasti ( 03 ) 
Dela Nutri Attari ( 04 ) 
Heni Rahmawati ( 15 ) 
Yandito Danuaji ( 33 )
Proses Kehamilan 
Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim 
seorang perempuan membuahi sel telur yang telah matang. 
seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 
cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung 
sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air 
mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran 
kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi 
rongga rahim dan berebut untuk mencapai sel telur matang. 
Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang 
menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian 
ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan 
diri.
Proses Kehamilan 
Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian 
luarnya. Ini menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh 
satu sperma. 
Inti sel telur yang sudah dibuahi akan mengalami pembelahan 
menjadi dua bagian setelah 30 jam. 20 jam kemudian inti sel 
telur ini akan kembali membelah menjadi empat bagian. 
Tiga sampai empat hari setelah pembuahan, sel akan sampai di 
bagian uterus. Dalam jangka waktu satu minggu setelah 
perubahan, akan dihasilkan suatu massa sel yang berbentuk bola 
sebesar pentol jarum, yang disebut (blastocyt). Dalam proses 
selanjutnya, yaitu sekitar 5 hari berikutnya, blastosis akan 
menempel dan terimplantasi kedalam endometrium. 
Dalam jangka waktu satu minggu setelah perubahan, akan 
dihasilkan suatu massa sel yang berbentuk bola sebesar pentol 
jarum, yang disebut (blastocyt).
Proses Kehamilan 
Dalam jangka waktu satu minggu setelah perubahan, akan 
dihasilkan suatu massa sel yang berbentuk bola sebesar pentol 
jarum, yang disebut (blastocyt). Dalam proses selanjutnya, yaitu 
sekitar 5 hari berikutnya, blastosis akan menempel dan 
terimplantasi kedalam endometrium. 
Selama dua hingga empat minggu pertam perkembangan, blastosis 
medapatkan nutrien dari endometrium. Pada masa 
perkembangan ini, akan berbentuk plasenta. Plasenta 
merupakan organ berbentuk cakram yang mengandung 
pembuluh darah maternal (ibu) dan embrio. Melewati plasenta 
inilah, embrio akan mendapatkan nutrisi dari maternal. Melalui 
plasenta ini juga terjadi pertukaran gas-gas respirasi dan 
pembuangan limbah metabolisme embrio.Darah dari embrio 
mengalir ke plasenta melalui arteri tali pusar dan kembali 
melalui vena pusat dan melewati hati embrio.
Perkembangan Embrio 
1. Trimester Pertama (Minggu 0 – 12) 
A. Periode Germinal (Minggu 0 – 3) 
Proses pembuahan telur oleh sperma yang terjadi pada minggu 
ke-2 dari hari pertama menstruasi terakhir. Telur yang sudah 
dibuahi sperma bergerak dari tuba fallopi dan menempel ke 
dinding uterus (endometrium). 
B. Periode Embrio (Minggu 3 – 8 ) 
Proses dimana sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan 
struktur anatomi mulai terbentuk seperti mata, mulut dan lidah 
mulai terbentuk, sedangkan hati mulai memproduksi sel darah. 
Janin mulai berubah dari blastosis menjadi embrio berukuran 
1,3 cm dengan kepala yang besar
Perkembangan Embrio 
C. Periode Fetus (Minggu 9 – 12) 
