SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
FIQIH SHOLAT
TUGAS 2 LOKAKARYA
MODUL PERANGKAT PEMBELAJARAN
TENTANG
PENGEMBANGAN MATERI AJAR DAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH.
Dr. Muhammad Kosim, M.Pd
Oleh,
ASRUL WAHID
Mahasiswa PPG Daljab Mapel Fiqh Batch 3 UIN IB Padang
Kompetensi Dasar
1.3.Mengamalkan shalat fardlu lima waktu pada waktunya sebagai pokok ajaran islam.
2.3 Menjalankan sikap tertib dan disiplin sebagai implementasi pengetahuan tentang shalat fardlu lima waktu.
3.3 Menganalisis ketentuan shalat fardhu lima waktu
4.3 Mengkomunikasikan hasil analisis tata cara shalat fardhu lima waktu.
Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Saintifik, peserta didik mampu :
1. Meyakini bahwa pengamalan shalat fardlu lima waktu merupakan pengabdian paling utama kepada Allah
Swt secar baik;
2. Mengklasifikasikan karakter-karakter tertib dalam disiplin dalam pelaksanaan shalat fardlu lima waktu
dengan benar;
3. Menjelaskan Pengertian Shalat Fardlu dengan benar;
4. Menganalisis Dasar Hukum Perintah Shalat Fardlu dengan baik;
5. Membandingkan ketentuan syarat wajib dan ketentuan sahnya shalat fardlu lima waktu dengan benar;
6. Mendeskripsikan Rukun Shalat Fardlu dengan tepat;
7. Mendeskripsikan hal yang Membatalkan Shalat dengan benar;
8. Menjelaskan Sunnah Hai’ah dan Sunnah Ab’adl Dalam Shalat Fardlu dengan benar;
9. Mendeskripsikan secara detail tata cara pelaksanaan shalat fardlu lima waktu secara tepat
10. Mengabstraksikan tata cara pelaksanaan shalat fardlu lima waktu kedalam bentuk tulisan dengan benar;
11. Mendemonstrasikan tata cara pelaksanaan shalat fardlu lima waktu dengan benar
BERIKUT INI ADALAH MATERI PRESENTASI YANG
AKAN SAYA SAMPAIKAN PADA KESEMPATAN INI
 PENDAHULUAN
 ISI
 KD PEMBELAJARAN
a. Pengertian shalat.
b. Kedudukan shalat dalam agama islam.
c. Sejarah & dalil tentang kewajiban shalat.
d. Syarat – syarat & rukun dalam shalat.
e. Gerakan shalat yang baik & benar.
f. Batas waktu shalat fardlu.
g. Yang membatalkan shalat.
Makruh shalat.
Konsekuensi meninggalkan shalat.
 PENUTUP
Kesimpulan.
Daftar pustaka.
FIQIH SHOLAT
I. PENDAHULUAN
Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi kaum muslimin yang
sudah mukallaf dan harus dikerjakan baik bagi mukimin maupun dalam
perjalanan.
Shalat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Islam didirikan
atas lima sendi (tiang) salah satunya adalah shalat, sehingga barang
siapa mendirikan shalat ,maka ia mendirikan agama (Islam), dan barang
siapa meninggalkan shalat,maka ia meruntuhkan agama (Islam).
Shalat harus didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali,
berjumlah 17 rakaat. Shalat tersebut merupakan wajib yang harus
dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim mukallaf baik sedang sehat
maupun sakit. Selain shalat wajib ada juga shalat – shalat sunah.
Untuk membatasi bahasan penulisan dalam permasalahan ini, maka
penulis hanya membahas tentang shalat wajib kaitannya dengan
kehidupan sehari – hari.
Pengertian Shalat
Secara etimologi shalat berarti do’a dan secara terminology / istilah, para ahli fiqih
mengartikan secara lahir dan hakiki. Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan
dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya
kita beribadah kepada Allah menurut syarat – syarat yang telah ditentukan (Sidi
Gazalba,88)
Adapun secara hakikinya ialah “berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang
mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa
kebesarannya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya” atau “mendahirkan hajat dan
keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau
dengan kedua – duanya” (Hasbi Asy-Syidiqi, 59)
Dalam pengertian lain shalat ialah salah satu sarana komunikasi antara hamba dengan
Tuhannya sebagai bentuk, ibadah yang di dalamnya merupakan amalan yang tersusun
dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ikhram dan
diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan
syara’ (Imam Bashari Assayuthi, 30)
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa shalat adalah merupakan
ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan denga perbuatan yang diawali dengan takbir
dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara”.
Juga shalat merupakan penyerahan diri (lahir dan bathin) kepada Allah dalam rangka
ibadah dan memohon ridho-Nya.
II. ISI
KEDUDUKAN SHALAT DALAM AGAMA ISLAM
Dalam agama Islam, shalat mempunyai kedudukan yang sangat tinggi,
