Makalah ini membahas tentang kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester pertama. Kebutuhan tersebut meliputi travelling, persiapan laktasi dan persalinan, memantau kesejahteraan janin, serta cara mengatasi ketidaknyamanan seperti keputihan, nyeri pinggang, sering buang air kecil, sembelit, ngidam, dan mual. Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada ibu hamil dalam memenuhi kebutuhan fisikny
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan
adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan
fisik, mental dan sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harus
diperhatikan agar kehamilan dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan
fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene,
pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi & body mekanik, exercise/senam hamil,
istirahat/tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi,
memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjungan
ulang, pekerjaan, tanda bahaya dalam kehamilan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut akan
dibahas satu persatu dalam makalah ini.
B. Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk :
1). Memberikan informasi pada pembaca tentang kebutuhan fisik ibu hamil.
2). Menambah pengetahuan penulis mengidentifikasi tentang apa saya yang menjadi
kebutuhan fisik bagi ibu pada awal kehamilan.
3). Menginformasikan tindakan apa yang perlu dilakukan dalam memenuhi kebutuhan
fisik pada awl kehamilan seorang ibu.
4). Mengarahkan pembaca terutama ibu hamil dalam memenuhi kebutuhan fisiknya.
1
2. BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Travelling
Wanita hamil harus berhati-hati melakukan perjalanan yang cenderung lama dan
melelahkan, karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan mengakibatkan gangguan
sirkulasi serta edema tungkai karena kaki tergantung jika duduk terlalu lama. Sabuk
pengaman yang dikenakan dikendaraan jangan sampai menekan perut yang menonjol.
Jika mungkin perjalanan yang jauh sebaiknya dilakukan dengan pesawat udara.
Ketinggian tidak mempengaruhi kehamilan, bila kehamilan telah 35 minggu ada
perusahaan penerbangan yang menolak membawa wanita hamil ada juga yang menerima
dengan catatan keterangan dokter yang menyatakan cukup sehat untuk berpergian.
Berpergian dapat menimbulkan masalah lain, seperti konstipasi/diare karena asupan
makanan dan minuman cenderung berbeda seperti biasanya karena akibat perjalanan
yang melelahkan.
Kebutuhan Traveling Pada Ibu Hamil Trimester I, II, III
1). Boleh asal konsultasi lebih dahulu
2). waktu terbaik adalah pada usia kehamilan trimester II (minggu ke 13 sampai ke 28)
3). Trimester I akan menganggu karena mual, kelelahan, resiko abortus
4). Trimester III akan menganggu karena beban perut makin besar, kelelahan, resiko
prematur.
B. Persiapan Laktasi
Persiapan menyusui pada masa kehamilan meripakan hal yang penting karena
dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dam siap untuk menyusui bayinya. Untuk ibu
hamil sebaiknya masuk dalam kelas bimbingan persiapan menyusui (BPM)
Suatu pusat pelayanan kesehatan seperti RS, RB dan puskesmas harus
mempunyai kebijakan yang berkenaan dengan pelayanan ibu hamil yang menunjang
keberhasilan menyusui.
Pelayanan pada BPM terdiri atas :
~ Penyuluhan
Keunggulan ASI
2
3. Manfaat rawat gabung
Perawatan puting susu
Perawatan bayi
Gizi ibu hamil dan menyusui
Keluarga berencana
Persiapan psikologis ibu untuk menuyusui pada saat kehamilan sangat berarti,
karena keputusan atau sikap yang positif harus sudah terjadi saat kehamilan atau bahkan
jauh sebelumnya. Banyak ibu yang memiliki masalah. Oleh karenanya bidan harus dapat
membuat ibu tertarik dan simpati.
Langkah-langkah yang harus di ambil dalam mempersiapkan ibu secara kejiwaan
untuk menyusui adalah :
1). Setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ibu akan sikses dalam menyusui bayinya
2). Meyakinkan ibu akan keuntungan asi dan kerugian susu buatan/formila
3). Memecahkan masalah yang timbul dalam menyusui
4). Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan.
5). Memberikan kesempatan ibu untuk bertanya.
Pelayanan pemeriksaan payudara, perawatan putting susu dan senam hamil:
Tujuan pemeriksaan payudara adalah untuk mengetahui lebih dini adanya kelainan,
sehingga diharapkan dapat dikoreksi sebelum persalinan. Pemeriksaan payudara
dilaksanakan pada kunjungan pertama ibu, dimulai dari inspeksi, dan palpasi.