Periode dimana semua organ penting terus bertumbuh dengan 
cepat dan saling berkaitan dan aktivitas otak sangat tinggi.
Perkembangan Embrio 
2. Trimester kedua (Minggu 12 – 24) 
Pada trimester kedua ini terjadi peningkatan perkembangan 
janin. 
Pada minggu ke-18 kita bisa melakukan pemeriksaan dengan 
ultrasongrafi (USG) untuk mengecek kesempurnaan janin, posisi 
plasenta dan kemungkinan bayi kembar. Jaringan kuku, kulit dan 
rambut berkembang dan mengeras pada minggu ke 20 – 21. 
Indera penglihatan dan pendengaran janin mulai berfungsi. 
Kelopak mata sudah dapat membuka dan menutup. Janin (fetus) 
mulai tampak sebagai sosok manusia dengan panjang 30 cm.
Perkembangan Embrio 
3. Trimester ketiga (Minggu 24 -40) 
Dalam trimester ini semua organ tubuh tumbuh dengan 
sempurna. Janin menunjukkan aktivitas motorik yang 
terkoordinasi seperti menendang atau menonjok serta dia sudah 
memiliki periode tidur dan bangun. Masa tidurnya jauh lebih 
lama dibandingkan masa bangun. Paru-paru berkembang pesat 
menjadi sempurna. 
Pada bulan ke-9 ini , janin mengambil posisi kepala di bawah dan 
siap untuk dilahirkan. Berat bayi lahir berkisar antara 3 -3,5 kg 
dengan panjang 50 cm.
Persalinan ( Normal ) 
Tahap Persalinan normal : 
Tahap I, mulai terjadi pembukaan jalan lahir dari 1 cm sampai 
lengkap (10 cm). Dalam proses persalinan normal, 
tahap pertama ini memerlukan waktus sekitar 20 
jam untuk anak pertama. 
Tahap II, yaitu setelah pembukaan jalan lahir lengkap sampai 
bayi lahir. Biasanya, tahapan ini memerlukan waktu 
sekitar dua jam
Persalinan ( Normal ) 
Tahap III, mulai saat bayi lahir sampai keluar ari-ari. Pada tahap 
ini, otot rahim berkontraksi, serviks membesar, dan bayi 
didorong keluar. Persalinan yang normal umumnya kepala 
bayi keluar terlebih dahulu dan diikuti bagian tubuh 
lainnya.Pada saat berkontraksi, amnion pecah, dan cairan 
amnion keluar bersama bayi untuk melicinkan jalan keluar. 
Secara normal, tahapan ini hanya memerlukan waktu 
setengah jam. 
Tahap IV, yaitu dua jam pasca kelahiran. Beberapa saat setelah 
bayi lahir dilakukan pemotongan tali pusar. Pada tali pusar 
tidak terdapat jaringan saraf sehingga tidak terasa sakit 
sewaktu dipotong.Keluarnya plasenta terjadi kira-kira tiga 
puluh menit setelah bayi keluar karena dinding rahim 
berkontraksi lagi.
Persalinan ( Normal ) 
Gambar persalinan normal :
Persalinan (Caesar ) 
Persalinan Caesar : 
Operasi caesar adalah operasi untuk mengeluarkan bayi tanpa 
melalui liang persalinan (vagina). Dalam operasi tersebut dokter 
membedah dinding perut dan rahim ibu guna mengeluarkan 
bayi. Operasi caesar biasanya berlangsung 20-90 menit dan 
dapat dilakukan baik karena alasan medis maupun non-medis 
(personal) . Banyak wanita yang tergiur memilih operasi caesar 
tanpa adanya alasan medis, antara lain karena: 
- Bisa memilih tanggal kelahiran bayi 
- Berlangsung cepat 
- Tidak menyakitkan 
- Trauma karena proses melahirkan anak pertama 
- Melindungi bagian paling privat dari wanita
Persalinan (Caesar ) 
Dampak Bagi bayi: 
• Bayi hasil caesar berpeluang lebih tinggi mengalami gangguan 
pernafasan (neonatal respiratory distress). Risiko mengidap 