yang diantaranya sebagai berikut :
 Ibadah terpenting, karena merupakan perkara kedua dalam rukun
 Islam setelah mengucapkan syahadat.
 Ciri orang yang bertaqwa dan orang mukmin.
 Sebagai tiang agama
 Amalan yang pertama kali dihisab dihari kiamat
 Ikatan terakhir yang terlepas dari agama, yang bila hilang maka
hilanglah agama.
 Sarana untuk mengingat Allah SWT.
 Pencegah perbuatan keji dan munkar, serta untuk memohon
pertolongan.
 Harus tetap dilaksanakan walaupun bermukin ataupun dalam
perjalanan, baik waktu damai maupun perang.
SEJARAH DAN DALIL TENTANG KEWAJIBAN SHALAT
 Sejarah Tentang Diwajibkan Shalat
Perintah tentang diwajibkannya mendirikan shalat tidak seperti Allah mewajibkan
zakat dan lainnya. Perintah mendirikan shalat yaitu melalui suatu proses yang luar
biasa yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW yaitu melalui Isra dan Mi’raj, dimana
proses ini tidak dapat dipahami hanya secara akal melainkan harus secara keimanan
sehingga dalam sejarah digambarkan setelahnya Nabi melaksanakan Isra dan Mi’raj,
umat Islam ketika itu terbagi tiga golongan yaitu, yang secara terang – terangan
menolak kebenarannya itu, yang setengah – tengahnya dan yang yakin sekali
kebenarannya.
Dilihat dari prosesnya yang luar biasa maka shalat merupakan kewajiban yang
utama, yaitu mengerjakan shalat dapat menentukan amal – amal yang lainnya, dan
mendirikan sholat berarti mendirikan agama dan banyak lagi yang lainnya
DALIL – DALIL TENTANG KEWAJIBAN SHALAT
Al-Baqarah, 43
ْْ‫و‬ُ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ا‬ َ‫و‬
ْ
َ‫ة‬‫ى‬َ‫ل‬َّ‫ص‬‫ال‬
ْْ‫و‬ُ‫ت‬‫آ‬ َ‫و‬
َْ‫ع‬َ‫م‬‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬َ‫ك‬ ْ‫ار‬ َ‫َو‬‫ة‬‫و‬َ‫ك‬َّ‫الز‬
َْ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ع‬ِ‫ك‬‫ا‬َّ‫الر‬
Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang –
orang yang ruku
Al-Baqarah 110
ْْ‫و‬ُ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ا‬ َ‫و‬
ْ
َ‫ة‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َّ‫ص‬‫ال‬
ْ
َ‫ة‬‫و‬َ‫ك‬َّ‫الز‬ ْ‫و‬ُ‫ت‬‫آ‬ َ‫و‬
‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ِِّ‫د‬َ‫ق‬ُ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬
ْ
ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬ ََِ‫ال‬
ْْ‫ن‬ِِّ‫م‬
ْ
‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬
ْ
ُ‫ه‬ ْ‫ُو‬‫د‬ ِ‫ج‬َ‫ت‬
‫ط‬ِ‫ه‬‫ُالل‬‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬
َّْ‫ِن‬‫ا‬
ْ
َ‫للا‬
‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬
َْ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬
ْ
‫ْر‬‫ي‬ ِ
‫ص‬َ‫ب‬
Artinya : Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan apa – apa yang
kamu usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan dapat pahalanya
pada sisi Allah sesungguhnya Allah maha melihat apa – apa yang kamu
kerjakan
Al –Ankabut : 45
ِْ‫ْم‬‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ا‬ َ‫و‬
ْ
َ‫ة‬‫و‬َ‫ل‬َّ‫ص‬‫ال‬
َّْ‫ِن‬‫ا‬
ْ
َ‫ة‬‫و‬َ‫ل‬َّ‫ص‬‫ال‬
‫ى‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ت‬
ِْ‫ن‬َ‫ع‬
ِْ‫َاء‬‫ش‬ْ‫ح‬َ‫ف‬ْ‫ال‬
َْ‫ر‬َ‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬
Artinya: Kerjakanlah shalat sesungguhnya shalat itu bisa mencegah
perbuatan keji dan munkar.
An-Nuur: 56
ْْ‫و‬ُ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ا‬ َ‫و‬
ْ
َ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬
ْْ‫و‬ُ‫ت‬‫آ‬ َ‫و‬
ْ
َ‫ة‬‫و‬َ‫ك‬َّ‫الز‬
ْْ‫و‬ُ‫ع‬ْ‫ي‬ِ‫ط‬َ‫ا‬ َ‫و‬
َْ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َّ‫االر‬
ْ
ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬
ْ
ُ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ر‬ُ‫ت‬
َْ‫ن‬ ْ‫و‬
Artinya : Dan kerjakanlah shalat, berikanlah zakat, dan taat kepada Rasul,
agar supaya kalian semua diberi rahmat
Dari dalil – dalil Al-Qur’an di atas tidak ada kata – kata perintah shalat dengan
perkataan “laksanakanlah” tetapi semuanya dengan perkataan “dirikanlah”.
Dari unsur kata – kata melaksanakan itu tidak mengandung unsur batiniah
sehingga banyak mereka yang Islam dan melaksanakan shalat tetapi mereka
masih berbuat keji dan munkar. Sementara kata mendirikan selain
mengandung unsur lahir juga mengandung unsur batiniah sehingga apabila
shalat telah mereka dirikan, maka mereka tidak akan berbuat jahat.
SYARAT SYARAT & RUKUN DALAM SHALAT
Syarat – Syarat dalam shalat
 Beragama Islam.
 Sudah baligh dan berakal.
 Suci dari hadast.
 Suci seluruh anggota badan,
 pakaian dan tempat.
 Menutup aurat, laki-laki
 auratnya antara pusat dan lutut
 sedangkan wanita seluruh
 badannya kecuali muka dan
 dua belah telapak tangan.