Untuk menunjang keberhasilan menyusui maka pada saat kehamilan putting susu
ibu perlu diperiksa kelenturannya dengan cara :
1). Sebelum dipegang periksa dulu bentuk puting susu
2). Cubit areola di sisi puting susu dengan ibu jari dan telunjuk
3). Dengan perlahan putting susu dan areola ditarik, untuk membentuk dot, bila putting
susu mudah dirtarik, berarti lentur, Tertarik sedikit berarti kurang lentur, masuk ke
dalam berarti berarti putting susu terbenam.
Putiing susu dapat dikoreksi dengan :
1). Gerakan hofman (sekarang tidak dianjurkan lagi)
3
4. 2). Penggunaan pompa putting
Bila pompa putting tidak tersedia dapat dibuat dari modifikasi jarum suntik 10 cc,
bagian ujung jarum dipotong dan kemudian pendorong dimasukkan dari arah
potongan tersebut. Kemudian tarik putting perlahan sehingga ada tahanan dan
dipertahankan selama 30 detik sampai 1 menit. Lakukan beberapa kali dalam sehari.
Langkah – langkah menyusui yang benar :
1. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada putting susu.
2. Bayi diletakkan menghadap payudara.
a. Ibu harus duduk atau berbaring dengan santai. Bila duduk lebih baik
menggunakan kursi yang rendah dan punggung ibu bersandar pada kursi
b. Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala bayi terletak
pada lengkung siku ( kepala tidak boleh menengadah, dan bokong menengadah,
dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan )
c. Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang satu didepan
d. Perut bayi menempel badan ibu, badan dan kepala bayi sedikit melengkung
sehingga dapat melingkari perut ibu, tidak hanya membelokkan kepala bayi
e. Kuping dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
f. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
3. Payudara di pegang dengan ibu jari di atas putting dan jari yang lain menopang di
bawahnya, jangan menekan putting susu atau areolanya saja seperti memegang
rokok.
4. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara menyentuh pipi atau
sudut mulut bayi dengan putting.
5. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat payudara dimasukkan ke mulut bayi.
a. Usahakan seluruh areola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga putting susu
berada di bwah langit-langit dan lidah bayi akan menekan.
b. Setelah bayi mulai menghisap payudara dengan irama perlahan namun kuat,
maka payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi.
6. Melepas isapan
Bila satu payudara telah terasa kosong, jangan biarkan bayi terus menghisa sebab
udara akan masuk. Lepaskan isapan dan ganti dengan payudara yang lain.
4
5. Cara melepaskan isapan bayi :
a. Jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau,
b. Dagu bayi ditekan ke bawah
7. Setelah menyusui, ASI dikeluarkan sedikit, kemudian di oleskan pada putting susu
C. Persiapan Persalinan dan Kelahiran Bayi
1. Membuat rencana persalinan
a) Tempat persalinan
b) Memilih tenaga kesehatan terlatih
c) Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut
d) Bagaimana transportasi ke tempat persalinan
e) Siapa yang akan menemani saat persalinan
f) Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengumpulkan biaya
tersebut
g) Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada
2. Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi kegawatdaruratan pada
saat pengambilan keputusan tidak ada
3. Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi kegawatdaruratan
4. Membuat rencana/pola menabung
5. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk persalinan
D. Memantau Kesejahteraan Janin
Biasanya pada ibu hamil trimester pertama belum terlalu memperhatikan tentang
perkembangan janin mereka. Namun baru pada trimester dua ibu hamil lebih
memperhatikan janin mereka dengan memantau perkembangannya. Contohnya seperti
pemeriksaan USG. Ibu itu dapat melihat gerakan janin yang ada di perut mereka baik
dengan 3 dimensi maupun 4 dimensi. Jika terjadi ketidak normalan pada janin
merekapun dapat terlihat sehingga dapat untuk mengetahui sejak awal.
Selain itu ibu hamil juga bisa memantaunya dengan cara memeriksa pada bidan,
di situ akan diperiksa leopold dan akan didengar DJJ oleh bidan. Selain itu ibu hamil
dapat berkonsultasi baik keluhan maupun saran kepada ibu bidan.
5
6. Ibu hamilpun dapat memantau tumbuh kembang janinnya sendiri dengan cara
lebih memperhatikan makanannya apakah sudah cukup gizi atau belum. Pola istirahat
pun dapat lebih dijaga karena sebaiknya ibu hamil tidak boleh terlalu lelah, faktor
lingkungan yang bersih dan nyaman pun sangat diperluka bagi ibu hamil
E. Ketidaknyamanan dan Cara Mengatasi
1). Keputihan
Selama kehamilan keputihan akan bertambah dan tidak berwarna. Jika tidak ada
rasa gatal dan tidak tercium bau yang kurang sedap maka ibu tidak perlu cemas. Jagalah
kebersihan alat kelamin dan gunakan selalu celana dalam yang bersih dan kering. Jika
keputihan berbau dan terasa gatal segera meminta pertolongan kepada petugas
kesehatan.