asma juga lebih besar pada bayi hasil caesar. 
• Risiko bayi terkena pisau bedah. 
• Risiko kelahiran prematur. Seringkali, sulit untuk menghitung 
umur bayi yang sebenarnya. Bila bayi ternyata masih berumur di 
bawah 36 bulan maka akan ada risiko karena kelahiran prematur, 
seperti masalah pernafasan, suhu tubuh dan pencernaan.
Persalinan ( Caesar ) 
Dampak Bagi ibu: 
• Kematian. Meskipun jarang terjadi, operasi caesar yang gagal dapat 
meningkatkan risiko kematian ibu. Di AS, tingkat kematian pada caesar 
atas kemauan sendiri adalah 5,9 per 100.000 kelahiran, dibandingkan 2,1 
pada persalinan normal. 
• Masa pemulihan yang lebih lama, bisa sampai 6 minggu atau lebih. 
• Risiko infeksi pasca pembedahan yang berkisar antara 2-15%. Infeksi 
terutama pada saluran kencing dan lebih sering terjadi pada ibu yang 
kegemukan. 
• Frekuensi perdarahan yang lebih tinggi. 
• Risiko mengalami masalah pada plasenta, ruptur kandungan dan 
pertumbuhan janin di luar rahim (ectopic) pada kehamilan berikutnya. 
• Penundaan pemberian ASI dan jalinan hubungan emosi ibu-anak karena 
adanya luka operasi dan pengaruh obat bius. Bayi hasil operasi caesar 
biasanya langsung ditempatkan di ruang observasi.
Persalinan ( Caesar ) 
Gambar Persalinan Caesar :
Persalinan (Waterbirth ) 
Water Birth merupakan salah satu proses persalinan normal di 
dalam air. Salah satu alasan memilih waterbirth adalah sangat 
minimalnya rasa sakit yang dirasakan oleh pasien. Proses 
kelahiran didalam air tergolong simple. Pasien dimasukkan 
kedalam kolam khusus, yang berisi air hangat. Air hangat ini 
membuat kulit vagina menjadi elastis sehingga proses kelahiran 
lebih mudah dan cepat. Bayi yang dilahirkan melalui persalinan 
waterbirth dipastikan tidak akan mengisap air yang membuatnya 
sulit bernapas, karena ketika bayi akan lahir ia masih bernapas 
dengan ari-ari (tali pusar) yang masih tersambung ke perut ibu. 
Jadi, tidak ada masalah bayi dilahirkan didalam air.
Persalinan (Waterbirth ) 
Dampak Bagi bayi : 
• Menurunkan risiko cedera kepala bayi. 
• Meskipun belum dilakukan penelitian mendalam, namun pakar 
kesehatan meyakini bahwa lahir dengan metode ini 
memungkinkan IQ bayi menjadi lebih tinggi dibandingkan bayi 
yang lahir dengan metode lain. 
• Peredaran darah bayi akan lebih baik, sehingga tubuh bayi akan 
cepat memerah setelah dilahirkan. 
Dampak Bagi ibu : 
• Ibu akan merasa lebih relaks karena semua otot yang berkaitan 
dengan proses persalinan menjadi elastis. 
• Metode ini juga akan mempermudah proses mengejan. 
Sehingga rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan. 
• Di dalam air proses pembukaan jalan lahir akan berjalan lebih 
cepat
Persalinan (Waterbirth ) 
Tahapan persalinan Waterbirth 
Proses persalinan di air memiliki tahapan yang sama seperti melahirkan 
normal. Hanya saja dengan ibu berendam dalam air hangat, membuat 
sirkulasi pembuluh darah jadi lebih baik. Akibatnya akan berpengaruh 
pula pada kontraksi rahim yang jadi lebih efektif dan lebih baik. Sehingga 
waktu tempuh dalam proses persalinan ini lebih singkat daripada proses 
melahirkan normal biasa.
Video
Penutup 
THANKS