 Masuk waktu yang telah
 ditentukan untuk masing-
 masing shalat.
 Menghadap kiblat
 Mengetahui mana yang rukun
 dan mana yang sunat.
Rukun dalam shalat
 Niat.
 Takbiratul ihram.
 Berdiri tegak bagi yang berkuasa ketika
 shalat fardlu, boleh dudk atau berbaring
 bagi yang sedang sakit.
 Membaca Al-Fatihah pada setiap
raka?at.
 Ruku’ dengan thuma’ninah.
 I’tidal dengan thuma’ninah.
 Sujud dengan thuma’ninah.
 Duduk antara dua sujud dengan
thuma’ninah.
 Duduk Tasyahud akhir dengan thuma’
 ninah.
 Membaca tasyahud akhir.
 Membaca Shalawat nabi pada tasyahud
 akhir.
 Membaca salam yang pertama
 Tertib. Berurutan mengerjakan rukun-
rukun tersebut.
GERAKAN SHALAT YANG BAIK &
BENAR
Rasulullah SAW bersabda “Jika engkau berdiri untuk melaksanakan
shalat, maka bertakbirlah.” Saat melakukan takbir Rasulullah SAW
mengangkat kedua tangannya ke atas hingga sejajar dengan bahu-
bahunya (HR Bukhari dari Abdullah bin Umar).
BATAS WAKTU SHALAT FARDLU
1. Shalat Dzuhur
Waktunya: ketika matahari mulai condong ke arah Barat hingga bayangan
suatu benda menjadi sama panjangnya dengan benda tersebut kira – kira
pukul 12.00 – 15.00 siang
2. Shalat Ashar
Waktunya: sejak habisnya waktu dhuhur hingga terbenamnya matahari.
Kira – kira – kira pukul 15.00 –18.00 sore
3. Shalat Magrib
Waktunya: sejak terbenamnya matahari di ufuk barat hingga hilangnya
mega merah di langit. Kira – kira pukul 18.00 – 19.00 sore
4. Shalat Is’ya
Waktunya: sejak hilangnya mega merah di langit hingga terbit fajar. Kira –
kira pukul 19.00 – 04.30 malam
5. Shalat Shubuh
Waktunya : sejak terbitnya fajar (shodiq) hingga terbit matahari. Kira – kira
pukul 04.00 – 5.30 pagi
YANG MEMBATALKAN SHALAT
 Shalat itu batal (tidak sah) apabila salah satu syarat rukun-nya
 tidak dilaksanakan, atau ditinggalkan dengan sengaja. Dan shalat
 itu batal dengan hal-hal dibawah ini:
 Berhadast
 Terkena najis yang tidak dimaafkan
 Berkata-kata dengan sengaja walaupun dengan satu huruf.
 Terbuka auratnya.
 Mengubah niat, misalnya ingin memutuskan shalat.
 Makan dan minum meskipun sedikit.
 Bergerak berturut-turut tiga kali seperti melangkah atau berjalan.
 Membelakangi kiblat.
 Menambah rukun yang berupa perbuatan, seperti ruku? dan sujud.
 Tertawa terbahak-bahak.
 Mendahului imamnya dua rukun.
 Murtad, artinya keluar dari islam.
MAKRUH SHALAT
Orang yang sedang sholat dimakruhkan:
 Menaruh telapak tangannya didalam lengan bajunya ketika takbiratul ihram,
ruku’
 dan sujud.
 Menutup mulutnya rapat-rapat.
 Terbuka kepalanya.
 Bertolak pinggang.
 Memalingkan muka ke kiri dan ke kanan.
 Memejamkan mata.
 Menengadah ke langit.
 Menahan hadast.
 Berludah.
 Mengerjakan Shalat di atas kuburan.
 Melakukan hal-hal yang mengurangi kekhusu?an shalat.
KONSEKUENSI MENINGGALKAN SHALAT
Banyak sekali hadits dan pendapat ulama yang
mengatakan bahwa orang yang sengaja meninggalkan
shalat hingga habis waktunya adalah kafir dan murtad,
keluar dari agama islam. Maka diwajibkan baginya untuk
segera bertaubat dari kekufurannya tersebut.
III. PENUTUP
KESIMPULAN
1. Shalat merupakan penyerahan diri secara talalitas untuk menghadap
Tuhan, dengan perkataan dan perbuatan menurut syarat dan rukun yang
telah ditentukan syara
2. Shalat merupakan kewajiban bagi kaum muslimin yang mukallaf tanpa
kecuali
3. Hikmah mendidirkan shalat yaitu:
a. Shalat mencegah perbuatan keji dan munkar
b. Shalat mendidik perbuatan baik dan jujur
c. Shalat akan membangun etos kerja
DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Qur’an dan terjemahnya
2. Drs. Sidi Gazalba
Asas Agama Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1975
3. Hasbi Asy Syidiqi, Pedoman Shalat, Bulan Bintang, 1976
4. Imam Basori Assuyuti
Bimbingan Shalat Lengkap, Mitra Umat, 1998
5. Mimbar Ulama, Edisi September 2004
6. Yuliani, Nina. 2008. MAKALAH FIQIH TENTANG PENGERTIAN
SHOLAT . http://www.anakciremai.com/2008/04/makalah-fiqih-
tentang-pengertian-sholat.html (di akses tanggal 18 maret)
7. Ahira, Anne. 2011. Makalah Agama Islam tentang shalat. http://www.
anneahira.com/makalah-agama-islam-tentang-shalat.htm (di akses
tanggal 18 maret 2012)
http://duniabaca.com/bacaan-doa-iftitah-lengkap-bahasa-arab-
indonesia.html (di akses tanggal 18 maret 2012)
8. Afif Thaifuri, Abdullah.1995.Tuntunan Shalat Lengkap Dan Panduan
Shalat Sunat. Surabaya: Ampel Mulia.
www.google.com
9.Rustam, Aidi.2010. Makalah Fiqih Tentang Shalat http://syawhy.
wordpress.com/religious-stuff/bacaan-sholat/ (di akses tanggal 20
maret 2012)
THANK YOU FOR UR ATTENTION !!!