2). Nyeri Pinggang
Kehamilan juga mempengaruhi keseimbangan tubuh karena cenderung untuk
berat di bagian depan. Untuk menyeimbangkan berat tubuh maka ibu akan berusaha
untuk berdiri dengan tubuh condong ke belakang. Oleh karena itulah ibu akan merasakan
nyeri di bagian pinggang. Beberapa cara mengatasinya yaitu :
a. Berolahraga
Olahraga yang dapat dilakukan diantaranya senam hamil atau pun menyempatkan
berjalan kaki sekitar 1 jam sehari.
b. Saat berdiri, usahakan tubuh berada dalam posisi normal, yaitu tegak lurus
dengan bahu ditarik ke belakang.
c. Kalaupun ingin tidur, sebaiknya berbaring miring ke kiri. Posisi seperti ini
memungkinkan aliran darah dan makanan kea rah plasenta berjalan normal. Akan
lebih baik lagi bila ibu meletakkan bantal diantara kedua lutut.
d. Jagalah sikap tubuh saat duduk dengan punggung selalu lurus dan tidak
dibungkukkan.
e. Hindari duduk terlalu lama, karena punggung akan merasa lelah. Atasi dengan
cara meletakkan kepala di atas meja selama beberapa waktu. Lalu cobalah untuk
meregangkan bagian belakang leher.
6
7. f. Ganjal belakang punggung dengan bantal yang empuk. Dengan begitu, tulang
belakang selalu tersangga dengan baik.
g. Jangan berdiri terus-menerus untuk waktu yang lama.
h. Pada saat mengambil sesuatu di lantai usahakan untuk berjongkok secara
perlahan dengan punggung dalam keadaan lurus kemudian baru mengambil
barang tersebut dan setelah itu berdiri perlahan-lahan.
3). Sering buang air kecil
Begitu haid terlambat 1-2 minggu, biasanya ada dorongan untuk buang air kecil
yang sering. Hal ini terjadi karena meningkatnya peredaran darah ketika hamil dan
tekanan pada kandung kemih akibat membesarnya rahim. Biar pun sering buang air
kecil, ibu harus tetap banyak minum agar tidak mengalami kekurangan cairan tubuh.
Sering buang air kecil juga dirasakan saat kehamilan sudah mencapai umur 9 bulan, saat
kepala bayi sudah masuk ke rongga panggul dan menekan kandung kemih.
Supaya tidak mengganggu waktu tidur sebaiknya ibu menghindari waktu minum pada
malam hari dan diperbanyak pada siang hari. Hal ini dimaksudkan agar ibu tidak sering
kencing pada malam hari oleh karena itu ibu dapat tidur dengan nyenyak.
4). Sembelit (Susah buang air besar)
Selama kehamilan usu lebih relaks bekerja, sehingga dorongan untuk
mengeluarkan sisa kotoran pun akan terhambat.
5). Ngidam
Sejak awal kehamilan, dorongan untuk ngemil atau makan-makanan tertentu
(ngidam) sering muncul pada ibu hamil. Keinginan untuk ngemil mungkin saja muncul
karena kebutuhan tubuh untuk makan sedikit demi sedikit namun sering.
6). Mual dan muntah
Keadaan ini lebih sering terjadi di pagi hari walaupun keadaan yang dirasakan
oleh sekitar 50% ibu hamil ini dapat muncul kapan saja. Dapat terpicu hanya karena
mencium bau makanan atau parfum tertentu (yang pada kondisi normal tidak membuat
mual). Hal ini terjadi karena perubahan hormone dalam tubuh. Biasanya, hanya
berlangsung selama 3 bulan pertama kehamilan, dan berhenti begitu masuk bulan ke-4.
7
8. 7). Kram Kaki
Kram kaki banyak dikeluhkan ibu hamil, terutama pada triwulan kedua. Bentuk
gangguan berupa kejang pada otot betis atau otot telapak kaki. Kram kaki cenderung
menyerang pada malam hari selama 1-2 menit. Walau singkat, tapi dapat mengganggu
tidur, karena rasa sakit yang menekan betis atau telapak kaki. Hingga kini, penyebab
kram belum diketahui pasti. Diduga adanya ketidakseimbangan mineral di dalam tubuh
ibu yang memicu gangguan pada system persarafan otot-otot tubuh. Penyebab lainnya
adalah kelelahan yang berkepanjangan, serta tekanan rahim pada beberapa titik
persarafan yang berhubungan dengan saraf-saraf kaki.