Contenu connexe

Tendances

Biologi fertilisasi & perkembangan embrio(ppt1) copy
Biologi fertilisasi & perkembangan embrio(ppt1)   copyBiologi fertilisasi & perkembangan embrio(ppt1)   copy
Biologi fertilisasi & perkembangan embrio(ppt1) copyyustikaokta
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanUwes Chaeruman
 
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanSistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanKurnia Wati
 
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusia
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusiaBIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusia
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusiaTunku Hilman Al-nordin
 
proses persenyawaan sem3
proses persenyawaan sem3proses persenyawaan sem3
proses persenyawaan sem3khai Rul
 
Biologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haid
Biologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haidBiologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haid
Biologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haidNur Adlina Aqilah
 
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sbyKonsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sbyTriana Septianti
 
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali PusatStruktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali PusatDedee Puteri
 
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIASISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIARosdianasella
 
Proses terjadinya manusia berdasarkan IPTEK
Proses terjadinya manusia berdasarkan IPTEKProses terjadinya manusia berdasarkan IPTEK
Proses terjadinya manusia berdasarkan IPTEKmugnisulaeman
 
Organ reproduksi wanita dan oogenesis
Organ reproduksi wanita dan oogenesisOrgan reproduksi wanita dan oogenesis
Organ reproduksi wanita dan oogenesisCosmos Edwart
 
Fertilisasi dan kehamilan
Fertilisasi dan kehamilanFertilisasi dan kehamilan
Fertilisasi dan kehamilanCosmos Edwart
 
Organ reproduksi laki laki dan spermatogenesis
Organ reproduksi laki laki dan spermatogenesisOrgan reproduksi laki laki dan spermatogenesis
Organ reproduksi laki laki dan spermatogenesisCosmos Edwart
 
Proses persenyawaan dan kehamilan
Proses persenyawaan dan kehamilanProses persenyawaan dan kehamilan
Proses persenyawaan dan kehamilanMohd Faizal Hashim
 

Tendances (20)

Biologi fertilisasi & perkembangan embrio(ppt1) copy
Biologi fertilisasi & perkembangan embrio(ppt1)   copyBiologi fertilisasi & perkembangan embrio(ppt1)   copy
Biologi fertilisasi & perkembangan embrio(ppt1) copy
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilan
 
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanSistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
 
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusia
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusiaBIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusia
BIOLOGI TINGKATAN 5 BAB4 Pertumbuhan awal zigot manusia
 
proses persenyawaan sem3
proses persenyawaan sem3proses persenyawaan sem3
proses persenyawaan sem3
 
Mekanisme regulasi hormon
Mekanisme regulasi hormonMekanisme regulasi hormon
Mekanisme regulasi hormon
 
Biologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haid
Biologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haidBiologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haid
Biologi – bab 4 hormon mengawal atur kitar haid
 
4.3
4.34.3
4.3
 
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sbyKonsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
 
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali PusatStruktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
 
periodisasi perkembangan periode pranatal
periodisasi perkembangan  periode pranatalperiodisasi perkembangan  periode pranatal
periodisasi perkembangan periode pranatal
 
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIASISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
 
Proses terjadinya manusia berdasarkan IPTEK
Proses terjadinya manusia berdasarkan IPTEKProses terjadinya manusia berdasarkan IPTEK
Proses terjadinya manusia berdasarkan IPTEK
 
Kel 3 fertilisasi
Kel 3 fertilisasiKel 3 fertilisasi
Kel 3 fertilisasi
 
Organ reproduksi wanita dan oogenesis
Organ reproduksi wanita dan oogenesisOrgan reproduksi wanita dan oogenesis
Organ reproduksi wanita dan oogenesis
 
Fertilisasi dan kehamilan
Fertilisasi dan kehamilanFertilisasi dan kehamilan
Fertilisasi dan kehamilan
 
Organ reproduksi laki laki dan spermatogenesis
Organ reproduksi laki laki dan spermatogenesisOrgan reproduksi laki laki dan spermatogenesis
Organ reproduksi laki laki dan spermatogenesis
 
Persenyawaan
PersenyawaanPersenyawaan
Persenyawaan
 
Proses persenyawaan dan kehamilan
Proses persenyawaan dan kehamilanProses persenyawaan dan kehamilan
Proses persenyawaan dan kehamilan
 
PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
 

En vedette

Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1Vina R Ipina
 
Hormon reproduksi pada wanita
Hormon reproduksi pada wanitaHormon reproduksi pada wanita
Hormon reproduksi pada wanitaSulistia Rini
 