Contenu connexe

Similaire à Media ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptx

Kelompok 5 Ppt Al Islam universitas muhammadiyah
Kelompok 5 Ppt Al Islam universitas muhammadiyahKelompok 5 Ppt Al Islam universitas muhammadiyah
Kelompok 5 Ppt Al Islam universitas muhammadiyah
TohirQolby1
 

Similaire à Media ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptx (20)

Fiqh shalat
Fiqh shalatFiqh shalat
Fiqh shalat
 
Fiqh shalat
Fiqh shalatFiqh shalat
Fiqh shalat
 
Fiqh shalat
Fiqh shalatFiqh shalat
Fiqh shalat
 
Shalat
ShalatShalat
Shalat
 
fiqih tentang shalat yaitu tata cara melaksanakan shalat
fiqih tentang shalat yaitu tata cara melaksanakan shalatfiqih tentang shalat yaitu tata cara melaksanakan shalat
fiqih tentang shalat yaitu tata cara melaksanakan shalat
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
fiqh-shalat.ppt
fiqh-shalat.pptfiqh-shalat.ppt
fiqh-shalat.ppt
 
fiqh-shalat.ppt
fiqh-shalat.pptfiqh-shalat.ppt
fiqh-shalat.ppt
 
fiqh-shalat.ppt
fiqh-shalat.pptfiqh-shalat.ppt
fiqh-shalat.ppt
 
fiqh-shalat.ppt
fiqh-shalat.pptfiqh-shalat.ppt
fiqh-shalat.ppt
 
presentasi power point bab ibadah shalat
presentasi power point bab ibadah shalatpresentasi power point bab ibadah shalat
presentasi power point bab ibadah shalat
 