Cara mengatasi kram kaki diantaranya :
a. Meningkatkan konsumsi makanan yang tinggi kandungan kalsium dan magnesium
seperti aneka sayuran berdaun serta susu dan produk olahannya. Kalau ini sulit
dipenuhi, ibu dapat berkonsultasi kepada bidan/dokter mengenai makanan tinggi
kalsium yang mudah diperoleh di daerahnya.
b. Senam hamil secara teratur. Senam hamil dapat memperlancar aliran darah dalam
tubuh.
c. Jika kram menyerang pada malam hari, bangkitlah dari tempat tidur. Lalu berdiri
selama beberapa saat. Tetap lakukan meski kaki terasa sakit.
d. Dapat juga dilakukan pijatan. Luruskan kaki. Minta bantuan suami untuk menarik
telapak kaki kea rah tubuh dengan sebelah tangan, sementara tangan satunya
menekan lutut ke bawah. Tahan selama beberapa detik sampai kramnya hilang.
8). Bengkak pada kaki
Pembengkakan yakni penimbunan cairan akibat kadar garam yang terlalu tinggi
dalam tubuh. Garam memang bersifat menahan air. Biasanya, pembengkakan muncul di
triwulan ketiga kehamilan. Sebenarnya, pembengkakan dapat terjadi di seluruh tubuh.
Tapi bagian tubuh yang sering jadi sasaran berkumpulnya cairan adalah tangan dan kaki.
Itu semua karena air yang selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah.
Pembengkakan dapat merupakan gejala keracunan kehamilan (preeclampsia)
dengan timbulnya tekanan darah tinggi, air kemih mengandung protein dan nyeri kepala
yang hebat. Jika timbul gejala-gejala tersebut anjurkan ibu untuk segera memeriksakan
pada tenaga kesehatan berwenang seperti bidan atau dokter untuk mendapatkan
8
9. pemeriksaan lebih lanjut. Preeklampsi ayang tidak segera ditangani dapat berkembang
menjadi eklampsia, yang sangat fatal bagi ibu dan janin.
Pembengkakan pada kaki dapat diatasi diantaranya dengan :
a. Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam, misalnya telur asin, ikan
asin dan lain-lain.
b. Setelah bangun pagi, angkat kaki selama beberapa saat. Ibu juga dapat mengganjal
kaki dengan bantal agar aliran darah tidak sempat berkumpul di pergelangan dan
telapak kaki.
c. Anjurkan ibu untuk sering mengangkat kaki, agar cairan di kaki mengalir ke bagian
atas tubuh.
d. Bagi ibu yang bekerja di kantor dan banyak duduk, jaga agar posisi kaki lebih
tinggi. Gunakan bangku kecil atau tumpukan buku sebagai penopang kaki.
e. Naikkan kaki di atas bangku kecil atau sofa selama dudu. Lakukan sesering
mungkin untuk memperkecil kemungkinan terjadinya sumbatan pada aliran darah di
kaki. Kalau aliran darah pada kedua kaki lancar-lancar saja, berbagai keluhan akan
langsung hilang.
f. Jangan menyilangkan kaki ketika duduk tegak, sebab akan menghambat aliran darah
di kaki.
g. Jika upaya-upaya yang dilakukan diatas tidak berhasil maka segera periksakan diri
ibu ke tenaga kesehatan berwenang seperti bidan atau dokter untuk mendapat
pemeriksaan dan pengobatan.
9). Wasir atau ambeien
Wasir atau ambeien adalah pembengkakan dan peradangan yang terjadi pada
pembuluh darah balik (vena) di daerah sakit dubur. Hal ini terjadi karena adanya
sembelit sehingga terpaksa mengejan setiap kali buang air besar. Padahal, peregangan
ketika mengejan inilah yang kadang-kadang menyebabkan pecahnya pembuluh-
pembuluh darah di sekitar dubur, lalu terjadi perdarahan. Wasir dapat disebabkan oleh
berbagai hal, antara lain :
a. Perubahan hormon dalam tubuh. Hormon progesteron yang meningkat selama
kehamilan antara lain bertugas memperkuat janin di dalam rahim. Pada saat yang
bersamaan, hormon tersebut juga menghambat gerak otot pencernaan. Padahal,
9
10. gerak usus diperlukan agar perjalanan makanan dari saluran pencernaan hingga
saluran pembuangan berjalan lancar.
b. Ukuran janin yang kian besar. Akibatny, sering kali janin mendesak sejumlah
pembuluh darah di sekitar perut dan panggul. Darah yang meningkat, baik volume
maupun alirannya, jadi terhambat.
c. Sembelit
d. Gerakan fisik yang terbatas selama hamil. Ini juga salah satu penyebab kerja usus
jadi malas.