Buku Siswa prakarya dan Kewirausahaan kelas XI semester 1 kurikulum 2013
Buku Siswa  prakarya dan Kewirausahaan kelas XI semester 1 kurikulum 2013Buku Siswa  prakarya dan Kewirausahaan kelas XI semester 1 kurikulum 2013
Buku Siswa prakarya dan Kewirausahaan kelas XI semester 1 kurikulum 2013Sudanis Hariyanto
 

En vedette (7)

Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
 
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
 
Hormon reproduksi pada wanita
Hormon reproduksi pada wanitaHormon reproduksi pada wanita
Hormon reproduksi pada wanita
 
Makalah renang
Makalah renangMakalah renang
Makalah renang
 
Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita
Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanitaMakalah hormon–hormon reproduksi pada wanita
Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita
 
Siklus menstruasi
Siklus menstruasiSiklus menstruasi
Siklus menstruasi
 
Buku Siswa prakarya dan Kewirausahaan kelas XI semester 1 kurikulum 2013
Buku Siswa  prakarya dan Kewirausahaan kelas XI semester 1 kurikulum 2013Buku Siswa  prakarya dan Kewirausahaan kelas XI semester 1 kurikulum 2013
Buku Siswa prakarya dan Kewirausahaan kelas XI semester 1 kurikulum 2013
 

Similaire à Kehamilan (mulai dori proses kehamilan sampai persalinan)

BIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptxBIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptxRisma77
 
Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA
Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA
Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptxSistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptxRuniAwan
 
KONSEP DAASAR INTRANATAL CARE
KONSEP DAASAR INTRANATAL CAREKONSEP DAASAR INTRANATAL CARE
KONSEP DAASAR INTRANATAL CAREDiandr
 
INTRANATAL CARE (INC).pptx
INTRANATAL CARE (INC).pptxINTRANATAL CARE (INC).pptx
INTRANATAL CARE (INC).pptxDiandr
 
Prenatal presentation
Prenatal presentationPrenatal presentation
Prenatal presentationrakkas
 
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifasMakalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifasSeptian Muna Barakati
 
konsep dasar persalinan.pptx
 konsep dasar persalinan.pptx konsep dasar persalinan.pptx
konsep dasar persalinan.pptxopricelxofficial
 
Jtptunimus gdl-sriastutik-7500-2-babii(-)
Jtptunimus gdl-sriastutik-7500-2-babii(-)Jtptunimus gdl-sriastutik-7500-2-babii(-)
Jtptunimus gdl-sriastutik-7500-2-babii(-)Ahmad Farouk
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptxisabellarahmawati
 

Similaire à Kehamilan (mulai dori proses kehamilan sampai persalinan) (20)

Kelompok seminar askeb inc fisiologi
Kelompok seminar askeb inc fisiologiKelompok seminar askeb inc fisiologi
Kelompok seminar askeb inc fisiologi
 
Tugas biokimia
Tugas biokimiaTugas biokimia
Tugas biokimia
 
BIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptxBIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptx
 
Partus normal
Partus normalPartus normal
Partus normal
 
Kelompok askeb inc akbid paramata
Kelompok askeb inc akbid paramata Kelompok askeb inc akbid paramata
Kelompok askeb inc akbid paramata
 
Kel 9
Kel 9Kel 9
Kel 9
 
256898838 copy-of-askeb-bulin
256898838 copy-of-askeb-bulin256898838 copy-of-askeb-bulin
256898838 copy-of-askeb-bulin
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilanSiklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
Siklus menstruasi dan fisiologi kehamilan
 
Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA
Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA
Mekanisme persalinan normal AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptxSistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
 
KONSEP DAASAR INTRANATAL CARE
KONSEP DAASAR INTRANATAL CAREKONSEP DAASAR INTRANATAL CARE
KONSEP DAASAR INTRANATAL CARE
 
INTRANATAL CARE (INC).pptx
INTRANATAL CARE (INC).pptxINTRANATAL CARE (INC).pptx
INTRANATAL CARE (INC).pptx
 
Prenatal presentation
Prenatal presentationPrenatal presentation
Prenatal presentation
 