Hukum-Shalat
Hukum-ShalatHukum-Shalat
Hukum-Shalat
 
Yusuf afandi
Yusuf afandiYusuf afandi
Yusuf afandi
 
Syarat Sah dan syarat wajib shalat
Syarat Sah dan syarat wajib shalatSyarat Sah dan syarat wajib shalat
Syarat Sah dan syarat wajib shalat
 
Hubungan tahara dengan shalat 3
Hubungan tahara dengan shalat 3Hubungan tahara dengan shalat 3
Hubungan tahara dengan shalat 3
 
Hubungan tahara dengan shalat 3
Hubungan tahara dengan shalat 3Hubungan tahara dengan shalat 3
Hubungan tahara dengan shalat 3
 
makalah Shalat
makalah Shalatmakalah Shalat
makalah Shalat
 
Kelompok 5 Ppt Al Islam universitas muhammadiyah
Kelompok 5 Ppt Al Islam universitas muhammadiyahKelompok 5 Ppt Al Islam universitas muhammadiyah
Kelompok 5 Ppt Al Islam universitas muhammadiyah
 
shalat fardhu
shalat fardhushalat fardhu
shalat fardhu
 

Dernier

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Dernier (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 

Media ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptx

  • 1. FIQIH SHOLAT TUGAS 2 LOKAKARYA MODUL PERANGKAT PEMBELAJARAN TENTANG PENGEMBANGAN MATERI AJAR DAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH. Dr. Muhammad Kosim, M.Pd Oleh, ASRUL WAHID Mahasiswa PPG Daljab Mapel Fiqh Batch 3 UIN IB Padang
  • 2. Kompetensi Dasar 1.3.Mengamalkan shalat fardlu lima waktu pada waktunya sebagai pokok ajaran islam. 2.3 Menjalankan sikap tertib dan disiplin sebagai implementasi pengetahuan tentang shalat fardlu lima waktu. 3.3 Menganalisis ketentuan shalat fardhu lima waktu 4.3 Mengkomunikasikan hasil analisis tata cara shalat fardhu lima waktu. Tujuan Pembelajaran Melalui model pembelajaran Saintifik, peserta didik mampu : 1. Meyakini bahwa pengamalan shalat fardlu lima waktu merupakan pengabdian paling utama kepada Allah Swt secar baik; 2. Mengklasifikasikan karakter-karakter tertib dalam disiplin dalam pelaksanaan shalat fardlu lima waktu dengan benar; 3. Menjelaskan Pengertian Shalat Fardlu dengan benar; 4. Menganalisis Dasar Hukum Perintah Shalat Fardlu dengan baik; 5. Membandingkan ketentuan syarat wajib dan ketentuan sahnya shalat fardlu lima waktu dengan benar; 6. Mendeskripsikan Rukun Shalat Fardlu dengan tepat; 7. Mendeskripsikan hal yang Membatalkan Shalat dengan benar; 8. Menjelaskan Sunnah Hai’ah dan Sunnah Ab’adl Dalam Shalat Fardlu dengan benar; 9. Mendeskripsikan secara detail tata cara pelaksanaan shalat fardlu lima waktu secara tepat 10. Mengabstraksikan tata cara pelaksanaan shalat fardlu lima waktu kedalam bentuk tulisan dengan benar; 11. Mendemonstrasikan tata cara pelaksanaan shalat fardlu lima waktu dengan benar
  • 3. BERIKUT INI ADALAH MATERI PRESENTASI YANG AKAN SAYA SAMPAIKAN PADA KESEMPATAN INI  PENDAHULUAN  ISI  KD PEMBELAJARAN a. Pengertian shalat. b. Kedudukan shalat dalam agama islam. c. Sejarah & dalil tentang kewajiban shalat. d. Syarat – syarat & rukun dalam shalat. e. Gerakan shalat yang baik & benar. f. Batas waktu shalat fardlu. g. Yang membatalkan shalat. Makruh shalat. Konsekuensi meninggalkan shalat.  PENUTUP Kesimpulan. Daftar pustaka.
  • 4. FIQIH SHOLAT I. PENDAHULUAN Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi kaum muslimin yang sudah mukallaf dan harus dikerjakan baik bagi mukimin maupun dalam perjalanan. Shalat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Islam didirikan atas lima sendi (tiang) salah satunya adalah shalat, sehingga barang siapa mendirikan shalat ,maka ia mendirikan agama (Islam), dan barang siapa meninggalkan shalat,maka ia meruntuhkan agama (Islam). Shalat harus didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali, berjumlah 17 rakaat. Shalat tersebut merupakan wajib yang harus dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim mukallaf baik sedang sehat maupun sakit. Selain shalat wajib ada juga shalat – shalat sunah. Untuk membatasi bahasan penulisan dalam permasalahan ini, maka penulis hanya membahas tentang shalat wajib kaitannya dengan kehidupan sehari – hari.