Cara mengatasi wasir diantaranya :
a. Perbanyak konsumsi makanan berserat, seperti buah-buahan dan sayuran.
b. Minumlah cairan yang cukup banyak. Paling tidak 2 liter dalam sehari.
c. Biasakan buang air besar secara rutin pada waktu-waktu tertentu, seperti di pagi
hari. Sebelum buang air besar, upayakan untuk minum air hangat.
d. Lakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki. Gerakan ini diharapkan dapat
membantu otot-otot di saluran pencernaan untuk bergerak mendorong sisa makanan
ke saluran pembuangan.
e. Hindari mengejan ketika buang air besar saat tidak ada dorongan ingin mengejan.
F. Kunjungan Ulang
Kunjungan ulang yaitu setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah
kunjungan antenatal pertama.
Kunjungan ulang dilakukan/ dijadwalkan setiap 4 minggu sekali sampai umur 28
minggu. Selanjutnya tiap 2 minggu sekali sampai umur kehamilan 36 minggu dan setiap
minggu sampai bersalin.
Ingat : Wanita hamil seyogyanya melakukan kunjungan antenatal sebanyak 4 kali
selama kehamilan. Kunjungan antenatal pertama : riwayat ibu dan pemeriksaan fisik.
Kunjungan antenatal ulang : pendektesian komplikasi-komplikasi ibu dan janin,
mempersiapkan kelahiran dan kegawatan, pemeriksaan fisik yang terfokus dan
pengajaran.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan kunjungan ulang:
1. Pihak Ibu
2. Pihak Bayi
3. Pemeriksaan Laboratorium/ Penunjang
10
11. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan fisik ibu hamil
diantaranya mencakup :
1) Kebutuhan Traveling
2) Persiapan Laktasi
3) Persiapan Persalinan dan Kelahiran Bayi
4) Memantau Kesejahteraan Janin
5) Ketidaknyamanan dan Cara Mengatasinya
6) Kunjungan Ulang
B. Saran-saran
1). Bagi penulis
Diharapkan penulis lebih paham dan mengerti tentang kebutuhan fisik ibu hamil.
2). Bagi pembaca
Agar pembaca memahami setiap detil dari makalah ini. Untuk selanjutnya dapat di
manfaatkan bagi diri sendiri ataupun orang lain
3). Bagi masyarakat umum
Supaya masyarakat umum khususnya ibu hamil lebih mengetahui tentang gejala
yang mengancam keselamatan ibu dan bayi untuk dapat diwaspadai.
11
12. DAFTAR PUSTAKA
Varney, Helen. 1997. Varney Midwifery.
Hamilton, Persis Mary. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta.EGC.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta. EGC Maternitas. Jakarta. EGC.
Bobak. 2005. Keperawatan Maternitas. Jakarta. EGC.
Depkes RI. 2001. Pengenalan Tanda Bahaya pada Kehamilan Persalinan Dan Nifas.
Jakarta.
Maternal Dan Neonatal. Jakarta. YBP-SP.
Cunningham et al. 1995. Obstetri William. Jakarta. EGC.
12
13. KATA PENGANATAR
Segala puji serta syukur Illahi Rabbi Allah SW'T, atas berkat rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyusun makalah ini dan salawat beriring salam kepada Baginda
Rasulullah SAW yang telah meluruskan umatnya ke jalan yang benar.
Maka dengan ini penulis dapat menyusun sebuah makalah yang berjudul
“Kebutuhan Fisik Ibu Hamil”. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Dosen mata kuliah ini selaku pembimbing
dalam penulisan makalah ini.
Namun penulis menyadari isi makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
penulis juga mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan
dimasa yang akan datang, semoga makalah ini bermanfaat. Amin..
Bireuen, 11 April 2012
Penulis
13i
14. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Manfaat............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Traveling....................................................................................... 2
B. Persiapan Laktasi............................................................................................. 2
C. Persiapan Persalinan dan Kelahiran Bayi........................................................
..........................................................................................................................
5
D. Memantau Kesejahteraan Janin.......................................................................
..........................................................................................................................
5
E. Ketidak Nyamanan dan Cara Mengatasi.........................................................
..........................................................................................................................
6
F. Kunjungan Ulang............................................................................................ 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................... 11
B. Saran................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 12
14
ii