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifasMakalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
Makalah perubahan fisiologis sistem reproduksi pada ibu nifas
 
Makalah nifas
Makalah nifasMakalah nifas
Makalah nifas
 
konsep dasar persalinan.pptx
 konsep dasar persalinan.pptx konsep dasar persalinan.pptx
konsep dasar persalinan.pptx
 
Jtptunimus gdl-sriastutik-7500-2-babii(-)
Jtptunimus gdl-sriastutik-7500-2-babii(-)Jtptunimus gdl-sriastutik-7500-2-babii(-)
Jtptunimus gdl-sriastutik-7500-2-babii(-)
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 

Dernier

Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 

Dernier (11)

Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 

Kehamilan (mulai dori proses kehamilan sampai persalinan)

  • 1. Push the power button
  • 2.
  • 4. Kehamilan dan Kelahiran Anggota Perkembangan Proses Kehamilan Embrio Persalinan video Penutup
  • 5.
  • 6. ANGGOTA KELOMPOK 6 Anisa Purpitasari ( 02 ) Arija Tsulasti ( 03 ) Dela Nutri Attari ( 04 ) Heni Rahmawati ( 15 ) Yandito Danuaji ( 33 )
  • 7.
  • 8. Proses Kehamilan Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang telah matang. seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim dan berebut untuk mencapai sel telur matang. Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri.
  • 9. Proses Kehamilan Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma. Inti sel telur yang sudah dibuahi akan mengalami pembelahan menjadi dua bagian setelah 30 jam. 20 jam kemudian inti sel telur ini akan kembali membelah menjadi empat bagian. Tiga sampai empat hari setelah pembuahan, sel akan sampai di bagian uterus. Dalam jangka waktu satu minggu setelah perubahan, akan dihasilkan suatu massa sel yang berbentuk bola sebesar pentol jarum, yang disebut (blastocyt). Dalam proses selanjutnya, yaitu sekitar 5 hari berikutnya, blastosis akan menempel dan terimplantasi kedalam endometrium. Dalam jangka waktu satu minggu setelah perubahan, akan dihasilkan suatu massa sel yang berbentuk bola sebesar pentol jarum, yang disebut (blastocyt).
  • 10. Proses Kehamilan Dalam jangka waktu satu minggu setelah perubahan, akan dihasilkan suatu massa sel yang berbentuk bola sebesar pentol jarum, yang disebut (blastocyt). Dalam proses selanjutnya, yaitu sekitar 5 hari berikutnya, blastosis akan menempel dan terimplantasi kedalam endometrium. Selama dua hingga empat minggu pertam perkembangan, blastosis medapatkan nutrien dari endometrium. Pada masa perkembangan ini, akan berbentuk plasenta. Plasenta merupakan organ berbentuk cakram yang mengandung pembuluh darah maternal (ibu) dan embrio. Melewati plasenta inilah, embrio akan mendapatkan nutrisi dari maternal. Melalui plasenta ini juga terjadi pertukaran gas-gas respirasi dan pembuangan limbah metabolisme embrio.Darah dari embrio mengalir ke plasenta melalui arteri tali pusar dan kembali melalui vena pusat dan melewati hati embrio.
  • 11.
  • 12. Perkembangan Embrio 1. Trimester Pertama (Minggu 0 – 12) A. Periode Germinal (Minggu 0 – 3) Proses pembuahan telur oleh sperma yang terjadi pada minggu ke-2 dari hari pertama menstruasi terakhir. Telur yang sudah dibuahi sperma bergerak dari tuba fallopi dan menempel ke dinding uterus (endometrium). B. Periode Embrio (Minggu 3 – 8 ) Proses dimana sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan struktur anatomi mulai terbentuk seperti mata, mulut dan lidah mulai terbentuk, sedangkan hati mulai memproduksi sel darah. Janin mulai berubah dari blastosis menjadi embrio berukuran 1,3 cm dengan kepala yang besar