  • 5. Pengertian Shalat Secara etimologi shalat berarti do’a dan secara terminology / istilah, para ahli fiqih mengartikan secara lahir dan hakiki. Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat – syarat yang telah ditentukan (Sidi Gazalba,88) Adapun secara hakikinya ialah “berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebesarannya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya” atau “mendahirkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua – duanya” (Hasbi Asy-Syidiqi, 59) Dalam pengertian lain shalat ialah salah satu sarana komunikasi antara hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk, ibadah yang di dalamnya merupakan amalan yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’ (Imam Bashari Assayuthi, 30) Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa shalat adalah merupakan ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan denga perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara”. Juga shalat merupakan penyerahan diri (lahir dan bathin) kepada Allah dalam rangka ibadah dan memohon ridho-Nya. II. ISI
  • 6. KEDUDUKAN SHALAT DALAM AGAMA ISLAM Dalam agama Islam, shalat mempunyai kedudukan yang sangat tinggi, yang diantaranya sebagai berikut :  Ibadah terpenting, karena merupakan perkara kedua dalam rukun  Islam setelah mengucapkan syahadat.  Ciri orang yang bertaqwa dan orang mukmin.  Sebagai tiang agama  Amalan yang pertama kali dihisab dihari kiamat  Ikatan terakhir yang terlepas dari agama, yang bila hilang maka hilanglah agama.  Sarana untuk mengingat Allah SWT.  Pencegah perbuatan keji dan munkar, serta untuk memohon pertolongan.  Harus tetap dilaksanakan walaupun bermukin ataupun dalam perjalanan, baik waktu damai maupun perang.
  • 7. SEJARAH DAN DALIL TENTANG KEWAJIBAN SHALAT  Sejarah Tentang Diwajibkan Shalat Perintah tentang diwajibkannya mendirikan shalat tidak seperti Allah mewajibkan zakat dan lainnya. Perintah mendirikan shalat yaitu melalui suatu proses yang luar biasa yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW yaitu melalui Isra dan Mi’raj, dimana proses ini tidak dapat dipahami hanya secara akal melainkan harus secara keimanan sehingga dalam sejarah digambarkan setelahnya Nabi melaksanakan Isra dan Mi’raj, umat Islam ketika itu terbagi tiga golongan yaitu, yang secara terang – terangan menolak kebenarannya itu, yang setengah – tengahnya dan yang yakin sekali kebenarannya. Dilihat dari prosesnya yang luar biasa maka shalat merupakan kewajiban yang utama, yaitu mengerjakan shalat dapat menentukan amal – amal yang lainnya, dan mendirikan sholat berarti mendirikan agama dan banyak lagi yang lainnya
  • 8. DALIL – DALIL TENTANG KEWAJIBAN SHALAT Al-Baqarah, 43 ْْ‫و‬ُ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ا‬ َ‫و‬ ْ َ‫ة‬‫ى‬َ‫ل‬َّ‫ص‬‫ال‬ ْْ‫و‬ُ‫ت‬‫آ‬ َ‫و‬ َْ‫ع‬َ‫م‬‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬َ‫ك‬ ْ‫ار‬ َ‫َو‬‫ة‬‫و‬َ‫ك‬َّ‫الز‬ َْ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ع‬ِ‫ك‬‫ا‬َّ‫الر‬ Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang – orang yang ruku Al-Baqarah 110 ْْ‫و‬ُ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ا‬ َ‫و‬ ْ َ‫ة‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َّ‫ص‬‫ال‬ ْ َ‫ة‬‫و‬َ‫ك‬َّ‫الز‬ ْ‫و‬ُ‫ت‬‫آ‬ َ‫و‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫م‬ِِّ‫د‬َ‫ق‬ُ‫ت‬‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ْ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫س‬ُ‫ف‬ْ‫ن‬ ََِ‫ال‬ ْْ‫ن‬ِِّ‫م‬ ْ ‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ْ ُ‫ه‬ ْ‫ُو‬‫د‬ ِ‫ج‬َ‫ت‬ ‫ط‬ِ‫ه‬‫ُالل‬‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َّْ‫ِن‬‫ا‬ ْ َ‫للا‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ َْ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ْ ‫ْر‬‫ي‬ ِ ‫ص‬َ‫ب‬ Artinya : Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan apa – apa yang kamu usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan dapat pahalanya pada sisi Allah sesungguhnya Allah maha melihat apa – apa yang kamu kerjakan Al –Ankabut : 45 ِْ‫ْم‬‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ا‬ َ‫و‬ ْ َ‫ة‬‫و‬َ‫ل‬َّ‫ص‬‫ال‬ َّْ‫ِن‬‫ا‬ ْ َ‫ة‬‫و‬َ‫ل‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ ِْ‫ن‬َ‫ع‬ ِْ‫َاء‬‫ش‬ْ‫ح‬َ‫ف‬ْ‫ال‬ َْ‫ر‬َ‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ َ‫و‬ Artinya: Kerjakanlah shalat sesungguhnya shalat itu bisa mencegah perbuatan keji dan munkar. An-Nuur: 56 ْْ‫و‬ُ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ا‬ َ‫و‬ ْ َ‫ة‬َ‫ال‬َّ‫ص‬‫ال‬ ْْ‫و‬ُ‫ت‬‫آ‬ َ‫و‬ ْ َ‫ة‬‫و‬َ‫ك‬َّ‫الز‬ ْْ‫و‬ُ‫ع‬ْ‫ي‬ِ‫ط‬َ‫ا‬ َ‫و‬ َْ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َّ‫االر‬ ْ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ْ ُ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ر‬ُ‫ت‬ َْ‫ن‬ ْ‫و‬ Artinya : Dan kerjakanlah shalat, berikanlah zakat, dan taat kepada Rasul, agar supaya kalian semua diberi rahmat Dari dalil – dalil Al-Qur’an di atas tidak ada kata – kata perintah shalat dengan perkataan “laksanakanlah” tetapi semuanya dengan perkataan “dirikanlah”. Dari unsur kata – kata melaksanakan itu tidak mengandung unsur batiniah sehingga banyak mereka yang Islam dan melaksanakan shalat tetapi mereka masih berbuat keji dan munkar. Sementara kata mendirikan selain mengandung unsur lahir juga mengandung unsur batiniah sehingga apabila shalat telah mereka dirikan, maka mereka tidak akan berbuat jahat.
  • 9. SYARAT SYARAT & RUKUN DALAM SHALAT Syarat – Syarat dalam shalat  Beragama Islam.  Sudah baligh dan berakal.  Suci dari hadast.  Suci seluruh anggota badan,  pakaian dan tempat.  Menutup aurat, laki-laki  auratnya antara pusat dan lutut  sedangkan wanita seluruh  badannya kecuali muka dan  dua belah telapak tangan.  Masuk waktu yang telah  ditentukan untuk masing-  masing shalat.  Menghadap kiblat  Mengetahui mana yang rukun  dan mana yang sunat. Rukun dalam shalat  Niat.  Takbiratul ihram.  Berdiri tegak bagi yang berkuasa ketika  shalat fardlu, boleh dudk atau berbaring  bagi yang sedang sakit.  Membaca Al-Fatihah pada setiap raka?at.  Ruku’ dengan thuma’ninah.  I’tidal dengan thuma’ninah.  Sujud dengan thuma’ninah.  Duduk antara dua sujud dengan thuma’ninah.  Duduk Tasyahud akhir dengan thuma’  ninah.  Membaca tasyahud akhir.  Membaca Shalawat nabi pada tasyahud  akhir.  Membaca salam yang pertama  Tertib. Berurutan mengerjakan rukun- rukun tersebut.
  • 10. GERAKAN SHALAT YANG BAIK & BENAR Rasulullah SAW bersabda “Jika engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah.” Saat melakukan takbir Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya ke atas hingga sejajar dengan bahu- bahunya (HR Bukhari dari Abdullah bin Umar).