  • 13. Perkembangan Embrio C. Periode Fetus (Minggu 9 – 12) Periode dimana semua organ penting terus bertumbuh dengan cepat dan saling berkaitan dan aktivitas otak sangat tinggi.
  • 14. Perkembangan Embrio 2. Trimester kedua (Minggu 12 – 24) Pada trimester kedua ini terjadi peningkatan perkembangan janin. Pada minggu ke-18 kita bisa melakukan pemeriksaan dengan ultrasongrafi (USG) untuk mengecek kesempurnaan janin, posisi plasenta dan kemungkinan bayi kembar. Jaringan kuku, kulit dan rambut berkembang dan mengeras pada minggu ke 20 – 21. Indera penglihatan dan pendengaran janin mulai berfungsi. Kelopak mata sudah dapat membuka dan menutup. Janin (fetus) mulai tampak sebagai sosok manusia dengan panjang 30 cm.
  • 15. Perkembangan Embrio 3. Trimester ketiga (Minggu 24 -40) Dalam trimester ini semua organ tubuh tumbuh dengan sempurna. Janin menunjukkan aktivitas motorik yang terkoordinasi seperti menendang atau menonjok serta dia sudah memiliki periode tidur dan bangun. Masa tidurnya jauh lebih lama dibandingkan masa bangun. Paru-paru berkembang pesat menjadi sempurna. Pada bulan ke-9 ini , janin mengambil posisi kepala di bawah dan siap untuk dilahirkan. Berat bayi lahir berkisar antara 3 -3,5 kg dengan panjang 50 cm.
  • 16.
  • 17. Persalinan ( Normal ) Tahap Persalinan normal : Tahap I, mulai terjadi pembukaan jalan lahir dari 1 cm sampai lengkap (10 cm). Dalam proses persalinan normal, tahap pertama ini memerlukan waktus sekitar 20 jam untuk anak pertama. Tahap II, yaitu setelah pembukaan jalan lahir lengkap sampai bayi lahir. Biasanya, tahapan ini memerlukan waktu sekitar dua jam
  • 18. Persalinan ( Normal ) Tahap III, mulai saat bayi lahir sampai keluar ari-ari. Pada tahap ini, otot rahim berkontraksi, serviks membesar, dan bayi didorong keluar. Persalinan yang normal umumnya kepala bayi keluar terlebih dahulu dan diikuti bagian tubuh lainnya.Pada saat berkontraksi, amnion pecah, dan cairan amnion keluar bersama bayi untuk melicinkan jalan keluar. Secara normal, tahapan ini hanya memerlukan waktu setengah jam. Tahap IV, yaitu dua jam pasca kelahiran. Beberapa saat setelah bayi lahir dilakukan pemotongan tali pusar. Pada tali pusar tidak terdapat jaringan saraf sehingga tidak terasa sakit sewaktu dipotong.Keluarnya plasenta terjadi kira-kira tiga puluh menit setelah bayi keluar karena dinding rahim berkontraksi lagi.
  • 19. Persalinan ( Normal ) Gambar persalinan normal :
  • 20. Persalinan (Caesar ) Persalinan Caesar : Operasi caesar adalah operasi untuk mengeluarkan bayi tanpa melalui liang persalinan (vagina). Dalam operasi tersebut dokter membedah dinding perut dan rahim ibu guna mengeluarkan bayi. Operasi caesar biasanya berlangsung 20-90 menit dan dapat dilakukan baik karena alasan medis maupun non-medis (personal) . Banyak wanita yang tergiur memilih operasi caesar tanpa adanya alasan medis, antara lain karena: - Bisa memilih tanggal kelahiran bayi - Berlangsung cepat - Tidak menyakitkan - Trauma karena proses melahirkan anak pertama - Melindungi bagian paling privat dari wanita