  • 11. BATAS WAKTU SHALAT FARDLU 1. Shalat Dzuhur Waktunya: ketika matahari mulai condong ke arah Barat hingga bayangan suatu benda menjadi sama panjangnya dengan benda tersebut kira – kira pukul 12.00 – 15.00 siang 2. Shalat Ashar Waktunya: sejak habisnya waktu dhuhur hingga terbenamnya matahari. Kira – kira – kira pukul 15.00 –18.00 sore 3. Shalat Magrib Waktunya: sejak terbenamnya matahari di ufuk barat hingga hilangnya mega merah di langit. Kira – kira pukul 18.00 – 19.00 sore 4. Shalat Is’ya Waktunya: sejak hilangnya mega merah di langit hingga terbit fajar. Kira – kira pukul 19.00 – 04.30 malam 5. Shalat Shubuh Waktunya : sejak terbitnya fajar (shodiq) hingga terbit matahari. Kira – kira pukul 04.00 – 5.30 pagi
  • 12. YANG MEMBATALKAN SHALAT  Shalat itu batal (tidak sah) apabila salah satu syarat rukun-nya  tidak dilaksanakan, atau ditinggalkan dengan sengaja. Dan shalat  itu batal dengan hal-hal dibawah ini:  Berhadast  Terkena najis yang tidak dimaafkan  Berkata-kata dengan sengaja walaupun dengan satu huruf.  Terbuka auratnya.  Mengubah niat, misalnya ingin memutuskan shalat.  Makan dan minum meskipun sedikit.  Bergerak berturut-turut tiga kali seperti melangkah atau berjalan.  Membelakangi kiblat.  Menambah rukun yang berupa perbuatan, seperti ruku? dan sujud.  Tertawa terbahak-bahak.  Mendahului imamnya dua rukun.  Murtad, artinya keluar dari islam.
  • 13. MAKRUH SHALAT Orang yang sedang sholat dimakruhkan:  Menaruh telapak tangannya didalam lengan bajunya ketika takbiratul ihram, ruku’  dan sujud.  Menutup mulutnya rapat-rapat.  Terbuka kepalanya.  Bertolak pinggang.  Memalingkan muka ke kiri dan ke kanan.  Memejamkan mata.  Menengadah ke langit.  Menahan hadast.  Berludah.  Mengerjakan Shalat di atas kuburan.  Melakukan hal-hal yang mengurangi kekhusu?an shalat.
  • 14. KONSEKUENSI MENINGGALKAN SHALAT Banyak sekali hadits dan pendapat ulama yang mengatakan bahwa orang yang sengaja meninggalkan shalat hingga habis waktunya adalah kafir dan murtad, keluar dari agama islam. Maka diwajibkan baginya untuk segera bertaubat dari kekufurannya tersebut.
  • 15. III. PENUTUP KESIMPULAN 1. Shalat merupakan penyerahan diri secara talalitas untuk menghadap Tuhan, dengan perkataan dan perbuatan menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara 2. Shalat merupakan kewajiban bagi kaum muslimin yang mukallaf tanpa kecuali 3. Hikmah mendidirkan shalat yaitu: a. Shalat mencegah perbuatan keji dan munkar b. Shalat mendidik perbuatan baik dan jujur c. Shalat akan membangun etos kerja
  • 16. DAFTAR PUSTAKA 1. Al-Qur’an dan terjemahnya 2. Drs. Sidi Gazalba Asas Agama Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1975 3. Hasbi Asy Syidiqi, Pedoman Shalat, Bulan Bintang, 1976 4. Imam Basori Assuyuti Bimbingan Shalat Lengkap, Mitra Umat, 1998 5. Mimbar Ulama, Edisi September 2004 6. Yuliani, Nina. 2008. MAKALAH FIQIH TENTANG PENGERTIAN SHOLAT . http://www.anakciremai.com/2008/04/makalah-fiqih- tentang-pengertian-sholat.html (di akses tanggal 18 maret) 7. Ahira, Anne. 2011. Makalah Agama Islam tentang shalat. http://www. anneahira.com/makalah-agama-islam-tentang-shalat.htm (di akses tanggal 18 maret 2012) http://duniabaca.com/bacaan-doa-iftitah-lengkap-bahasa-arab- indonesia.html (di akses tanggal 18 maret 2012) 8. Afif Thaifuri, Abdullah.1995.Tuntunan Shalat Lengkap Dan Panduan Shalat Sunat. Surabaya: Ampel Mulia. www.google.com 9.Rustam, Aidi.2010. Makalah Fiqih Tentang Shalat http://syawhy. wordpress.com/religious-stuff/bacaan-sholat/ (di akses tanggal 20 maret 2012)
  • 17. THANK YOU FOR UR ATTENTION !!!