  • 21. Persalinan (Caesar ) Dampak Bagi bayi: • Bayi hasil caesar berpeluang lebih tinggi mengalami gangguan pernafasan (neonatal respiratory distress). Risiko mengidap asma juga lebih besar pada bayi hasil caesar. • Risiko bayi terkena pisau bedah. • Risiko kelahiran prematur. Seringkali, sulit untuk menghitung umur bayi yang sebenarnya. Bila bayi ternyata masih berumur di bawah 36 bulan maka akan ada risiko karena kelahiran prematur, seperti masalah pernafasan, suhu tubuh dan pencernaan.
  • 22. Persalinan ( Caesar ) Dampak Bagi ibu: • Kematian. Meskipun jarang terjadi, operasi caesar yang gagal dapat meningkatkan risiko kematian ibu. Di AS, tingkat kematian pada caesar atas kemauan sendiri adalah 5,9 per 100.000 kelahiran, dibandingkan 2,1 pada persalinan normal. • Masa pemulihan yang lebih lama, bisa sampai 6 minggu atau lebih. • Risiko infeksi pasca pembedahan yang berkisar antara 2-15%. Infeksi terutama pada saluran kencing dan lebih sering terjadi pada ibu yang kegemukan. • Frekuensi perdarahan yang lebih tinggi. • Risiko mengalami masalah pada plasenta, ruptur kandungan dan pertumbuhan janin di luar rahim (ectopic) pada kehamilan berikutnya. • Penundaan pemberian ASI dan jalinan hubungan emosi ibu-anak karena adanya luka operasi dan pengaruh obat bius. Bayi hasil operasi caesar biasanya langsung ditempatkan di ruang observasi.
  • 23. Persalinan ( Caesar ) Gambar Persalinan Caesar :
  • 24. Persalinan (Waterbirth ) Water Birth merupakan salah satu proses persalinan normal di dalam air. Salah satu alasan memilih waterbirth adalah sangat minimalnya rasa sakit yang dirasakan oleh pasien. Proses kelahiran didalam air tergolong simple. Pasien dimasukkan kedalam kolam khusus, yang berisi air hangat. Air hangat ini membuat kulit vagina menjadi elastis sehingga proses kelahiran lebih mudah dan cepat. Bayi yang dilahirkan melalui persalinan waterbirth dipastikan tidak akan mengisap air yang membuatnya sulit bernapas, karena ketika bayi akan lahir ia masih bernapas dengan ari-ari (tali pusar) yang masih tersambung ke perut ibu. Jadi, tidak ada masalah bayi dilahirkan didalam air.
  • 25. Persalinan (Waterbirth ) Dampak Bagi bayi : • Menurunkan risiko cedera kepala bayi. • Meskipun belum dilakukan penelitian mendalam, namun pakar kesehatan meyakini bahwa lahir dengan metode ini memungkinkan IQ bayi menjadi lebih tinggi dibandingkan bayi yang lahir dengan metode lain. • Peredaran darah bayi akan lebih baik, sehingga tubuh bayi akan cepat memerah setelah dilahirkan. Dampak Bagi ibu : • Ibu akan merasa lebih relaks karena semua otot yang berkaitan dengan proses persalinan menjadi elastis. • Metode ini juga akan mempermudah proses mengejan. Sehingga rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan. • Di dalam air proses pembukaan jalan lahir akan berjalan lebih cepat
  • 26. Persalinan (Waterbirth ) Tahapan persalinan Waterbirth Proses persalinan di air memiliki tahapan yang sama seperti melahirkan normal. Hanya saja dengan ibu berendam dalam air hangat, membuat sirkulasi pembuluh darah jadi lebih baik. Akibatnya akan berpengaruh pula pada kontraksi rahim yang jadi lebih efektif dan lebih baik. Sehingga waktu tempuh dalam proses persalinan ini lebih singkat daripada proses melahirkan normal biasa.
  • 27.
  • 28. Video
  • 29.